Sabtu, 28 September 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH ASH-SHAAFFAAT AYAT 101 - 120 ( 06 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : ASH SHAAFFAAT
Ayat [182]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:6/10
101 Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.(QS. 37:101)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 100 - 101

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101

Dalam ayat ini, Allah SWT menceritakan bahwa Nabi Ibrahim dalam perantauan memohon kepada Tuhan kiranya dianugerahi seorang anak yang saleh lagi taat yang dapat menolongnya dalam menyampaikan dakwah dan mendampinginya dalam perjalanan dan menjadi kawan dalam kesepian.
Kehadiran anak itu sebagai pengganti dari keluarga dan kaumnya yang ditinggalkannya. Permohonan Nabi Ibrahim as ini diperkenankan Allah SWT. Kepadanya disampaikan berita gembira bahwa Allah SWT akan menganugerahkan kepadanya seorang anak laki-laki yang punya sifat sangat sabar.
Sifat kesabaran itu sedikit pada waktu balig. Karena pada masa kanak-kanak sedikit sekali didapati sifat-sifat seperti sabar, tabah, lapang dada. Anak remaja itu ialah Ismail as, anak laki-laki pertama dari Ibrahim as, ibunya bernama Hajar istri kedua dari Ibrahim as. Putra kedua ialah Ishak, lahir kemudian sesudah Ismail dari istri pertama "Sarah".
102 Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:` Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! `Ia menjawab:` Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar `.(QS. 37:102)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 102

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102

Kemudian dalam ayat ini, Allah SWT menerangkan ujian yang berat bagi Ibrahim as, ketika Allah SWT memerintahkan kepadanya agar dia menyembelih anaknya satu-satunya, sebagai korban di sisi Allah. Ketika itu Ismail as mendekati masa balig masa remaja, suatu tingkatan umur sewaktu anak dapat membantu pekerjaan orang tuanya, Ibrahim as. dengan hati yang sedih memberitahu kepadanya tentang perintah Tuhan yang disampaikan kepadanya melalui mimpi dan dia minta pula pendapat anaknya mengenai perintah itu. Perintah Tuhan itu berkenaan dengan penyembelihan diri anaknya sendiri, yang merupakan cobaan yang besar bagi orang tua dan anak, Sesudah mendengarkan perintah Tuhan itu Ismail as dengan segala kerendahan hati berkata kepada ayahnya agar melaksanakan segala apa yang diperintahkan kepadanya. Dia akan taat, rela dan ikhlas menerima ketentuan Tuhan serta menjunjung tinggi segala perintah-Nya lagi pasrah kepada-Nya. Ismail yang masih sangat muda itu mengatakan lagi kepada orang tuanya bahwa dia tidak akan gentar menghadapi cobaan itu, tidak akan ragu-ragu menerima kada dan kadar Tuhan dan dia dengan tabah dan sabar menahan derita penyembelihan itu. Sikap Ismail as sangat dipuji oleh Allah SWT dalam firman-Nya:


واذكر في الكتاب إسماعيل إنه كان صادق الوعد وكان رسولا نبيا
Artinya:
Dan ceritakan (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya dan dia adalah seorang Rasul dan Nabi. (Q.S. Maryam: 54)
103 Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).(QS. 37:103)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 103 - 105

فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (103) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105

Tatkala keduanya sudah pasrah kepada Tuhan dan tunduk atas segala kehendak-Nya, maka Ismail as berlutut dan menelungkupkan mukanya ke tanah sehingga Ibrahim as tidak melihat lagi wajah anaknya itu dan dia mulai menghunus pisaunya untuk menyembelihnya. Dan pada waktu itu datanglah suara malaikat dari belakangnya, yang diutus kepada Ibrahim as, mengatakan bahwa tujuan perintah Tuhan melalui mimpi itu sudah terlaksana dengan ditelungkupkannya Ismail untuk disembelih. Tindakan Ibrahim as itu merupakan ketaatan yang tulus ikhlas kepada perintah dan ketentuan Allah SWT. Sesudah malaikat menyampaikan wahyu itu, maka keduanya bergembira dan mengucapkan syukur kepada Tuhan yang menganugerahkan kenikmatan dan kekuatan jiwa untuk menghadapi ujian yang berat itu. Kepada keduanya Allah SWT memberikan pahala dan ganjaran yang setimpal, karena mereka telah menunjukkan ketaatan yang tulus ikhlas, dan mereka dapat mengatasi perasaan kebapakan semata-mata untuk menjunjung perintah Allah.
Menurut riwayat Ibnu `Abbas , tatkala Ibrahim as diperintahkan untuk melakukan ibadah datanglah setan menggoda di waktu sai. Setan mencoba berlomba dengan dia, tapi Ibrahim as berhasil mendahuluinya sampai ke Jumrah aqabah. Setan menggodanya lagi, tetapi Ibrahim as menyuruh melemparinya dengan batu tujuh kali hingga dia lari. Pada waktu jumratul wusta datang lagi setan menggodanya, tapi dilempari oleh Ibrahim as tujuh kali. Kemudian Ibrahim as menyuruh anaknya menelungkupkan mukanya untuk segera disembelih. Ismail as waktu itu sedang mengenakan baju gamis (panjang) putih: Berkata dia kepada bapakaya; "Wahai bapakku, tidak ada kain untuk mengafaniku kecuali baju gamisku itu, maka lepaskanlah supaya kamu dengan gamisku itu dapat mengafaniku". Maka Ibrahim mulai meninggalkan baju gamis itu, tapi pada saat itulah ada suara di belakangnya menyeru dia: "Hai Ibrahim, kamu sudah melaksanakan dengan jujur mimpimu". Ibrahim segera berpaling, tiba-tiba seekor kambing kibas putih ada di hadapannya.
104 Dan Kami panggillah dia:` Hai Ibrahim,(QS. 37:104)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 104

وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (104

(Dan Kami panggil dia, "Hai Ibrahim!)
105 sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu `, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS. 37:105)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 105

قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105

 (Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpimu itu") melalui apa yang telah kamu kerjakan, yaitu melaksanakan penyembelihan yang diperintahkan itu atau dengan kata lain, cukuplah bagimu hal itu. Jumlah kalimat Naadainaahu merupakan jawab dari lafal Lammaa, hanya ditambahi Wau (sesungguhnya demikianlah) maksudnya, sebagaimana Kami memberikan pahala kepadamu (Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik) terhadap diri mereka sendiri dengan melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka, yaitu Kami akan melepaskan mereka dari kesulitan.
106 Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.(QS. 37:106)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 106 - 107 

إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (107

Dalam ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa apa yang dialami Ibrahim as dan putranya itu merupakan batu ujian yang amat berat. Memang adalah hak Tuhan untuk menguji hamba-Nya yang dikehendaki-Nya dengan bentuk ujian yang dipilih-Nya berupa beban dan kewajiban yang berat. Bila ujian itu telah ditetapkan, tak seorangpun yang dapat menolak dan menghindarinya. Di balik cobaan-cobaan yang berat itu, tentulah terdapat hikmah dan rahasia yang tidak terjangkau oleh pikiran manusia.
Ismail as yang semula dijadikan kurban untuk menguji ketaatan Ibrahim as, diganti Allah dengan seekor domba besar yang putih bersih yang tidak ada cacatnya. Peristiwa penyembelihan kambing oleh Nabi Ibrahim as ini yang menjadi ibadah kurban untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, dilanjutkan oleh syariat Nabi Muhammad saw. Ibadah kurban ini dilaksanakan pada hari raya haji/raya kurban atau pada hari-hari tasyriq yakni tiga hari berturut-turut sesudah hari raya kurban yakni tanggal 11,12,13, Zulhijah.
Binatang-binatang kurban itu dari binatang-binatang ternak seperti unta, sapi, kerbau, kambing. Diisyaratkan binatang kurban itu tidak cacat badannya, tidak sakit, dan cukup umur. Menyembelih binatang untuk kurban ini hukumnya sunah muakkadah.
Firman Allah SWT:


فصل لربك وانحر
Artinya:
Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. (Q.S. Al Kausar: 2)
Dengan disyariatkannya ibadah kurban itu dalam agama Islam, maka peristiwa Ibrahim akan menyembelih anaknya itu tetap dikenang selama-lamanya. Ibadah kurban juga menyemarakkan agama Islam karena daging-daging kurban itu dibagi-bagikan kepada masyarakat terutama kepada fakir miskin.
107 Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.(QS. 37:107)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 107

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (107

  (Dan Kami tebus anak itu) maksudnya, anak yang diperintahkan untuk disembelih (Nabi Ismail). Menurut suatu pendapat bahwa anak yang disembelih itu adalah Nabi Ishak (dengan seekor sembelihan) yakni dengan domba (yang besar) dari surga, yaitu domba yang sama dengan domba yang dijadikan kurban oleh Habil. Domba itu dibawa oleh malaikat Jibril, lalu Nabi Ibrahim menyembelihnya seraya membaca takbir.
108 Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,(QS. 37:108)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 108 - 111

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (108) سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109) كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (110) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (111

Dalam ayat-ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa umat manusia dari berbagai agama (samawi) dan golongan mencintai Nabi Ibrahim as, sepanjang masa. Penganut agama Yahudi, Nasrani dan Islam semuanya menghormatinya dan memuji namanya, bahkan kaum musyrikin Arab mengakui bahwa agama mereka juga mengikuti agama Islam (Ibrahim).
Demikianlah Allah SWT memenuhi permohonan Ibrahim as ketika dia berdoa seperti difirmankan Allah SWT:

واجعل لي لسان صدق في الآخرين واجعلني من ورثة جنة النعيم
Artinya:
dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, (Q.S. As Syu'ara: 84-85)
Kemudian Allah SWT menyebutkan lagi penghargaan kepada Ibrahim as bahwa Dia memberikan salam kesejahteraan kepadanya dan salam kesejahteraan untuk Ibrahim as ini terus hidup di tengah-tengah umat manusia bahkan juga di kalangan malaikat. Dengan demikian ada tiga ganjaran yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya, pertama seekor kambing besar yang didatangkan kepadanya, kedua pengabdian keharuman namanya sepanjang masa dan ucapan salam sejahtera dari Tuhan dan manusia. Begitulah Allah SWT memberikan ganjaran kepada hamba-hamba-Nya yang berbuat kebaikan. Semua ganjaran itu sebagai imbalan ketaatannya melaksanakan perintah Allah SWT.
Ibrahim as mencapai prestasi yang tinggi itu adalah karena dorongan iman yang kuat dan keikhlasan ibadahnya kepada Tuhan sehingga dia termasuk hamba-hamba Allah yang beriman.
109 (yaitu:)` Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim `.(QS. 37:109)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 109

سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109 

109. ("Kesejahteraan) dari Kami (dilimpahkan atas Ibrahim."
110 Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS. 37:110)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 110

كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (110

110. (Demikianlah) sebagaimana Kami memberikan imbalan pahala kepada Ibrahim (kami memberi balasan kepada orangorang yang berbuat baik) terhadap diri mereka sendiri.  
111 Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.(QS. 37:111)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 111

إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (111 

111. (Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.)
112 Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.(QS. 37:112)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 112 

وَبَشَّرْنَاهُ بِإِسْحَاقَ نَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ (112

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa dia telah menyampaikan berita gembira kepada Ibrahim tentang akan lahirnya seorang putra dari istrinya yang pertama "Sarah". Berita ini disampaikan oleh malaikat yang menyamar sebagai manusia. Ketika bertamu ke rumahnya dan waktu Sarah sudah tua sebagaimana diceritakan Allah dalam firman Nya:


فأوجس منهم خيفة قالوا لا تخف وبشروه بغلام عليم فأقبلت امرأته في صرة فصكت وجهها وقالت عجوز عقيم قالوا كذلك قال ربك إنه هو العليم الحكيم
Artinya:
(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak). Kemudian istrinya datang memekik (tercengang) lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul". Mereka berkata: "Demikianlah Tuhanmu menfirmankan". Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Az Zariyat: 28-30)
Dan malaikat juga memberi tahukan bahwa Ishak ini adalah seorang Nabi dan dari padanya akan diturunkan Yakub juga seorang Nabi. Keduanya adalah termasuk hamba-hamba Allah yang saleh, orang yang suka berbuat kebaikan dan membawa kemaslahatan kepada umatnya.
Mengenai berita kelahiran Ishak ini, diberitakan Tuhan juga di dalam surah-surah lain seperti dalam surah Hud (11): 69-73, surah Maryam (19): 49 dan surah Al-Anbiya (21): 27.
Di kalangan mufassirin terdapat pendapat bahwa Ishaklah yang akan disembelih oleh Ibrahim untuk memenuhi perintah Tuhan. bukan kakaknya Ismail. Ibnu Kasir dalam tafsirnya mengutip keterangan AI-Bagawi menyatakan bahwa Umar, Ali Ibnu Mas'ud dan Al `Abbas berpendapat Ishaklah yang akan dijadikan korban itu. Sumber pendapat demikian ini adalah dari orang Yahudi yang masuk agama Islam. Menurut Ibnu Kasir pendapat-pendapat yang mengatakan bahwa Ishaklah yang akan disembelih itu, semuanya bersumber dari Ka'bul-Akhbar. Dia seorang Yahudi yang masuk Islam pada zaman Khalifah Umar, dan mulailah ia membacakan isi kitab Taurat itu kepada Umar. Barang kali Umar tertarik kepadanya, karena masyarakat ikut mendengarkan ceritanya dan meriwayatkan cerita-cerita itu tanpa memperhatikan mana ampas dan mana patinya, sedangkan umat Islam sebenarnya tidak memerlukan satu kalimatpun dari padanya.
Berbicara masalah perbedaan pendapat tentang sembelihan ini Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zadul Ma'ad mengatakan: "Pendapat yang benar menurut ulama ulama sahabat, para tabi'in dan ulama-ulama kemudian, Ismaillah yang menjadi sembelihan Ibrahim as itu, dan pendapat yang mengatakan sembelihan itu Ishaq salah sekali dipandang dari pelbagi segi. Aku dengar kata Ibnul Qayyim Syaikhul Islam Taimiyah rahimahullah berkata: "Pendapat tersebut dilancarkan oleh Ahli Kitab, padahal ia bertentangan dengan isi kitab sendiri".
Di dalam kitab Taurat itu dikatakan bahwasannya Allah memerintahkan Ibrahim as menyembelih anaknya yang pertama lahir. Baik orang Islam maupun Ahli Kitab sepakat bahwa putra yang pertama kali lahir adalah Ismail as. Tetapi kemudian mereka melakukan pemutarbalikan isi Taurat dengan mencantumkan ke dalam kata-kata: "Sembelihlah anakmu Ishak". Menurut Ibnu Taimiyah: "Itulah tambahan hasil pemutarbalikan orang Yahudi , karena tambahan itu bertentangan dengan kata-kata anak pertama, saw-satunya kedengkian mereka kepada keturunan Ismail as yang memperoleh kemuliaan, menyebabkan mereka melakukan pemalsuan isi kitab ini".
Alasan kedua yang dikemukakan Ibnu Taimiyah di dasarkan Alquran sebagaimana firman Allah SWT:


فبشرناه بإسحاق ومن وراء إسحاق يعقوب
Artinya:
Maka Kami sampaikan kepadanya, berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir putranya) Yakub. (Q.S. Hud: 71)
Allah SWT mengabarkan kepada Sarah akan kelahiran Ishak, yang akan menurunkan anak namanya Yakub. Maka tidaklah mungkin Tuhan menyampaikan kelahiran Ishak lalu memerintahkan menyembelihnya padahal telah dinyatakan dari padanya akan diturunkan Yakub. Bagaimana bisa jadi Yakub lahir ke dunia kalau bapaknya dijadikan sembelihan, padahal dia dijanjikan akan lahir turun dari Ishak?. Jadi kalau demikian bukanlah Ishak yang dijadikan sembelihan tetapi Ismail.
Alasan ketiga Ibnu Taimiyah menunjuk surah berita Ibrahim as dan anaknya dalam surah As Sattat ini. Dalam ayat 103-111 diceritakan ketika Ibrahin as akan menyembelih anaknya untuk melaksanakan perintah Tuhan, lalu datang suara menegurnya dari belakang, yang menyeru bahwa Ibrahim dengan tindakannya itu dipandang sudah melaksanakan perintah Tuhan. Atas ketaatannya yang tulus itu, Ibrahim as memperoleh pahala dan pujian dari Tuhan.
Sesudah peristiwa itu, lalu Tuhan memberitahukan kepada Ibrahim as akan kelahiran Ishak, sebagai kesyukuran Tuhan atas kesabaran dan kataatannya. Dengan demikian tentulah bukan Ishak yang akan disembelih itu, karena dia belum lahir.
Alasan keempat: bahwa peristiwa Ibrahim as akan menyembelih anak itu terjadi di +dekat Mekah tidak ada yang meragukan. Karena itulah ibadah korban diadakan pada hari raya haji. Juga sai antara Safa dan Marwah serta melempar jumrah dalam ibadah haji merupakan kenangan pada keadaan Ismail as dan ibunya. Seperti diketahui Ismail as dan ibunya tinggal di Mekah. Waktu dan tempat ibadah korban selalu dihubungkan dengan Baitulharam. Jika sekiranya Ishak yang akan dijadikan sembelihan, tentulah upacara ibadah korban diadakan di Syam tidak di Mekah.
Demikianlah beberapa alasan yang dikemukakan Ibnu Taimiyah untuk membantah pendapat yang mengatakan bahwa Ishaklah yang menjadi sembelihan itu.
113 Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.(QS. 37:113)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 113 

وَبَارَكْنَا عَلَيْهِ وَعَلَى إِسْحَاقَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَظَالِمٌ لِنَفْسِهِ مُبِينٌ (113
Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwasannya keberkahan dan kesentosaan hidup dunia dan akhirat dilimpahkan-Nya kepada Ibrahim dan Ishak as. Dari keduanya lahir keturunan yang tersebar luas dan dari keturunan mereka banyak bangkit para Nabi dan Rasul. Orang Islam disuruh pula agar selalu memohonkan kepada Tuhan setiap kali salat kiranya Ibrahim as dan keluarganya diberi berkah dan kebahagiaan.
Dari anak cucu mereka yang menyebar luas di muka bumi ada yang berbuat kebaikan dan ada pula yang zalim terhadap dirinya sendiri. Mereka yang berbuat demikian ialah mereka yang beriman kepada Tuhan, menjunjung tinggi perintah Nya dan menjauhi larangan Nya. Sesuai dengan petunjuk Rasul-rasul Nya. Adapun mereka yang berbuat zalim terhadap dirinya, ialah mereka yang mengingkari agama yang dibawa para Rasul serta berbuat fasik dan kemaksiatan.
Dengan ayat ini Allah SWT memperingatkan manusia bahwa dari keluarganya yang mulia dan terhormat, kemungkinan lahir turunan yang baik atau jelek. Keturunan atau ras tidak memberikan jaminan untuk menjadi mulia bagi keturunan atau menjadi hina karena hal itu masih tergantung kepada usaha pendidikan dan pembinaan. Ibrahim, Ishak dan Yakub adalah orang-orang yang dinyatakan Tuhan telah mencapai tingkat kemuliaan seperti firman-Nya:


واذكر عبادنا إبراهيم وإسحاق ويعقوب أولي الأيدي والأبصار
Artinya:
Dan ingatlah hamba-hamba Kami Ibrahim, Ishak dan Yakub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (Q.S. Sad: 15)
Tetapi keturunan Yakub yang disebut Bani Israel, baik dalam sejarah kuno maupun sejarah modern banyak sekali mengalami penderitaan dan penghinaan. Sebabnya karena mereka berbuat zalim terhadap diri mereka sendiri, durhaka terhadap leluhur mereka dan meninggalkan petunjuk Tuhan dan para Nabi.
114 Dan sesungguhnya Kami telah melimpahkan nikmat atas Musa dan Harun.(QS. 37:114)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 114 

وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ (114

Allah SWT menjelaskan bahwa Dia telah menganugerahkan kepada Musa dan Harun kenikmatan yang besar yakni kenabian dan kerasulan serta kepercayaan yang diberikan kepada keduanya untuk memikul tugas yang mulia yaitu memimpin Bani Israel dan membebaskan mereka dari perbudakan Firaun dan membawa kembali ke bumi asal mereka. Tugas ini sangatlah berat. Sekiranya bukan karena pertolongan Tuhan tentulah mereka mengalami kebinasaan.
Kisah Musa paling banyak disebutkan dalam Alquran. Sebagai seorang Rasul dia mempunyai banyak persamaan dengan Nabi Muhammad saw sebagaimana diterangkan Allah SWT dalam surah 73 (Al Muzzammil) ayat 15.
Dalam ayat ini dua macam pemberian Tuhan yang merupakan kenikmatan bagi keduanya dan kaumnya.
Pertama:
(115) Dilepaskannya mereka dan kaumnya dari bencana yang besar. Sejak lama, orang Israel hidup di Mesir di bawah kekuasaan Firaun. Mereka disuruh melakukan pekerjaan yang berat-berat dengan paksa dan diperlakukan sebagai budak beliau. Bahkan anak laki-laki mereka banyak yang dibunuh dan anak-anak perempuan dibiarkan hidup atas perintah dan ramalan dukun-dukun yang mengelilingi Firaun. Hampir saja mereka mengalami kemusnahan, sekiranya Musa dan Harun tidak datang menyelamatkan mereka.
Kedua:
(116) Di samping tertolongnya mereka dari kejaran Firaun bahkan Firaun tenggelam di dasar laut, Bani Israel berhasil pula mengalahkan musuh-musuh lainnya, dan merebut kembali negeri-negeri mereka, mengumpulkan harta kekayaan yang mereka peroleh sepanjang hidup mereka, mereka akhirnya menjadi bangsa yang kuat, lagi memiliki kekuatan dan kekuasaan hingga memiliki negara yang besar seperti zaman raja Talut dan Daud as. Firman Allah SWT:


فهزموهم بإذن الله وقتل داود جالوت وآتاه الله الملك والحكمة وعلمه مما يشاء
Artinya:
Mereka (tentara Talut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Talut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki Nya. (Q.S. Al Baqarah: 251)
115 Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar.(QS. 37:115)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 115

وَنَجَّيْنَاهُمَا وَقَوْمَهُمَا مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ

(Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya) yaitu kaum Bani Israel (dari bencana yang besar) dari perbudakan Firaun atas mereka.
116 Dan Kami tolong mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang menang.(QS. 37:116)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 116

وَنَصَرْنَاهُمْ فَكَانُوا هُمُ الْغَالِبِينَ

 116. (Dan Kami tolong mereka) dari cengkeraman bangsa Koptik (maka jadilah mereka orang-orang yang menang.)
117 Dan Kami berikan kepada keduanya kitab yang sangat jelas.(QS. 37:117)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 117 - 118 

وَآتَيْنَاهُمَا الْكِتَابَ الْمُسْتَبِينَ (117) وَهَدَيْنَاهُمَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (118

Dalam dua ayat ini, Allah SWT menjelaskan lagi nikmat yang diberikan Nya kepada Bani Israel. Dua macam nikmat selalu merupakan kenikmatan lahiriyah maka dua macam berikut ini kenikmatan batiniyah, yakni dua macam anugerah Tuhan yang menyelamatkan dan meningkatkan jiwa dan akhlak mereka.
Pertama:
Allah SWT memberikan kepada Musa dan Harun kitab Taurat yang sangat jelas lagi memuat ketentuan-ketentuan dan petunjuk baik untuk kesentausaan kehidupan dunia maupun akhirat. Allah SWT berfirman:


ولقد آتينا موسى وهارون الفرقان وضياء وذكرا للمتقين
Artinya:
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al Anbiya: 48)
Kitab ini diwariskan kepada Bani Israel untuk dijadikan pegangan hidup mereka sebagai dijelaskan Allah dalam firman Nya:


ولقد آتينا موسى الهدى وأورثنا بني إسرائيل الكتاب هدى وذكرى لأولي الألباب
Artinya:
Dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa dan Kami wariskan Taurat kepada Bani Israel, untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berpikir. (Q.S. Al Mu'min: 53-54)
Kedua:
Allah SWT menunjukkan jalan kebenaran kepada keduanya untuk menuju kepada kebahagiaan yang hakiki. Dengan akal pikiran, maka keduanya menjalankan dan mengikuti petunjuk-petunjuk Ilahi baik dalam bidang iktikad maupun muamalah, dan Allah SWT masih menganugerahkan kepada mereka taufik dan perlindungan Nya.
118 Dan Kami tunjuki keduanya ke jalan yang lurus.(QS. 37:118)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 118 

 وَهَدَيْنَاهُمَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

(Dan kami tunjuki keduanya ke jalan) yakni kepada tuntunan (yang lurus.)
119 Dan Kami abadikan untuk keduanya (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian;(QS. 37:119)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 119 - 120 

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِمَا فِي الْآخِرِينَ (119) سَلَامٌ عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ (120

Kemudian Allah SWT menerangkan lagi kenikmatan lain yang berupa kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada keduanya, sebagaimana kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada Nuh dan Ibrahim as. Dan kemuliaan itu ialah:
Pertama:
Tuhan mengabdikan sebutan (keharuman) nama keduanya di kalangan para Nabi dan umat manusia sepanjang masa. Juga pujian dan doa terus diberikan kepadanya.
Kedua:
Allah SWT menyebutkan salam kesejahteraan bagi Musa dan Harun agar para malaikat, jin dan manusia menyebutkan juga dengan ucapan salam sejahtera yang serupa bagi keduanya. Dengan ucapan salam sejahtera itu maka nama mereka akan tetap harum selama-lamanya.
120 (yaitu):` Kesejahteraan dilimpahkan atas Musa dan Harun `.(QS. 37:120)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 120 

 سَلامٌ عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ

(Yaitu "Kesejahteraan) dari Kami (dilimpahkan atas Musa dan Harun".')

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [10]
Ayat 101 s/d 120 dari [182]


Tafsir ini di salin dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU