Jumat, 17 Mei 2013

JUHUD AD-DUNYA

JUHUD TERHADAP DUNIA


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ustadz A. Hambali (Pengasuh TPQ "NURUDDIN")
 

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
أَمَّا بَعْدُ .فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَي فِي الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِا للَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحّمَنِ الرَّحِيْمِ : اِعْلَمُوْا اَنَّمَا الْحَيَوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْاَمْوَالِ وَاْلاَوْلَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَيهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حًطَامًا وَفِي الْاَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَضْوَانٌ وَمَا الْحَيَوةُ الدُّنْيَا اِلاَّ مَتَاعٌ الْغُرُوْرِ


Pertama-tama dan yang lebih utama marilah kita sama-sama panjatkan puji beserta syukur ke hadirat Allah SWT, yang maha ghofur, berkat hidayat, taufik dan inayahnylah kita bias bertemu, bertatap muka dalam makom yang insyaallah allah mulyakan sehingga alhamdulillah kita bias melaksankan sebagian kewajiban kita yakni shalat jum'at.
Shalawat dan salam semoga selamanya terlimpah curahkan kepada baginda kita Muhammad SAW, yang telah memberikan kepada kita petunjuk aman yang hak, mana yang batil, mana yang benar dan mana yang salah
Tidak lupa kepada keluarganya, sahabatnya dan semua umatnya yang mengikuti ajarannya, termasuk kita sampai hari kiamat. Amin yaallah yarobal a'lamin.

Saudara-saudara seperjuangan yang sangat saya banggakan
Ingsyaallha pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menjelaskan apa itu juhud? dan kenapa kita harus juhud?
Juhud adalah tidak terlalu mementingkan urusan dunia (hanya sekedarnya) dan hanya mementingkan akhirat saja, maka dengan juhud ini kita akan bahagia baik di dunia maupun diakhirat kelak.

Hadirin yang saya hormati
Saya mau bertanya apakah kita mau seperti itu?juhud akan menyelamatkan kepada?, nah kalu mau ada syaratnya, pingin tahu ibu, bapak?nah kalau ingin tahu sebagaimana dalam keterangan bahwa kita juhud dengan cara-cara sebagai berikut :

عَنْ اِبْرَاهِيْمَ بْنِ أَدْهَمَ رَحِمَهُ اللَّهُ أَنَّهُ قِيْلَ لَهُ بِمَ وَجَدْتَ الزُّهْدَ؟ قَالَ بِثَلاَثَةِ أَشْيَاءَ رَأَيْتُ الْقُبْرَ مُوْحِشًا وَ رَأَيْتُ طَرِيْقًا طَوِيْلًا وَ رَأَيْتُ الْجَبَّارَ قَاضِيًا
Artinya :”Dari Ibrahim bin adham r.a. sesungguhnya telah dikatan kepadanya, dengan apa kamu menemukan juhud? Dia berkata :” dengan tiga hal, pertama aku melihat kubur sangat menakutkan, dua aku melihat perjalanan akhirat sangat panjang dan ketiga akau melihat Allah swt, sebagai hakim”.
Dari keterangan di atas bahwa kita bisa menemukan dan bisa juhud dengan tiga hal yaitu bahwa kita harus takut akan masuk alam kubur, ingat bahwa kehidupan akhirat itu sangat panjang, dan ingat bahwa tuhan sebagai hakim, maka ingsyaallah kita kan menemukan juhud itu.

Hadirin yang sangat saya muliakan
Kedu kenapa kita harus juhud?karena dengan juhud ini kita tidak akan tertipu oleh tipudaya hal duniawai yang akan menghancurkan kita, sebagimana dalanm keteranngan :

حُبُّ الدُّنْيَا رَاْسُ كُلِّ خَطِيْئَةٍ
Artinya :”Cinta dunia adalah biang keladinya kejelekan”.
Salah satu contoh pada zaman sekarang orang-orang itu banyak yang sibuk mengurusi urusan dunia atau cinta duniadan melupakan akhirat, sehingga segala cara ia lakukan, tidak memandang halal dan haram, sehingga pada akhirnya dia celaka.

Hadirin yang dimuliakan Allah swt
Setiap orang mukmin meyakini dengan sepenuh hati nya bahwa dia akan mengalami tiga terminal kehidupan, yaitu sebagai berikut :
1. Kehidupan dunia sebagai tempat untuk beramal sebanyak-banyaknya
2. Kehidupan di alam barzah yaitu suatu tempat pemisah antara dunia dan akhirat, tempat setiap insane menunggu hari kebangkitannya
3. Kehidupan akhirat yaitu kehidupan yang sebnarnya, tempat mendapatkan balasan amal baik dan buruknya sewaktu di dunia.
Namun seseorang yang terpanah cinta dunia, menganggap kehidupan itu hanyalah apa yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan di dunia ini. Mereka dipermainkan oleh dunianya sehingga sebagnyak-banyaknya mengumpulkan dan menghimpun seluruh materi dunia yang dia cintai. Adlam hala ini Allah swt berfirman :

اِعْلَمُوْا اَنَّمَا الْحَيَوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْاَمْوَالِ وَاْلاَوْلَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَيهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حًطَامًا وَفِي الْاَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَضْوَانٌ وَمَا الْحَيَوةُ الدُّنْيَا اِلاَّ مَتَاعٌ الْغُرُوْرِ
Artinya :“Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah pernainan dan sesuatu yang melalikan, perhiasaan dan bermegah-megahan di antara sesamamu, saling berbangga-bangga karena banyak harta dan anak, seperti hujan (yang menyirami ) tanaman-tanaman yang mengagumkan penanamannya; kemudian menjadi kering dan kamu melihatnya menjadi kering dan hancur. Dan di akhirat nanti (ada yang mendapat ) azab yang keras dan (ada yang mendapat) ampunan serta keridhaan Allah. Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang penuh tipuan”. (Q.S. Al-Hadid, 20)
Banyak manusia yang menjadi buta dungu dengan tipuan dunianya. Mereka menghabiskan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk meraih kemenangan dalam kompetensi duniawi yang segera berkhir dengan kematian, sementara dirinya lelah karena diperbudak dinia. Mereka selalu merasa belum mendapatkannya. Padahal mereka tidak merasakan apa pun selain bayangan fatamorgana yang menjanjikan kesegarean semua di tengah kehausan.

Saudara-saudarku seiman seagama rohumakumullah
Dengan adanya larangan mencintai dunia (Hubbu-dun-ya) ini, bukan berarti kita harus berbalik sikap menjadi benci dunia (bugdud-dun-ya). Karena, setelah disebar Allah di muka bumi ini, manusia tidak akan dapat mengelak dari realitas duninya, dia harus mampu mengelola bumi dengan seluruh sumber dayanya ini, sebagai nikmat dari Allah untuk sepenuhnya menjadi bekal ibadah. Jika seorang, Muslim mengabaikannya direbut orang kaffir, di mana dia akan menjalankan tugas kekhlifahannya untuk menjalankan roda kerajaan (mulkiyah) dan syariah Allah, padahal menegakan hukum merupakan suatu kewajiban yang mutlak. Oleh karena mereka itu, usaha untuk menguasai percaturan dunia pun wajib diperjuangkan oleh setiap Muslim. Lebih sederhana lagi, tak seorang pun dianggap sah menjalankan salat jika menutup aurat, sedangkan lagi jika tidak menutup aurat, sedangkan pakian penutup aurat ini harus diperjuangkan. Karena itu, sangat keliru jika ada suatu paham yang menolak realitas kehidupan dunia. Allah berfirman :
وَابْتَغِ فِيْمَا اَتَكَ اللَّهُ الدَّارَ الْاَخِرَةِ وَلاَ تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَا اَحْسَنَ اللَّهُ اَلَيْكَ وَلاَ تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْاَرْضِ اِنَّ اللَّهَ لاَيُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Artinya :”Dan carilah pada apa yang telah Allah anugrahkan kepadamu (berupa kebahagiaan) diakhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan)duniawi. Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada mu dan janganlah kamu berbuat keruksakan di bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang suka berbuat keruksakan.” (Q.S. Al-Qasas : 77).
Isitifasi seluruh problematika dan dinamika kehidupan di dunia. Rasulallah Saw bersabda :

هَلْ مِنْ اَحَدٍ يَمْشِي عَلَي الْمَاءِ إِلاَّ ابْتَلَّتْ قَدَمَاهُ قَالُوْا : لاَ يَارَسُوْلَ اللَّهِ, قَالَ : كَذَالِكَ صَاحِبُ الدُّنْيَا لاَيَسْلَمُ مِنِ الذُّكُوْبِ (رواه البيهقي)
Artinya :”Mungkinkah jika salah seorang diantara kamu diatas air tapi tidak basah?” para sahabat menjawab: tidak mungkin, Wahai Rasulallah. Rasul meneruskan perkataanya:” demikian pula, orang yang mencintai dunia tidak akan selamat dari dosa. (HR. Bukhari).

حُبُّ الدُّنْيَا رَاْسُ كُلِّ خَطِيْئَةٍ
Artinya :”Cinta dunia adalah biang keladinya kejelekan”

اَلدُّنْيَا حَلاَلُهَا حَسَابٌ وَحَرَامُهَا النَّارُ
Artinya :”Dunia itu, halalnya ( harus menjalani) hisaban, sedangkan haramnya menyebakan neraka”. (HR. Baihaki).
Oleh karen itu, ulam tasauf memberikan pelajaran bahwa cara yangtepat dalam menghadapi dunia adalah dengan pola hidup juhud, yaitu:

تَجْرِيْدُ الْقَلْبِ عَنْ نَفْعِ الدُّنْيَا
Artinya :”Mengosongkan hati dari keterikatan dengan dunia. “

Selainitu dengan pola hidup wara, yaitu:

اَلْاِخْتِرَازُ عَنِ الْمَخْظُوْرَاتِ
Artinya :”Mejaga diri dari segala sesuatu yang dilarang oleh syara”.

Para hadirin raohimakumullah
Dengan demikan, juhud dan wara bukanlah mengharamkan segala sesuatu yang halal tetapi menjaga diri dari segala tipuan materi dunia. Juhud dimaksudkan untuk membentengi diri agar dalam salah dalam memperlakukan semua materi dunia yang telah dianugrakhakan, sedangkan wara untuk membentengi diri agar dalam mencari dan mendaya gunakannya titak terjurumus dalam dosa (maksiat).
Berdasarkan makna jihud dan wara tersebut, sangatlah mungkin pada jaman kemajuan dunia ini ada seorang komlemerat yang juhud dan wara. Sebaliknya ada juga kemungkinan simiskin jadi budak dunia sangat berani melanggar aturan Allah.

Hadirin yang saya muliakan
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan kesimpulannya kita jangan terlalu mengurusi urusan dunia pikirkanlah urusan akhirat untuk mengabdi kepada Allah swt.
Mudah-mudahan ceramah ini banyak manfaatnya dan mohon maaf atas segala kekurangannya.



وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Materi Di Sampaikan Oleh Al Ustadz Ahmad Hambali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU