Kata Mutiara Islam tentang Waktu
Itulah pentingnya waktu dalam kehidupan kaum muslimin. Di sini pulalah bertemu antara waktu dan umur. Jika waktu itu terus bergerak, maka umur kita mengikutinya hingga batas yang ditentukan oleh Allah: Ajal!
Kata Mutiara dan Hikmah Islam mengenai Waktu
Berikut ini adalah beberapa kata mutiara atau hikmah islam terkait waktu, umur, dan kematian. Bagaimana seseorang memanfaatkan waktu dan umurnya dalam menghadapi batas kematian yang pasti akan menentukan posisinya di akhirat nanti, ketika waktu berhenti dan yang tinggal hanyalah keabadian.“Demi masa! Sungguh manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali yang beriman, mengerjakan kebaikan, dan selalu saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran!” QS. 103:1-3.Allah juga sering bersumpah menggunakan jenis-jenis waktu tertentu agar manusia mengingat pentingnya waktu tersebut: “Demi waktu pagi ‘wal fajr’. QS. 89:1; demi waktu dhuha ‘wad dhuha’. QS. 93:1; demi malam apabila gelap dan waktu siang apabila terang; QS. 92 1-2, dan semacamnya.
Dalam ayat lain Allah memperingatkan:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.”
Nabi Muhammad saw. juga sering mengingatkan akan pentingnya mengisi waktu sebaik-baiknya, seperti dalam hadits:
اِغْتَنِمْ
خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ
سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ
حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkan lima perkara sebelum
lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu
sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang
masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5]
Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim)“Janganlah kamu mencela masa karena Allah berfirman, “Aku adalah masa, malam dan siang adalah milik-Ku. Aku menjadikannya baru dan berlalu. Dan, Aku mengganti para penguasa dengan para penguasa yang baru.” (HR Ahmad).
Semoga kita bisa menjadi muslim yang pandai memanfaatkan waktu dan tidak hanya menyalahkan atau menyesali berlalunya waktu. Dalam sebuah hadis dari Syadad bin Aus yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi, Rasulullah bersabda:
“Orang-orang yang pandai [alkays] adalah yang menghisab [mengevaluasi] dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan, orang yang bodoh adalah yang sering mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah.”
Semoga bermanfaat.
>>*********<<
____________________________________
Sumber : al-habib.com