| 1 | Katakanlah (hai Muhammad):` Telah diwahyukan  kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al quran),  lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al quran yang  menakjubkan,(QS. 72:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 1 
 
 قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا (1 Dalam  ayat ini Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya untuk menyampaikan kepada  para sahabat tentang kisah jin yang diwahyukan Allah kepada beliau  karena mengandung beberapa faedah dan manfaat untuk mengetahuinya:
 1. Bahwa Nabi Muhammad SAW sebagaimana beliau diutus menjadi Rasul umat manusia begitu pula beliau diutus untuk jin.
 2.  Bahwa jin mendengar pembicaraan manusia dan mengerti bahasanya. 3.  Bahwa jin bertanggung jawab di hadapan Allah sebagaimana halnya manusia.
 4. Bahwa jin yang beriman memanggil kaumnya untuk beriman pula.
 5.  Agar orang-orang Quraisy mengetahui bahwa jin bagaimanapun congkaknya,  ketika mendengar Alquran mereka mengakui kemukjizatannya lalu mereka  beriman kepadanya.
 Menurut pengertian ayat ini, Nabi Muhammad SAW  mengetahui bahwa jin mendengar bacaan beliau adalah dengan perantaraan  wahyu bukan dengan menyaksikannya dengan mata beliau sendiri.
 Dalam sahih Bukhari Muslim riwayat Ibnu `Abbas menyatakan:
 
 
 
 وفي الصحيحين من حديث ابن عباس ما قرأ رسول الله صلى الله عليه وسلم على الجن ولا رأهم Artinya: "Nabi Muhammad SAW tidak pernah membaca Alquran untuk jin dan tidak pernah pula beliau melihatnya".
 (H.R. Bukhari Muslim)
 Hanya  yang terjadi adalah bahwa Nabi Muhammad SAW bersama beberapa orang  sahabat menuju "Ukaz" sedang di waktu itu jin-jin yang menuju ke langit  telah dihambat oleh lontaran-lontaran bara api, lalu mereka berkata  "Mestilah hambatan ini disebabkan oleh suatu peristiwa". Kemudian mereka  mengembara ke timur dan ke barat, sehingga segolongan dari mereka tiba  di Tihamah ketika Nabi Muhammad SAW sedang salat subuh bersama para  sahabat di suatu tempat bernama "Nakhlah". Ketika mereka selesai  mendengar bacaan Nabi SAW dalam salat subuh itu, mereka berkata, "Inilah  yang menghambat kita mengarungi langit".
 Lalu mereka balik menemui  keluarga mereka masing-masing, menyatakan, "Wahai kaum kami sesungguhnya  kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan, yang memberi petunjuk  kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami  sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami",  kemudian Allah menurunkan wahyunya, "Katakanlah hai Muhammad". Peristiwa  ini terjadi tiga tahun sebelum hijrah". Kemudian Allah SWT dalam ayat  ini dan ayat-ayat berikutnya menyatakan beberapa keadaan tentang jin.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 1
 
 
 
 قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا (1 (Katakanlah)  hai Muhammad! ("Telah diwahyukan kepadaku) maksudnya aku telah  diberitahu oleh Allah melalui wahyu-Nya (bahwasanya) dhamir yang  terdapat pada lafal annahu ini adalah dhamir sya'n (telah mendengarkan)  bacaan Alquranku (sekumpulan jin.") yakni jin dari Nashibin; demikian  itu terjadi sewaktu Nabi saw. sedang melakukan salat Subuh di lembah  Nakhlah, yang terletak di tengah-tengah antara Mekah dan Thaif. Jin  itulah yang disebutkan di dalam firman-Nya, "Dan (ingatlah) ketika Kami  hadapkan serombongan jin kepadamu." (Q.S. Al-Ahqaf 29) (lalu mereka  berkata) kepada kaum mereka setelah mereka kembali kepada kaumnya:  ("Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan) artinya  mereka takjub akan kefasihan bahasanya dan kepadatan makna-makna yang  dikandungnya, serta hal-hal lainnya.
 |  | 
   | 2 | (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang  benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan  mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami,(QS. 72:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 2 
 
 يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا (2 Dalam  ayat pertama dan ayat kedua ini Allah menyatakan bahwa jin berkata,  "Sesungguhnya kami telah mendengar Alquran yang menakjubkan dan memberi  petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Kami  sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami.  Maksudnya. mereka mengatakan yang demikian itu kepada kaum mereka ketika  mereka menemuinya, sebagaimana dalam ayat lain yang hampir sama artinya  Allah berfirman:
 
 
 
 فلما قضي ولوا إلى قومهم منذرين Artinya: Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
 (Q.S. Al-Ahqaf: 29)
 Bahwa  kami sesungguhnya telah mendengar sebuah kitab yang sangat menakjubkan,  memberi petunjuk kepada jalan yang benar dan lurus serta kami langsung  percaya kepadanya. Oleh sebab itu kami tidak akan kembali lagi  mempersekutukan Tuhan kami
 |  | 
   | 3 | dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.(QS. 72:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 3 
 
 وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا (3 Dalam  ayat ini Allah menerangkan bahwa sebagaimana mereka menghindarkan diri  dari mempersekutukan Allah mereka menyucikan-Nya pula dari mempunyai  istri atau anak Mempunyai teman wanita karena ada keperluan, karena dia  dapat dijadikan istri, sebagaimana Allah menyatakan dalam ayat lain:
 
 
 
 ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها Artinya: "Dan  di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu  istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa  tenteram kepadanya.
 (Q.S. Al-Ahqaf: 29)
 Sedangkan dengan adanya  anak manusia menjadi banyak dan terhibur, seterusnya untuk dapat  membantunya di kala hari tua dan mengabadikan namanya untuk hari tua dan  untuk menyebut-nyebut dan mengingat jasa orang tua maka Allah SWT Maha  Suci dari ketentuan-ketentuan tersebut.
 Maksudnya; maha tinggi  kekuasaan dan kerajaan Tuhan kita yang tidak mungkin menjadi lemah  sebagaimana lemahnya makhluk-Nya yang dapat diperkosa oleh hawa nafsu  untuk mencari teman wanita dan menggaulinya dan memperoleh anak.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 3
 
 
 وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا (3 (Dan  bahwasanya) dhamir yang terdapat pada ayat ini adalah dhamir sya'n,  demikian pula pada dua tempat lain sesudahnya (Maha Tinggi Kebesaran  Rabb kami) Maha Suci kebesaran dan keagungan-Nya dari apa-apa yang  dinisbatkan kepada-Nya (Dia tidak beristri) tidak mempunyai istri (dan  tidak pula beranak.)
 |  | 
   | 4 | Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah,(QS. 72:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 4 
 
 وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا (4 Dalam  ayat ini Allah SWT mengungkapkan bahwa jin-jin yang jahil mengucapkan  perkataan-perkataan yang jauh dari kebenaran, yaitu dengan mengatakan  bahwa Allah itu mempunyai anak dan teman wanita.
 |  | 
   | 5 | dan sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah.(QS. 72:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 5 
 
 وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ تَقُولَ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا (5 Dalam  ayat ini Allah menyatakan perkiraan jin: bahwa mereka tidak akan ada  yang berani berdusta terhadap Allah baik dari golongan jin maupun  manusia sehingga ia berani mengatakan Allah beranak dan mempunyai teman  wanita, lalu mereka percaya kepada ucapannya. Tetapi ketika mereka  mendengar Alquran mereka sadar dan yakin bahwa ucapan itu dusta belaka.  ini adalah suatu pengakuan dari mereka bahwa mereka terjerumus jatuh  dalam kebodohan disebabkan taklid buta kepada nenek moyang mereka.  Mereka baru sadar dan keluar dari kebodohan ketika mereka mendengar  bukti-bukti Alquran.
 |  | 
   | 6 | Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di  antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara  jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.(QS. 72:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 6 
 
 وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (6 Dalam  ayat ini Allah menyatakan pengakuan jin bahwa banyak manusia berlindung  dari kemiskinan kepada laki-laki jin sehingga menyebabkan jin-jin itu  bertambah ganas dan durhaka serta dapat dengan mudah menyeret  orang-orang yang berlindung kepada mereka untuk berbuat kejahatan.
 Maksudnya,  ketika orang-orang itu berlindung kepada jin karena takut kepadanya dan  tidak berlindung kepada Allah, jin menghinakan mereka; dengan segala  keberanian dan meningkatkan penganiayaan terhadap mereka.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 6
 
 
 وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (6 (Dan  bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta  perlindungan) memohon perlindungan (kepada beberapa laki-laki di antara  jin) di dalam perjalanan mereka sewaktu mereka beristirahat di tempat  yang menyeramkan, lalu masing-masing orang mengatakan, aku berlindung  kepada penunggu tempat ini dari gangguan penunggu lainnya yang jahat  (maka jin-jin itu menambah bagi mereka) dengan permintaan  perlindungannya kepada jin-jin itu (dosa dan kesalahan) karena mereka  mengatakan, bahwa kami telah dilindungi oleh jin anu dan orang anu.
 |  | 
   | 7 | Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka  sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah  sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul) pun,(QS. 72:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 7 
 
 وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا (7 Dalam  ayat ini Allah menambah lagi keterangan mengenai jin, bahwa mereka  mengira sebagaimana perkiraan manusia, bahwa Allah tidak akan mengutus  seorang Rasulpun kepada makhluk-Nya yang akan mengajak mereka kepada  tauhid dan iman kepada Rasul dan hari kiamat.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 7
 
 
 وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا (7 (Dan  sesungguhnya mereka) yakni jin-jin itu (menyangka sebagaimana sangkaan  kalian) hai manusia (bahwa) bentuk takhfif dari anna, asalnya annahu  (Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang pun.") sesudah  matinya.
 |  | 
   | 8 | dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui  (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang  kuat dan panah-panah api,(QS. 72:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 8 
 
 وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا (8 Pada  ayat ini Allah SWT menambah lagi pernyataan jin ketika Allah mengutus  Rasul-Nya, menurunkan Alquran kepada beliau dan menjaga beliau dari  jin-jin itu. Langit ketika itu dijaga dengan ketat serta disediakan  panah-panah api di seluruh penjuru langit untuk mencegah jin-jin  mendekati langit-langit itu dan dari mencuri berita-berita yang dapat  didengar, sebagaimana yang sering dilakukan oleh jin-jin itu.
 Telah diriwayatkan dari Ibnu `Abbas, ia berkata:
 
 
 
 عن  ابن عباس قال: كان الجن يصعدون إلى السماء يستمعون الوحي فإذا سمعوا  الكلمة زاده تسعا. فأما الكلمة فتكون حقا. وأما ما زادوه فيكون باطلا. فلما  بعث رسول الله صلى الله عليه وسلم منعوا مقاعدهم. فذكروا ذلك لإبليس ولم  تكن النجوم يرمى بها قبل ذلك فقال لهم إبليس ما هذا إلا من أمر قد حدث في  الأرض, فبعث جنوده فوجدوا رسول الله صلى الله عليه وسلم قائما يصلي بين  جبلين أراه قال بمكة فلقوه فأخبروه فقال هذا الحدث الذي حدث في الأرض Artinya: Dari  Ibnu Abbas R.A ia berkata: Dahulu jin-jin itu dapat naik ke langit  untuk mendengar wahyu. Ketika mereka mendengar suatu kala lalu mereka  tambah dengan sembilan kata lainnya Ucapan (yang mereka dengar) adalah  benar tetapi tambahan-tambahan mereka semuanya bohong. Ketika Nabi SAW  diutus menjadi Rasul, dilaranglah mereka menduduki tempat-tempat  tersebut. Lalu mereka sampaikan larangan tersebut kepada Iblis;  sedangkan ketika itu bintang-bintang belum dipakai untuk memanah jin-jin  itu. Lalu Iblis berkata, kepada mereka; larangan itu disebabkan suatu  kejadian di muka bumi, lalu Iblis mengirim tentara-tentaranya (untuk  menyelidiki kejadian tersebut). Mereka menemui Nabi SAW yang sedang  mengerjakan salat antara dua gunung di Mekah, lalu mereka menemui Iblis  dan menyampaikan penemuan mereka itu kepadanya, lalu Iblis berkata,  "inilah kejadian yang terjadi di permukaan bumi.
 (\H.R. Turmuzi)
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 8
 
 
 وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا (8 Jin  mengatakan: ("Dan sesungguhnya kami telah mencoba menyentuh langit)  maksudnya kami telah bermaksud untuk mencuri pendengaran di langit (maka  kami menjumpainya penuh dengan penjaga) para malaikat (yang kuat dan  panah-panah api) yakni bintang-bintang yang membakar; hal ini terjadi  setelah Nabi saw. diutus menjadi rasul.
 |  | 
   | 9 | dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki  beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan  (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba)  mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang  mengintai (untuk membakarnya).(QS. 72:9) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 9 
 
 وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا (9 Dalam  ayat ini Allah SWT menambah lagi keterangan jin, bahwa mereka menduduki  tempat-tempat tersebut tanpa ada penjaga dan panah-panah api, lalu  mereka diusir dari sana sehingga tidak dapat mencuri atau mendengar  sedikitpun dari Alquran yang akan mereka sampaikan kepada ahli-ahli  nujum dan tukang-tukang tenung yang akan mencampur adukkan yang benar  dengan yang batil. Yang demikian itu adalah disebabkan kasih sayang  Allah kepada hamba-Nya dan sebagai penjagaan terhadap kitab-Nya Alquran.  Maka barangsiapa ingin mencuri berita-berita tersebut sejak itu dia  akan diburu dengan panah-panah api yang akan menusuk mereka dan akan  membinasakannya.
 Kita harus beriman kepada apa yang diberitakan oleh  Alquran mengenai jin yang mencuri berita-berita yang dapat didengarkan,  kemudian mereka dilarang sesudah pengutusan Nabi Muhammad SAW tetapi  kita tidak tahu bagaimana cara mereka mencuri, cara bagaimana penjagaan,  berapa banyak para penjaga dan apa yang dimaksud dengan panah-panah api  yang mengintip mereka, sedang jin itu berasal dari api, maka cara  bagaimana mereka dapat ditembusi oleh panah-panah api itu.
 Ada di  antara para sarjana yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan  "tempat-tempat untuk mencuri berita" adalah tempat-tempat yang  dipergunakan oleh jin di dalam dada manusia untuk menggoda mereka dan  menghalangi mereka mengikuti jalan yang benar dan yang dimaksud dengan  "penjaga" adalah dalil-dalil akli yang dijadikan Allah untuk petunjuk  hamba-hamba-Nya, dan yang dimaksud dengan "panah-panah api" adalah  bukti-bukti alamiah yang tersebar dalam tubuh masing-masing dan di  seluruh penjuru alam.
 Dengan demikian maka maksud ayat tersebut  adalah sebagai berikut: "Sesungguhnya Alquran yang mengandung  bukti-bukti akliah dan alamiah adalah penjaga agama dari kemasukan  syubhat-syubhat yang dilontarkan oleh setan, sebagai alat untuk menggoda  dan membimbangkan orang-orang yang dapat digodanya; dan mempengaruhi  jiwa-jiwa orang yang sesat agar mereka tidak menghiraukan agama dan  menolak petunjuk-petunjuknya. Maka barangsiapa ingin mempengaruhi  jiwa-jiwa orang yang beriman dengan keragu-raguan dan pikiran yang  bukan-bukan maka ia akan mendapatkan bukti-bukti tersebut yang dapat  memusnahkan keragu-raguan itu dari akar-akarnya".
 |  | 
   | 10 | Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan  adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang  di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.(QS. 72:10) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 10 
 
 وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا (10 Kemudian  dalam ayat ini Allah menambah lagi keterangan jin tentang keyakinan  mereka bahwa langit itu dijaga karena salah satu dari dua hal;
 a. Karena Allah akan menurunkan siksa-Nya atas penduduk bumi secara tiba-tiba.
 b. Karena dia akan mengutus seorang Rasul yang akan membimbing umat manusia dan memperbaiki keadaan mereka.
 Seolah-olah  mereka berkata, "Apakah karena Allah akan menurunkan siksa alas  penduduk bumi maka kita dilarang mencuri berita, dan merajam siapa yang  berani mencurinya dengan panah-panah api, atau oleh karena Allah  menghendaki memberi petunjuk kepada manusia dengan mengirim seorang  Rasul yang akan membimbing mereka ke jalan yang lurus, lalu kita  dilarang mencuri berita-berita tersebut?".
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 10
 
 
 وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا (10 (Dan  sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki)  sesudah terjaganya langit dari pencurian pendengaran (bagi orang yang di  bumi ataukah Rabb mereka menghendaki kebaikan bagi mereka) lafal  rasyadan artinya khairan, yaitu kebaikan.
 |  | 
   | 11 | Dan sesungguhnya di antara kami ada  orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian  halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(QS. 72:11) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 11 
 
 وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا (11 Dalam  keterangan selanjutnya Allah menyatakan bahwa di antara jin-jin ini ada  yang Islam dan mengerjakan amal saleh dan taat kepada Allah ada pula  yang bukan demikian. Kami mempunyai kemauan bermacam-macam dan pendapat  yang berbeda-beda, dari itu ada di antara kami yang beriman, ada yang  fasik dan ada pula yang kafir sebagaimana halnya dengan manusia.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 11
 
 
 وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا (11 (Dan  sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh) sesudah  mendengarkan Alquran ini (dan di antara kami ada pula yang tidak  demikian halnya) ada kaum yang tidak saleh. (Adalah kami menempuh jalan  yang berbeda-beda) terdiri dari golongan yang berbeda-beda; ada yang  muslim dan ada pula yang kafir.
 |  | 
   | 12 | Dan sesungguhnya kami mengetahui, bahwa kami  sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di  muka bumi dan sekali-kali tidak (pula) dapat melepaskan diri  (daripada)-Nya dengan lari.(QS. 72:12) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 12 
 
 وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ نُعجِزَ اللَّهَ فِي الْأَرْضِ وَلَنْ نُعْجِزَهُ هَرَبًا (12 Selanjutnya  Allah menjelaskan pula keterangan jin bahwa mereka yakin tidak akan  terlepas dari genggaman Allah, walaupun di mana saja mereka berada di  dunia ini dan tidak dapat melepaskan diri dari cengkeraman Allah.  Maksudnya: Allah maha menguasai jin-jin itu di mana saja mereka berada  dan tidak ada jalan melarikan diri dari pada-Nya.
 |  | 
   | 13 | Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar  petunjuk (Al quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada  Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut  pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.(QS. 72:13) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 13 
 
 وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَى آمَنَّا بِهِ فَمَنْ يُؤْمِنْ بِرَبِّهِ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا رَهَقًا (13 Dalam  ayat ini Allah melanjutkan keterangan jin, bahwa ketika mereka  mendengar Alquran yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar mereka  terus beriman kepadanya serta mengakui bahwa Alquran itu dari Allah.
 Menurut  Qatadah arti ayat ini: "Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan  membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul tidak ada kekhawatiran  baginya tentang pengurangan pahala kebajikannya dan tidak ada pula dosa  orang lain yang harus dipertanggunjawabkannya". Maksudnya ia akan  menerima pahala amal baik sepenuhnya tanpa pengurangan sedikit pun.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 13
 
 
 وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَى آمَنَّا بِهِ فَمَنْ يُؤْمِنْ بِرَبِّهِ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا رَهَقًا (13 (Dan  sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk) yakni Alquran (kami  beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada Rabbnya, maka ia tidak  usah takut) sesudah lafal yakhaafu diperkirakan adanya lafal huwa (akan  kekurangan) pengurangan pahala kebaikannya (dan tidak pula takut akan  dizalimi) diperlakukan secara zalim, yaitu dengan penambahan kesalahan  dan dosanya.
 |  | 
   | 14 | Dan sesungguhnya di antara kami ada  orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari  kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah  memilih jalan yang lurus.(QS. 72:14) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 14 
 
 وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا (14 Dalam  ayat ini Allah meneruskan keterangan jin bahwa di antara mereka ada  yang beriman mentaati Allah, khusyuk dan ikhlas serta beramal saleh  karena-Nya. Ada pula di antara mereka yang berpaling dari haluan yang  benar. Barangsiapa beriman kepada Allah dan mentaati-Nya sesungguhnya  dia telah menempuh jalan yang akan menyampaikannya kepada kebahagiaan  dan telah melakukan sesuatu yang akan menyelamatkannya dari siksa  neraka.
 |  | 
   | 15 | Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam `.(QS. 72:15) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 15 
 
 وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا (15 Kemudian  dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa jin-jin itu mencela jin yang  kafir di antara mereka, dengan penegasan mereka sendiri, bahwa jin yang  berpaling dari ketentuan-ketentuan Islam akin dijadikan kayu bakar untuk  neraka, sebagaimana manusia yang kafir. Sebagaimana mereka menyatakan  siksa bagi jin-jin yang kafir dari mereka, begitu pula mereka menyatakan  pahala jin-jin yang mukmin di antara mereka dengan pernyataan mereka  "barangsiapa yang taat (Islam), maka mereka itu benar-benar telah  memilih jalan yang lurus".
 Inilah semua pernyataan jin yang  diungkapkan Allah dalam ayat-ayat yang telah lalu, maka dalam ayat-ayat  berikut ini Allah meneruskan kembali wahyu-wahyu-Nya yang disampaikan  kepada Rasulullah SAW.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 15
 
 
 وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا (15 (Adapun  orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu  api bagi neraka Jahanam.") atau sebagai bahan bakarnya. Dhamir anna dan  annahum serta annahu yang terdapat pada dua belas tempat kembali kepada  jin. Dan firman-Nya, "Wa innaa minnal muslimuuna wa minnal qaasithuuna,"  dibaca kasrah huruf hamzahnya, yaitu innaa berarti merupakan jumlah  isti'naf atau kalimat baru. Jika dibaca fathah yaitu menjadi anna  berarti kedudukannya disamakan dengan kalimat-kalimat sebelumnya.
 |  | 
   | 16 | Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan  lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi  minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak).(QS. 72:16) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 16 
 
 وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا (16 Dalam  ayat ini Allah mengungkapkan bahwa siapa saja di antara manusia atau  jin yang tetap berpegang dan menjalankan ketentuan-ketentuan Islam,  Allah sungguh akan melapangkan rezekinya serta memudahkan semua urusan  dunia mereka.
 Dalam rangka melapangkan rezeki, Allah  mengungkapkannya dengan kata "air yang segar", karena air itu adalah  asal hidup. Banyak air berarti kebahagiaan yang luas. Hal itu dikatakan  dalam pepatah: "di mana saja ada air, ada harta dan di mana saja ada  harta ada fitnah".
 Oleh karena air ini sangat kurang terdapat di  kalangan orang Arab, maka Allah SWT menyebut nikmat-Nya kepada Rasul-Nya  dengan firman-Nya:
 
 
 
 إنا أعطيناك الكوثر Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
 (Q.S. Al-Kautsar: 1)
 Karena ada yang menafsirkannya dengan "sungai yang mengalir", begitu yang dimaksud dengan firman-Nya:
 
 
 
 ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض Artinya: Jikalau  sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami  akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.
 (Q.S. Al-A'raf: 96)
 Rahasianya,  sebagaimana telah dikemukakan berkali-kali, yaitu kesuburan dan  kelapangan hidup tidak akan diperoleh; kecuali bila di suatu tempat itu  terdapat ketenangan dan keadilan dan tidak ada kelaliman dan terdapat di  antara manusia persamaan hak dan kewajiban dalam hidup, tidak ada  paksaan, tidak pilih kasih dan tidak ada pula sogok menyogok dalam  menegakkan hukum.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 16
 
 
 وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا (16 Allah  swt. berfirman mengenai orang-orang kafir Mekah: (Dan bahwasanya)  mereka; adalah bentuk takhfif dari anna, sedangkan isimnya tidak  disebutkan, yakni annahum, artinya, bahwasanya mereka; diathafkan kepada  lafal annahus tama`a (jika mereka tetap berjalan lurus di atas jalan  itu) yaitu agama Islam (benar-benar Kami akan memberi minum kepada  mereka air yang banyak) dari langit. Demikian itu setelah hujan  dihentikan dari mereka selama tujuh tahun.
 |  | 
   | 17 | Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya.  Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan  dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat.(QS. 72:17) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 17 
 
 لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَمَنْ يُعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًا (17 Kemudian  dalam ayat ini Allah menjelaskan sebab mereka diberi kelapangan hidup,  yaitu untuk menguji mereka dan mengamat-amati siapa di antara mereka  yang mensyukuri nikmat dan siapa pula yang mengingkarinya. Bagi yang  mensyukurinya Allah menyediakan baginya balasan yang paling sempurna dan  bagi mereka yang mengingkarinya Allah memberikan kesempatan baginya dan  mengundurkan siksa-Nya. Kemudian barulah Allah menjatuhkan azab-Nya.  Dalam ayat yang lain yang hampir sama maksudnya Allah berfirman:
 
 
 
 وأملي لهم إن كيدي متين Artinya: Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana Ku amat teguh.
 (Q.S. Al-Qalam: 45)
 Seterusnya  Allah menjelaskan bahwa barangsiapa berpaling dari Alquran dan  petunjuk-petunjuk Nya, tanpa mengikuti perintah-perintah-Nya serta tidak  pula menjauhi larangan-larangan-Nya Allah menyiksanya dengan azab yang  paling dahsyat dan ia tidak dapat melepaskan diri daripada-Nya.
 |  | 
   | 18 | Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah  kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya  di samping (menyembah) Allah.(QS. 72:18) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 18 
 
 وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا (18 Dalam  ayat ini Allah menyatakan bahwa mesjid-mesjid itu adalah milik-Nya.  Oleh sebab itu seyogyanya tidak disembah di dalamnya selain daripada-Nya  dan tidak pula mempersekutukan-Nya. Qatadah berkata:" Orang-orang  Yahudi dan Nasrani bila mereka masuk ke gereja dan tempat-tempat  peribadatan, mereka mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan  mereka lainnya. Lain Allah memerintahkan kita dengan perantaraan ayat  ini agar kita ikhlaskan ibadat kepada-Nya, bila kita masuk mesjid".
 Hasan  berkata, "Yang dimaksud dengan mesjid-mesjid adalah semua tempat sujud  di bumi, baik yang telah disediakan untuk sujud maupun tidak, karena  bumi seluruhnya adalah tempat sujud bagi umat Nabi Muhammad SAW".
 Hasan seolah-olah memahami yang demikian itu dari hadis sahih:
 
 
 
 جعلت لي الأرض مسجدا وطهورا Artinya: "Telah dijadikan bumi ini seluruhnya bagiku tempat sujud dan suci".
 (lihat Tafsir Al Maragi, hal. 103, juz 29, jilid X)
 |  | 
   | 19 | Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad)  berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat), hampir saja jin-jin itu  desak mendesak mengerumuninya.(QS. 72:19) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 19 
 
 وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا (19 Dalam  ayat ini Allah mengungkapkan bahwa ketika Nabi SAW menyembah Allah maka  jin-jin yang menyaksikannya menjadi heran dan tercengang melihat cara  Nabi dan para sahabat menyembah Allah. Juga karena bacaan Alquran yang  belum pernah mereka dengar. Lebih-lebih lagi karena melihat para sahabat  sebagai makmum mengikuti salat Nabi Muhammad SAW dalam keadaan berdiri,  rukuk dan sujud. Hasan dan Qatadah berkata, arti ayat ini adalah:  "ketika hamba Allah menyiarkan risalah dengan memanggil kepada  mentauhidkan Allah, berbeda dengan ibadat orang-orang musyrik kepada  berhala-berhala mereka, maka hampirlah orang-orang kafir yang menentang  dan bersama-sama memusuhi Nabi Muhammad SAW bersatu-padu dan bantu  membantu dalam memusuhi Nabi SAW.
 Menurut Muqatil, arti ayat  tersebut: "Bahwa orang-orang kafir Mekah berkata kepada Nabi SAW,  "Sesungguhnya engkau hai Muhammad membawa suatu persoalan besar dan  engkau dengan demikian menentang seluruh kaummu. Kembalilah engkau dari  pembangkangan tersebut. Lalu Allah menurunkan firman-Nya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 19
 
 
 وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا (19 (Dan  bahwasanya) dapat dibaca annahu dan innahu; juga merupakan kalimat  baru, sedangkan dhamir yang ada ialah dhamir sya'n (tatkala hamba Allah  berdiri) yakni Nabi Muhammad saw. (menyembah-Nya) beribadah kepada-Nya  di lembah Nakhl (hampir saja mereka) yakni jin-jin yang mendengarkan  bacaan Alquran itu (desak-mendesak mengerumuninya) yaitu sebagian di  antara mereka menindih sebagian yang lain berjejal-jejal karena  keinginan mereka yang sangat untuk mendengarkan bacaan Alquran. Lafal  libadan dapat pula dibaca lubadan; dan merupakan bentuk jamak dari  lubdatun.
 |  | 
   | 20 | Katakanlah:` Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya `.(QS. 72:20) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 20 
 
 قُلْ إِنَّمَا أَدْعُو رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًا (20 Maka  dalam ayat ini Allah menyuruh Nabi-Nya agar mengatakan kepada mereka  yang bantu-membantu memusuhi beliau, "Sesungguhnya aku hanya menyembah  Allah dan tidak mempersekutukan seorangpun dengan-Nya. Yang demikian itu  bukanlah suatu yang luar biasa dan bukan pula suatu yang harus dibenci,  sehingga beramai-ramai memusuhi aku".
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 20
 
 
 قُلْ إِنَّمَا أَدْعُو رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًا (20 (Berkatalah  dia) Nabi Muhammad berkata sebagai jawabannya terhadap orang-orang  kafir yang mengatakan kepadanya, kembalilah kamu dari apa yang kamu  lakukan sekarang ini. Akan tetapi menurut qiraat yang lain lafal qaala  dibaca qul, artinya katakanlah: ("Sesungguhnya aku hanya menyembah  Rabbku) sebagai Tuhanku (dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun  dengan-Nya.")
 |  |