| 81 | Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman.(QS. 37:81) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 80 - 82 
 
 إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (80) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (81) ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ (82 Pengabdian  keharuman nama Nuh dengan sebutan salam sejahtera kepadanya itu  merupakan penghormatan kepadanya, adalah sebagai pembalasan kepadanya  atas kebaikan yang diperbuatnya dan perjuangannya dalam menegakkan  kalimat tauhid yang tak henti-hentinya, siang dan malam, terang-terangan  dan sembunyi-sembunyi selama ratusan tahun. Juga sebagai imbalan atas  kesabarannya, dalam menahan derita lahir dan batin selama menyampaikan  risalahnya di tengah-tengah kaumnya.
 Yang mendorong Nuh bekerja  keras membimbing kaumnya adalah kemurnian dan keikhlasan pengabdiannya  kepada Tuhan disertai keteguhan iman dalam jiwanya. Karena itu Allah SWT  menyatakan bahwa dia benar-benar hamba-Nya yang penuh iman. Penonjolan  iman pada pribadi Nuh sebagai Rasul yang mendapat pujian, adalah untuk  menunjukkan arti yang besar terhadap iman itu sendiri karena dia  merupakan modal dari segala amal perbuatan kebaikan.
 Adapun kaum Nuh  yang lain, yang tidak mau beriman kepada agama tauhid yang disampaikan  kepada mereka, maka mereka dibinasakan oleh tofan dan banjir besar  hingga tak seorangpun di antara mereka yang tinggal dan tak ada pula  bekas peninggalan mereka yang dikenang. Mereka lenyap dari sejarah  manusia.
 |  | 
   | 82 | Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain.(QS. 37:82) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 82 
 
  ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ (82  (Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain) yakni orang-orang kafir dari kaum Nabi Nuh. 083. (Dan sesungguhnya di antara golongan Nuh) yang mengikutinya dalam masalah pokok agama, yaitu masalah tauhid (adalah Ibrahim) sekalipun jarak zaman di antara keduanya sangat jauh, yaitu dua ribu enam ratus empat puluh tahun; dan adalah di antara keduanya terdapat Nabi Hud dan Nabi Saleh.
 |  | 
   | 83 | Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh).(QS. 37:83) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 83 
 
 وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لَإِبْرَاهِيمَ (83 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Nabi Ibrahim termasuk golongan Nuh  as. Beliau mengikuti jejak Nabi Nuh as. dalam memegangi ajaran tauhid,  meyakini akan adanya Hari Kiamat memperjuangkan tersebarnya agama tauhid  dan kepercayaan akan Hari Kiamat, melaksanakan amar makruf nahi mungkar  serta tabah dan sabar dalam menghadapi permusuhan kaum kafir.
 |  | 
   | 84 | (Ingatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.(QS. 37:84) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 84 
 
 إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (84 Allah  SWT dalam ayat ini mempertegas lagi kemurnian jiwa Nabi Ibrahim as. Dia  menghadapkan jiwanya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan penuh  keikhlasan, bersih dari kemusyrikan, terlepas dari kepentingan kehidupan  duniawi, lagi jauh dari perasaan-perasaan buruk lainnya yang dapat  mengganggu jiwanya.
 |  | 
   | 85 | (Ingatlah) ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: `Apakah yang kamu sembah itu?(QS. 37:85) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 85 - 87 
 إِذْ  قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَاذَا تَعْبُدُونَ (85) أَئِفْكًا آلِهَةً  دُونَ اللَّهِ تُرِيدُونَ (86) فَمَا ظَنُّكُمْ بِرَبِّ الْعَالَمِينَ (87
 
 Kemudian Allah SWT memperingatkan lagi kisah Ibrahim as. ketika dia  dengan jiwanya yang bersih dan tulus ikhlas berkata kepada orang tuanya  dan kaumnya mengapa sampai mereka menyembah patung-patung selain Allah.  Seharusnya hal itu tidak patut terjadi jika mereka mau berpikir tentang  patung-patung sembahan itu yang tidak memberi manfaat dan tidak pula  memberi mudarat kepada mereka:
 Firman Allah SWT:
 
 
 
 إذ قال  لأبيه يا أبت لم تعبد ما لا يسمع ولا يبصر ولا يغني عنك شيئا يا أبت إني قد  جاءني من العلم ما لم يأتك فاتبعني أهدك صراطا سويا Artinya: Ingatlah  ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu  menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat  menolong kamu sedikitpun?, Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang  kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu maka  ikutilah aku niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.  (Q.S. Maryam: 42-43)
 Dan dengan keras pula Ibrahim menyatakan kepada  mereka bahwa tidaklah benar sikap mereka yang menghendaki selain Allah  untuk disembah dengan alasan-alasan yang tidak benar. Untuk menyembah  Tuhan yang gaib itu diperlukan petunjuk maka penyembahan itu tentulah  didasarkan atas khayalan-khayalan dan selera pikiran masing-masing  orang. Dan hal demikian ini akan menimbulkan banyaknya bentuk-bentuk  penyembahan kepada Tuhan sesuai dengan konsepsi-konsepsi masing-masing  orang tentang Tuhan.
 Pada zaman Jahiliah, tiap-tiap kabilah bangsa  Arab mempunyai berhala dan patung sendiri-sendiri sesuai dengan pikiran  masing-masing kabilah itu. Demikian juga zaman Nabi Ibrahim terdapat  banyak patung-patung sembahan mereka sebagai hasil imajinasi kaumnya  pada waktu itu. Nabi Ibrahim yang diberi Allah SWT ilmu pengetahuan yang  tidak diberikan kepada kaumnya, tentulah beliau berusaha untuk merubah  keadaan demikian. Lalu beliau mengemukakan pertanyaan kepada kaumnya  sehingga terpaksa mereka berpikir tentang diri mereka masing-masing apa  dasar anggapan mereka tidak menyembah Tuhan Pencipta dan Penguasa  semesta alam bahkan sebaliknya mereka mempersekutukan-Nya dengan  patung-patung dan berhala-berhala. Sebenarnya mereka tidak dapat  mengemukakan alasan untuk menolak menyembah Tuhan Yang Maha Esa.
 |  | 
   | 86 | Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong?(QS. 37:86) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 86 
 
 أَئِفْكًا آلِهَةً  دُونَ اللَّهِ تُرِيدُونَ (86   (Apakah dengan jalan berbohong) kedua huruf Hamzah pada ayat ini dapat dibaca Tahqiq atau Tas-hil (kalian menghendaki sesembahan-sesembahan selain Allah?) lafal Ifkan adalah Maf'ul Lah, dan lafal Aalihah adalah Maf'ul Bih bagi lafal Turiduuna. Al-Ifku artinya dusta yang paling buruk; makna yang dimaksud adalah, apakah kalian menyembah selain Allah?
 |  | 
   | 87 | Maka apakah anggapanmu terhadap Tuhan semesta alam?`(QS. 37:87) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 87 
 
 فَمَا ظَنُّكُمْ بِرَبِّ الْعَالَمِينَ (87  (Maka apakah anggapanmu terhadap Rabb semesta alam?") jika kalian menyembah selain-Nya; apakah kalian menganggap bahwa Dia akan membiarkan kalian tanpa mengazab kalian? Tentu saja tidak, Dia pasti mengazab kalian. Mereka adalah orang-orang ahli perbintangan. Lalu mereka keluar pada hari raya mereka dan meletakkan makanan mereka di depan latar berhala-berhala mereka, mereka menduga bahwa hal itu dapat membawa berkah pada makanan mereka. Apabila mereka kembali, maka mereka memakan makanan tersebut. Mereka mengatakan kepada Nabi Ibrahim, "Marilah kita keluar."
 |  | 
   | 88 | Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang.(QS. 37:88) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 88 - 90 
 
 فَنَظَرَ نَظْرَةً فِي النُّجُومِ (88) فَقَالَ إِنِّي سَقِيمٌ (89) فَتَوَلَّوْا عَنْهُ مُدْبِرِينَ (90 Kemudian  Ibrahim as melayangkan pandangannya ke bintang-bintang dengan berpikir  dalam-dalam bagaimana menghadapi kaumnya yang keras kepala tetap  menyembah patung-patung, hanya dengan alasan "mempertahankan warisan  nenek moyang", padahal beliau sudah memberikan peringatan-peringatan dan  pengajaran-pengajaran kepada mereka. Sesudah berpikir dan  mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh beliau memutuskan untuk  mengambil tindakan yang penuh mengandung bahaya, yaitu menghancurkan  patung-patung sembahan semuanya itu. Keadaan demikian dijelaskan Allah  SWT dalam firman-Nya:
 
 
 
 إذ قال لأبيه وقومه ما هذه التماثيل التي أنتم لها عاكفون قالوا وجدنا آباءنا لها عابدين Artinya: (Ingatlah),  ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung  apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?". Mereka menjawab: "Kami  mendapati bapak-bapak kami menyembahnya". (Q.S. Al Anbiya: 52-53)
 Pada  suatu saat datanglah kaum Ibrahim mengundangnya untuk menghadiri hari  besar mereka. LaIu beliau menolak ajakan mereka secara halus dengan  alasan kesehatannya terganggu. Selain untuk menghindari hadir dalam hari  besar mereka, Nabi Ibrahim bermaksud melaksanakan rencananya untuk  menghancurkan patung-patung, dan menyatakan perlawanan secara terbuka  terhadap pemuja patung-patung itu. Kaumnya tidak mengetahui rencana Nabi  Ibrahim itu dan tidak pula mencurigainya. Juga tidak nampak pada  sikapnya bahwa dia tidak jujur dalam perkataannya. Dengan itu upacara  hari besar mereka berlangsung tanpa hadirnya Ibrahim as. Alasan  terganggu kesehatannya untuk tidak menghadiri undangan kaumnya, padahal  sebenarnya dia tidak sakit, tidaklah dia dipandang berdusta yang  terlarang dalam agama, dan hal itu tidak sesuai dengan sifat kenabian.  Bahwa Ibrahim as membohongi kaumnya itu memang benar. Rasulullah saw  bersabda:
 
 
 
 لم يكذب إبراهيم عليه السلام غير ثلاث كذبات: ثنتين في  ذات الله تعالى قوله إني سقيم وقوله بل فعله كبيرهم هذا وقوله في سارة هي  أختي. Artinya: Tidaklah Ibrahim as membohongi kecuali tiga  perkataan dua di antaranya untuk menyucikan zat Allah: yaitu  kata-katanya "kesehatannya terganggu" dan "sebenarnya patung yang besar  ini yang memecahkannya" dan kata-katanya mengenai istrinya Sarah "ini  saudaraku". (H.R. Ibnu Jarir dari Abu Hurairah)
 Kata-kata Nabi  Ibrahim "kesehatan terganggu" dan sebenarnya diucapkan di hadapan  kaumnya untuk menghindari hadirnya pada upacara hari besar kaumnya itu.
 Ibrahim  berkata: "Sesungguhnya kami dan bapak-bapakku berada dalam kesesatan  Yang nyata". Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan  sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?  Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu adalah Tuhan langit dan bumi  yang telah Dia ciptakan dan aku termasuk orang-orang yang dapat  memberikan bukti atas yang demikian itu". Demi Allah, sesungguhnya aku  akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi  meninggalkannya.
 Dalam perayaan hari besar itu, Nabi Ibrahim as  mempergunakan kesempatan untuk menghancurkan patung-patung kaumnya.  Sedang kata-katanya: "Patung yang paling besar ini yang memecahkannya",  diucapkan sewaktu dia diperiksa oleh kaumnya tentang perkara  penghancuran patung. Sebenarnya dia sendiri yang memecahkan patung itu  tapi dikatakan patung yang paling besarlah, padahal kaumnya menyadari  bahwa patung-patung itu tidak dapat berbuat apa-apa.
 Kedua kata-kata  Ibrahim as diucapkan dalam rangka perjuangannya menegakkan kalimat  tauhid. Adapun kata-kata yang ketiga ialah: "Sarah itu saudaraku"  padahal sebenarnya istrinya, diucapkan di hadapan raja ketika raja  menginginkan Sarah itu.
 Dengan demikian ketiga perkataan yang  diucapkan Ibrahim, itu bukanlah kebohongan yang tercela dalam pandangan  agama dan masyarakat. Rasulullah saw menjelaskan bahwa ketiga perkataan  Nabi Ibrahim itu dibenarkan agama, seperti sabda Nabi saw:
 
 
 
 ما منها كلمة إلا ما حَلَّ بَهَاءً عن دين الله تعالى. Artinya: Tidak  ada kata-kata dari ketiga perkataan itu kecuali mengungkapkan hal-hal  yang dibenarkan agama Allah. (H.R. Ibnu Abu Hatim dari Abu Zaid)
 |  | 
   | 89 | Kemudian ia berkata: `Sesungguhnya aku sakit`.(QS. 37:89) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 89 
 
 فَقَالَ إِنِّي سَقِيمٌ (89   (Kemudian ia berkata, "Sesungguhnya aku sakit") maksudnya, aku akan mengalami sakit
 |  | 
   | 90 | Lalu mereka berpaling daripadanya dengan membelakang.(QS. 37:90) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 90 
 
 
 فَتَوَلَّوْا عَنْهُ مُدْبِرِينَ (90 
 090. (Lalu mereka berpaling daripadanya) menuju ke tempat perayaan mereka (dengan membelakangi)
 |  | 
   | 91 | Kemudian ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu ia berkata: `Apakah kamu tidak makan?(QS. 37:91) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 91 - 94 
 
 فَرَاغَ  إِلَى آلِهَتِهِمْ فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ (91) مَا لَكُمْ لَا  تَنْطِقُونَ (92) فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبًا بِالْيَمِينِ (93)  فَأَقْبَلُوا إِلَيْهِ يَزِفُّونَ (94 Sesudah kaumnya pergi, maka  Ibrahim as diam-diam ia menuju tempat patung-patung itu, lalu dia  berkata dengan maksud mengejek: "Mengapa patung-patung itu tidak memakan  makanan-makanan yang dihidangkan di hadapannya. Sesajen-sesajen itu  disuguhkan oleh penyembah-penyembahnya pada hari-hari tertentu untuk  mengharapkan berkah.
 Tentu saja patung-patung itu tidak berkata  apa-apa. Tetapi kemudian Ibrahim as bertanya lagi: "Mengapa  patung-patung itu tidak menjawab pertanyaanku?". Kemudian dipukullah  patung-patung itu dengan keras sampai hancur berpotong-potong kecuali  sebuah patung yang paling besar. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan  kaumnya. Lalu mereka mencari pelakunya. Mereka memperoleh keterangan  bahwa Ibrahimlah yang memecahkan patung-patung itu. Mereka buru-buru  menemui Ibrahim as dan segera menanyakan kepadanya, benar tidaknya dia  memecahkan patung-patung itu. Ibrahim as mengelakkan pertanyaan itu dan  mengatakan, patung yang besar itulah yang memecahkannya. Setelah  mendengar ucapan itu kaumnya itu menundukkan kepala dan merenung diri  mereka masing-masing. Tidak ada yang dapat diperbuat mereka terhadap  patung besar itu, yang selama ini disembah mereka
 |  | 
   | 92 | Kenapa kamu tidak menjawab?`(QS. 37:92) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 92 
 
 مَا لَكُمْ لَا  تَنْطِقُونَ (92   Maka Ibrahim berkata, ("Kenapa kalian tidak menjawab?") ternyata berhala-berhala itu tidak juga menjawab.
 
 
 |  | 
   | 93 | Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya (dengan kuat).(QS. 37:93) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 93 
 
 فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبًا بِالْيَمِينِ (93 093. (Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya) artinya, dengan sekuat-kuatnya hingga berhala-berhala itu pecah berantakan. Berita penghancuran berhala-berhala itu sampai kepada kaumnya melalui orang286 orang yang melihat Nabi Ibrahim sedang menghancurkannya.
 |  | 
   | 94 | Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas.(QS. 37:94) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 94 
 
   فَأَقْبَلُوا إِلَيْهِ يَزِفُّونَ (94   094. (Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas) mereka berjalan dengan terburu-buru, lalu mereka berkata kepada Nabi Ibrahim, "Kami menyembahnya sedangkan kamu memecahkannya."
 |  | 
   | 95 | Ibrahim berkata: `Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?(QS. 37:95) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 95 - 99 
 
 قَالَ  أَتَعْبُدُونَ مَا تَنْحِتُونَ (95) وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا  تَعْمَلُونَ (96) قَالُوا ابْنُوا لَهُ بُنْيَانًا فَأَلْقُوهُ فِي  الْجَحِيمِ (97) فَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَسْفَلِينَ  (98) وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ (99 Sesudah  melihat keadaan kaumnya menundukkan kepala. Nabi Ibrahim lalu berkata  lagi kepada mereka bahwa tidak patut mereka menyembah patung-patung yang  mereka pahat dengan tangan mereka sendiri. Sekiranya di pihak mereka  sendiri lahir seorang yang punya akal pikiran, yang mencegah penyembahan  patung-patung itu. Nabi Ibrahim as menegaskan lagi bahwa yang patut  disembah hanyalah Allah SWT yang menciptakan mereka sendiri dan  menciptakan patung-patung sembahan-sembahan, hasil pekerjaan tangan  mereka. Tuhan Maha Pencipta lebih berhak disembah daripada makhluk-Nya.  Peringatan Ibrahim as ini diceritakan Allah SWT juga dalam firman-Nya:
 
 
 
 قال أفتعبدون من دون الله ما لا ينفعكم شيئا ولا يضركم أف لكم ولما تعبدون من دون الله أفلا تعقلون Artinya: Ibrahim  berkata: "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang  tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudarat  kepada kamu?" Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah.  Maka apakah kamu tidak memahami?. (Q.S. Al Anbiya: 66-67)
 Alasan-alasan  yang kuat disampaikan Nabi Ibrahim as tidak dapat mereka bantah dengan  alasan pula, sehingga mereka menempuh cara kekerasan menantang Ibrahim  as, mereka lalu merencanakan. membunuh Ibrahim as. Maka dibangunlah  sebuah bangunan untuk dijadikan tempat pembakaran Nabi Ibrahim as.  Manakala bangunan itu sudah siap lalu dilemparkanlah Nabi Ibrahim ke  dalam unggun api itu seperti yang diceritakan Allah dalam firman-Nya:
 
 
 
 قالوا حرقوه وانصروا آلهتكم إن كنتم فاعلين Artinya: Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bela tuhan-tuhan kamu jika kamu benar-benar hendak bertindak. (Q.S. Al Anbiya: 68)
 Kaum  Ibrahim itu benar-benar menghendaki kemusnahan Ibrahim dalam unggun api  itu. Tetapi Tuhan berkehendak menyelamatkan dia dari kebinasaan itu  dengan memerintahkan kepada api supaya tidak membakar Ibrahim.  sebagaimana firman-Nya:
 
 
 
 قلنا يا نار كوني بردا وسلاما على إبراهيم Artinya: Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", (Q.S. Al Anbiya: 69)
 Nabi Ibrahim as dengan demikian selamatlah dari unggun api, dan mendapat kemenangan atas orang kafir itu.
 Sesudah  beliau tidak melihat lagi tanda-tanda kesediaan untuk beriman pada  kaumnya, maka beliau bermaksud untuk meninggalkan mereka, berhijrah dari  kampung halaman. Barangkali di tempat yang baru itu beliau dapat  beribadah kepada Tuhan tanpa gangguan dari kaum yang ingkar, dan dapat  mengembangkan agama dengan taufik dan hidayah Allah SWT. Adapun negeri  yang beliau tuju ialah Baitulmakdis.
 |  | 
   | 96 | Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu`.(QS. 37:96) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 96 
 
  وَاللَّهُ  خَلَقَكُمْ وَمَا  تَعْمَلُونَ (96 096. (Padahal Allahlah yang telah menciptakan kalian dan apa yang kalian perbuat itu") yakni tentang apa yang kalian pahat dan hasil pahatan kalian itu, karenanya sembahlah Dia dan esakanlah Dia. Huruf Maa di sini menurut suatu pendapat adalah Maa Mashdariyah, menurut pendapat lainnya adalah Maa Maushulah, dan menurut pendapat lainnya lagi adalah Maa Maushufah.
 
 |  | 
   | 97 | Mereka berkata: `Dirikanlah suatu bangunan  untuk (membakar) Ibrahim; lalu dilemparkanlah dia ke dalam api yang  menyala-nyala itu`.(QS. 37:97) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 97 
 
 
  قَالُوا ابْنُوا لَهُ بُنْيَانًا  فَأَلْقُوهُ فِي  الْجَحِيمِ (97  097. (Mereka berkata) di antara sesama mereka ("Dirikanlah suatu bangunan untuknya) lalu kumpulkanlah kayu-kayu bakar di bawahnya, dan nyalakanlah api padanya, maka apabila ia telah menyala (lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu") yakni ke dalam api yang telah membesar nyalanya itu.
 |  | 
   | 98 | Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina.(QS. 37:98) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 98 
 
  فَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا  فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَسْفَلِينَ  (98  
 098. (Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya) dengan melemparkannya ke dalam api yang menyala-nyala untuk membinasakannya (maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina) orang-orang yang dikalahkan; karena ternyata Nabi Ibrahim keluar dari dalam api itu dalam keadaan selamat tidak apa-apa.
 
 |  | 
   | 99 | Dan Ibrahim berkata: `Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku(QS. 37:99) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 99 
 
 
   وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي  سَيَهْدِينِ (99 
 099. (Dan Ibrahim berkata, "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Rabbku) artinya berhijrah demi karena-Nya meninggalkan negeri orang-orang kafir (dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku) ke tempat yang aku diperintahkan-Nya berangkat ke sana, yaitu negeri Syam. Tatkala ia sampai di tanah suci yaitu Baitulmakdis, berkatalah ia dalam doanya,
 |  | 
   | 100 | Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.(QS. 37:100) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 100 - 101 
 
 رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101 Dalam  ayat ini, Allah SWT menceritakan bahwa Nabi Ibrahim dalam perantauan  memohon kepada Tuhan kiranya dianugerahi seorang anak yang saleh lagi  taat yang dapat menolongnya dalam menyampaikan dakwah dan mendampinginya  dalam perjalanan dan menjadi kawan dalam kesepian.
 Kehadiran anak  itu sebagai pengganti dari keluarga dan kaumnya yang ditinggalkannya.  Permohonan Nabi Ibrahim as ini diperkenankan Allah SWT. Kepadanya  disampaikan berita gembira bahwa Allah SWT akan menganugerahkan  kepadanya seorang anak laki-laki yang punya sifat sangat sabar.
 Sifat  kesabaran itu sedikit pada waktu balig. Karena pada masa kanak-kanak  sedikit sekali didapati sifat-sifat seperti sabar, tabah, lapang dada.  Anak remaja itu ialah Ismail as, anak laki-laki pertama dari Ibrahim as,  ibunya bernama Hajar istri kedua dari Ibrahim as. Putra kedua ialah  Ishak, lahir kemudian sesudah Ismail dari istri pertama "Sarah".
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar