| 1 | Apabila terjadi kiamat,(QS. 56:1) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 1 - 2 
 
 إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (1) لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ (2 Ayat  ini menerangkan bahwa: Apabila terjadi Hari Kiamat, maka kejadian itu  tidak dapat didustakan dan juga tidak dapat diragukan. Apabila terjadi  atau datang Hari Kiamat itu, tidak seorang pun dapat mendustakannya atau  mengingkarinya dan nyata dilihat oleh setiap orang. Tatkala di dunia,  banyak benar manusia yang mendustakannya dan mengingkarinya karena belum  merasakan azab sengsara yang telah diderita oleh orang-orang yang telah  disiksa itu.
 |  | 
   | 2 | tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.(QS. 56:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 2 
 
 لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ (2  (Tidak ada seorang pun dapat berdusta tentang kejadiannya) maksudnya,  tiada seorang pun yang tidak mempercayai kejadiannya sebagaimana ia  tidak mempercayainya sewaktu di dunia.
 |  | 
   | 3 | (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),(QS. 56:3) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 3 
 
 خَافِضَةٌ رَافِعَةٌ (3 Ayat  ini menjelaskan bahwa: Kejadian itu akan merendahkan satu golongan dan  meninggikan golongan yang lain, demikian kata Ibnu Abbas. Karena  kejadian yang besar pengaruhnya membawa perubahan yang besar pula.  Kemudian diterangkan-Nya bahwa Hari Kiamat itu menurunkan derajat  golongan yang satu dan meninggikan golongan yang lain. Tatkala itu, ada  gempa yang menghancurkan semua yang ada di atasnya, gunung-gunung dan  bangunan-bangunan hancur lebur seperti debu yang beterbangan di udara.  Manusia ketika itu terbagi atas tiga golongan yaitu golongan kanan  (Ashabul Yamin) , golongan kiri (Ashabusysyimal) , dan golongan orang  terdahulu beriman (Assabiqun) .
 |  | 
   | 4 | apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,(QS. 56:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 4 
 
 إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا (4 Ayat  ini menjelaskan bahwa: Pada Hari Kiamat itu, nanti akan timbul gempa  bumi yang sangat dahsyat dengan guncangan-guncangan yang hebat di  segenap pelosok bumi, menghancurkan benteng-benteng dan gunung-gunung,  menumbangkan rumah-rumah dan bangunan-bangunan, serta apa saja yang  terdapat di permukaan bumi.
 Dalam ayat yang lain yang sama artinya Allah berfirman:
 
 Artinya:إذا زلزلت الأرض زلزالها
 Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan (yang dahsyat).
 (Q.S. Az Zalzalah: 1)
 dan firman Nya:
 
 Artinya:يا أيها الناس اتقوا ربكم إن زلزلة الساعة شيء عظيم
 Hai  manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan Hari  Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
 (Q.S. Al-Hijr: 1)
 |  | 
   | 5 | dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya,(QS. 56:5) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 5 - 6 
 
 وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا (5) فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا (6 Ayat  ini mengungkapkan bahwa pada hari ini gunung-gunung dihancur luluhkam  sehancur-hancurnya menjadi tumpukan tanah yang bercerai berai setelah ia  tegak menjulang tinggi, menjadi debu yang beterbangan seperti daun  kering yang diterbangkan angin. Ringkasnya, gunung-gunung akan hilang  dari tempatnya.
 |  | 
   | 6 | maka jadilah dia debu yang berterbangan,(QS. 56:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 6 
 
 فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا (6  (Maka jadilah dua debu) yaitu berupa debu (yang beterbangan) yang  menyebar ke mana-mana. Lafal Idzaa kedua menjadi Badal dari lafal Idza  pertama.
 |  | 
   | 7 | dan kamu menjadi tiga golongan.(QS. 56:7) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 7 
 
 وَكُنْتُمْ أَزْوَاجًا ثَلَاثَةً (7 Ayat  ini menjelaskan bahwa manusia pada waktu itu terdiri atas  golongam-golongan, yaitu-golongan kanan, golongan kiri, dan golongan  orang-orang yang paling dahulu beriman.
 |  | 
   | 8 | Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.(QS. 56:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 8 - 9 
 
 فَأَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ (8) وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ (9 Ayat  ini menjelaskan bahwa: "Golongan kanan" adalah orang-orang yang  menerima buku-buku catatan amal mereka dengan tangan kanan yang  menunjukkan bahwa mereka adalah ahli surga. Tentulah keadaan mereka  sangat baik dan sangat menyenangkan. Dan "Golongan Kiri" ialah  orang-orang yang menerima buku catatan amal mereka dengan tangan kiri  yang menunjukkan bahwa mereka adalah ahli neraka dan akan mendapat siksa  dan hukuman yang sangat menyedihkan.
 Berkenaan dengan ayat ini Muaz bin Jabal meriwayatkan:
 
 Artinya:أن رسول الله صلى الله عليه وسلم تلا هذه الآية ثم قبض بيده قبضتين وقال: هذه في الجنة ولا أبالي وهذه في النار ولا أبالي
 Nabi  besar Muhammad saw, tatkala membaca ayat di atas, beliau menggenggam ke  dua belah tangannya lalu berkata, "Ini (yang digenggam dengan tangan  kanan beliau) adalah ahli surga dan tidak perlu aku memperhatikan (yang  digenggam dengan tangan kiri beliau) ini adalah ahli neraka dan tidak  perlu aku memperhatikan".
 (H.R. Ahmad dari Mu'az bin Jabal)
 |  | 
   | 9 | Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.(QS. 56:9) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 9 
 
 وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ (9  (Dan golongan kiri) yakni mereka yang kitab catatan amalnya diberikan  kepadanya dari sebelah kiri. (Alangkah sengsaranya golongan kiri itu)  ungkapan ini mengandung makna yang menghinakan kedudukan mereka, karena  mereka dimasukkan ke dalam neraka.
 |  | 
   | 10 | Dan orang-orang yang paling dahulu beriman,(QS. 56:10) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 10 
 
 وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ (10 Ayat  ini menjelaskan bahwa orang-orang yang paling dahulu beriman kepada  Allah SWT, tidak asing lagi bagi kita pribadi dan kebesarannya serta  perbuatan-perbuatan mereka mengagumkan. Dapat pula diartikan bahwa orang  orang yang paling dahulu mematuhi perintah Allah, mereka pulalah yang  paling dahulu menerima rahmat Allah.
 Barangsiapa yang terdahulu  membuat kebaikan di dunia ini, maka ia adalah orang yang terdahulu pula  mendapat ganjaran di akhirat nanti.
 Ayat ini menjelaskan bahwa yang  dimaksud dengan "Assabiqun", ialah mereka yang disebut dalam hadis Sitti  Aisyah sebagai berikut:
 
 Artinya:عن عائشة رضي الله عنها: أن رسول الله  صلى الله عليه وسلم قال: أتدرون من السابقون إلى ظل الله يوم القيامة؟  قالوا: الله ورسوله أعلم قال: الذين إذا أُعْطُوا الحق قبلوه وإذا سُئِلُوه  بذلوه وحكموا للناس كحكمهم لأنفسهم (أخرجه أحمد)
 Nabi  besar Muhammad saw telah bersabda: "Apakah kamu sekalian tahu siapa yang  paling dahulu mendapat rahmat dari Allah pada Hari Kiamat nanti?"  Mereka (para sahabat) berkata: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih  mengetahui". Rasulullah bersabda: "Mereka itu adalah orang yang apabila  diberi haknya lalu menerimanya dan apabila diminta orang diberikannya.  Apabila menjatuhkan hukuman terhadap orang lain sama seperti mereka  menjatuhkan hukuman terhadap diri mereka sendiri".
 (H.R. Ahmad)
 Di  samping itu ada pendapat-pendapat lain di antaranya beriman paling  dahulu kepada Allah, paling dahulu mematuhi perintah Allah dan  lain-lain.
 |  | 
   | 11 | mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah).(QS. 56:11) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 11 - 12 
 
 أُولَئِكَ الْمُقَرَّبُونَ (11) فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ (12 Ayat  ini menerangkan bahwa: Mereka yang paling dahulu beriman itulah yang  menerima ganjaran yang lebih dahulu juga dari Allah; mereka adalah ahli  surga yang dilimpahi nikmat-nikmat yang tidak pernah dilihat oleh mata  dam didengar oleh telinga serta terpikirkan oleh siapa pun juga.
 |  | 
   | 12 | Berada dalam syurga-syurga kenikmatan.(QS. 56:12) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 12 
 
 فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ (12  (Berada di dalam surga-surga yang penuh dengan kenikmatan).
 |  | 
   | 13 | Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,(QS. 56:13) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 13 - 14 
 
 ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ (13) وَقَلِيلٌ مِنَ الْآخِرِينَ (14 
 Ayat-ayat ini menerangkan bahwa persentase umat dahulu yang termasuk  "Assabiqunal Muqarrabin"  lebih besar dibanding dengan persentase umat Nabi Muhammad saw yang  termasuk di dalamnya. Namun karena jumlah umat Nabi Muhammad itu jauh  lebih besar dari jumlah umat-umat Nabi-nabi sebelumnya, maka jumlah  umat. Nabi Muhammad yang termasuk  "Assabiqunal Muqarrabin"  jauh lebih besar dibanding dengan jumlah umat-umat dahulu yang termasuk dalam  Assabiqunal Muqarrabin.  Hal ini berdasarkan hadis:
 
 Artinya:لما نزلت: ثلة من الأولين وقليل من الآخرين, شق ذلك على أصحاب النبي صلى  الله عليه وسلم فنزلت: ثلة من الأولين وقليل من الآخرين, فقال النبي صلى  الله عليه وسلم: إني لأرجو أن تكونوا ربع أهل الجنة ثلث أهل الجنة بل أنتم  نصف أهل الجنة أو شطر أهل الجنة وتقاسمونهم النصف الثاني
 Ketika turun ayat:
 
 
 ثلة من الأولين وقليل من الآخرين sahabat Nabi merasa sedih, maka turunlah ayat: 
 
 ثلة من الأولين وقليل من الآخرين maka berkatalah Nabi saw. "Sesungguhnya saya mengharapkan (jumlah) kamu  itu seperempat atau sepertiga bahkan setengah dan seperdua yang kedua,  kalian bagi-bagi antara kamu dan mereka".   (H.R. Ahmad dari Abu Hurairah) |  | 
   | 14 | dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.(QS. 56:14) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 14 
 
  وَقَلِيلٌ مِنَ الْآخِرِينَ (14  (Dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian) yakni dari  kalangan umat Nabi Muhammad saw. Mereka terdiri dari bagian besar  umat-umat terdahulu dan umat Nabi Muhammad adalah orang-orang yang  paling dahulu masuk surga.
 |  | 
   | 15 | Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata,(QS. 56:15) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 15 - 16 
 
 عَلَى سُرُرٍ مَوْضُونَةٍ (15) مُتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ (16 Ayat-ayat  ini menjelaskan bahwa mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas  dan permata duduk santai berhadap-hadapan. Mereka dalam keadaan rukun,  damai, hidup berbahagia dan bergaul dengan baik; tidak terdapat pada  hati mereka perasaan permusuhan atau kebencian yang akan memisahkan  seorang dengan yang lain.
 |  | 
   | 16 | seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.(QS. 56:16) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 15 - 16 
 
 
 عَلَى سُرُرٍ مَوْضُونَةٍ (15) مُتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ (16 
 (Mereka berada di atas dipan-dipan  yang bertahtakan emas dan permata) yaitu singgasana-singgasana yang  terbuat dari emas dan permata.
 (Seraya bersandarkan di atasnya berhadap-hadapan) kedua lafal ayat  ini berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi Dhamir  yang terkandung di dalam Khabar.
 |  | 
   | 17 | Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,(QS. 56:17) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 17 
 
 يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ(17  (Mereka dikelilingi) oleh para pelayan (yang terdiri dari anak-anak  muda yang tetap muda) maksudnya, mereka tetap muda untuk selama-lamanya.
 |  | 
   | 18 | dengan membawa gelas (piala), cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,(QS. 56:18) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 18 
 
 بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ  مَعِينٍ(18  (Dengan membawa gelas-gelas) atau tempat-tempat minum yang tidak ada  ikatan atau pegangannya (dan cerek) yakni tempat untuk menuangkan  minuman yang mempunyai pegangan dan ada pipa penuangannya (dan guci)  yaitu, tempat untuk meminum khamar (yang isinya diambil dari air yang  mengalir) yaitu dari khamar yang mengalir dari sumbernya yang tidak  pernah kering untuk selama-lamanya.
 |  | 
   | 19 | mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,(QS. 56:19) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 19 
 
 لا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلا يُنْزِفُونَ(19  (Mereka tidak pernah merasa pening karenanya dan tidak pula mabuk) dapat  dibaca Yanzafuuna atau Yanzifuuna, berasal dari lafal Nazafasy  Syaaribu, dan Anzafasy Syaaribu. Artinya mereka tidak merasa pening dan  tidak pula merasa mabuk karena meminumnya, berbeda dengan khamar di  dunia.
 |  | 
   | 20 | dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,(QS. 56:20) | 
   |  | 
   |  | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 20 
 
 وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ(20  (Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih).
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar