| 41 | Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu,(QS. 37:41) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 40 - 42 
 
 إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (40) أُولَئِكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَعْلُومٌ (41) فَوَاكِهُ وَهُمْ مُكْرَمُونَ (42 Allah  SWT menceritakan kenikmatan kaum yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya  mereka dengan penuh keikhlasan melakukan amal kebaikan, menjauhi segala  bentuk kemaksiatan dan kemungkaran, bersih dari dosa selalu memanjatkan  doa dan harapan kepada Tuhan mereka. Itulah hamba-hamba Allah yang  ikhlas, yang akan mendapatkan surga, sebagaimana firman Allah SWT:
 
 
 
 لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم ثم رددناه أسفل سافلين Artinya: Sesungguhnya  Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.  Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-serendahnya  (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,  maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (Q.S. At Tin: 4-6)
 Dan firman Allah SWT:
 
 
 
 والعصر إن الإنسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات Artinya: Demi  Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,  kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. (Q.S. Al  asr: 1-3)
 Golongan hamba Allah yang ikhlas itu, tidak akan merasakan  azab, tidak akan ditanya pada hari hisab, bahkan mereka mungkin  diampuni kesalahannya jika ada kesalahan, dan diberi ganjaran pahala  sepuluh kali lipat dari tiap amal saleh yang dikerjakannya atau lebih  besar dari itu dengan kehendak Allah SWT.
 Kepada mereka inilah Allah  SWT memberikan rezeki yang telah ditentukan yakni buah-buahan yang  beraneka ragam yang mewangi baunya dan rasanya amat lezat sehingga  membangkitkan selera untuk menikmatinya. Mereka hidup mulia lagi  mendapat pelayanan dan penghormatan.
 Dari ayat-ayat di atas, dapat dipahami bahwa makanan di surga itu disediakan untuk kenikmatan dan kesenangan.
 |  | 
   | 42 | yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan,(QS. 37:42) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 40 - 42 
 
   فَوَاكِهُ وَهُمْ مُكْرَمُونَ (42 (Yaitu buah-buahan) menjadi Badal atau 'Athaf Bayan dari lafal Rizqun; yaitu bermacam-macam rezeki yang dimakan hanya untuk dinikmati, bukan untuk memelihara kesehatan, karena penduduk surga tidak perlu lagi memelihara kesehatan sebab mereka telah diciptakan untuk hidup abadi dan sehat selama-lamanya. (Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan) dengan pahala yang berlimpah dari Allah swt.
 |  | 
   | 43 | di dalam syurga-syurga yang penuh nikmat,(QS. 37:43) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 43 - 44 
 
 فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ (43) عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ (44 Dalam  ayat ini, Allah SWT menjelaskan lebih lanjut hamba-hamba Allah yang  beriman dan beramal saleh dan surga yang penuh nikmat yang mempunyai  tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya terdapat sungai-sungai yang  mengalir, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
 
 
 
 والذين آمنوا وعملوا الصالحات لنبوئنهم من الجنة غرفا تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها نعم أجر العاملين Artinya: Dan  orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh,  sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi  di dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. mereka kekal di  dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal.  (Q.S. Al Ankabut: 58)
 Ahli surga itu duduk di atas kursi yang megah  berhadap-hadapan satu sama lain agar satu sama lain saling mengenal dan  mereka berbincang-bincang tentang hal-hal yang menyenangkan, yang  memberikan mereka kepuasan rohani serta jasmaniah yang diterangkan Allah  dengan firman-Nya:
 
 
 
 وأقبل بعضهم على بعض يتساءلون Artinya: Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya. (Q.S. At Tur: 25)
 |  | 
   | 44 | di atas tahta-tahta kebesaran berhadap-hadapan.(QS. 37:44) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 44 
 عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ (44
 
 (Di atas takhta-takhta kebesaran berhadap-hadapan) artinya, sebagian dari mereka duduk menghadap kepada sebagian yang lain, sehingga sebagian dari mereka tidak melihat tengkuk sebagian yang lainnya.
 |  | 
   | 45 | Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir.(QS. 37:45) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 45 - 47 
 
 يُطَافُ  عَلَيْهِمْ بِكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ (45) بَيْضَاءَ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ  (46) لَا فِيهَا غَوْلٌ وَلَا هُمْ عَنْهَا يُنْزَفُونَ (47 Sesudah  menggambarkan makanan dan tempat tinggal mereka, Allah SWT kemudian  menerangkan minuman mereka. Dengan dilayani oleh anak-anak remaja yang  bagus-bagus, ahli surga itu menikmati minuman lezat, segelas khamar yang  sangat jernih bagaikan air bening yang warnanya putih bersih lagi sedap  rasanya, dan ada minuman mereka yang bercampur zanjabil (jahe) yang  didatangkan dari sumber air surga yang namanya Salsabil sebagaimana  diterangkan dalam firman Allah SWT:
 
 
 
 ويسقون فيها كأسا كان مزاجها زنجبيلا عينا فيها تسمى سلسبيلا ويطوف عليهم ولدان مخلدون إذا رأيتهم حسبتهم لؤلؤا منثورا Artinya: Di  dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya  adalah jahe. (Yang didatangkan dan) sebuah mata air surga yang dinamakan  salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap  muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka mutiara yang  bertaburan. (Q.S. Al Insan: 17-19)
 Kenikmatan minuman yang  disediakan Allah dalam surga ini merupakan kelengkapan kenikmatan bagi  ahli surga. Mereka disuguhi bermacam ragam khamar yang melimpah ruah  seolah-olah khamar itu diambilnya dari sumber yang bening yang mengalir  tanpa putus-putusnya, setiap kali mereka meminta tentu mendapatkannya.  Allah SWT menjelaskan pula bahwa khamar dalam surga itu keadaannya jauh  berbeda dengan khamar yang terdapat di dunia, baik mengenai  kejernihannya, warnanya, baunya dan rasanya.
 Demikian pula pengaruh  minuman terhadap jasmani dan rohani berbeda dengan khamar dunia. Khamar  surga tidak membahayakan dan tidak memabukkan.
 |  | 
   | 46 | (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum.(QS. 37:46) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 46 
 بَيْضَاءَ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ  (46
 
 
 |  | 
   | 47 | Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya.(QS. 37:47) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 47 
 لَا فِيهَا غَوْلٌ وَلَا هُمْ عَنْهَا يُنْزَفُونَ (47
 
 
 |  | 
   | 48 | Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya,(QS. 37:48) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 48 - 49 
 
 وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ عِينٌ (48) كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَكْنُونٌ (49 Kemudian  Allah menyebutkan lagi dalam ayat ini kecantikan istri ahli-ahli surga  sebagai penyempurnaan terhadap nikmat yang diberikan Tuhan kepada mereka  di akhirat. Istri-istri mereka itu merupakan bidadari-bidadari yang  cantik-cantik, tidak suka melihat orang-orang yang bukan suaminya,  matanya jeli, kulitnya putih kuning bersih seperti warna telur burung  unta yang belum pernah disentuh orang-orang dan belum dikotori debu.  Warna kulit perempuan demikian, sangat disenangi oleh orang Arab.
 Dalam ayat yang lain digambarkan pula bidadari itu bagaikan mutiara. Firman Allah:
 
 وحور عين كأمثال اللؤلؤ المكنون
 Artinya:
 Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. (Q.S. Al Waqiah: 22-23)
 |  | 
   | 49 | seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.(QS. 37:49) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 49 
 
  كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَكْنُونٌ (49 (Seakan-akan mereka) yakni warna kulit mereka (adalah telur) burung unta (yang tersimpan dengan baik) bagaikan telur burung unta yang terlindungi oleh bulu induknya, sehingga tidak ada suatu debu pun yang menempel padanya, demikian pula warnanya, putih kekuning-kuningan, warna kulit seperti itu adalah warna kulit wanita yang paling cantik.
 |  | 
   | 50 | Lalu sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap.(QS. 37:50) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 50 
 
 فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ (50 Dalam  ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang mukmin dalam surga  duduk saling berhadap-hadapan dan berbincang-bincang satu sama lain  sambil menikmati minuman yang disuguhkan kepada mereka. Betapa nikmatnya  mengenang masa lampau mereka sewaktu dalam kesenangan dan ketenteraman  hidup dalam surga itu. Mereka berbincang-bincang tentang pelbagai  keutamaan dan pengalaman mereka di dunia. Menurut Al Qasysyany, mereka  saling memperbincangkan ahli surga dan neraka, keadaan orang-orang yang  hidup berbahagia dan hidup sengsara. Mereka juga menengok kedua golongan  ini dan ganjaran yang mereka peroleh dan hukuman yang mereka derita  juga memperbincangkan percakapan keadaan orang-orang yang berada di  antara surga dan neraka.
 |  | 
   | 51 | Berkatalah salah seorang di antara mereka:` Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman,(QS. 37:51) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 51 - 53 
 قَالَ  قَائِلٌ مِنْهُمْ إِنِّي كَانَ لِي قَرِينٌ (51) يَقُولُ أَئِنَّكَ لَمِنَ  الْمُصَدِّقِينَ (52) أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا  أَئِنَّا لَمَدِينُونَ (53
 
 Dalam ayat ini dijelaskan isi percakapan  antara ahli surga. Seorang di antara mereka menceritakan kepada  teman-temannya bahwa sewaktu hidup di dunia dia mempunyai seorang teman  yang menanyakan kepadanya dengan nada mencemoohkan tentang keyakinannya  akan hari berbangkit dan Hari Kiamat. Kawannya itu sangat mengingkari  akan terjadinya hari berbangkit dari kubur itu. Dengan penuh keheranan  dan keingkaran kawannya di dunia itu mengatakan lagi kepadanya bahwa  tidaklah mungkin dan sangat tidaklah masuk akal bilamana manusia yang  sudah menjadi tanah dan tulang-belulang itu akan dihidupkan kembali dari  dalam kubur sesudah itu lalu diadakan perhitungan terhadap amal  perbuatannya semasa hidupnya.
 Menurut keyakinan orang kafir itu tak  ada lagi perhitungan antara kejahatan dan kebaikan, antara kafir dan  iman dan semua perbuatan manusia sudah selesai diperhitungkan dalam  dunia. Namun Allah SWT menegaskan adanya perhitungan terakhir dengan  firman-Nya:
 
 
 
 وما يستوي الأعمى والبصير والذين آمنوا وعملوا  الصالحات ولا المسيء قليلا ما تتذكرون إن الساعة لآتية لا ريب فيها ولكن  أكثر الناس لا يؤمنون Artinya: Dan tidaklah sama orang yang buta  dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang  beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka.  Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. Sesungguhnya Hari Kiamat itu  pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya. akan tetapi kebanyakan  manusia tiada beriman. (Q.S. Al Mu'min: 58-59)
 |  | 
   | 52 | yang berkata: `Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)?(QS. 37:52) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 52 
 
  يَقُولُ أَئِنَّكَ لَمِنَ  الْمُصَدِّقِينَ (52  (Yang berkata,) kepadaku dengan nada yang mengejek, ('Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan) adanya hari berbangkit?
 |  | 
   | 53 | Apakah bila kita telah mati dan kita telah  menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar  (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?`(QS. 37:53) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 53 
 
 أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا  أَئِنَّا لَمَدِينُونَ (53  (Apakah apabila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah sesungguhnya kita) kedua huruf Hamzah pada ketiga tempat yang disebutkan di atas, yaitu A-innaka, A-idzaa dan A-innaa boleh dibaca Tahqiq dan boleh pula dibaca Tas-hil (benar-benar akan dibangkitkan untuk diberi pembalasan?') maksudnya akan dibalas dan dihisab? Ia ternyata ingkar kepada hal tersebut.
 |  | 
   | 54 | Berkata pulalah ia: `Maukah kamu meninjau (temanku itu)?`(QS. 37:54) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 54 - 57 
 قَالَ  هَلْ أَنْتُمْ مُطَّلِعُونَ (54) فَاطَّلَعَ فَرَآهُ فِي سَوَاءِ  الْجَحِيمِ (55) قَالَ تَاللَّهِ إِنْ كِدْتَ لَتُرْدِينِ (56) وَلَوْلَا  نِعْمَةُ رَبِّي لَكُنْتُ مِنَ الْمُحْضَرِينَ (57
 
 Penghuni surga itu  berkata kepada teman-temannya sama-sama ahli surga, supaya mereka mau  meninjau keadaan ahli surga. Dengan peninjauan itu tentulah mereka akan  bertambah syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik kepada  mereka untuk mengikuti petunjuk Nabi-nabi sehingga mereka terlepas dari  penderitaan api neraka.
 Maka ahli surga itu meninjau keadaan  penghuni neraka, dan diperlihatkan kepada kawan-kawannya yang kafir,  sedang berada di tengah-tengah api neraka menyala-nyala. Pada waktu itu  penghuni surga itu menuding kawannya yang berada di neraka itu, karena  sewaktu di dunia hampir saja dia dijerumuskan ke dalam kekafiran oleh  kawannya itu. Tetapi berkat taufik dan hidayah Allah SWT yang  dianugerahkan kepadanya, terhindarlah dia dari pengaruh paham kawannya  yang kafir itu, dan selamatlah ia dari azab neraka. Percakapan antara  penghuni surga dan neraka itu diterangkan Allah SWT pula dalam  firman-Nya:
 
 
 
 ونادى أصحاب الحنة أصحاب النار أن قد وجدنا ما وعدنا  ربنا حقا فهل وجدتم ما وعد ربكم حقا قالوا نعم فأذن مؤذن بينهم أن لعنة  الله على الظالمين Artinya: Dan penghuni-penghuni surga berseru  kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami  dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya  kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa  (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?". Mereka (penduduk  neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat)  mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan  kepada orang-orang yang zalim, (Q.S. Al A'raf: 44)
 Firman Allah SWT:
 
 
 
 ونادى أصحاب النار أصحاب الجنة أن أفيضوا علينا من الماء أو مما رزقكم الله قالوا إن الله حرمهما على الكافرين Artinya: Dan  penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkan kepada kami sedikit  air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu". Mereka  (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan  keduanya itu atas orang-orang kafir. (Q.S. Al A'raf: 50)
 |  | 
   | 55 | Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala.(QS. 37:55) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 55 
 
  فَاطَّلَعَ فَرَآهُ فِي سَوَاءِ  الْجَحِيمِ (55  (Maka ia meninjaunya) yakni orang yang mengatakan demikian itu dari sebagian jendela surga (lalu ia melihat temannya itu) yaitu temannya yang ingkar kepada adanya hari berbangkit itu (di tengah-tengah neraka menyala-nyala) berada di tengahtengah neraka Jahim.
 |  | 
   | 56 | Ia berkata (pula): `Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku,(QS. 37:56) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 56 
 
 قَالَ تَاللَّهِ إِنْ كِدْتَ لَتُرْدِينِ (56) وَلَوْلَا  نِعْمَةُ رَبِّي لَكُنْتُ مِنَ الْمُحْضَرِينَ (57
 |  | 
   | 57 | jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka).(QS. 37:57) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 57 
 وَلَوْلَا  نِعْمَةُ رَبِّي لَكُنْتُ مِنَ الْمُحْضَرِينَ (57
 
 (Jika tidak karena nikmat Rabbku) atas diriku yaitu berupa iman (pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret) bersamamu ke dalam neraka. Dan penduduk surga berkata,
 |  | 
   | 58 | Maka apakah kita tidak akan mati?,(QS. 37:58) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 58 - 61 
 
 أَفَمَا  نَحْنُ بِمَيِّتِينَ (58) إِلَّا مَوْتَتَنَا الْأُولَى وَمَا نَحْنُ  بِمُعَذَّبِينَ (59) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (60)  لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ (61 Dalam ayat ini Allah  SWT menjelaskan pernyataan penghuni surga itu bahwa mereka sangat puas  terhadap nikmat dan kebahagiaan mereka di dalam surga. Mereka merasakan  keadaan hidup dalam surga, tidak akan mengalami kematian lagi dan tidak  pula akan menderita azab. Satu-satunya kematian yang mereka alami ialah  kematian pertama, yaitu kematian yang meninggalkan kehidupan dunia.  Berbeda halnya dengan orang-orang kafir di dalam neraka. Meskipun mereka  sudah mengalami kematian pertama, namun mereka masih menginginkan  kematian kedua kalinya untuk mengakhiri penderitaan yang bersangkutan di  neraka Jahanam.
 Adapun penghuni surga tidak pernah meragukan  keabadian hidup di surga, karena keraguan itu menimbulkan kegelisahan  dan kegelisahan adalah penderitaan. Penghuni surga menyatakan lagi  dengan penuh kesungguhan bahwa segala kenikmatan yang mereka peroleh,  kelezatan makanan dan minuman dan segala kepuasan rohaniah di dalam  surga itu adalah kemenangan yang besar. Dan untuk mencapai kemenangan  yang besar menurut mereka, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh penuh  keikhlasan dan pengabdian kepada Allah SWT di dunia.
 |  | 
   | 59 | Melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)?(QS. 37:59) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 59 
 
  إِلَّا مَوْتَتَنَا الْأُولَى وَمَا نَحْنُ  بِمُعَذَّبِينَ (59 (Melainkan hanya kematian kita yang pertama) yakni kematian kita di dunia (dan kita tidak akan disiksa di akhirat ini?") Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna menetapkan kenikmatan yang mereka rasakan dan sebagai ungkapan rasa syukur mereka atas nikmat yang telah dilimpahkan Allah kepada diri mereka, yaitu mereka dijadikan hidup abadi dengan penuh kenikmatan dan tidak disiksa untuk selama-lamanya.
 |  | 
   | 60 | Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar.(QS. 37:60) | 
   |  | 
   |  | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 60 
 
 إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (60  (Sesungguhnya ini) yakni apa yang Aku jelaskan mengenai keadaan penduduk surga (benar-benar kemenangan yang besar.)
 |  |