| 41 | Dan Nuh berkata:` Naiklah kamu sekalian ke  dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.  `Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 11:41) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 41 
 
 وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ (41 Pada  ayat ini diterangkan bahwa Nuh a.s. menyuruh orang yang beriman  kepadanya supaya naik ke dalam bahtera itu dengan menyebut nama Allah di  waktu berlayar dan berlabuh, sebab segala kekuasaan ada di tangan-Nya  Yang dapat berbuat sekehendak-Nya, mengatur sunah-Nya sesuai dengan  iradah-Nya sedang keselamatan mereka di saat yang sangat penting itu  hanya berada di bawah kekuasaan-Nya di dalam pengayoman dan  lindungan-Nya. Menurut sebuah hadis:
 
 أنه عليه السلام إذا أراد أن يجريها يقول: بِسْمِ اللَّهِ، فتجري وإذا أن يرسيها قال: بِسْمِ اللَّهِ، فترسو
 Artinya:
 Apabila  Nabi Nuh a.s. mau berlayar ia membaca (bismillah) maka berlayarlah  bahtera itu, dan apabila ia mau berlabuh ia membaca (bismillah) maka  bahtera itu pun berlabuh.
 (H.R. Ad Dahhak)
 Para ulama menyatakan  ayat ini menunjukkan bahwa membaca bismillah adalah sunah di waktu  berangkat dan berhenti bagi setiap orang yang menaiki segala macam  kendaraan sesuai dengan hadis:
 
 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:  أمان لأمتي من الغرق إذا ركبوا الفلك أن يقولوا: بِسْمِ اللَّهِ  الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، بِسْمِ اللَّهِ مجريها ومرساها إنه لغفور رحيم
 Artinya:
 Berkata  Rasulullah saw.: "Umatku akan selamat (tidak tenggelam) apabila mereka  menaiki bahtera supaya membaca "bismillahil malikirrahmanirrahim,  bismillahi majreha wa mursaha innahu lagafururrahim".
 (H.R. At Tabrani dari Ali)
 Selanjutnya  pada ayat ini diterangkan bahwa Nuh a.s. menyatakan: "Sesungguhnya  Tuhanku adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Ucapan ini selain  mengandung syukur, menunjukkan bahwa ia beserta pengikut-pengikutnya  yang beriman dapat lepas dari bahaya topan itu adalah berkat rahmat  karunia Allah yang sangat luas yang tidak membinasakan hamba-Nya hanya  lantaran dosa-dosanya kecuali dosa kekafiran.
 |  
 
 | 
   | 42 | Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam  gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya--sedang anak itu  berada di tempat terpencil--:` Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama  kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir. `(QS. 11:42) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 42 
 
 وَهِيَ تَجْرِي  بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي  مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ  (42 Pada ayat ini Allah menerangkan, bahwa bahtera itu berlayar  membawa Nuh a.s., beserta para pengikutnya yang beriman mengarungi  lautan yang amat luas dan melalui gelombang-gelombang ombak yang  dahsyat, bergulung-gulung menjulang tinggi laksana gunung.
 Setelah  Nabi Nuh a.s. serta para pengikutnya masuk ke dalam bahtera itu, maka  perasaan kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya timbul sedemikian  rupa dan yang sangat merisaukan hatinya ialah sewaktu dia melihat  anaknya yang bernama Kan'an (disebut juga namanya Yam) pergi jauh  memencilkan diri, lalu Nuh a.s. memanggilnya mengajak supaya turut masuk  ke dalam bahtera dan jangan menjadi orang-orang kafir.
 Para ulama  berbeda pendapat tentang apakah Nabi Nuh a.s. sebelum peristiwa itu  tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari anaknya itu. Ada yang  berpendapat bahwa Nuh a.s. memang tidak tahu karena sebelum itu anaknya  bersikap munafik kepadanya. Pendapat lain mengatakan bahwa ia tahu  kekafiran anaknya, tetapi setelah anaknya itu menyaksikan sendiri bahwa  topan sudah mulai datang, maka ia mengharap kesadaran anaknya sehingga  ia mengajaknya supaya masuk ke dalam bahtera itu.
 |  
 
 | 
   | 43 | Anaknya menjawab:` Aku akan mencari  perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah! `Nuh  berkata:` Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain  Allah (saja) Yang Maha Penyayang `. Dan gelombang menjadi penghalang  antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang  ditenggelamkan.(QS. 11:43) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 43 
 
 قَالَ سَآوِي  إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ  أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ  مِنَ الْمُغْرَقِينَ (43 Pada ayat ini Allah menyebutkan jawaban  Kan'an terhadap seruan dan ajakan ayahnya Nuh a.s. supaya masuk ke dalam  bahtera. Ia menolak tidak mau turut masuk dengan alasan bahwa ia bisa  berlindung ke atas gunung untuk memelihara dirinya dari bahaya air bah  (topan) yang mengancam itu.
 Mendengar itu Nabi Nuh a.s. menjelaskan  kepada anaknya yang membangkang itu, bahwa pada hari ini tidak ada yang  bisa melindungi dirinya dari topan itu selain Allah dan tidak ada yang  selamat kecuali orang-orang yang dikasihi-Nya, yaitu orang-orang yang  masuk ke dalam bahtera itu.
 Demikianlah, iradah Tuhan sudah  menetapkan segala sesuatunya telah berjalan menurut prosesnya, maka  gelombang yang menggulung tinggi demikian dahsyatnya telah menghalangi  antara Nuh a.s. dengan anaknya yang membangkang dan durhaka itu sehingga  terputuslah pembicaraan antara keduanya, dan Si anak pun turut  tenggelam bersama orang-orang kafir lainnya.
 |  
 
 | 
   | 44 | Dan difirmankan:` Hai bumi telanlah airmu, dan  hai langit (hujan) berhentilah, `dan airpun disurutkan, perintahpun  diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan  dikatakan:` Binasalah orang-orang yang zalim. `(QS. 11:44) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 44 
 
 وَقِيلَ يَا  أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ  وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْدًا  لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (44 Pada ayat ini diterangkan bahwa air  bah (topan) melanda permukaan bumi yang memancarkan mata-mata air yang  meluap-luap ditambah dengan curahan air hujan yang berlimpah-limpah.  sehingga bumi tenggelam dan bahtera Nuh a.s. itu berlayar mengarungi  lautan yang bergejolak dengan dahsyatnya dan belum diketahui kapan hal  itu akan berakhir. Kemudian tibalah saatnya, Allah pun memerintahkan  bumi supaya menelan air yang dipancarkannya dan memerintahkan langit  supaya menghentikan curahan hujannya sehingga air pun surut dan perintah  Allah diselesaikan dengan sempurna, dan orang-orang kafir pun dari kaum  Nuh a.s. itu tenggelam semuanya. Kemudian bahtera itu pun berlabuh di  atas bukit Judiy yang disebut namanya dalam Kitab Kejadian dalam  Perjanjian Lama pasal 8 ayat 4 dengan nama "Gunung Arerat". Kemudian  pada akhir ayat ini Allah mengutuk orang-orang kafir dengan firman-Nya:  "Binasalah orang-orang yang lalim". Maksudnya: Peristiwa topan itu  adalah untuk membinasakan orang-orang lalim (kafir) yang jauh dari  rahmat Allah karena kelaliman mereka dan karena tidak mau bertobat dan  kembali kepada jalan yang benar.
 |  
 
 | 
   | 45 | Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil  berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan  sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim  yang seadil-adilnya.`(QS. 11:45) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 45 
 
 وَنَادَى نُوحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ (45 Pada  ayat ini diterangkan bahwa Nabi Nuh a.s. memohon kepada Tuhan agar  anaknya yang bernama Kan'an atau Yam diselamatkan dari topan itu, karena  anaknya itu adalah termasuk keluarganya dan Allah telah menjanjikan  bahwa keluarganya akan diselamatkan dari topan, dan janji Allah adalah  benar tidak berubah, dan Ia adalah Hakim Yang Paling Bijaksana dari  segala hakim. Doa Nabi Nuh a.s. ini terjadi sebelum anaknya tenggelam,  sesudah ia memanggil dan mengajaknya supaya turut masuk ke dalam bahtera  itu.
 Meskipun Nabi Nuh a.s. mengetahui bahwa ia setelah  diperintahkan Allah membuat bahtera, ia tidak diperkenankan lagi memohon  apa-apa tentang orang-orang kafir, sedang anaknya sudah nyata-nyata  membangkang tidak mau diajak masuk ke dalam bahtera, tetapi ia belum  yakin bahwa anaknya itu sudah pasti termasuk orang-orang kafir yang  harus turut ditenggelamkan apalagi ia didorong oleh perasaan kasih  sayang seorang ayah terhadap anaknya.
 |  
 
 | 
   | 46 | Allah berfirman: `Hai Nuh, sesungguhnya dia  bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan),  sesungguhnya (perbuatan) nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu  janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui  (hakekat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu  jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.`(QS. 11:46) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 46 
 
 قَالَ يَا نُوحُ  إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا  تَسْأَلْنِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ  مِنَ الْجَاهِلِينَ (46 Pada ayat ini diterangkan, bahwa menolak  permohonan Nuh a.s. agar anaknya Kan'an bisa lepas dari azab topan itu,  Allah menerangkan bahwa Kan'an yang enggan masuk bahtera itu bukanlah  termasuk dalam lingkungan keluarganya yang dijanjikan oleh Allah swt.  akan diselamatkan dari topan, karena anak itu telah berbuat perbuatan  yang tidak baik. Dia tidak mau turut masuk ke dalam bahtera dan tidak  mau menerima petunjuk yang benar, walaupun petunjuk itu datangnya dari  ayahnya sendiri yang telah menjadi Rasul Allah, tetapi ia tetap keras  kepala dan membangkang bersama dengan orang-orang kafir lainnya dan  harus ditenggelamkan di waktu topan itu. Allah tidak membeda-bedakan  sesama manusia melainkan dengan takwanya tanpa memandang warna kulit,  bangsa dan keturunan.
 Allah melarang Nuh a.s. memohon kepada-Nya  tentang sesuatu yang belum diketahuinya dengan yakin bahwa permohonan  itu sudah wajar dikemukakan atau tidak. Selanjutnya Allah memperingatkan  Nuh a.s. supaya ia tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang jahil  yang memohon sesuatu kepada-Nya menurut keinginan nafsunya atau untuk  keuntungan keluarga dan kekasihnya tanpa mengetahui apa yang boleh dan  patut diminta.
 Ayat ini mengandung beberapa hukum dan petunjuk antara lain:
 a.  Tidak boleh memohon kepada Allah tentang sesuatu yang tidak wajar yang  bertentangan dengan sunah Allah atau yang belum diketahui bahwa  permohonan itu wajar atau tidak.
 b. Setiap orang yang menentang kebenaran yang ditunjuki oleh Allah dan rasul-Nya akan mendapat balasan siksa.
 |  
 
 | 
   | 47 | Nuh berkata: `Ya Tuhanku, sesungguhnya aku  berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku  tiada mengetahui (hakekat) nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun  kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan  termasuk orang-orang yang merugi.`(QS. 11:47) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 47 
 
 قَالَ رَبِّ  إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا  تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ (47 Pada ayat  ini diterangkan anggapan Nabi Nuh a.s. terhadap teguran Allah yang  berisi penolakan atas permohonannya agar anaknya Kan'an diselamatkan  dari topan. Demikianlah setelah Nabi Nuh a.s. mengetahui dari Allah  hakikat anaknya itu, maka ia memohon ampun kepada-Nya tentang kekhilafan  dan kesalahannya dalam memohonkan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Ia  berlindung kepada Allah supaya dapat menjaga dirinya agar tidak  menyampaikan permohonan lagi yang sifatnya serupa dengan kesalahannya  itu. Pada akhir permohonan ampun itu dengan sungguh-sungguh dan ikhlas  ia menyatakan penyesalannya kepada Allah, bahwa jika kesalahannya tidak  diampuni Tuhan, niscaya ia termasuk golongan orang yang merugi sebab  kesalahannya itu hanya didorong oleh perasaan kasih sayang seorang ayah  terhadap anaknya dan ingin supaya anaknya mendapat rahmat Allah.
 |  
 
 | 
   | 48 | Difirmankan: `Hai Nuh, turunlah dengan selamat  sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat  (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat  yang kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian  mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.`(QS. 11:48) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 48 
 
 قِيلَ يَا نُوحُ  اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ  مَعَكَ وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ  (48 Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah bahtera itu  berlabuh di atas bukit Judiy beberapa waktu yang tidak diterangkan  lamanya. Menurut sebagian mufassirin bahwa lamanya satu bulan, maka  setelah air bah surut, Allah memerintahkan kepada Nuh a.s. supaya turun  dari bahtera itu bersama-sama dengan para pengikutnya untuk membangun  kehidupan baru dalam rangka meneruskan generasi umat manusia yang  bertauhid dan bertakwa setelah orang-orang kafir dan kaumnya itu musnah  tenggelam dalam azab topan itu.
 Allah swt. memerintahkan agar Nuh  a.s. dan pengikut-pengikutnya turun dari bahtera itu disertai ucapan  selamat sejahtera dan penuh keberkatan daripada-Nya bagi Nuh a.s. serta  para pengikutnya dari marabahaya topan, dan adanya janji Allah bahwa ia  dan pengikutnya akan diberi berkah dalam menempuh kehidupan dunia dan  akhirat. Setelah mereka turun ke daratan, maka mereka mendapat keluasan  dalam rezeki dan keperluan hidup yang mereka butuhkan untuk kepentingan  mereka dan generasi selanjutnya.
 Selanjutnya Allah menerangkan bahwa  tidak semua dari generasi mereka yang akan berkembang biak di kemudian  hari akan sama dengan mereka. Tetapi ada di antara generasi yang  berkembang biak itu menjadi umat-umat yang hanya dapat menikmati rezeki  dan kesenangan dunia, kemudian di akhirat mereka akan menerima azab yang  sangat pedih. Mereka disesatkan oleh setan sehingga menjadi musyrik dan  bergelimang dalam kelaliman dan kejahatan-kejahatan lainnya sehingga  mereka tidak bisa memelihara keamanan dan kesejahteraan, bahkan sebagian  menindas sebagian yang lain, mereka bercerai-berai dan berselisih  menyimpang dari petunjuk agama yang dibawa oleh Rasul-rasul Allah.
 Menurut  keterangan Taqiyuddin Al-Maqrizi bahwa semua pengikut-pengikut Nuh a.s.  tidak ada yang meninggalkan keturunan kecuali tiga anaknya (Syam, Ham  dan Yafis). Dan pendapat ini dikuatkan dengan firman Allah:
 
 وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ
 Artinya:
 Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.
 (Q.S. As Saffat: 77)
 |  
 
 | 
   | 49 | Itu adalah di antara berita-berita penting  tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah  kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka  bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang  yang bertakwa.(QS. 11:49) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 49 
 
 تِلْكَ مِنْ  أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ مَا كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ  وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَذَا فَاصْبِرْ إِنَّ الْعَاقِبَةَ  لِلْمُتَّقِينَ (49 Pada ayat ini Allah menjelaskan kepada Nabi  Muhammad saw. bahwa kisah Nuh a.s. itu dan yang serupa adalah di antara  berita-berita penting yang termasuk dalam soal-soal gaib yang diwahyukan  Allah kepadanya, yang belum pernah diketahuinya dan belum pernah pula  diketahui oleh kaumnya sebelum itu sehingga mereka bisa menuduhnya bahwa  kisah itu diperolehnya dari orang lain tetapi Allahlah yang mewahyukan  kisah itu kepada Muhammad sesuai dengan kejadian yang sebenarnya  sebagaimana yang diterangkan dalam kitab-kitab para Nabi sebelumnya  sehingga seandainya ada di antara kaumnya yang pernah mendengarnya, maka  pengetahuan mereka itu hanya secara global dan samar-samar.
 Oleh  karena itu sekalipun tuduhan-tuduhan dari segi-segi lain masih banyak  mereka lemparkan terhadap Muhammad saw. tetapi Allah memerintahkannya  supaya bersabar menghadapi kaumnya yang banyak menyakitkan hatinya;  bagaimana Nuh a.s. bersabar menghadapi kaumnya yang mengejek dan  mencemoohkannya beratus-ratus tahun lamanya, karena hal serupa itu sudah  menjadi sunah Allah pada rasul-rasul-Nya. Tetapi kesudahannya adalah  kemenangan dan keberuntungan bagi orang-orang yang bertakwa dengan  sabar. Sebaliknya kekalahan dan kerugian akan menimpa orang-orang yang  membangkang terhadap kebenaran dan orang-orang yang berbuat jahat. Ini  sesuai dengan ayat-ayat lain seperti firman Allah:
 
 إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
 Artinya:
 Sesungguhnya  Kami menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam  kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).
 (Q.S. Al-Mu'min:; 51)
 Dalam  Alquran tidak diterangkan dengan tepat dan tegas berapa usia Nabi Nuh  a.s. tetapi hanya disebutkan dalam firman Nya sebagai berikut:
 
 وَلَقَدْ  أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا  خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
 Artinya:
 Dan  sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di  antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa  banjir besar dan mereka adalah orang-orang yang lalim.
 (Q.S. Al-Ankabut: 14)
 Yang  jelas ayat tersebut hanya menyatakan bahwa Nuh a.s. tinggal di antara  kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun tetapi masih ada  kemungkinan bahwa itu hanya jangka masa dalam menyampaikan dakwah kepada  kaumnya. Dan ada kemungkinan pula bahwa itulah jumlah seluruh usianya  termasuk di dalamnya masa menyampaikan dakwah. Oleh karena itu para  ulama berbeda pendapat tentang hal itu. Tetapi menurut riwayat yang  banyak ialah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Syaibah, Abdu bin Hamid,  Ibnu Munzir dan seterusnya.
 |  
 
 | 
   | 50 | Dan kepada kaum Aad (Kami utus) saudara mereka  Hud. Ia berkata: `Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada  bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.(QS. 11:50) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 50 
 
 وَإِلَى عَادٍ  أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ  إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ (50 Pada ayat ini  diterangkan bahwa Allah telah mengutus Rasul-Nya kepada bangsa `Ad yang  berdiam di sebelah Utara Hadramaut dan sebelah Barat Amman. Rasul Allah  itu ialah Hud a.s. yang dipilih Allah dari bangsa `Ad sendiri agar lebih  mudah menanamkan kepercayaan kepada mereka. Menurut sebagian riwayat  yang dinukilkan oleh sebagian mufassirin mengatakan, bahwa Nabi Hud a.s.  adalah orang yang pertama yang berbahasa Arab dan Rasul Allah yang  pertama dari bangsa Arab keturunan Nuh a.s.
 Hud a.s. sebagai Rasul  Allah mulai berseru mengajak kaumnya supaya menyembah Allah Yang Maha  Esa, tiada Tuhan yang lain melainkan Dia. Nabi Hud a.s. melarang mereka  menyembah patung-patung dan berhala-berhala karena perbuatan yang mereka  lakukan itu adalah mempersekutukan Tuhan dan mengadakan perkataan  bohong dengan menyebutkan bahwa patung-patung dan berhala-berhala yang  mereka sembah itu sebagai penolong yang dapat memberikan manfaat dan  menolak mudarat (bahaya).
 |  
 
 | 
   | 51 | Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu  bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah  menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan (nya)?`(QS. 11:51) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 51 
 
 يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي أَفَلَا تَعْقِلُونَ (51 Pada  ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa Hud a.s. dalam menyampaikan  dakwah kepada kaumnya sama sekali ia tidak meminta upah dan bayaran,  sehingga mereka tidak dapat menuduhnya untuk mencari keuntungan bagi  dirinya sendiri. Ia hanya mengharap pahala dari Allah yang telah  menciptakannya sebagai manusia yang berpikiran sehat dan yang dapat  membebaskan dirinya dari menyembah patung-patung yang dibikin oleh kaum  Nuh a.s. Patung-patung itu mereka bikin dan mereka sembah untuk  mengabadikan jasa-jasa nenek moyang mereka yang saleh. Sebenarnya mereka  terjerumus ke jurang syirik itu karena dipermainkan oleh tipu daya  setan yang pada mulanya dimaksudkan untuk menghormati dan mengagungkan,  tetapi menjadi sesembahan pada akhirnya.
 Kemudian Nabi Nuh a.s.  mendorong kaumnya supaya mau mempergunakan akal pikiran yang sehat agar  mereka bisa membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang membikin  mudarat bagi mereka, seraya mengatakan bahwa ia menasihati mereka kepada  jalan yang benar hanyalah untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di  dunia dan di akhirat.
 |  
 
 | 
   | 52 | Dan (dia berkata): `Hai kaumku, mohonlah ampun  kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan  hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada  kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.`(QS. 11:52) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 52 
 
 وَيَا قَوْمِ  اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ  عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا  تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ (52 Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa  Hud a.s. setelah mengajak kaumnya menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan  melarang mereka menyekutukan-Nya dengan beribadah kepada  berhala-berhala, lalu menyuruh mereka meminta ampun kepada Allah yang  kemudian bertobat dengan penuh keikhlasan. Selanjutnya Hud a.s.  menjelaskan apabila mereka berbuat seperti yang telan dinasihatkan itu,  niscaya Allah akan menurunkan hujan lebat yang sangat besar manfaatnya  bagi mereka sebagai bangsa yang banyak mempunyai tanam-tanaman dan  kebun-kebun, juga Allah akan menambah kekuatan dan kemuliaan mereka  sebagai yang diimpikan, di samping yang sudah mereka miliki. Oleh karena  itu Nabi Hud a.s. memperingatkan kaumnya supaya jangan berpaling dari  kebenaran yang telah dinasihatkan kepada mereka dan jangan meneruskan  kesalahan-kesalahan besar yang sudah biasa mereka lakukan yaitu  menyembah berhala-berhala, patung-patung dan terjerumus pada perbuatan  jahat lainnya. kaum Hud a.s. itu yang disebut bangsa `Ad atau kabilah  `Ad atau kaum Ad di samping terkenal sebagai bangsa yang kaya raya di  bidang pertanian, mereka terkenal pula sebagai orang-orang kuat yang  bertubuh kekar yang menyebabkan mereka bertambah sombong dan takabur  sebagaimana yang diterangkan oleh Allah dalam firman-Nya:
 
 فَأَمَّا  عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوا مَنْ  أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَهُمْ  هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ  فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي أَيَّامٍ نَحِسَاتٍ  لِنُذِيقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ  الْآخِرَةِ أَخْزَى وَهُمْ لَا يُنْصَرُونَ
 Artinya:
 Adapun kaum  `Ad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar  dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?" Dan  apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan  mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya dari mereka. Dan adalah mereka  mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami, maka Kami meniupkan angin yang  amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami  hendak merasakan kepada mereka itu siksa yang menghinakan dalam  kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan  sedang mereka tidak diberi pertolongan.
 (Q.S. Fussilat: 15, 16)
 |  
 
 | 
   | 53 | Kaum Aad berkata: `Hai Hud, kamu tidak  mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali  tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu dan  kami sekali-kali tidak akan mempercayai perkataan kamu.(QS. 11:53) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 53 
 
 قَالُوا يَا  هُودُ مَا جِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ وَمَا نَحْنُ بِتَارِكِي آلِهَتِنَا عَنْ  قَوْلِكَ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ (53 Pada ayat ini Allah  swt. menerangkan tantangan kaum Hud a.s. terhadap dakwah yang  disampaikan Hud a.s. dengan cara membangkang dan mengatakan, bahwa Hud  a.s. tidak memberikan bukti yang nyata sedikit pun yang menunjukkan  kebenarannya sebagai Rasul Allah yang ditugaskan untuk menyampaikan  dakwah kepada mereka. Sebab itu mereka tidak akan meninggalkan  penyembahan berhala-berhala dan patung-patung hanya karena mendengar  omongannya yang tidak beralasan, dan menyatakan bahwa mereka tidak akan  percaya kepadanya. Tantangan kaum Hud yang keras ini kelihatan pada  mulanya didasarkan kepada tidak adanya bukti yang nyata yang disampaikan  oleh Nabi Hud a.s. kepada mereka tentang kebenarannya sebagai Rasul  Allah. Akan tetapi bila diperhatikan dari cara, gaya dan isi dari  tantangan kaumnya itu, maka dapat disimpulkan bahwa mereka hakikatnya  hanya membangkang, bukan karena tidak adanya bukti atau dalil yang  nyata. Jelaslah bahwa dengan adanya tantangan itu mereka tidak ada  harapan lagi untuk beriman.
 |  
 
 | 
   | 54 | Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian  sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.` Hud  menjawab: `Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu  sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu  persekutukan,(QS. 11:54) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 54 
 
 إِنْ نَقُولُ  إِلَّا اعْتَرَاكَ بَعْضُ آلِهَتِنَا بِسُوءٍ قَالَ إِنِّي أُشْهِدُ  اللَّهَ وَاشْهَدُوا أَنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ (54 Pada ayat  ini diterangkan kelanjutan dari tantangan kaum Hud a.s. yaitu dengan  mengatakan kepada Hud a.s. bahwa ucapan Hud itu mirip seperti ucapan  orang yang kemasukan setan yang sama sekali tidak dapat kami terima,  lebih-lebih ucapan yang meremehkan dan menghalang-halangi kami untuk  beribadah kepada berhala-berhala kami. Tantangan ini ternyata diikuti  dengan tantangan yang lebih keras dari yang sebelumnya. Mereka menuduh  Hud a.s. menderita penyakit gila, jadi tidak perlu didengar perkataannya  apalagi dipercayai dan penyakit gila itu menurut anggapan mereka  disebabkan karena Hud a.s. durhaka kepada sesembahan-sesembahan mereka.  Itulah sebabnya Nabi Hud a.s. mengambil kesimpulan bahwa dakwahnya tidak  akan berguna lagi bagi mereka, sehingga ia menjawab tantangan mereka  itu dengan mengatakan bahwa ia bersaksi kepada Allah dan menyuruh mereka  supaya menyaksikannya, bahwa sesungguhnya ia berlepas diri dari apa  yang mereka persekutukan itu. Jawaban Hud a.s. ini menunjukkan suatu  sikap yang tegas, penuh dengan keimanan dalam mempertanggungjawabkan  kebenaran dakwahnya yang disampaikan kepada kaumnya tanpa mempedulikan  segala macam bentuk rintangan dan tantangan yang dihadapinya.
 |  
 
 | 
   | 55 | dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.(QS. 11:55) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 55 
 
 مِنْ دُونِهِ فَكِيدُونِي جَمِيعًا ثُمَّ لَا تُنْظِرُونِ (55 Pada  ayat ini Allah menerangkan kelanjutan dari jawaban Nabi Hud a.s. kepada  kaumnya dengan yang lebih keras dan dijiwai oleh keberanian yang penuh  mempertanggungjawabkan kebenaran dakwahnya.
 Dengan nada menentang  Hud a.s. menyuruh kaumnya yang sangat membangkang itu supaya bergabung  semuanya bersama dengan tuhan-tuhan mereka dalam melaksanakan segala  macam tipu daya untuk membinasakannya seketika itu juga tanpa memberikan  kesempatan kepadanya buat mengadakan persiapan lebih dahulu untuk  membela diri. Jawaban ini cukup jelas menunjukkan bahwa Hud a.s. tidak  takut sama sekali kepada kaumnya yang kafir itu, apalagi kepada  tuhan-tuhan mereka yang tidak dapat berbuat apa-apa. Perkataan serupa  ini telah pernah diucapkan Nabi Nuh a.s. kepada kaumnya sebagaimana yang  diterangkan dalam firman Allah:
 
 فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ وَشُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوا إِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُونِ
 Artinya:
 Karena  itu, bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk  membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu  lakukanlah terhadap diriku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.
 (Q.S. Yunus: 71)
 |  
 
 | 
   | 56 | Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah  Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan  Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan  yang lurus.`(QS. 11:56) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 56 
 
 إِنِّي  تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا  هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (56 Pada  ayat ini Allah menerangkan perkataan Hud a.s. dalam menjawab tantangan  kaumnya, yaitu setelah ia menyuruh mereka bergabung semuanya bersama  dengan tuhan-tuhan mereka dalam melaksanakan segala macam tipu daya  untuk membinasakannya, lalu dinyatakannya bahwa ia sudah bertawakkal  sepenuhnya kepada Allah Tuhannya, dan juga Tuhan mereka yang telah  menciptakan alam semesta ini. Tidak ada binatang satu pun yang melata di  atas jagat raya ini yang tidak dikuasai-Nya, dan Allah Maha Adil  membimbing hamba-Nya di atas jalan yang lurus, menolong orang-orang yang  benar dan menindas orang-orang yang lalim. Dengan demikian jawaban Hud  a.s. kepada kaumnya yang bernada menantang dengan berani itu bukanlah  didorong oleh rasa sombong, takabur dan sebagainya tetapi didorong oleh  keimanan yang telah membaja dalam lubuk hatinya untuk  mempertanggungjawabkan kebenaran dakwahnya yang disampaikan kepada  kaumnya. Hud a.s. yakin, bahwa orang-orang kafir dari kaumnya itu tak  akan dapat berbuat sesuatu apa pun di luar ketentuan dan kehendak Allah,  maka timbullah tawakalnya sesuai dengan anjuran Allah sebagaimana  tersebut dalam firman-Nya:
 
 فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
 Artinya:
 Kemudian  apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.  Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.
 (Q.S. Ali Imran: 159)
 |  
 
 | 
   | 57 | Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku  telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk  menyampaikan) nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan  kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat  kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara  segala sesuatu.(QS. 11:57) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 57 
 
 فَإِنْ  تَوَلَّوْا فَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ مَا أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَيْكُمْ  وَيَسْتَخْلِفُ رَبِّي قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّونَهُ شَيْئًا  إِنَّ رَبِّي عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ (57 Pada ayat ini Allah  menerangkan rangkaian penutup dari perkataan Hud a.s. kepada kaumnya  dengan memperingatkan, bahwa jika mereka berpaling dari apa yang telah  disampaikannya itu dan tetap mendustakannya sebagai Rasul Allah, maka ia  tidak dapat lagi berbuat lebih dari itu karena ia telah melaksanakan  dakwah yang diamanatkan oleh Allah kepadanya, dan amanat itu telah  dilaksanakan dengan ikhlas, dan tugasnya hanya sekadar menyampaikan.  Oleh karena itu, jika mereka masih tetap menantang dan membangkang, maka  azab Allah akan ditimpakan kepada mereka dan mereka diganti Allah  dengan kaum yang lain.
 Selanjutnya Hud a.s. menegaskan bahwa mereka  tidak akan dapat sedikit pun membuat mudarat terhadap Allah disebabkan  berpaling dari keimanan atau dengan sebab-sebab lainnya. Sesungguhnya  Allah Maha Pemelihara segala sesuatu dengan cermat sesuai dengan  sunah-Nya yang ditentukan oleh iradah-Nya, antara lain menolong  Rasul-rasul-Nya dan menimpakan azab kepada musuh-musuh Rasul-Nya.
 Penegasan  Hud a.s. kepada kaumnya bahwa mereka tidak akan dapat membuat mudarat  kepada Allah disebabkan berpalingnya mereka dari beriman dan tetap dalam  kekafiran, bukanlah sekadar peringatan untuk menakut-nakuti mereka,  tetapi memang demikianlah hakikat dan kenyataannya, dan ini sesuai  dengan firman Allah:
 
 إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
 Artinya:
 Jika  kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu, dan Dia  tidak meridai kekafiran bagi hamba-Nya dan jika kamu bersyukur, niscaya  Dia meridai bagimu kesyukuranmu itu.
 (Q.S. Az Zumar: 7)
 Dan firman Allah:
 
 فَاعْبُدُوا  مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا  أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
 Artinya:
 Maka  sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki  selain Dia. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah  orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari  kiamat.
 (Q.S. Az Zumar: 15)
 |  
 
 | 
   | 58 | Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan  Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami;  dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat.(QS. 11:58) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 58 
 
 وَلَمَّا جَاءَ  أَمْرُنَا نَجَّيْنَا هُودًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا  وَنَجَّيْنَاهُمْ مِنْ عَذَابٍ غَلِيظٍ (58 Pada ayat ini Allah  menerangkan bahwa sewaktu datang azab Allah yang pedih kepada kaum Hud  a.s. sebagai akibat dari pembangkangan, maka Hud a.s. beserta  pengikut-pengikutnya yang beriman telah diselamatkan-Nya dari azab dunia  yang sangat dahsyat itu sebagai rahmat dan karunia Allah kepada mereka  dan akan menyelamatkan mereka dari azab Allah yang lebih berat di  akhirat nanti sedang kaum Hud a.s. yang tetap menentang dan membangkang  itu musnah semuanya dan akan mendapat azab yang lebih berat di akhirat  nanti.
 Adapun azab Allah yang ditimpakan kepada kaum Hud a.s. yang kafir disebutkan dalam ayat lain di antaranya firman Allah:
 
 وَأَمَّا  عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ  سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا  صَرْعَى كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ فَهَلْ تَرَى لَهُمْ مِنْ  بَاقِيَةٍ
 Artinya:
 Adapun kaum `Ad, maka mereka telah  dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang yang Allah  menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari  terus-menerus; maka kamu lihat kaum `Ad pada waktu itu mati  bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah  kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di  antara mereka.
 (Q.S. Al-Haqqah: 6-8)
 |  
 
 | 
   | 59 | Dan itulah (kisah) kaum Aad yang mengingkari  tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah  dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi  menentang (kebenaran).(QS. 11:59) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 59 
 
 وَتِلْكَ عَادٌ جَحَدُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَعَصَوْا رُسُلَهُ وَاتَّبَعُوا أَمْرَ كُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ (59 Pada  ayat ini Allah menerangkan, bahwa demikian itulah kisah kaum `Ad yang  telah mengingkari tanda-tanda kekuasaan Allah dan mendurhakai  Rasul-rasul-Nya yang diutus untuk menunjuki mereka kepada jalan yang  benar, yaitu mengesakan-Nya dan mematuhi perintah-Nya. Tetapi mereka  hanya mau mematuhi perintah penguasa yang sewenang-wenang yang tidak mau  mengikuti kebenaran walaupun dengan dalil-dalil dan bukti-bukti yang  cukup meyakinkan.
 Pada ayat ini diterangkan bahwa bangsa Ad (kaum  Hud a.s.) itu mendurhakai Rasul-rasul Allah. Apakah memang demikian?  Atau hanya mereka durhakai seorang Rasul Allah saja yaitu Hud a.s.?
 Di  sini para mufassirin menjelaskan bahwa yang mereka dustakan itu adalah  Hud a.s. tetapi mendustakan atau mendurhakai seorang Rasul Allah berarti  mendustakan atau mendurhakai semua Rasul-rasul-Nya. Karena semua  Rasul-rasul-Nya itu mengemban tugas yang sama tujuannya, yaitu mengajak  supaya bertauhid kepada Allah dan mematuhi perintah-Nya serta menjauhi  larangan-Nya. Dan mungkin juga bahwa sebelum Hud a.s. Allah telah  mengutus beberapa orang Rasul-Nya kepada kaum `Ad ini, tetapi mereka  mendurhakai Rasul-rasul itu.
 |  
 
 | 
   | 60 | Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di  dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum  Aad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Aad  (yaitu) kaum Hud itu.(QS. 11:60) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 60 
 
 وَأُتْبِعُوا  فِي هَذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا إِنَّ عَادًا  كَفَرُوا رَبَّهُمْ أَلَا بُعْدًا لِعَادٍ قَوْمِ هُودٍ (60 Pada Ayat  ini Allah menerangkan, bahwa kaum `Ad yang terus-menerus membangkang  dalam kekafiran itu telah ditimpa kutukan Allah di dunia ini, sehingga  mereka musnah semuanya ditiup angin keras yang sangat dahsyat dan kelak  disusul dengan kutukan (azab) yang lebih besar dan lebih dahsyat lagi  pada hari kiamat (akhirat).
 Selanjutnya Allah memperingatkan kepada  semua hamba-Nya agar menyadari, bahwa demikian itulah balasan terhadap  kaum `Ad yang kafir yang mengingkari keesaan Allah Yang Maha Kuasa yang  telah menciptakan mereka. Dan mereka mendustakan Rasul-rasul-Nya dengan  angkuh dan keras kepala hanya karena mengejar keberuntungan duniawi yang  tidak kekal.
 Kemudian pada akhir ayat ini Allah menyatakan dengan  jelas bahwa kebinasaanlah bagi kaum `Ad yang telah jauh dari rahmat  Allah, mereka adalah kaum Hud a.s. yang tidak percaya kepada Hud a.s.  dan kepada dakwah yang dibawanya sehingga mereka mendapat kutukan di  dunia dan di akhirat.
 |  
 |