Jumat, 17 Mei 2013

Barokah Air Zamzam

Kisah Air Zamzam Penuh Barokah

Dengan Sebab Tiupan Ludah Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallam
kisah-sumur-zamzam
kisah sumur zamzam
Imam Bukhori meriwayatkan dalam kitab shohihnya :
 حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ، قَالَ: أَنْبَأَنَا البَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّهُمْ كَانُوا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الحُدَيْبِيَةِ أَلْفًا وَأَرْبَعَ مِائَةٍ أَوْ أَكْثَرَ، فَنَزَلُوا عَلَى بِئْرٍ فَنَزَحُوهَا، فَأَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَى البِئْرَ وَقَعَدَ عَلَى شَفِيرِهَا، ثُمَّ قَالَ: «ائْتُونِي بِدَلْوٍ مِنْ مَائِهَا» ، فَأُتِيَ بِهِ، فَبَصَقَ فَدَعَا، ثُمَّ قَالَ: «دَعُوهَا سَاعَةً» . فَأَرْوَوْا أَنْفُسَهُمْ وَرِكَابَهُمْ حَتَّى ارْتَحَلُوا
وفي رواية له أيضا من حديث جابر قال رضي الله عنه : لوكنا مئة الف لكفانا
Abu Ishaq berkata : Baro’ bin Azib menceritakan kepada kami bahwa sesungguhnya para shohabat bersama Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam pada hari perang Hudaibiyah, jumlah mereka seribu empat ratus orang atau lebih , mereka bertempat di dekat sebuah sumur, lantas mereka menguras habis airnya (tidak ada setetes air pun yang tertinggal), mereka datang melapor kepada Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam, maka Rosululloh datang dan duduk di pinggir sumur, kemudian beliau bersabda: Datangkanlah kepadaku satu timba air (yang diambil dari sumur tersebut), maka didatangkanlah satu timba air lantas Rosululloh meludah dan berdo’a (kemudian air yang sudah duludahi dan diberi dο’a itu dimasukkan ke dalam sumur), kemudian Rosululloh bersabda : Biarkanlah dia sebentar. Setelah itu mereka minum sepuas – puasnya dan memberi minum kendaraan – kendaraan mereka sehingga mereka berangkat pergi.
Dan di dalam riwayat lain menurut Imam Bukhori dari Jabir dia berkata : Seandainya kami seratus ribu orang maka air sumur itu mencukupi kepada kita semua.
Air Zamzam (sebagai pengganti) Makanan yang Mengenyangkan
Alloh telah menjadikan keistimewaan air zamzam dan keutamaannya adalah sebagai pengganti makanan yang menguatkan tubuh dan sangat mungkin bahwa orang yang meminumnya merasa cukup dengannya tanpa makanan lain. Hal ini sangat berbeda dengan air lainnya.
Dalam kisah Siti Hajar ibu nabi Ismail, ketika nabi Ibrohim AS meninggalkan mereka berdua di dekat Baitul Harom dengan memberi bekal makanan dan minuman masing – masing dalam sebuah tempat, setelah makanan dan minuman itu habis, maka Siti Hajar kelaparan dan kehausan, begitu pula Ismail putranya yang masih menyusu dia juga kelaparan dan kehausan sampai berkelojotan seperti sedang sekarat. Ibunya sangat iba dan tidak tega melihat keadaan putranya , sehingga berbolak – balik berjalan di antara bukit Shofa dan bukit Marwah sampai tujuh kali sambil melihat di sekitarnya barang kali ada orang yang bisa menolongnya. Tiba – tiba dia melihat malaikat Jibril menjejakkan kaki atau mengibaskan sayapnya di suatu tempat di dekat putranya yang sedang berkelojotan, tiba – tiba menyemburlah air dari dalam tanah. Begitu bahagianya Siti Hajar melihatnya, maka dia bergegas datang dan membuat supaya air bisa menggenang sambil mengucapkan “zamzam – zamzam” . Sejak kejadian itu air penuh barokah itu dikenal dengan nama zamzam.
Siti Hajar meminum sepuasnya sehingga air susunya keluar dengan deras dan bayi Ismail bisa menyusu dengan sepuasnya. Dengan hanya meminum air zamzam Siti Hajar dan putranya bisa bertahan hidup, sampai dengan orang Jurhum berdatangan ikut bertempat tinggal di Baitulloh al Harom.
Imam Al Qurthuby berkata dalam tafsirnya mengenai firman Alloh :
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
Rabbanaa innii askantu min dzurrii-yatii biwaadin ghairi dzii zar'in 'inda baitikal muharrami rabbanaa liyuqiimuush-shalaata faaj'al af-idatan minannaasi tahwii ilaihim waarzuqhum minats-tsamaraati la'allahum yasykuruun(a)

Wahai Tuhanku sesungguhnya aku menempatkan sebagian anak turunku di sebuah jurang yang tidak ada tanaman, di sisi rumahMu yang mulia [QS Ibrohim : 37]
Bahwa Alloh telah mengutus seorang malaikat dan Imam Al Qurthuby membicarakan tentang air zamzam dan kedudukannya sebagai pengganti makanan yang mengenyangkan.
Imam Bukhori meriwayatkan dalam kitab Shohihnya  :
Mudah-mudahan Alloh memberi rahmat kepada Ummu Ismail, seandainya dia membiarkan zamzam atau beliau bersabda dia tidak menciduk airnya maka niscaya zam-zam menjadi mata air yang mengalir. Beliau bersabda maka dia meminumnya dan menyusui putranya dan malaikat berkata kepadanya kamu jangan khawatir disia-siakan karena sesungguhnya disini akan dibangun Baitulloh oleh anak ini dan bapaknya. Dan sesungguhnya Alloh tidak akan menyia-nyiakan kekurangannya dan Baitulloh itu berada di sebuah gundukan tanah yang tinggi banjir sering datang ke kanan kirinya . Maka keadaan Siti Hajar terus menerus begitu sampai dengan lewat serombongan orang dari suku Jurhum.
Demikianlah sejak awal kemunculannya di bumi air zam-zam menjadi penganti makanan yang mengenyangkan seperti halnya dia menjadi makanan pokok Siti Hajar dan putranya Ismail Alaihissalam. Ummu Aiman seorang wanita yang menjadi ibu susuan Nabi Sholallohu ‘alaihi wasallam mengatakan : aku tidak pernah melihat Nabi Sholallohu ‘alaihi wasallam merasa kelaparan atau kehausan. Beliau tiap pagi minum air zamzam maka ketika aku menawarkan sarapan kepadanya beliau menjawab aku masih kenyang aku tidak lapar (Thobaqotu Ibnu Sa’ad)
Imam muslim meriwayatkan dalam Shohehnya bahwa: Shohabat Abu Dzar Al Ghifari Jundub bin Junadah ketika datang ke Mekkah dan masuk ke Masjidil Harom dia bertempat tinggal di dalamnya 30 hari.  Abu dzar berkata: Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallam datang beliau mengusap Hajar Aswad, lantas Beliau thowaf di Baitullah bersama seorang sahabatnya, kemudian Beliau sholat, setelah sholatnya selesai Abu Dzar berkata: aku adalah orang pertama yang mengucapkan penghormatan secara islam. Aku berkata: Assalamu’alaika Ya Rosulullah, beliau menjawab Wa’alaikassalam warohmatulloh, beliau bertanya siapakah anda? Dia berkata: saya menjawab…dari bani ghifar, beliau bertanya: sejak kapan anda disini? Dia berkata: aku menjawab: sejak 30 hari 30 malam yang lalu, Beliau bertanya: siapa yang memberi makan anda? Dia berkata: aku menjawab: aku tidak makan kecuali air zamzam maka aku menjadi gemuk dan berlipat-lipat perutku, aku tidak pernah merasakan lemah badan. Beliau bersabda air zamzam adalah air yang penuh barokah, ia adalah makanan yang mangenyangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU