| 21 | Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat pagar(QS. 38:21) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 21 - 22 
 
 وَهَلْ  أَتَاكَ نَبَأُ الْخَصْمِ إِذْ تَسَوَّرُوا الْمِحْرَابَ (21) إِذْ  دَخَلُوا عَلَى دَاوُدَ فَفَزِعَ مِنْهُمْ قَالُوا لَا تَخَفْ خَصْمَانِ  بَغَى بَعْضُنَا عَلَى بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَلَا  تُشْطِطْ وَاهْدِنَا إِلَى سَوَاءِ الصِّرَاطِ (22 Sesudah itu AUah  SWT menyebutkan salah satu peristiwa yang menarik di antara kisah Daud.  Kisah ini dimulai dengan pertanyaan yang ditujukan kepada Rasulullah dan  pengikut-pengikutnya, untuk menunjukkan bahwa kisah dimaksud  benar-benar menarik perhatian dan patut diteladani. Kisah yang menarik  itu ialah kisah orang-orang yang berperkara kepada Nabi Daud. Mereka itu  menemui Daud. Daud pada waktu itu berada di tempat peribadatannya, Nabi  Daud pun terperanjat karena beliau menyangka mereka itu datang untuk  memperdayakannya. Nabi Daud menduga demikian, karena mereka datang  dengan cara dan dalam waktu yang tak biasa. Pada saat itulah mereka  meminta kepada Daud agar tidak takut. Selanjutnya mereka menjelaskan  bahwa mereka mempunyai perkara yang harus diputuskan, dan meminta agar  perkaranya diputuskan dengan keputusan yang adil, lagi tidak menyimpang  dari kebenaran.
 |  | 
   | 22 | Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia  terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata: `Janganlah kamu  merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang  dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara  kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan  tunjukilah kami ke jalan yang lurus.(QS. 38:22) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 22 
 
 إِذْ  دَخَلُوا  عَلَى دَاوُدَ فَفَزِعَ مِنْهُمْ قَالُوا لَا تَخَفْ خَصْمَانِ  بَغَى  بَعْضُنَا عَلَى بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَلَا  تُشْطِطْ  وَاهْدِنَا إِلَى سَوَاءِ الصِّرَاطِ (22  (Ketika mereka masuk menemui Daud lalu ia terkejut karena kedatangan mereka. Mereka berkata, "Janganlah kamu merasa takut) kami (adalah dua orang yang bersengketa) menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa yang bersengketa itu adalah dua golongan, demikian itu supaya sesuai dengan dhamir jamak yang sebelumnya. Menurut pendapat yang lain disebutkan bahwa orang yang bersengketa itu dua orang, sedangkan dhamir jamak diartikan dengannya. Lafal Al-Khashmu dapat diartikan untuk satu orang atau lebih. Kedua orang itu adalah dua malaikat yang menjelma menjadi dua orang yang sedang bersengketa. Persengketaan yang terjadi di antara keduanya hanyalah sebagai perumpamaan, dimaksud untuk mengingatkan Nabi Daud a.s. atas apa yang telah dilakukannya. Karena ia mempunyai istri sebanyak sembilan puluh sembilan orang wanita. Tetapi sekalipun demikian ia melamar istri orang lain yang hanya mempunyai seorang istri kemudian ia mengawininya dan menggaulinya (salah seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain, maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran) janganlah kamu berlaku berat sebelah (dan tunjukilah kami) bimbinglah kami (ke jalan yang lurus) yakni keputusan yang pertengahan dan adil.
 |  | 
   | 23 | Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan  puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja.Maka ia  berkata: `Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku  dalam perdebatan`.(QS. 38:23) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 23 
 
 إِنَّ هَذَا  أَخِي لَهُ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ نَعْجَةً وَلِيَ نَعْجَةٌ وَاحِدَةٌ فَقَالَ  أَكْفِلْنِيهَا وَعَزَّنِي فِي الْخِطَابِ (23 Dalam ayat ini Allah  SWT menjelaskan apa yang mereka perkarakan itu. Salah satu pihak dari  mereka yang berperkara itu menerangkan bahwa saudaranya mempunyai  sembilan puluh sembilan ekor kambing. Sedang ia sendiri mempunyai seekor  kambing saja. Saudaranya menuntut agar menyerahkan kambing yang ia  miliki. Oleh karena saudaranya itu pandai memutar lidah, sedang ia  sendiri tidak mempunyai bukti-bukti yang kuat untuk menangkis, ia merasa  dikalahkan dan harus menyerahkan kambing yang seekor itu kepada  saudaranya, Itulah perkara yang mereka ajukan kepada Nabi Daud dengan  maksud agar mendapat keputusan yang adil.
 |  | 
   | 24 | Daud berkata sesungguhnya dia telah berbuat  zalim kepadapmu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada  kambingnya.Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat  itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali  orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat  sedikitlah mereka ini`. Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka  ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.(QS. 38:24) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 24 
 
 قَالَ لَقَدْ  ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَى نِعَاجِهِ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ  الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا  وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَا هُمْ وَظَنَّ دَاوُدُ أَنَّمَا  فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ (24 Di  dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan apa yang dikatakan oleh Nabi Daud.  Ia mengatakan bahwa tergugat telah berbuat aniaya kepada penggugat,  karena yang digugat itu telah mengambil kambing penggugat untuk  dimiliki, sehingga kambingnya menjadi banyak.
 Di dalam ayat ini  tidak dijelaskan lebih luas apakah Nabi Daud sesudah mendapat keterangan  dari penggugat, meminta keterangan juga kepada tergugat. Juga tidak  diterangkan apakah jawaban Nabi Daud itu didasarkan atas bukti-bukti  yang memberi keyakinan. Menurut pengertian yang tampuk dalam ayat, Nabi  Daud hanyalah memberi jawaban sesudah mendapat keterangan dari pihak  penggugat saja. Padahal mungkin saja pihak penggugat mengemukakan  keterangan yang berlawanan dengan kenyataan, atau karena cara  mengemukakan kata diatur demikian rupa, hingga timbullah kesan  seolah-olah si penggugat itu orang jujur. Seharusnya Nabi Daud tidak  memberi jawaban secara tergesa-gesa, atau ditunda saja jawabannya hingga  mendapat keyakinan yang sebenar-benarnya. Ditinjau dari cara mereka  masuk menemui Daud dengan memanjat pagar, dan waktunya yang tidak tepat,  dan persoalannya yang diajukan sebenarnya, mereka tidak bermaksud untuk  meminta keputusan kepada Daud, tetapi mereka mempunyai maksud yang  lain. Hanya karena kewaspadaan Daudlah maka rencana mereka itu tidak  dapat mereka laksanakan. Di dalam sejarah dapat diketahui bahwa  orang-orang Bani Israel sering kali berusaha untuk membunuh Nabinya  misalnya mereka telah menuduh Ilyasa dan Zakaria. Patutlah dikatakan  bahwa kedua orang itu (penggugat dan tergugat) sebenarnya ingin  menganiaya Nabi Daud, hanya saja mereka tidak sampai melaksanakan niat  jahatnya karena ketahuan terlebih dahulu.
 Kemudian Allah SWT  menjelaskan jawaban Daud lebih terperinci. Daud mengatakan kepada orang  yang berperkara itu bahwa sebagian besar orang yang mengadakan  perserikatan, menganiaya anggotanya yang lain hal ini terjadi karena  sifat hasad, dengki dan memperturutkan hawa nafsu sehingga hak anggota  yang satu terambil oleh anggota yang lain. Terkecuali orang-orang yang  dalam hatinya penuh dengan iman dan mencintai amal saleh yang terhindar  dari perbuatan yang jahat itu.
 Di akhir ayat Allah SWT menjelaskan  bahwa Nabi Daud merasa bahwa ia sedang mendapat cobaan dari Allah. Lalu  ia meminta ampun kepada Allah atas kesalahan yang in sadari, seraya  bersungkur sujud bertobat kepada-Nya karena merasakan kekurangan yang  ada pada dirinya.
 Kesalahan dan kekurangan yang la sadari dari  peristiwa yang menimpa dirinya ialah ketergesaannya memberikan jawaban  kepada orang yang berperkara, padahal ia belum memperoleh keyakinan yang  sebenar-benarnya dan prasangkanya bahwa kedatangan orang yang ingin  memperdayakannya itu adalah cobaan dari Allah, padahal apa yang ia duga  itu tidak terjadi.
 |  | 
   | 25 | Maka kami ampuni baginya kesalahannya itu.Dan  sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat  kembali yang baik.(QS. 38:25) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 25 
 
 فَغَفَرْنَا لَهُ ذَلِكَ وَإِنَّ لَهُ عِنْدَنَا لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَآبٍ (25 Kemudian  Allah SWT menjelaskan bahwa Dia telah memberikan ampun kepada Daud atas  kesalahan yang ia sadari. Allah SWT menilai bahwa kesadaran yang tinggi  terhadap peristiwa yang ia hayati, dan ketajaman nuraninya terhadap apa  yang tergetuk dalam hatinya serta taatnya kepada Allah, sebagai tanda  bahwa ia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Allah. Dan hamba Allah  seperti dialah yang berhak mendapat tempat kembali yang baik, yaitu  surga na'im yang penuh dengan kenikmatan.
 |  | 
   | 26 | Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu  khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di  antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu,  karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.sesungguhnya  orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat,  karena mereka melupakan hari perhitungan.(QS. 38:26) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 26 
 
 يَا دَاوُدُ  إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ  بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ  إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ  بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ (26 Dalam ayat ini Allah SWT  menjelaskan pengangkatan Nabi Daud sebagai penguasa, dan pengangkatannya  sebagai penegak hukum di kalangan rakyatnya. Allah SWT menjelaskan dan  menyatakan bahwa dia mengangkat Daud sebagai penguasa yang memerintah  kaumnya. Pengertian penguasa diungkapkan dengan khalifah, yang artinya  pengganti, adalah sebagai isyarat agar Daud dalam menjalankan  kekuasaannya selalu dihiasi dengan sopan santun yang baik, yang diridai  Allah, dan dalam melaksanakan peraturan hendaknya berpedoman kepada  hidayah Allah. Dengan demikian sifat-sifat khalifah Allah tergambarlah  pada diri pribadinya. Maka rakyatya pun tentu akan menaati segala  peraturannya dan tingkah lakunya yang patut diteladani.
 Selanjutnya  Allah menjelaskan bahwa Dia menyuruh Daud agar memberi keputusan  terhadap perkara yang terjadi antara manusia dengan keputusan yang adil  dengan berpedoman pada wahyu yang diturunkan kepadanya. Dalam wahyu itu  terdapat hukum yang mengatur kesejahteraan manusia di dunia dan  kebahagiaan mereka di akhirat. Dan melarangnya memperturutkan hawa  nafsunya dalam melaksanakan segala macam urusan yang berhubungan dengan  kesejahteraan manusia di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
 Dalam  ayat ini terdapat isyarat yang menunjukkan pengangkatan Daud sebagai  Rasul dan tugas-tugas apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang Rasul  serta mengandung pelajaran bagi para pemimpin dalam melaksanakan  kepemimpinannya.
 Pada akhir ayat Allah SWT menjelaskan akibat dari  orang yang memperturutkan hawa nafsu dan hukuman apa yang pantas  dijatuhkan kepadanya.
 Memperturutkan hawa nafsu meyebabkan seorang  kehilangan kesadaran. Dengan demikian ia akan kehilangan kontrol  pribadi, akhirnya sesatlah ia dari jalan yang diridai Allah. Kemudian  apabila kesesatan itu telah menyelubungi hati seseorang, lupalah ia akan  keyakinan yang melekat dalam hatinya bahwa di atas kekuasaannya masih  ada yang lebih berkuasa. Itulah sebabnya maka orang yang memperturutkan  hawa nafsu itu diancam dengan ancaman yang keras, yang akan mereka  rasakan deritanya di hari pembalasan, hari diperhitungkannya seluruh  amal manusia guna diberi balasan yang setimpal.
 |  | 
   | 27 | Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan  apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah.Yang demikian itu adalah  anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena  mereka akan masuk neraka.(QS. 38:27) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 27 
 
 وَمَا  خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ذَلِكَ ظَنُّ  الَّذِينَ كَفَرُوا فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ (27 Allah  SWT menjelaskan bahwa Dia menjadikan langit, bumi dan makhluk apa saja  yang berada di antaranya, tidaklah sia-sia. Langit dengan segala bintang  yang menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan  bulan yang menampakkan bentuknya berubah-rubah dari malam ke malam,  sangat bermanfaat bagi manusia. Begitu juga bumi dengan segala isinya.  baik yang tampak di permukaannya ataupun yang tersimpan dalam perutnya,  sangat besar artinya bagi kehidupan manusia. Kesemuanya itu diciptakan  Allah atas kekuasaan dan kehendak-Nya sebagai rahmat yang tak ternilai  harganya. Apabila orang mau memperhatikan dengan seksama terhadap  makhluk-makhluk yang ada di jagat raya ini, pastilah ia mengetahui bahwa  semua makhluk yang ada itu tunduk pada ketentuan-ketentuan yang  berlaku, yang tak bisa dihindari. Kesemuanya menaati ketentuan-ketentuan  yang berlaku baginya. Begitu juga menciptakan manusia. Mereka ini tidak  dapat melepaskan diri dari ketentuan-ketentuan Allah, begitu lahir  sudah tunduk pada gaya tarik bumi, ia bernafas dengan zat asam dan  sebagainya. Tak pernah ada manusia yang menyimpang dari ketentuan ini.  Dan apabila sampai dewasa, ia memerlukan kawan hidup untuk mengisi  kekosongan jiwanya, dan untuk melaksanakan tujuan hidupnya mengembangkan  keturunan. Kemudian kalau ajal telah datang merenggutnya, ia kembali ke  asalnya. Ia akan dihidupkan kembali di kampung akhirat, guna  mempertanggungjawabkan segala amalnya selagi hidup di dunia.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku. (Q.S. Az Zariyat: 56)
 Dengan  demikian apabila manusia berpikir secara wajar, tentu akan mengakui  keesaan Allah dan ke Maha Kuasaan-Nya terhadap semua yang ada di langit,  di bumi serta segala makhluk yang ada di antara keduanya. Dan apabila  manusia mengakui ke Maha Kuasaan-Nya tentulah akan mengakui pula  kekuasaan-Nya menurunkan wahyu kepada hamba pilihan-Nya.
 Lalu Allah  SWT menjelaskan sikap orang-orang kafir Quraisy. Mereka tidak mau  memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di langit dan bumi,  dan juga tidak mau meneliti tanda kebesaran Allah yang ada pada diri  mereka sendiri. Itulah sebabnya maka mereka itu mendustakan keesaan  Allah dan mendustakan hari berbangkit.
 Di dalam Hadis Qudsi disebutkan:
 
 
 
 كنت كنزا مخفيا فأردت أن أُعْرَف فخلقت الخلق فبي عرفوني Artinya: Aku  adalah khazanah yang tersembunyi. lalu Aku ingin supaya dikenal. Sebab  itulah Aku menciptakan makhluk. Maka dengan mengenal ciptaan-Kulah  makhluk-makhluk itu mengenal Aku.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 وما خلقنا السموات والأرض وما بينهما لاعبين ما خلقناهما إلا بالحق ولكن أكثرهم لا يعلمون Artinya: Dan  Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya  dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan  hak, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Q.S. Ad Dukhan: 38-39)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 أفحسبتم أنما خلقناكم عبثا وأنكم إلينا لا ترجعون Artinya: Maka  apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara  main-main (saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?.  (Q.S. Al Mu'minun: 115)
 Pada penghujung ayat Allah SWT menegaskan  bahwa mereka itu akan mendapatkan kenyataan yang berbeda dengan apa yang  mereka duga selama hidup di dunia. Mereka akan merasakan neraka wail  yang memang disediakan sebagai siksaan bagi mereka, sebagai balasan yang  setimpal atas keingkaran mereka terhadap keesaan Allah, kebenaran wahyu  dan terjadinya hari berbangkit.
 |  | 
   | 28 | Patutkah Kami menganggap orang-orang yang  beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang  berbuat kerusakan di muka bumi Patutkah (pula) Kami menganggap  orang-orang yang bertaqwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat(QS. 38:28) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 28 
 
 أَمْ نَجْعَلُ  الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَالْمُفْسِدِينَ فِي  الْأَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ (28 Dalam pada  itu Allah SWT menjelaskan bahwa di antara kebijaksanaan Allah ialah  tidak menganggap sama para hamba-Nya yang melakukan kebaikan, dengan  orang-orang yang terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan.
 Allah SWT  menjelaskan bahwa tidak patutlah bagi zat-Nya dengan segala  keagungan-Nya, apabila menganggap sama antara hamba-hamba-Nya yang  beriman dan melakukan kebaikan dengan orang-orang yang mengingkari  keesaan-Nya lagi memperturutkan hawa nafsunya.
 Dimaksud dengan  orang-orang yang beriman dalam ayat ini ialah orang-orang yang meyakini  bahwa Allah SWT Maha Esa, Dia tidak memerlukan sekutu dalam melaksanakan  kekuasaan dan kehendak-Nya. Atas keyakinan itulah mereka menyadari dan  melaksanakan apa yang seharusnya diperbuat terhadap sesamanya dan kepada  Penciptanya. Dan dengan keyakinan itu pula mereka menaati perintah  Khaliknya yang disampaikan melalui Rasul-Nya dan menjauhi segala  larangan-Nya. Mereka selalu berusaha keras memelihara kebersihan jiwanya  dari noda-noda yang mengotorinya.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 وكل إنسان ألزمناه طائره في عنقه ونخرج له يوم القيامة كتابا يلقاه منشورا اقرأ كتابك كفى بنفسك اليوم عليك حسيبا Artinya: Dan  tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya  (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya  pada Hari Kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. "Bacalah  kitabmu", cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab  terhadapmu. (Q.S. Al Isra': 13-14)
 Sedang yang dimaksud dengan orang  yang berbuat kerusakan di muka bumi ialah orang yang tidak mau  mengikuti kebenaran dan memperturutkan hawa nafsunya. Mereka ini tidak  mau mengakui Keesaan Allah, kebenaran wahyu, terjadinya hari berbangkit  dan hari pembalasan. Karena itulah mereka jauh dari rahmat Allah, berani  menerjang larangan-larangan-Nya. Mereka tidak meyakini bahwa mereka  akan dibangkitkan kembali dari kuburnya dan akan dihimpun di padang  Mahsyar untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 يوم  يفر المرء من أخيه وأمه وأبيه وصاحبته وبنيه لكل امرئ منهم يومئذ شأن  يغنيه وجوه يومئذ مسفرة ضاحكة مستبشرة ووجوه يومئذ عليها غبرة ترهقها قترة  أولئك هم الكفرة الفجرة Artinya: Pada hari ketika manusia lari  dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya.  Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup  menyibukkannya. Banyak muka pada hari itu berseri-seri. Tertawa dan  gembira ria, dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu dan  ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi  durhaka. (Q.S. Abasa: 34-42)
 Apabila ada di antara hamba Allah yang  diberi pahala karena amal baiknya di dunia, dan ada pula yang disiksa  akibat amal buruknya, maka hal itulah yang sesuai dengan hikmah dan  kebijaksanaan Allah. Allah SWT telah memberikan akal, agar dengan akal  itu mereka dapat mengetahui betapa luasnya nikmat Allah yang telah  diberikan kepada mereka. Tetapi mereka tidak mau mempergunakan akal itu  sebaik-baiknya, sehingga mereka tidak mensyukuri nikmat itu, bahkan  mereka mengingkarinya. Juga Allah telah mengutus Rasul-Nya untuk  membimbing mereka kepada jalan yang benar. Petunjuk dan bimbingan Rasul  itu bukan saja tidak mereka hiraukan, tetapi malah didustakan.
 |  | 
   | 29 | Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan  kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya  dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.(QS. 38:29) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 29 
 
 كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (29 Kemudian  Allah SWT menjelaskan bahwa Dia telah menurunkan Alquran kepada  Rasulullah dan pengikut-pengikutnya. Alquran itu adalah kitab yang  sempurna mengandung bimbingan yang sangat bermanfaat kepada umat  manusia. Bimbingan itu menuntun agar hidup sejahtera di dunia dan  berbahagia di akhirat. Dengan merenungkan isinya, manusia akan menemukan  cara-cara mengatur kemaslahatan hidup di dunia. Tamsil ibarat dan kisah  dari umat terdahulu menjadi pelajaran dalam menempuh tujuan hidup  mereka dan menjauhi rintangan dan hambatan yang menghalangi. Alquran itu  diturunkan dengan maksud agar direnungkan kandungan isinya, kemudian  dipahami dengan pengertian yang benar, lalu diamalkan sebagaimana  mestinya. Pengertian yang benar diperoleh dengan jalan mengikuti  petunjuk-petunjuk Rasul, dengan dibantu oleh Ilmu Pengetahuan yang  dimiliki, baik yang berhubungan dengan bahasa ataupun yang berhubungan  dengan perkembangan kemasyarakatan. Begitu pula dalam mendalami  petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam kitab itu, hendaknya dilandasi  tuntunan Rasul serta berusaha untuk menyemarakkan pengalamannya dengan  ilmu pengetahuan hasil pengalaman dan pemikiran mereka.
 Untuk memberikan pengertian yang lebih terperinci mengenai pengertian ayat ini baik kiranya dikemukakan pendapat Hasan Basry.
 "Banyak  hamba Allah dan anak-anak yang tidak mengerti makna Alquran, walaupun  telah membacanya di luar kepala. Mereka ini hafal betul hingga tak  satupun huruf yang ketinggalan. Mereka mengabaikan ketentuan-ketentuan  Alquran itu hingga salah seorang di antara mereka mengatakan. "Demi  Allah saya telah membaca Alquran, hingga tak satu hurufpun yang  kulewatkan." Sebenarnyalah orang demikian itu telah melewatkan Alquran  seluruhnya, karena pengaruh Alquran tak tampak pada diri orang itu, baik  pada budi pekertinya maupun pada perbuatannya. Demi Allah apa gunanya  ia menghafal setiap hurufnya, selama mereka mengabaikan  ketentuan-ketentuan Allah. Mereka itu bukan ahli hikmah dan ahli Pemberi  pengajaran. Semoga Allah tidak memperbanyak jumlah orang yang seperti  itu".
 |  | 
   | 30 | Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).(QS. 38:30) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 30 
 
 وَوَهَبْنَا لِدَاوُدَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ (30 Allah  SWT menjelaskan bahwa di samping Daud yang dianugerahi kemuliaan dan  kekuasaan, juga dia dianugerahi putra yang saleh, yang mempunyai  kemampuan melanjutkan perjuangannya, namanya Sulaiman. Ia mewarisi  sifat-sifat ayahnya. Ia terkenal sebagai hamba yang taat beribadah dan  dalam segala urusan ia memulangkan puji kepada Allah atas dasar  keyakinannya bahwa segala macam kenikmatan dan keindahan itu terwujud  hanyalah semata-mata karena limpahan rahmat Allah dan taufik-Nya. Itulah  sebabnya maka ia disebut sebagai hamba Allah yang paling baik, dan  sebagai pujian yang pantas diberikan kepadanya Allah menyifatinya  sebagai hamba-Nya yang amat taat kepada Tuhannya, Dengan demikian Allah  mengangkat Nabi Sulaiman menjadi Nabi menggantikan dan meneruskan  kenabian dan kerajaan Nabi Daud as serta mewarisi Ilmu pengetahuannya  yang tertuang dalam Kitab Zabur.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 وورث سليمان داود Artinya: Dan Sulaiman telah mewarisi Daud. (Q.S. An Naml: 16)
 |  | 
   | 31 | (Ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore,(QS. 38:31) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 31 
 
 إِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصَّافِنَاتُ الْجِيَادُ (31 Allah  SWT menyebutkan salah satu di antara peristiwa yang dihadapi Sulaiman,  yang menyebabkan dia pantas mendapat pujian. Peristiwa itu terjadi pada  saat beliau memeriksa, latihan pasukan berkuda yang biasanya dilakukan  pada sore hari. Kuda-kuda itu dilatih agar dapat diketahui  ketangkasannya dan kemampuan geraknya sehingga memungkinkan untuk dibawa  dalam medan pertempuran. Juga dilatih pula kemampuannya untuk  mengurangi kecepatannya atau berhenti seketika, sewaktu-waktu diperlukan  dan daya tahannya menghadapi serangan-serangan mendadak. Kuda-kuda itu  dilatih sedemikian rupa agar dapat dikendalikan sesuai dengan taktik  yang dikehendaki oleh pasukan yang mengendarainya. Ketangkasan kuda ikut  menentukan berhasil tidaknya sesuatu pasukan dalam menguasai medan dan  mematahkan serangan musuh.
 |  | 
   | 32 | maka ia berkata: `Sesungguhnya aku menyukai  kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat  Tuhanku sampai kuda itu hidang dari pandangan.(QS. 38:32) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 32 
 
 فَقَالَ إِنِّي أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّي حَتَّى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِ (32 Kemudian  Allah SWT menjelaskan keadaan Sulaiman pada mat menyaksikan latihan  kuda itu. Ia mengatakan bahwa ia menyukai kuda karena kuda itu sangat  berguna untuk digunakan sebagai alat menegakkan kebenaran dan membela  agama Allah. Kesenangannya melatih kuda itu sedemikian mencekam dirinya,  sehingga tiap sore hari ia mengunjungi hingga matahari terbenam di ufuk  langit bagian barat yaitu hingga cahaya matahari mulai sirna, dan  gelapnya malam menghalangi pemandangannya untuk menyaksikan latihan itu.  Pada saat-saat itulah terjadi pergolakan dalam dirinya, kepentingan  manakah yang harus didahulukan di antara kedua kepentingan. Kepentingan  pertama ialah kesadaran jiwanya untuk beribadat kepada Allah. Sedangkan  kepentingan kedua ialah melatih kuda untuk kepentingan menegakkan  kebenaran dan membela kalimat Tauhid. Dalam keadaan seperti itu ia  menyadari bahwa apabila ia menyaksikan latihan berkuda itu hingga larut,  berarti ia mengabaikan ibadah yang harus ia lakukan.
 Di dalam ayat  ini tidak dijelaskan secara terperinci apakah kesenangan Sulaiman  memeriksa latihan kuda itu menyebabkan. ia kehilangan waktu sorenya  untuk melakukan ibadah ataupun tidak. Begitu pula tidak diterangkan yang  didahulukan oleh Sulaiman, memeriksa latihan kuda atau melaksanakan  ibadah. Namun yang dapat dipahami dari ayat tersebut ialah pada saat dia  asyik menyaksikan latihan kuda, terbetiklah dalam hatinya adanya  kesadaran beribadat kepada Allah, yang apabila keasyikannya itu  dituruti, niscaya berlarut-larut hingga kehilangan kesempatannya untuk  bermunajat dengan Allah. Maka pengertian yang patut diambil dari ayat  ini ialah, pergolakan yang terjadi pada diri Sulaiman itu ialah  penyesalan karena tidak melakukan ibadah kepada Allah pada awal.  waktunya, karena sibuk menyaksikan latihan kuda. Kemudian ia sadar dan  melaksanakannya pada akhir waktu.
 |  | 
   | 33 | `Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku`. Lalu ia mengusap-ngusap kaki dan lehernya.`(QS. 38:33) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 33 
 
 رُدُّوهَا عَلَيَّ فَطَفِقَ مَسْحًا بِالسُّوقِ وَالْأَعْنَاقِ (33 Dalam  pada itu Allah SWT menjelaskan apa yang diperintahkan Sulaiman kepada  para pelatih kudanya. Ia menyuruh pelatihnya agar kuda-kuda itu dibawa  kembali kepadanya. Dan setelah pelatih itu membawa kuda kepadanya, ia  pun mendekati. Lalu ia mengusap kaki dan lehernya sebagai tanda kepuasan  Sulaiman terhadap hasil gemilang yang dicapai kuda-kuda itu. Dengan  demikian kuda itu telah dapat dipergunakan dalam peperangan untuk  menggempur musuh atau untuk mengelakkan serangan-serangan musuh yang  datang secara mendadak.
 Dari uraian tersebut dapatlah dikatakan  bahwa Sulaiman as hamba Allah yang saleh, taat beribadah, teliti dan  cermat merencanakan perjuangan untuk menegakkan kalimat Tauhid serta  mempunyai kesadaran yang tinggi dalam saat-saat menentukan mana yang  lebih penting dari yang penting.
 |  | 
   | 34 | Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman  dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh(yang  lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat.(QS. 38:34) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 34 
 
 وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَى كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ (34 Kemudian  Allah SWT menjelaskan keadaan Sulaiman pada saat mendapat cobaan dan  keadaannya setelah selesai menghadapi cobaan itu. Allah SWT mencobanya  dengan menimpakan sakit keras. Demikian hebatnya serangan penyakitnya  itu hingga kehilangan kekuatan sama sekali. Badannya lemah lunglai  tergeletak di atas kursinya seolah-olah tidak bernyawa lagi.
 Di  saat-saat menerima cobaan seperti itu, ia selalu meluangkan harapannya  kepada Allah serta menerima cobaan itu dengan ikhlas. Pada penghujung  ayat, Allah SWT menegaskan bahwa Sulaiman lalu bertobat meminta ampun  atas kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya serta berserah diri  kepada Allah.
 |  | 
   | 35 | Ia berkata: `Ya Tuhanku, ampunilah aku dan  anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun  sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha pemberi`.(QS. 38:35) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 35 
 
 قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ (35 Sesudah  itu Allah SWT menjelaskan bahwa setelah Sulaiman sembuh dari sakitnya,  ia menyadari kelemahan yang ada pada dirinya. Ia telah memilih yang  kurang penting. Dia telah kehilangan waktu yang utama untuk melakukan  ibadah karena menyaksikan latihan kuda.
 Lalu Nabi Sulaiman berdoa  kepada Allah agar dianugerahi kerajaan yang tidak ada tandingannya, yang  tak akan dimiliki oleh seorang jua pun sesudahnya.
 Nabi Sulaiman  dibesarkan dalam lingkungan kerajaan dan kenabian. Sejak kecilnya ia  terlatih sebagai seorang anak dari seorang raja dan Nabi. Maka ia pun  mewarisi kemampuan sebagai raja dan sebagai Nabi. Maka Allah SWT  menganugerahkan kepada Sulaiman kemampuan menjadi raja dan sekaligus  menjadi Nabi. Itulah sebabnya maka Allah SWT menganugerahkan kepadanya  kerajaan yang sangat kuat dan kekayaan yang berlimpah ruah, yang sukar  dicari tandingannya.
 Di akhir ayat Allah SWT menyebutkan alasan yang  dikemukakan Sulaiman dalam doanya yaitu karena Allah SWT benar-benar  akan mengabulkan doa setiap orang yang disertai usaha dan syarat  kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kehendak-Nya.
 |  | 
   | 36 | Kemudian kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya,(QS. 38:36) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 36 - 38 
 
 فَسَخَّرْنَا  لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاءً حَيْثُ أَصَابَ (36)  وَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاءٍ وَغَوَّاصٍ (37) وَآخَرِينَ مُقَرَّنِينَ  فِي الْأَصْفَادِ (38 Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan beberapa  nikmat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman, sebagai jawaban dari pada  doanya. Pertama: Allah SWT menganugerahkan kepada Sulaiman kekuasaan  menundukkan angin, atas izin Allah angin berhembus dengan kencang atau  gemulai menurut kehendaknya pula.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 ولسليمان الريح عاصفة تجري بأمره إلى الأرض التي باركنا فيها وكنا بكل شيء عالمين Artinya: Dan  (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang  tiupnya, yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah  memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al  Anbiya: 81)
 Kedua: Allah SWT menganugerahkan kepadanya menundukkan  setan-setan yang ahli bangunan dan ahli selam, yang melakukan tugas  sesuai dengan perintah Sulaiman. Apabila ia memerintahkan kepada mereka  membangun sesuatu bangunan seperti gedung-gedung pertemuan istana,  benteng pertahanan atau gedung-gedung tempat menyimpan harta kekayaan  Sulaiman dan lain-lain, maka tugas itu dapat mereka selesaikan dalam  waktu yang sangat singkat. Juga apabila Sulaiman memerintahkan mereka  untuk mengumpulkan mutiara dan merjan serta kekayaan laut lainnya, tugas  itu dapat diselesaikan dengan cepat pula.
 Ketiga: Allah SWT  menganugerahkan kepadanya kekuasaan menundukkan setan yang menentang  perintahnya. Tangan dan kaki mereka terikat dalam belenggu, agar tidak  berbahaya kepada yang lain, dan sebagai hukuman atas pembangkangannya  itu.
 Mengenai kekuasaan yang diberikan Allah kepada Sulaiman untuk  menundukkan setan, ialah kekuasaan yang menggerakkan mereka untuk  melakukan tugas-tugas berat, yaitu tugas-tugas membangun gedung-gedung  dan menyelam mengeluarkan kekayaan laut. Demikian pula tidak ada  keterangan secara pasti mengenai bagaimana Sulaiman membelenggu setan  itu. Sikap yang paling utama ialah kita menerima saja keterangan yang  terdapat dalam Alquran dengan keterangan bahwa kita serahkan kepada ilmu  pengetahuan hingga dapat mengungkapkan pengertiannya.
 |  | 
   | 37 | dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam,(QS. 38:37) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 37 
 
 وَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاءٍ وَغَوَّاصٍ (37  (Dan Kami tundukkan pula kepadanya setan-setan, semuanya ahli bangunan) yakni pandai membuat bangunan-bangunan yang menakjubkan dan aneh (dan penyelam) ahli menyelam di dalam laut untuk mengambil mutiara-mutiara yang terkandung di dalamnya.
 |  | 
   | 38 | dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.(QS. 38:38) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 38 
 
  وَآخَرِينَ مُقَرَّنِينَ  فِي الْأَصْفَادِ (38  (Dan setan yang lain) setan-setan yang lainnya (yang terikat) dirantai (dalam belenggu) yaitu, tangan mereka masingmasing diikatkan ke kepalanya dengan memakai belenggu.
 |  | 
   | 39 | Inilah anugerah kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab.(QS. 38:39) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 39 
 
 هَذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ (39 Sesudah  itu Allah SWT menjelaskan segala macam nikmat itu adalah anugerah Allah  yang diberikan kepada Sulaiman secara khusus. Nikmat itu meliputi  kerajaan yang besar, kekayaan yang berlimpah-limpah dan kekuasaan yang  tak pernah akan diberikan kepada yang lain. Nikmat-nikmat itu  dianugerahkan kepadanya agar dipergunakannya sebagaimana mestinya.
 Pada  penghujung ayat, Allah menandaskan bahwa nikmat-nikmat itu diberikan  kepada Sulaiman tanpa pertanggungjawaban, karena Sulaiman telah diberi  kemampuan untuk mengendalikan segala macam nikmat itu.
 |  | 
   | 40 | Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.(QS. 38:40) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 40 
 
 وَإِنَّ لَهُ عِنْدَنَا لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَآبٍ (40 Kemudian  Allah SWT menjelaskan bahwa di samping kemuliaan yang telah dicapainya  di dunia, yang sangat menakjubkan itu, ia akan dilimpahi karunia yang  lebih nikmat lagi dan kedudukannya yang lebih mulia, Allah menjanjikan  kepadanya bahwa ia akan dimasukkan dalam deretan hamba-hamba-Nya yang  mempunyai kedudukan yang sangat dekat kepada Allah, yaitu kedudukan yang  diperoleh para Rasul dan para Nabi, tempat kembali yang baik yaitu  surga na'im yang penuh dengan segala macam kenikmatan.
 |  |