Kamis, 26 September 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH ASH-SHAAFFAAT AYAT 81 - 100 ( 05 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : ASH SHAAFFAAT
Ayat [182]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:5/10
81 Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman.(QS. 37:81)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 80 - 82

إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (80) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (81) ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ (82

Pengabdian keharuman nama Nuh dengan sebutan salam sejahtera kepadanya itu merupakan penghormatan kepadanya, adalah sebagai pembalasan kepadanya atas kebaikan yang diperbuatnya dan perjuangannya dalam menegakkan kalimat tauhid yang tak henti-hentinya, siang dan malam, terang-terangan dan sembunyi-sembunyi selama ratusan tahun. Juga sebagai imbalan atas kesabarannya, dalam menahan derita lahir dan batin selama menyampaikan risalahnya di tengah-tengah kaumnya.
Yang mendorong Nuh bekerja keras membimbing kaumnya adalah kemurnian dan keikhlasan pengabdiannya kepada Tuhan disertai keteguhan iman dalam jiwanya. Karena itu Allah SWT menyatakan bahwa dia benar-benar hamba-Nya yang penuh iman. Penonjolan iman pada pribadi Nuh sebagai Rasul yang mendapat pujian, adalah untuk menunjukkan arti yang besar terhadap iman itu sendiri karena dia merupakan modal dari segala amal perbuatan kebaikan.
Adapun kaum Nuh yang lain, yang tidak mau beriman kepada agama tauhid yang disampaikan kepada mereka, maka mereka dibinasakan oleh tofan dan banjir besar hingga tak seorangpun di antara mereka yang tinggal dan tak ada pula bekas peninggalan mereka yang dikenang. Mereka lenyap dari sejarah manusia.
82 Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain.(QS. 37:82)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 82

ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ (82

 (Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain) yakni orang-orang kafir dari kaum Nabi Nuh. 083. (Dan sesungguhnya di antara golongan Nuh) yang mengikutinya dalam masalah pokok agama, yaitu masalah tauhid (adalah Ibrahim) sekalipun jarak zaman di antara keduanya sangat jauh, yaitu dua ribu enam ratus empat puluh tahun; dan adalah di antara keduanya terdapat Nabi Hud dan Nabi Saleh.
83 Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh).(QS. 37:83)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 83 

وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لَإِبْرَاهِيمَ (83

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Nabi Ibrahim termasuk golongan Nuh as. Beliau mengikuti jejak Nabi Nuh as. dalam memegangi ajaran tauhid, meyakini akan adanya Hari Kiamat memperjuangkan tersebarnya agama tauhid dan kepercayaan akan Hari Kiamat, melaksanakan amar makruf nahi mungkar serta tabah dan sabar dalam menghadapi permusuhan kaum kafir.
84 (Ingatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.(QS. 37:84)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 84 

إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (84

Allah SWT dalam ayat ini mempertegas lagi kemurnian jiwa Nabi Ibrahim as. Dia menghadapkan jiwanya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan penuh keikhlasan, bersih dari kemusyrikan, terlepas dari kepentingan kehidupan duniawi, lagi jauh dari perasaan-perasaan buruk lainnya yang dapat mengganggu jiwanya.
85 (Ingatlah) ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: `Apakah yang kamu sembah itu?(QS. 37:85)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 85 - 87 

إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَاذَا تَعْبُدُونَ (85) أَئِفْكًا آلِهَةً دُونَ اللَّهِ تُرِيدُونَ (86) فَمَا ظَنُّكُمْ بِرَبِّ الْعَالَمِينَ (87

Kemudian Allah SWT memperingatkan lagi kisah Ibrahim as. ketika dia dengan jiwanya yang bersih dan tulus ikhlas berkata kepada orang tuanya dan kaumnya mengapa sampai mereka menyembah patung-patung selain Allah. Seharusnya hal itu tidak patut terjadi jika mereka mau berpikir tentang patung-patung sembahan itu yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi mudarat kepada mereka:
Firman Allah SWT:


إذ قال لأبيه يا أبت لم تعبد ما لا يسمع ولا يبصر ولا يغني عنك شيئا يا أبت إني قد جاءني من العلم ما لم يأتك فاتبعني أهدك صراطا سويا
Artinya:
Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?, Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu maka ikutilah aku niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. (Q.S. Maryam: 42-43)
Dan dengan keras pula Ibrahim menyatakan kepada mereka bahwa tidaklah benar sikap mereka yang menghendaki selain Allah untuk disembah dengan alasan-alasan yang tidak benar. Untuk menyembah Tuhan yang gaib itu diperlukan petunjuk maka penyembahan itu tentulah didasarkan atas khayalan-khayalan dan selera pikiran masing-masing orang. Dan hal demikian ini akan menimbulkan banyaknya bentuk-bentuk penyembahan kepada Tuhan sesuai dengan konsepsi-konsepsi masing-masing orang tentang Tuhan.
Pada zaman Jahiliah, tiap-tiap kabilah bangsa Arab mempunyai berhala dan patung sendiri-sendiri sesuai dengan pikiran masing-masing kabilah itu. Demikian juga zaman Nabi Ibrahim terdapat banyak patung-patung sembahan mereka sebagai hasil imajinasi kaumnya pada waktu itu. Nabi Ibrahim yang diberi Allah SWT ilmu pengetahuan yang tidak diberikan kepada kaumnya, tentulah beliau berusaha untuk merubah keadaan demikian. Lalu beliau mengemukakan pertanyaan kepada kaumnya sehingga terpaksa mereka berpikir tentang diri mereka masing-masing apa dasar anggapan mereka tidak menyembah Tuhan Pencipta dan Penguasa semesta alam bahkan sebaliknya mereka mempersekutukan-Nya dengan patung-patung dan berhala-berhala. Sebenarnya mereka tidak dapat mengemukakan alasan untuk menolak menyembah Tuhan Yang Maha Esa.
86 Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong?(QS. 37:86)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 86

أَئِفْكًا آلِهَةً دُونَ اللَّهِ تُرِيدُونَ (86 

(Apakah dengan jalan berbohong) kedua huruf Hamzah pada ayat ini dapat dibaca Tahqiq atau Tas-hil (kalian menghendaki sesembahan-sesembahan selain Allah?) lafal Ifkan adalah Maf'ul Lah, dan lafal Aalihah adalah Maf'ul Bih bagi lafal Turiduuna. Al-Ifku artinya dusta yang paling buruk; makna yang dimaksud adalah, apakah kalian menyembah selain Allah?
87 Maka apakah anggapanmu terhadap Tuhan semesta alam?`(QS. 37:87)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 87

فَمَا ظَنُّكُمْ بِرَبِّ الْعَالَمِينَ (87

  (Maka apakah anggapanmu terhadap Rabb semesta alam?") jika kalian menyembah selain-Nya; apakah kalian menganggap bahwa Dia akan membiarkan kalian tanpa mengazab kalian? Tentu saja tidak, Dia pasti mengazab kalian. Mereka adalah orang-orang ahli perbintangan. Lalu mereka keluar pada hari raya mereka dan meletakkan makanan mereka di depan latar berhala-berhala mereka, mereka menduga bahwa hal itu dapat membawa berkah pada makanan mereka. Apabila mereka kembali, maka mereka memakan makanan tersebut. Mereka mengatakan kepada Nabi Ibrahim, "Marilah kita keluar."
88 Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang.(QS. 37:88)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 88 - 90 

فَنَظَرَ نَظْرَةً فِي النُّجُومِ (88) فَقَالَ إِنِّي سَقِيمٌ (89) فَتَوَلَّوْا عَنْهُ مُدْبِرِينَ (90

Kemudian Ibrahim as melayangkan pandangannya ke bintang-bintang dengan berpikir dalam-dalam bagaimana menghadapi kaumnya yang keras kepala tetap menyembah patung-patung, hanya dengan alasan "mempertahankan warisan nenek moyang", padahal beliau sudah memberikan peringatan-peringatan dan pengajaran-pengajaran kepada mereka. Sesudah berpikir dan mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh beliau memutuskan untuk mengambil tindakan yang penuh mengandung bahaya, yaitu menghancurkan patung-patung sembahan semuanya itu. Keadaan demikian dijelaskan Allah SWT dalam firman-Nya:


إذ قال لأبيه وقومه ما هذه التماثيل التي أنتم لها عاكفون قالوا وجدنا آباءنا لها عابدين
Artinya:
(Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?". Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya". (Q.S. Al Anbiya: 52-53)
Pada suatu saat datanglah kaum Ibrahim mengundangnya untuk menghadiri hari besar mereka. LaIu beliau menolak ajakan mereka secara halus dengan alasan kesehatannya terganggu. Selain untuk menghindari hadir dalam hari besar mereka, Nabi Ibrahim bermaksud melaksanakan rencananya untuk menghancurkan patung-patung, dan menyatakan perlawanan secara terbuka terhadap pemuja patung-patung itu. Kaumnya tidak mengetahui rencana Nabi Ibrahim itu dan tidak pula mencurigainya. Juga tidak nampak pada sikapnya bahwa dia tidak jujur dalam perkataannya. Dengan itu upacara hari besar mereka berlangsung tanpa hadirnya Ibrahim as. Alasan terganggu kesehatannya untuk tidak menghadiri undangan kaumnya, padahal sebenarnya dia tidak sakit, tidaklah dia dipandang berdusta yang terlarang dalam agama, dan hal itu tidak sesuai dengan sifat kenabian. Bahwa Ibrahim as membohongi kaumnya itu memang benar. Rasulullah saw bersabda:


لم يكذب إبراهيم عليه السلام غير ثلاث كذبات: ثنتين في ذات الله تعالى قوله إني سقيم وقوله بل فعله كبيرهم هذا وقوله في سارة هي أختي.
Artinya:
Tidaklah Ibrahim as membohongi kecuali tiga perkataan dua di antaranya untuk menyucikan zat Allah: yaitu kata-katanya "kesehatannya terganggu" dan "sebenarnya patung yang besar ini yang memecahkannya" dan kata-katanya mengenai istrinya Sarah "ini saudaraku". (H.R. Ibnu Jarir dari Abu Hurairah)
Kata-kata Nabi Ibrahim "kesehatan terganggu" dan sebenarnya diucapkan di hadapan kaumnya untuk menghindari hadirnya pada upacara hari besar kaumnya itu.
Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kami dan bapak-bapakku berada dalam kesesatan Yang nyata". Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main? Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu adalah Tuhan langit dan bumi yang telah Dia ciptakan dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu". Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya.
Dalam perayaan hari besar itu, Nabi Ibrahim as mempergunakan kesempatan untuk menghancurkan patung-patung kaumnya. Sedang kata-katanya: "Patung yang paling besar ini yang memecahkannya", diucapkan sewaktu dia diperiksa oleh kaumnya tentang perkara penghancuran patung. Sebenarnya dia sendiri yang memecahkan patung itu tapi dikatakan patung yang paling besarlah, padahal kaumnya menyadari bahwa patung-patung itu tidak dapat berbuat apa-apa.
Kedua kata-kata Ibrahim as diucapkan dalam rangka perjuangannya menegakkan kalimat tauhid. Adapun kata-kata yang ketiga ialah: "Sarah itu saudaraku" padahal sebenarnya istrinya, diucapkan di hadapan raja ketika raja menginginkan Sarah itu.
Dengan demikian ketiga perkataan yang diucapkan Ibrahim, itu bukanlah kebohongan yang tercela dalam pandangan agama dan masyarakat. Rasulullah saw menjelaskan bahwa ketiga perkataan Nabi Ibrahim itu dibenarkan agama, seperti sabda Nabi saw:


ما منها كلمة إلا ما حَلَّ بَهَاءً عن دين الله تعالى.
Artinya:
Tidak ada kata-kata dari ketiga perkataan itu kecuali mengungkapkan hal-hal yang dibenarkan agama Allah. (H.R. Ibnu Abu Hatim dari Abu Zaid)
89 Kemudian ia berkata: `Sesungguhnya aku sakit`.(QS. 37:89)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 89

فَقَالَ إِنِّي سَقِيمٌ (89 

 (Kemudian ia berkata, "Sesungguhnya aku sakit") maksudnya, aku akan mengalami sakit
90 Lalu mereka berpaling daripadanya dengan membelakang.(QS. 37:90)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 90


فَتَوَلَّوْا عَنْهُ مُدْبِرِينَ (90


090. (Lalu mereka berpaling daripadanya) menuju ke tempat perayaan mereka (dengan membelakangi)
91 Kemudian ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu ia berkata: `Apakah kamu tidak makan?(QS. 37:91)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 91 - 94 

فَرَاغَ إِلَى آلِهَتِهِمْ فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ (91) مَا لَكُمْ لَا تَنْطِقُونَ (92) فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبًا بِالْيَمِينِ (93) فَأَقْبَلُوا إِلَيْهِ يَزِفُّونَ (94

Sesudah kaumnya pergi, maka Ibrahim as diam-diam ia menuju tempat patung-patung itu, lalu dia berkata dengan maksud mengejek: "Mengapa patung-patung itu tidak memakan makanan-makanan yang dihidangkan di hadapannya. Sesajen-sesajen itu disuguhkan oleh penyembah-penyembahnya pada hari-hari tertentu untuk mengharapkan berkah.
Tentu saja patung-patung itu tidak berkata apa-apa. Tetapi kemudian Ibrahim as bertanya lagi: "Mengapa patung-patung itu tidak menjawab pertanyaanku?". Kemudian dipukullah patung-patung itu dengan keras sampai hancur berpotong-potong kecuali sebuah patung yang paling besar. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan kaumnya. Lalu mereka mencari pelakunya. Mereka memperoleh keterangan bahwa Ibrahimlah yang memecahkan patung-patung itu. Mereka buru-buru menemui Ibrahim as dan segera menanyakan kepadanya, benar tidaknya dia memecahkan patung-patung itu. Ibrahim as mengelakkan pertanyaan itu dan mengatakan, patung yang besar itulah yang memecahkannya. Setelah mendengar ucapan itu kaumnya itu menundukkan kepala dan merenung diri mereka masing-masing. Tidak ada yang dapat diperbuat mereka terhadap patung besar itu, yang selama ini disembah mereka
92 Kenapa kamu tidak menjawab?`(QS. 37:92)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 92

مَا لَكُمْ لَا تَنْطِقُونَ (92 

  Maka Ibrahim berkata, ("Kenapa kalian tidak menjawab?") ternyata berhala-berhala itu tidak juga menjawab.

93 Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya (dengan kuat).(QS. 37:93)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 93

فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبًا بِالْيَمِينِ (93

093. (Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya) artinya, dengan sekuat-kuatnya hingga berhala-berhala itu pecah berantakan. Berita penghancuran berhala-berhala itu sampai kepada kaumnya melalui orang286 orang yang melihat Nabi Ibrahim sedang menghancurkannya.
94 Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas.(QS. 37:94)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 94

فَأَقْبَلُوا إِلَيْهِ يَزِفُّونَ (94 

094. (Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas) mereka berjalan dengan terburu-buru, lalu mereka berkata kepada Nabi Ibrahim, "Kami menyembahnya sedangkan kamu memecahkannya."
95 Ibrahim berkata: `Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?(QS. 37:95)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 95 - 99 

قَالَ أَتَعْبُدُونَ مَا تَنْحِتُونَ (95) وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ (96) قَالُوا ابْنُوا لَهُ بُنْيَانًا فَأَلْقُوهُ فِي الْجَحِيمِ (97) فَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَسْفَلِينَ (98) وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ (99

Sesudah melihat keadaan kaumnya menundukkan kepala. Nabi Ibrahim lalu berkata lagi kepada mereka bahwa tidak patut mereka menyembah patung-patung yang mereka pahat dengan tangan mereka sendiri. Sekiranya di pihak mereka sendiri lahir seorang yang punya akal pikiran, yang mencegah penyembahan patung-patung itu. Nabi Ibrahim as menegaskan lagi bahwa yang patut disembah hanyalah Allah SWT yang menciptakan mereka sendiri dan menciptakan patung-patung sembahan-sembahan, hasil pekerjaan tangan mereka. Tuhan Maha Pencipta lebih berhak disembah daripada makhluk-Nya. Peringatan Ibrahim as ini diceritakan Allah SWT juga dalam firman-Nya:


قال أفتعبدون من دون الله ما لا ينفعكم شيئا ولا يضركم أف لكم ولما تعبدون من دون الله أفلا تعقلون
Artinya:
Ibrahim berkata: "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kamu?" Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?. (Q.S. Al Anbiya: 66-67)
Alasan-alasan yang kuat disampaikan Nabi Ibrahim as tidak dapat mereka bantah dengan alasan pula, sehingga mereka menempuh cara kekerasan menantang Ibrahim as, mereka lalu merencanakan. membunuh Ibrahim as. Maka dibangunlah sebuah bangunan untuk dijadikan tempat pembakaran Nabi Ibrahim as. Manakala bangunan itu sudah siap lalu dilemparkanlah Nabi Ibrahim ke dalam unggun api itu seperti yang diceritakan Allah dalam firman-Nya:


قالوا حرقوه وانصروا آلهتكم إن كنتم فاعلين
Artinya:
Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bela tuhan-tuhan kamu jika kamu benar-benar hendak bertindak. (Q.S. Al Anbiya: 68)
Kaum Ibrahim itu benar-benar menghendaki kemusnahan Ibrahim dalam unggun api itu. Tetapi Tuhan berkehendak menyelamatkan dia dari kebinasaan itu dengan memerintahkan kepada api supaya tidak membakar Ibrahim. sebagaimana firman-Nya:


قلنا يا نار كوني بردا وسلاما على إبراهيم
Artinya:
Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", (Q.S. Al Anbiya: 69)
Nabi Ibrahim as dengan demikian selamatlah dari unggun api, dan mendapat kemenangan atas orang kafir itu.
Sesudah beliau tidak melihat lagi tanda-tanda kesediaan untuk beriman pada kaumnya, maka beliau bermaksud untuk meninggalkan mereka, berhijrah dari kampung halaman. Barangkali di tempat yang baru itu beliau dapat beribadah kepada Tuhan tanpa gangguan dari kaum yang ingkar, dan dapat mengembangkan agama dengan taufik dan hidayah Allah SWT. Adapun negeri yang beliau tuju ialah Baitulmakdis.
96 Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu`.(QS. 37:96)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 96

 وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ (96

 096. (Padahal Allahlah yang telah menciptakan kalian dan apa yang kalian perbuat itu") yakni tentang apa yang kalian pahat dan hasil pahatan kalian itu, karenanya sembahlah Dia dan esakanlah Dia. Huruf Maa di sini menurut suatu pendapat adalah Maa Mashdariyah, menurut pendapat lainnya adalah Maa Maushulah, dan menurut pendapat lainnya lagi adalah Maa Maushufah.
97 Mereka berkata: `Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim; lalu dilemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu`.(QS. 37:97)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 97


قَالُوا ابْنُوا لَهُ بُنْيَانًا فَأَلْقُوهُ فِي الْجَحِيمِ (97

097. (Mereka berkata) di antara sesama mereka ("Dirikanlah suatu bangunan untuknya) lalu kumpulkanlah kayu-kayu bakar di bawahnya, dan nyalakanlah api padanya, maka apabila ia telah menyala (lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu") yakni ke dalam api yang telah membesar nyalanya itu.
98 Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina.(QS. 37:98)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 98

فَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَسْفَلِينَ (98


098. (Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya) dengan melemparkannya ke dalam api yang menyala-nyala untuk membinasakannya (maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina) orang-orang yang dikalahkan; karena ternyata Nabi Ibrahim keluar dari dalam api itu dalam keadaan selamat tidak apa-apa.
 
99 Dan Ibrahim berkata: `Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku(QS. 37:99)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 99


  وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ (99


099. (Dan Ibrahim berkata, "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Rabbku) artinya berhijrah demi karena-Nya meninggalkan negeri orang-orang kafir (dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku) ke tempat yang aku diperintahkan-Nya berangkat ke sana, yaitu negeri Syam. Tatkala ia sampai di tanah suci yaitu Baitulmakdis, berkatalah ia dalam doanya,
100 Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.(QS. 37:100)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 100 - 101

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101

Dalam ayat ini, Allah SWT menceritakan bahwa Nabi Ibrahim dalam perantauan memohon kepada Tuhan kiranya dianugerahi seorang anak yang saleh lagi taat yang dapat menolongnya dalam menyampaikan dakwah dan mendampinginya dalam perjalanan dan menjadi kawan dalam kesepian.
Kehadiran anak itu sebagai pengganti dari keluarga dan kaumnya yang ditinggalkannya. Permohonan Nabi Ibrahim as ini diperkenankan Allah SWT. Kepadanya disampaikan berita gembira bahwa Allah SWT akan menganugerahkan kepadanya seorang anak laki-laki yang punya sifat sangat sabar.
Sifat kesabaran itu sedikit pada waktu balig. Karena pada masa kanak-kanak sedikit sekali didapati sifat-sifat seperti sabar, tabah, lapang dada. Anak remaja itu ialah Ismail as, anak laki-laki pertama dari Ibrahim as, ibunya bernama Hajar istri kedua dari Ibrahim as. Putra kedua ialah Ishak, lahir kemudian sesudah Ismail dari istri pertama "Sarah".

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [10]
Ayat 81 s/d 100 dari [182]


Tafsir ini di salin dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

TAFSIR AL QUR'AN SURAH ASH-SHAAFFAAT AYAT 61 - 80 ( 04 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : ASH SHAAFFAAT
Ayat [182]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:4/10
61 Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja`.(QS. 37:61)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 58 - 61

أَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِينَ (58) إِلَّا مَوْتَتَنَا الْأُولَى وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (59) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (60) لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ (61

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan pernyataan penghuni surga itu bahwa mereka sangat puas terhadap nikmat dan kebahagiaan mereka di dalam surga. Mereka merasakan keadaan hidup dalam surga, tidak akan mengalami kematian lagi dan tidak pula akan menderita azab. Satu-satunya kematian yang mereka alami ialah kematian pertama, yaitu kematian yang meninggalkan kehidupan dunia. Berbeda halnya dengan orang-orang kafir di dalam neraka. Meskipun mereka sudah mengalami kematian pertama, namun mereka masih menginginkan kematian kedua kalinya untuk mengakhiri penderitaan yang bersangkutan di neraka Jahanam.
Adapun penghuni surga tidak pernah meragukan keabadian hidup di surga, karena keraguan itu menimbulkan kegelisahan dan kegelisahan adalah penderitaan. Penghuni surga menyatakan lagi dengan penuh kesungguhan bahwa segala kenikmatan yang mereka peroleh, kelezatan makanan dan minuman dan segala kepuasan rohaniah di dalam surga itu adalah kemenangan yang besar. Dan untuk mencapai kemenangan yang besar menurut mereka, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh penuh keikhlasan dan pengabdian kepada Allah SWT di dunia.
62 (Makanan syurga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum.(QS. 37:62)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 62 - 63

أَذَلِكَ خَيْرٌ نُزُلًا أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ (62) إِنَّا جَعَلْنَاهَا فِتْنَةً لِلظَّالِمِينَ (63

Dalam ayat ini Allah SWT memperingatkan kepada orang-orang kafir tentang azab yang mereka alami di neraka. Kepada mereka dikemukakan pertanyaan tentang hidangan yang lebih baik apakah rezeki yang diberikan kepada penghuni surga sebagai telah disebutkan ataukah buah pohon zaqqum yang pahit lagi menjijikkan.
Pertanyaan itu adalah sebagai ejekan kepada mereka. Namun kemudian mereka mempertanyakan tentang pohon zaqqum itu. Mungkinkah dia tumbuh dalam neraka, padahal neraka itu membakar segalanya. Bagi mereka pohon zaqqum itu merupakan ujian dan cobaan dan di akhirat akan dijadikan bahan siksaan. Allah SWT berfirman:

وما جعلنا الرؤيا التي أريناك إلا فتنة للناس والشجرة الملعونة في القرآن ونخوفهم فما يزيدهم إلا طغيانا كبيرا
Artinya:
Dan kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Alquran. Dan Kami menakut-nakuti mereka tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka. (Q.S. Al Isra': 60)
63 Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang zalim.(QS. 37:63)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 62 - 63

أَذَلِكَ خَيْرٌ نُزُلًا أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ (62) إِنَّا جَعَلْنَاهَا فِتْنَةً لِلظَّالِمِينَ (63

 (Apakah yang demikian itu) hal-hal yang telah disebutkan bagi ahli surga itu (merupakan hidangan yang lebih baik) suguhan atau hidangan yang diperuntukkan menjamu tamu atau orang yang menginap (ataukah pohon zaqqum) yang disediakan buat ahli neraka; pohon zaqqum adalah pohon yang paling buruk dan sangat pahit rasanya, tempat asalnya adalah Tihamah. Allah menumbuhkan pohon itu di dalam neraka Jahim, sebagaimana yang akan diterangkan nanti.

063. (Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu) artinya ditumbuhkannya pohon tersebut di dalam neraka (sebagai fitnah bagi orang-orang yang lalim) yakni orang-orang kafir Mekah, karena mereka telah mengatakan, bahwa api itu membakar pohon, mana mungkin di dalam neraka dapat ditumbuhkan pohon.
64 Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka yang menyala,(QS. 37:64)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 64 - 65 

إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ (64) طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ (65

Allah SWT dalam ayat ini menegaskan bahwa pohon zaqqum itu tumbuh dari dasar neraka yang menyala-nyala. Dahan-dahannya menjulang tinggi setinggi nyala api neraka. Pohon itu tumbuh dari api dan dari api pula dia dijadikan. Mayangnya seperti kepala setan sangat buruk dan menjijikkan. Orang Arab dalam menggambarkan sesuatu yang sangat buruk dan menjijikkan mengumpamakannya dengan setan, misalnya seperti kepala setan. Tetapi wujud setan itu tidak ada yang mengetahui.
Hanya saja khayalan manusia menggambarkannya sangat buruk. Sebaliknya dalam menggambarkan sesuatu yang indah, mereka mengumpamakannya dengan malaikat, Karena itu Tuhan mempergunakan kata malaikat dalam menggambarkan kebagusan Yusuf as dalam firman-Nya:

ما هذا بشرا إن هذا إلا ملك كريم
Artinya:
Ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia. (Q.S. Yusuf: 31)
65 mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan.(QS. 37:65)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 64 - 65 


إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ (64) طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ (65

064. (Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala) yakni dari dasar neraka Jahanam, dan ranting-rantingnya mencuat sampai ke relung-relungnya.

065. (Mayangnya) diserupakan dengan mayang pohon kurma (seperti kepala setan-setan) maksudnya, seperti ular-ular yang sangat buruk dan menjijikkan tampangnya.
66 Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.(QS. 37:66)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 66 - 68 

فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ (66) ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِنْ حَمِيمٍ (67) ثُمَّ إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَإِلَى الْجَحِيمِ (68

Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa makanan penghuni neraka itu buah pohon zaqqum. Walaupun mereka mengetahui baunya yang busuk dan rasanya yang pahit tetapi karena sangat lapar dan makanan lain tidak ada terpaksalah mereka memakannya sampai penuh perut mereka. Allah berfirman:

ليس لهم طعام إلا من ضريع لا يسمن ولا يغني من جوع
Artinya:
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (Q.S. Al Gasyiah: 6-7)
Sehabis makan buah zaqqum itu tentulah mereka memerlukan minuman. Maka kepada mereka disediakan minuman yang bercampur dari air yang sangat panas yang menghanguskan muka mereka, sebagaimana dilukiskan Allah SWT dalam firman-Nya:

إنا أعتدنا للظالمين نارا أحاط بهم سرادقها وإن يستغيثوا يغاثوا بماء كالمهل يشوي الوجوه
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. (Q.S. Al Kahfi: 29)
Setelah mereka makan dan minum maka mereka dikembalikan ke neraka jahim, tempat asal mula mereka.
67 Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.(QS. 37:67)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 67



ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِنْ حَمِيمٍ (67


(Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas) yang mereka minum, hingga bercampur di dalam perut mereka apa yang mereka makan dan apa yang mereka minum itu.
68 Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.(QS. 37:68)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat  68 



ثُمَّ إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَإِلَى الْجَحِيمِ (68


(Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim) ayat ini memberikan pengertian, bahwa mereka keluar dahulu dari dalam neraka untuk meminum air hamim atau air yang sangat panas itu, dan bahwasanya air yang sangat panas itu adanya di luar neraka.
69 Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat.(QS. 37:69)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 69 - 70 

إِنَّهُمْ أَلْفَوْا آبَاءَهُمْ ضَالِّينَ (69) فَهُمْ عَلَى آثَارِهِمْ يُهْرَعُونَ (70

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan sebabnya orang-orang kafir itu terjerumus ke dalam penderitaan azab yang sangat berat. Yaitu bahwa mereka sesudah mendengar seruan yang disampaikan Nabi Muhammad saw, benar-benar mengetahui dan menyadari kesesatan nenek moyang mereka tanpa mengindahkan peringatan Rasulullah saw. Mereka terlalu terburu-buru mengikut nenek moyang sehingga pikiran yang sehat dikesampingkan, seolah-olah mereka tidak sempat merenungkan peringatan-peringatan Rasul itu.
Kelakuan demikian itu sangat tercela karena tidak saja merugikan bagi pelakunya tetapi juga angkatan-angkatan yang hidup berikutnya. Kemunduran dan kehancuran akan menimpa umat, bilamana daya berpikir dan berprakarsa tidak berkembang pada mereka. Kebahagiaan akan dapat dicapai bilamana umat itu terus menerus mengembangkan daya berpikir mereka dengan pengamatan dan penelitian kehidupan spiritual dan material.
70 Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu.(QS. 37:70)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 70

  فَهُمْ عَلَى آثَارِهِمْ يُهْرَعُونَ (70

(Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu) atau terburu-buru mengikutinya, oleh karenanya mereka tergesa-gesa mengikuti kesesatan bapak-bapak mereka, tanpa berpikir lebih jauh lagi.
71 Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,(QS. 37:71)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 71 

وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ الْأَوَّلِينَ (71

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa sebagian besar umat-umat zaman dahulu sebelum zaman Nabi Muhammad saw, telah sesat. Mereka menyembah berhala dan mempersekutukannya dengan Tuhan dan seringkali berbuat kerusakan di atas bumi dengan mengadakan peperangan-peperangan. Hidup mereka didasarkan atas hawa nafsu dan angkara murka. Pemimpin-pemimpin mereka dan pembesar-pembesar negara berlaku aniaya dan menindas rakyat dengan kerja paksa membangun istana-istana dan kuil-kuil tempat penyembahan berhala dan makam-makam raja. Bahkan ada di antara mereka yang mengaku Tuhan dan rakyat dipaksa menyembah mereka. Demikianlah kisah-kisah umat-umat zaman dahulu seperti kaum 'Ad, Samud, raja Namruz, Firaun dan lain-lainnya.
72 dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan (rasul-rasul) di kalangan mereka.(QS. 37:72)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 72

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا فِيهِمْ مُنْذِرِينَ (72

Lalu Allah SWT mengutus kepada umat-umat dahulu itu Nabi-nabi dan Rasul-rasul untuk menegakkan agama tauhid, menjalankan amar makruf nahi mungkar. Nabi-nabi itu merupakan kekuatan moral yang berjuang untuk meluruskan jalan hidup manusia yang menyimpang dari fitrah kejadiannya. Mereka menunjukkan kepada kaumnya jalan yang hak dan yang batil, jalan yang baik dan yang buruk, serta mengingatkan kepada mereka azab yang akan menimpa mereka bila mereka tidak mau surut dari kesesatan dan tidak mau tunduk kepada kebenaran yang dibawa Rasul-rasul.
Tetapi Nabi-nabi dan Rasul-rasul itu ditentang, didustakan dan dimusuhi, bahkan ada di antara mereka yang dianiaya sampai dibunuh. Kehadiran para Rasul di tengah-tengah mereka itu dipandangnya sebagai gangguan bagi kemantapan kehidupan mereka, karena itu mereka tetap dalam kesesatan dan kegelapan. Kesudahannya datanglah azab Tuhan menimpa mereka sebagaimana diterangkan Allah SWT dalam firman-Nya:

فأما ثمود فأهلكوا بالطاغية وأما عاد فأهلكوا بريح صرصر عاتية
Artinya:
Adapun kaum Samud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. Adapun kaum 'Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin, lagi amat kencang. (Q.S. Al Haqqah: 5-6)
73 Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.(QS. 37:73)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 73 - 74 

فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُنْذَرِينَ (73) إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (74

Dalam ayat ini Allah SWT menyerukan kepada Rasulullah saw dan umatnya untuk memperhatikan nasib kaum-kaum yang mendustakan Rasul-rasul itu. Bekas-bekas kehancuran mereka itu masih dapat disaksikan berupa peninggalan purbakala. Dengan memperhatikan sejarah umat dahulu itu, mereka akan memperoleh pelajaran untuk merenungkan peringatan-peringatan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.
Tidaklah semua orang yang berada dalam kaum itu mengingkari utusan Tuhan yang datang kepada mereka dan mengalami siksaan sebagai balasan terhadap keingkaran kaum itu. Tetapi di antara terdapat hamba-hamba Allah yang beriman kepada-Nya dengan setulus-tulus hati beramal saleh, menaati segala perintah dan larangan-Nya. Mereka diselamatkan dari siksaan dan dianugerahi kebahagiaan dunia dan akhirat.
74 Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa tidak akan diazab).(QS. 37:74)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 74

إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (74

(Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan -dari dosa-dosa-) yakni kaum mukminin, sesungguhnya mereka selamat dari azab, karena keikhlasan mereka dalam beribadah kepada Allah. Atau karena Allah telah membersihkan mereka dari dosadosanya, makna ini berdasar qiraat yang membacanya Mukhlashiina.
75 Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami; maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami).(QS. 37:75)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 75 

وَلَقَدْ نَادَانَا نُوحٌ فَلَنِعْمَ الْمُجِيبُونَ (75

Dalam ayat ini Allah SWT menceritakan bahwa Nabi Nuh as. memanjatkan doa kepada Tuhan supaya memberikan pertolongan kepadanya terhadap ancaman penganiayaan dari kaumnya. Bahkan mereka sudah bermaksud membunuhnya sewaktu dia menyeru mereka kepada agama tauhid.
Meskipun cukup lama Nabi Nuh menyeru kaumnya siang dan malam, secara tersembunyi dan terang-terangan, namun hanya sedikit di antara mereka yang beriman. Setiap kali diberi peringatan dan pengajaran tambah jauh mereka dari agama dan tambah sengit permusuhannya kepada Nabi Nuh as. Hal itu menyebabkan Nabi Nuh sangat kecewa lalu dia berdoa kepada Tuhan agar orang-orang kafir itu segera dibinasakan seperti diceritakan Tuhan dalam Alquran:

وقال نوح رب لا تذر على الأرض من الكافرين ديارا إنك إن تذرهم يضلوا عبادك ولا يلدوا إلا فاجرا كفارا
Artinya:
Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. (Q.S. Nuh: 26-27)
Allah SWT memperkenankan doa Nabi Nuh as itu. Allah SWT menyebutkan dirinya sebagai Zat yang paling baik dalam memperkenankan doa karena terkabulnya doa itu sangat diharapkan oleh Nabi Nuh as pada saat itu karena kaumnya mendustakan dan menentangnya.
76 Dan Kami telah menyelamatkannya dan keluarganya dari bencana yang besar.(QS. 37:76)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 76 - 78 

وَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ (76) وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ (77) وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (78

Kemudian Allah SWT menjelaskan macam pengabulan doa Nabi-Nya itu:
Pertama Allah SWT telah menyelamatkan Nuh beserta orang-orang yang beriman termasuk beberapa orang putra-putranya, dari bencana yang besar yakni angin tofan yang dahsyat dibarengi banjir yang besar. Seorang putranya ikut tenggelam. Mereka yang selamat dari banjir besar itu ialah mereka yang berada dalam kapal sebagaimana yang diceritakan Allah dalam Alquran:

فأنجيناه ومن معه في الفلك المشحون ثم أغرقنا بعد الباقين
Artinya:
Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal. (Q.S. As Syu'ara: 119-120)
Kedua Allah SWT menjadikan anak cucu Nabi Nuh orang yang akan melanjutkan keturunannya, sedang kaum yang kafir dibinasakan, sebagaimana yang dimohon Nabi Nuh dalam doanya. Menurut riwayat, dari penumpang kapal itu, tidak ada yang berumur panjang kecuali tiga orang putra Nabi Nuh, yaitu Sam, Ham, Yafis. Sam adalah nenek moyang bangsa Arab, Ham adalah nenek moyang bangsa Habsyi dan Yafis adalah nenek moyang bangsa Rum. Dalam tafsir Al Maragi jilid VIII halaman 67 diterangkan bahwa menurut ahli sejarah: Sam nenek moyang bangsa Arab, Ham nenek moyang bangsa Habsyi dan Yafis nenek moyang bangsa Rum.
Sebenarnya tidak ada nas atau dalil-dalil yang tegas dari Alquran dan hadis sahih menerangkan mengenai anak-anak Nabi Nuh as.
Ketiga: Allah SWT mengabadikan pujian dan nama yang harum bagi Nuh as ini di kalangan para Nabi yang datang kemudian dan umat manusia sampai akhir zaman.
Beliau masyhur di kalangan kaum Muslimin termasuk salah seorang dari lima Rasul yang disebut Ulul 'Azmi yang artinya orang-orang yang mempunyai keteguhan hati. Empat Rasul lainnya ialah: Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad saw.
77 Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.(QS. 37:77)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 77

وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ (77

  (Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan) dengan demikian maka manusia semuanya adalah anak cucu dari Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh mempunyai tiga orang anak, yaitu Sam adalah bapak moyang bangsa Arab, bangsa Persia dan bangsa Romawi; Ham adalah bapak moyang bangsa yang berkulit hitam; Yafits adalah bapak moyang bangsa Turki, bangsa Khazr, Ya'juj dan Ma'juj dan lain-lainnya.
78 Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian:(QS. 37:78)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 78

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (78 

 (Dan Kami abadikan) Kami lestarikan (untuk Nuh itu) pujian yang baik (di kalangan orang-orang yang datang kemudian) yakni para nabi dan semua umat manusia hingga hari kiamat.
79 `Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam`.(QS. 37:79)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 79 

سَلَامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ (79

Kemudian Allah SWT menyebutkan salam kesejahteraan bagi Nuh "Salamun 'ala Nuhin" sebagai pengajaran bagi para malaikat, jin dan manusia supaya mereka juga mengucapkan salam sejahtera kepada Nuh as, sampai Hari Kiamat. Allah SWT berfirman:

قيل يا نوح اهبط بسلام منا وبركات عليك وعلى أمم ممن معك
Artinya:
Difirmankan: "Hai Nuh turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mungkin) dari orang-orang yang bersamamu". Dengan ucapan salam sejahtera untuk Nuh oleh umat manusia dari masa ke masa maka nama Nuh as akan tetap harum semerbak. (Q.S. Hud: 48)
80 Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS. 37:80)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 80 - 82

إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (80) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (81) ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ (82

Pengabdian keharuman nama Nuh dengan sebutan salam sejahtera kepadanya itu merupakan penghormatan kepadanya, adalah sebagai pembalasan kepadanya atas kebaikan yang diperbuatnya dan perjuangannya dalam menegakkan kalimat tauhid yang tak henti-hentinya, siang dan malam, terang-terangan dan sembunyi-sembunyi selama ratusan tahun. Juga sebagai imbalan atas kesabarannya, dalam menahan derita lahir dan batin selama menyampaikan risalahnya di tengah-tengah kaumnya.
Yang mendorong Nuh bekerja keras membimbing kaumnya adalah kemurnian dan keikhlasan pengabdiannya kepada Tuhan disertai keteguhan iman dalam jiwanya. Karena itu Allah SWT menyatakan bahwa dia benar-benar hamba-Nya yang penuh iman. Penonjolan iman pada pribadi Nuh sebagai Rasul yang mendapat pujian, adalah untuk menunjukkan arti yang besar terhadap iman itu sendiri karena dia merupakan modal dari segala amal perbuatan kebaikan.
Adapun kaum Nuh yang lain, yang tidak mau beriman kepada agama tauhid yang disampaikan kepada mereka, maka mereka dibinasakan oleh tofan dan banjir besar hingga tak seorangpun di antara mereka yang tinggal dan tak ada pula bekas peninggalan mereka yang dikenang. Mereka lenyap dari sejarah manusia.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [10]
Ayat 61 s/d 80 dari [182]


Tafsir Al qur'an ini di salin dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU