Rabu, 05 Maret 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AL-JIN AYAT 21 - 28 ( 02 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-JIN
Ayat [28]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:2/2
21 Katakanlah:` Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan `.(QS. 72:21)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 21 

قُلْ إِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا (21

Kemudian dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Nabi-Nya itu tidak dapat bertindak lain dalam persoalan tersebut, tidak sanggup memberi petunjuk dan mendatangkan kebahagiaan atau kebaikan bagi mereka. Keadaan ini disuruh sampaikan kepada orang-orang kafir dengan perintah-Nya, "Katakanlah wahai rasul kepada orang-orang musyrik yang menolak panggilanmu yang berupa nasihat: "bahwa aku tidak dapat memberi suatu kemudaratan kepada kamu, baik terhadap urusan agamamu maupun terhadap urusan duniamu dan tidak dapat pula memberi manfaat kepadamu. Hanya Allah yang dapat berbuat demikian seluruhnya, la memiliki segala sesuatu dan Dia lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu". Seakan-akan Nabi Muhammad SAW disuruh mengatakan, "Saya hanya menginginkan sesuatu yang bermanfaat untuk kamu tetapi kamu menentang saya dengan kejahatan Malah tidak ada bagi saya untuk mendatangkan manfaat bagi kamu dan tidak pula sanggup untuk membalas kamu dengan kemudaratan. Hanyalah Allah saja yang sanggup".
Ini berarti ancaman yang hebat terhadap mereka. sambil bertawakkal kepada Allah SWT karena Dia-lah yang akan memberi ganjaran kepada Nabi Nya atas tindakannya yang baik dan Dia pulalah yang akan memberi balasan kepada orang-orang kafir atas tindakan-tindakan buruk yang mereka lakukan. Dan ini berarti pula bahwa Nabi saw tidak akan meninggalkan dakwah walaupun orang-orang kafir terus menentang.
22 Katakanlah:` Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripada-Nya `.(QS. 72:22)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 22 - 23 

قُلْ إِنِّي لَنْ يُجِيرَنِي مِنَ اللَّهِ أَحَدٌ وَلَنْ أَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا (22) إِلَّا بَلَاغًا مِنَ اللَّهِ وَرِسَالَاتِهِ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا (23

Kemudian dalam ayat-ayat ini Allah menyatakan kelemahan Nabi Muhammad SAW. Ia tidak sanggup melindungi dirinya sebagaimana ia tidak sanggup pula melindungi orang lain. Oleh sebab itu Ia menyuruh Nabi-Nya mengatakan, "Bahwa tidak ada seorangpun di antara makhluk Allah yang sanggup melindungi saya dari kemudaratan bila Allah menghendakinya. Tidak ada yang dapat membantu saya dan tidak ada tempat berlindung selain dari Dia. Tetapi bila saya terus menjalankan risalah-Nya dan mentaati-Nya, pasti Dia akan melindungi saya". Maksudnya, tidak ada yang membela saya dari ancaman-ancaman-Nya bila saya tidak menjalankan risalah-Nya.
Seterusnya Allah menjelaskan bahwa barangsiapa berani mendurhakai Allah terhadap suatu perintah atau larangan Nya serta mendustai Rasul Nya maka baginya telah disediakan neraka yang akan ditempatinya untuk selama-lamanya, dan ia tidak sanggup menghindarkan diri dari neraka itu.
23 Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.(QS. 72:23)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 23 

إِلَّا بَلَاغًا مِنَ اللَّهِ وَرِسَالَاتِهِ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا (23

(Akan tetapi, aku hanya, menyampaikan peringatan) makna yang dikandung dalam lafal ini merupakan pengecualian atau istitsna dari maf'ul atau objek yang terdapat di dalam lafal amliku. Yakni aku tiada memiliki bagi kalian selain hanya menyampaikan peringatan (dari Allah) yang aku terima dari-Nya (dan risalah-Nya) lafal ini diathafkan kepada lafal balaaghan dan lafal-lafal yang terdapat di antara mustatsna minhu dan istitsna merupakan jumlah mu`taridhah atau kalimat sisipan yang berfungsi untuk mengukuhkan makna tiada memiliki. (Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya) dalam hal ketauhidan, lalu ia tidak beriman (maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam, mereka kekal) lafal khaalidiina adalah hal atau kata keterangan keadaan dari dhamir man. Sehubungan dengan lafal lahuu dhamir yang ada padanya adalah untuk menyesuaikan maknanya dengan lafal man. Lafal khaalidiina ini merupakan hal dari lafal yang tidak disebutkan, lengkapnya mereka memasukinya dalam keadaan pasti kekal (di dalamnya untuk selama-lamanya.)
24 Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya.(QS. 72:24)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 24

حَتَّى إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ أَضْعَفُ نَاصِرًا وَأَقَلُّ عَدَدًا (24

Kemudian dalam ayat ini Allah menghibur dan menenteramkannya serta mengejek orang-orang kafir karena kurang perhatian mereka terhadap jin, sedangkan mereka mengaku bahwa diri mereka cerdik pandai dan karena kurangnya kesadaran mereka serta kecerobohan mereka mendustakan dan mengejek sesuatu, tetapi di samping itu mereka cepat mengaku kebenaran jin serta mengharap petunjuk daripadanya. Maka dalam ayat ini Allah menjelaskan keadaan tersebut, yaitu orang-orang kafir senantiasa menghina dan mengejek orang-orang mukmin sehingga mereka melihat dengan mata kepala mereka siksa-siksa yang dijanjikan kepada mereka, barulah mereka itu sadar. Siapakah yang sebenarnya hina; apakah orang-orang mukmin yang mentauhidkan Allah ataukah orang-orang musyrik yang tidak mempunyai pembantu dan penolong?
Maksudnya, orang-orang musyrik itu lemah tidak mempunyai penolong, di samping bilangan mereka jauh lebih kecil dan sedikit dari pada bala tentara Allah SWT. Dalam ayat lain yang hampir sama maksudnya Allah berfirman:

حتى إذا رأوا ما يوعدون إما العذاب وإما الساعة
Artinya:
........"Sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat"...
(Q.S. Maryam: 75)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 24 

حَتَّى إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ أَضْعَفُ نَاصِرًا وَأَقَلُّ عَدَدًا (24

(Sehingga apabila mereka melihat) lafal hattaa di sini mengandung makna ibtidaiyah atau permulaan, dan sekaligus mengandung makna ghayah atau tujuan terakhir dari lafal yang diperkirakan sebelumnya; lengkapnya, mereka masih tetap berada di dalam kekafirannya sehingga mereka melihat (apa yang diancamkan kepada mereka) yaitu azab (maka mereka akan mengetahui) manakala azab itu datang menimpa mereka, yaitu dalam perang Badar atau pada hari kiamat nanti (siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya.") maksudnya pembantu-pembantunya, apakah mereka ataukah orang-orang mukmin; penafsiran ini menurut pendapat yang pertama, yaitu dalam perang Badar. Aku ataukah mereka; penafsiran ini berdasarkan pendapat yang kedua, yaitu pada hari kiamat nanti. Sebagian di antara mereka, atau di antara orang-orang kafir itu ada yang bertanya, kapankah datangnya ancaman yang dijanjikan itu? Kemudian turunlah firman selanjutnya, yaitu:
25 Katakanlah:` Aku tidak mengetahui apakah azab yang diancamkan kepadamu itu dekat ataukah Tuhanku menjadikan bagi (kedatangan) azab itu masa yang panjang `.(QS. 72:25)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 25 

قُلْ إِنْ أَدْرِي أَقَرِيبٌ مَا تُوعَدُونَ أَمْ يَجْعَلُ لَهُ رَبِّي أَمَدًا (25

Ayat dan ayat-ayat sesudahnya adalah jawaban atas pertanyaan, "Bilakah datangnya gari yang dijanjikan itu kepada kami". Ketika itu Allah menyuruh Nabi-Nya menyampaikan kepada manusia bahwa Hari Kiamat itu pasti akan tiba; tidak ada keraguan padanya. Tetapi waktu tibanya tidak ada yang mengetahui, apakah dia datang dalam waktu yang dekat ataukah Tuhan menjadikan waktu tibanya itu dalam jangka waktu yang panjang.
Nabi SAW pernah ditanya tentang Hari Kiamat, tetapi beliau tidak menjawabnya, yaitu ketika Jibril berhadapan dengan Nabi SAW dalam rupa seorang Badui yang antara lain ia bertanya, "Hai Muhammad! Kabarkan kepadaku tentang Hari Kiamat itu", lalu beliau menjawab, "Orang yang ditanya lebih tahu dari yang bertanya". Kemudian orang Badui itu bertanya lagi dengan suara keras, "Hai Muhammad! Bilakah tibanya Hari Kiamat itu? Nabi menjawab, "Jangan khawatir, ia pasti datang tetapi apa yang telah engkau sediakan untuk menghadapinya?". Badui menjawab, "Saya tidak berapa banyak mengerjakan salat atau puasa tetapi saya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya". Lalu Nabi SAW bersabda, "Maka engkau bersama-sama orang-orang yang engkau cintai". Anas berkata, "Orang-orang mukmin tidak gembira terhadap sesuatu sebagaimana gembira mereka mendengar hadis ini".
26 (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.(QS. 72:26)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 26 

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا (26

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia mengetahui sesuatu yang gaib yang tidak terlihat dan tidak diketahui oleh hamba-Nya. Semua yang gaib yang tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah, dapat diketahui oleh para rasul yang diridai oleh Allah dan Dia akan memperlihatkannya kepada mereka sekedar apa yang dikehendaki-Nya.
Dalam ayat lain yang hampir sama maksudnya Allah berfirman:

ولا يحيطون بشيء من علمه إلا بما شاء
Artinya:
Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
(Q.S. Al-Baqarah: 255)
Ayat ini menunjukkan banwa pekerjaan tukang tenung, pekerjaan ahli nujum dan pekerjaan tukang sihir semuanya itu salah karena mereka tidak termasuk orang-orang yang diridai Allah, bahkan mereka termasuk orang-orang yang dibenci-Nya. Begitu pula ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang mengaku bahwa bintang itu dapat menunjukkan mereka siapa yang akan hidup dan siapa pula yang akan mati; orang-orang ini telah kafir dan telah mengingkari Alquran.
Fakhrur Razi berkata, "Yang dimaksud dengan tidak dapat menyaksikan yang gaib adalah gaib yang khusus yaitu tentang waktu tibanya Hari Kiamat.
27 Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.(QS. 72:27)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 27 

إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا (27

Dalam ayat ini Allah SWT mengungkapkan bahwa para rasul yang memperoleh keridaan Allah sehingga mereka dapat menyaksikan alam gaib, mereka ini dijaga oleh malaikat Hafazah, satu penjagaan yang sangat ketat, sehingga tidak sampai kepada mereka was-was setan, jin dan pengacau-pengacau maka para rasul dapat menyampaikan wahyu-wahyu Allah menurut aslinya. Begitu pula para rasul dijaga dari rongrongan setan-setan manusia sehingga mereka selamat dari bahaya dan kemudaratan manusia.
Dahhaq berkata, "Allah tidak mengutus seorang rasul kecuali diadakan baginya pengawal-pengawal dari malaikat untuk menjaga mereka dari setan-setan yang datang kepadanya dalam bentuk rupa malaikat. Bila ia datang, pengawalnya berkata, "Awas itu setan", dan bila yang menemui rasul itu malaikat, maka pengawal berkata, "Ini adalah utusan Tuhanmu".
Tegasnya, pengawal-pengawal itu adalah malaikat yang bertugas menjaga kekuatan lahir dan batin dari para rasul itu dan untuk memelihara mereka dari bisikan-bisikan setan.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 27 

إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا (27

(Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia) di samping Dia memperhatikan hal yang gaib kepada Rasul-Nya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya sebagai mukjizat bagi rasul itu (mengadakan) menjadikan dan memberlakukan (di muka) rasul itu (dan di belakangnya penjaga-penjaga) yang terdiri dari malaikat-malaikat untuk menjaganya, hingga rasul itu dapat menyampaikan hal tersebut, di antara sejumlah wahyu-wahyu-Nya kepada manusia.
28 Supaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.(QS. 72:28)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 28 

لِيَعْلَمَ أَنْ قَدْ أَبْلَغُوا رِسَالَاتِ رَبِّهِمْ وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَأَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا (28

Dalam ayat ini Allah menyatakan sebab-sebab penjagaan yang sangat rapi itu, yaitu ia menjaga rasul-rasul-Nya agar mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan sempurna dan agar terpelihara dengan baik wahyu-wahyu yang disampaikan kepada mereka dan agar dapat dibuktikan dengan pasti bahwa para rasul itu telah menyampaikan risalah Tuhan mereka kepada manusia dengan sebaik-baiknya. Maksud firman Allah, agar Allah mengetahui yang demikian itu dari mereka, yaitu mengetahui kepastian terjadinya dari mereka sebagaimana dalam ayat lain yang hampir sama artinya Allah berfirman:

وليعلمن الله الذين آمنوا وليعلمن المنافقين
Artinya:
Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik.
(Q.S. Al-Ankabut: 11)
Seterusnya Allah menjelaskan bahwa ilmu-Nya meliputi apa yang diketahui oleh malaikat-malaikat pengawas dan mengetahui juga apa yang telah ada dan yang akan ada satu persatu. Dia mengetahui segala sesuatu secara sempurna, tidak ada persamaan. Malaikat itu adalah perantara yang menyampaikan ilmu-ilmu-Nya kepada para rasul.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 28 

لِيَعْلَمَ أَنْ قَدْ أَبْلَغُوا رِسَالَاتِ رَبِّهِمْ وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَأَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا (28

(Supaya Dia mengetahui) yakni supaya Allah menampakkan (bahwa) adalah bentuk takhfif dari anna. (sesungguhnya mereka itu telah menyampaikan) yakni rasul-rasul itu (risalah-risalah Rabbnya) di sini dipakai dhamir hum karena memandang segi makna yang terkandung di dalam lafal man (sedangkan, sebenarnya, ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka) diathafkan kepada lafal yang tidak disebutkan, lengkapnya ilmu mengenai hal tersebut telah diliputi oleh ilmu-Nya (dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.") lafal `adadan adalah tamyiz yang mengganti kedudukan maf`ulnya, asalnya ialah "ahshaa `adada kulli syai'in," yakni Dia telah menghitung bilangan segala sesuatu.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [2]
Ayat 21 s/d 28 dari [28]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AL-JIN AYAT 1 - 20 ( 01 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-JIN
Ayat [28]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/2
1 Katakanlah (hai Muhammad):` Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al quran yang menakjubkan,(QS. 72:1)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 1

قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا (1

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya untuk menyampaikan kepada para sahabat tentang kisah jin yang diwahyukan Allah kepada beliau karena mengandung beberapa faedah dan manfaat untuk mengetahuinya:
1. Bahwa Nabi Muhammad SAW sebagaimana beliau diutus menjadi Rasul umat manusia begitu pula beliau diutus untuk jin.
2. Bahwa jin mendengar pembicaraan manusia dan mengerti bahasanya. 3. Bahwa jin bertanggung jawab di hadapan Allah sebagaimana halnya manusia.
4. Bahwa jin yang beriman memanggil kaumnya untuk beriman pula.
5. Agar orang-orang Quraisy mengetahui bahwa jin bagaimanapun congkaknya, ketika mendengar Alquran mereka mengakui kemukjizatannya lalu mereka beriman kepadanya.
Menurut pengertian ayat ini, Nabi Muhammad SAW mengetahui bahwa jin mendengar bacaan beliau adalah dengan perantaraan wahyu bukan dengan menyaksikannya dengan mata beliau sendiri.
Dalam sahih Bukhari Muslim riwayat Ibnu `Abbas menyatakan:


وفي الصحيحين من حديث ابن عباس ما قرأ رسول الله صلى الله عليه وسلم على الجن ولا رأهم
Artinya:
"Nabi Muhammad SAW tidak pernah membaca Alquran untuk jin dan tidak pernah pula beliau melihatnya".
(H.R. Bukhari Muslim)
Hanya yang terjadi adalah bahwa Nabi Muhammad SAW bersama beberapa orang sahabat menuju "Ukaz" sedang di waktu itu jin-jin yang menuju ke langit telah dihambat oleh lontaran-lontaran bara api, lalu mereka berkata "Mestilah hambatan ini disebabkan oleh suatu peristiwa". Kemudian mereka mengembara ke timur dan ke barat, sehingga segolongan dari mereka tiba di Tihamah ketika Nabi Muhammad SAW sedang salat subuh bersama para sahabat di suatu tempat bernama "Nakhlah". Ketika mereka selesai mendengar bacaan Nabi SAW dalam salat subuh itu, mereka berkata, "Inilah yang menghambat kita mengarungi langit".
Lalu mereka balik menemui keluarga mereka masing-masing, menyatakan, "Wahai kaum kami sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami", kemudian Allah menurunkan wahyunya, "Katakanlah hai Muhammad". Peristiwa ini terjadi tiga tahun sebelum hijrah". Kemudian Allah SWT dalam ayat ini dan ayat-ayat berikutnya menyatakan beberapa keadaan tentang jin.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 1


قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا (1

(Katakanlah) hai Muhammad! ("Telah diwahyukan kepadaku) maksudnya aku telah diberitahu oleh Allah melalui wahyu-Nya (bahwasanya) dhamir yang terdapat pada lafal annahu ini adalah dhamir sya'n (telah mendengarkan) bacaan Alquranku (sekumpulan jin.") yakni jin dari Nashibin; demikian itu terjadi sewaktu Nabi saw. sedang melakukan salat Subuh di lembah Nakhlah, yang terletak di tengah-tengah antara Mekah dan Thaif. Jin itulah yang disebutkan di dalam firman-Nya, "Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu." (Q.S. Al-Ahqaf 29) (lalu mereka berkata) kepada kaum mereka setelah mereka kembali kepada kaumnya: ("Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan) artinya mereka takjub akan kefasihan bahasanya dan kepadatan makna-makna yang dikandungnya, serta hal-hal lainnya.
2 (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami,(QS. 72:2)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 2 

يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا (2

Dalam ayat pertama dan ayat kedua ini Allah menyatakan bahwa jin berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengar Alquran yang menakjubkan dan memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami. Maksudnya. mereka mengatakan yang demikian itu kepada kaum mereka ketika mereka menemuinya, sebagaimana dalam ayat lain yang hampir sama artinya Allah berfirman:


فلما قضي ولوا إلى قومهم منذرين
Artinya:
Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
(Q.S. Al-Ahqaf: 29)
Bahwa kami sesungguhnya telah mendengar sebuah kitab yang sangat menakjubkan, memberi petunjuk kepada jalan yang benar dan lurus serta kami langsung percaya kepadanya. Oleh sebab itu kami tidak akan kembali lagi mempersekutukan Tuhan kami
3 dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.(QS. 72:3)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 3 

وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا (3

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa sebagaimana mereka menghindarkan diri dari mempersekutukan Allah mereka menyucikan-Nya pula dari mempunyai istri atau anak Mempunyai teman wanita karena ada keperluan, karena dia dapat dijadikan istri, sebagaimana Allah menyatakan dalam ayat lain:


ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها
Artinya:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya.
(Q.S. Al-Ahqaf: 29)
Sedangkan dengan adanya anak manusia menjadi banyak dan terhibur, seterusnya untuk dapat membantunya di kala hari tua dan mengabadikan namanya untuk hari tua dan untuk menyebut-nyebut dan mengingat jasa orang tua maka Allah SWT Maha Suci dari ketentuan-ketentuan tersebut.
Maksudnya; maha tinggi kekuasaan dan kerajaan Tuhan kita yang tidak mungkin menjadi lemah sebagaimana lemahnya makhluk-Nya yang dapat diperkosa oleh hawa nafsu untuk mencari teman wanita dan menggaulinya dan memperoleh anak.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 3 

وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا (3

(Dan bahwasanya) dhamir yang terdapat pada ayat ini adalah dhamir sya'n, demikian pula pada dua tempat lain sesudahnya (Maha Tinggi Kebesaran Rabb kami) Maha Suci kebesaran dan keagungan-Nya dari apa-apa yang dinisbatkan kepada-Nya (Dia tidak beristri) tidak mempunyai istri (dan tidak pula beranak.)
4 Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah,(QS. 72:4)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 4 

وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا (4

Dalam ayat ini Allah SWT mengungkapkan bahwa jin-jin yang jahil mengucapkan perkataan-perkataan yang jauh dari kebenaran, yaitu dengan mengatakan bahwa Allah itu mempunyai anak dan teman wanita.
5 dan sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah.(QS. 72:5)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 5 

وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ تَقُولَ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا (5

Dalam ayat ini Allah menyatakan perkiraan jin: bahwa mereka tidak akan ada yang berani berdusta terhadap Allah baik dari golongan jin maupun manusia sehingga ia berani mengatakan Allah beranak dan mempunyai teman wanita, lalu mereka percaya kepada ucapannya. Tetapi ketika mereka mendengar Alquran mereka sadar dan yakin bahwa ucapan itu dusta belaka. ini adalah suatu pengakuan dari mereka bahwa mereka terjerumus jatuh dalam kebodohan disebabkan taklid buta kepada nenek moyang mereka. Mereka baru sadar dan keluar dari kebodohan ketika mereka mendengar bukti-bukti Alquran.
6 Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.(QS. 72:6)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 6 

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (6

Dalam ayat ini Allah menyatakan pengakuan jin bahwa banyak manusia berlindung dari kemiskinan kepada laki-laki jin sehingga menyebabkan jin-jin itu bertambah ganas dan durhaka serta dapat dengan mudah menyeret orang-orang yang berlindung kepada mereka untuk berbuat kejahatan.
Maksudnya, ketika orang-orang itu berlindung kepada jin karena takut kepadanya dan tidak berlindung kepada Allah, jin menghinakan mereka; dengan segala keberanian dan meningkatkan penganiayaan terhadap mereka.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 6 

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (6

(Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan) memohon perlindungan (kepada beberapa laki-laki di antara jin) di dalam perjalanan mereka sewaktu mereka beristirahat di tempat yang menyeramkan, lalu masing-masing orang mengatakan, aku berlindung kepada penunggu tempat ini dari gangguan penunggu lainnya yang jahat (maka jin-jin itu menambah bagi mereka) dengan permintaan perlindungannya kepada jin-jin itu (dosa dan kesalahan) karena mereka mengatakan, bahwa kami telah dilindungi oleh jin anu dan orang anu.
7 Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul) pun,(QS. 72:7)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 7 

وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا (7

Dalam ayat ini Allah menambah lagi keterangan mengenai jin, bahwa mereka mengira sebagaimana perkiraan manusia, bahwa Allah tidak akan mengutus seorang Rasulpun kepada makhluk-Nya yang akan mengajak mereka kepada tauhid dan iman kepada Rasul dan hari kiamat.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 7 

وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا (7

(Dan sesungguhnya mereka) yakni jin-jin itu (menyangka sebagaimana sangkaan kalian) hai manusia (bahwa) bentuk takhfif dari anna, asalnya annahu (Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang pun.") sesudah matinya.
8 dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,(QS. 72:8)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 8 

وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا (8

Pada ayat ini Allah SWT menambah lagi pernyataan jin ketika Allah mengutus Rasul-Nya, menurunkan Alquran kepada beliau dan menjaga beliau dari jin-jin itu. Langit ketika itu dijaga dengan ketat serta disediakan panah-panah api di seluruh penjuru langit untuk mencegah jin-jin mendekati langit-langit itu dan dari mencuri berita-berita yang dapat didengar, sebagaimana yang sering dilakukan oleh jin-jin itu.
Telah diriwayatkan dari Ibnu `Abbas, ia berkata:


عن ابن عباس قال: كان الجن يصعدون إلى السماء يستمعون الوحي فإذا سمعوا الكلمة زاده تسعا. فأما الكلمة فتكون حقا. وأما ما زادوه فيكون باطلا. فلما بعث رسول الله صلى الله عليه وسلم منعوا مقاعدهم. فذكروا ذلك لإبليس ولم تكن النجوم يرمى بها قبل ذلك فقال لهم إبليس ما هذا إلا من أمر قد حدث في الأرض, فبعث جنوده فوجدوا رسول الله صلى الله عليه وسلم قائما يصلي بين جبلين أراه قال بمكة فلقوه فأخبروه فقال هذا الحدث الذي حدث في الأرض
Artinya:
Dari Ibnu Abbas R.A ia berkata: Dahulu jin-jin itu dapat naik ke langit untuk mendengar wahyu. Ketika mereka mendengar suatu kala lalu mereka tambah dengan sembilan kata lainnya Ucapan (yang mereka dengar) adalah benar tetapi tambahan-tambahan mereka semuanya bohong. Ketika Nabi SAW diutus menjadi Rasul, dilaranglah mereka menduduki tempat-tempat tersebut. Lalu mereka sampaikan larangan tersebut kepada Iblis; sedangkan ketika itu bintang-bintang belum dipakai untuk memanah jin-jin itu. Lalu Iblis berkata, kepada mereka; larangan itu disebabkan suatu kejadian di muka bumi, lalu Iblis mengirim tentara-tentaranya (untuk menyelidiki kejadian tersebut). Mereka menemui Nabi SAW yang sedang mengerjakan salat antara dua gunung di Mekah, lalu mereka menemui Iblis dan menyampaikan penemuan mereka itu kepadanya, lalu Iblis berkata, "inilah kejadian yang terjadi di permukaan bumi.
(\H.R. Turmuzi)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 8 

وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا (8

Jin mengatakan: ("Dan sesungguhnya kami telah mencoba menyentuh langit) maksudnya kami telah bermaksud untuk mencuri pendengaran di langit (maka kami menjumpainya penuh dengan penjaga) para malaikat (yang kuat dan panah-panah api) yakni bintang-bintang yang membakar; hal ini terjadi setelah Nabi saw. diutus menjadi rasul.
9 dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).(QS. 72:9)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 9 

وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا (9

Dalam ayat ini Allah SWT menambah lagi keterangan jin, bahwa mereka menduduki tempat-tempat tersebut tanpa ada penjaga dan panah-panah api, lalu mereka diusir dari sana sehingga tidak dapat mencuri atau mendengar sedikitpun dari Alquran yang akan mereka sampaikan kepada ahli-ahli nujum dan tukang-tukang tenung yang akan mencampur adukkan yang benar dengan yang batil. Yang demikian itu adalah disebabkan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya dan sebagai penjagaan terhadap kitab-Nya Alquran. Maka barangsiapa ingin mencuri berita-berita tersebut sejak itu dia akan diburu dengan panah-panah api yang akan menusuk mereka dan akan membinasakannya.
Kita harus beriman kepada apa yang diberitakan oleh Alquran mengenai jin yang mencuri berita-berita yang dapat didengarkan, kemudian mereka dilarang sesudah pengutusan Nabi Muhammad SAW tetapi kita tidak tahu bagaimana cara mereka mencuri, cara bagaimana penjagaan, berapa banyak para penjaga dan apa yang dimaksud dengan panah-panah api yang mengintip mereka, sedang jin itu berasal dari api, maka cara bagaimana mereka dapat ditembusi oleh panah-panah api itu.
Ada di antara para sarjana yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan "tempat-tempat untuk mencuri berita" adalah tempat-tempat yang dipergunakan oleh jin di dalam dada manusia untuk menggoda mereka dan menghalangi mereka mengikuti jalan yang benar dan yang dimaksud dengan "penjaga" adalah dalil-dalil akli yang dijadikan Allah untuk petunjuk hamba-hamba-Nya, dan yang dimaksud dengan "panah-panah api" adalah bukti-bukti alamiah yang tersebar dalam tubuh masing-masing dan di seluruh penjuru alam.
Dengan demikian maka maksud ayat tersebut adalah sebagai berikut: "Sesungguhnya Alquran yang mengandung bukti-bukti akliah dan alamiah adalah penjaga agama dari kemasukan syubhat-syubhat yang dilontarkan oleh setan, sebagai alat untuk menggoda dan membimbangkan orang-orang yang dapat digodanya; dan mempengaruhi jiwa-jiwa orang yang sesat agar mereka tidak menghiraukan agama dan menolak petunjuk-petunjuknya. Maka barangsiapa ingin mempengaruhi jiwa-jiwa orang yang beriman dengan keragu-raguan dan pikiran yang bukan-bukan maka ia akan mendapatkan bukti-bukti tersebut yang dapat memusnahkan keragu-raguan itu dari akar-akarnya".
10 Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.(QS. 72:10)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 10 

وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا (10

Kemudian dalam ayat ini Allah menambah lagi keterangan jin tentang keyakinan mereka bahwa langit itu dijaga karena salah satu dari dua hal;
a. Karena Allah akan menurunkan siksa-Nya atas penduduk bumi secara tiba-tiba.
b. Karena dia akan mengutus seorang Rasul yang akan membimbing umat manusia dan memperbaiki keadaan mereka.
Seolah-olah mereka berkata, "Apakah karena Allah akan menurunkan siksa alas penduduk bumi maka kita dilarang mencuri berita, dan merajam siapa yang berani mencurinya dengan panah-panah api, atau oleh karena Allah menghendaki memberi petunjuk kepada manusia dengan mengirim seorang Rasul yang akan membimbing mereka ke jalan yang lurus, lalu kita dilarang mencuri berita-berita tersebut?".

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 10 

وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا (10

(Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki) sesudah terjaganya langit dari pencurian pendengaran (bagi orang yang di bumi ataukah Rabb mereka menghendaki kebaikan bagi mereka) lafal rasyadan artinya khairan, yaitu kebaikan.
11 Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(QS. 72:11)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 11 

وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا (11

Dalam keterangan selanjutnya Allah menyatakan bahwa di antara jin-jin ini ada yang Islam dan mengerjakan amal saleh dan taat kepada Allah ada pula yang bukan demikian. Kami mempunyai kemauan bermacam-macam dan pendapat yang berbeda-beda, dari itu ada di antara kami yang beriman, ada yang fasik dan ada pula yang kafir sebagaimana halnya dengan manusia.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 11

وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا (11

(Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh) sesudah mendengarkan Alquran ini (dan di antara kami ada pula yang tidak demikian halnya) ada kaum yang tidak saleh. (Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda) terdiri dari golongan yang berbeda-beda; ada yang muslim dan ada pula yang kafir.
12 Dan sesungguhnya kami mengetahui, bahwa kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di muka bumi dan sekali-kali tidak (pula) dapat melepaskan diri (daripada)-Nya dengan lari.(QS. 72:12)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 12 

وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ نُعجِزَ اللَّهَ فِي الْأَرْضِ وَلَنْ نُعْجِزَهُ هَرَبًا (12

Selanjutnya Allah menjelaskan pula keterangan jin bahwa mereka yakin tidak akan terlepas dari genggaman Allah, walaupun di mana saja mereka berada di dunia ini dan tidak dapat melepaskan diri dari cengkeraman Allah. Maksudnya: Allah maha menguasai jin-jin itu di mana saja mereka berada dan tidak ada jalan melarikan diri dari pada-Nya.
13 Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.(QS. 72:13)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 13 

وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَى آمَنَّا بِهِ فَمَنْ يُؤْمِنْ بِرَبِّهِ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا رَهَقًا (13

Dalam ayat ini Allah melanjutkan keterangan jin, bahwa ketika mereka mendengar Alquran yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar mereka terus beriman kepadanya serta mengakui bahwa Alquran itu dari Allah.
Menurut Qatadah arti ayat ini: "Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul tidak ada kekhawatiran baginya tentang pengurangan pahala kebajikannya dan tidak ada pula dosa orang lain yang harus dipertanggunjawabkannya". Maksudnya ia akan menerima pahala amal baik sepenuhnya tanpa pengurangan sedikit pun.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 13 

وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَى آمَنَّا بِهِ فَمَنْ يُؤْمِنْ بِرَبِّهِ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا رَهَقًا (13

(Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk) yakni Alquran (kami beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada Rabbnya, maka ia tidak usah takut) sesudah lafal yakhaafu diperkirakan adanya lafal huwa (akan kekurangan) pengurangan pahala kebaikannya (dan tidak pula takut akan dizalimi) diperlakukan secara zalim, yaitu dengan penambahan kesalahan dan dosanya.
14 Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus.(QS. 72:14)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 14 

وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا (14

Dalam ayat ini Allah meneruskan keterangan jin bahwa di antara mereka ada yang beriman mentaati Allah, khusyuk dan ikhlas serta beramal saleh karena-Nya. Ada pula di antara mereka yang berpaling dari haluan yang benar. Barangsiapa beriman kepada Allah dan mentaati-Nya sesungguhnya dia telah menempuh jalan yang akan menyampaikannya kepada kebahagiaan dan telah melakukan sesuatu yang akan menyelamatkannya dari siksa neraka.
15 Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam `.(QS. 72:15)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 15 

وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا (15

Kemudian dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa jin-jin itu mencela jin yang kafir di antara mereka, dengan penegasan mereka sendiri, bahwa jin yang berpaling dari ketentuan-ketentuan Islam akin dijadikan kayu bakar untuk neraka, sebagaimana manusia yang kafir. Sebagaimana mereka menyatakan siksa bagi jin-jin yang kafir dari mereka, begitu pula mereka menyatakan pahala jin-jin yang mukmin di antara mereka dengan pernyataan mereka "barangsiapa yang taat (Islam), maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus".
Inilah semua pernyataan jin yang diungkapkan Allah dalam ayat-ayat yang telah lalu, maka dalam ayat-ayat berikut ini Allah meneruskan kembali wahyu-wahyu-Nya yang disampaikan kepada Rasulullah SAW.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 15 

وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا (15

(Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahanam.") atau sebagai bahan bakarnya. Dhamir anna dan annahum serta annahu yang terdapat pada dua belas tempat kembali kepada jin. Dan firman-Nya, "Wa innaa minnal muslimuuna wa minnal qaasithuuna," dibaca kasrah huruf hamzahnya, yaitu innaa berarti merupakan jumlah isti'naf atau kalimat baru. Jika dibaca fathah yaitu menjadi anna berarti kedudukannya disamakan dengan kalimat-kalimat sebelumnya.
16 Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak).(QS. 72:16)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 16 

وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا (16

Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa siapa saja di antara manusia atau jin yang tetap berpegang dan menjalankan ketentuan-ketentuan Islam, Allah sungguh akan melapangkan rezekinya serta memudahkan semua urusan dunia mereka.
Dalam rangka melapangkan rezeki, Allah mengungkapkannya dengan kata "air yang segar", karena air itu adalah asal hidup. Banyak air berarti kebahagiaan yang luas. Hal itu dikatakan dalam pepatah: "di mana saja ada air, ada harta dan di mana saja ada harta ada fitnah".
Oleh karena air ini sangat kurang terdapat di kalangan orang Arab, maka Allah SWT menyebut nikmat-Nya kepada Rasul-Nya dengan firman-Nya:


إنا أعطيناك الكوثر
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
(Q.S. Al-Kautsar: 1)
Karena ada yang menafsirkannya dengan "sungai yang mengalir", begitu yang dimaksud dengan firman-Nya:


ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض
Artinya:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.
(Q.S. Al-A'raf: 96)
Rahasianya, sebagaimana telah dikemukakan berkali-kali, yaitu kesuburan dan kelapangan hidup tidak akan diperoleh; kecuali bila di suatu tempat itu terdapat ketenangan dan keadilan dan tidak ada kelaliman dan terdapat di antara manusia persamaan hak dan kewajiban dalam hidup, tidak ada paksaan, tidak pilih kasih dan tidak ada pula sogok menyogok dalam menegakkan hukum.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 16 

وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا (16

Allah swt. berfirman mengenai orang-orang kafir Mekah: (Dan bahwasanya) mereka; adalah bentuk takhfif dari anna, sedangkan isimnya tidak disebutkan, yakni annahum, artinya, bahwasanya mereka; diathafkan kepada lafal annahus tama`a (jika mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu) yaitu agama Islam (benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang banyak) dari langit. Demikian itu setelah hujan dihentikan dari mereka selama tujuh tahun.
17 Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat.(QS. 72:17)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 17 

لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَمَنْ يُعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًا (17

Kemudian dalam ayat ini Allah menjelaskan sebab mereka diberi kelapangan hidup, yaitu untuk menguji mereka dan mengamat-amati siapa di antara mereka yang mensyukuri nikmat dan siapa pula yang mengingkarinya. Bagi yang mensyukurinya Allah menyediakan baginya balasan yang paling sempurna dan bagi mereka yang mengingkarinya Allah memberikan kesempatan baginya dan mengundurkan siksa-Nya. Kemudian barulah Allah menjatuhkan azab-Nya. Dalam ayat yang lain yang hampir sama maksudnya Allah berfirman:


وأملي لهم إن كيدي متين
Artinya:
Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana Ku amat teguh.
(Q.S. Al-Qalam: 45)
Seterusnya Allah menjelaskan bahwa barangsiapa berpaling dari Alquran dan petunjuk-petunjuk Nya, tanpa mengikuti perintah-perintah-Nya serta tidak pula menjauhi larangan-larangan-Nya Allah menyiksanya dengan azab yang paling dahsyat dan ia tidak dapat melepaskan diri daripada-Nya.
18 Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.(QS. 72:18)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 18 

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا (18

Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa mesjid-mesjid itu adalah milik-Nya. Oleh sebab itu seyogyanya tidak disembah di dalamnya selain daripada-Nya dan tidak pula mempersekutukan-Nya. Qatadah berkata:" Orang-orang Yahudi dan Nasrani bila mereka masuk ke gereja dan tempat-tempat peribadatan, mereka mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan mereka lainnya. Lain Allah memerintahkan kita dengan perantaraan ayat ini agar kita ikhlaskan ibadat kepada-Nya, bila kita masuk mesjid".
Hasan berkata, "Yang dimaksud dengan mesjid-mesjid adalah semua tempat sujud di bumi, baik yang telah disediakan untuk sujud maupun tidak, karena bumi seluruhnya adalah tempat sujud bagi umat Nabi Muhammad SAW".
Hasan seolah-olah memahami yang demikian itu dari hadis sahih:


جعلت لي الأرض مسجدا وطهورا
Artinya:
"Telah dijadikan bumi ini seluruhnya bagiku tempat sujud dan suci".
(lihat Tafsir Al Maragi, hal. 103, juz 29, jilid X)
19 Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya.(QS. 72:19)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 19 

وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا (19

Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa ketika Nabi SAW menyembah Allah maka jin-jin yang menyaksikannya menjadi heran dan tercengang melihat cara Nabi dan para sahabat menyembah Allah. Juga karena bacaan Alquran yang belum pernah mereka dengar. Lebih-lebih lagi karena melihat para sahabat sebagai makmum mengikuti salat Nabi Muhammad SAW dalam keadaan berdiri, rukuk dan sujud. Hasan dan Qatadah berkata, arti ayat ini adalah: "ketika hamba Allah menyiarkan risalah dengan memanggil kepada mentauhidkan Allah, berbeda dengan ibadat orang-orang musyrik kepada berhala-berhala mereka, maka hampirlah orang-orang kafir yang menentang dan bersama-sama memusuhi Nabi Muhammad SAW bersatu-padu dan bantu membantu dalam memusuhi Nabi SAW.
Menurut Muqatil, arti ayat tersebut: "Bahwa orang-orang kafir Mekah berkata kepada Nabi SAW, "Sesungguhnya engkau hai Muhammad membawa suatu persoalan besar dan engkau dengan demikian menentang seluruh kaummu. Kembalilah engkau dari pembangkangan tersebut. Lalu Allah menurunkan firman-Nya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 19 

وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا (19

(Dan bahwasanya) dapat dibaca annahu dan innahu; juga merupakan kalimat baru, sedangkan dhamir yang ada ialah dhamir sya'n (tatkala hamba Allah berdiri) yakni Nabi Muhammad saw. (menyembah-Nya) beribadah kepada-Nya di lembah Nakhl (hampir saja mereka) yakni jin-jin yang mendengarkan bacaan Alquran itu (desak-mendesak mengerumuninya) yaitu sebagian di antara mereka menindih sebagian yang lain berjejal-jejal karena keinginan mereka yang sangat untuk mendengarkan bacaan Alquran. Lafal libadan dapat pula dibaca lubadan; dan merupakan bentuk jamak dari lubdatun.
20 Katakanlah:` Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya `.(QS. 72:20)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 20

قُلْ إِنَّمَا أَدْعُو رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًا (20

Maka dalam ayat ini Allah menyuruh Nabi-Nya agar mengatakan kepada mereka yang bantu-membantu memusuhi beliau, "Sesungguhnya aku hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukan seorangpun dengan-Nya. Yang demikian itu bukanlah suatu yang luar biasa dan bukan pula suatu yang harus dibenci, sehingga beramai-ramai memusuhi aku".

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 20 

قُلْ إِنَّمَا أَدْعُو رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًا (20

(Berkatalah dia) Nabi Muhammad berkata sebagai jawabannya terhadap orang-orang kafir yang mengatakan kepadanya, kembalilah kamu dari apa yang kamu lakukan sekarang ini. Akan tetapi menurut qiraat yang lain lafal qaala dibaca qul, artinya katakanlah: ("Sesungguhnya aku hanya menyembah Rabbku) sebagai Tuhanku (dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya.")

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [2]
Ayat 1 s/d 20 dari [28]


SumberTafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU