Minggu, 01 September 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AS-SAJDA AYAT 1 - 20 ( 01 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AS-SAJDAH
Ayat [30]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/2
1 Alif laam miim.(QS. 32:1)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 1

الم (1

Lihat Tafsir Alif Lam Mim pada Jilid I.
2 Turunnya Al quran yang tidak ada keraguan padanya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.(QS. 32:2)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 2 

تَنْزِيلُ الْكِتَابِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2

Ayat ini menerangkan bahwa Alquran yang diturunkan kepada Muhammad ini benar-benar wahyu dari Allah, Tuhan semesta alam. Alquran ini bukanlah buatan tukang sihir, bukan gubahan tukang tenung, dan bukan pula buatan Muhammad, tidak ada keraguan padanya sedikitpun.
Ayat ini merupakan bantahan bagi dakwaan orang-orang kafir yang menyatakan bahwa Alquran ini adalah syair yang dibuat oleh penyair, ada yang mengatakan gubahan tukang tenung, ada yang mengatakan bahwa Alquran itu hanyalah dongengan-dongengan purbakala saja, dan ada pula yang mengatakan bahwa dia adalah buatan Muhammad.
Allah SWT berfirman:


وقالوا أساطير الأولين اكتتبها فهي تملى عليه بكرة وأصيلا
Artinya:
Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang. (Q.S. Al Furqan: 5)
3 Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: `Dia Muhammad mengada-adakannya`. Sebenarnya Al quran itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.(QS. 32:3)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 3 

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ (3

Ayat ini menerangkan bahwa sikap orang-orang musyrik seperti yang diterangkan ayat di atas adalah sikap yang tidak layak. Tidak pantas mereka menuduh Muhammad telah melakukan kedustaan dengan mengatakan bahwa ia telah membuat-buat Alquran, pada hal mereka telah mengetahui benar keadaan Muhammad, sejak ia masih kecil sampai ia dewasa dan diangkat menjadi Rasul. Rahkan mereka memberi gelar dengan "Al-Amin" (orang kepercayaan) karena mereka sangat percaya kepada Muhammad. Tetapi tiba-tiba mereka menuduhnya sebagai pendusta.
Karena itu Allah SWT menegaskan bahwa segala yang disampaikan Muhammad itu adalah benar. Alquran benar-benar berasal dari Allah dan diturunkan kepadanya untuk memperingatkannya akan azab akhirat yang akan ditimpakan kepada orang-orang yang mengingkari Rasul yang diutus kepada mereka. Alquran berisi pelajaran dan petunjuk yang menunjukkan jalan menuju kebahagiaan abadi.
Pada ayat yang lain dinyatakan pula sikap orang-orang musyrik itu terhadap Alquran. Allah SWT berfirman:


وقال الذين كفروا إن هذا إلا إفك افتراه وأعانه عليه قوم آخرون
Artinya:
Dan orang-orang kafir berkata: "Alquran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain". (Q.S. Al Furqan: 4)
4 Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada id antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafaat. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?(QS. 32:4)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 4 

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ (4

Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan yang telah menurunkan Alquran kepada Muhammad saw itu adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya dalam enam masa. Yang dimaksud dengan enam masa dalam ayat ini bukanlah hari (masa) yang dikenal seperti sekarang ini, tetapi adalah hari sebelum adanya langit dan bumi. Hari pada waktu sekarang ini adalah setelah adanya langit dan bumi serta telah adanya peredaran bumi mengelilingi matahari dan sebagainya.
Setelah Allah menciptakan langit dan bumi, maka Dia pun bersemayam di atas Arasy, sesuai dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya".
Allah SWT menegaskan bahwa tidak seorangpun yang dapat mengurus segala urusannya, menolak bahaya, malapetaka dan siksa. Dan tidak seorangpun yang dapat memberi syafaat ketika azab menimpanya, kecuali Allah semata, karena Dialah Yang Maha Kuasa menentukan segala sesuatu.
Kemudian Allah SWT memperingatkan: "Apakah kamu hai manusia tidak dapat mengambil pelajaran dan memikirkan apa yang selalu kamu lihat itu? Kenapa kamu masih juga menyembah selain Allah?
5 Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.(QS. 32:5)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 5

يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ (5

Hanya Allah sendirilah yang mengurus, mengatur, mengadakan dan melenyapkan segala yang ada dalam dunia ini. Segala yang terjadi itu adalah sesuai dengan kehendak dan ketetapan-Nya, tidak ada sesuatupun yang menyimpang dari kehendak-Nya itu. Pengaturan itu dimulainya dari langit hingga sampai ke bumi, kemudian urusan itu naik kembali kepada-Nya.
Semua yang tersebut pada ayat ini merupakan gambaran dari kebesaran dan kekuasaan Allah, agar manusia mudah memahaminya.
Kemudian Dia menggambarkan pula waktu yang digunakan Allah SWT mengurus, mengatur dan menyelesaikan segala urusan alam semesta ini, yaitu selama sehari, tetapi ukuran sehari itu sama lamanya dengan 1000 tahun dari ukuran tahun yang dikenal manusia di dunia ini.
Perkataan seribu tahun dalam bahasa Arab tidak selamanya berarti 1000 dalam arti sebenarnya, tetapi kadang-kadang digunakan untuk menerangkan banyaknya sesuatu jumlah atau lamanya waktu yang diperlukan. Dalam ayat ini bilangan seribu itu digunakan untuk menyatakan lamanya waktu kehidupan alam semesta ini. Sejak Allah menciptakannya pertama kali sampai kehancurannya di hari kiamat, kemudian kembalinya segala urusan ke tangan Allah, yaitu hari berhisab menempuh waktu yang lama sekali, sukar manusia menghitungnya.
Dalam ayat yang lain digunakan perkataan ribuan itu untuk menerangkan lamanya waktu yang terpakai, seandainya manusia naik menghadap Allah, sekalipun para malaikat hanya sehari saja, Allah SWT berfirman:


تعرج الملائكة والروح إليه في يوم كان مقداره خمسين ألف سنة
Artinya:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (Q.S. Al Ma'arij: 4)
Ada pula yang berpendapat bahwa maksud ayat ini ialah segala urusan dunia ini kembali kepada Allah di hari kiamat dalam waktu satu hari, yang sama lamanya dengan 1.000 tahun waktu di dunia ini.
Sebagian mufassir yang lain menafsirkan ayat ini: "Para malaikat naik kepada Allah ke langit dalam satu hari. Jika jarak itu ditempuh selain oleh malaikat, maka ia memerlukan waktu 1.000 tahun.
Rasulullah saw. dalam malam mi'raj pernah naik ke langit bersama malaikat Jibril menghadap Allah. Jarak itu ditempuh dalam waktu kurang lebih setengah malam.
6 Yang demikian itu ialah Tuhan Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.(QS. 32:6)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 6 - 7 

ذَلِكَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (6) الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ (7

Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan yang menciptakan, mengatur dan mengurus langit dan bumi serta segala yang ada padanya itu, adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui. Dia Maha Mengetahui segala yang gaib, yang tersembunyi dalam hati, yang akan terjadi, yang telah terjadi, mengetahui segala yang dapat dilihat dan yang tidak dapat dilihat oleh mata. Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha kekal rahmat-Nya dan Dia pulalah Yang menciptakan seluruh makhluk dengan bentuk yang baik, serasi serta dengan faedah dan kegunaan yang hanya Dia saja yang mengetahuinya.
Jika diperhatikan seluruh makhluk yang ada di alam ini sejak dari yang besar sampai kepada yang sekecil-kecilnya akan timbul dugaan bahwa di antara makhluk itu ada yang besar faedahnya dan ada pula yang dirasa tidak berfaedah dan tidak berguna sama sekali, bahkan dapat menimbulkan bahaya kepada manusia, seperti ular berbisa, hama-hama penyakit menular, tanaman yang mengandung racun dan sebagainya. Dugaan ini akan timbul jika masing-masing makhluk itu dilihat secara terpisah, tidak dalam satu kesatuan alam semesta ini.
Tetapi jika makhluk-makhluk itu dilihat dalam satu kesatuan alam semesta, yang antara satu dengan yang lain mempunyai hubungan erat, akan terlihat bahwa semua makhluk itu ada faedahnya dan kegunaannya dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian alam ini. Bahkan terlihat dengan nyata bahwa usaha-usaha sebagian manusia baik secara sengaja atau tidak yang merusak dan membunuh sebagian makhluk hidup, menimbulkan pencemaran alam ini, sehingga kelestariannya terganggu pula. Salah satu contoh ialah dengan adanya obat pembunuh hama, banyak cacing dan bakteri yang musnah. Akibatnya proses pembusukan sampah menjadi terganggu pula. Padahal bakteri dan cacing itu dianggap binatang yang tidak ada gunanya sama sekali. Penggundulan gunung dan penebangan hutan mengakibatkan tanah menjadi kurus, banyak terjadi banjir di musim hujan, dan tanah menjadi kering pada musim kemarau.
Berdasarkan hal yang di atas nyatalah bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah, ada faedahnya, tetapi banyak manusia yang tidak mau memperhatikannya.
Kemudian ayat ini menerangkan bahwa Dia menciptakan manusia dari tanah. Maksudnya ialah Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian menciptakan anak cucu Adam dari saripati tanah yang diperoleh oleh ayah dan ibu dari makanan berupa hewan dan tumbuh-tumbuhan yang semuanya berasal dari tanah.
7 Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.(QS. 32:7)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 6 - 7

ذَلِكَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (6) الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ (7

Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan yang menciptakan, mengatur dan mengurus langit dan bumi serta segala yang ada padanya itu, adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui. Dia Maha Mengetahui segala yang gaib, yang tersembunyi dalam hati, yang akan terjadi, yang telah terjadi, mengetahui segala yang dapat dilihat dan yang tidak dapat dilihat oleh mata. Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha kekal rahmat-Nya dan Dia pulalah Yang menciptakan seluruh makhluk dengan bentuk yang baik, serasi serta dengan faedah dan kegunaan yang hanya Dia saja yang mengetahuinya.
Jika diperhatikan seluruh makhluk yang ada di alam ini sejak dari yang besar sampai kepada yang sekecil-kecilnya akan timbul dugaan bahwa di antara makhluk itu ada yang besar faedahnya dan ada pula yang dirasa tidak berfaedah dan tidak berguna sama sekali, bahkan dapat menimbulkan bahaya kepada manusia, seperti ular berbisa, hama-hama penyakit menular, tanaman yang mengandung racun dan sebagainya. Dugaan ini akan timbul jika masing-masing makhluk itu dilihat secara terpisah, tidak dalam satu kesatuan alam semesta ini.
Tetapi jika makhluk-makhluk itu dilihat dalam satu kesatuan alam semesta, yang antara satu dengan yang lain mempunyai hubungan erat, akan terlihat bahwa semua makhluk itu ada faedahnya dan kegunaannya dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian alam ini. Bahkan terlihat dengan nyata bahwa usaha-usaha sebagian manusia baik secara sengaja atau tidak yang merusak dan membunuh sebagian makhluk hidup, menimbulkan pencemaran alam ini, sehingga kelestariannya terganggu pula. Salah satu contoh ialah dengan adanya obat pembunuh hama, banyak cacing dan bakteri yang musnah. Akibatnya proses pembusukan sampah menjadi terganggu pula. Padahal bakteri dan cacing itu dianggap binatang yang tidak ada gunanya sama sekali. Penggundulan gunung dan penebangan hutan mengakibatkan tanah menjadi kurus, banyak terjadi banjir di musim hujan, dan tanah menjadi kering pada musim kemarau.
Berdasarkan hal yang di atas nyatalah bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah, ada faedahnya, tetapi banyak manusia yang tidak mau memperhatikannya.
Kemudian ayat ini menerangkan bahwa Dia menciptakan manusia dari tanah. Maksudnya ialah Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian menciptakan anak cucu Adam dari saripati tanah yang diperoleh oleh ayah dan ibu dari makanan berupa hewan dan tumbuh-tumbuhan yang semuanya berasal dari tanah.
8 Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).(QS. 32:8)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 8 

ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (8

Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT mengadakan keturunan manusia yang pertama itu beranak dengan adanya nutfah yang berasal dari pertemuan sel sperma laki-laki dengan sel telur perempuan.
9 Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.(QS. 32:9)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 9 

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ (9

Kemudian di dalam rahim wanita, Allah menyempurnakan kejadian nutfah itu, sehingga berbentuk manusia. Kemudian ditiupkan roh ke dalamnya.
Dengan demikian bergeraklah bayi yang kecil itu. Setelah nyata kepadanya tanda-tanda hidup, Allah menganugerahkan kepadanya pendengaran, penglihatan, akal, perasaan dan sebagainya.
Manusia pada permulaan hidupnya di dalam rahim ibunya, sekalipun telah dianugerahi mata, telinga, otak, tetapi ia belum lagi dapat melihat, mendengar dan berpikir. Hal itu baru diperolehnya setelah ia lahir, dan semakin lama pancainderanya itu dapat berfungsi dengan sempurna.
Hanya sedikit manusia yang mau mensyukuri nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepadanya itu.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah As Sajdah 9 

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ (9

(Kemudian Dia menyempurnakannya) menyempurnakan penciptaan Adam (dan meniupkan ke dalam tubuhnya sebagian dari roh-Nya) yakni Dia menjadikannya hidup dapat merasa atau mempunyai perasaan, yang sebelumnya ia adalah benda mati (dan Dia menjadikan bagi kalian) yaitu anak cucunya (pendengaran) lafal as-sam'a bermakna jamak sekalipun bentuknya mufrad (dan penglihatan serta hati) (tetapi kalian sedikit sekali bersyukur) huruf maa adalah huruf zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna lafal qaliilan, yakni sedikit sekali.
10 Dan mereka berkata: `Apakah bila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru. Bahkan (sebenarnya) mereka ingkar akan menemui Tuhannya.(QS. 32:10)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 10

وَقَالُوا أَئِذَا ضَلَلْنَا فِي الْأَرْضِ أَئِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ بَلْ هُمْ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ كَافِرُونَ (10

Ayat ini menerangkan tentang pertanyaan orang-orang musyrik kepada Rasulullah saw. Pertanyaan itu menunjukkan keingkaran dan kesombongan mereka, yaitu: "Apakah apabila daging dan tulang belulang kami telah hancur menjadi tanah, mungkinkah kami dihidupkan lagi seperti semula?".
Dari pertanyaan mereka tergambar bahwa menurut mereka mustahil orang itu dapat hidup kembali setelah mati dan setelah tubuhnya hancur menjadi tanah. Mereka tidak dapat menggambarkan dalam pikirannya bagaimana besarnya kekuasaan Allah. Jika mereka ingin mencapai kebenaran, mereka dapat mencari bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran Allah pada kejadian makhluk ini. Mereka dahulu tidak ada, kemudian menjadi ada. Tentu menciptakan kembali yang pernah ada lebih mudah bagi Allah. Sebenarnya jika mereka mau berpikir tentu mereka sampai kepada kesimpulan bahwa segala sesuatu itu adalah sama mudahnya bagi Allah, tidak ada yang sukar bagi-Nya.
Orang-orang musyrik itu hanya mengingkari kekuasaan Allah SWT, tetapi juga mereka mengingkari adanya hari kebangkitan yaitu hari semua manusia dihadapkan di hadapan Allah untuk diadili.
11 Katakanlah:` Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.(QS. 32:11)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 11

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ (11

Ayat ini menolak anggapan orang-orang musyrik bahwa tidak ada hari itu dengan mengatakan: "Hai orang-orang musyrik sesungguhnya malaikat yang bertugas mencabut nyawa manusia, benar-benar menjaga waktu, maka mereka mencabut nyawa orang itu tepat pada waktunya, tidak mundur sesaatpun, dan tidak pula dicepatkan walaupun sesaat. Hal ini berlaku pula bagi semua orang-orang musyrik itu, mereka tidak dapat lari dari ketetapan Allah itu. Kemudian mereka dibangkitkan kembali di hari Kiamat dan diadili segala perbuatan mereka dengan adil.
12 Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): `Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin`.(QS. 32:12)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 12

وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ (12

Allah memberitahukan kepada Rasul-Nya: "Hai Rasul, sekiranya engkau melihat orang-orang yang mengingkari hari itu, ketika mereka menundukkan kepala mereka kepada Allah karena malu atas segala tindakan dan perbuatan mereka dalam hidup di dunia, seraya berkata: "Wahai Tuhan kami, kami telah melihat kenyataan bahwa hari Kiamat itu benar-benar terjadi dan kami telah merasakan pula malapetaka yang menimpa kami pada hari ini. Wahai Tuhan kami, berilah kesempatan kepada kami untuk kembali ke dunia agar kami dapat mengikuti semua petunjuk Rasul, kami telah benar-benar meyakini apa yang dahulu kami dustakan. Pada saat ini, kami telah mengakui pula bahwa Engkaulah Tuhan yang berhak disembah, Engkaulah yang menghidupkan dan mematikan, Engkau pulalah yang membangkitkan kembali, seperti sekarang ini".
Ayat yang lain yang searti dengan ayat ini, ialah firman Allah SWT:


ولو ترى إذ وقفوا على النار فقالوا ياليتنا نرد ولا نكذب بآيات ربنا ونكون من المؤمنين
Artinya:
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman". (tentu lah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). (Q.S. Al An'am: 27)
13 Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi) nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) daripada-Ku: `Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.(QS. 32:13)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 13

وَلَوْ شِئْنَا لَآتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا وَلَكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّي لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (13

Allah SWT menerangkan: "Jikalau Dia menghendaki semua manusia mendapat ilham, dan hidayat untuk beriman dan beramal saleh, tentu hal itu tidak sukar bagi-Nya. Akan tetapi hal itu tidak sesuai dengan Sunatullah yang dahulu berlaku di alam ini. Aturan dan hukum Tuhan yang berlaku di alam ini adalah aturan dan hukum yang paling sempurna. Menurut aturan dan hukum itu ialah menempatkan segala sesuatu di tempatnya, seperti menempatkan mata, telinga, hati, tangan, kaki dan sebagainya berada di tempat yang layak dan wajar, sesuai dengan keagungan dan fungsinya.
Di antara Sunatullah itu ialah Dia akan mengisi neraka Jahannam dengan jin dan manusia yang layak bertempat tinggal di sana dan layak menjadi penghuninya, sebagaimana Dia akan memenuhi surga dengan orang-orang yang layak pula bertempat tinggal di sana.
Jika manusia memperhatikan Sunatullah yang berlaku di alam ini, akan nampak suatu keserasian dan kerapihan di dalamnya. Ikan yang hidup di dalam air, ia mempunyai sirip, insang dan berdarah dingin. Demikian pula lalat, ular, burung dan sebagainya. Jika dipalingkan pula mata ke cakrawala luas, maka di dalamnya terdapat pula Sunatullah yang sangat rapi pula, sehingga planet-planet itu tidak berbenturan antara yang satu dengan yang lain.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah As Sajdah 13 

وَلَوْ شِئْنَا لَآتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا وَلَكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّي لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (13

(Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk baginya) sehingga ia memperoleh petunjuk untuk beriman dan mengerjakan ketaatan atas kemauan sendiri (akan tetapi telah tetaplah perkataan daripada-Ku) yaitu, ("Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahanam itu dengan jin) maksudnya bangsa jin (dan manusia semuanya) malaikat penjaga neraka mengatakan kepada mereka jika mereka dimasukkan ke dalamnya.
14 Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini (Hari Kiamat); sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan`.(QS. 32:14)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 14 

فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (14

Oleh karena oran-orang musyrik mendustakan hari itu, memandangnya sebagai suatu yang mustahil terjadi, dan karena mereka yakin bahwa mereka tidak akan bertemu dengan Tuhan pada hari Kiamat, mereka merasakan azab yang ditimpakan itu. Pada waktu pintu tobat telah tertutup, Allah SWT menyatakan, bahwa Dia tidak akan memperhatikan lagi permintaan mereka. Pada akhir ayat ini Allah SWT menyebutkan bentuk azab yang ditimpakan kepada orang-orang kafir itu, yaitu azab yang kekal di dalam neraka, karena tindakan dan perbuatan mereka itu.
15 Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.(QS. 32:15)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 15 

إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (15

Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Alquran dan mengakui bahwa Muhammad itu adalah Rasul Allah adalah orang-orang yang apabila diperingatkan kepada mereka ayat-ayat itu dan dibacakan sebagian ayat-ayat itu di hadapan mereka, mereka lalu bersujud kepada Allah, bertasbih memuji-Nya seperti mengucapkan kalimat "Subhanallahi wa bihamdihi, subanalldhil azim".
Melakukan yang demikian itu adalah sebagian tanda ketaatan dan ketundukan mereka, dan sebagai tanda bahwa mereka benar-benar menghayati ajaran dan petunjuk ayat-ayat yang dibacakan kepada mereka. Tidak sedikitpun terdapat sikap angkuh dan sombong dalam menghambakan diri kepada Allah dan mereka senang dan khusyuk dalam beribadat itu.
16 Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.(QS. 32:16)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 16

تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (16

Pada ayat ini Allah menerangkan tanda-tanda lain lagi bagi orang-orang yang beriman, yaitu mereka mengurangi tidur, mereka sering bangun di pertengahan malam melakukan salat malam, berdoa kepada Allah SWT mengharapkan agar dihindarkan dari siksaan-Nya dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang telah mereka peroleh dari Allah.
Banyak ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis Nabi saw yang menerangkan keutamaan dan manfaat salat malam itu, terutama untuk beribadat kepada Allah untuk menambah kekuatan iman di dalam dada.
Salat tahajud dapat mengangkat manusia ke tempat yang terpuji, sebagaimana
Allah SWT berfirman:


ومن الليل فتهجد به نافلة لك عسى أن يبعثك ربك مقاما محمودا
Artinya:
Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Q.S. Al Isra': 79)
Pada ayat yang lain Allah SWT menerangkan bahwa salat dan membaca Alquran di malam hari itu dapat menguatkan jiwa sehingga jiwa itu akan dapat menerima sesuatu yang lebih berat dan besar dari-Nya. Allah SWT berfirman:


ياأيها المزمل قم الليل إلا قليلا نصفه أو انقص منه قليلا أو زد عليه ورتل القرءان ترتيلا إنا سنلقي عليك قولا ثقيلا إن ناشئة الليل هي أشد وطئا وأقوم قيلا
Artinya:
Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah untuk salat di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dan seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat, sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (Q.S. Al Muzammil: 1-6)
Diriwayatkan oleh lbnu Jarir Al Hakim dan Ibnu Mardawaihi bahwa Mu'az bin Jabal bertanya kepada Rasulullah saw:

يا نبي الله أخبرني عما يدخلني الجنة ويباعدني عن النار. قال: لقد سألت عن عظيم وإنه يسير على من يسره الله تعالى عليه. تعبد الله ولا تشرك به شيئا وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت. ثم قال: ألا أدلك على أبواب الخير, الصوم جنة, والصدقة تطفئ الخطيئة, وصلاة الرجل في جوف الليل; ثم قال: تتجافى .. إلى آخرها.
Artinya:
Ya Nabi Allah, beritahukanlah kepadaku perbuatan yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari api neraka. Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya engkau benar-benar telah menanyakan sesuatu yang besar, sesungguhnya perbuatan itu mudah dilakukan oleh orang yang dimudahkan Allah baginya: "Engkau menyembah Allah, tidak memperserikatkan-Nya dengan sesuatupun, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadhan, berhaji ke Baitullah", kemudian Rasulullah meneruskan sabdanya: "Maukah engkau aku tunjukkan kepadamu pintu kebaikan? Puasa itu adalah perisai, sedekah menghapuskan kesalahan, dan salat pada pertengahan malam, kemudian beliau membaca: "Tatajafa... sampai akhir". (H.R. Ibnu Jarir, Hakim dan Ibnu Mardawaih)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu `Abbas berkata: maksud "lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka" ialah beribadat kepada Allah adakalanya bangun dengan mengingat Allah, adakalanya salat, berdiri, duduk atau tidur, mereka selalu mengingat Allah.
17 Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.(QS. 32:17)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 17

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (17

Ayat ini menerangkan bahwa seseorang tidak dapat mengetahui betapa besar kebahagiaan dan kesenangan yang akan diberikan Allah kepadanya di akhirat nanti, dan betapa enaknya dan nyamannya tinggal di dalam surga itu, sebagai balasan perbuatan baik yang telah dikerjakan selama hidup di dunia.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan imam-imam hadis yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:


يقول الله تعالى: أعددت لعبادي الصالحين ما لا عين رأت ولا أذن سمعت ولا خطر على قلب بشر إلا ما أطلعتكم عليه; اقرءوا إن شئتم: فلا تعلم نفس ما أخفي لهم من قرة أعين.
Artinya:
Allah SWT berfirman: "Aku telah menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh apa yang belum pernah mala melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya dan belum pernah tergores di dalam hati manusia. kecuali apa yang telah Aku kemukakan kepadamu. Bacalah. jika kamu menghendakinya "Fala ta'lamu nafs.. sampai akhir".
Diriwayatkan oleh Firyabi, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Jarir, At Tabrani, Al Hakim dan dinyatakan sebagai hadis sahih dari Ibnu Masud ia berkata: "Sesungguhnya termaktub dalam Taurat bahwa Allah menjanjikan kepada orang-orang yang jauh lambung mereka dari tempat tidurnya, apa yang belum dilihat mata, belum didengar telinga, belum tergores dalam hati manusia malaikat yang dekat kepada Tuhan tidak mengetahuinya demikian pula para Rasul yang diutusnya, sesungguhnya itu terdapat pula di dalam Alquran, sebagai yang tersebut dalam ayat ini.
18 Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama.(QS. 32:18)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 18 

أَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًا لَا يَسْتَوُونَ (18

Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah SWT, setelah menerangkan sifat-sifat orang kafir dan sifat-sifat orang-orang mukmin, menyuruh membandingkan kedua sifat itu, apakah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, tidak percaya kepada janji dan ancaman-Nya, mengingkari perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya itu sama dengan orang-orang yang mengikuti ayat-ayat Allah, mengakui kebenaran janji dan ancaman-Nya mengikuti perintah-perintahnya dan menghentikan larangan-larangannya? Allah SWT menegaskan bahwa kedua mereka itu sama sekali tidak sama, amat besar perbedaannya di sisi Allah, orang yang tidak berpengetahuan dan tidak mempunyai pandangan yang tajam saja, dapat membedakan kedua macam golongan itu. Firman Allah yang lain yang sama isinya dengan ayat ini, ialah:


أم حسب الذين اجترحوا السيئات أن نجعلهم كالذين آمنوا وعملوا الصالحات سواء محياهم ومماتهم ساء ما يحكمون
Artinya:
Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (Q.S. Al Jasiyah: 21)
Dan firman Allah SWT:


أم نجعل الذين آمنوا وعملوا الصالحات كالمفسدين في الأرض أم نجعل المتقين كالفجار
Artinya:
Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (Q.S. Sad: 28)
19 Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka syurga-syurga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan.(QS. 32:19)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 19 

أَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَى نُزُلًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (19

Pada ayat ini dijelaskan perbedaan kedua gologan itu dan perbedaan keadaan mereka di akhirat nanti. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mengerjakan amal saleh, mereka akan diberi ganjaran pahala yang berlipat ganda di akhirat nanti. Mereka akan tinggal di rumah-rumah yang baik dengan taman-taman yang indah, sebagai balasan keimanan dan amal saleh mereka yang mereka perbuat selama hidup di dunia.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah As Sajdah 19 

أَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَى نُزُلًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (19

(Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga tempat kediaman) arti kata nuzulan asalnya adalah tempat yang disediakan untuk para tamu (sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan.)
20 Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir), maka tempat mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: `Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya`.(QS. 32:20)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 20 

وَأَمَّا الَّذِينَ فَسَقُوا فَمَأْوَاهُمُ النَّارُ كُلَّمَا أَرَادُوا أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا وَقِيلَ لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ (20

Adapun orang-orang yang kafir, mengingkari Allah dan Rasul-Nya mengerjakan perbuatan-perbuatan jahat mereka akan dibalasi dengan siksa neraka di akhirat nanti, setiap mereka mendekati pintu neraka itu hendak keluar, mereka dikembalikan ke dalamnya lagi.
Ada riwayat yang mengatakan, jika neraka itu diibaratkan dengan kawah atau kepundan gunung berapi, maka orang-orang kafir berada di dasar kawah gunung berapi itu. Nyala. api dari kawah itu sedemikian berbahaya dan setiap saat menyemburkan bunga api keluar. Dalam gambaran itu terbawa pula orang-orang katir yang sedang di azab, mereka terlempar ke mulut kawah itu, kemudian, mereka dibenamkan lagi ke dasarnya, sehingga mereka tidak mempunyai kesempatan sedikitpun untuk ke luar dari neraka itu.
Di saat mereka dibenamkan kembali ke dalam neraka itu, dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulu kamu tidak mempercayainya sedikitpun sewaktu hidup di dunia.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [2]
Ayat 1 s/d 20 dari [30]


Tafsir di ambil dari :


1. Tafsir DEPAG RI. 2. Tafsir Jalalain Indonesia

TAFSIR AL QUR'AN SURAH LUQMAN AYAT 21 - 34 ( 02 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : LUQMAN
Ayat [34]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/2
21 Dan apabila dikatakan kepada mereka:` Ikutilah apa yang diturunkan Allah `. Mereka menjawab:` (Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya `. Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?(QS. 31:21)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 21 

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ (21

Ayat ini menerangkan bahwa orang kafir seperti yang disebutkan ayat di atas tidak dapat diharapkan lagi iman mereka, karena sang at ingkar dan pikiran mereka telah ditutupi oleh taklid buta kepada nenek moyang mereka, karena itu mereka tidak lagi menghiraukan dalil-dalil yang dikemukakan kepada mereka. Sifat dan sikap mereka digambarkan Allah dalam ayat ini, dengan mengatakan Apabila dikatakan kepada orang-orang yang membantah keesaan Allah itu: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya". Mereka menjawab: "Kami mengikuti apa yang telah diajarkan kepada kami oleh bapak-bapak kami, dan mereka telah mengajarkan agama yang benar dan ketentuan-ketentuan yang baik bagi kami".
Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa orang-orang musyrik itu tetap mengikuti agama nenek moyang mereka, walaupun orang-orang tua mereka itu tidak berpengetahuan dan tidak pernah mendapat petunjuk. Hal itu menunjukkan bahwa dalam hal kepercayaan mereka tidak lagi menggunakan akal pikiran mereka, tetapi mereka telah diperbudak oleh hawa nafsu. Hawa nafsu yang demikian itu dihembuskan dan ditanamkan oleh setan ke dalam hati orang-orang kafir, sehingga mereka tidak akan dapat melihat kebenaran. Akibat dari tindakan mereka itu, ialah mereka akan terjerumus ke dalam azab neraka Jahanam di akhirat nanti.
22 Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.(QS. 31:22)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 22

وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ (22

Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang menyembah Allah SWT, tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya, menjalankan ihsan dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya, meninggalkan semua perbuatan maksiat dan mungkar. berarti dia telah berpegang dengan buhul tali yang kokoh.
Yang dimaksud dengan "ihsan" dalam ayat ini ialah beribadat kepada Allah dengan sungguh-sungguh, sehingga merasakan seolah-olah berhadapan langsung dengan-Nya, sebagaimana yang diterangkan oleh hadis, bahwa Nabi saw ditanya Jibril:


قال جبريل: يا محمد فأخبرني عن الإحسان. قال: أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك
Artinya:
Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad saw: "Ya Muhammad terangkanlah kepadaku tentang ihsan, Nabi saw menjawab "Bahwa engkau menyembah Ayah. seakan-akan engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat engkau". (H.R. Muslim dari Umar)
Demikianlah Allah SWT mengibaratkan orang yang melakukan "ihsan" yang benar-benar beriman kepada-Nya, taat melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan menghentikan larangan-larangan-Nya adalah pendaki gunung, yang menggunakan tali yang memakai buhul-buhul tempat berpegang, maka orang yang memanjat gunung itu tak usah khawatir, karena ia memanjat dengan menggunakan tali dengan buhul-buhulnya yang kuat dan kokoh tempat berpegang, tidak ada kekhawatiran sedikitpun dalam hatinya akan jatuh.
Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa semua makhluk kembali kepada Allah saja. Karena itu, Dialah sendiri yang memberikan penghargaan yang baik kepada orang yang bertawakal itu dengan memberikan pembalasan yang baik pula.
23 Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.(QS. 31:23)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 23

وَمَنْ كَفَرَ فَلَا يَحْزُنْكَ كُفْرُهُ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (23

Ayat ini merupakan hiburan kepada Nabi saw dan para sahabat yang telah disedihkan oleh sikap dan tingkah laku orang-orang musyrik kepada mereka, seakan-akan ia mengatakan: "Hal Nabi, janganlah engkau bersedih hati lantaran kekafiran mereka. Karena tugasmu hanya menyampaikan agama Allah kepada mereka, bukan untuk menjadikan mereka beriman. Mereka semua akan kembali kepada Allah pada hart kiamat, lalu dikabarkan kepada mereka segala yang pernah mereka perbuat selama hidup di dunia, Kami akan mengadakan penilaian terhadapnya dan memberikan penilaian yang adil, karena Allah mengetahui semua yang terkandung di dalam hati manusia".
24 Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras.(QS. 31:24)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 24 

نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلَى عَذَابٍ غَلِيظٍ (24

Ayat ini menerangkan kepada orang-orang kafir, bahwa mereka hanya diberi kesenangan hidup yang sedikit dan bersifat sementara. Selama waktu yang sedikit itu mereka dapat mempergunakan nikmat-nikmat yang disediakan Allah dan mengecap kesenangan hidup. Tetapi kesenangan sementara itu tidak ada artinya sama sekali jika dibandingkan dengan kesenangan ukhrawi, dan kesenangan sementara itu akan hilang, seakan-akan tidak pernah mereka alami di saat mereka menemui azab yang pedih di alam neraka nanti. Hal ini dikuatkan oleh firman Allah yang lain:


قل إن الذين يفترون على الله الكذب لا يفلحون متاع في الدنيا ثم إلينا مرجعهم ثم نذيقهم العذاب الشديد بما كانوا يكفرون
Artinya:
Katakanlah : "Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung. (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka". (Q.S. Yunus: 69-70)
25 Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka:` Siapakah yang menciptakan langit dan bumi? `Tentu mereka akan menjawab:` Allah `. Katakanlah: Segala puji bagi Allah`; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.(QS. 31:25)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 25

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (25

Ayat ini menyatakan kebodohan dan kefanatikan orang-orang musyrik terhadap agama nenek moyang mereka. Bukti kebodohan mereka itu dinyatakan Allah: "Dan jika engkau tanyakan kepada orang-orang musyrik itu, hai Muhammad, tentang siapa yang menciptakan langit dan bumi, mereka akan menjawab: "Yang menciptakan keduanya itu dan apa yang terdapat di dalamnya adalah Allah".
Pengakuan mereka ini adalah pengakuan yang benar, dan mereka akan terpaksa menjawab demikian, karena memang sudah amat jelas bahwa yang menjadikan alam ini adalah Allah. Berdasarkan pengakuan itu seharusnya mereka menyembah dan menghambakan diri kepada Allah saja, karena Dialah Tuhan yang berhak disembah. Tetapi perbuatan dan sikap mereka itu berlawanan dengan pengakuan mereka, karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi mudarat.
Kemudian Allah SWT mengajarkan kepada Rasul-Nya, bahwa di kala mereka menjawab demikian, maka ucapkanlah: "Segala puji bagi Allah". Karena dengan jawaban mereka yang semacam itu mereka telah mengakui kesalahan mereka menyembah apa yang sepatutnya tidak disembah. Dalam pada itu Allah memperingatkan pula bahwa jika mereka berbuat dan bersikap yang berlawanan dengan pengakuan mereka sendiri, maka hal itu adalah disebabkan karena kebanyakan dari orang-orang musyrik itu tidak mengetahui siapa yang berhak mendapat pujian, dan yang berhak menerima syukurnya manusia. Dalam pada itu, pada pengakuan kaum musyrikin itu terdapat suatu kenyataan, biarpun mereka mendustakan Nabi Muhammad, tetapi karena mereka percaya bahwa alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan, maka pada hakikatnya mereka mengakui kerasulan. Karena menurut logika dan pikiran, Allah SWT telah menciptakan alam ini, termasuk manusia, tentu tidak akan melepaskan begitu saja. Tuhan tentu mengirim Rasul-rasul untuk memberi taufik dan hidayah-Nya kepada manusia.
26 Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(QS. 31:26)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 26 

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ (26

Hanya Allah sajalah yang memiliki langit dan bumi, beserta segala sesuatu yang ada di dalamnya, tidak ada yang lain karena Dia-lah yang menciptakannya dan seluruh apa yang terdapat di dalamnya, Dia-lah Yang mengatur, menjaga dan memeliharanya, menentukan akhir kejadiannya. Dia berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya. Karena itu pantaslah ia dipuji dan disanjung dan pantas pula dipanjatkan syukur kepada-Nya, dan Dia tidak memerlukan sesuatu apapun dari makhluk-Nya.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa menurut agama Islam, harta ini adalah milik Allah, manusia hanya meminjam dan boleh memanfaatkannya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama. Jika pada suatu saat harta itu diperlukan untuk jalan Allah, maka menurut ajaran Islam yang berkuasa (pemerintah) boleh mengambil harta itu kalau diperlukan boleh diambil secara paksa.
27 Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. 31:27)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 27

وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (27

Diriwayatkan bahwa tatkala Rasulullah saw masih menetap di Mekah turunlah ayat:


ويسئلونك عن الروح قل الروح من أمر ربي وما أوتيتم من العلم إلا قليلا
Artinya:
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Q.S. Al Isra': 85)
Maka tatkala Rasulullah berhijrah ke Madinah, datanglah dia kepada rahib-rahib Yahudi, mereka berkata: "Ya Muhammad, telah sampai kepada kami bahwa engkau berkata: "dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". Apakah kami yang kamu maksudkan dengan perkataan itu, atau kaum engkau?". Rasulullah saw menjawab: "Semuanya yang aku maksudkan". Mereka berkata: "Bukankah telah engkau baca dalam kitab yang diturunkan kepada engkau bahwa kepada kami telah diturunkan Taurat dan di dalamnya terdapat ilmu tentang segala sesuatu". Rasulullah berkata: "Ilmu dalam Taurat itu sedikit, jika dibandingkan dengan ilmu Allah, dan sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku sesuatu, yang jika kamu amalkan, niscaya akan memberi manfaat kepadamu". Mereka berkata: "Ya Muhammad, kenapa kamu mengatakan demikian, sedang engkau mengatakan: "Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberikan kebaikan yang banyak". Bagaimana mungkin berkumpul pada sesuatu, ilmu yang sedikit dan kebaikan yang banyak?". Maka Allah SWT menurunkan ayat ini sebagai jawaban.
Ayat ini menerangkan tentang luasnya ilmu Allah. Hal ini diibaratkan: "Seandainya seluruh pohon-pohon yang di muka bumi dijadikan pena, untuk mencatat ilmu Allah itu, dan seluruh air laut dijadikan tintanya, kemudian ditambah dengan tujuh kali sebanyak itu, maka kalimat Allah itu belum juga habis tertulis.
Ayat lain yang sesuai dengan ayat ini, ialah firman Allah SWT:


قل لو كان البحر مدادا لكلمات ربي لنفد البحر قبل أن تنفد كلمات ربي ولو جئنا بمثله مددا
Artinya:
Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku. meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". (Q.S. Al Kahfi: 109)
Arti kalimat "Allah" dalam ayat ini banyak sekali, termasuk di dalamnya kekuasaan Allah hakikat segala sesuatu, ketentuan dan perkataan Allah, ilmu dan segala macam ciptaan Allah SWT. Allah SWT menciptakan langit dan bumi dengan segala macam yang ada di dalamnya, sejak dari yang besar sampai kepada yang halus, sejak dari binatang yang paling besar sampai kepada ribuan bakteri yang paling halus, tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam, binatang-binatang yang ada di cakrawala dengan segala aturan-aturan dan banyak lagi yang lain yang tidak terhitung jumlahnya, semuanya termasuk dalam kalimat Allah SWT.
Pada ayat ini ditegaskan bahwa Allah Maha Keras tuntutan-Nya, segala kehendak dan keputusan-Nya pasti terlaksana dan Dia Maha Bijaksana dalam segala tindakan-Nya.
28 Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS. 31:28)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 28 

مَا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَاحِدَةٍ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ (28

Ayat ini menerangkan bahwa menjadikan segala sesuatu, adalah mudah bagi Allah, apakah menjadikan sesuatu yang besar, yang kecil, yang ruwet, atau menjadikan sesuatu dalam jumlah yang sedikit, semuanya sama saja bagi Allah. Begitu pula membangkitkan manusia dari dalam kuburnya di hari kiamat adalah mudah bagi Allah. Membangkitkan seluruh manusia bagi Tuhan hanyalah sebagai membangkitkan orang seorang. Tidak ada sesuatupun yang sukar bagi-Nya, jika Allah SWT berkehendak terjadilah sesuatu cukuplah Dia mengucapkan "Kun" (jadilah). Maka jadilah yang dikehendaki-Nya itu. Allah SWT berfirman:


إنما أمره إذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون
Artinya:
Sesungguhnya perintah-Nya, apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepada-Nya: "Jadilah!". Maka terjadilah ia. (Q.S. Yasin: 82)
Dan firman Allah SWT:


وما امرنا إلا واحدة كلمح البصر
Artinya:
Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata. (Q.S. Al Qamar: 50)
Pada akhir ayat ini Allah. SWT menyatakan bahwa Dia mendengar segala perkataan hamba-Nya dan Maha Melihat segala perbuatan mereka.
29 Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. 31:29)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 29 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَأَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (29

Dalam ayat ini Allah SWT menyuruh manusia memperhatikan dan memikirkan kekuasaan Allah, yaitu Dia memasukkan malam kepada siang, dan memasukkan siang kepada malam. Maksudnya ialah bahwa Allah mengambil sebagian dari waktu malam, lalu ditambahkannya kepada waktu siang, maka terjadilah perpanjangan waktu siang itu, sebaliknya malam menjadi pendek, akan tetapi sehari semalam tetap 24 jam. Hal ini terjadi pada musim panas. Dalam pada itu Allah SWT juga mengambil sebagian dari waktu siang, lalu dimasukkan-Nya kepada waktu malam, maka menjadi panjanglah waktu malam itu, dan sebaliknya waktu siang menjadi pendek. Hal ini terjadi di musim dingin.
Kejadian sebagai disebut di atas itu amat jelas kelihatannya dan dialami oleh penduduk negeri-negeri yang terletak di daerah-daerah yang mempunyai empat macam musim dalam setahun, yaitu musim panas, musim rontok, musim dingin dan musim semi, yaitu daerah Sedang Utara, dan Daerah Sedang Selatan. Adapun di negeri-negeri yang berada di daerah khatulistiwa, maka dalam setahun hanya ada dua musim, yaitu musim kemarau dan musin hujan, sedang pada saat-saat malam lebih panjang dari siang, atau siang lebih panjang dari malam, perbedaan itu tidak terasa betul, karena perbedaan panjang pendeknya malam atau siang itu tidak seberapa.
Terjadinya empat macam musim dalam setahun di daerah Sedang Utara dan daerah Sedang Selatan dan selanjutnya terjadi siang. lebih panjang dari malam itu atau sebaliknya, di daerah-daerah tersebut itu adalah karena Allah SWT, berhubungan dengan hikmah-hikmah yang amat besar, memiringkan letak bumi di cakrawala 22 1\2 derajat, sebagian yang dikenal dalam ilmu Bumi Falak.
Demikian pula Allah SWT menundukkan matahari dan bulan untuk kepentingan manusia, sinar matahari merupakan lampu yang menerangi manusia di siang itu, sehingga mereka dapat bekerja dan berusaha. Sinar matahari juga menyuburkan tumbuh-tumbuhan, menimbulkan angin dan awan Serta banyak lagi yang lain kegunaannya. Demikianlah pula bahwa bulan dan cahayanya serta berlainan bentuknya, amat banyak kegunaannya bagi manusia, tetapi sebagian kecil saja dari kegunaan itu yang diketahuinya.
Masing-masing dari bulan dan matahari itu beredar di garis orbitnya, sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan Allah, sampai kepada waktu yang telah ditentukan pula oleh Allah, dan apabila waktu yang telah ditentukan itu datang, maka langit dan bumi akan digulung, sebagaimana firman Allah SWT:


يوم نطوي السماء كطي السجل للكتب
Artinya:
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. (Q.S. Al Anbiya: 104)
Pada akhir ayat ini Allah SWT menyatakan bahwa Dia mengetahui segala perbuatan hamba-Nya yang telah dikerjakannya, baik perbuatan baik, maupun perbuatan buruk. Tidak ada yang luput dari pengetahuan-Nya, karena itu Dia akan memberinya pembalasan yang adil.
30 Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.(QS. 31:30)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 30 

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ (30

Ayat ini menerangkan bahwa tujuan Allah memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada manusia adalah untuk menjadi dalil dan bukti yang kuat bagi mereka, bahwa manusia wajib beribadat kepada-Nya dan hanyalah Dia yang berhak disembah, sedang menyembah atau beribadah kepada yang lain selain Dia adalah tindakan yang batil, karena semua yang selain Allah itu adalah fana, tidak kekal. Dia Maha Kaya, tidak memerlukan yang lain, sedangkan semua makhluk sangat tergantung kepada nikmat-Nya.
Akhirnya ayat ini menegaskan bahwa Allah Maha Tinggi, mengatasi segala sesuatu, Maha Besar yang menguasai segala sesuatu. Semua tunduk dan patuh kepada-Nya.
31 Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat lagi banyak bersyukur.(QS. 31:31)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 31 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ الْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِنِعْمَةِ اللَّهِ لِيُرِيَكُمْ مِنْ آيَاتِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ (31

Pada ayat ini Allah memerintahkan agar manusia memperhatikan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya yang ada di bumi dengan mengatakan: "Apakah tidak engkau perhatikan, hai Muhammad, bahtera yang berlayar di lautan yang menghubungkan negeri-negeri yang berjauhan letaknya. Dengan adanya hubungan itu, manusia suatu negeri akan mengenal manusia negeri lain, keperluan dan kebutuhan rakyat suatu negeri, sedang keperluan itu tidak ada di negerinya dapat diambil dan diangkut oleh kapal-kapal dari negeri-negeri yang lain, seperti bahan makanan, pakaian, obat-obatan, permata-permata, mesin-mesin dan sebagainya. Dengan adanya kapal-kapal itu seakan-akan hubungan antara bangsa-bangsa dan negara-negara dewasa ini semakin dekat.
Dan semua yang diterangkan Allah itu terdapat bukti-bukti atas kekuasaan dan kebesaran Allah yang nyata bagi orang-orang yang sabar dalam menghadapi segala macam cobaan dan kesukaran, serta bagi orang-orang yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepadanya. Tanda seorang bersyakur kepada Allah itu ialah ia menyatakan syukurnya baik dalam bentuk perkataan ataupun perbuatan di saat-saat ia menerima nikmat itu.
Berkata Asy Sya'bi: "Sabar itu adalah sebagian dari iman dan syukur itu adalah sebagian iman dari yakin adalah iman seluruhnya. Tidakkah engkau perhatikan firman Allah yang terdapat pada akhir ayat ini dan firman Allah: "Wa fil Ardi ayatun lil muqinin" (dan pada bumi itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang yakin) dan sabda Rasulullah saw:
Artinya:
Iman itu ada dua bagian, yaitu sabar dan syukur.
32 Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.(QS. 31:32)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 32 

وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ (32

Ayat ini menerangkan sifat-sifat orang-orang musyrik dengan melukiskan mereka: "Apabila orang-orang musyrik penyembah patung dan pemuji dewa itu berlayar ke tengah lautan, kemudian tiba-tiba datang gelombang besar dan menghempaskan bahtera mereka ke kiri dan ke kanan, dan mereka merasa bahwa mereka tidak akan selamat, bahkan akan mati ditelan gelombang, maka di saat itulah mereka kembali kepada fitrahnya, dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan setulus-tulusnya. Pada saat serupa itu mereka berkeyakinan bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat menyelamatkan mereka kecuali Allah semata, seperti yang pernah dilakukan Firaun di saat-saat ia akan tenggelam ke dasar laut.
Setelah Allah SWT menerima doa mereka, menyelamatkan mereka dari amukan gelombang itu dan mereka telah selamat sampai ke darat, maka di antara mereka hanya sebagian saja yang tetap mengakui keesaan Allah, adapun yang lain mereka kembali memperserikatkan Tuhan.
Pada akhir ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa yang mengingkari ayat-ayat Kami itu dan kembali mempersekutukan Tuhan ialah orang-orang yang dalam hidupnya penuh dengan tipu daya dan kebusukan, lagi mengingkari nikmat Allah.
33 Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.(QS. 31:33)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 33 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ (33

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada manusia, laksanakanlah perintah-perintah dan hentikanlah larangan-larangan Tuhanmu yang telah menciptakan kamu, dan menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya untuk kepentinganmu. Takut lah akan hari yang diwaktu itu terjadi malapetaka yang dahsyat, tidak seorangpun yang dapat menyelamatkan dirinya dari malapetaka itu. Waktu itu seorang ayah tidak kuasa menolong anaknya demikian pula seorang anak tidak dapat menolong bapaknya, karena segala urusan waktu itu berada di tangan Allah, tiap-tiap orang bertanggung jawab terhadap segala perbuatan yang telah dilakukannya, mereka memikul dosanya masing-masing dan tidak seorangpun yang dapat menghentikannya memikul dosa itu, yang dapat menolong manusia dari malapetaka itu hanyalah ibedat dan perbuatan yang baik yang telah dilakukannya selama hidup di dunia.
Allah memperingatkan bahwa janji-Nya membangkitkan manusia dari kuburnya itu adalah suatu yang benar-benar akan terjadi dan suatu kebenaran yang tidak dapat diragukan sedikitpun, karena itu janganlah sekali-kali manusia tertipu oleh kesenangan hidup di dunia dan segala kenikmatan yang ada padanya, sehingga mereka berusaha dan menghabiskan seluruh waktu yang ada untuk mengejarnya, sampai-sampai tidak ada waktu lagi untuk beribadat kepada Allah dan mengerjakan amal-amalan saleh. Padahal kehidupan akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang kekal dan lebih baik.
Demikian pula Allah SWT memperingatkan manusia akan tipu daya Setan, yang selalu mencari-cari kesempatan untuk memperdayakan manusia. Setan itu menjadikan kehidupan dunia itu indah dalam pandangan matanya, sehingga mereka lupa kepada tugas yang dipikulkan Allah kepada mereka sebagai khalifatullah fil ard (makhluk yang diberi-Nya tugas memakmurkan bumi).
34 Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS. 31:34)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Luqman 34 

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (34

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan lima perkara gaib yang hanya Allah sendirilah yang mengetahui perkara itu yaitu:
1. Hanya Allah sajalah yang mengetahui kapan datangnya Hari Kiamat, tidak seorangpun yang mengetahui selain Dia, kendatipun malaikat, sedang malaikat itu adalah makhluk yang paling dekat dengan-Nya, dan tidak pula diketahui oleh para Nabi yang diutus.
Allah SWT berfirman:


لا يجليها لوقتها إلا هو
Artinya:
Tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. (Q.S. Al A'raf: 187)
2. Allah sendirilah yang menurunkan hujan, Dialah yang menetapkan kapan, di mana dan berapa banyak yang akan dicurahkan-Nya, maka ketetapan-Nya itu tidak seorangpun yang dapat mengetahuinya. Para ahli astronomi dan ahli meteorologi (ilmu cuaca), dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari atau gerhana bulan, dan kapan serta di mana hujan akan turun, berdasarkan ilmu hisab dan tanda-tanda. Akan tetapi itu adalah perhitungan dan perkiraan manusia yang tidak mengakibatkan pengertian yang meyakinkan, hanyalah bersifat ramalan, mereka tidak dapat memastikan.
3. Hanya Allah saja yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang ada dalam suatu kandungan, apakah cacat atau sempurna, dan kapan ia akan dilahirkan.
4. Hanya Dia pula yang mengetahui dengan pasti apa yang akan dikerjakan oleh seseorang esok harinya. Sekalipun manusia dapat merencanakan apa yang akan dikerjakannya itu, namun semuanya itu hanyalah bersifat rencana saja. Jika Allah menghendaki terlaksananya, terlaksanalah dia, dalam pada itu tidak sukar bagi Allah untuk menghalangi terlaksananya.
5. Seseorang tidak mengetahui di mana ia akan meninggal dunia nanti. Apakah di daratan atau di lautan ataupun di udara, apakah di negeri ini, atau di negeri itu. Hanya Allah saja yang dapat mengetahuinya dengan pasti.
Diriwayatkan dari Ibnu Munzir dari Ikrimah, bahwa seorang laki-laki bernama Al Waris bin `Amri bin Harisah datang kepada Nabi saw, ia bertanya "Ya Muhammad, kapan akan datang hari kiamat? Bumi kita telah kering, kapan akan menjadi subur? Sesungguhnya aku meninggalkan isteriku dalam keadaan hamil, kapan ia akan melahirkan? Aku mengetahui apa yang aku kerjakan sekarang, maka apakah yang akan aku kerjakan esok harinya? Aku mengetahui tempat aku dilahirkan, maka di tempat manakah aku akan meninggal ? Sebagai jawaban turunlah ayat ini.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda:


مفاتيح الغيب خمس: إن الله عنده علم الساعة, وينزل الغيث ويعلم ما في الأرحام, وما تدري نفس ماذا تكسب غدا وما تدري نفس بأي أرض تموت إن الله عليم خبير
Artinya:
Kunci yang gaib itu ada lima perkara: "Sesungguhnya hanya pada Allah sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat. Dialah yang menurunkan hujan, Dia mengetahui apa yang dalam rahim, seseorang tidak mengetahui apa yang akan dikerjakannya esok harinya, dan ia juga tidak mengetahui di bumi mana ia akan meninggal dunia. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Luqman 34 

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (34

(Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat) yakni kapan kiamat itu akan terjadi (dan Dialah yang menurunkan) dapat dibaca wa yunzilu dan wa yunazzilu (hujan) dalam waktu-waktu yang Dia ketahui (dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim) apakah laki-laki atau perempuan; tidak ada seorang pun yang mengetahui salah satu dari tiga perkara itu melainkan hanya Allah swt. (Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok) apakah kebaikan ataukah keburukan, tetapi Allah swt. mengetahuinya. (Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati) hanya Allah swt. sajalah yang mengetahui hal ini. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) segala sesuatu (lagi Maha Mengenal) pada yang tersembunyi sebagaimana mengenal-Nya pada yang tampak. Imam Bukhari telah meriwayatkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Umar r.a. bahwasanya kunci-kunci kegaiban itu ada lima perkara, antara lain sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan seterusnya.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [2]
Ayat 21 s/d 34 dari [34]



sumber Tafsir du sadur dari :

1. Tafsir DEPAG RI
2. Tafsir Jalalain Indonesia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU