Sabtu, 16 November 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AZ ZUKHRUF AYAT 41 - 60 ( 03 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AZ ZUKHRUF
Ayat [89]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:3/5
41 Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan) maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat).(QS. 43:41)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 41 - 42

فَإِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنْهُمْ مُنْتَقِمُونَ (41) أَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِمْ مُقْتَدِرُونَ (42

Dalam ayat ini diterangkan ancaman Allah kepada mereka yang ingkar itu. Allah menyampaikan kepada Rasulullah saw: "Hai Muhammad, janganlah engkau bersedih hati terhadap sikap dan tindakan orang-orang musyrik itu, dan jangan pula engkau sekali-kali merasa bahwa engkau belum sempurna dan belum bersungguh-sungguh melaksanakan tugas yang dibebankan kepada engkau. Seandainya engkau Kami wafatkan sebelum engkau melihat azab ditimpakan kepada mereka, kami telah memutuskan akan menimpakan azab yang berat kepada mereka itu kelak. Sebaliknya, seandainya engkau masih hidup pada saat azab itu Kami timpakan kepada mereka, kamu akan melihat penderitaan, malapetaka dan kehinaan menimpa mereka. Semuanya itu dapat Kami lakukan dengan mudah, tidak seorangpun yang sanggup menghalang-halangi Kami.
42 Atau Kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami (Allah) ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka.(QS. 43:42)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Az Zukhruf 42

أَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِمْ مُقْتَدِرُونَ (42

(Atau kami memperlihatkan kepadamu) sewaktu kamu masih hidup (apa yang telah Kami ancamkan kepada mereka) yakni azab yang Kami ancamkan itu (maka sesungguhnya Kami atas mereka) maksudnya, untuk mengazab mereka (berkuasa) sangat berkuasa atau sangat mampu.
43 Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.(QS. 43:43)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 43 

فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (43

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah saw, dan kaum Muslimin agar berpegang teguh kepada Alquran dengan mengatakan: "Hai Muhammad, karena itu tetaplah berpegang teguh kepada Alquran yang telah Kami wahyukan kepada engkau itu karena Alquran itu berisi petunjuk yang benar yang dapat memimpin engkau kepada kebahagiaan hidup yang abadi di akhirat nanti; jangan sekali-kali hatimu digundahkan oleh sikap dan tindakan orang-orang musyrik itu. Biarkanlah mereka menunggu keputusan azab yang telah ditentukan bagi mereka
44 Dan sesungguhnya al-Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab.(QS. 43:44)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 44

وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ (44

Kemudian diterangkan bahwa Alquran itu merupakan kemuliaan bagi engkau dan kaummu karena ia diturunkan kepadamu, salah seorang bangsa Arab dan menggunakan bahasa Arab; tentulah kaummu yang paling mudah memahami isinya dibandingkan dengan kaum yang lain. Karena itu, hendaknya engkau dan kaummu berusaha menjadi orang yang paling banyak mengamalkan isi Alquran dibandingkah dengan kaum yang lain.
Ayat yang lain yang sama artinya dengan ayat ini ialah firman Allah SWT:


لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (10
Artinya:
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tidak memahami?". (Q.S. Al Anbiya: 10)
Ayat ini juga menganjurkan kepada kaum Muslimin agar berusaha dan memahami bahasa Arab karena dengan mengetahui bahasa Arab itu akan mudah bagi seseorang memahami ajaran Islam yang terdapat di dalam Alquran dan hadis ang ditulis dengan bahasa Arab. Ayat ini juga secara tidak langsung menganjurkan kepada kaum Muslimin agar selalu mengucapkan kata-kata yang menyenangkan hati orang dan menyatakan pujian kepada seseorang yang pantas dipuji, sebagaimana Allah SWT sendiri telah memuji suku Quraisy yang telah bersedia menjadi pelopor dalam menyiarkan dan menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia.
Dalam hal ini, Nabi Ibrahim as. selalu mengucapkan kata-ka yang menyenangkan dan tidak menyakiti hati orang lain. Allah SWT berfirman:


رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (36
Artinya:
Barang siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk Golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ibrahim: 36)
Pada akhir ayat ini Allah SWT menyatakan bahwa setiap manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti terhadap perbuatan yang telah dilakukannya selama hidupnya di dunia. Seakan-akan Allah SWT berkata kepada orang-orang Quraisy di masa itu: "Kamu adalah orang yang paling mudah mendalami bahasa Alquran dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain yang tidak pandai berbahasa Arab. Karena itu, kamu semua adalah orang yang paling bertanggungjawab untuk menyampaikan daan menyebarkan isi Alquran kepada semua manusia. Kamu akan dimintai pertanggung-jawaban terhadap tugasmu itu di akhirat nanti. Sekarang tanggung-jawab itu dibebankan kepada kaum Muslimin seluruh dunia, baik bagi yang berbahasa Arab maupun yang bukan.
45 Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu: `Adakah Kami menentukan ilah-ilah untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah`.(QS. 43:45)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 45

وَاسْأَلْ مَنْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُسُلِنَا أَجَعَلْنَا مِنْ دُونِ الرَّحْمَنِ آلِهَةً يُعْبَدُونَ (45

Ayat ini menyatakan peringatan yang sangat keras kepada orang-orang musyrik Quraisy, yang selalu menyembah berhala, dan tidak mau mengindahkan seruan Rasul. Allah SWT telah menurunkan Alquran dengan bahasa Arab, bahasa mereka sendiri. Karena itu, orang yang pertama kali diharapkan menyebarkan isi Alquran adalah orang yang mengerti bahasa Arab, yaitu mereka sendiri. Tetapi mereka tetap menyembah berhala.
Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar bertanya kepada Rasul-rasul yang telah diutus dahulu tentang apa yang mereka sembah dengan mengatakan: "Apakah Allah telah memerintahkan kepada mereka agar menyembah Tuhan yang lain selain Allah atau apakah Allah telah mensyariatkan yang demikian agama-agama dahulu yang dibawa oleh para Rasul yang diutusnya? Tentu jawabannya: "Tidak pernah Allah memerintahkan yang demikian itu."
Tujuan pertanyaan di atas bukanlah untuk menyatakan sesuatu yang ddiketahui Rasulullah saw. Rasulullah saw telah mengetahui dan meyakini bahwa yang berhak disembah itu hanyalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang lain. Tetapi maksudnya ialah agar orang-orang musyrik Mekah yang mengaku menganut agama yang dibawa para Rasul sesudahnya. Jika mereka mempelajarinya, tentulah mereka tidak menemukan unsur-unsur syirik sedikitpun di dalam agama mereka itu.
Dalam ayat yang lain Allah SWT menegaskan dalam firman Nya:


وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul kepada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) "Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Thagut. (Q.S. An Nahl: 36)
46 Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya. Maka Musa berkata: `Sesungguhnya aku adalah utusan dari Rabb seru sekalian alam`.(QS. 43:46)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 46 

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِآيَاتِنَا إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَقَالَ إِنِّي رَسُولُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (46

Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah mengutus Musa as kepada kaumnya dengan membawa bukti-bukti yang nyata, sebagaimana Dia telah mengutus Muhammad saw kepada seluruh umat manusia dengan membawa bukti-bukti yang nyata pula. Kedua Rasul itu menyatakan bahwa ia adalah Rasul yang diutus Allah menyampaikan agama Nya. Ayat ini menegaskan bahwa asas agama yang dibawa Nabi Muhammad saw sama dengan asas agama yang dibawa oleh Nabi Musa as yaitu sama berasaskan tauhid. Sekalipun terdapat beberapa perbedaan dalam syariat, kedua syariat itu menganut asas-asas yang sama, seperti prinsip keadilan, musyawarah, kemanusiaan, persaudaraan dan sebagainya. Perbedaan syariat ini disesuaikan dengan keadaan, waktu, dan tempat.
47 Maka takkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya.(QS. 43:47)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 47 

فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِآيَاتِنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَضْحَكُونَ (47

Ayat ini menerangkan sikap Firaun dan kaumnya terhadap seruan Nabi Musa as. Mereka minta agar Musa mendatangkan bukti-bukti kerasulannya. Maka Musa pun minta izin Allah mengeluarkan bukti-bukti itu. Tatkala Musa mengemukakan bukti-bukti, mereka pun menertawakannya sebagaimana orang-orang Quraisy menertawakan dan mengejek Muhammad saw, tatkala beliau mengemukakan bukti-bukti kerasulannya.
Banyak bukti yang telah dikemukakan itu oleh Nabi Musa as kepada Firaun dan kaumnya, misalnya tongkat menjadi ular yang menelan ular-ular yang diciptakan dengan sihir oleh tukang-tukang sihir Firaun, tetapi semuanya itu tidak diindahkan mereka. Demikian pula sikap orang-orang Quraisy terhadap seruan Nabi Muhammad saw; mereka tetap ingkar terhadap bukti-bukti yang disampaikan Rasulullah walaupun sebenarnya hati dan pikiran mereka telah mengakui kebenarannya.
Ayat ini merupakan penghibur bagi Nabi saw, yang telah digundahkan oleh sikap orang-orang musyrik Mekah itu. Dengan isyarat ayat ini, Nabi Muhammad menyadari bahwa setiap Rasul yang diutus Allah selalu mendapat tantangan dan ejekan dari kaumnya, seperti sikap Firaun dan kaumnya terhadap seruan Musa as. Tetapi Musa as tetap sabar dan tabah, serta tetap menyampaikan tugas yang telah dipikulkan Allah kepadanya. Bahkan semakin kuat ancaman dan halangan yang dilakukan Firaun terhadapnya, semakin kuat pula usaha yang dilakukannya sehingga akhirnya kemenangan berada di pihaknya. Seandainya Muhammad saw tabah dan sabar, tentulah Allah akan memberikan kemenangan pula kepada beliau, seperti kemenangan yang pernah diberikan-Nya kepada Musa dan para Rasul yang sebelumnya.
48 Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya. Dan Kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS. 43:48)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 48 

وَمَا نُرِيهِمْ مِنْ آيَةٍ إِلَّا هِيَ أَكْبَرُ مِنْ أُخْتِهَا وَأَخَذْنَاهُمْ بِالْعَذَابِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (48

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa mukjizat yang dikemukakan Musa as kepada Firaun dan kaumnya itu adalah mukjizat yang benar, sesuai pula dengan keadaan Firaun dan kaumnya yang memerlukan bukti-bukti yang kuat untuk meyakinkan mereka kepada kebenaran seruan Musa as. Sekalipun demikian, mereka tetap ingkar dan sombong. Sikap mereka itu diterangkan dalam firman Allah:


وَقَالُوا مَهْمَا تَأْتِنَا بِهِ مِنْ آيَةٍ لِتَسْحَرَنَا بِهَا فَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ (132

Artinya:
Mereka berkata: "Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu. (Q.S. Al A'raf: 132)
Karena keingkaran mereka, maka Allah menimpakan malapetaka yang dahsyat kepada mereka, dengan mendatangkan taufan, belalang yang memusnahkan tanaman mereka, kutu yang menimbulkan penyakit, kodok yang mengotori negeri mereka dan air minum mereka berubah menjadi darah. Allah SWT berfirman:


فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلَاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ (133
Artinya:
Maka kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. (Q.S. Al A'raf: 133)
Allah mendatangkan malapetaka itu kepada mereka bukanlah dengan maksud mencelakakan mereka, tetapi agar mereka sadar, beriman, tunduk, dan patuh kepada Nya dengan mengikuti seruan Musa.
49 Dan mereka berkata: `Hai ahli sihir, berdoalah kepada Rabbmu untuk (melepaskan) kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu; sesungguhnya kami (jika doamu dikabulkan) benar-benar akan menjadi orang yang mendapat petunjuk.(QS. 43:49)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 49

وَقَالُوا يَا أَيُّهَا السَّاحِرُ ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِنْدَكَ إِنَّنَا لَمُهْتَدُونَ (49

Harapan agar mereka beriman, menjadi hamba Allah yang baik dan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat itu menjadi sirna karena kesombongan dan keingkaran mereka, bahkan mereka menuduh bahwa semua bukti yang dikemukakan itu adalah sihir, habislah cara dan jalan untuk mengubah kebiasaan dan keyakinan mereka dari kebiasaan dan keyakinan yang mereka anut selama ini. Kemudian mereka merasakan malapetaka yang menimpa mereka semakin hari semakin berat, hampir-hampir tidak dapat mereka menanggungnya lagi. Karena itu, mereka mencoba meminta kepada Musa agar ia mohon kepada Tuhannya menghilangkan malapetaka itu dengan mengatakan: "Hai orang yang ahli sihir, berdoalah untuk kami."
Firaun dan kaumnya menyebut orang-orang pandai dan ulama-ulama mereka dengan ahli sihir, mereka memuliakan dan menghormatinya dan ahli sihir pada yang tercela. Karena itu mereka memanggil Musa dengan ahli sihir. Mereka meminta kepada Musa as dengan mengatakan: "Hai ahli sihir, Berdoalah untuk kami, mohonkanlah kepada Tuhanmu agar ia menghindarkan dari kami, yaitu azab yang telah engkau terangkan kepada kami bahwa kami beriman, maka azab itu akan dihindarkan dari kami. Yang demikian itu menurut engkau merupakan janji Allah kepadamu".
Atas permintaan mereka itu, maka Musa as berdoa kepada Allah SWT agar azab yang telah ditimpakan kepada Firaun dan kaumnya itu segera dilenyapkan, dengan harapan mereka menepati janji yang telah diucapkannya, yaitu akan beriman kepada Allah, seandainya azab itu dihindarkan dari mereka.
Allah SWT memperkenankan doa Musa as dengan menghilangkan malapetaka itu dari Firaun dan kaumnya.
50 Maka tatkala Kami hilangkan azab itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri (janjinya).(QS. 43:50)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 50 

فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ إِذَا هُمْ يَنْكُثُونَ (50

Tatkala malapetaka itu telah hilang dan mereka merasa aman dan tenteram, mereka mengingkari janji-jajinya itu, mereka kembali, mengingkari dan menyakiti Musa dan orang-orang yang beriman bersamanya. Memang demikianlah sikap mereka kepada Musa, yaitu setiap mereka ditimpa bencana dan malapetaka, mereka berjanji akan beriman dan mengikuti Musa, tetapi bila bencana itu terhindar dari mereka, mereka kembali menjadi kafir.
Keadaan Firaun dan kaumnya itu diterangkan pula dalam ayat yang lain. Allah berfirman:


وَلَمَّا وَقَعَ عَلَيْهِمُ الرِّجْزُ قَالُوا يَا مُوسَى ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِنْدَكَ لَئِنْ كَشَفْتَ عَنَّا الرِّجْزَ لَنُؤْمِنَنَّ لَكَ وَلَنُرْسِلَنَّ مَعَكَ بَنِي إِسْرَائِيلَ (134) فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الرِّجْزَ إِلَى أَجَلٍ هُمْ بَالِغُوهُ إِذَا هُمْ يَنْكُثُونَ (135

Artinya:
Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) mereka pun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dari dada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israel pergi bersamamu. Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya (Q.S. Al A'raf: 134-135)
51 Dan Firaun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: `Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku(QS. 43:51)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 51 

وَنَادَى فِرْعَوْنُ فِي قَوْمِهِ قَالَ يَا قَوْمِ أَلَيْسَ لِي مُلْكُ مِصْرَ وَهَذِهِ الْأَنْهَارُ تَجْرِي مِنْ تَحْتِي أَفَلَا تُبْصِرُونَ (51

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Firaun bertambah ingkar kepada Musa, serta kesombongan dan keangkuhannya semakin bertambah. Hal ini tergambar dalam ucapannya ketika ia menyerukannya: "Hai kaumku, bukankah seluruh kerajaan Mesir ini milikku, demikian pula semua sungai yang mengalir di dalamnya, semua istana yang megah. Bukankah semuanya dalam kekuasaanku dan akulah yang mengatur semuanya, akulah pula yang menentukan keadaannya, hai kaumku, bukanlah kamu semua telah membuktikan dan meyakini pula kelemahan Musa dan Tuhannya sehingga mustahil ia dapat mengalahkanku".
52 Bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)(QS. 43:52)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 52 

أَمْ أَنَا خَيْرٌ مِنْ هَذَا الَّذِي هُوَ مَهِينٌ وَلَا يَكَادُ يُبِينُ (52

Selanjutnya Firaun menyatakan kepada kaumnya: "Wahai kaumku, yakinilah bahwa aku jauh lebih baik dari Musa yang hina dina ini, yang tidak dapat menjelaskan apa yang terkandung dalam hatinya".
Yang dimaksud dengan "tidak dapat menjelaskan perkataan" dalam ayat ini ialah Musa gagap dalam berbicara. Inilah yang dicela Firaun. Oleh karena itu Allah SWT mengangkat Harun as sebagai Rasul yang akan mendampingi beliau. Sesuai dengan doanya tersebut dalam firman Allah SWT:


وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي (29) هَارُونَ أَخِي (30
Artinya:
Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku (yaitu) Harun, saudaraku. (Q.S. Taha: 29-30)
Menurut Hasan Al-Basri: Mungkin ada sedikit kegagapan pada Musa yang tidak beliau mohon kepada Allah untuk menghilangkannya karena yang dimohonkan Musa kepada Allah ialah kegagapan yang dapat mengganggu Musa dalam menyampaikan agama Allah, sehingga orang yang mendengarkan pembicaraannya tidak memahaminya.
Sebenarnya jika Firaun mau mengerti, ia tidak perlu mengemukakan cacat lahiriah yang sangat kecil yang ada pada Musa, tetapi karena ia bermaksud untuk menghina dan merendahkan Musa di mata rakyatnya, maka dikemukakannyalah cacat yang tidak berarti itu.
Sebagaimana diketahui, Musa as sejak kecil di bawah pemeliharaan Firaun dan diangkat sebagai anaknya. Kemudian Musa as melarikan diri dari Firaun karena ia membunuh orang Qibti. Karena itu Firaun menyuruh kaumnya membandingkan antara ia dengan Musa, siapakah yang lebih mulia di antara keduanya. Apakah orang yang telah bermurah hati memelihara dan membesarkan atau orang yang dipelihara dan dibesarkan kemudian orang itu membunuh orang lain pula. Tentu saja kaum Firaun yang tidak mengetahui hakikat kebenaran peristiwa itu akan memandang Firaun lebih mulia dari pada Musa.
53 Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya`.(QS. 43:53)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 53 

فَلَوْلَا أُلْقِيَ عَلَيْهِ أَسْوِرَةٌ مِنْ ذَهَبٍ أَوْ جَاءَ مَعَهُ الْمَلَائِكَةُ مُقْتَرِنِينَ (53

Dalam ayat ini Firaun memberi alasan, mengapa Musa as tidak pantas dijadikan pemimpin dan orang yang mulia. Menurut Firaun dan kaumnya, orang yang dianggap mulia dan pantas dijadikan pemimpin itu ialah orang yang kaya, mempunyai harta yang banyak, dan mempunyai perhiasan yang tidak ternilai harganya. Mereka mengatakan: "Seandainya Musa itu Rasulullah, mengapa ia tidak dianugerahi gelang-gelang emas oleh Tuhannya?. Sedangkan dia sendiri mengatakan Tuhannya Maha kaya, pemilik dan penguasa langit dan bumi. Mengapa ia tetap miskin dan hidup sengsara? Orang yang miskin dan sengsara hidupnya adalah orang yang dibenci Allah".
Selanjutnya Firaun mengatakan kepada kaumnya: "Seandainya Musa itu benar-benar seorang Rasul yang diutus Allah, tentulah dia membuktikan kerasulannya itu dengan mendatangkan malaikat berbaris-baris dan berjalan mendampinginya, sebagaimana dilakukan pada pelantikan seorang perjabat. Demikianlah Firaun mengukur sesuatu disesuaikan dengan yang biasa dilakukannya. Ia tidak mau menyadari bahwa ukuran kerasulan itu tidak dapat disamakan dengan ukuran seorang pejabat atau penguasa. Demikian pula pelaksanaan pelantikannya. Demikian juga halnya orang-orang musyrik Mekah Mereka mengukur seseorang yang pantas menjadi pemimpin seperti ukuran yang digunakan oleh Firaun dan kaumnya. Karena Nabi Muhammad seorang miskin dan seorang yatim, maka ia tidak pantas diangkat menjadi Rasul Allah.
Yang pantas menjadi Rasul Allah hanyalah orang yang kaya raya saja dan diangkat dengan suatu upacara yang penuh kebesaran.
54 Maka Firaun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.(QS. 43:54)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 54 

فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ (54

Usaha Firaun untuk mempengaruhi kaumnya agar mereka tidak percaya kepada kerasulan Musa dan memandangnya sebagai orang yang hina berhasil dengan baik, sehingga kaumnya itu menaati dan melaksanakan perintah-perintahnya. Tetapi sikap mereka yang demikian itu adalah sikap orang fasik dan mengikuti jalan yang sesat.
55 Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut),(QS. 43:55)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 55 

فَلَمَّا آسَفُونَا انْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِينَ (55

Dalam ayat ini diterangkan tentang orang-orang yang fasik dan mengikuti jalan yang sesat itu. Allah SWT mengatakan: "Karena mereka menimbulkan kemarahan Kami dengan menyombongkan diri dan berbuat aniaya di muka bumi, maka Kami segerakan azab menimpa mereka dengan menenggelamkan mereka semua ke dalam lautan.
Dalam hadis, diterangkan sikap Allah terhadap kedurhakaan Firaun dan kaumnya


أَخْرَجَ أَحْمَدُ وَالطَّبَرَانِيُّ وّالْبَيْهَقِي فِي الشُّعَبِ وَابْنُ أَبِي حَاتِمٍ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا رَأيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مَاشَاءَ وَهُوَ مُقِيْمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ اِسْتِدْرَاجٌ مِنْهُ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ: فَلَمَّا آسَفُوْنَا اِنْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِيْنَ
Artinya:
Diriwayatkan oleh Ahmad, Al Tabarani dan Baihaqi dalam Asy Syu'ab serta lbnu Abi Hatim dan Uqbah bin Amir, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Apabila engkau melihat seorang hamba diberi Allah apa yang diinginkannya, sedangkan ia tetap mengerjakan perbuatan maksiat, maka sesungguhnya yang demikian merupakan suatu istidraj (mengulur waktu untuk menambah berat azab dengan bertambahnya perbuatan dosa); lalu Rasulullah membacakan ayat ini (yang artinya): "Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami hukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut)"
56 dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.(QS. 43:56)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 56 

فَجَعَلْنَاهُمْ سَلَفًا وَمَثَلًا لِلْآخِرِينَ (56

Firaun dan kaumnya yang ditenggelamkan itu dijadikan Allah sebagai contoh dan perbandingan bagi orang-orang yang mengerjakan perbuatan sesat seperti orang-orang musyrik Mekah, dan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang datang kemudian.
57 Dan tatkala putera Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.(QS. 43:57)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 57 

وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ (57

Ayat ini menerangkan sikap orang-orang musyrik Mekah dalam mencari-cari alasan untuk mengingkari Nabi Muhammad saw, yang mengajak mereka agar menyembah Allah saja, tidak menyembah yang lain selain Dia. Yang mencari-cari alasan dan menetapkan Isa sebagai perumpamaan itu ialah Ibnu Zaba'ra. Maksud ayat ini sebagai berikut: Tatkala Ibnu Zaba'ra At Tamimi menjadikan suatu perumpamaan yang dianggapnya menakjubkan dengan menjadikan Isa sebagai perumpamaan untuk membantah Rasulullah, ia menyatakan: "Bukankah orang-orang Nasrani mengakui Isa sebagai putera Allah, karena itu mereka menyembahnya, sedangkan engkau hai Muhammad menyatakan bahwa Isa itu hanyalah seorang Nabi dan Rasul saja, serta seorang hamba Allah yang saleh? Jadi demikian halnya, tentulah Isa as, walaupun ia seorang Nabi, Rasul, dan orang yang saleh bersama orang Nasrani akan masuk ke dalam neraka nantinya. Karena kamu hai Muhammad menyatakan bahwa penyembah-penyembah berhala beserta yang disembahnya akan dibakar api neraka nanti, itu sebabnya kami rela dimasukkan ke dalam neraka bersama Isa as". Mendengar perumpamaan Ibnu Zaba'ra itu orang-orang Quraisy yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak karena mereka bergembira dan menganggap perumpamaan itu akan mematahkan hujah Rasulullah saw yang dikemukakan kepada mereka.
Mengenai ayat ini diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishak di dalam kitabnya yang bernama "Sirah" bahwasanya Rasulullah saw pada suatu hari duduk di mesjid bersama Walid bin Mugirah, maka datanglah Nadar bin Haris dan duduk bersama mereka beberapa orang dan pemuka-pemuka orang Quraisy. maka Rasulullah saw membaca ayat yang artina: "Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah makanan neraka jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya". Kemudian Rasulullah saw berdiri. Dan datanglah Ibnu Zaba'ra dan duduk. Maka berkatalah kepada Walid bin Mugirah, "Demi Allah, sesungguhnya Muhammad mengatakan bahwa kita dan sembahan-sembahan yang kita sembah sebagai tuhan adalah makanan neraka jahanam". Maka berkata Ibnu Zaba'ra: "Demi Allah aku memperoleh bantahannya, tanyakanlah olehmu kepada Muhammad, "Apakah semua yang disembah selain Allah beserta penyembah masuk neraka? maka kita menyembah malaikat, orang Yahudi menyembah Uzair, dan orang Nasrani menyembah Al Masih Ibnu Maryam". maka tercenganglah Walid dan orang-orang yang bersamanya di tempat itu karena perkataan Abdullah bin Zaba'ra, dan mereka menganggap bahwa Ibnu Zaba'ra, telah berhasil membantah dan mematahkan dalil Rasulullah. Maka disampaikanlah yang demikian kepada Rasulullah, beliau menjawab: "Barang siapa yang suka disembah selain Allah, maka dia beserta orang yang menyembahnya, hanya menyembah setan dan orang yang menyuruh mereka menyembahnya. Maka Allah menurunkan ayat yang artinya "Sesungguhnya orang-orang yang telah ada ketetapan yang baik dari Kami untuk mereka maka mereka itu dijauhkan dari neraka". Hal ini berarti bahwa Isa dan 'Uzair termasuk yang dimaksud oleh ayat ini; sedang mengenai Isa as turunlah ayat ini.
58 Dan mereka berkata: `Manakah yang lebih baik ilah-ilah kami atau dia (Isa)` Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.(QS. 43:58)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 58 

وَقَالُوا أَآلِهَتُنَا خَيْرٌ أَمْ هُوَ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ (58

Selanjutnya orang-orang musyrik itu mengatakan kepada Nabi saw: "Hai Muhammad, manakah yang lebih baik menurut pendapatmu, dewa-dewa yang kami sembah ataukah Isa yang kamu anggap Nabi dan Rasul, sedangkan orang-orang Nasrani menyembahnya? Jika Isa yang lebih baik menurut pendapatmu tentulah ia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang memujanya. Jika demikian, biarlah kami masuk ke dalam neraka, bersama-sama sembahan kami dan Isa yang disembah orang Nasrani itu".
Karena janji Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu telah kehabisan dalil untuk membantah kebenaran yang dikemukakan Muhammad saw karena itu mereka mencoba-coba dengan asal membantah saja. Mereka tidak lagi mengemukakan dalil untuk mempertahankan kebenaran menurut keyakinan mereka, tetapi mereka hanya mencoba-coba berdebat untuk mempertahankan kebatilan yang mereka lakukan. Karena itu, firman Allah SWT menyatakan bahwa mereka dan sembahan yang mereka sembah selain Allah akan menjadi makanan neraka Jahanam. Perkataan ini ditujukan kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah, tidak termasuk di dalamnya 'Uzair, Isa dan malaikat.
59 Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil.(QS. 43:59)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 59 

إِنْ هُوَ إِلَّا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلًا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ (59

Dalam ayat ini Allah SWT menekankan lagi tentang Isa as. Dinyatakan bahwa Isa adalah seorang hamba Allah yang telah diangkat menjadi Nabi dan Rasul yang diutus Allah kepada Bani Israel. Ia telah ditempatkan pada kedudukan yang tinggi di sisi Nya, dijadikan Nya sebagai tanda kekuasaan dan kebesaran Nya, ia diciptakan tanpa bapak dan merupakan penyimpangan dari proses kejadian manusia sebagaimana yang ditetapkan Nya. Kepada Isa telah diberikan beberapa mukjizat, seperti menyembuhkan orang buta, menghidupkan orang mati, dan sebagainya, namun semuanya itu tidak dapat dijadikan alasan menjadikan sebagai sembahan di samping Allah. Ia tidak dapat disucikan sebagaimana menyucikan Allah karena ia hanyalah seorang Nabi dan Rasul Nya.
60 Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun.(QS. 43:60)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 60 

وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَلَائِكَةً فِي الْأَرْضِ يَخْلُفُونَ (60

Selanjutnya Allah SWT menegaskan kekuasaan dan kebesaran Nya: "Dan jika Allah menghendaki sesuatu yang diingini Nya, dengan mudah Dia dapat memusnahkan manusia semuanya dan menjadikan malaikat sebagai pengganti mereka untuk memakmurkan bumi dan menjadi khalifah padanya, karena dia Yang Maha Kuasa menentukan segala sesuatu".
Dari ayat ini dipahami bahwa Allah SWT sangat marah terhadap sikap dan tindakan orang-orang musyrik Mekah yang mempersekutukan Nya itu. Seakan-akan dia menyatakan bahwa Dia dapat berbuat apa saja yang dikehendaki Nya terhadap orang-orang musyrik itu, termasuk memusnahkan mereka semua, menimpakan azab yang dahsyat kepada mereka, kemudian menggantinya dengan makhluk yang lain, yang menjadi khalifah di bumi dan tunduk serta patuh kepada Nya. Melakukan yang demikian itu sungguh mudah bagi Nya

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [5]
Ayat 41 s/d 60 dari [89]


Sumber tafsir di ambil dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AZ ZUKHRUF AYAT 21 - 40 ( 02 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AZ ZUKHRUF
Ayat [89]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:2/5
21 Atau adakah Kami memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelum al-Quran lalu mereka berpegang dengan kitab itu(QS. 43:21)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 21 

أَمْ آتَيْنَاهُمْ كِتَابًا مِنْ قَبْلِهِ فَهُمْ بِهِ مُسْتَمْسِكُونَ (21

Pada ayat ini Allah SWT menambahkan penjelasan di dalam rangka penolakan-Nya terhadap anggapan orang-orang musyrik bahwa mereka menyembah malaikat adalah kehendak Allah, dengan firman-Nya: "Apakah memang pernah kami memberikan kepada mereka sebuah kitab sebelum Alquran, lalu mereka berpegang teguh kepada kitab itu? Tidak, sama sekali tidak. Pendirian mereka itu hanya didasarkan atas dugaan dan sangkaan yang mengandung dusta; sebagaimana firman Allah SWT:

إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
Artinya:
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). (Q.S. Al An'am: 116)
22 Bahkan mereka berkata: `Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka`.(QS. 43:22)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 22 

بَلْ قَالُوا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُهْتَدُونَ (22

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apa yang disangka sebagai alasan untuk mempersekutukan Allah, sama sekali tidak benar, dan tidak mempunyai alasan yang dapat diandalkan. Mereka semata-mata hanya bertaklid mengikuti dan berpegang teguh kepada apa yang telah dilakukan dan diperbuat oleh nenek moyang mereka karena mereka yakin bahwa nenek moyang mereka itu berpengetahuan luas, berpengertian mantap dan tidak akan menyesatkan orang-orang yang mengikutinya, malah akan mendapat petunjuk. Mereka memutar balikkan keadaan. Mereka sebenarnya sesat, tidak mendapat petunjuk, sebagaimana firman Allah SWT:

قَدْ ضَلُّوا وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
Artinya:
Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (Q.S. Al An'am: 140)
23 Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berata: `Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka`.(QS. 43:23)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 23 

وَكَذَلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ (23

Dalam ayat ini Allah SWT menghibur Nabi Muhammad saw Dia menjelaskan bahwa tidak seorang Rasulpun yang diutus ke suatu negeri sebelum Muhammad mendapat sambutan dengan kata-kata yang menyenangkan hati mereka semua mendapat jawaban yang tidak enak didengar dan sangat, menjengkelkan hati. Sikap yang demikian berasal dari orang-orang yang hidup mewah, sombong dan angkuh. Mereka berkata: "Sesungguhnya kami mendapatkan bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak mereka". Jadi, kalau Muhammad mendapat jawaban seperti itu tidak perlu gusar dan merasa sesak dada. Apa yang dikatakan kepadanya telah dikatakan pula kepada Rasul-rasul sebelumnya, sebagaimana firman Allah SWT:

مَا يُقَالُ لَكَ إِلَّا مَا قَدْ قِيلَ لِلرُّسُلِ مِنْ قَبْلِكَ
Artinya:
Tidaklah ada yang dikatakan (oleh orang-orang kafir) kepadamu itu selain apa yang sesungguhnya telah dikatakan kepada Rasul-rasul sebelum kamu. (Q.S. Fussilat: 43)
Begitu pula kalau dikatakan bahwa dia tukang sihir, atau gila oleh kaumnya itupun karena Rasul-rasul sebelumnya telah dikatakan seperti itu juga oleh kaumnya sebagaimana firman Allah SWT:

كَذَلِكَ مَا أَتَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ (52
Artinya:
Demikianlah, tidak seorang Rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: "Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila. (Q.S. Az Zariat: 52)
24 (Rasul itu) berkata: `Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya` Mereka menjawab: `Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya`.(QS. 43:24)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 24 

قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكُمْ بِأَهْدَى مِمَّا وَجَدْتُمْ عَلَيْهِ آبَاءَكُمْ قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ (24

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Muhammad saw menghimbau kaumnya dengan ucapan: "Apakah kamu masih tetap mengikuti jejak nenek moyang kamu, sekalipun aku membawa untukmu suatu agama yang nyata dan lebih baik daripada apa yang telah dianut oleh nenek moyangmu itu? Kaumnya menjawab dengan sombongnya bahwa mereka akan tetap mengikuti jejak nenek moyang mereka dan tidak akan mengikuti agama yang dibawanya, yakni agama yang ditugaskan kepadanya untuk menyampaikannya, dan mereka tetap akan mengingkarinya, sebagaimana firman Allah SWT:

قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا بِالَّذِي آمَنْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ (76
Artinya:
Orang-orang yang menyombongkan diri itu berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu. (Q.S. Al A'raf: 76)
25 Maka Kami binasakan mereka maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.(QS. 43:25)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 25 

فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ (25

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang tetap membangkang dan senantiasa mendustakan Rasul-rasul yang diutus kepada mereka dan mengingkari ketuhanan Allah SWT, akan dibinasakan sebagai akibat dan kesudahan dari perbuatan mereka yang selalu mendustakan ayat-ayat Allah; kiranya hal itu dapat disaksikan dan menjadi iktibar sesuai dengan firman Nya:

فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Artinya:
Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (Rasul-rasul). (Q.S. An Nahl: 36)
26 Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: `Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah,(QS. 43:26)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 26 

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ (26

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Muhammad supaya dia memperingatkan kaumnya yang fanatik kepada nenek moyangnya bahwa Nabi Ibrahim telah berlepas diri dari bapak dan kaumnya ketika dia melihat mereka tekun dan bersungguh-sungguh menyembah berhala karena yang demikian itu adalah satu hal yang tidak pantas dan membawa kepada kesesalan sebagaimana firman Allah SWT:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ آزَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا آلِهَةً إِنِّي أَرَاكَ وَقَوْمَكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (74
Artinya:
Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Azar: "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kaummu dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. Al An'am: 74)
27 tetapi (aku menyembah Rabb) Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku`.(QS. 43:27)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 27

إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ (27

Dalam ayat ini Ibrahim as menegaskan pendiriannya setelah dia berlepas dari bapak dan kaumnya, bahwa dia hanya menyembah Allah SWT yang menciptakannya dan yang menciptakan manusia semuanya. Dia-lah yang akan menunjukkan jalan yang baik dan benar yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Dia-lah yang menyediakan dan memberi makan dan minum, menyembuhkan orang-orang Sakit, Tuhan yang mematikan dan menghidupkan, Tuhan yang diharapkan mengampuni dosa di akhirat kelak. Penegasan Nabi Ibrahim as diabadikan di dalam Alquran sebagaimana firman Allah SWT:

الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ (78) وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ (79) وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ (80) وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ (81) وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ (82
Artinya:
(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhan-ku, Yang Dia memberi makan dan minuman kepadaku, dan apabila aku sakit Dia-lah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian menghidupkan aku (kembali), dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada Hari Kiamat." (Q.S.As Syura: 78-82)
28 Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.(QS. 43:28)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 28

وَجَعَلَهَا كَلِمَةً بَاقِيَةً فِي عَقِبِهِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (28

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Ibrahim as menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal agar penduduk Mekah dapat menyadarinya, lalu meninggalkan agama nenek moyangnya yang sesat dan mengikuti agama tauhid yang dianut nenek moyang mereka yang tidak sesat yaitu Ibrahim as apalagi jika mereka mengingat bahwa Nabi Ibrahimlah kebanggaan mereka yang membangun Baitullah yang menjadi kiblat umat Islam, umat tauhid sedunia.
Berkata Qatadah: "Dari keturunan Ibrahim itu senantiasa ada yang menyembah Allah sampal Hari Kiamat".
Berkata Ibnu Araby: "Bahwasanya keturunan Ibrahim itu dapat bersambung turun-temurun beragama tauhid karena doa-doanya yang telah diperkenankan oleh Allah SWT, pertama:

إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
Artinya:
Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia." Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janjiku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim. (Q.S. Al Baqarah: 124)
dan kedua:

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Artinya:
Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala. ( Q.S. Ibrahim: 35)
29 Tetapi Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka dan kepada bapak-bapak mereka sehingga datanglah kepada mereka kebenaran (al-Quran) dan seorang rasul yang memberi penjelasan.(QS. 43:29)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 29
 
بَلْ مَتَّعْتُ هَؤُلَاءِ وَآبَاءَهُمْ حَتَّى جَاءَهُمُ الْحَقُّ وَرَسُولٌ مُبِينٌ (29

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah memberikan kenikmatan kepada orang-orang musyrik dari nenek moyang mereka sejak dahulu kala, memanjangkan umur mereka, menganugerahkan beraneka ragam nikmat, tetapi mereka itu terpesona oleh nikmat yang ada pada mereka, terpengaruh oleh kehendak hawa nafsu mereka, lalu menuruti ajakan setan dan melupakan kalimat tauhid. Maka Allah SWT menjadikan dari keturunan Ibrahim orang-orang yang mengesakan Allah, menyuruh orang-orang kafir di antara mereka agar beriman kepada-Nya, maka dipilih-Nyalah Muhammad saw sebagai Rasul dan diturunkan-Nya Alquran sebagai yang berisi petunjuk ke jalan yang benar, menyeru mereka untuk berbuat kemaslahatan bagi agama dan dunia mereka, mengajak mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat
30 Dan takkala kebenaran (al-Quran) itu datang kepada mereka, mereka berkata: `Ini adalah sihir dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkarinya`.(QS. 43:30)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 30 

وَلَمَّا جَاءَهُمُ الْحَقُّ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ وَإِنَّا بِهِ كَافِرُونَ (30

Dalam ayat ini Allah SWT, menerangkan bahwa ketika disampaikan kepada mereka Alquran dan mukjizat sebagai bukti kebenaran Rasul, mereka itu menyambutnya dengan sambutan yang tidak baik; mereka berkata bahwa apa yang didatangkan kepada mereka itu adalah sihir dan bukan wahyu dari Allah SWT. oleh karena itu mereka mengingkarinya.
31 Dan mereka berkata: `Mengapa al-Quran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini(QS. 43:31)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 31 

وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَذَا الْقُرْآنُ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ (31

Allah SWT menerangkan bahwa mereka itu berkata, "Kedudukan kerasulan itu adalah kedudukan yang mulia, maka sepantasnyalah orang yang memangku jabatan itu ialah orang yang mulia pula, mempunyai kekayaan dan kedudukan yang tinggi, sedangkan Muhammad tidak memiliki yang demikian itu. Yang pantas menduduki jabatan ini adalah salah satu dari dua orang yang memiliki hal-hal tersebut di atas dari dua negeri yang mulia pula yaitu Al Walid bin Mugirah dari Mekah atau Urwah bin Mas'ud As Tsaqafy dari Taif.
32 Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Rabbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.(QS. 43:32)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 32 

أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (32

Ayat ini menunjukkan penolakan terhadap keinginan orang-orang musyrik yang tak mau menerima penunjukkan Muhammad saw itu sebagai Rasul; seakan-akan merekalah yang paling berhak dan berwenang membagi-bagi dan menentukan; siapa yang pantas menerima rahmat Tuhan. Allah menyatakan, "Sekali kali tidaklah demikian halnya, Kamilah yang berhak dan berwenang mengatur dan menentukan penghidupan hamba dalam kehidupan dunia. Kami-lah yang melebihkan sebahagian hamba atas sebahagian yang lain; ada yang kaya dan ada yang lemah, ada yang pandai dan ada yang bodoh, ada yang maju dan ada yang terbelakang karena apabila Kami menyamakan hamba di dalam hal-hal tersebut tadi, maka akan terjadilah persaingan antara mereka, satu tidak akan mau membantu yang lain, dan tidak akan terjadi yang satu dapat menundukkan yang lain. Semuanya itu akan membawa kepada kehancuran bumi dan kerusakan dunia. Kalau mereka itu tidak mampu berbuat seperti tersebut di atas mengenai keduniaan, mengapa mereka berani menentang Allah mengenai kebijaksanaan-Nya di dalam menentukan siapa yang pantas diserahi tugas kerasulan itu. Ayat ini ditutup dengan penegasan bahwa rahmat Allah dan keutamaan yang diberikan kepada orang yang telah ditakdirkan memangku jabatan kenabian dan mengikuti petunjuk wahyu dan Alquran yang telah diturunkan, jauh lebih baik dan mulia daripada kemewahan dan kekayaan dunia yang ditimbun mereka itu karena dunia dengan segala kekayaannya itu berada di tepi jurang yang akan runtuh dan akan lenyap tidak berbekas sedikitpun.
33 Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada (Rabb) Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya`.(QS. 43:33)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 33

وَلَوْلَا أَنْ يَكُونَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً لَجَعَلْنَا لِمَنْ يَكْفُرُ بِالرَّحْمَنِ لِبُيُوتِهِمْ سُقُفًا مِنْ فِضَّةٍ وَمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُونَ (33

Allah SWT menerangkan bahwa sekiranya sebahagian besar dari orang-orang yang bodoh berpendapat bahwa orang-orang kafir yang diberi harta yang banyak suatu pertanda bahwa Kami cinta kepada mereka, niscaya telah Kami jadikan atap dan tangga rumah mereka terbuat dari perak.
34 Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka bertelekan atasnya.(QS. 43:34)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 34 - 35 

وَلِبُيُوتِهِمْ أَبْوَابًا وَسُرُرًا عَلَيْهَا يَتَّكِئُونَ (34) وَزُخْرُفًا وَإِنْ كُلُّ ذَلِكَ لَمَّا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةُ عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِينَ (35

Begitu juga pintu-pintu rumah mereka, dan tempat tidur yang di atasnya mereka berbaring, Kami jadikan pula dari perak. Semuanya itu adalah perhiasan di mana manusia berbangga-bangga atasnya; semuanya itu hanya merupakan kesenangan kehidupan dunia yang sifatnya sementara, dan tidak dapat bertahan kecuali hanya beberapa saat saja lalu hilang lenyap, sedangkan kehidupan akhirat yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan yang beraneka ragam dan tak terhitung banyaknya serta kekal abadi telah dipersiapkan untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah, yang tidak menyekutukan-Nya, yang tidak berbuat maksiat melanggar perintah Nya, tetapi taat dan patuh melaksanakan perintah-Nya dan mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. Firman Allah SWT:

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (16) وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (17
Artinya:
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (Q.S. Al A'la: 16-17)
35 Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Rabbmu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.(QS. 43:35)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 34 - 35 

وَلِبُيُوتِهِمْ أَبْوَابًا وَسُرُرًا عَلَيْهَا يَتَّكِئُونَ (34) وَزُخْرُفًا وَإِنْ كُلُّ ذَلِكَ لَمَّا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةُ عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِينَ (35

Begitu juga pintu-pintu rumah mereka, dan tempat tidur yang di atasnya mereka berbaring, Kami jadikan pula dari perak. Semuanya itu adalah perhiasan di mana manusia berbangga-bangga atasnya; semuanya itu hanya merupakan kesenangan kehidupan dunia yang sifatnya sementara, dan tidak dapat bertahan kecuali hanya beberapa saat saja lalu hilang lenyap, sedangkan kehidupan akhirat yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan yang beraneka ragam dan tak terhitung banyaknya serta kekal abadi telah dipersiapkan untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah, yang tidak menyekutukan-Nya, yang tidak berbuat maksiat melanggar perintah Nya, tetapi taat dan patuh melaksanakan perintah-Nya dan mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. Firman Allah SWT:

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (16) وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (17

Artinya:
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (Q.S. Al A'la: 16-17)
36 Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Rabb) Yang Maha Pemurah (al-Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.(QS. 43:36)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 36 

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ (36

Ayat ini menerangkan bahwa barangsiapa yang tidak mau membiasakan diri mengingat Allah dan berpa1ing dari ajaran Alquran yang telah disampaikan kepada Muhammad saw serta berusaha tidak mengacuhkannya dan telah terpengaruh oleh kesenangan hidup di dunia, maka Allah akan menjadikan setan sebagai teman eratnya, baik berupa jin maupun manusia, selain itu yang selalu mendampingi dan mempengaruhinya, sehingga tertanamlah dalam pikirannya anggapan yang tidak baik, yaitu memandang perbuatan buruk sebagai perbuatan baik. Karena itu, hatinya makin lama semakin kuat dan rapat, sehingga tidak ada suatu celah pun yang mungkin dimasuki cahaya Ilahi.
Ayat yang lain sama artinya dengan ayat ini, ialah firman Allah SWT:

وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ (110
Artinya:
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka, seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Alquran ) pada permulaannya dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan yang sangat. (Q.S. Al An'am: 110)
Makin lama setan mendampingi seseorang, makin lama pula ia bergelimang dalam kesesatan dan semakin kuat pula tutup yang menutup hatinya. Di dalam hadis dijelaskan sebagai berikut:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم، إن المؤمن إذا أذنب ذنبا كانت نقطة سوداء في قلبه وإن تاب ونزع واستعتب ثقل قلبه وإن زاد زادت حتى تعلو قلبه
Artinya:
Bersabda Rasulullah saw: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah titik hitam di dalam hatinya, jika ia bertobat, mencabut perbuatan dan menyesal, cemerlanglah hatinya, dan jika ditambahnya mengerjakan perbuatan buruk, bertambahlah titik hitam itu hingga tertutuplah hatinya". (H.R. Tirmizi, Ibnu Jarir dan Tobari dari Abu Hurairah)
Menurut Az Zajjaj, arti ayat ini ialah "Barang siapa yang berpaling dari Alquran dan tidak mengikuti petunjuknya pasti mendapat siksaan dari Allah SWT; akan didekatkan kepadanya setan yang terus menerus menggodanya agar ia menempuh jalan yang sesat".
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Muhammad bin Usman Al Makhzumi bahwa orang-orang Quraisy berkata: "Dampingkanlah kepada setiap sahabat Muhammad seorang dari kita untuk mempengaruhinya". Maka mereka mendampingkan kepada Abu Bakar, Talhah bin Ubaidillah. Maka datanglah Talhah kepada Abu Bakar, waktu itu ia sedang berada di tengah-tengah kaum Quraisy, lalu Abu bakar bertanya: "Apa yang kamu serukan kepadaku?" Talhah menjawab: "Aku menyeru engkau untuk menyembah Al Lata dan Al Uzza. Abu Bakar bertanya: "Apa Al La-ta itu ?". Talhah menjawab: "Anak anak laki-laki Allah!". Abu Bakar bertanya : "Apa Al 'Uzza itu?". Talhah menjawab: "Anak-anak perempuan Allah!", lalu Aba Bakar bertanya lagi, "Siapakah ibu mereka?". Talhah terdiam dan tidak dapat menjawabnya. Berkata kepada teman-temannya: "Jawablah pertanyaan orang ini", teman-temannya itu terdiam pula maka Talhah berkata: "Berdirilah hai Abu Bakar, aku mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah", maka turunlah ayat ini.
Dalam hadis yang diriwayatkan Muslim diterangkan:

قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ مَعَ كُلِّ مُسْلِمٍ قَرِيْنًا مِنَ الْجِنِّ
Artinya:
Bersabda Rasulullah saw: "Sesungguhnya bersama setiap orang muslim ada pendamping yaitu jin. (H.R. Tirmizi, Ibnu Jarir dan Tobari dari Abu Hurairah)
37 Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.(QS. 43:37)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 37 

وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ (37

Dalam ayat ini diterangkan akibat bagi seseorang yang selalu didampingi setan, yaitu setan itu selalu berusaha menghambat mereka menempuh jalan lurus, jalan yang diridai Allah, serta berusaha menimbulkan kesyirikinan dan anggapan pada pikiran orang itu bahwa jalan sesat yang ditempuhnya itu adalah jalan yang benar dan setiap kebenaran yang disampaikan kepadanya dianggap sebagai jalan yang sesat.
38 Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (di hari kiamat) dia berkata: `Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)`.(QS. 43:38)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 38 

حَتَّى إِذَا جَاءَنَا قَالَ يَا لَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ (38

Dalam ayat ini diterangkan akibat yang akan dialami oleh orang-orang yang selalu didampingi setan itu di Hari Kiamat nanti. Allah SWT menyatakan, "Demikianlah keadaan orang-orang itu selama hidup di dunia. Keyakinan dan anggapan mereka itu barulah berubah pada saat itu, ketika mereka datang menghadap Kami pada Hari Kiamat. Pada saat itulah, mereka baru menyadari kesesalan mereka selama hidup di dunia. Mereka berkata kepada setan yang menjadi pendampingnya itu: "Alangkah senang dan bahagianya aku sekarang, seandainya aku tidak berdekatan dengan engkau selama hidup di dunia jarakku dengan engkau jauh waktu itu, sejauh jarak antara timur dan barat. Engkau hai setan adalah teman yang paling buruk karena engkau benar-benar telah menyesatkan aku sehingga aku ditimpa azab yang hina ini yang akan selalu aku tanggung".
39 (Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.(QS. 43:39)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 39

وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ (39

Selanjutnya Allah SWT mengatakan kepada mereka: "Hai orang-orang yang berpaling dari agamaku selama hidup di dunia, kamu bersama setan pendampingmu itu sama-sama pantas ditimpa azab yang pedih pada hari ini. Semasa hidup di dunia kamu bersama-sama telah menentang agama Ku dan telah sama-sama menikmati kehidupan duniawi. Karena itu pantas pula kamu bersama-sama merasakan azab ini. Pada hari ini alasan apapun yang kamu kemukakan untuk dapat mengurangi atau membebaskan kamu dari azab ini tidak akan diterima dan penyesalan itu tidak ada gunanya lagi.
40 Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak bisa mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata(QS. 43:40)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 40

أَفَأَنْتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ أَوْ تَهْدِي الْعُمْيَ وَمَنْ كَانَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (40

Dalam ayat ini Allah SWT menanyakan kepada Rasulullah: "Apakah engkau hai Muhammad dapat memberi pengajaran dengan menyampaikan aya-ayat Alquran kepada orang-orang yang telah terkunci mati hati, pendengaran dan penglihatannya?. Atau apakah engkau dapat memberi petunjuk dan menjadikan beriman orang-orang yang telah lama bergelimang dalam kesesatan?".
Pertanyaan Allah SWT pada ayat di atas bukanlah dimaksud untuk menanyakan sesuatu kepada Nabi Muhammad saw, tetapi untuk menegaskan tugas beliau sebagai Rasul Allah. Sebagai Rasul Allah beliau tidak mampu menjadikan orang-orang kafir beriman kepada Allah karena yang menentukan segala Sesuatu adalah Allah. Tugas beliau hanyalah menyampaikan agama Allah yang terdapat dalam Alquran.
Rasulullah saw, telah berusaha dengan sekuat tenaga menyampaikan agama Allah kepada penduduk Mekah, tetapi seruan itu selalu mendapat tantangan dari mereka. Tantangan itu tidak saja berupa perkataan, tetapi berupa tindakan dan penganiayaan yang mereka lakukan kepada beliau dan para sahabat yang telah menyatakan keimanannya. Mereka memboikot dan tidak mau berhubungan dengan orang-orang yang telah beriman. Bahkan beberapa kali Rasulullah terpaksa hijrah untuk menghindarkan tindakan dan penganiayaan orang-orang musyrik Mekah itu. Rasulullah dan para sahabat telah merasakan sikap ingkar orang-orang musyrik seakan-akan semua seruan yang telah dilakukan itu tidak ada faedahnya sedikitpun, hampir-hampir Rasulullah berputus asa dalam melaksanakan tugas yang dibebankan Allah kepadanya itu. Dengan turunnya ayat ini, hati Rasulullah merasa terhibur karena Allah SWT menegaskan bahwa tugas beliau hanyalah menyampaikan agama Allah saja. Berhasil tidaknya tugas itu bukanlah tanggung-jawab beliau. tetapi adalah urusan Allah.
Ayat lain yang searti dengan ayat ini ialah firman Allah SWT:

لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
Artinya:
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk (memberi hidayat) siapa yang dikehendaki-Nya. (Q.S. Al Baqarah: 272)

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [5]
Ayat 21 s/d 40 dari [89]


Sumber tafsir di ambil dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU