Selasa, 06 Agustus 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH THAAHAA AYAT 81 - 100 ( 05 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR]: THAAHAA
Ayat [135]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:5/7
81 Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.(QS. 20:81)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 81

كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى (81

Pada ayat ini Allah SWT. menyuruh supaya mereka memakan di antara rezeki yang baik yang lezat cita rasanya yang telah Allah karuniakan kepada mereka, dan sekali-kali mereka menyalah gunakannya, seperti menafkahkannya dengan boros, tidak mensyukurinya, mendermakan kepada kemaksiatan, dan lain-lain sebagainya, karena kalau demikian berarti mereka telah mengundang kemurkaan Allah SWT. untuk menimpanya dan menerima siksa-Nya. Celaka dan binasalah orang-orang yang telah ditimpa kemurkaan Allah SWT.

82 Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.(QS. 20:82)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 82 

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى (82

Pada ayat ini Allah SWT. menegaskan bahwa Dia Maha Pengampun bagi orang yang bertobat dari perbuatan syirik, membersihkan dirinya dan dosa, ikhlas dan amalnya dikerjakan semata-mata karena Allah, menunaikan kewajibannya, menjauhi kemaksiatan, istiqamah ibadahnya sampai ia mati, memenuhi perintah Allah, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:


واعبد ربك حتى يأتيك اليقين
Artinya:
Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu (ajal) yang diyakini. (Q.S Al Hijra: 99)

83 Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa?(QS. 20:83)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 83 

وَمَا أَعْجَلَكَ عَنْ قَوْمِكَ يَا مُوسَى (83

Allah memberi teguran kepada Musa, karena ia cepat-cepat mendaki bukit itu dan meninggalkan kaumnya di bawah, pada hal Allah telah memerintahkan kepadanya supaya dia naik ke bukit itu bersama-sama dengan kaumnya untuk menerima sebagian dari kitab Taurat yang berupa kepingan dan lembaran-lembaran. Sebenarnya dia sudah ingin sekali bermunajat dengan Tuhan-Nya untuk menerima kepingan-kepingan Taurat. Karena keinginan yang amat sangat itulah dia berangkat tanpa mengajak kaumnya dan dia sendirilah yang naik ke bukit itu. Ia tinggalkan kaumnya di bawah dan dia berpesan kepada Harun supaya menjaga dan mengawasi mereka selama dia tidak berada di antara mereka. Sesampainya di atas bukit itu diapun bersamadi mengheningkan cipta mengkonsentrasikan jiwa dan pikiran menunggu-nunggu apa yang akan diwahyukan Tuhan kepadanya sebagaimana telah dijanjikan-Nya. Tiba-tiba Allah berfirman menanyakan dengan nada teguran atau celaan. Mengapa dia bergegas-gegas naik ke bukit sendirian saja tanpa membawa kaumnya bersama-sama dengan dia, pada hal dia telah diperintahkan supaya datang bersama mereka. Memang tepatlah teguran Tuhannya atas kekhilapannya itu, karena selain tidak melaksanakan perintah Allah secara keseluruhan Musa telah meninggalkan kaumnya tanpa pimpinannya meskipun ada saudaranya Harun yang akan mengawasi mereka. Seakan-akan Musa karena didorong oleh keinginan yang sangat untuk bermunajat dengan Tuhannya telah melepaskan tanggung jawabnya terhadap kaumnya dan tidak memperdulikan lagi apa yang akan terjadi dengan mereka selama ditinggalkannya. Hal ini bagi seorang Nabi sebagai orang yang diserahi Allah memimpin dan mengawasi kaumnya adalah suatu kelalaian atau pengabaian terhadap tugasnya yang utama yang patut disesalkan dan pantaslah dia menerima teguran atau celaan dari Tuhan-nya.

84 Berkata Musa:` Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku) `.(QS. 20:84)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 84 

قَالَ هُمْ أُولَاءِ عَلَى أَثَرِي وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى (84

Musa menjawab teguran Tuhannya dengan mengatakan bahwa kaumnya itu ada di belakangnya dan jarak antara dia dan kaumnya tidak begitu jauh. Jika aku mendahului naik ke atas bukit ini beberapa langkah bukanlah dengan maksud meninggalkan mereka dan kalau saya panggil pasti dalam waktu yang singkat akan dapat berkumpul bersamaku. Memang aku bergegas-gegas menaiki bukit ini, karena aku ingin melaksanakan perintah Engkau dengan segera tepat pada waktunya sebagaimana yang telah Engkau tetapkan, yaitu sesudah aku dan kaumku berada di sekitar bukti Tur ini selama 40 malam. Aku datang dengan tergesa-gesa karena aku ingin cepat-cepat mencari keridaan Engkau. Karena keinginan yang sangat untuk mencapai keridaan itulah aku menjadi lalai dan alpa terhadap perintah Engkau supaya aku datang bersama-sama mereka.

85 Allah berfirman:` Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.(QS. 20:85)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 85 

قَالَ فَإِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنْ بَعْدِكَ وَأَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ (85

Pada ayat ini Allah berfirman menerangkan kepada Musa sebagai akibat dia meninggalkan kaumnya walaupun dalam pengawasan Harun, telah menyelewengkan dari agama tauhid dan telah menyembah patung anak sapi buatan Samiri. Memang Allah hendak menguji iman kaum Nabi Musa itu apakah benar-benar mereka telah mempunyai keimanan yang kuat dan membaja ataukah masih terdapat dalam hati dan jiwa mereka bekas-bekas syirik atau kepercayaan menyembah berhala. Ternyata keimanan mereka belum begitu kuat dan mendalam karena dalam beberapa hari saja mereka ditinggalkan Musa dan masih dalam pengawasan Harun, mereka dengan mudah terpedaya dan masuk perangkap Samiri yang berasal dari kaum menyembah sapi. Demikian Allah tidak akan membiarkan atau menerima saja bila manusia menyatakan dirinya beriman tanpa diuji lebih dahulu sesuai dengan firman-Nya:


أحسب الناس أن يتركوا أن يقولوا آمنا وهم لا يفتنون ولقد فتنا الذين من قبلهم فليعلمن الله الذين صدقوا وليعلمن الكاذبين
Artinya:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan. "Kami telah beriman" sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang berdusta". (Q.S Al Ankabut: 2 dan 3)
Ternyata kaum Musa itu tidaklah termasuk orang-orang yang kuat dan mendalam imannya karena baru sebentar saja mereka ditinggalkan Musa (menurut riwayat hanya 20 hari) mereka telah meninggalkan agama tauhid dan kembali menganut agama penyembah-penyembah berhala. Hal ini tidak dapat disesalkan dan mungkin sekali terjadi karena mereka telah lama di bawah kekuasaan Firaun. Karena itu mental mereka sudah rusak dan moral merekapun telah menjadi lemah dan tak dapat diharapkan dari mereka kesetiaan dan kesabaran mempertahankan suatu prinsip. Maka dengan mudah Samiri memperdayakan mereka dengan membuat emas berbentuk anak sapi saja yang diperlihatkan oleh Samiri tetapi patung itu dapat berbunyi sendiri seperti suara anak sapi, maka tertariklah mereka akan omongan Samiri bahwa inilah Tuhan yang sebenarnya. Adapun Tuhan Musa dan Harun yang tidak dapat dilihat mengapa kita mau menyembahnya?.

86 Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: `Hai kaumku, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, dan kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?`(QS. 20:86)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 86 

فَرَجَعَ مُوسَى إِلَى قَوْمِهِ غَضْبَانَ أَسِفًا قَالَ يَا قَوْمِ أَلَمْ يَعِدْكُمْ رَبُّكُمْ وَعْدًا حَسَنًا أَفَطَالَ عَلَيْكُمُ الْعَهْدُ أَمْ أَرَدْتُمْ أَنْ يَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبٌ مِنْ رَبِّكُمْ فَأَخْلَفْتُمْ مَوْعِدِي (86

Mendengar firman Tuhannya yang menerangkan bahwa kaumnya telah disesatkan oleh Samiri dengan cepat dia kembali kepada kaumnya dalam keadaan sangat jengkel dan marah. Didapatinya kaumnya sedang berlutut di hadapan patung emas berbentuk anak sapi, menyembah dan memujanya. Mereka berkata di antara sesama mereka. Inilah tuhan kita dan juga tuhan Musa. Sesungguhnya Musa telah lupa sehingga ia pergi menemui Tuhannya ke puncak bukit, padahal Tuhannya ada di sini. Tidaklah dapat dilukiskan betapa sedihnya hati Musa melihat kaumnya dengan sekejap saja dan dengan mudah dapat disesatkan oleh Samiri dan betapa hebatnya gejolak atau kemarahan di dalam dadanya melihat suasana dan keadaan kaumnya.
Menurut suatu riwayat setelah melihat kaumnya menyembah berhala itu die lalu mendengar suara hiruk pikuk dan berbagai macam teriakan dari kaumnya itu dan melihat mereka menari-nari di sekeliling patung itu. Qurtubi meriwayatkan bahwa Abu Bakar At Turtusy pernah ditanyai orang tentang sekumpulan orang berzikir menyebut nama Allah dan berselawat menyebut nama Nabi Muhammad dengan cara menari-nari serta memukul gendang dan karena asyiknya ada di antara mereka yang jatuh pingsan, kemudian mereka mengambil makanan yang mereka bawa dan telah disiapkan, bagaimanakah hukum perbuatan mereka? Apakan hal itu dibolehkan oleh Islam atau tidak? Turtusy menjawab, "Mazhab Sufi, yang seperti itu adalah batil, suatu kejahilan dan kesesatan. Islam itu adalah (ajaran) kitab Allah dan Sunah Rasul-Nya. Adapun memukul gendang (dan menari-nari) sampai seperti orang kesurupan maka orang yang mula-mula mengadakannya ialah Samiri di waktu dia membikinkan patung anak sapi untuk disembah kaum Musa dengan menari-nari di sekelilingnya. Maka perbuatan seperti itu adalah perbuatan orang-orang kafir dan penyembah anak sapi".
Selanjutnya Musa berkata kepada kaumnya "Mengapa kamu menyembah patung itu padahal Allah telah menjanjikan kepadamu janji-janji yang baik dan menguntungkan sesuduh mengaruniakan kepadamu berbagai nikmat seperti membebaskan kamu dari kaum Firaun menempatkan kamu di tempat ini, memberimu makanan yang lezat dan berkhasiat. Allah menjanjikan akan menurunkan Al Kitab kepadamu di dalamnya terdapat syariat dan peraturan untuk kebaikan dan kebahagiaan kamu di dunia dan di akhirat. Dia menjanjikan pula akan memberikan pahala yang banyak kepadamu kalau kamu tetap beriman dan beramal saleh dan menjanjikan pula bahwa kamu akan memasuki tanah suci Palestina dengan mengalahkan penghuni-penghuninya yang kuat dan perkasa. Kenapa kamu cepat sekali berpaling dari agama Allah padahal belum berapa lama janji itu dinyatakan Allah kepadamu dan tanda-tanda janji itu pasti akan terwujud dan terlaksana seperti yang kamu lihat dan kamu alami sendiri? Apakah kamu menyangka bahwa kamu telah lama menunggu-nunggu terwujudnya janji itu ataukah kamu sengaja menunggu-nunggu kemurkaan Allah atasmu dengan perbuatan ini. Bukankah kamu telah menjanjikan kepadaku bahwa kamu akan tetap beriman sampai aku kembali kepadamu dan tidak akan mengada-adakan sesuatu yang merusak akidah kamu atau bertentangan dengan akidah itu.

87 Mereka berkata: `Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya`,(QS. 20:87)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 87 

قَالُوا مَا أَخْلَفْنَا مَوْعِدَكَ بِمَلْكِنَا وَلَكِنَّا حُمِّلْنَا أَوْزَارًا مِنْ زِينَةِ الْقَوْمِ فَقَذَفْنَاهَا فَكَذَلِكَ أَلْقَى السَّامِرِيُّ (87

Kaumnya menjawab, "Kami melanggar janji itu bukanlah dengan kemauan dan kehendak kami, karena kami tidak dapat menguasai diri kami. Andaikata kami dibiarkan saja menurut kemauan kami, tentulah kami tidak akan berbuat seperti ini. Tetapi Samiri telah memperdayakan kami yang bodoh ini sehingga kami tertarik oleh kata-kata dan bujuk rayunya yang mempesona hati kami. Samiri telah memaksa kami memikul beban yang berat yang terdiri dari perhiasan-perhiasan yang dipinjamkannya dari bangsa Kibti di Mesir sewaktu kami akan berangkat meninggalkan Mesir. Dia mengatakan bahwa nanti akan diadakan hari raya, karena itu perhiasan-perhiasan itu harus dibawa dan kamilah yang diperintahkan untuk memikulnya. Hal ini disembunyikannya terhadapmu hai Musa karena dia takut akan dilarang membawanya. Sepeninggal engkau kami disuruhnya menggali lubang yang besar di tanah dan menyalakan api untuk membakar perhiasan itu, maka kami lemparkan semuanya ke dalam api yang menyala-nyala. Demikian pula Samiri telah melemparkan semua perhiasan yang dibawanya:

88 kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata: `Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa.`(QS. 20:88)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 88 

فَأَخْرَجَ لَهُمْ عِجْلًا جَسَدًا لَهُ خُوَارٌ فَقَالُوا هَذَا إِلَهُكُمْ وَإِلَهُ مُوسَى فَنَسِيَ (88

Kemudian Samiri mengeluarkan dari lubang itu sebungkah emas berbentuk anak sapi dan mengeluarkan bunyi seperti suara sapi. Memang Samiri adalah seorang ahli; dan dia dapat membuat pipa dalam patung itu sehingga apabila angin berhembus keluarlah suara seperti suara anak sapi. Samiri mengatakan kepada kami bahwa inilah tuhan yang sebenarnya tuhan kita semua dan juga tuhan Musa, dialah yang akan kita sembah dan kita puja, kepadanyalah kita memohonkan sesuatu bila kita menginginkan atau memerlukannya. Samiri mengatakan pula kepada kami bahwa engkau hai Musa naik ke bukit itu untuk menemui Tuhan padahal tuhan yang akan ditemui Musa itu ada di sini. Sungguh Musa itu amat pelupa sehingga ia berpayah-payah mencari sesuatu ke tempat yang jauh padahal yang dia cari itu berada di sini.

89 Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan?(QS. 20:89)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 89 

أَفَلَا يَرَوْنَ أَلَّا يَرْجِعُ إِلَيْهِمْ قَوْلًا وَلَا يَمْلِكُ لَهُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا (89

Pada ayat ini Allah menerangkan bagaimana bodohnya kaum Musa itu karena tidak dapat mempertimbangkan sesuatu dengan seksama apakah ia buruk atau baik, dapat diterima akal atau suatu yang mustahil. Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung itu adalah benda mati yang tidak berdaya apa-apa tidak dapat berbicara dan tidak dapat menjawab pertanyaan, apalagi akan memberikan pertolongan atau menolak suatu bahaya. Sedangkan sapi yang sebenarnya yang bernyawa, bergerak sendiri dapat menanduk dan menyepak, dapat mengangkat barang atau menarik gerobak tak ada orang yang berakal sehat yang mau menyembahnya, tetapi mereka menerima dan mau saja disuruh menyembah patung anak sapi yang berupa benda mati itu.

90 Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: `Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku`.(QS. 20:90)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 90 

وَلَقَدْ قَالَ لَهُمْ هَارُونُ مِنْ قَبْلُ يَا قَوْمِ إِنَّمَا فُتِنْتُمْ بِهِ وَإِنَّ رَبَّكُمُ الرَّحْمَنُ فَاتَّبِعُونِي وَأَطِيعُوا أَمْرِي (90

Harun pernah memberi nasihat dan peringatan kepada mereka tatkala ia melihat kaumnya itu berpaling dari menyembah Allah kepada menyembah berhala dan mengadakan ucapan peribadatan yang bertentangan dengan tauhid yang telah mereka anut selama ini dan berjanji dengan Musa bahwa mereka akan tetap menyembah Allah sampai dia kembali kepada mereka dari atas bukit Tur. Harun berkata kepada mereka, "Hai kaumku. Sesungguhnya kamu telah diuji keimananmu dengan patung anak sapi itu, apakah kamu benar-benar beriman dan berpegang teguh kepada agamamu, sehingga tidak dapat diragukan dengan bujukan apapun, ataukah iman kamu itu hanya di bibir saja sehingga bila ada sesuatu yang menarik perhatianmu atau memperdayakan kamu, maka kamu tinggalkan agama dan kepercayaanmu yang benar itu. Tuhan kamu sebenarnya ialah Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Pencipta, Yang menciptakan segala sesuatu Yang membuktikan rahmat dan kasih sayang-Nya dapat dilihat pada alam semesta dan dapat dirasakan oleh makhluk-makhluk-Nya. Dia telah menganugerahkan kepadamu kesempurnaan jasmani dan rohani dan memberikan kepadamu syariat dan peraturan yang menjamin keselamatan dan kebahagiaanmu di dunia dan akhirat. Dia telah mengaruniakan kepadamu nikmat iman dan membebaskan kamu dari kekejaman dan keganasan Firaun. Mengapa kamu sekarang dapat diperdayakan dan ditipu oleh Samiri dengan patung emas berupa anak sapi yang mengeluarkan suara seperti anak sapi sebenarnya? Kamu sungguh menyimpang dari jalan yang benar dan telah melanggar janjimu dengan saudaraku Musa tatkala ia akan naik ke atas bukit untuk menerima lembaran-lembaran Taurat sebagai petunjuk dari Tuhanmu. Tinggalkanlah menyembah patung yang tidak bisa memberi manfaat dan menolak kemudaratan itu dan kembalilah kepada agama tauhid dan bertobatlah niscaya Allah akan menerima tobatmu dan mengampuni kesalahanmu karena Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Ikutilah nasihatku dan seruanku ini agar kamu menjadi hamba Allah yang diridai-Nya.

91 Mereka menjawab: `Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami`.(QS. 20:91)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 91 

قَالُوا لَنْ نَبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِينَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَيْنَا مُوسَى (91

Semua nasihat Harun itu walaupun dikemukakan dengan lemah lembut dan dengan hujah dan alasan yang dapat diterima akal, tidak mendapat sambutan yang baik di kalangan mereka. Mereka lebih tertarik kepada bujuk rayu tipu daya Samiri dan berkata kepada Harun. "Kami akan tetap menyembah patung itu sampai Musa kembali kepada kami dan dialah yang akan memutuskan apa kami dalam kesesatan dan penyelewengan ataukah patung yang kami sembah itu hanya tipu daya Samiri saja.

92 Berkata Musa: `Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat,(QS. 20:92)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 92 

قَالَ يَا هَارُونُ مَا مَنَعَكَ إِذْ رَأَيْتَهُمْ ضَلُّوا (92

Musa sangat menyesal atas sikap Harun yang tidak bertindak tegas terhadap penyelewengan kaumnya. Kenapa dia hanya menegur dan menasihati saja apa yang diperbuat oleh kaumnya, yaitu: menyembah patung adalah syirik yang tidak bisa diampuni dan tidak dapat diterima sama sekali dan tak dapat dibiarkan apapun alasan yang dikemukakan kaumnya. Mengapa dia tidak menyusul Musa bersama orang-orang yang beriman untuk memberitahukan hal itu dan mengambil sikap tegas terhadap orang-orang yang membangkang. Kalau Harun mengambil tindakan seperti ini tentulah kaumnya yang kafir itu akan merasa takut dan mungkin akan meninggalkan penyembahan patung itu karena khawatir akan kehilangan pemimpin yang mereka cintai.

93 (sehingga) kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?`(QS. 20:93)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 93 

أَلَّا تَتَّبِعَنِي أَفَعَصَيْتَ أَمْرِي (93

Musa membentak Harun lagi dengan ucapan yang agak keras. Apakah engkau telah mendurhakai dan melanggar perintahku. Aku telah mengamanatkan kepadamu supaya engkau menggantikan kedudukanku sepeninggalku dan bertindak bila ada pelanggaran dan mencegah mengikuti jalan orang-orang yang hendak membuat kerusakan. Pengarang tafsir Al Kasysyaf menerangkan hal ini sebagai berikut: Musa adalah orang yang keras dan kadang-kadang bertindak keras kepala terhadap hal yang berhubungan dengan hak Allah dan agama. Karena itu tidak dapat menguasai dirinya ketika melihat kaumnya telah menyeleweng dari agama tauhid sehingga melemparkan lembaran-lembaran Taurat yang dibawanya karena sangat kaget dan tercengang melihat penyelewengan kaumnya. Dia membentak dan menghardik saudaranya Harun sambil menarik rambut dan janggutnya seakan-akan saudaranya musuhnya bukan saudara dan khalifahnya.

94 Harun menjawab: `Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku):` Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku `.(QS. 20:94)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 94 

قَالَ يَا ابْنَ أُمَّ لَا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِي وَلَا بِرَأْسِي إِنِّي خَشِيتُ أَنْ تَقُولَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَمْ تَرْقُبْ قَوْلِي (94

Tetapi Harun seorang yang bertabiat tenang dan lemah-lembut tidak membalas kata-kata saudaranya yang keras dan kasar itu dengan keras dan kasar pula, tetapi dengan tenang dia berkata kepada Musa. "Hai anak ibuku, janganlah engkau menarik-narik janggut dan rambutku. Memang aku tidak melakukan tindakan tegas sebagaimana yang engkau inginkan karena kalau aku bertindak demikian tentulah mereka akan terpecah-belah menjadi dua golongan. Golongan yang beriman dan golongan yang membangkang, terjadilah permusuhan dan mungkin terjadi peperangan antara kedua golongan itu. Andai kata hal ini terjadi tentulah engkau akan menyalahkanku pula dengan menuduhku memecah belah antara Bani Israel. Oleh sebab itu kami mengambil sikap berhati-hati sambil menunggu kembalimu dari atas bukit.

95 Berkata Musa:` Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri? `(QS. 20:95)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 95 

قَالَ فَمَا خَطْبُكَ يَا سَامِرِيُّ (95

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Musa menghardik Samiri dengan pertanyaan "Mengapa engkau melakukan perbuatan yang sangat tercela dan dimurkai Allah itu sehingga sebahagian Bani Israel telah menjadi kafir setelah beriman dan menyembah berhala yang sengaja engkau bikinkan untuk mereka, engkau telah merusak akidah kaumku yang benar dan telah menyesatkan mereka. Tahukah engkau apa akibat perbuatanmu yang sangat mungkar itu.

96 Samiri menjawab:` Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku `.(QS. 20:96)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 96 

قَالَ بَصُرْتُ بِمَا لَمْ يَبْصُرُوا بِهِ فَقَبَضْتُ قَبْضَةً مِنْ أَثَرِ الرَّسُولِ فَنَبَذْتُهَا وَكَذَلِكَ سَوَّلَتْ لِي نَفْسِي (96

Samiri menjawab bentakan dan hardikan Musa. Aku telah mengetahui sesuatu yang belum diketahui oleh kaumku dan engkau sendiri pun belum mengetahuinya. Memang aku pada mulanya menganut dan mengikuti semua ajaranmu tetapi setelah aku pikirkan dan aku renungkan tampaklah olehku bahwa ajaranmu itu ada yang tidak benar dan demikian aku lemparkan ajaranmu itu, maka aku buatlah sebuah patung dari emas yang dibawa dari Mesir berbentuk anak sapi dan aku jadikan patung itu seindah-indahnya untuk menarik perhatian mereka dan aku buatkan di dalamnya pipa semacam puput, sehingga apabila angin berhembus berbunyilah patung itu mengeluarkan suara seperti suara anak sapi sebenarnya. Demikianlah pendapatku dan tindakan itulah yang paling baik menurut pikiranku. Menurut sebagian Mufassirin Samiri menjawab bentakan Musa dengan jawaban yang aneh sehingga dapat meninggalkan kesan seolah-olah dia telah mendapat wahyu pula dari Tuhan dan telah berhubungan dengan Jibril serta telah mengenalnya. Samiri mengatakan bahwa ia membakar emas yang dibawa mereka dari Mesir di dalam sebuah lubang yang mereka buat sendiri dia mengambil segenggam tanah bekas jejak telapak kaki Jibril maka keluarlah dari lubang itu sesuatu yang serupa anak sapi. Dengan demikian tertariklah sebagian Bani Israel kepada bujukan dan tipu daya Samiri untuk menyembah patung berbentuk anak sapi itu. Karena patung anak sapi itu bukanlah sembarang patung, tetapi benar-benar telah dikirim Allah untuk disembah dan dipujanya.

97 Berkata Musa:` Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: `Jangan menyentuh (aku)`. Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan).(QS. 20:97)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 97

قَالَ فَاذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِي الْحَيَاةِ أَنْ تَقُولَ لَا مِسَاسَ وَإِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَنْ تُخْلَفَهُ وَانْظُرْ إِلَى إِلَهِكَ الَّذِي ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا لَنُحَرِّقَنَّهُ ثُمَّ لَنَنْسِفَنَّهُ فِي الْيَمِّ نَسْفًا (97

Musa berkata kepada Samiri pergilah engkau jauh-jauh dari sini, engkau tidak berhak bergaul dengan siapapun dan tak ada seorangpun yang dibolehkan bergaul dengan engkau. Bila ada orang yang bertanya kepadamu mengenai halmu maka engkau harus menjawab "Aku tidak dibolehkan mendekat seseorang dan siapapun tidak boleh mendekatinya". Inilah tindakan Musa yang amat keras dan tegas terhadapnya. Ke mana Samiri akan pergi, tak ada tempat yang akan didiami karena sekeliling tempat itu hanya ada padang pasir yang amat luas dan tandus, tak ada sebidang tanahpun di gurun sahara itu yang dapat didiami manusia. Sedang binatang-binatang liar dan buaspun akan merasa sulit dan akan menderita tinggal di padang pasir yang tak bertepi itu. Diriwayatkan bahwa Samiri setelah diusir oleh Musa pergilah dia dari tempat itu tanpa diketahuinya ke mana arah dan tujuan yang akan dicapainya. Dia bertualang di gurun sahara yang amat luas itu dan tidak ada yang dijumpainya kecuali binatang-binatang buas dan liar. Memang terbuktilah apa yang dikatakan Musa kepadanya bila ia bertemu dengan seseorang menanyakan halnya dia harus menjawab "La misasa".
Biarpun dia tidak pernah mengucapkan kata "La misasa" itu tetapi dalam praktek pengalamannya bertualang di padang pasir seakan-akan dia sendiri meneriakkan kata itu sehingga tak ada seorangpun yang berani mendekat kepadanya. Kemudian Musa mengucapkan kata-kata perpisahan kepadanya bahwa dia akan menemui hari yang dia tak dapat menghindarkan diri dari padanya yaitu hari kiamat, hari pembalasan di mana dia akan menerima balasan amal perbuatannya setimpal dengan besarnya dosa yang diperbuatnya. Kemudian memerintahkan supaya Samiri menoleh kepada tuhan buatannya yang disembah dan dipujanya dan berkata, "Patung ini akan aku hancur leburkan sampai menjadi debu dan debunya akan saya hambur-hamburkan ke laut sehingga hilang lenyap tidak berkesan.

98 Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu `.(QS. 20:98)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 98 

إِنَّمَا إِلَهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا (98

Patung ini bukanlah tuhanmu, Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Yang tiada Tuhan selain Dia. Dialah yang patut disembah dan dimuliakan, hanya kepada-Nya sajalah dipanjatkan segala doa dan permohonan, semua makhluk berkehendak kepada-Nya karena Dialah Yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa. ilmunya sangat luas tiada batasnya meliputi segala sesuatu, tak ada yang luput dari ilmunya baik di bumi di langit maupun yang ada di antara keduanya, sesuai dengan firman-Nya:


لا يعزب عنه مثقال ذرة في السموات وما في الأرض ولا أصغر من ذلك ولا أكبر إلا في كتاب مبين
Artinya:
Tidak ada tersembunyi dari pada-Nya seberat zarahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar melainkan tersebut dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz). (Q.S Saba': 3)

99 Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al quran).(QS. 20:99)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 99 

كَذَلِكَ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ مَا قَدْ سَبَقَ وَقَدْ آتَيْنَاكَ مِنْ لَدُنَّا ذِكْرًا (99

Pada ayat ini Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw. bahwa kisah-kisah yang diberitakannya pada ayat-ayat yang lalu seperti kisah Musa bersama Firaun dan Samiri itu, demikian pula kisah Nabi-nabi sebelumnya patut menjadi contoh teladan baginya dalam menghadapi kaumnya yang sangat ingkar dan durhaka itu. Karena memang demikianlah keadaan setiap Rasul walaupun telah diturunkan kepadanya kitab-kitab dan mukjizat-mukjizat yang nyata untuk menyatakan kebenaran dakwahnya namun kaumnya tetap juga ingkar dan berusaha sekuat tenaga memberantas seruannya dan tetap memusuhi bahkan ingin membunuhnya untuk melenyapkan dari kalangan mereka sehingga tidak ada terdengar lagi suara kebenaran yang dikumandangkannya. Sebagaimana Allah telah menurunkan Kitab Zabur kepada Nabi Daud as, Taurat kepada Nabi Musa a.s. dan Injil kepada Nabi Isa as. Dia telah menurunkan pula Alquran kepadanya, suatu Kitab yang patut mereka terima dengan baik karena ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya adalah untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Suatu Kitab yang belum pernah diturunkan kepada Rasul-rasul sebelumnya karena lengkapnya mengandung berbagai macam pedoman tentang hukum-hukum, pergaulan, ekonomi, akhlak dan sebagainya. Selain dari itu Kitab itu adalah sebagai mukjizat yang besar yang tiada seorangpun sanggup menandingi keindahan bahasanya dan ketinggian sasteranya. Oleh sebab itu hendaklah dia bersabar dan jangan sekali-kali berputus asa atau bersedih hati, tetap berjuang sampai tercapai kemenangan dan hilang semua kebaikan dan tak ada yang disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, lagi Maha Kuasa.

100 Barang siapa berpaling daripada Al quran maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat,(QS. 20:100)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 100 - 101

مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا (100) خَالِدِينَ فِيهِ وَسَاءَ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِمْلًا (101

Barang siapa yang berpaling dari ajaran Alquran itu pada hal sudah jelas baginya bahwa ia adalah wahyu dari Allah dan tidak dapat disangkal lagi kebenarannya maka penolakannya terhadap ajaran itu adalah semata-mata karena memperturutkan hawa nafsu, atau karena takut kehilangan pengaruh, kedudukan dan sebagainya. Orang-orang seperti itu sudah wajar bila dianggap sebagai orang yang keras kepala, orang-orang yang sesat dan tidak mau menerima kebenaran. Maka Allah tidak akan mengampuninya dan pada hari kiamat nanti dia akan memikul dosa keingkaran dan kesombongannya, dosa yang paling besar dan paling berat dan hampir-hampir tak sanggup dia memikulnya, dia akan dilemparkan ke neraka Jahanam, dia kekal di sana selama-lamanya dan ditimpakan kepadanya azab yang amat pedih sesuai dengan keingkaran dan kedurhakaannya. Sungguh amat beratlah dosa yang dipikulnya dan amat pedihlah siksaan yang diterimanya.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [7]
Ayat 81 s/d 100 dari [135]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

TAFSIR AL QUR'AN SURAH THAAHAA AYAT 61 - 80 ( 04 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR]: THAAHAA
Ayat [135]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:4/7
61 Berkata Musa kepada mereka: `Celakalah kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kamu dengan siksa`. Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan.(QS. 20:61)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 61

قَالَ لَهُمْ مُوسَى وَيْلَكُمْ لَا تَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ كَذِبًا فَيُسْحِتَكُمْ بِعَذَابٍ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى (61

Ketika Musa berhadap-hadapan dengan ahli-ahli sihir Firaun, Musa memperingatkan kepada mereka, supaya jangan mengikuti saja kepada Firaun, mengada-adakan dusta kepada Allah SWT, mengatakan yang bukan-bukan kepada-Nya seperti mengauggap mukjizat yang saya bawa itu adalah sihir, padahal adalah salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya. Kalau kamu berpendirian demikian seperti halnya Firaun Allah SWT. akan menyiksa kamu, menghabiskan keturunan kamu sehingga tidak ada yang tinggal, sebagai balasan atas perbuatan kalian yang sesat itu. Firman Allah SWT:

سيجزيهم بما كانوا يفترون
Artinya:
Kelak Allah akan membalas mereka terhadap apa yang selalu mereka ada-adakan. (Q.S Al An'am: 138)
Orang-orang yang mengada-adakan dusta kepada Allah SWT. adalah orang yang merugi. Ia tidak akan beruntung dalam usahanya, tidak akan mencapai cita-citanya, karena ia adalah yang paling aniaya, sebagaimana firman Allah SWT:

ومن أظلم ممن افترى على الله كذبا أو كذب بآياته إنه لا يفلح الظالمون
Artinya:
Dan siapakah yang lebih aniaya dari orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan. (Q.S Al An'am: 21)
Oleh karena itu, sadarlah kamu dan insaflah. Tinggalkan perbuatan mengada-adakan dusta kepada Allah SWT. Jalan yang sesat yang kalian tempuh itu, supaya kamu selamat dari azab yang akan ditimpakan kepada orang-orang yang mengada-adakan dusta kepada Allah, orang-orang yang telah sesat jalannya di dunia ini, tetapi ia tetap menyangka bahwa perbuatannya itulah yang baik dan benar.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Thaahaa 61 

قَالَ لَهُمْ مُوسَى وَيْلَكُمْ لَا تَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ كَذِبًا فَيُسْحِتَكُمْ بِعَذَابٍ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى (61

(Berkata Musa kepada mereka,) jumlah para ahli sihir Firaun ada tujuh puluh dua orang; setiap orang dari mereka memegang tali dan tongkat ("Celakalah kalian) maksudnya semoga Allah menimpakan kecelakaan kepada kalian (janganlah kalian mengada-adakan kedustaan terhadap Allah) dengan menyekutukan seseorang bersama-Nya (maka Dia membinasakan kalian) ia dapat dibaca Fayushitakum dan Fayashitakum, artinya Dia akan membinasakan kalian, karena perbuatan musyrik itu (dengan siksa") dari sisi-Nya. (Dan sesungguhnya telah kecewa) merugi (orang yang mengada-adakan kedustaan) terhadap Allah.

62 Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka di antara mereka, dan mereka merahasiakan percakapan (mereka).(QS. 20:62)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 62

فَتَنَازَعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَى (62

Setelah ahli-ahli sihir Firaun itu mendengar peringatan dan ancaman Musa, mereka menjadi bingung, masing-masing mempunyai tanggapan sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Lalu mereka mengadakan rapat khusus, bertukar pikiran, apa yang kira-kira seharusnya mereka perbuat. Percakapan mereka sangat dirahasiakan supaya jangan bocor. Memang begitulah pada galibnya, sesuatu rapat diadakan untuk mencari taktik mengalahkan lawan, percakapan dan keputusan rapat itu, harus dirahasiakan, jangan sampai lawan mengetahuinya. Demikian pula halnya ahli-ahli Firaun, karena khawatir kalau-kalau percakapan mereka didengar dan diketahui oleh Musa dan Harun, lalu keduanya mengadakan persiapan, dan perlengkapan yang cukup tangguh untuk menghadapi sihirnya yang sukar untuk dikalahkan.

63 Mereka berkata: `Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri kamu dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama.(QS. 20:63)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 63 

قَالُوا إِنْ هَذَانِ لَسَاحِرَانِ يُرِيدَانِ أَنْ يُخْرِجَاكُمْ مِنْ أَرْضِكُمْ بِسِحْرِهِمَا وَيَذْهَبَا بِطَرِيقَتِكُمُ الْمُثْلَى (63

Di antara percakapan mereka yang dirahasiakan yang dapat dicatat di dalam rapatnya itu, ialah "kalau yang ditampilkan Musa nanti betul-betul sihir, jelas kita akan mengalahkannya. Tetapi kalau yang ditampilkannya itu mukjizat dari Allah belum tentu kita dapat mengalahkannya. Dan kalau dia mengalahkan kita di dalam pertandingan nanti itu, apa boleh buat, kita menyerah saja, dan mengikuti dia. Akhirnya mereka sepakat mengatakan bahwa Musa dan Harun itu adalah.
1) Ahli sihir yang sangat pandai.
2) Akan mengusir kita dari negeri kita dengan sihirnya itu.
3) Akan mencopot kedudukan kita yang mulia itu.
Sengaja mereka menyusun satu rumusan begitu rupa yang mengandung tiga faktor tersebut yang dapat mengakibatkan dibencinya Musa dan Harun dan hilanglah pengaruh keduanya, namun akal sehat dan pikiran waras, tidak akan menerima alasan-alasan ahli-ahli sihir, orang-orang yang mau memperkosa hak asasi seseorang dengan mengusirnya dari tempat tinggalnya, begitu juga orang-orang yang akan menghilangkan kedudukannya.

64 Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini.(QS. 20:64)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 64 

فَأَجْمِعُوا كَيْدَكُمْ ثُمَّ ائْتُوا صَفًّا وَقَدْ أَفْلَحَ الْيَوْمَ مَنِ اسْتَعْلَى (64

Bahwa Musa dan Harun itu adalah ahli sihir yang mau mengusir kita dari tanah tumpah darah kita serta mau mencopot kedudukan kita yang utama, maka untuk menghadapi bahaya yang mengancam itu, marilah kita bersama-sama, bahu-membahu mengumpulkan segala tenaga yang ada, mengeluarkan segala siasat dan tipu daya serta menunjukkan segala kepintaran yang dimiliki pada hari berlangsungnya pertandingan nanti, Dengan demikian, mudahlah bagi kita untuk mengalahkan sihir Musa dan Harun saudaranya. Alangkah berbahagianya kita pada hari itu seandainya kemenangan nanti itu berada di pihak kita. Firman Allah SWT:

فلما جاء السرحة قالوا لفرعون أئن لنا لأجرا إن كنا نحن الغالبين قال نعم وإنكم إذا لمن المقربين
Artinya:
Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Firaun: "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalab orang-orang yang menang?". Firaun menjawab: "Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)". (Q.S Asy Syu'ara: 41 dan 42)

65 (Setelah mereka berkumpul) mereka berkata:` Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?`(QS. 20:65)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 65 

قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى (65

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa setelah ahli-ahli sihir Firaun merasa telah cukup persiapannya, telah lengkap segala persediaannya, datanglah mereka itu ke tempat pertandingan yang telah ditentukan dengan berbaris rapi. Setelah mereka berhadapan dengan Musa, mereka berkata kepada Musa, "Wahai Musa! pilihlah salah satu di antara dua. Apakah engkau lebih dahulu melemparkan tongkat? ataukah kami yang lebih dahulu melemparkan tongkat kami. Tindakan ahli-ahli sihir ini, adalah satu kebijaksanaan yang mewujudkan adab yang baik dan tawadu mereka kepada Musa, seakan-akan mereka mendapat ilham dari Allah SWT. Musa setelah berpikir sejenak beliau lalu memilih supaya merekalah yang lebih dahulu melemparkan tongkat mereka, dengan pertimbangan bahwa kalau-kalau ahli-ahli sihir telah mendemonstrasikan sihirnya dengan kesungguhan dan kesanggupannya, pada waktu itulah nanti Allah SWT. akan memperlihatkan kekuasaan-Nya, dengan memenangkan yang hak atas yang batil, memenangkan mukjizat atas ilmu sihir, dan hancur lenyaplah sihir yang batil itu. Sesuai dengan firman Allah STW:

بل نقذف بالحق على الباطل فيدمغه فإذا هو زاهق
Artinya:
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. (Q.S Al An Biya': 18)

66 Berkata Musa:` Silahkan kamu sekalian melemparkan `. Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka.(QS. 20:66)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 66

قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى (66

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa setelah Musa menetapkan pilihannya, berkatalah ia kepada ahli-ahli sihir Firaun "Engkaulah yang lebih dahulu memulai, supaya kami dapat melihat sihirmu, dan mengetahui apa yang sebenarnya kamu perbuat. Setelah itu mereka lalu melemparkan tali dan tongkatnya seraya berkata:

بعزة فرعون إنا لنحن الغالبون
(Demi kemuliaan Firaun, sesungguhnya kamilah yang akan menang).
Dengan tidak disangka-sangka, tiba-tiba tali dan tongkat-tongkat yang dilemparkan mereka itu, terbayang kepada Musa, seakan-akan ia merayap cepat, kelihatannya seakan-akan ular yang bergerak gesit ke sana-ke mari.

67 Maka Musa merasa takut dalam hatinya(QS. 20:67)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 67 

فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى (67

Rupanya kali ini, ahli-ahli sihir Firaun mendemonstrasikan ilmu sihirnya yang istimewa, sehingga Musa merasa takut di dalam hatinya melihat kejadian itu. Bukan saja Musa yang merasa takut, tetapi penonton merasa takut, karena mata mereka telah tersulap, dengan sihir yang istimewa itu, sebagaimana firman Allah SWT:

فلما ألقوا سحروا أعين الناس واسترهبوهم وجاءوا بسحر عظيم
Artinya:
Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan). (Q.S Al A'raf: 116)

68 Kami berkata:` Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang).(QS. 20:68)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 68 

قُلْنَا لَا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعْلَى (68

Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah SWT, menghibur Musa. Dia berkata kepada Musa: "Wahai Musa! Janganlah engkau takut dan cemas, tenangkanlah hatimu dan tenteramkanlah pikiranmu, jangan terpengaruh dengan sihir mereka. Itu bukan hal yang sebenarnya, tetapi hanyalah khayalan belaka. Engkaulah yang akan unggul dan menang nanti dalam pertandingan ini. Mereka akan kalah dan tak berkutik.

69 Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang `.(QS. 20:69)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 69 

وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى (69

Setelah itu Allah SWT. memerintahkan Musa supaya melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya. Musa dengan segera melaksanakan perintah itu. Dengan Kodrat dan Iradat Allah SWT, tongkat Musa itu menjadi ular besar dan menelan semua yang dibuat oleh ahli-ahli sihir Firaun itu, yaitu tali dan tongkatnya kelihatan seperti ular yang bergerak. Sebenarnya apa yang diperbuat mereka itu adalah khayalan belaka hanyalah tipu daya tukang-tukang sihir itu, sebagai hasil dari latihan yan tertib dan cukup lama, sama sekali tidak mempunyai hakikat dan akan bertahan lama. Bagaimanapun juga tukang sihir itu tidak akan menang dengan sihirnya yang mengelabui itu. Yang demikian itu, adalah perbuatan dosa, dan tidak akan beruntung orang-orang yang berbuat dosa. Sebagaimana firman Allah SWT:

إنه لا يفلح المجرمون
Artinya:
Sesungguhnya tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa. (Q.S Yunus: 17)

70 Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata:` Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa `.(QS. 20:70)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 70 

فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَى (70

Di dalam ayat ini dikisahkan bahwa setelah Musa melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya, tongkat itu menjadi ular besar dan menelan semua apa yang diperbuat ahli-ahli sihir Firaun. Ahli-ahli sihir Firaun setelah melihat keagungan kejadian itu, dan mengetahui bahwa apa yang diperbuat Musa itu, bukanlah sihir, tetapi itu adalah mukjizat, juga tidak berasal dari ilmu-ilmu sihir yang mereka ketahui, dan bukan pula tipu daya yang mereka kenal, dan bahwa itu, adalah kebenaran yang tidak dapat diragu-ragukan, serta tidak ada yang dapat melakukan seperti itu, kecuali yang mempunyai kekuasaan yang apabila dia menghendaki sesuatu, hanya Ia mengatakan, jadilah, maka jadilah sesuatu itu; mereka seraya tersungkur sambil bersujud disertai ikrar bahwa mereka telah beriman kepada Tuhan seru sekalian alam. Tuhan Musa dan Harun.

71 Berkata Firaun:` Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya `.(QS. 20:71)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 71

قَالَ آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَى (71

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa Firaun, setelah mengetahui bahwa ahli-ahli sihirnya telah menyerah kalah dan beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun, sangat marahlah ia kepada mereka, karena mereka telah berbuat dua kesalahan yang besar. Pertama, mereka dengan gegabah beriman kepada Musa, sebelum mereka memikirkan secara mendalam dan sebelum ada izin dari padanya. Kedua, karena dia menyangka bahwa mereka adalah murid Musa dalam ilmu sihir, maka sepakatlah mereka menunjukkan kelemahannya, demi untuk menjadikan dakwah Musa semakin kuat dapat diterima orang banyak dan urusannya dipandang makin besar dan hebat. Untuk membendung jangan sampai kelak ahli-ahli sihir itu diikuti orang banyak, Firaun mengancam mereka, akan memotong tangan dan kakinya dengan bersilang secara timbal balik, dengan demikian mereka tak dapat lagi berbuat apa-apa. Juga Firaun mengancam akan menyalib mereka pada pangkal pohon kurma. Firaun mengancam siksa yang begitu berat kepada ahli-ahli sihirnya yang telah beriman kepada Musa, supaya ahli-ahli sihir itu membandingkan antara siksanya dan siksa Tuhannya Musa yang tidak memotong tangan dan kaki dengan bersilang secara timbal balik, supaya mereka itu kembali lagi kepada kepercayaannya yang semula dan meninggalkan kepercayaannya kepada Musa, karena Firaun menyangka bahwa ahli-ahli sihirnya beriman kepada Musa, hanya karena takut kepada siksa dan azab Tuhannya Musa yang pedih dan berkepanjangan itu.

72 Mereka berkata:` Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat) yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.(QS. 20:72)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 72 

قَالُوا لَنْ نُؤْثِرَكَ عَلَى مَا جَاءَنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالَّذِي فَطَرَنَا فَاقْضِ مَا أَنْتَ قَاضٍ إِنَّمَا تَقْضِي هَذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (72

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa ancaman Firaun itu tidak digubris oleh ahli-ahli sihir yang telah beriman kepada Musa, tidak ada pengaruhnya sedikitpun kepada mereka. Mereka tidak akan kembali menganut kepercayaan yang sesat, tetapi mereka akan tetap beriman kepada Musa berdasarkan bukti-bukti yang nyata yaitu mukjizat yang disaksikannya pada tongkat Musa yang datangnya dari Allah SWT, Tuhan yang telah menciptakan mereka. Terserahlah kepada Firaun berbuat apa saja, yang hendak ia perbuat, mereka tidak akan goyah dan bergeser dari kepercayaan yang dianutnya sekarang ini. Mereka berpendirian bahwa kalaupun Firaun dapat melaksanakan ancamannya itu hanya di dunia inilah kemungkinannya, karena Firaun itu dapat melakukan kekejamanan dan kezalimannya hanya di dunia yang fana ini, tetapi mereka lebih mengutamakan dan mengharapkan balasan yang menyenangkan di akhirat nanti, tempat yang kekal dan abadi.

73 Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya) `.(QS. 20:73)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 73 

إِنَّا آمَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرَ لَنَا خَطَايَانَا وَمَا أَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ مِنَ السِّحْرِ وَاللَّهُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (73

Ahli-ahli sihir Firaun telah bertekad bulat untuk beriman kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam, Tuhan Yang telah banyak berbuat baik kepada mereka selama hidupnya, apapun akan terjadi apapun yang akan menimpa diri mereka, mereka berharap, mudah-mudahan Allah SWT. mengampuni segala kesalahan dan dosa yang telah diperbuatnya, terutama dosa sihir yang telah dipaksakan oleh Firaun melakukannya. Ayat ini, ditutup dengan satu penegasan bahwa Allah SWT. adalah sebaik-baik pemberi pahala kepada orang-orang yang taat kepada perintah-Nya, dan lebih pedih dan kekal azab-Nya kepada orang yang berbuat maksiat, melanggar perintah-Nya, dan sekaligus sebagai jawaban dari ucapan Firaun yaitu: "Sesungguhnya akan kamu ketahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya.

74 Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.(QS. 20:74)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 74 

إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَا (74

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa barang siapa datang kepada Tuhannya di akhirat kelak dalam keadaan berdosa, karena pada waktu ia berada di dunia ia ingkar, tidak mau percaya kepada ayat-ayat Allah. dan banyak berbuat maksiat meninggalkan perintah Allah dan melanggar larangan-Nya, ia akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam. la tidak akan mati di dalamnya dan ia terus menerus disiksa tidak berkesudahan dan tidak pula ia hidup dengan kehidupan yang baik, tidak merasakan nikmat. Sejalan dengan ayat ini, firman Allah SWT:

والذين كفروا لهم نار جهنم لا يقضى عليهم فيموتوا ولا يخفف عنهم من عذابها
Artinya:
Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. (Q.S Fatir: 36)
Dan firman-Nya:

ويتجنبها الأشقى الذي يصلى النار الكبرى ثم لا يموت فيها ولا يحيا
Artinya:
Orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Q.S Al A'la: 11-12 dan 13)

75 Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia),(QS. 20:75)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 75 

وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُولَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَا (75

Sebaliknya. pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa barang siapa datang kepada Tuhannya di hari kemudian nanti dalam keadaan beriman kepada Allah SWT. dan kepada apa yang dibawa oleh utusan-Nya seperti mukjizat dan lainnya, dan telah berbuat amal saleh dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, ia akan memperoleh tempat-tempat yang tinggi lagi mulia, disebabkan iman dan amal salehnya. Tiap-tiap orang di akhirat nanti akan memperoleh derajat sesuai dengan amalnya, sebagaimana dijelaskan di dalam firman Allah SWT:

ولكل درجات مما عملوا وما ربك بغافل عما يعملون
Artinya:
"Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan". (Q.S Al An'am: 132)

76 (yaitu) syurga Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).(QS. 20:76)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 76 

جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ مَنْ تَزَكَّى (76

Pada ayat ini, Allah SWT. menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan tempat-tempat yang tinggi dan mulia ialah Jannatu Adn yaitu surga tempat menetap. Di bawah kamar-kamarnya mengalir sungai-sungai, antaranya tuak, madu, susu dan air, penghuninya kekal di dalam. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang-orang yang bersih dari kekafiran dan kemaksiatan. Alangkah beruntungnya mereka sebagaimana firman Allah SWT:

قد أفلح من تزكى
Artinya:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri (dengan beriman). (Q.S Al A'la: 14)

77 Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa:` Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam) `.(QS. 20:77)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 77

وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي الْبَحْرِ يَبَسًا لَا تَخَافُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَى (77

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa tidak ada tanda-tanda Firaun akan menerima baik hujah-hujah dan bukti-bukti yang dikemukakan kepadanya, tetapi ia tetap saja di dalam keangkuhan dan kesombongannya, Allah SWT. mewahyukan kepada Nabi Musa supaya dia pergi meninggalkan Mesir negeri Firaun di malam hari supaya tidak dilihat oleh Firaun dan tentaranya, bersama hamba-hamba Allah yaitu yang ia diutus untuk menyelamatkan mereka dari kelaliman Firaun. Musa dan Bani Israel meninggalkan Mesir hingga sampai di tepi laut Merah sebelah Timur dari terusan Suez, pada waktu itu Bani Israel berkata kepada Musa: "Wahai Musa, Firaun dan tentaranya menyusul kita dari belakang, di depan kita lautan yang membentang luas, apa yang harus kita perbuat, untuk melintasi lautan itu. Allah SWT. memerintahkan Musa supaya ia memukul laut itu dengan tongkatnya. Setelah Musa melaksanakan perintah ini, lautan terbelah sampai ke tepi seberang. Belahan lautan itu sebanyak jumlah suku bangsa pada Bani Israel yakni dua belas belahan dan merupakan jalan kering di tengah-tengah laut tak berlumpur dan tak berair. Di antara belahan itu, air tegak seperti gunung yang. besar. Tiap suku bangsa melalui hanya satu jalan. Mereka dapat pandang memandang, dapat melihat satu suku kepada suku yang lain. Musa bersama Bani Israel berjalan melalui jalannya masing-masing dengan perasaan aman, tidak merasa cemas akan tersusul oleh Firaun dan tentaranya, dan tidak merasa takut akan tenggelam hingga sampailah ke tepi seberang lautan dengan selamat sebagai tersebut dalam firman Allah SWT:

فأوحينا إلى موسى أن اضرب بعصاك الحجر فانفلق فكان كل فرق كالطود العطيم
Artinya:
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar". (Q.S Asy Syu'ara: 63)
Dan firman-Nya:

وأنجينا موسى ومن معه أجمعين
Artinya:
Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. (Q.S Asy Syu'ara: 63)

78 Maka Firaun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka.(QS. 20:78)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 78 

فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِ فَغَشِيَهُمْ مِنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ (78

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa setelah Firaun mengetahui kepergian Musa bersama Bani Israel meninggalkan Mesir ia mengirimkan orang-orang ke kota-kota untuk mengumpulkan tentaranya dengan maksud untuk menyusul Musa dan romhongannya. Firaun berkata: "Kejarlah mereka itu, bilangannya tidak banyak. Mereka selalu berbuat yang menyebabkan kita marah sebagaimana firman Allah SWT:

فأرسل فرعون في المدائن حاشرين إن هؤلاء لشرذمة قليلون وإنهم لنا لغائظون
Artinya:
Kemudian Firaun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota. (Firaun berkata) : "Sesungguhnya mereka (Bani Israel) benar-benar golongan kecil. Dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita!". (Q.S Asy Syu'ara: 53-54 dan 55)
Setelah itu, Firaun dan bala tentaranya segera mengejar Musa dan rombongannya. Setelah sampai di pinggir laut dan melihat terbentang banyak jalanan, dengan tidak ada kecurigaan sedikitpun mereka melalui jalan-jalan yang telah dilalui Musa dengan rombongannya, karena disangkanya jalanan umum. Setelah Firaun dengan bala tentaranya berada di tengah-tengah lautan, sedang Musa bersama rombongannya telah sampai ke seberang dan telah mendarat dengan selamat, tiba-tiba air laut bersatu kembali menutupi Firaun dan bala tentaranya, dan tenggelamlah mereka semuanya. Firaun sebelum tenggelam, dan ketika melihat keadaan gawat dan tidak dapat menyelamatkan diri dari bahaya tenggelam, baru ia sadar dan mengucapkan kata-kata yang menunjukkan bahwa ia mengaku dan percaya bahwa tiada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan ia adalah orang yang berserah diri kepada Allah". Pengakuan Firaun itu tidak berguna lagi, karena ia terlalu besar berbuat dosa dan kerusakan di bumi. Sekalipun demikian tubuhnya diselamatkan untuk menjadi bukti atas kekuasaan Allah bagi generasi yang akan datang, sebagaimana firman Allah SWT.

حتى إذا أدركه الغرق قال ءامنت أنه لا إله إلا الذي ءامنت به بنو إسرائيل وأنا من المسلمين آلآن وقد عصيت قبل وكنت من المفسدين فاليوم ننجيك ببدنك لتكون لمن خلفك ءاية وإن كثيرا من الناس عن ءاياتنا لغافلون
Artinya:
Hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia : "Saya percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". Apakah sekarang (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami". (Q.S Yunus: 90-91 dan 92)

79 Dan Firaun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk.(QS. 20:79)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 79 

وَأَضَلَّ فِرْعَوْنُ قَوْمَهُ وَمَا هَدَى (79

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa Firaun telah menyesatkan kaumnya. Ia menyangka bahwa Musa dan Bani Israel tidak akan bisa luput dari kejarannya karena lautan membentang luas di depannya. Setelah mereka sampai ke tepi pantai, ia berlagak seakan-akan lantaran kehebatannyalah laut itu terbelah membentuk jalan-jalan, maka diajaknya tentaranya memasuki jalan-jalan itu akhirnya tenggelamlah mereka semua. Firaun tidak dapat petunjuk sama sekali untuk menghindarkan diri dari bahaya tenggelam maka binasalah ia dan binasa pulalah tentaranya.

80 Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa.(QS. 20:80)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 80 

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ قَدْ أَنْجَيْنَاكُمْ مِنْ عَدُوِّكُمْ وَوَاعَدْنَاكُمْ جَانِبَ الطُّورِ الْأَيْمَنَ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى (80

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa Dia telah mengaruniakan kepada Bani Israel tiga macam nikmat.
1. Diselamstkan-Nya dari kekejaman musuhnya yaitu Firaun dan kaumnya, ketika mereka menimpakan kepadanya siksaan yang seberat-beratnya, menyembelih anak laki-laki, membiarkan hidup anak-anak perempuan, dan ketika Allah SWT. menenggelamkan mereka dan Musa a.s. melihatnya. Sebagaimana firman Allah SWT:

وإذ نجيناكم من ءال فرعون يسومونكم سوء العذاب يذبحون أبناءكم ويستحيون نساءكم وفي ذلكم بلاء من ربكم عظيم وإذ فرقنا بكم البحر فأنجيناكم وأغرقنا ءال فرعون وأنتم تنظرون
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Firaun) dan pengikut-pengikutnya mereka menimpakan kepadamu siksa yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki, dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah) ketika Kami belah laut untukmu. lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Firaun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. (Q.S Al Baqarah: 59 dan 50)
2. Diadakannya perjanjian dengan mereka yaitu munajat Musa dengan Tuhannya di sebelah kanan gunung Tursina dan diturunkan-Nya Taurat kepadanya yang memperinci dengan jelas syariat-Nya.
3. Diturunkan-Nya kepada mereka sekalian, Manna yaitu makanan seperti madu, rasanya manis sekali, warnanya putih seperti es, dan Salwa yaitu burung sebangsa puyuh yang enak dagingnya, dari fajar sampai matahari terbit ketika mereka berada di padang luas tersesat.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [7]
Ayat 61 s/d 80 dari [135]

Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU