Kamis, 13 Februari 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AT-TAGHAABUN AYAT 1 - 18

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AT TAGHAABUN
Ayat [11]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/1
1 Bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. 64:1)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 1

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (1

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi menunjukkan kesucian Allah SWT dan kesempurnaan-Nya serta semua makhluk itu tunduk dan menyerah kepada Nya. Dialah Maharaja diraja yang berwenang berbuat sesuai dengan kehendaknya terhadap semua yang ada, berhak dipuji atas penciptaan-Nya, karena Dia sumber segala kebaikan, melimpah ruah kebaikan, melimpah ruah keberkatan dan keagungan. Kuasa atas segala sesuatu, apa yang dikehendaki-Nya pasti berwujud dan menjadi kenyataan tanpa ada yang dapat menghalangi-Nya dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan ada.
2 Dialah yang menciptakan kamu maka diantara kamu ada yang kafir dan diantaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. 64:2)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 2

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكُمْ مُؤْمِنٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (2

Dalam ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia-lah yang menciptakan semua yang ada menurut kehendak-Nya sebagaimana dalam ayat yang lain Allah berfirman:

اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ (62
Artinya:
Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. (Q.S Az Zumar: 62)
Sebagian dari manusia itu memilih kekafiran yang bertentangan dengan fitrahnya dan sebahagian lagi memilih iman sesuai dengan tuntutan fitrahnya, sebagaimana sabda Nabi SAW:

كل مولود يولد على الفطرة فابواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه
Artinya:
Tiap-tiap anak dilahirkan menurut fitrahnya. Ibu bapaknyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi. (HR Abu Ya'la Tabrani dan Baihaqi dari Aswad bin Sari)
Andai kata manusia itu mau kembali memikirkan kejadiannya dan kejadian yang ada pada mayapada ini, pasti cukup menjadi jaminan bagi manusia untuk kembali kepada yang hak dengan memilih iman, dan mensyukuri nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya. Tetapi manusia itu tidak sadar dan tidak insaf atas semuanya itu, sehingga terjadilah perpecahan, berpuak-puak, mengingkari Tuhan yang menciptakannya serta nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya. Selayaknyalah manusia itu menginsafi bahwa Allah itu melihat segala yang dikerjakannya, dan di akhirat nanti Dia membalas perbuatannya. Yang baik dibalas dengan surga dan yang jahat dengan siksaan dan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam, sejahat-jahat tempat kediaman; sebagaimana dalam ayat lain Allah berfirman:

إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا (66
Artinya:
Sesungguhnya neraka Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (Q.S Al Furqan: 66)
3 Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali (mu).(QS. 64:3)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 3 

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ (3

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi itu dengan tujuan yang benar penuh kebijaksanaan dan menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan Dia pulalah yang menjadikan manusia itu dengan bentuk yang sebagus-bagusnya, berbeda dengan makhluk yang lain seperti kerbau, sapi dan sebagainya. Kepada-Nyalah akan kembali semua makhluk di Hari Kiamat dan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia lalu mendapat balasan yang setimpal, sebagaimana dalam ayat lain Allah berfirman

وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (281
Artinya:
Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan). (Q.S Al Baqarah: 281)
4 Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.(QS. 64:4)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 4

يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (4

Dalam ayat ini, Allah SWT menyatakan bahwa Dia Maha Mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak satu pun yang tersembunyi bagi-Nya. Dialah yang mengatur yang ada, sesuai dengan ilmu-Nya yang luas dan kekuasaan-Nya yang mencakup dan meliputi segala sesuatunya menurut kehendak-Nya, sebagaimana ayat lain Allah berfirman:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (82
Artinya:
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia". (Q.S Yasin: 82)
Allah SWT mengetahui segala sesuatu, baik yang dirahasiakan apa lagi yang nampak nyata. Maka seyogianyalah manusia itu berbuat sesuai dengan apa yang digariskan agama Allah yang dibawa junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. yaitu agama Islam, untuk mendapat rida-Nya memperoleh pahala yang berlipat ganda dan berbahagia dunia dan akhirat.
Ayat ke 4 ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah itu Maha Mengetahui segala isi hati, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi-Nya.
Sejalan dengan ayat ini, firman Allah SWT:

إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (62
Artinya:
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S Al Ankabut: 62)
Dalam ayat lain pula Allah berfirman:

عَمِلُوا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (23
Artinya:
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (Q.S Luqman: 23)
5 Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir dahulu? Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh azab yang pedih.(QS. 64:5)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 5 

أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ فَذَاقُوا وَبَالَ أَمْرِهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (5

Allah SWT memperingatkan orang-orang musyrik penduduk Mekah tentang kejadian-kejadian yang telah dialami oleh orang-orang yang mengingkari rasul-rasul sebelum mereka, seperti kaum Nuh, kaum Hud, kaum Saleh dan lainnya atas pengingkaran dan pembangkangan mereka secara terang-terangan. Kepada mereka telah ditimpakan azab dan siksa dari Allah yang bermacam-macam bentuknya. Ada yang berupa banjir yang menenggelamkan dan merusak apa yang ada di atas bumi, ada yang berupa angin topan yang menerbangkan dan menghancurkan bangunan-bangunan tempat tinggal mereka dan lain sebagainya.
6 Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka (membawa) keterangan-keterangan lalu mereka berkata:` Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami? `, Lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(QS. 64:6)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 6 

ذَلِكَ بِأَنَّهُ كَانَتْ تَأْتِيهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالُوا أَبَشَرٌ يَهْدُونَنَا فَكَفَرُوا وَتَوَلَّوْا وَاسْتَغْنَى اللَّهُ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (6

Allah SWT menerangkan bahwa sebab-sebab ditimpakan azab kepada umat terdahulu itu, ialah karena kecerobohan mereka dengan mendustakan rasul-rasul sesudah mereka diberi keterangan yang jelas, diperlihatkan mukjizat-mukjizat nyata. Mereka berkata, "Satu hal yang ajaib bahwa orang yang akan memberi petunjuk kepada kami ialah manusia biasa yang tidak mempunyai sedikitpun kelebihan dari kami. Ia tidak mempunyai pikiran lebih unggul dari kami, tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk menundukkan kami. Di dalam ayat yang lain yang bersamaan artinya Allah berfirman:

فَقَالُوا أَبَشَرًا مِنَّا وَاحِدًا نَتَّبِعُهُ
Artinya:
Maka mereka berkata: "Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita?". (Q.S Al Qamar: 24)
Mereka tidak mengetahui bahwa nabi-nabi dan rasul-rasul itu adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah SWT menurut kehendak-Nya sebagaimana diterangkan dalam ayat lain yang berbunyi:

اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ
Artinya:
Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. (Q.S Al An'am: 124)
Setelah keingkaran mereka berkepanjangan, pembangkangan mereka berlarut-larut, maka Allah SWT membinasakan mereka. Allah tidak memerlukan mereka, serta tidak mempunyai kepentingan sedikitpun kepada mereka. Dia Maha Kuasa, tidak mempunyai keperluan sedikitpun kepada sesuatu. Maha Terpuji atas segala hikmah kebijaksanaan yang telah ditetapkan kepada makhluk-Nya.
7 Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah:` Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. `Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(QS. 64:7)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 7 

زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (7

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang musyrik beranggapan bahwa tidak akan ada hari barbangkit, hari perhitungan dan hari pembalasan. Anggapan mereka ini diungkapkan juga dalam ayat yang berbunyi:

قَوْلُهُمْ أَئِذَا كُنَّا تُرَابًا أَئِنَّا لَفِي خَلْقٍ
Artinya:
Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?. (Q.S Ar Ra'd: 5)
dan dalam ayat yang berbunyi:

قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ (78
Artinya:
Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?. (Q.S Yasin: 78)
Anggapan orang-orang musyrik yang salah itu ditolak dengan tegas bahwa hari berbangkit dan hari pembalasan itu pasti ada, dan semua manusia dihidupkan kembali pada hari itu, lalu diberitakan semua yang pernah mereka perbuat di dunia sampai kepada yang sekecil-kecilnya untuk dihisab dan diberi balasan. Yang demikian ini bagi Allah sangat mudah dan tidak ada kesulitan sama sekali.
Firman Allah:

قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ (79
Artinya:
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk." (Q.S Yasin: 79)
dan firman-Nya dalam ayat yang lain berbunyi:

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ
Artinya:
Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah; "Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui yang gaib". (Q.S Saba': 3)
8 Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. 64:8)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 8

فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ(8


Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan pengingkaran orang-orang yang mengingkari kebangkitan dan bahwa hal itu sama saja mereka kafir kepada Allah dan ayat-ayat-Nya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk melakukan sesuatu yang dapat menjaga seseorang dari kebinasaan dan kesengsaraan, yaitu beriman kepada Allah, Rasul-Nya dan kitab-Nya. Beriman kepada Allah, Rasul-Nya dan kitab-Nya menghendaki keyakinan yang pasti serta beramal terhadap konsekwensi dari pembenaran itu berupa mengerjakan perintah dan menjauhi larangan. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menamai kitab-Nya dengan “cahaya” karena keadaannya yang menyinari gelapnya kebodohan dan kesesatan, dan dengannya seseorang dapat berjalan di tengah kegelapan-kegelapan itu. Lalu Dia akan membalas amalmu yang baik dan yang buruk.
9 (Ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan (untuk dihisab), itulah hari (waktu itu) dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah keberuntungan yang besar.(QS. 64:9)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 9 

يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (9

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa pada Hari Kiamat nanti Dia akan mengumpulkan orang-orang terdahulu dan orang-orang yang datang kemudian di suatu lapangan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat yang berbunyi:

ذَلِكَ يَوْمٌ مَجْمُوعٌ لَهُ النَّاسُ وَذَلِكَ يَوْمٌ مَشْهُودٌ (103
Artinya:
Hari Kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)-Nya dan hari itu adalah satu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk). (Q.S Hud: 103)
dan dalam ayat lain yang berbunyi:

قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ (49) لَمَجْمُوعُونَ إِلَى مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ (50
Artinya:
Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal. (Q.S Al Waqi'ah: 49-50)
Pada hari itulah nanti akan diteliti dan dibalas amal yang telah dilakukan setiap manusia di dunia ini. Semua amal, baik berupa kesalahan atau kebenaran, akan terungkap pada hari itu. Hari itulah yang dinamakan hari "Tagabun". Orang-orang kafir yang telah menukar kehidupan akhirat dengan dunia yakni memilih kelezatan dunia dari kenikmatan akhirat, merugilah mereka dan tak akan memperoleh keuntungan sedikitpun. Sedangkan orang-orang mukmin yang telah mengorbankan dirinya untuk memperoleh surga, mereka itulah yang beruntung dan tak akan merugi sedikitpun. Di dalam suatu hadis sahih dijelaskan sebagai berikut:

ما من عبد يدخل الجنة إلا أري مقعده من النار لو أساء ليزداد شكرا وما من عبد يدخل الجنة إلا أري مقعده من الجنة ليزداد حسرة
Artinya:
Tidak seorang hambapun yang masuk surga kecuali diperlihatkan tempatnya di neraka, (apabila ia berbuat jahat) untuk menambah kesyukuran. Dan tidak seorang hambapun yang masuk neraka melainkan diperlihatkan tempatnya di surga (andai kata ia berbuat baik) untuk menambah penyesalannya. (lihat Tafsir Al Maragi hal. 125, juz 28, jilid X)
Orang-orang yang percaya kepada Allah dan taat kepada perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, niscaya dihapus semua kesalahannya dan semua dosanya, diampuni serta dimasukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawah pohon-pohonnya. Mereka kekal tinggal di dalamnya, tidak akan mati, dan tidak akan keluar dari sana. Yang demikian itu adalah satu keuntungan dan kebahagiaan yang tiada taranya, karena telah terhindar dari kebinasaan dan kehancuran. Sejalan dengan ayat ini Allah berfirman dalam ayat lain:

وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُولَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَا (75) جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ مَنْ تَزَكَّى (76
Artinya:
Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia) (yaitu) surga `Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya; mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan). (Q.S Taha: 75-76)
10 Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.(QS. 64:10)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 10 

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِينَ فِيهَا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (10

Dalam ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang mengingkari keesaan Allah, mendustakan ayat-ayat Alquran yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, mereka itulah penghuni neraka. Mereka akan tinggal kekal di dalamnya, sebagaimana dalam ayat lain Allah berfirman:

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (10
Artinya:
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka. (Q.S Al Ma'idah: 10)
dan firman-Nya dalam ayat lain pula:

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (39
Artinya:
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka mereka kekal di dalamnya. (Q.S Al Baqarah: 39)
Alangkah ruginya penghuni neraka itu, karena mereka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali, dan sejahat-jahat tempat tinggal, sebagaimana Allah menjelaskan dalam ayat lain:

إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا (66
Artinya:
Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (Q.S Al Furqan: 66)
11 Tidak ada sesuatu mushibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. 64:11)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 11 

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (11

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apa yang menimpa manusia baik yang merupakan kelezatan dunia, maupun yang berupa siksa atau kepahitannya, semuanya itu adalah kada dan kadar yang telah digariskan dan sesuai dengan kehendak Allah yang telah ditetapkan di muka bumi. Manusia di dalam usahanya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai yang baik yang diingininya dan mencegah hal-hal yang berbahaya yang akan menimpa dirinya. Janganlah ia menyesal dan merasa kecewa apabila ia menemui hal-hal yang tidak sesuai dengan usaha dan keinginannya, karena yang demikian itu adalah di luar kemampuannya dan bagaimanapun juga ketentuan Allah-lah yang akan berlaku dan menjadi kenyataan. Sebagaimana firman-Nya:

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا
Artinya:
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami". (Q.S At Taubah: 51)
Allah SWT memberi petunjuk kepada orang yang beriman melapangkan dadanya, menerima dengan segala senang hati apa yang terjadi pada diri nya, baik yang sesuai dengan yang diingininya, maupun yang tidak, karena ia yakin bahwa kesemuanya itu dari Allah SWT, sebagaimana Allah menjelaskannya dalam ayat yang berbunyi:

مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ
Artinya:
Katakanlah: "Ini semua (datang) dan sisi Allah". (Q.S An Nisa': 78)
Allah SWT mengetahui segala sesuatunya, mengetahui bisikan hati seseorang, rahasia yang tersembunyi di dalamnya dan melihat gerak-gerik seseorang, sabda Nabi SAW:

أن تعبد الله كأنك تراه فان لم تكن تراه فانه يراك
Artinya:
Agar kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tak melihat-Nya pasti Dia melihatmu. (HR. Muslim dari Umar R.A)
12 Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.(QS. 64:12)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 12 

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ (12

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan supaya manusia taat kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya dengan melaksanakan yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan larangan masing-masing. Manakala mereka itu tetap juga berpaling, tidak menaati dan tidak patuh, ketahuilah bahwa tugas Rasulullah hanyalah sekadar menyampaikan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya, sebagaimana yang ditegaskan di akhir ayat ini.

فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ (92
Artinya:
Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanah Allah) dengan terang. (Q.S Al Ma'idah: 92)
13 (Dialah) Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.(QS. 64:13)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 13 

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (13

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa tidak ada Tuhan selain Dia. Maka hendaklah kita semua meng-Esakan-Nya, berbakti kepada-Nya dengan ikhlas dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, sebagaimana dijelaskan-Nya dalam ayat lain yang berbunyi:

رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا (9
Artinya:
(Dia-lah) Tuhan masyrik dan Magrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. (Q.S Al Muzammil: 9)
Dijelaskan pula dalam ayat lain:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ
Artinya:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. (Q.S An Nisa': 36)
Kepada Allah-lah orang-orang mukmin itu hendaknya bertawakal, karena orang-orang yang bukan mukminlah yang tidak bertawakkal kepada-Nya, sebagaimana firman Allah SWT:

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (23
Artinya:
Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (Q.S Al Mai'dah: 23)
14 Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 64:14)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 14 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (14

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa ada di antara istri-istri dan anak-anak menjadi musuh bagi suami dan orang tuanya mencegah mereka berbuat baik yang mendekatkan mereka kepada Allah SWT, menghalang mereka beramal saleh yang berguna bagi akhirat mereka. Bahkan adakalanya menjerumuskan mereka kepada perbuatan maksiat, perbuatan haram yang dilarang oleh agama, sebagaimana yang dijelaskan di dalam satu riwayat bahwa Nabi bersabda:

يأتي زمان على أمتي يكون فيه هلاك الرجل على يد زوجته وولده يعيرانه بالفقر فيركب مراكب السوء فيهلك
Artinya:
Akan datang suatu zaman kepada umatku, seorang lelaki hancur gara-gara istri dan anaknya. Keduanya mencela dan mengejeknya, karena kemiskinannya. Maka ia melakukan perbuatan yang jahat (untuk menghilangkan kemiskinannya) lalu binasalah ia. (lihat Tafsir Al Maragi hal. 129, juz 28, jilid X).
Karena ia merasa cinta dan sayang kepada istri dan anaknya, supaya kedua hidup mewah dan senang, ia tidak segan berbuat yang dilarang agama, seperti korupsi dan lainnya, menyebabkan ia rusak binasa oleh karena itu, ia harus berhati-hati, penuh kesabaran menghadapi anak istri mereka. Jangan terlalu ditekan. Sebaiknyalah mereka itu dimaafkan; tidak dimarahi tetapi diampuni. Allah sendiri pun Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang, sebagaimana dijelaskan dalam ayat yang berbunyi.

ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ وَأَنْ تَصْبِرُوا خَيْرٌ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (25
Artinya:
Dan kesabaranmu itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S An Nisa': 25)
15 Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.(QS. 64:15)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 15 

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ (15

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa cinta terhadap harta dan anak adalah cobaan. Kalau kita tidak berhati-hati, akan mendatangkan bencana. Tidak sedikit orang, karena cintanya yang berlebihan kepada harta dan anaknya, berani berbuat yang bukan-bukan, melanggar ketentuan agama. Dalam ayat ini harta didahulukan dari anak karena ujian dan bencana harta itu lebih besar, sebagaimana firman Allah dalam ayat lain.

كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى (7
Artinya:
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas karena dia melihat dirinya serba cukup. (Q.S Al Alaq: 6-7)
dan dijelaskan pula oleh sabda Nabi SAW:

إن لكل أمة فتنة وإن فتنة أمتي المال
Artinya:
Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat ada cobaan dan sesungguhnya cobaan umatku (yang berat) ialah harta. (H.R Tabrani dari Ka'ab bin Iyad)
Kalau manusia itu dapat menahan diri, tidak akan berlebih cintanya kepada harta dan anaknya, tetapi cintanya kepada Allah lebih besar daripada cintanya kepada yang lainnya. Maka ia akan mendapat pahala yang besar dan berlipat ganda.
16 Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS. 64:16)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 16

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (16

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan supaya manusia yang mempunyai harta, anak dan istri itu bertakwa kepada-Nya sekuat tenaga dan kemampuannya, sebagaimana dijelaskan yang demikian oleh sabda Nabi SAW:

إذا أمرتكم بأمر فأتو منه ما استطعتم وما نهيتكم عنه فاجتنبوه
Artinya:
Apabila saya perintahkan kamu dengan sesuatu maka laksanakanlah sekuat tenaga dan kemampuanmu dan apa yang saya larang melakukannya, maka jauhilah ia. (HR. Bukhari)
dan dijelaskan pula dalam ayat yang berbunyi:

اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (102
Artinya:
Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Q.S Ali Imran: 102)
Selanjutnya Allah memerintahkan supaya mendengar dan patuh kepada apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya. Jangan terpengaruh pada keadaan sekelilingnya, di kiri dan kanannya, sehingga melanggar apa yang dilarang agama. Harta benda supaya dibelanjakan untuk meringankan penderitaan fakir miskin, menolong orang-orang yang memerlukan pertolongan, dan untuk menolong hal-hal yang berguna kepada umat dan agama, kepada yang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Yang demikian itu jauh lebih baik daripada menumpuk harta dan memanjakan anak. Ayat ke 16 ini ditutup dengan satu penegasan bahwa orang yang menjauhi kebakhilan dan ketamakan pada harta adalah orang yang beruntung, akan mencapai keinginannya di dunia dan di akhirat, disenangi oleh teman-temannya. Di akhirat nanti ia sangat berbahagia, karena ia dekat pada Tuhannya, disenangi, diridai dan dimasukkan ke dalam surga.
17 Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.(QS. 64:17)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 17 

إِنْ تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ (17

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa orang yang meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sewaktu ia di dunia yakni membelanjakan harta bendanya kepada yang diridai Allah, mendekatkan diri kepada-Nya dengan ikhlas dan hati yang lega, akan dilipatgandakan pahalanya. Satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus pahala. Bahkan akan dilipatgandakan lebih dari itu, sesuai dengan keikhlasannya yang mantap di dalam hatinya, sebagaimana di jelaskan dalam ayat lain yang berbunyi:

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
Artinya:
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. (Q.S Al Baqarah: 245)
Selain daripada itu dosanyapun akan diampuni Allah. Dia Maha Pembalas Jasa, melipatgandakan pahala bagi orang yang taat kepada-Nya, lagi Maha Penyantun, tidak menyegerakan azab orang yang berdosa, meskipun dosa dan kesalahannya bertumpuk.
18 Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. 64:18)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 18 

عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (18

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa Dia Maha Mengetahui yang gaib apalagi yang nampak. Apa saja yang dikerjakan oleh manusia semua itu tercatat dan tersimpan di sisi-Nya. Tidak satupun yang ketinggalan sekalipun sebesar biji sawi, sebagaimana dijelaskan oleh Allah dengan firman-Nya:

هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا
Artinya:
Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya. (Q.S Al Kahfi: 49)
Amal yang tercatat dalam kitab itu akan dibalas oleh Allah dengan seteliti-telitinya. Yang baik dibalas dengan baik yaitu surga dan yang jahat dibalas dengan siksa di dalam neraka: Dia itu Maha Perkasa dan Kuasa. Semua kehendak-Nya terwujud menjadi kenyataan, lagi Maha Bijaksana mengatur ciptaan-Nya, memberikan apa yang baik kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [1]
Ayat 1 s/d 18 dari [18]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU