Kamis, 26 September 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH ASH-SHAAFFAAT AYAT 61 - 80 ( 04 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : ASH SHAAFFAAT
Ayat [182]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:4/10
61 Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja`.(QS. 37:61)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 58 - 61

أَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِينَ (58) إِلَّا مَوْتَتَنَا الْأُولَى وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (59) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (60) لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ (61

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan pernyataan penghuni surga itu bahwa mereka sangat puas terhadap nikmat dan kebahagiaan mereka di dalam surga. Mereka merasakan keadaan hidup dalam surga, tidak akan mengalami kematian lagi dan tidak pula akan menderita azab. Satu-satunya kematian yang mereka alami ialah kematian pertama, yaitu kematian yang meninggalkan kehidupan dunia. Berbeda halnya dengan orang-orang kafir di dalam neraka. Meskipun mereka sudah mengalami kematian pertama, namun mereka masih menginginkan kematian kedua kalinya untuk mengakhiri penderitaan yang bersangkutan di neraka Jahanam.
Adapun penghuni surga tidak pernah meragukan keabadian hidup di surga, karena keraguan itu menimbulkan kegelisahan dan kegelisahan adalah penderitaan. Penghuni surga menyatakan lagi dengan penuh kesungguhan bahwa segala kenikmatan yang mereka peroleh, kelezatan makanan dan minuman dan segala kepuasan rohaniah di dalam surga itu adalah kemenangan yang besar. Dan untuk mencapai kemenangan yang besar menurut mereka, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh penuh keikhlasan dan pengabdian kepada Allah SWT di dunia.
62 (Makanan syurga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum.(QS. 37:62)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 62 - 63

أَذَلِكَ خَيْرٌ نُزُلًا أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ (62) إِنَّا جَعَلْنَاهَا فِتْنَةً لِلظَّالِمِينَ (63

Dalam ayat ini Allah SWT memperingatkan kepada orang-orang kafir tentang azab yang mereka alami di neraka. Kepada mereka dikemukakan pertanyaan tentang hidangan yang lebih baik apakah rezeki yang diberikan kepada penghuni surga sebagai telah disebutkan ataukah buah pohon zaqqum yang pahit lagi menjijikkan.
Pertanyaan itu adalah sebagai ejekan kepada mereka. Namun kemudian mereka mempertanyakan tentang pohon zaqqum itu. Mungkinkah dia tumbuh dalam neraka, padahal neraka itu membakar segalanya. Bagi mereka pohon zaqqum itu merupakan ujian dan cobaan dan di akhirat akan dijadikan bahan siksaan. Allah SWT berfirman:

وما جعلنا الرؤيا التي أريناك إلا فتنة للناس والشجرة الملعونة في القرآن ونخوفهم فما يزيدهم إلا طغيانا كبيرا
Artinya:
Dan kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Alquran. Dan Kami menakut-nakuti mereka tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka. (Q.S. Al Isra': 60)
63 Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang zalim.(QS. 37:63)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 62 - 63

أَذَلِكَ خَيْرٌ نُزُلًا أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ (62) إِنَّا جَعَلْنَاهَا فِتْنَةً لِلظَّالِمِينَ (63

 (Apakah yang demikian itu) hal-hal yang telah disebutkan bagi ahli surga itu (merupakan hidangan yang lebih baik) suguhan atau hidangan yang diperuntukkan menjamu tamu atau orang yang menginap (ataukah pohon zaqqum) yang disediakan buat ahli neraka; pohon zaqqum adalah pohon yang paling buruk dan sangat pahit rasanya, tempat asalnya adalah Tihamah. Allah menumbuhkan pohon itu di dalam neraka Jahim, sebagaimana yang akan diterangkan nanti.

063. (Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu) artinya ditumbuhkannya pohon tersebut di dalam neraka (sebagai fitnah bagi orang-orang yang lalim) yakni orang-orang kafir Mekah, karena mereka telah mengatakan, bahwa api itu membakar pohon, mana mungkin di dalam neraka dapat ditumbuhkan pohon.
64 Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka yang menyala,(QS. 37:64)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 64 - 65 

إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ (64) طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ (65

Allah SWT dalam ayat ini menegaskan bahwa pohon zaqqum itu tumbuh dari dasar neraka yang menyala-nyala. Dahan-dahannya menjulang tinggi setinggi nyala api neraka. Pohon itu tumbuh dari api dan dari api pula dia dijadikan. Mayangnya seperti kepala setan sangat buruk dan menjijikkan. Orang Arab dalam menggambarkan sesuatu yang sangat buruk dan menjijikkan mengumpamakannya dengan setan, misalnya seperti kepala setan. Tetapi wujud setan itu tidak ada yang mengetahui.
Hanya saja khayalan manusia menggambarkannya sangat buruk. Sebaliknya dalam menggambarkan sesuatu yang indah, mereka mengumpamakannya dengan malaikat, Karena itu Tuhan mempergunakan kata malaikat dalam menggambarkan kebagusan Yusuf as dalam firman-Nya:

ما هذا بشرا إن هذا إلا ملك كريم
Artinya:
Ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia. (Q.S. Yusuf: 31)
65 mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan.(QS. 37:65)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 64 - 65 


إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ (64) طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ (65

064. (Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala) yakni dari dasar neraka Jahanam, dan ranting-rantingnya mencuat sampai ke relung-relungnya.

065. (Mayangnya) diserupakan dengan mayang pohon kurma (seperti kepala setan-setan) maksudnya, seperti ular-ular yang sangat buruk dan menjijikkan tampangnya.
66 Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.(QS. 37:66)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 66 - 68 

فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ (66) ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِنْ حَمِيمٍ (67) ثُمَّ إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَإِلَى الْجَحِيمِ (68

Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa makanan penghuni neraka itu buah pohon zaqqum. Walaupun mereka mengetahui baunya yang busuk dan rasanya yang pahit tetapi karena sangat lapar dan makanan lain tidak ada terpaksalah mereka memakannya sampai penuh perut mereka. Allah berfirman:

ليس لهم طعام إلا من ضريع لا يسمن ولا يغني من جوع
Artinya:
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (Q.S. Al Gasyiah: 6-7)
Sehabis makan buah zaqqum itu tentulah mereka memerlukan minuman. Maka kepada mereka disediakan minuman yang bercampur dari air yang sangat panas yang menghanguskan muka mereka, sebagaimana dilukiskan Allah SWT dalam firman-Nya:

إنا أعتدنا للظالمين نارا أحاط بهم سرادقها وإن يستغيثوا يغاثوا بماء كالمهل يشوي الوجوه
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. (Q.S. Al Kahfi: 29)
Setelah mereka makan dan minum maka mereka dikembalikan ke neraka jahim, tempat asal mula mereka.
67 Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.(QS. 37:67)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 67



ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِنْ حَمِيمٍ (67


(Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas) yang mereka minum, hingga bercampur di dalam perut mereka apa yang mereka makan dan apa yang mereka minum itu.
68 Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.(QS. 37:68)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat  68 



ثُمَّ إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَإِلَى الْجَحِيمِ (68


(Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim) ayat ini memberikan pengertian, bahwa mereka keluar dahulu dari dalam neraka untuk meminum air hamim atau air yang sangat panas itu, dan bahwasanya air yang sangat panas itu adanya di luar neraka.
69 Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat.(QS. 37:69)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 69 - 70 

إِنَّهُمْ أَلْفَوْا آبَاءَهُمْ ضَالِّينَ (69) فَهُمْ عَلَى آثَارِهِمْ يُهْرَعُونَ (70

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan sebabnya orang-orang kafir itu terjerumus ke dalam penderitaan azab yang sangat berat. Yaitu bahwa mereka sesudah mendengar seruan yang disampaikan Nabi Muhammad saw, benar-benar mengetahui dan menyadari kesesatan nenek moyang mereka tanpa mengindahkan peringatan Rasulullah saw. Mereka terlalu terburu-buru mengikut nenek moyang sehingga pikiran yang sehat dikesampingkan, seolah-olah mereka tidak sempat merenungkan peringatan-peringatan Rasul itu.
Kelakuan demikian itu sangat tercela karena tidak saja merugikan bagi pelakunya tetapi juga angkatan-angkatan yang hidup berikutnya. Kemunduran dan kehancuran akan menimpa umat, bilamana daya berpikir dan berprakarsa tidak berkembang pada mereka. Kebahagiaan akan dapat dicapai bilamana umat itu terus menerus mengembangkan daya berpikir mereka dengan pengamatan dan penelitian kehidupan spiritual dan material.
70 Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu.(QS. 37:70)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 70

  فَهُمْ عَلَى آثَارِهِمْ يُهْرَعُونَ (70

(Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu) atau terburu-buru mengikutinya, oleh karenanya mereka tergesa-gesa mengikuti kesesatan bapak-bapak mereka, tanpa berpikir lebih jauh lagi.
71 Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,(QS. 37:71)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 71 

وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ الْأَوَّلِينَ (71

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa sebagian besar umat-umat zaman dahulu sebelum zaman Nabi Muhammad saw, telah sesat. Mereka menyembah berhala dan mempersekutukannya dengan Tuhan dan seringkali berbuat kerusakan di atas bumi dengan mengadakan peperangan-peperangan. Hidup mereka didasarkan atas hawa nafsu dan angkara murka. Pemimpin-pemimpin mereka dan pembesar-pembesar negara berlaku aniaya dan menindas rakyat dengan kerja paksa membangun istana-istana dan kuil-kuil tempat penyembahan berhala dan makam-makam raja. Bahkan ada di antara mereka yang mengaku Tuhan dan rakyat dipaksa menyembah mereka. Demikianlah kisah-kisah umat-umat zaman dahulu seperti kaum 'Ad, Samud, raja Namruz, Firaun dan lain-lainnya.
72 dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan (rasul-rasul) di kalangan mereka.(QS. 37:72)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 72

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا فِيهِمْ مُنْذِرِينَ (72

Lalu Allah SWT mengutus kepada umat-umat dahulu itu Nabi-nabi dan Rasul-rasul untuk menegakkan agama tauhid, menjalankan amar makruf nahi mungkar. Nabi-nabi itu merupakan kekuatan moral yang berjuang untuk meluruskan jalan hidup manusia yang menyimpang dari fitrah kejadiannya. Mereka menunjukkan kepada kaumnya jalan yang hak dan yang batil, jalan yang baik dan yang buruk, serta mengingatkan kepada mereka azab yang akan menimpa mereka bila mereka tidak mau surut dari kesesatan dan tidak mau tunduk kepada kebenaran yang dibawa Rasul-rasul.
Tetapi Nabi-nabi dan Rasul-rasul itu ditentang, didustakan dan dimusuhi, bahkan ada di antara mereka yang dianiaya sampai dibunuh. Kehadiran para Rasul di tengah-tengah mereka itu dipandangnya sebagai gangguan bagi kemantapan kehidupan mereka, karena itu mereka tetap dalam kesesatan dan kegelapan. Kesudahannya datanglah azab Tuhan menimpa mereka sebagaimana diterangkan Allah SWT dalam firman-Nya:

فأما ثمود فأهلكوا بالطاغية وأما عاد فأهلكوا بريح صرصر عاتية
Artinya:
Adapun kaum Samud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. Adapun kaum 'Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin, lagi amat kencang. (Q.S. Al Haqqah: 5-6)
73 Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.(QS. 37:73)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 73 - 74 

فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُنْذَرِينَ (73) إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (74

Dalam ayat ini Allah SWT menyerukan kepada Rasulullah saw dan umatnya untuk memperhatikan nasib kaum-kaum yang mendustakan Rasul-rasul itu. Bekas-bekas kehancuran mereka itu masih dapat disaksikan berupa peninggalan purbakala. Dengan memperhatikan sejarah umat dahulu itu, mereka akan memperoleh pelajaran untuk merenungkan peringatan-peringatan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.
Tidaklah semua orang yang berada dalam kaum itu mengingkari utusan Tuhan yang datang kepada mereka dan mengalami siksaan sebagai balasan terhadap keingkaran kaum itu. Tetapi di antara terdapat hamba-hamba Allah yang beriman kepada-Nya dengan setulus-tulus hati beramal saleh, menaati segala perintah dan larangan-Nya. Mereka diselamatkan dari siksaan dan dianugerahi kebahagiaan dunia dan akhirat.
74 Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa tidak akan diazab).(QS. 37:74)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 74

إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (74

(Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan -dari dosa-dosa-) yakni kaum mukminin, sesungguhnya mereka selamat dari azab, karena keikhlasan mereka dalam beribadah kepada Allah. Atau karena Allah telah membersihkan mereka dari dosadosanya, makna ini berdasar qiraat yang membacanya Mukhlashiina.
75 Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami; maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami).(QS. 37:75)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 75 

وَلَقَدْ نَادَانَا نُوحٌ فَلَنِعْمَ الْمُجِيبُونَ (75

Dalam ayat ini Allah SWT menceritakan bahwa Nabi Nuh as. memanjatkan doa kepada Tuhan supaya memberikan pertolongan kepadanya terhadap ancaman penganiayaan dari kaumnya. Bahkan mereka sudah bermaksud membunuhnya sewaktu dia menyeru mereka kepada agama tauhid.
Meskipun cukup lama Nabi Nuh menyeru kaumnya siang dan malam, secara tersembunyi dan terang-terangan, namun hanya sedikit di antara mereka yang beriman. Setiap kali diberi peringatan dan pengajaran tambah jauh mereka dari agama dan tambah sengit permusuhannya kepada Nabi Nuh as. Hal itu menyebabkan Nabi Nuh sangat kecewa lalu dia berdoa kepada Tuhan agar orang-orang kafir itu segera dibinasakan seperti diceritakan Tuhan dalam Alquran:

وقال نوح رب لا تذر على الأرض من الكافرين ديارا إنك إن تذرهم يضلوا عبادك ولا يلدوا إلا فاجرا كفارا
Artinya:
Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. (Q.S. Nuh: 26-27)
Allah SWT memperkenankan doa Nabi Nuh as itu. Allah SWT menyebutkan dirinya sebagai Zat yang paling baik dalam memperkenankan doa karena terkabulnya doa itu sangat diharapkan oleh Nabi Nuh as pada saat itu karena kaumnya mendustakan dan menentangnya.
76 Dan Kami telah menyelamatkannya dan keluarganya dari bencana yang besar.(QS. 37:76)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 76 - 78 

وَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ (76) وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ (77) وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (78

Kemudian Allah SWT menjelaskan macam pengabulan doa Nabi-Nya itu:
Pertama Allah SWT telah menyelamatkan Nuh beserta orang-orang yang beriman termasuk beberapa orang putra-putranya, dari bencana yang besar yakni angin tofan yang dahsyat dibarengi banjir yang besar. Seorang putranya ikut tenggelam. Mereka yang selamat dari banjir besar itu ialah mereka yang berada dalam kapal sebagaimana yang diceritakan Allah dalam Alquran:

فأنجيناه ومن معه في الفلك المشحون ثم أغرقنا بعد الباقين
Artinya:
Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal. (Q.S. As Syu'ara: 119-120)
Kedua Allah SWT menjadikan anak cucu Nabi Nuh orang yang akan melanjutkan keturunannya, sedang kaum yang kafir dibinasakan, sebagaimana yang dimohon Nabi Nuh dalam doanya. Menurut riwayat, dari penumpang kapal itu, tidak ada yang berumur panjang kecuali tiga orang putra Nabi Nuh, yaitu Sam, Ham, Yafis. Sam adalah nenek moyang bangsa Arab, Ham adalah nenek moyang bangsa Habsyi dan Yafis adalah nenek moyang bangsa Rum. Dalam tafsir Al Maragi jilid VIII halaman 67 diterangkan bahwa menurut ahli sejarah: Sam nenek moyang bangsa Arab, Ham nenek moyang bangsa Habsyi dan Yafis nenek moyang bangsa Rum.
Sebenarnya tidak ada nas atau dalil-dalil yang tegas dari Alquran dan hadis sahih menerangkan mengenai anak-anak Nabi Nuh as.
Ketiga: Allah SWT mengabadikan pujian dan nama yang harum bagi Nuh as ini di kalangan para Nabi yang datang kemudian dan umat manusia sampai akhir zaman.
Beliau masyhur di kalangan kaum Muslimin termasuk salah seorang dari lima Rasul yang disebut Ulul 'Azmi yang artinya orang-orang yang mempunyai keteguhan hati. Empat Rasul lainnya ialah: Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad saw.
77 Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.(QS. 37:77)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 77

وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ (77

  (Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan) dengan demikian maka manusia semuanya adalah anak cucu dari Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh mempunyai tiga orang anak, yaitu Sam adalah bapak moyang bangsa Arab, bangsa Persia dan bangsa Romawi; Ham adalah bapak moyang bangsa yang berkulit hitam; Yafits adalah bapak moyang bangsa Turki, bangsa Khazr, Ya'juj dan Ma'juj dan lain-lainnya.
78 Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian:(QS. 37:78)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 78

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (78 

 (Dan Kami abadikan) Kami lestarikan (untuk Nuh itu) pujian yang baik (di kalangan orang-orang yang datang kemudian) yakni para nabi dan semua umat manusia hingga hari kiamat.
79 `Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam`.(QS. 37:79)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 79 

سَلَامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ (79

Kemudian Allah SWT menyebutkan salam kesejahteraan bagi Nuh "Salamun 'ala Nuhin" sebagai pengajaran bagi para malaikat, jin dan manusia supaya mereka juga mengucapkan salam sejahtera kepada Nuh as, sampai Hari Kiamat. Allah SWT berfirman:

قيل يا نوح اهبط بسلام منا وبركات عليك وعلى أمم ممن معك
Artinya:
Difirmankan: "Hai Nuh turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mungkin) dari orang-orang yang bersamamu". Dengan ucapan salam sejahtera untuk Nuh oleh umat manusia dari masa ke masa maka nama Nuh as akan tetap harum semerbak. (Q.S. Hud: 48)
80 Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS. 37:80)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 80 - 82

إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (80) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (81) ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ (82

Pengabdian keharuman nama Nuh dengan sebutan salam sejahtera kepadanya itu merupakan penghormatan kepadanya, adalah sebagai pembalasan kepadanya atas kebaikan yang diperbuatnya dan perjuangannya dalam menegakkan kalimat tauhid yang tak henti-hentinya, siang dan malam, terang-terangan dan sembunyi-sembunyi selama ratusan tahun. Juga sebagai imbalan atas kesabarannya, dalam menahan derita lahir dan batin selama menyampaikan risalahnya di tengah-tengah kaumnya.
Yang mendorong Nuh bekerja keras membimbing kaumnya adalah kemurnian dan keikhlasan pengabdiannya kepada Tuhan disertai keteguhan iman dalam jiwanya. Karena itu Allah SWT menyatakan bahwa dia benar-benar hamba-Nya yang penuh iman. Penonjolan iman pada pribadi Nuh sebagai Rasul yang mendapat pujian, adalah untuk menunjukkan arti yang besar terhadap iman itu sendiri karena dia merupakan modal dari segala amal perbuatan kebaikan.
Adapun kaum Nuh yang lain, yang tidak mau beriman kepada agama tauhid yang disampaikan kepada mereka, maka mereka dibinasakan oleh tofan dan banjir besar hingga tak seorangpun di antara mereka yang tinggal dan tak ada pula bekas peninggalan mereka yang dikenang. Mereka lenyap dari sejarah manusia.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [10]
Ayat 61 s/d 80 dari [182]


Tafsir Al qur'an ini di salin dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU