| 1 | Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al quran) pada malam kemuliaan.(QS. 97:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qadr 1 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1)Terdapat empat tempat dalam Alquran yang  menerangkan tentang masanya turun Alquran kepada Nabi SAW. yaitu: 1. Dalam surah Al Qadr ini.
 2. Dalam surah Ad Dukhan, yaitu pada firman-Nya:
 
 
 
 حم والكتاب المبين إنا أنزلناه في ليلة مباركة إنا كنا منذرين فيها يفرق كل أمر    حكيم أمرا من عندنا إنا كنا مرسلين رحمة من ربك أنه هو السميع العليم  Artinya: Ha Mim. Demi Kitab (Alquran) yang menjelaskan,  sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati dan sesungguhnya  Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang  penuh hikmah (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah  yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang  Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Ad Dukhan: 1-6)
 3. Dalam surah Al Baqarah, yaitu pada firman-Nya:
 
 
 
 شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدي والفرقان  Artinya: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan  Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk  bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara  yang hak dengan yang batil)". (Q.S. Al-Baqarah: 186)
 4. Dalam surah Al Anfal, yaitu pada firman-Nya:
 
 
 
 واعلموا إنما غنمتم من شيء فإن لله خمسه وللرسول ولذي القربى واليتامى والمساكين    وابن السبيل إن كنتم آمنتم بالله وما أنزلنا على عبدنا يوم الفرقان يوم التقى    الجمعان والله على كل شيء قدير  Artinya: Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu  peroleh sebagai rampasan perang maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul,  kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnu sabil, jika kamu  beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami  (Muhammad) di hari furqan, yaitu di hari pertemuannya dua pasukan. Dan Allah  Maha Kuasa atas segala sesuatu). (Q.S. Al-Anfal: 41)
 Ayat surah Al-Qadr menyatakan bahwa turunnya Alquran  jelas pada malam Lailatulkadar, ayat surah Ad Dukhan menguatkan turunnya Alquran  pada malam yang diberkati, ayat surah Al Baqarah menunjukkan turunnya Alquran  pada bulan Ramadan dan ayat surah Al Anfal menerangkan bahwa turunnya Alquran  bertepatan pada malam hari terjadinya pertempuran antara tentara Islam dengan  tentara musyrikin dalam peperangan Badar, yang membedakan antara yang hak dengan  yang batil dan memberi kemenangan kepada tentara Islam atas tentara kafir.  Dengan demikian pastilah bahwa malam tersebut adalah malam Jumat 17 Ramadan.
 Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa Dia menurunkan  Alquran pertama kali kepada Nabi SAW. pada malam yang mulia kemudian  terus-menerus turunnya secara berangsur-angsur menurut peristiwa dan suasana  yang menghendakinya dalam jangka waktu dua puluh dua tahun lebih sebagai  petunjuk bagi manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat  nanti.
 Karena itu tidak dapat diragukan lagi bahwa manusia  sangat memerlukannya sebagai pedoman yang menjelaskan sesuatu yang mereka  ragukan yang berhubungan dengan soal-soal keagamaan atau masalah-masalah duniawi  mereka serta menerangkan kepada mereka kejadian manusia dan kejadian yang akan  datang ketika datangnya hari berbangkit.
 Mereka memerlukan pegangan tersebut karena mereka tidak  dapat memahami tentang prinsip-prinsip kemaslahatan yang sebenarnya. sehingga  mereka dapat membentuk peraturan-peraturan dan undang-undang yang terlepas sama  sekali dari petunjuk-petunjuk dan ketentuan-ketentuan agama.
 Oleh sebab itu benarlah pendapat yang menyatakan bahwa  manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama dan petunjuk rohani yang  menentukan ukuran dan nilai sesuatu setelah mereka mengetahui secara ilmiah  keadaan-keadaan dan khasiat-khasiat sesuatu itu; sebagaimana mereka memerlukan  kekuatan batin yang tidak dapat diguncangkan oleh bahaya dan percobaan.
 |  
 
 | 
   | 2 | Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?(QS. 97:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qadr 2 
 
 
 وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2 Kemudian  dalam ayat ini Allah menyatakan keutamaan malam Lailatulkadar tetapi  keutamaan ini tidak dapat diketahui oleh ahli cerdik cendekiawan  walaupun bagaimana tingginya ilmu pengetahuannya. Pengertian dan  pengetahuan Nabi-Nya tidak sanggup menentukan kebesaran dan fadilah  Lailatulkadar, yang mengetahui hanyalah Allah Yang mengetahui segala hal  yang gaib, yang menciptakan alam semesta, yang mewujudkannya dari tidak  ada.
 |  
 
 | 
   | 3 | Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.(QS. 97:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qadr 3 لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) Pada ayat ini Allah menerangkan fadilah  Lailatulkadar yang sebenarnya, karena dia adalah suatu malam yang memancarkan  nur hidayah sebagai permulaan tasyri yang diturunkan untuk kebahagiaan manusia  dan sebagai malam peletakan batu pertama syariat Islam, sebagai agama  penghabisan bagi umat manusia, yang sesuai dengan kemaslahatan manusia sepanjang  zaman. Malam tersebut lebih utama dari seribu bulan yang mereka lalui dengan  bergelimang dosa, kemusyrikan dan kesesatan serta tidak berkesudahan. Sebutan kata "seribu" dalam ayat ini bukan bermaksud  untuk menentukan bilangannya akan tetapi maksudnya untuk menyatakan banyaknya  yang tidak terhingga sebagaimana yang dikehendaki dengan firman Allah:
 
 
 
 يود أحدهم لو يعمر ألف سنة  Artinya: Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu  tahun. (Q.S. Al-Baqarah: 96)
 Apakah ada malam yang lebih mulia daripada malam yang  padanya dimulai turunnya nur hidayah untuk manusia setelah berabad-abad lamanya  berada dalam kesesatan dan kekafiran?
 Apakah ada kemuliaan yang lebih agung daripada malam di  mana cahaya purnama ilmu makrifah ketuhanan menerangi jiwa Nabi SAW. yang diutus  sebagai rahmat untuk manusia seluruhnya, menyampaikan berita gembira dan ancaman  serta memanggil mereka ke jalan yang lurus, menjadikan mereka umat yang  melepaskan manusia dari belenggu perbudakan raja-raja dan dari  penindasan-penindasan penguasa yang zalim, di timur dan di barat yang  mempersatukan mereka sesudah mereka berpecah-belah dan bermusuh-musuhan?.
 Maka seyogyanyalah umat Islam menjadikan malam tersebut  sebagai hari raya mereka karena malam tersebut-turunnya undang-undang dasar  samawi yang mengarahkan manusia ke arah yang bermanfaat bagi mereka, sambil  memperbaharui janji mereka dengan Tuhan mereka yang berhubungan dengan jiwa dan  harta mereka sebagai tanda syukur atas nikmat pemberian-Nya serta mengharapkan  pahala balasan-Nya.
 |  
 
 | 
   | 4 | Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.(QS. 97:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qadr 4 تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ    أَمْرٍ (4) Dalam ayat ini Allah menyatakan sebagian dari  keistimewaan malam tersebut, yaitu turunnya para malaikat dan malaikat Jibril  dari alam rohani sehingga nampak oleh Nabi SAW. terutama Jibril yang  menyampaikan wahyu. Penampakan Jibril kepada Nabi SAW. dalam rupanya yang asli  adalah perintah Allah SWT. Setelah Ia mempersiapkan Nabi-Nya untuk menerima  wahyu yang akan disampaikannya kepada manusia yang mengandung kebaikan dan  keberkatan. Turunnya malaikat ke bumi adalah dengan izin Allah,  tidak perlu kita menyelidiki bagaimana cara dan apa rahasianya dan cukuplah kita  beriman saja. Adapun yang dapat diketahui manusia tentang rahasia alam ini  hanyalah sedikit sekali, sebagaimana Allah menerangkan dalam firman-Nya:
 
 
 
 وما أوتيتم من العلم إلا قليلا  Artinya: Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan  sedikit. (Q.S. Al-Isra': 85)
 Malam itu (Lailatulkadar) adalah hari raya umat Islam  karena turunnya Alquran dan malam bersyukur kepada Allah atas kebaikan dan  kenikmatan yang dikaruniakan-Nya pada saat malaikat ikut bersyukur bersama  manusia atas kebesaran malam itu, sebagai tanda kemuliaan manusia yang menjadi  khalifah Allah di muka bumi.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Qadr 4
 
 
 تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4 (Turunlah malaikat-malaikat) bentuk asal dari lafal Tanazzalu adalah  Tatanazzalu, kemudian salah satu huruf Ta-nya dibuang, sehingga jadilah  Tanazzalu (dan Ar-Ruh) yakni malaikat Jibril (di malam itu) artinya pada  malam kemuliaan/lailatulkadar itu (dengan izin Rabbnya) dengan perintah  dari-Nya (untuk mengatur segala urusan) atau untuk menjalankan  ketetapan Allah buat tahun itu hingga tahun berikutnya, hal ini terjadi  pada malam kemuliaan itu.
 Huruf Min di sini bermakna Sababiyah atau sama artinya dengan huruf Ba;  yakni mereka turun dengan seizin Rabbnya dengan membawa segala urusan  yang telah menjadi ketetapan-Nya untuk tahun itu hingga tahun  berikutnya.
 |  
 
 | 
   | 5 | Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.(QS. 97:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qadr 5 
 
 سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5 Dalam  ayat ini Allah menyatakan bahwa malam tersebut penuh kebaikan dan  berkah dari permulaan sampai terbit fajar adalah karena turunnya Alquran  yang disaksikan oleh para malaikat ketika Allah melapangkan dada  Nabi-Nya dan memudahkan jalan untuk menyampaikan petunjuk dan bimbingan  kepada umat.
 |  
 
 |