Kamis, 25 Juli 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH HUUD AYAT 41 - 60 ( 03 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR]: HUUD
Ayat [123]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:3/7
41 Dan Nuh berkata:` Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. `Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 11:41)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 41 

وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ (41

Pada ayat ini diterangkan bahwa Nuh a.s. menyuruh orang yang beriman kepadanya supaya naik ke dalam bahtera itu dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuh, sebab segala kekuasaan ada di tangan-Nya Yang dapat berbuat sekehendak-Nya, mengatur sunah-Nya sesuai dengan iradah-Nya sedang keselamatan mereka di saat yang sangat penting itu hanya berada di bawah kekuasaan-Nya di dalam pengayoman dan lindungan-Nya. Menurut sebuah hadis:

أنه عليه السلام إذا أراد أن يجريها يقول: بِسْمِ اللَّهِ، فتجري وإذا أن يرسيها قال: بِسْمِ اللَّهِ، فترسو
Artinya:
Apabila Nabi Nuh a.s. mau berlayar ia membaca (bismillah) maka berlayarlah bahtera itu, dan apabila ia mau berlabuh ia membaca (bismillah) maka bahtera itu pun berlabuh.
(H.R. Ad Dahhak)
Para ulama menyatakan ayat ini menunjukkan bahwa membaca bismillah adalah sunah di waktu berangkat dan berhenti bagi setiap orang yang menaiki segala macam kendaraan sesuai dengan hadis:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أمان لأمتي من الغرق إذا ركبوا الفلك أن يقولوا: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، بِسْمِ اللَّهِ مجريها ومرساها إنه لغفور رحيم
Artinya:
Berkata Rasulullah saw.: "Umatku akan selamat (tidak tenggelam) apabila mereka menaiki bahtera supaya membaca "bismillahil malikirrahmanirrahim, bismillahi majreha wa mursaha innahu lagafururrahim".
(H.R. At Tabrani dari Ali)
Selanjutnya pada ayat ini diterangkan bahwa Nuh a.s. menyatakan: "Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Ucapan ini selain mengandung syukur, menunjukkan bahwa ia beserta pengikut-pengikutnya yang beriman dapat lepas dari bahaya topan itu adalah berkat rahmat karunia Allah yang sangat luas yang tidak membinasakan hamba-Nya hanya lantaran dosa-dosanya kecuali dosa kekafiran.


42 Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya--sedang anak itu berada di tempat terpencil--:` Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir. `(QS. 11:42)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 42 

وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ (42

Pada ayat ini Allah menerangkan, bahwa bahtera itu berlayar membawa Nuh a.s., beserta para pengikutnya yang beriman mengarungi lautan yang amat luas dan melalui gelombang-gelombang ombak yang dahsyat, bergulung-gulung menjulang tinggi laksana gunung.
Setelah Nabi Nuh a.s. serta para pengikutnya masuk ke dalam bahtera itu, maka perasaan kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya timbul sedemikian rupa dan yang sangat merisaukan hatinya ialah sewaktu dia melihat anaknya yang bernama Kan'an (disebut juga namanya Yam) pergi jauh memencilkan diri, lalu Nuh a.s. memanggilnya mengajak supaya turut masuk ke dalam bahtera dan jangan menjadi orang-orang kafir.
Para ulama berbeda pendapat tentang apakah Nabi Nuh a.s. sebelum peristiwa itu tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari anaknya itu. Ada yang berpendapat bahwa Nuh a.s. memang tidak tahu karena sebelum itu anaknya bersikap munafik kepadanya. Pendapat lain mengatakan bahwa ia tahu kekafiran anaknya, tetapi setelah anaknya itu menyaksikan sendiri bahwa topan sudah mulai datang, maka ia mengharap kesadaran anaknya sehingga ia mengajaknya supaya masuk ke dalam bahtera itu.


43 Anaknya menjawab:` Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah! `Nuh berkata:` Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang `. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.(QS. 11:43)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 43 

قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ (43

Pada ayat ini Allah menyebutkan jawaban Kan'an terhadap seruan dan ajakan ayahnya Nuh a.s. supaya masuk ke dalam bahtera. Ia menolak tidak mau turut masuk dengan alasan bahwa ia bisa berlindung ke atas gunung untuk memelihara dirinya dari bahaya air bah (topan) yang mengancam itu.
Mendengar itu Nabi Nuh a.s. menjelaskan kepada anaknya yang membangkang itu, bahwa pada hari ini tidak ada yang bisa melindungi dirinya dari topan itu selain Allah dan tidak ada yang selamat kecuali orang-orang yang dikasihi-Nya, yaitu orang-orang yang masuk ke dalam bahtera itu.
Demikianlah, iradah Tuhan sudah menetapkan segala sesuatunya telah berjalan menurut prosesnya, maka gelombang yang menggulung tinggi demikian dahsyatnya telah menghalangi antara Nuh a.s. dengan anaknya yang membangkang dan durhaka itu sehingga terputuslah pembicaraan antara keduanya, dan Si anak pun turut tenggelam bersama orang-orang kafir lainnya.


44 Dan difirmankan:` Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah, `dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan:` Binasalah orang-orang yang zalim. `(QS. 11:44)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 44 

وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (44

Pada ayat ini diterangkan bahwa air bah (topan) melanda permukaan bumi yang memancarkan mata-mata air yang meluap-luap ditambah dengan curahan air hujan yang berlimpah-limpah. sehingga bumi tenggelam dan bahtera Nuh a.s. itu berlayar mengarungi lautan yang bergejolak dengan dahsyatnya dan belum diketahui kapan hal itu akan berakhir. Kemudian tibalah saatnya, Allah pun memerintahkan bumi supaya menelan air yang dipancarkannya dan memerintahkan langit supaya menghentikan curahan hujannya sehingga air pun surut dan perintah Allah diselesaikan dengan sempurna, dan orang-orang kafir pun dari kaum Nuh a.s. itu tenggelam semuanya. Kemudian bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judiy yang disebut namanya dalam Kitab Kejadian dalam Perjanjian Lama pasal 8 ayat 4 dengan nama "Gunung Arerat". Kemudian pada akhir ayat ini Allah mengutuk orang-orang kafir dengan firman-Nya: "Binasalah orang-orang yang lalim". Maksudnya: Peristiwa topan itu adalah untuk membinasakan orang-orang lalim (kafir) yang jauh dari rahmat Allah karena kelaliman mereka dan karena tidak mau bertobat dan kembali kepada jalan yang benar.


45 Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.`(QS. 11:45)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 45 

وَنَادَى نُوحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ (45

Pada ayat ini diterangkan bahwa Nabi Nuh a.s. memohon kepada Tuhan agar anaknya yang bernama Kan'an atau Yam diselamatkan dari topan itu, karena anaknya itu adalah termasuk keluarganya dan Allah telah menjanjikan bahwa keluarganya akan diselamatkan dari topan, dan janji Allah adalah benar tidak berubah, dan Ia adalah Hakim Yang Paling Bijaksana dari segala hakim. Doa Nabi Nuh a.s. ini terjadi sebelum anaknya tenggelam, sesudah ia memanggil dan mengajaknya supaya turut masuk ke dalam bahtera itu.
Meskipun Nabi Nuh a.s. mengetahui bahwa ia setelah diperintahkan Allah membuat bahtera, ia tidak diperkenankan lagi memohon apa-apa tentang orang-orang kafir, sedang anaknya sudah nyata-nyata membangkang tidak mau diajak masuk ke dalam bahtera, tetapi ia belum yakin bahwa anaknya itu sudah pasti termasuk orang-orang kafir yang harus turut ditenggelamkan apalagi ia didorong oleh perasaan kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya.


46 Allah berfirman: `Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan) nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.`(QS. 11:46)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 46 

قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ (46

Pada ayat ini diterangkan, bahwa menolak permohonan Nuh a.s. agar anaknya Kan'an bisa lepas dari azab topan itu, Allah menerangkan bahwa Kan'an yang enggan masuk bahtera itu bukanlah termasuk dalam lingkungan keluarganya yang dijanjikan oleh Allah swt. akan diselamatkan dari topan, karena anak itu telah berbuat perbuatan yang tidak baik. Dia tidak mau turut masuk ke dalam bahtera dan tidak mau menerima petunjuk yang benar, walaupun petunjuk itu datangnya dari ayahnya sendiri yang telah menjadi Rasul Allah, tetapi ia tetap keras kepala dan membangkang bersama dengan orang-orang kafir lainnya dan harus ditenggelamkan di waktu topan itu. Allah tidak membeda-bedakan sesama manusia melainkan dengan takwanya tanpa memandang warna kulit, bangsa dan keturunan.
Allah melarang Nuh a.s. memohon kepada-Nya tentang sesuatu yang belum diketahuinya dengan yakin bahwa permohonan itu sudah wajar dikemukakan atau tidak. Selanjutnya Allah memperingatkan Nuh a.s. supaya ia tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang jahil yang memohon sesuatu kepada-Nya menurut keinginan nafsunya atau untuk keuntungan keluarga dan kekasihnya tanpa mengetahui apa yang boleh dan patut diminta.
Ayat ini mengandung beberapa hukum dan petunjuk antara lain:
a. Tidak boleh memohon kepada Allah tentang sesuatu yang tidak wajar yang bertentangan dengan sunah Allah atau yang belum diketahui bahwa permohonan itu wajar atau tidak.
b. Setiap orang yang menentang kebenaran yang ditunjuki oleh Allah dan rasul-Nya akan mendapat balasan siksa.


47 Nuh berkata: `Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat) nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.`(QS. 11:47)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 47 

قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ (47

Pada ayat ini diterangkan anggapan Nabi Nuh a.s. terhadap teguran Allah yang berisi penolakan atas permohonannya agar anaknya Kan'an diselamatkan dari topan. Demikianlah setelah Nabi Nuh a.s. mengetahui dari Allah hakikat anaknya itu, maka ia memohon ampun kepada-Nya tentang kekhilafan dan kesalahannya dalam memohonkan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Ia berlindung kepada Allah supaya dapat menjaga dirinya agar tidak menyampaikan permohonan lagi yang sifatnya serupa dengan kesalahannya itu. Pada akhir permohonan ampun itu dengan sungguh-sungguh dan ikhlas ia menyatakan penyesalannya kepada Allah, bahwa jika kesalahannya tidak diampuni Tuhan, niscaya ia termasuk golongan orang yang merugi sebab kesalahannya itu hanya didorong oleh perasaan kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya dan ingin supaya anaknya mendapat rahmat Allah.


48 Difirmankan: `Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.`(QS. 11:48)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 48 

قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ (48

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah bahtera itu berlabuh di atas bukit Judiy beberapa waktu yang tidak diterangkan lamanya. Menurut sebagian mufassirin bahwa lamanya satu bulan, maka setelah air bah surut, Allah memerintahkan kepada Nuh a.s. supaya turun dari bahtera itu bersama-sama dengan para pengikutnya untuk membangun kehidupan baru dalam rangka meneruskan generasi umat manusia yang bertauhid dan bertakwa setelah orang-orang kafir dan kaumnya itu musnah tenggelam dalam azab topan itu.
Allah swt. memerintahkan agar Nuh a.s. dan pengikut-pengikutnya turun dari bahtera itu disertai ucapan selamat sejahtera dan penuh keberkatan daripada-Nya bagi Nuh a.s. serta para pengikutnya dari marabahaya topan, dan adanya janji Allah bahwa ia dan pengikutnya akan diberi berkah dalam menempuh kehidupan dunia dan akhirat. Setelah mereka turun ke daratan, maka mereka mendapat keluasan dalam rezeki dan keperluan hidup yang mereka butuhkan untuk kepentingan mereka dan generasi selanjutnya.
Selanjutnya Allah menerangkan bahwa tidak semua dari generasi mereka yang akan berkembang biak di kemudian hari akan sama dengan mereka. Tetapi ada di antara generasi yang berkembang biak itu menjadi umat-umat yang hanya dapat menikmati rezeki dan kesenangan dunia, kemudian di akhirat mereka akan menerima azab yang sangat pedih. Mereka disesatkan oleh setan sehingga menjadi musyrik dan bergelimang dalam kelaliman dan kejahatan-kejahatan lainnya sehingga mereka tidak bisa memelihara keamanan dan kesejahteraan, bahkan sebagian menindas sebagian yang lain, mereka bercerai-berai dan berselisih menyimpang dari petunjuk agama yang dibawa oleh Rasul-rasul Allah.
Menurut keterangan Taqiyuddin Al-Maqrizi bahwa semua pengikut-pengikut Nuh a.s. tidak ada yang meninggalkan keturunan kecuali tiga anaknya (Syam, Ham dan Yafis). Dan pendapat ini dikuatkan dengan firman Allah:

وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ
Artinya:
Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.
(Q.S. As Saffat: 77)


49 Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.(QS. 11:49)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 49 

تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ مَا كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَذَا فَاصْبِرْ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ (49

Pada ayat ini Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw. bahwa kisah Nuh a.s. itu dan yang serupa adalah di antara berita-berita penting yang termasuk dalam soal-soal gaib yang diwahyukan Allah kepadanya, yang belum pernah diketahuinya dan belum pernah pula diketahui oleh kaumnya sebelum itu sehingga mereka bisa menuduhnya bahwa kisah itu diperolehnya dari orang lain tetapi Allahlah yang mewahyukan kisah itu kepada Muhammad sesuai dengan kejadian yang sebenarnya sebagaimana yang diterangkan dalam kitab-kitab para Nabi sebelumnya sehingga seandainya ada di antara kaumnya yang pernah mendengarnya, maka pengetahuan mereka itu hanya secara global dan samar-samar.
Oleh karena itu sekalipun tuduhan-tuduhan dari segi-segi lain masih banyak mereka lemparkan terhadap Muhammad saw. tetapi Allah memerintahkannya supaya bersabar menghadapi kaumnya yang banyak menyakitkan hatinya; bagaimana Nuh a.s. bersabar menghadapi kaumnya yang mengejek dan mencemoohkannya beratus-ratus tahun lamanya, karena hal serupa itu sudah menjadi sunah Allah pada rasul-rasul-Nya. Tetapi kesudahannya adalah kemenangan dan keberuntungan bagi orang-orang yang bertakwa dengan sabar. Sebaliknya kekalahan dan kerugian akan menimpa orang-orang yang membangkang terhadap kebenaran dan orang-orang yang berbuat jahat. Ini sesuai dengan ayat-ayat lain seperti firman Allah:

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
Artinya:
Sesungguhnya Kami menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).
(Q.S. Al-Mu'min:; 51)
Dalam Alquran tidak diterangkan dengan tepat dan tegas berapa usia Nabi Nuh a.s. tetapi hanya disebutkan dalam firman Nya sebagai berikut:

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar dan mereka adalah orang-orang yang lalim.
(Q.S. Al-Ankabut: 14)
Yang jelas ayat tersebut hanya menyatakan bahwa Nuh a.s. tinggal di antara kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun tetapi masih ada kemungkinan bahwa itu hanya jangka masa dalam menyampaikan dakwah kepada kaumnya. Dan ada kemungkinan pula bahwa itulah jumlah seluruh usianya termasuk di dalamnya masa menyampaikan dakwah. Oleh karena itu para ulama berbeda pendapat tentang hal itu. Tetapi menurut riwayat yang banyak ialah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Syaibah, Abdu bin Hamid, Ibnu Munzir dan seterusnya.


50 Dan kepada kaum Aad (Kami utus) saudara mereka Hud. Ia berkata: `Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.(QS. 11:50)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 50 

وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ (50

Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah telah mengutus Rasul-Nya kepada bangsa `Ad yang berdiam di sebelah Utara Hadramaut dan sebelah Barat Amman. Rasul Allah itu ialah Hud a.s. yang dipilih Allah dari bangsa `Ad sendiri agar lebih mudah menanamkan kepercayaan kepada mereka. Menurut sebagian riwayat yang dinukilkan oleh sebagian mufassirin mengatakan, bahwa Nabi Hud a.s. adalah orang yang pertama yang berbahasa Arab dan Rasul Allah yang pertama dari bangsa Arab keturunan Nuh a.s.
Hud a.s. sebagai Rasul Allah mulai berseru mengajak kaumnya supaya menyembah Allah Yang Maha Esa, tiada Tuhan yang lain melainkan Dia. Nabi Hud a.s. melarang mereka menyembah patung-patung dan berhala-berhala karena perbuatan yang mereka lakukan itu adalah mempersekutukan Tuhan dan mengadakan perkataan bohong dengan menyebutkan bahwa patung-patung dan berhala-berhala yang mereka sembah itu sebagai penolong yang dapat memberikan manfaat dan menolak mudarat (bahaya).


51 Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan (nya)?`(QS. 11:51)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 51

يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي أَفَلَا تَعْقِلُونَ (51

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa Hud a.s. dalam menyampaikan dakwah kepada kaumnya sama sekali ia tidak meminta upah dan bayaran, sehingga mereka tidak dapat menuduhnya untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Ia hanya mengharap pahala dari Allah yang telah menciptakannya sebagai manusia yang berpikiran sehat dan yang dapat membebaskan dirinya dari menyembah patung-patung yang dibikin oleh kaum Nuh a.s. Patung-patung itu mereka bikin dan mereka sembah untuk mengabadikan jasa-jasa nenek moyang mereka yang saleh. Sebenarnya mereka terjerumus ke jurang syirik itu karena dipermainkan oleh tipu daya setan yang pada mulanya dimaksudkan untuk menghormati dan mengagungkan, tetapi menjadi sesembahan pada akhirnya.
Kemudian Nabi Nuh a.s. mendorong kaumnya supaya mau mempergunakan akal pikiran yang sehat agar mereka bisa membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang membikin mudarat bagi mereka, seraya mengatakan bahwa ia menasihati mereka kepada jalan yang benar hanyalah untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.


52 Dan (dia berkata): `Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.`(QS. 11:52)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 52

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ (52

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Hud a.s. setelah mengajak kaumnya menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan melarang mereka menyekutukan-Nya dengan beribadah kepada berhala-berhala, lalu menyuruh mereka meminta ampun kepada Allah yang kemudian bertobat dengan penuh keikhlasan. Selanjutnya Hud a.s. menjelaskan apabila mereka berbuat seperti yang telan dinasihatkan itu, niscaya Allah akan menurunkan hujan lebat yang sangat besar manfaatnya bagi mereka sebagai bangsa yang banyak mempunyai tanam-tanaman dan kebun-kebun, juga Allah akan menambah kekuatan dan kemuliaan mereka sebagai yang diimpikan, di samping yang sudah mereka miliki. Oleh karena itu Nabi Hud a.s. memperingatkan kaumnya supaya jangan berpaling dari kebenaran yang telah dinasihatkan kepada mereka dan jangan meneruskan kesalahan-kesalahan besar yang sudah biasa mereka lakukan yaitu menyembah berhala-berhala, patung-patung dan terjerumus pada perbuatan jahat lainnya. kaum Hud a.s. itu yang disebut bangsa `Ad atau kabilah `Ad atau kaum Ad di samping terkenal sebagai bangsa yang kaya raya di bidang pertanian, mereka terkenal pula sebagai orang-orang kuat yang bertubuh kekar yang menyebabkan mereka bertambah sombong dan takabur sebagaimana yang diterangkan oleh Allah dalam firman-Nya:

فَأَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوا مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي أَيَّامٍ نَحِسَاتٍ لِنُذِيقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَخْزَى وَهُمْ لَا يُنْصَرُونَ
Artinya:
Adapun kaum `Ad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?" Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya dari mereka. Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami, maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksa yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.
(Q.S. Fussilat: 15, 16)


53 Kaum Aad berkata: `Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai perkataan kamu.(QS. 11:53)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 53

قَالُوا يَا هُودُ مَا جِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ وَمَا نَحْنُ بِتَارِكِي آلِهَتِنَا عَنْ قَوْلِكَ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ (53

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan tantangan kaum Hud a.s. terhadap dakwah yang disampaikan Hud a.s. dengan cara membangkang dan mengatakan, bahwa Hud a.s. tidak memberikan bukti yang nyata sedikit pun yang menunjukkan kebenarannya sebagai Rasul Allah yang ditugaskan untuk menyampaikan dakwah kepada mereka. Sebab itu mereka tidak akan meninggalkan penyembahan berhala-berhala dan patung-patung hanya karena mendengar omongannya yang tidak beralasan, dan menyatakan bahwa mereka tidak akan percaya kepadanya. Tantangan kaum Hud yang keras ini kelihatan pada mulanya didasarkan kepada tidak adanya bukti yang nyata yang disampaikan oleh Nabi Hud a.s. kepada mereka tentang kebenarannya sebagai Rasul Allah. Akan tetapi bila diperhatikan dari cara, gaya dan isi dari tantangan kaumnya itu, maka dapat disimpulkan bahwa mereka hakikatnya hanya membangkang, bukan karena tidak adanya bukti atau dalil yang nyata. Jelaslah bahwa dengan adanya tantangan itu mereka tidak ada harapan lagi untuk beriman.


54 Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.` Hud menjawab: `Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan,(QS. 11:54)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 54 

إِنْ نَقُولُ إِلَّا اعْتَرَاكَ بَعْضُ آلِهَتِنَا بِسُوءٍ قَالَ إِنِّي أُشْهِدُ اللَّهَ وَاشْهَدُوا أَنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ (54

Pada ayat ini diterangkan kelanjutan dari tantangan kaum Hud a.s. yaitu dengan mengatakan kepada Hud a.s. bahwa ucapan Hud itu mirip seperti ucapan orang yang kemasukan setan yang sama sekali tidak dapat kami terima, lebih-lebih ucapan yang meremehkan dan menghalang-halangi kami untuk beribadah kepada berhala-berhala kami. Tantangan ini ternyata diikuti dengan tantangan yang lebih keras dari yang sebelumnya. Mereka menuduh Hud a.s. menderita penyakit gila, jadi tidak perlu didengar perkataannya apalagi dipercayai dan penyakit gila itu menurut anggapan mereka disebabkan karena Hud a.s. durhaka kepada sesembahan-sesembahan mereka. Itulah sebabnya Nabi Hud a.s. mengambil kesimpulan bahwa dakwahnya tidak akan berguna lagi bagi mereka, sehingga ia menjawab tantangan mereka itu dengan mengatakan bahwa ia bersaksi kepada Allah dan menyuruh mereka supaya menyaksikannya, bahwa sesungguhnya ia berlepas diri dari apa yang mereka persekutukan itu. Jawaban Hud a.s. ini menunjukkan suatu sikap yang tegas, penuh dengan keimanan dalam mempertanggungjawabkan kebenaran dakwahnya yang disampaikan kepada kaumnya tanpa mempedulikan segala macam bentuk rintangan dan tantangan yang dihadapinya.


55 dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.(QS. 11:55)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 55 

مِنْ دُونِهِ فَكِيدُونِي جَمِيعًا ثُمَّ لَا تُنْظِرُونِ (55

Pada ayat ini Allah menerangkan kelanjutan dari jawaban Nabi Hud a.s. kepada kaumnya dengan yang lebih keras dan dijiwai oleh keberanian yang penuh mempertanggungjawabkan kebenaran dakwahnya.
Dengan nada menentang Hud a.s. menyuruh kaumnya yang sangat membangkang itu supaya bergabung semuanya bersama dengan tuhan-tuhan mereka dalam melaksanakan segala macam tipu daya untuk membinasakannya seketika itu juga tanpa memberikan kesempatan kepadanya buat mengadakan persiapan lebih dahulu untuk membela diri. Jawaban ini cukup jelas menunjukkan bahwa Hud a.s. tidak takut sama sekali kepada kaumnya yang kafir itu, apalagi kepada tuhan-tuhan mereka yang tidak dapat berbuat apa-apa. Perkataan serupa ini telah pernah diucapkan Nabi Nuh a.s. kepada kaumnya sebagaimana yang diterangkan dalam firman Allah:

فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ وَشُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوا إِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُونِ
Artinya:
Karena itu, bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.
(Q.S. Yunus: 71)


56 Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.`(QS. 11:56)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 56 

إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (56

Pada ayat ini Allah menerangkan perkataan Hud a.s. dalam menjawab tantangan kaumnya, yaitu setelah ia menyuruh mereka bergabung semuanya bersama dengan tuhan-tuhan mereka dalam melaksanakan segala macam tipu daya untuk membinasakannya, lalu dinyatakannya bahwa ia sudah bertawakkal sepenuhnya kepada Allah Tuhannya, dan juga Tuhan mereka yang telah menciptakan alam semesta ini. Tidak ada binatang satu pun yang melata di atas jagat raya ini yang tidak dikuasai-Nya, dan Allah Maha Adil membimbing hamba-Nya di atas jalan yang lurus, menolong orang-orang yang benar dan menindas orang-orang yang lalim. Dengan demikian jawaban Hud a.s. kepada kaumnya yang bernada menantang dengan berani itu bukanlah didorong oleh rasa sombong, takabur dan sebagainya tetapi didorong oleh keimanan yang telah membaja dalam lubuk hatinya untuk mempertanggungjawabkan kebenaran dakwahnya yang disampaikan kepada kaumnya. Hud a.s. yakin, bahwa orang-orang kafir dari kaumnya itu tak akan dapat berbuat sesuatu apa pun di luar ketentuan dan kehendak Allah, maka timbullah tawakalnya sesuai dengan anjuran Allah sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya:
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.
(Q.S. Ali Imran: 159)


57 Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan) nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu.(QS. 11:57)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 57 

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ مَا أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَيْكُمْ وَيَسْتَخْلِفُ رَبِّي قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّونَهُ شَيْئًا إِنَّ رَبِّي عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ (57

Pada ayat ini Allah menerangkan rangkaian penutup dari perkataan Hud a.s. kepada kaumnya dengan memperingatkan, bahwa jika mereka berpaling dari apa yang telah disampaikannya itu dan tetap mendustakannya sebagai Rasul Allah, maka ia tidak dapat lagi berbuat lebih dari itu karena ia telah melaksanakan dakwah yang diamanatkan oleh Allah kepadanya, dan amanat itu telah dilaksanakan dengan ikhlas, dan tugasnya hanya sekadar menyampaikan. Oleh karena itu, jika mereka masih tetap menantang dan membangkang, maka azab Allah akan ditimpakan kepada mereka dan mereka diganti Allah dengan kaum yang lain.
Selanjutnya Hud a.s. menegaskan bahwa mereka tidak akan dapat sedikit pun membuat mudarat terhadap Allah disebabkan berpaling dari keimanan atau dengan sebab-sebab lainnya. Sesungguhnya Allah Maha Pemelihara segala sesuatu dengan cermat sesuai dengan sunah-Nya yang ditentukan oleh iradah-Nya, antara lain menolong Rasul-rasul-Nya dan menimpakan azab kepada musuh-musuh Rasul-Nya.
Penegasan Hud a.s. kepada kaumnya bahwa mereka tidak akan dapat membuat mudarat kepada Allah disebabkan berpalingnya mereka dari beriman dan tetap dalam kekafiran, bukanlah sekadar peringatan untuk menakut-nakuti mereka, tetapi memang demikianlah hakikat dan kenyataannya, dan ini sesuai dengan firman Allah:

إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
Artinya:
Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu, dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-Nya dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridai bagimu kesyukuranmu itu.
(Q.S. Az Zumar: 7)
Dan firman Allah:

فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya:
Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat.
(Q.S. Az Zumar: 15)


58 Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat.(QS. 11:58)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 58 

وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا هُودًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَنَجَّيْنَاهُمْ مِنْ عَذَابٍ غَلِيظٍ (58

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa sewaktu datang azab Allah yang pedih kepada kaum Hud a.s. sebagai akibat dari pembangkangan, maka Hud a.s. beserta pengikut-pengikutnya yang beriman telah diselamatkan-Nya dari azab dunia yang sangat dahsyat itu sebagai rahmat dan karunia Allah kepada mereka dan akan menyelamatkan mereka dari azab Allah yang lebih berat di akhirat nanti sedang kaum Hud a.s. yang tetap menentang dan membangkang itu musnah semuanya dan akan mendapat azab yang lebih berat di akhirat nanti.
Adapun azab Allah yang ditimpakan kepada kaum Hud a.s. yang kafir disebutkan dalam ayat lain di antaranya firman Allah:

وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَى كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ فَهَلْ تَرَى لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ
Artinya:
Adapun kaum `Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus; maka kamu lihat kaum `Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.
(Q.S. Al-Haqqah: 6-8)


59 Dan itulah (kisah) kaum Aad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran).(QS. 11:59)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 59 

وَتِلْكَ عَادٌ جَحَدُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَعَصَوْا رُسُلَهُ وَاتَّبَعُوا أَمْرَ كُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ (59

Pada ayat ini Allah menerangkan, bahwa demikian itulah kisah kaum `Ad yang telah mengingkari tanda-tanda kekuasaan Allah dan mendurhakai Rasul-rasul-Nya yang diutus untuk menunjuki mereka kepada jalan yang benar, yaitu mengesakan-Nya dan mematuhi perintah-Nya. Tetapi mereka hanya mau mematuhi perintah penguasa yang sewenang-wenang yang tidak mau mengikuti kebenaran walaupun dengan dalil-dalil dan bukti-bukti yang cukup meyakinkan.
Pada ayat ini diterangkan bahwa bangsa Ad (kaum Hud a.s.) itu mendurhakai Rasul-rasul Allah. Apakah memang demikian? Atau hanya mereka durhakai seorang Rasul Allah saja yaitu Hud a.s.?
Di sini para mufassirin menjelaskan bahwa yang mereka dustakan itu adalah Hud a.s. tetapi mendustakan atau mendurhakai seorang Rasul Allah berarti mendustakan atau mendurhakai semua Rasul-rasul-Nya. Karena semua Rasul-rasul-Nya itu mengemban tugas yang sama tujuannya, yaitu mengajak supaya bertauhid kepada Allah dan mematuhi perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Dan mungkin juga bahwa sebelum Hud a.s. Allah telah mengutus beberapa orang Rasul-Nya kepada kaum `Ad ini, tetapi mereka mendurhakai Rasul-rasul itu.


60 Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum Aad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Aad (yaitu) kaum Hud itu.(QS. 11:60)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 60

وَأُتْبِعُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا إِنَّ عَادًا كَفَرُوا رَبَّهُمْ أَلَا بُعْدًا لِعَادٍ قَوْمِ هُودٍ (60

Pada Ayat ini Allah menerangkan, bahwa kaum `Ad yang terus-menerus membangkang dalam kekafiran itu telah ditimpa kutukan Allah di dunia ini, sehingga mereka musnah semuanya ditiup angin keras yang sangat dahsyat dan kelak disusul dengan kutukan (azab) yang lebih besar dan lebih dahsyat lagi pada hari kiamat (akhirat).
Selanjutnya Allah memperingatkan kepada semua hamba-Nya agar menyadari, bahwa demikian itulah balasan terhadap kaum `Ad yang kafir yang mengingkari keesaan Allah Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan mereka. Dan mereka mendustakan Rasul-rasul-Nya dengan angkuh dan keras kepala hanya karena mengejar keberuntungan duniawi yang tidak kekal.
Kemudian pada akhir ayat ini Allah menyatakan dengan jelas bahwa kebinasaanlah bagi kaum `Ad yang telah jauh dari rahmat Allah, mereka adalah kaum Hud a.s. yang tidak percaya kepada Hud a.s. dan kepada dakwah yang dibawanya sehingga mereka mendapat kutukan di dunia dan di akhirat.


Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [7]
Ayat 41 s/d 60 dari [123]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU