| 41 | Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan) maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat).(QS. 43:41) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 41 - 42 
 
 فَإِمَّا  نَذْهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنْهُمْ مُنْتَقِمُونَ (41) أَوْ نُرِيَنَّكَ  الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِمْ مُقْتَدِرُونَ (42 Dalam ayat ini  diterangkan ancaman Allah kepada mereka yang ingkar itu. Allah  menyampaikan kepada Rasulullah saw: "Hai Muhammad, janganlah engkau  bersedih hati terhadap sikap dan tindakan orang-orang musyrik itu, dan  jangan pula engkau sekali-kali  merasa bahwa engkau belum sempurna dan belum bersungguh-sungguh  melaksanakan tugas yang dibebankan kepada engkau. Seandainya engkau Kami  wafatkan sebelum engkau melihat azab ditimpakan kepada mereka, kami  telah memutuskan akan menimpakan azab yang berat kepada mereka itu  kelak. Sebaliknya, seandainya engkau masih hidup pada saat azab itu Kami  timpakan kepada mereka, kamu akan melihat penderitaan, malapetaka dan  kehinaan menimpa mereka. Semuanya itu dapat Kami lakukan dengan mudah,  tidak seorangpun yang sanggup menghalang-halangi Kami.
 |  | 
   | 42 | Atau Kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang  telah Kami (Allah) ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami  berkuasa atas mereka.(QS. 43:42) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Az Zukhruf 42 
 
 أَوْ نُرِيَنَّكَ  الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِمْ مُقْتَدِرُونَ (42  (Atau kami memperlihatkan kepadamu) sewaktu kamu masih hidup (apa yang telah Kami ancamkan kepada mereka) yakni azab yang Kami ancamkan itu (maka sesungguhnya Kami atas mereka) maksudnya, untuk mengazab mereka (berkuasa) sangat berkuasa atau sangat mampu.
 |  | 
   | 43 | Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.(QS. 43:43) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 43 
 
 فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (43 Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah saw, dan kaum Muslimin agar  berpegang teguh kepada Alquran dengan mengatakan: "Hai Muhammad, karena  itu tetaplah berpegang teguh kepada Alquran yang telah Kami wahyukan  kepada engkau itu karena Alquran itu berisi petunjuk yang benar yang  dapat memimpin engkau kepada kebahagiaan hidup yang abadi di akhirat  nanti; jangan sekali-kali hatimu digundahkan oleh sikap dan tindakan  orang-orang musyrik itu. Biarkanlah mereka menunggu keputusan azab yang  telah ditentukan bagi mereka
 |  | 
   | 44 | Dan sesungguhnya al-Quran itu benar-benar  adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan  diminta pertanggungan jawab.(QS. 43:44) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 44 
 
 وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ (44 Kemudian  diterangkan bahwa Alquran itu merupakan kemuliaan bagi engkau dan  kaummu karena ia diturunkan kepadamu, salah seorang bangsa Arab dan  menggunakan bahasa Arab; tentulah kaummu yang paling mudah memahami  isinya dibandingkan dengan kaum yang lain. Karena itu, hendaknya engkau  dan kaummu berusaha menjadi orang yang paling banyak mengamalkan isi  Alquran dibandingkah dengan kaum yang lain.
 Ayat yang lain yang sama artinya dengan ayat ini ialah firman Allah SWT:
 
 
 
 لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (10Artinya: Sesungguhnya  telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat  sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tidak memahami?". (Q.S.  Al Anbiya: 10)
 Ayat ini juga menganjurkan kepada kaum Muslimin agar  berusaha dan memahami bahasa Arab karena dengan mengetahui bahasa Arab  itu akan mudah bagi seseorang memahami ajaran Islam yang terdapat di  dalam Alquran dan hadis ang ditulis dengan bahasa Arab. Ayat ini juga  secara tidak langsung menganjurkan kepada kaum Muslimin agar selalu  mengucapkan kata-kata yang menyenangkan hati orang dan menyatakan pujian  kepada seseorang yang pantas dipuji, sebagaimana Allah SWT sendiri  telah memuji suku Quraisy yang telah bersedia menjadi pelopor dalam  menyiarkan dan menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia.
 Dalam hal  ini, Nabi Ibrahim as. selalu mengucapkan kata-ka yang menyenangkan dan  tidak menyakiti hati orang lain. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 رَبِّ  إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ  مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (36Artinya: Barang  siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk  Golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, sesungguhnya Engkau  Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ibrahim: 36)
 Pada akhir  ayat ini Allah SWT menyatakan bahwa setiap manusia akan dimintai  pertanggungjawabannya di akhirat nanti terhadap perbuatan yang telah  dilakukannya selama hidupnya di dunia. Seakan-akan Allah SWT berkata  kepada orang-orang Quraisy di masa itu: "Kamu adalah orang yang paling  mudah mendalami bahasa Alquran dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain  yang tidak pandai berbahasa Arab. Karena itu, kamu semua adalah orang  yang paling bertanggungjawab untuk menyampaikan daan menyebarkan isi  Alquran kepada semua manusia. Kamu akan dimintai pertanggung-jawaban  terhadap tugasmu itu di akhirat nanti. Sekarang tanggung-jawab itu  dibebankan kepada kaum Muslimin seluruh dunia, baik bagi yang berbahasa  Arab maupun yang bukan.
 |  | 
   | 45 | Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang  telah Kami utus sebelum kamu: `Adakah Kami menentukan ilah-ilah untuk  disembah selain Allah Yang Maha Pemurah`.(QS. 43:45) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 45 
 
 وَاسْأَلْ مَنْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُسُلِنَا أَجَعَلْنَا مِنْ دُونِ الرَّحْمَنِ آلِهَةً يُعْبَدُونَ (45 Ayat  ini menyatakan peringatan yang sangat keras kepada orang-orang musyrik  Quraisy, yang selalu menyembah berhala, dan tidak mau mengindahkan  seruan Rasul. Allah SWT telah menurunkan Alquran dengan bahasa Arab,  bahasa mereka sendiri. Karena itu, orang yang pertama kali diharapkan  menyebarkan isi Alquran adalah orang yang mengerti bahasa Arab, yaitu  mereka sendiri. Tetapi mereka tetap menyembah berhala.
 Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad  saw agar bertanya kepada Rasul-rasul yang telah diutus dahulu tentang  apa yang mereka sembah dengan mengatakan: "Apakah Allah telah  memerintahkan kepada mereka agar menyembah Tuhan yang lain selain Allah  atau apakah Allah telah mensyariatkan yang demikian agama-agama dahulu  yang dibawa oleh para Rasul yang diutusnya? Tentu jawabannya: "Tidak  pernah Allah memerintahkan yang demikian itu."
 Tujuan pertanyaan di atas  bukanlah untuk menyatakan sesuatu yang ddiketahui Rasulullah saw.  Rasulullah saw telah mengetahui dan meyakini bahwa yang berhak disembah  itu hanyalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang lain. Tetapi maksudnya  ialah agar orang-orang musyrik Mekah yang mengaku menganut agama yang  dibawa para Rasul sesudahnya. Jika mereka mempelajarinya, tentulah  mereka tidak menemukan unsur-unsur syirik sedikitpun di dalam agama  mereka itu.
 Dalam ayat yang lain Allah SWT menegaskan dalam firman Nya:
 
 
 
 وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ Artinya: Dan  sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul kepada tiap-tiap umat (untuk  menyerukan) "Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Thagut. (Q.S. An Nahl:  36)
 |  | 
   | 46 | Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa  dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami kepada Firaun dan pemuka-pemuka  kaumnya. Maka Musa berkata: `Sesungguhnya aku adalah utusan dari Rabb  seru sekalian alam`.(QS. 43:46) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 46 
 
 وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِآيَاتِنَا إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَقَالَ إِنِّي رَسُولُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (46 Allah  SWT menerangkan bahwa Dia telah mengutus Musa as kepada kaumnya dengan  membawa bukti-bukti yang nyata, sebagaimana Dia telah mengutus Muhammad  saw kepada seluruh umat manusia dengan membawa bukti-bukti yang nyata  pula. Kedua Rasul itu menyatakan bahwa ia adalah Rasul yang diutus Allah  menyampaikan agama Nya. Ayat ini menegaskan bahwa asas agama yang  dibawa Nabi Muhammad saw sama dengan asas agama yang dibawa oleh Nabi  Musa as yaitu sama berasaskan tauhid. Sekalipun terdapat beberapa  perbedaan dalam syariat, kedua syariat itu menganut asas-asas yang sama,  seperti prinsip keadilan, musyawarah, kemanusiaan, persaudaraan dan  sebagainya. Perbedaan syariat ini disesuaikan dengan keadaan, waktu, dan  tempat.
 |  | 
   | 47 | Maka takkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya.(QS. 43:47) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 47 
 
 فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِآيَاتِنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَضْحَكُونَ (47 Ayat  ini menerangkan sikap Firaun dan kaumnya terhadap seruan Nabi Musa as.  Mereka minta agar Musa mendatangkan bukti-bukti kerasulannya. Maka Musa  pun minta izin Allah mengeluarkan bukti-bukti itu. Tatkala Musa  mengemukakan bukti-bukti, mereka pun menertawakannya sebagaimana  orang-orang Quraisy menertawakan dan mengejek Muhammad saw, tatkala  beliau mengemukakan bukti-bukti kerasulannya.
 Banyak bukti yang  telah dikemukakan itu oleh Nabi Musa as kepada Firaun dan kaumnya,  misalnya tongkat menjadi ular yang menelan ular-ular yang diciptakan  dengan sihir oleh tukang-tukang sihir Firaun, tetapi semuanya itu tidak  diindahkan mereka. Demikian pula sikap orang-orang Quraisy terhadap  seruan Nabi Muhammad saw; mereka tetap ingkar terhadap bukti-bukti yang  disampaikan Rasulullah walaupun sebenarnya hati dan pikiran mereka telah  mengakui kebenarannya.
 Ayat ini merupakan penghibur bagi Nabi saw,  yang telah digundahkan oleh sikap orang-orang musyrik Mekah itu. Dengan  isyarat ayat ini, Nabi Muhammad menyadari bahwa setiap Rasul yang diutus  Allah selalu mendapat tantangan dan ejekan dari kaumnya, seperti sikap  Firaun dan kaumnya terhadap seruan Musa as. Tetapi Musa as tetap sabar  dan tabah, serta tetap menyampaikan tugas yang telah dipikulkan Allah  kepadanya. Bahkan semakin kuat ancaman dan halangan yang dilakukan  Firaun terhadapnya, semakin kuat pula usaha yang dilakukannya sehingga  akhirnya kemenangan berada di pihaknya. Seandainya Muhammad saw tabah  dan sabar, tentulah Allah akan memberikan kemenangan pula kepada beliau,  seperti kemenangan yang pernah diberikan-Nya kepada Musa dan para Rasul  yang sebelumnya.
 |  | 
   | 48 | Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka  sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat  yang sebelumnya. Dan Kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka  kembali (ke jalan yang benar).(QS. 43:48) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 48 
 
 وَمَا نُرِيهِمْ مِنْ آيَةٍ إِلَّا هِيَ أَكْبَرُ مِنْ أُخْتِهَا وَأَخَذْنَاهُمْ بِالْعَذَابِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (48 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa mukjizat yang dikemukakan Musa as  kepada Firaun dan kaumnya itu adalah mukjizat yang benar, sesuai pula  dengan keadaan Firaun dan kaumnya yang memerlukan bukti-bukti yang kuat  untuk meyakinkan mereka kepada kebenaran seruan Musa as. Sekalipun  demikian, mereka tetap ingkar dan sombong. Sikap mereka itu diterangkan  dalam firman Allah:
 
 
 
 وَقَالُوا مَهْمَا تَأْتِنَا بِهِ مِنْ آيَةٍ لِتَسْحَرَنَا بِهَا فَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ (132 Artinya:
 Mereka  berkata: "Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk  menyihir dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman  kepadamu. (Q.S. Al A'raf: 132)
 Karena keingkaran mereka, maka Allah  menimpakan malapetaka yang dahsyat kepada mereka, dengan mendatangkan  taufan, belalang yang memusnahkan tanaman mereka, kutu yang menimbulkan  penyakit, kodok yang mengotori negeri mereka dan air minum mereka  berubah menjadi darah. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 فَأَرْسَلْنَا  عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ  وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلَاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا  مُجْرِمِينَ (133 Artinya: Maka kami kirimkan kepada mereka  taufan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas,  tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang  berdosa. (Q.S. Al A'raf: 133)
 Allah mendatangkan malapetaka itu  kepada mereka bukanlah dengan maksud mencelakakan mereka, tetapi agar  mereka sadar, beriman, tunduk, dan patuh kepada Nya dengan mengikuti  seruan Musa.
 |  | 
   | 49 | Dan mereka berkata: `Hai ahli sihir, berdoalah  kepada Rabbmu untuk (melepaskan) kami sesuai dengan apa yang telah  dijanjikan-Nya kepadamu; sesungguhnya kami (jika doamu dikabulkan)  benar-benar akan menjadi orang yang mendapat petunjuk.(QS. 43:49) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 49 
 
 وَقَالُوا يَا أَيُّهَا السَّاحِرُ ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِنْدَكَ إِنَّنَا لَمُهْتَدُونَ (49 Harapan  agar mereka beriman, menjadi hamba Allah yang baik dan berbahagia hidup  di dunia dan di akhirat itu menjadi sirna karena kesombongan dan  keingkaran mereka, bahkan mereka menuduh bahwa semua bukti yang  dikemukakan itu adalah sihir, habislah cara dan jalan untuk mengubah  kebiasaan dan keyakinan mereka dari kebiasaan dan keyakinan yang mereka  anut selama ini. Kemudian mereka merasakan malapetaka yang menimpa  mereka semakin hari semakin berat, hampir-hampir tidak dapat mereka  menanggungnya lagi. Karena itu, mereka mencoba meminta kepada Musa agar  ia mohon kepada Tuhannya menghilangkan malapetaka itu dengan mengatakan:  "Hai orang yang ahli sihir, berdoalah untuk kami."
 Firaun dan  kaumnya menyebut orang-orang pandai dan ulama-ulama mereka dengan ahli  sihir, mereka memuliakan dan menghormatinya dan ahli sihir pada yang  tercela. Karena itu mereka memanggil Musa dengan ahli sihir. Mereka  meminta kepada Musa as dengan mengatakan: "Hai ahli sihir, Berdoalah  untuk kami, mohonkanlah kepada Tuhanmu agar ia menghindarkan dari kami,  yaitu azab yang telah engkau terangkan kepada kami bahwa kami beriman,  maka azab itu akan dihindarkan dari kami. Yang demikian itu menurut  engkau merupakan janji Allah kepadamu".
 Atas permintaan mereka itu,  maka Musa as berdoa kepada Allah SWT agar azab yang telah ditimpakan  kepada Firaun dan kaumnya itu segera dilenyapkan, dengan harapan mereka  menepati janji yang telah diucapkannya, yaitu akan beriman kepada Allah,  seandainya azab itu dihindarkan dari mereka.
 Allah SWT memperkenankan doa Musa as dengan menghilangkan malapetaka itu dari Firaun dan kaumnya.
 |  | 
   | 50 | Maka tatkala Kami hilangkan azab itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri (janjinya).(QS. 43:50) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 50 
 
 فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ إِذَا هُمْ يَنْكُثُونَ (50 Tatkala  malapetaka itu telah hilang dan mereka merasa aman dan tenteram, mereka  mengingkari janji-jajinya itu, mereka kembali, mengingkari dan  menyakiti Musa dan orang-orang yang beriman bersamanya. Memang  demikianlah sikap mereka kepada Musa, yaitu setiap mereka ditimpa  bencana dan malapetaka, mereka berjanji akan beriman dan mengikuti Musa,  tetapi bila bencana itu terhindar dari mereka, mereka kembali menjadi  kafir.
 Keadaan Firaun dan kaumnya itu diterangkan pula dalam ayat yang lain. Allah berfirman:
 
 
 
 وَلَمَّا  وَقَعَ عَلَيْهِمُ الرِّجْزُ قَالُوا يَا مُوسَى ادْعُ لَنَا رَبَّكَ  بِمَا عَهِدَ عِنْدَكَ لَئِنْ كَشَفْتَ عَنَّا الرِّجْزَ لَنُؤْمِنَنَّ  لَكَ وَلَنُرْسِلَنَّ مَعَكَ بَنِي إِسْرَائِيلَ (134) فَلَمَّا كَشَفْنَا  عَنْهُمُ الرِّجْزَ إِلَى أَجَلٍ هُمْ بَالِغُوهُ إِذَا هُمْ يَنْكُثُونَ  (135 Artinya:
 Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah  diterangkan itu) mereka pun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami  kepada Tuhanmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada  pada sisimu Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dari  dada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani  Israel pergi bersamamu. Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka  hingga batas waktu mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka  mengingkarinya (Q.S. Al A'raf: 134-135)
 |  | 
   | 51 | Dan Firaun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: `Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku(QS. 43:51) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 51 
 
 وَنَادَى  فِرْعَوْنُ فِي قَوْمِهِ قَالَ يَا قَوْمِ أَلَيْسَ لِي مُلْكُ مِصْرَ  وَهَذِهِ الْأَنْهَارُ تَجْرِي مِنْ تَحْتِي أَفَلَا تُبْصِرُونَ (51 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Firaun bertambah ingkar kepada  Musa, serta kesombongan dan keangkuhannya semakin bertambah. Hal ini  tergambar dalam ucapannya ketika ia menyerukannya: "Hai kaumku, bukankah  seluruh kerajaan Mesir ini milikku, demikian pula semua sungai yang  mengalir di dalamnya, semua istana yang megah. Bukankah semuanya dalam  kekuasaanku dan akulah yang mengatur semuanya, akulah pula yang  menentukan keadaannya, hai kaumku, bukanlah kamu semua telah membuktikan  dan meyakini pula kelemahan Musa dan Tuhannya sehingga mustahil ia  dapat mengalahkanku".
 |  | 
   | 52 | Bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)(QS. 43:52) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 52 
 
 أَمْ أَنَا خَيْرٌ مِنْ هَذَا الَّذِي هُوَ مَهِينٌ وَلَا يَكَادُ يُبِينُ (52 Selanjutnya  Firaun menyatakan kepada kaumnya: "Wahai kaumku, yakinilah bahwa aku  jauh lebih baik dari Musa yang hina dina ini, yang tidak dapat  menjelaskan apa yang terkandung dalam hatinya".
 Yang dimaksud dengan  "tidak dapat menjelaskan perkataan" dalam ayat ini ialah Musa gagap  dalam berbicara. Inilah yang dicela Firaun. Oleh karena itu Allah SWT  mengangkat Harun as sebagai Rasul yang akan mendampingi beliau. Sesuai  dengan doanya tersebut dalam firman Allah SWT:
 
 
 
 وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي (29) هَارُونَ أَخِي (30Artinya: Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku (yaitu) Harun, saudaraku. (Q.S. Taha: 29-30)
 Menurut  Hasan Al-Basri: Mungkin ada sedikit kegagapan pada Musa yang tidak  beliau mohon kepada Allah untuk menghilangkannya karena yang dimohonkan  Musa kepada Allah ialah kegagapan yang dapat mengganggu Musa dalam  menyampaikan agama Allah, sehingga orang yang mendengarkan  pembicaraannya tidak memahaminya.
 Sebenarnya jika Firaun mau  mengerti, ia tidak perlu mengemukakan cacat lahiriah yang sangat kecil  yang ada pada Musa, tetapi karena ia bermaksud untuk menghina dan  merendahkan Musa di mata rakyatnya, maka dikemukakannyalah cacat yang  tidak berarti itu.
 Sebagaimana diketahui, Musa as sejak kecil di  bawah pemeliharaan Firaun dan diangkat sebagai anaknya. Kemudian Musa as  melarikan diri dari Firaun karena ia membunuh orang Qibti. Karena itu  Firaun menyuruh kaumnya membandingkan antara ia dengan Musa, siapakah  yang lebih mulia di antara keduanya. Apakah orang yang telah bermurah  hati memelihara dan membesarkan atau orang yang dipelihara dan  dibesarkan kemudian orang itu membunuh orang lain pula. Tentu saja kaum  Firaun yang tidak mengetahui hakikat kebenaran peristiwa itu akan  memandang Firaun lebih mulia dari pada Musa.
 |  | 
   | 53 | Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya`.(QS. 43:53) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 53 
 
 فَلَوْلَا أُلْقِيَ عَلَيْهِ أَسْوِرَةٌ مِنْ ذَهَبٍ أَوْ جَاءَ مَعَهُ الْمَلَائِكَةُ مُقْتَرِنِينَ (53 Dalam  ayat ini Firaun memberi alasan, mengapa Musa as tidak pantas dijadikan  pemimpin dan orang yang mulia. Menurut Firaun dan kaumnya, orang yang  dianggap mulia dan pantas dijadikan pemimpin itu ialah orang yang kaya,  mempunyai harta yang banyak, dan mempunyai perhiasan yang tidak ternilai  harganya. Mereka mengatakan: "Seandainya Musa itu Rasulullah, mengapa  ia tidak dianugerahi gelang-gelang emas oleh Tuhannya?. Sedangkan dia  sendiri mengatakan Tuhannya Maha kaya, pemilik dan penguasa langit dan  bumi. Mengapa ia tetap miskin dan hidup sengsara? Orang yang miskin dan  sengsara hidupnya adalah orang yang dibenci Allah".
 Selanjutnya  Firaun mengatakan kepada kaumnya: "Seandainya Musa itu benar-benar  seorang Rasul yang diutus Allah, tentulah dia membuktikan kerasulannya  itu dengan mendatangkan malaikat berbaris-baris dan berjalan  mendampinginya, sebagaimana dilakukan pada pelantikan seorang perjabat.  Demikianlah Firaun mengukur sesuatu disesuaikan dengan yang biasa  dilakukannya. Ia tidak mau menyadari bahwa ukuran kerasulan itu tidak  dapat disamakan dengan ukuran seorang pejabat atau penguasa. Demikian  pula pelaksanaan pelantikannya. Demikian juga halnya orang-orang musyrik  Mekah Mereka mengukur seseorang yang pantas menjadi pemimpin seperti  ukuran yang digunakan oleh Firaun dan kaumnya. Karena Nabi Muhammad  seorang miskin dan seorang yatim, maka ia tidak pantas diangkat menjadi  Rasul Allah.
 Yang pantas menjadi Rasul Allah hanyalah orang yang kaya raya saja dan diangkat dengan suatu upacara yang penuh kebesaran.
 |  | 
   | 54 | Maka Firaun mempengaruhi kaumnya (dengan  perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka  adalah kaum yang fasik.(QS. 43:54) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 54 
 
 فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ (54 Usaha  Firaun untuk mempengaruhi kaumnya agar mereka tidak percaya kepada  kerasulan Musa dan memandangnya sebagai orang yang hina berhasil dengan  baik, sehingga kaumnya itu menaati dan melaksanakan  perintah-perintahnya. Tetapi sikap mereka yang demikian itu adalah sikap  orang fasik dan mengikuti jalan yang sesat.
 |  | 
   | 55 | Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut),(QS. 43:55) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 55 
 
 فَلَمَّا آسَفُونَا انْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِينَ (55 Dalam  ayat ini diterangkan tentang orang-orang yang fasik dan mengikuti jalan  yang sesat itu. Allah SWT mengatakan: "Karena mereka menimbulkan  kemarahan Kami dengan menyombongkan diri dan berbuat aniaya di muka  bumi, maka Kami segerakan azab menimpa mereka dengan menenggelamkan  mereka semua ke dalam lautan.
 Dalam hadis, diterangkan sikap Allah terhadap kedurhakaan Firaun dan kaumnya
 
 
 
 أَخْرَجَ  أَحْمَدُ وَالطَّبَرَانِيُّ وّالْبَيْهَقِي فِي الشُّعَبِ وَابْنُ أَبِي  حَاتِمٍ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا رَأيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ  مَاشَاءَ وَهُوَ مُقِيْمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ  اِسْتِدْرَاجٌ مِنْهُ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ: فَلَمَّا آسَفُوْنَا  اِنْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِيْنَ Artinya: Diriwayatkan  oleh Ahmad, Al Tabarani dan Baihaqi dalam Asy Syu'ab serta lbnu Abi  Hatim dan Uqbah bin Amir, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Apabila  engkau melihat seorang hamba diberi Allah apa yang diinginkannya,  sedangkan ia tetap mengerjakan perbuatan maksiat, maka sesungguhnya yang  demikian merupakan suatu istidraj (mengulur waktu untuk menambah berat  azab dengan bertambahnya perbuatan dosa); lalu Rasulullah membacakan  ayat ini (yang artinya): "Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami  hukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut)"
 |  | 
   | 56 | dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.(QS. 43:56) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 56 
 
 فَجَعَلْنَاهُمْ سَلَفًا وَمَثَلًا لِلْآخِرِينَ (56  Firaun  dan kaumnya yang ditenggelamkan itu dijadikan Allah sebagai contoh dan  perbandingan bagi orang-orang yang mengerjakan perbuatan sesat seperti  orang-orang musyrik Mekah, dan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang  datang kemudian.
 |  | 
   | 57 | Dan tatkala putera Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.(QS. 43:57) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 57 
 
 وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ (57 Ayat  ini menerangkan sikap orang-orang musyrik Mekah dalam mencari-cari  alasan untuk mengingkari Nabi Muhammad saw, yang mengajak mereka agar  menyembah Allah saja, tidak menyembah yang lain selain Dia. Yang  mencari-cari alasan dan menetapkan Isa sebagai perumpamaan itu ialah  Ibnu Zaba'ra. Maksud ayat ini sebagai berikut: Tatkala Ibnu Zaba'ra At  Tamimi menjadikan suatu perumpamaan yang dianggapnya menakjubkan dengan  menjadikan Isa sebagai perumpamaan untuk membantah Rasulullah, ia  menyatakan: "Bukankah orang-orang Nasrani mengakui Isa sebagai putera  Allah, karena itu mereka menyembahnya, sedangkan engkau hai Muhammad  menyatakan bahwa Isa itu hanyalah seorang Nabi dan Rasul saja, serta  seorang hamba Allah yang saleh? Jadi demikian halnya, tentulah Isa as,  walaupun ia seorang Nabi, Rasul, dan orang yang saleh bersama orang  Nasrani akan masuk ke dalam neraka nantinya. Karena kamu hai Muhammad  menyatakan bahwa penyembah-penyembah berhala beserta yang disembahnya  akan dibakar api neraka nanti, itu sebabnya kami rela dimasukkan ke  dalam neraka bersama Isa as". Mendengar perumpamaan Ibnu Zaba'ra itu  orang-orang Quraisy yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak karena  mereka bergembira dan menganggap perumpamaan itu akan mematahkan hujah  Rasulullah saw yang dikemukakan kepada mereka.
 Mengenai ayat ini  diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishak di dalam kitabnya yang bernama  "Sirah" bahwasanya Rasulullah saw pada suatu hari duduk di mesjid  bersama Walid bin Mugirah, maka datanglah Nadar bin Haris dan duduk  bersama mereka beberapa orang dan pemuka-pemuka orang Quraisy. maka  Rasulullah saw membaca ayat yang artina: "Sesungguhnya kamu dan apa yang  kamu sembah selain Allah adalah makanan neraka jahanam, kamu pasti  masuk ke dalamnya". Kemudian Rasulullah saw berdiri. Dan datanglah Ibnu  Zaba'ra dan duduk. Maka berkatalah kepada Walid bin Mugirah, "Demi  Allah, sesungguhnya Muhammad mengatakan bahwa kita dan sembahan-sembahan  yang kita sembah sebagai tuhan adalah makanan neraka jahanam". Maka  berkata Ibnu Zaba'ra: "Demi Allah aku memperoleh bantahannya,  tanyakanlah olehmu kepada Muhammad, "Apakah semua yang disembah selain  Allah beserta penyembah masuk neraka? maka kita menyembah malaikat,  orang Yahudi menyembah Uzair, dan orang Nasrani menyembah Al Masih Ibnu  Maryam". maka tercenganglah Walid dan orang-orang yang bersamanya di  tempat itu karena perkataan Abdullah bin Zaba'ra, dan mereka menganggap  bahwa Ibnu Zaba'ra, telah berhasil membantah dan mematahkan dalil  Rasulullah. Maka disampaikanlah yang demikian kepada Rasulullah, beliau  menjawab: "Barang siapa yang suka disembah selain Allah, maka dia  beserta orang yang menyembahnya, hanya menyembah setan dan orang yang  menyuruh mereka menyembahnya. Maka Allah menurunkan ayat yang artinya  "Sesungguhnya orang-orang yang telah ada ketetapan yang baik dari Kami  untuk mereka maka mereka itu dijauhkan dari neraka". Hal ini berarti  bahwa Isa dan 'Uzair termasuk yang dimaksud oleh ayat ini; sedang  mengenai Isa as turunlah ayat ini.
 |  | 
   | 58 | Dan mereka berkata: `Manakah yang lebih baik  ilah-ilah kami atau dia (Isa)` Mereka tidak memberikan perumpamaan itu  kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka  adalah kaum yang suka bertengkar.(QS. 43:58) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 58 
 
 وَقَالُوا أَآلِهَتُنَا خَيْرٌ أَمْ هُوَ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ (58 Selanjutnya  orang-orang musyrik itu mengatakan kepada Nabi saw: "Hai Muhammad,  manakah yang lebih baik menurut pendapatmu, dewa-dewa yang kami sembah  ataukah Isa yang kamu anggap Nabi dan Rasul, sedangkan orang-orang  Nasrani menyembahnya? Jika Isa yang lebih baik menurut pendapatmu  tentulah ia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang  memujanya. Jika demikian, biarlah kami masuk ke dalam neraka,  bersama-sama sembahan kami dan Isa yang disembah orang Nasrani itu".
 Karena  janji Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu telah  kehabisan dalil untuk membantah kebenaran yang dikemukakan Muhammad saw  karena itu mereka mencoba-coba dengan asal membantah saja. Mereka tidak  lagi mengemukakan dalil untuk mempertahankan kebenaran menurut keyakinan  mereka, tetapi mereka hanya mencoba-coba berdebat untuk mempertahankan  kebatilan yang mereka lakukan. Karena itu, firman Allah SWT menyatakan  bahwa mereka dan sembahan yang mereka sembah selain Allah akan menjadi  makanan neraka Jahanam. Perkataan ini ditujukan kepada berhala dan  patung-patung yang mereka sembah, tidak termasuk di dalamnya 'Uzair, Isa  dan malaikat.
 |  | 
   | 59 | Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang  Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai  tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil.(QS. 43:59) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 59 
 
 إِنْ هُوَ إِلَّا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلًا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ (59 Dalam  ayat ini Allah SWT menekankan lagi tentang Isa as. Dinyatakan bahwa Isa  adalah seorang hamba Allah yang telah diangkat menjadi Nabi dan Rasul  yang diutus Allah kepada Bani Israel. Ia telah ditempatkan pada  kedudukan yang tinggi di sisi Nya, dijadikan Nya sebagai tanda kekuasaan  dan kebesaran Nya, ia diciptakan tanpa bapak dan merupakan penyimpangan  dari proses kejadian manusia sebagaimana yang ditetapkan Nya. Kepada  Isa telah diberikan beberapa mukjizat, seperti menyembuhkan orang buta,  menghidupkan orang mati, dan sebagainya, namun semuanya itu tidak dapat  dijadikan alasan menjadikan sebagai sembahan di samping Allah. Ia tidak  dapat disucikan sebagaimana menyucikan Allah karena ia hanyalah seorang  Nabi dan Rasul Nya.
 |  | 
   | 60 | Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun.(QS. 43:60) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 60 
 
 وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَلَائِكَةً فِي الْأَرْضِ يَخْلُفُونَ (60 Selanjutnya  Allah SWT menegaskan kekuasaan dan kebesaran Nya: "Dan jika Allah  menghendaki sesuatu yang diingini Nya, dengan mudah Dia dapat  memusnahkan manusia semuanya dan menjadikan malaikat sebagai pengganti  mereka untuk memakmurkan bumi dan menjadi khalifah padanya, karena dia  Yang Maha Kuasa menentukan segala sesuatu".
 Dari ayat ini dipahami  bahwa Allah SWT sangat marah terhadap sikap dan tindakan orang-orang  musyrik Mekah yang mempersekutukan Nya itu. Seakan-akan dia menyatakan  bahwa Dia dapat berbuat apa saja yang dikehendaki Nya terhadap  orang-orang musyrik itu, termasuk memusnahkan mereka semua, menimpakan  azab yang dahsyat kepada mereka, kemudian menggantinya dengan makhluk  yang lain, yang menjadi khalifah di bumi dan tunduk serta patuh kepada  Nya. Melakukan yang demikian itu sungguh mudah bagi Nya
 |  |