| 1 | (Tuhan) Yang Maha Pemurah,(QS. 55:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 1 - 2 
 
 الرَّحْمَنُ (1) عَلَّمَ الْقُرْآنَ (2 Pada  ayat ini Allah yang Maha Pemurah menyatakan bahwa Dia telah mengajar  Muhammad saw Alquran dan Muhammad telah mengajarkan umatnya. Ayat ini  turun sebagai bantahan bagi penduduk Mekah yang mengatakan:
 
 
 
 إنما يعلمه بشر Artinya: Sesungguhnya Alquran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)".
 (Q.S. An Nahl: 103)
 Oleh  karena isi ayat ini mengungkapkan beberapa nikmat Allah atas hamba-Nya,  maka surah ini dimulai dengan menyebut nikmat yang paling besar  faedahnya dan paling banyak manfaatnya bagi hamba-Nya, yaitu nikmat  mengajar Alquran. Maka manusia dengan mengikuti ajaran Alquran akan  berbahagialah di dunia dan di akhirat dan dengan berpegang teguh pada  petunjuk-petunjuk Nya niscaya akan tercapailah tujuan di kedua tempat  tersebut. Alquran adalah induk kitab-kitab samawi yang diturunkan kepada  sebaik-baik makhluk Allah yang berada di bumi ini.
 |  | 
   | 2 | Yang telah mengajarkan Al quran.(QS. 55:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ar Rahmaan 2 
 
  عَلَّمَ الْقُرْآنَ (2 (Telah mengajarkan) kepada siapa yang dikehendaki-Nya (Alquran).
 |  | 
   | 3 | Dia menciptakan manusia.(QS. 55:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 3 - 4 
 
 خَلَقَ الْإِنْسَانَ (3) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (4 Dalam  ayat ini Allah menyebutkan nikmat kejadian manusia yang menjadi dasar  semua persoalan dan pokok segala sesuatu. Sesudah Allah menyatakan  nikmat mengajar Alquran pada ayat yang lalu, maka pada ayat ini Dia  menciptakan jenis makhluk Nya ini dan diajarkan Nya pandai membicarakan  tentang apa yang tergores dalam jiwanya dan apa yang terpikir oleh  otaknya, kalaulah tidak mungkin tentu Muhammad tidak akan mengajarkan  Alquran kepada umatnya.
 Manusia adalah makhluk yang berbudaya, tidak  dapat hidup kecuali dengan berjemaah, maka haruslah ada alat komunikasi  yang dapat menghubungkan antara ia dengan saudaranya yang menulis  kepadanya dari penjuru dunia yang jauh dan dari benua-benua serta dapat  memelihara ilmu-ilmu terdahulu untuk dimanfaatkan oleh orang-orang  kemudian dan menambah kekurangan-kekurangan yang terdapat dari  orang-orang terdahulu.
 Ini adalah suatu anugerah rohaniah yang  sangat tinggi nilainya dan tidak ada bandingannya dalam hidup, dari itu  nikmat ini didahulukan sebutannya dari nikmat-nikmat lainnya.
 Pertama-tama  dimulai dengan sesuatu yang harus dipelajari, yaitu Alquran yang  menjamin kebahagiaan, lalu diikuti dengan belajar kemudian ketiga cara  dan metode belajar, dan seterusnya berpindah kepada membacakan  benda-benda angkasa yang diambil manfaat dari padanya.
 |  | 
   | 4 | Mengajarnya pandai berbicara.(QS. 55:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 3 - 4 
 
 خَلَقَ الْإِنْسَانَ (3) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (4 Dalam  ayat ini Allah menyebutkan nikmat kejadian manusia yang menjadi dasar  semua persoalan dan pokok segala sesuatu. Sesudah Allah menyatakan  nikmat mengajar Alquran pada ayat yang lalu, maka pada ayat ini Dia  menciptakan jenis makhluk Nya ini dan diajarkan Nya pandai membicarakan  tentang apa yang tergores dalam jiwanya dan apa yang terpikir oleh  otaknya, kalaulah tidak mungkin tentu Muhammad tidak akan mengajarkan  Alquran kepada umatnya.
 Manusia adalah makhluk yang berbudaya, tidak  dapat hidup kecuali dengan berjemaah, maka haruslah ada alat komunikasi  yang dapat menghubungkan antara ia dengan saudaranya yang menulis  kepadanya dari penjuru dunia yang jauh dan dari benua-benua serta dapat  memelihara ilmu-ilmu terdahulu untuk dimanfaatkan oleh orang-orang  kemudian dan menambah kekurangan-kekurangan yang terdapat dari  orang-orang terdahulu.
 Ini adalah suatu anugerah rohaniah yang  sangat tinggi nilainya dan tidak ada bandingannya dalam hidup, dari itu  nikmat ini didahulukan sebutannya dari nikmat-nikmat lainnya.
 Pertama-tama  dimulai dengan sesuatu yang harus dipelajari, yaitu Alquran yang  menjamin kebahagiaan, lalu diikuti dengan belajar kemudian ketiga cara  dan metode belajar, dan seterusnya berpindah kepada membacakan  benda-benda angkasa yang diambil manfaat dari padanya.
 |  | 
   | 5 | Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.(QS. 55:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 5 
 
 الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ (5 Pada  ayat ini Allah menyebutkan, bahwa matahari dan bulan yang termasuk di  antara benda-benda angkasa yang terbesar, beredar dalam peredarannya  masing-masing dengan perhitungan dan batas-batas yang tertentu. Dengan  perantaraan matahari dan bulan ini teraturlah sarana kehidupan di bumi,  termasuk perubahan musim-musim. Dengan memperhitungkan  perubahan-perubahan tersebut manusia dapat mengatur soal-soal pertanian;  di antaranya waktu menanam, waktu mengetam sesuai dengan ketentuannya  masing-masing. Begitu juga yang berhubungan dengan soal-soal keuangan,  seperti jual beli, dapat dilakukan secara tunai atau di tangguhkan ke  bulan atau ke tahun tertentu. Begitu juga dalam penentuan umur dan masa  yang berlaku tentang kejadian-kejadian yang lampau dan yang akan datang.
 |  | 
   | 6 | Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.(QS. 55:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 6 
 
 وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ (6 Pada  ayat ini Allah menyatakan bahwa tanaman-tanaman muda, dan kayu-kayuan,  kedua-duanya tunduk kepada kehendak Nya secara naluri, sebagaimana  tunduknya manusia menurut kemauannya. Perbedaan antara tumbuh-tumbuhan  dan pohon-pohonan dalam bentuk dan rupa, warna dan rasa, semua itu  adalah karena patuh dan tunduk kepada kekuasaan yang menghendaki Nya.
 |  | 
   | 7 | Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).(QS. 55:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 7 
 
 وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ (7 Pada  ayat ini Allah menyatakan bahwa Dia menjadikan alam yang tinggi  keadaannya, karena dari sana dimulai hukum-hukum-Nya; tempat turun  perintah dan larangan Nya kepada hamba-hamba Nya, tempat  malaikat-malaikat yang turun membawa wahyu Nya kepada Nabi-nabi Nya,  sedangkan keadaan bumi ini Dia menghendakinya dalam keseimbangan,  perimbangan akidah, seperti mentauhidkan Nya, karena tauhid adalah  pertengahan antara mengingkari adanya Allah dengan mempersekutukan Nya,  perimbangan dalam ibadat, dalam beramal dan dalam budi pekerti,  perimbangan dalam kekuatan rohani dan jasmani, lalu diperintahkan  hamba-hamba Nya membersihkan jiwa mereka sambil memperkenankan mereka  makan bermacam-macam makanan yang baik-baik untuk menjaga kesehatan  mereka, melarang mereka berlebih-lebihan dalam agama.
 Demikianlah,  perimbangan dan keadilan yang dikehendaki Nya dengan tidak membiarkan  sesuatu karena kecilnya dan tidak pula mementingkan yang lain karena  besarnya, bahkan perimbangan Nya mencakup semua yang ada di alam ini.
 |  | 
   | 8 | Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.(QS. 55:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 8 
 
 أَلَّا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ (8 Allah  menyatakan bahwa Dia melakukan yang demikian itu agar manusia tidak  melampaui dan melangkahi batas-batas keadilan dan kelancaran menjalankan  sesuatu menurut neraca yang telah ditetapkan bagi segala sesuatu itu,  maka dengan demikian keadaan manusia akan bertambah baik, akhlak dan  amal perbuatan akan lebih mulia dan teratur.
 |  | 
   | 9 | Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.(QS. 55:9) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 9 
 
 وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ (9 Allah  memerintahkan manusia untuk menegakkan timbangan dengan adil dan jangan  berlaku curang. Ini menunjukkan bahwa harus memperhatikan timbangan  yang adil dalam semua amal perbuatan manusia dan ucapan-ucapannya.
 |  | 
   | 10 | Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk- (Nya),(QS. 55:10) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 10 
 
 وَالْأَرْضَ وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ (10 Allah  menerangkan bahwa Dia mendatarkan bumi untuk tempat tinggal binatang,  dan semua jenis yang mempunyai roh dan di bumi itu tempat kehidupan  untuk dapat mengambil manfaat dari benda-benda di permukaan bumi dan  yang berada di dalam perutnya, untuk semua keperluan hidup yang tidak  terhingga banyaknya.
 |  | 
   | 11 | di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.(QS. 55:11) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 11 
 
 فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الْأَكْمَامِ (11 Allah  memberitahukan bahwa di bumi ini terdapat bermacam-macam bahan yang  dapat dijadikan makanan dari aneka ragam buah-buahan, yang dimakan  setelah masak dari pohonnya atau setelah dimasak dengan api, baik dari  buah-buahan setelah dikeringkan maupun dalam keadaan masih basah.
 Seterusnya  Allah menyatakan, pohon-pohon kurma yang mempunyai selodang pembungkus  buahnya ketika ia keluar. Dikhususkan sebutan kurma ini karena ditanam  di tanah Arab dan sangat banyak faedahnya; buahnya baik dimakan di waktu  masih muda maupun setelah ia matang, baik keadaan basah maupun setelah  ia dikeringkan. Dari seluruh pohonnya dapat juga diambil faedah; daunnya  untuk keranjang dan tikar, sabutnya untuk tali, pelepahnya untuk atap  rumah, dan batangnya untuk tiang. Dari itu jenis kurma dikhususkan dalam  menyebutnya di antara buah-buahan yang lain.
 |  | 
   | 12 | Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.(QS. 55:12) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 12 
 
 وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ (12 Pada  ayat ini Allah menyatakan bahwa semua biji-bijian yang dijadikan  sebagai bahan makanan, seperti gandum, padi dan jelai mempunyai daun  yang menutupi tandan-tandannya, begitu pula semua yang berbau harum dari  tumbuh-tumbuhan.
 |  | 
   | 13 | Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?(QS. 55:13) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 13 
 
 فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (13 Allah  menantang manusia dan jin; nikmat manakah dari nikmat-nikmat yang telah  mereka rasakan itu yang mereka dustakan. Yang dimaksud dengan  pendustaan nikmat-nikmat tersebut adalah kekafiran mereka terhadap Tuhan  mereka, karena mempersekutukan tuhan-tuhan mereka dengan Allah. Dalam  peribadatan adalah bukti tentang kekafiran mereka terhadap tuhan mereka,  karena nikmat-nikmat itu harus disyukuri, sedangkan syukur artinya  menyembah Yang Memberi nikmat-nikmat kepada mereka.
 Ayat tersebut  diulang-ulang dalam surah ini tigapuluh satu kali banyaknya untuk  memperkuat tentang adanya nikmat dan untuk memperingatkannya. Dari itu,  sambil Dia menyebut satu persatu dari nikmat-nikmat tersebut Dia  memisahkannya dengan kata-kata memperingati dan memperkuat tentang  adanya nikmat-nikmat tersebut.
 Susunan kata serupa ini banyak  terdapat dalam bahasa Arab, dari itu, telah menjadi kebiasaan bahwa  seorang mengatakan kepada temannya yang telah menerima kebaikannya,  tetapi ia mengingkarinya, "Bukankah engkau dahulu miskin, lalu aku  menolongmu sehingga berkecukupan? Apakah engkau mengingkarinya? Bukankah  engkau dahulu tidak berpakaian, maka aku memberi pakaian; apakah engkau  mengingkarinya? Bukankah engkau dahulu tidak dikenal, maka aku  mengangkat derajatmu, lalu engkau menjadi dikenal apakah engkau  mengingkarinya?".
 Seakan-akan Allah SWT berkata, "Bukankah Aku  menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara, Aku jadikan matahari  dan bulan beredar menurut perhitungan, Aku jadikan bermacam-macam  kayu-kayuan, Aku jadikan aneka ragam buah-buahan, baik di dusun-dusun  maupun di bandar-bandar untuk mereka yang beriman dan kafir kepada Ku,  terkadang Aku menyiraminya dengan air hujan, adakalanya dengan air  sungai dan alur-alur; apakah kamu hai manusia dan jin mengingkari yang  demikian itu?".
 |  | 
   | 14 | Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,(QS. 55:14) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 14 
 
 خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (14 Ayat  ini menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia pertama ialah Nabi Adam  as dari tanah kering seperti tembikar, dan keras seperti tanah yang  telah dipanggang.
 Tanah liat yang dipanggang dengan bara yang panas untuk menjaga ia tetap bersatu, tidak bercerai berai.
 Demikian  pula manusia mempunyai nafsu makan dan minum, mempunyai nafsu kawin  agar badannya dapat terpelihara dan dapat melanjutkan hidupnya, serta  mempunyai keturunan. Ia mempunyai nafsu marah yang menjadikannya berani  dan kuat untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan dirinya  dari marabahaya yang mengancamnya serta serbuan musuh-musuh yang berada  di sekitarnya.
 Kekuatan manusia ini seolah-olah sama dengan tanah  liat yang telah masak agar menjadi tanah kering yang bagian-bagiannya  melekat dengan kuat. Apabila tidak ada hal-hal itu tentu dia tidak akan  dapat mempertahankan dirinya dari marabahaya dan musuh-musuhnya, dari  manusia lain atau binatang-binatang buas, maka ia akan hancur  berkeping-keping menjadi santapan burung-burung dan binatang-binatang,  sebagaimana tanah yang belum di masak bertaburan diterbangkan angin.
 Di  dalam Alquran terdapat ayat yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan  dari tanah dan yang lain menyebutkan bahwa ia diciptakan dari tanah liat  serta di sini disebutkan tanah kering seperti tembikar.
 |  | 
   | 15 | dan Dia menciptakan jin dari nyala api.(QS. 55:15) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 15 
 
 وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ (15 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan. Kalau manusia pertama dijadikan dari  tanah, maka jin yang pertama atau iblis lain pula; ia dijadikan dari  api, (dari nyala api), dari nyala api yang bergabung dengan yang lain;  dari nyala api yang berwarna kuning merah dan kehijau-hijauan.  Sebagaimana manusia dijadikan dari tanah yang bermacam-macam pula.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ar Rahmaan 15
 
 
 وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ (15 (Dan Dia menciptakan jin) yakni bapak moyang jin, yaitu iblis (dari nyala api) yaitu nyala api yang tidak berasap
 |  | 
   | 16 | Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.(QS. 55:16) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 16 
 
 فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (16 Ayat  ini menunjukkan nikmat-nikmat yang berlimpah-limpah yang diberikan  Allah kepada mereka (makhluk Nya); Dalam hubungan ayat ini Ibnu Umar  berkata:
 
 
 
 أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قرأ سورة الرحمن أو قرئت  عنده فقال: ما لي اسمع الجن أحسن جوابا لربها منكم؟ قالوا: وما ذلك يا  رسول الله؟ قال: ما أتيت على قول الله: فبأي آلاء ربكما تكذبان, إلا قالت  الجن: لا بشيء من نعمة ربنا نكذب Artinya: Bahwasanya Rasulullah  saw telah membaca surah Ar Rahman atau surah itu dibacakan kepadanya,  maka beliau bersabda, "Mengapa saya mendengar jin lebih baik jawabnya  kepada Tuhannya dari kalian?" Mereka bertanya. "Apakah itu, hai  Rasulullah?" Kata beliau tentang jawaban mereka (jin) apabila saya  membaca firman Allah "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu  dustakan?" Maka mereka berkata, "Tidak ada sesuatupun dari nikmat Tuhan  yang kami dustakan".
 (HR. Ibnu Umar)
 |  | 
   | 17 | Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya.(QS. 55:17) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 17 
 
 رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَرَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ (17 Ayat  ini menjelaskan tentang matahari dan bulan, Dialah Tuhan yang  menciptakan keduanya yang beredar menurut perhitungan yang tepat. Tuhan  memelihara dua tempat terbit, dua tempat terbenam matahari dan musim  panas dan musim dingin. Atas perubahan-perubahan itu timbullah musim  panas, musim dingin, musim semi dan musim gugur dan menimbulkan pula  perubahan udara yang mengakibatkan perubahan pada curah hujan, perubahan  pada pohon-pohonan dan tumbuh-tumbuhan serta sungai-sungai.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ar Rahmaan 17
 
 
 رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَرَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ (17 (Rabb  yang memelihara kedua tempat terbit matahari) yaitu tempat terbitnya di  waktu musim dingin dan tempat terbitnya di waktu musim panas (dan Rabb  yang memelihara kedua tempat terbenamnya) penafsirannya seperti pada  yang pertama tadi.
 |  | 
   | 18 | Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?(QS. 55:18) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 18 
 
 فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (18 Dalam  ayat ini Allah SWT menantang manusia dan jin, nikmat Tuhan yang manakah  yang mereka dustakan. Apakah mereka mengingkari hujan dan  faedah-faedahnya? Ataukah mereka mengingkari manfaat adanya perubahan  musim yang di dalamnya terdapat perubahan tanaman-tanaman yang harus  ditanam pada musim panas atau musim dingin?.
 Ataukah mereka mengingkari tentang keistimewaan yang terdapat pada perubahan udara yang mengatur perasaan manusia dan binatang.
 |  | 
   | 19 | Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,(QS. 55:19) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 19 - 20 
 
 مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ (19) بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ (20 Ayat-ayat  ini menerangkan bahwa Allah mengalirkan air yang asin dari air yang  tawar berdekatan yang kemudian berkumpul menjadi satu, masing-masing  tidak mempengaruhi yang lain, yang asin tidak mempengaruhi yang tawar  sehingga yang tawar menjadi asin dan yang tawar tidak mempengaruhi yang  asin sehingga menjadi tawar. Allah telah membatasi di antara keduanya  dengan batas yang telah diciptakan Nya dengan kekuasaan Nya atau  dibatasinya dengan batas yang berupa tanah.
 Hal itu dapat dilihat  seperti sungai-sungai yang mengalir dari gunung-gunung yang akhirnya  masuk ke dalam laut dan tetap asin dan air sungainya tetap tawar.
 Terusan  Suez dan terusan Panama yang dibatasi oleh tanah. maka setelah digali  untuk kepentingan lalu lintas kapal-kapal, kedua laut itu bertemu,  bertautan yang satu dengan yang lain.
 |  | 
   | 20 | antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.(QS. 55:20) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Rahmaan 19 - 20 
 
 مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ (19) بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ (20 Ayat-ayat  ini menerangkan bahwa Allah mengalirkan air yang asin dari air yang  tawar berdekatan yang kemudian berkumpul menjadi satu, masing-masing  tidak mempengaruhi yang lain, yang asin tidak mempengaruhi yang tawar  sehingga yang tawar menjadi asin dan yang tawar tidak mempengaruhi yang  asin sehingga menjadi tawar. Allah telah membatasi di antara keduanya  dengan batas yang telah diciptakan Nya dengan kekuasaan Nya atau  dibatasinya dengan batas yang berupa tanah.
 Hal itu dapat dilihat  seperti sungai-sungai yang mengalir dari gunung-gunung yang akhirnya  masuk ke dalam laut dan tetap asin dan air sungainya tetap tawar.
 Terusan  Suez dan terusan Panama yang dibatasi oleh tanah. maka setelah digali  untuk kepentingan lalu lintas kapal-kapal, kedua laut itu bertemu,  bertautan yang satu dengan yang lain.
 |  |