| 41 | Jika mereka mendustakan kamu, maka  katakanlah:` Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas  diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap  apa yang kamu kerjakan `.(QS. 10:41) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 41 
 
 وَإِنْ  كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ  مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ (41 Kemudian  Allah swt. memberikan penjelasan bahwa apabila orang-orang musyrikin itu  tetap mendustakan Muhammad saw., maka Allah swt. memerintahkan  kepadanya untuk mengatakan kepada mereka bahwa Nabi Muhammad saw. berhak  meneruskan tugasnya yaitu meneruskan tugas-tugas kerasulannya sebagai  penyampai perintah Allah yang nyata kebenarannya, yang mengandung  peringatan dan penghibur serta tuntunan ibadah serta pokok-pokok  kemaslahatan yang menjadi pedoman untuk kehidupan dunia. Nabi Muhammad  saw. tidak diperintahkan untuk memeriksa mereka, apabila mereka tetap  mempertahankan sikap mereka yang mendustakan Alquran dan mempersekutukan  Allah swt. Allah swt. berfirman:
 
 
 قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلًا Artinya: Katakanlah:  "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka Tuhanmu  lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
 (Q.S. Al-Isra': 84)
 Mereka  berlepas diri (tidak bertanggung jawab) terhadap apa yang dilakukan  oleh Nabi Muhammad saw. dan Nabi Muhammad pun tidak bertanggung jawab  terhadap apa yang mereka lakukan. Maksudnya Allah swt. tidak akan  menjatuhkan hukuman kepada seseorang karena kesalahan orang yang lain.
 Allah swt. berfirman:
 
 
 
 قُلْ إِنِ افْتَرَيْتُهُ فَعَلَيَّ إِجْرَامِي وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تُجْرِمُونَ Artinya: Katakanlah:  "Jika aku membuat-buat nasihat itu, maka hanya akulah yang memikul  dosaku, dan aku berlepas diri dari dosa yang kamu perbuat."
 (Q.S. Hud: 35)
 Dan firman-Nya lagi:
 
 
 
 فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ Artinya: Jika mereka mendurhakaimu, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan."
 (Q.S. Asy Syu'ara: 216)
 |  
 
 | 
   | 42 | Dan di antara mereka ada orang yang  mendengarkanmu. Apakah kamu dapat menjadikan orang-orang tuli itu  mendengar walaupun mereka tidak mengerti.(QS. 10:42) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 42 
 
 وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ أَفَأَنْتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ وَلَوْ كَانُوا لَا يَعْقِلُونَ (42 Sesudah  itu Allah swt. menjelaskan kepada Nabi Muhammad dan  pengikut-pengikutnya bahwa di antara orang-orang yang mendustakan  ayat-ayat Allah itu ada sekelompok manusia yang mendengarkan secara  sembunyi-sembunyi apabila Alquran itu dibacakan. Mereka memperhatikan  pokok-pokok agama yang terkandung di dalamnya, hanya saja mereka itu  bukanlah bermaksud untuk mendengarnya dengan ketulusan hati. Karena  mereka pada saat mendengar itu tidak mau mempergunakan akalnya untuk  memperhatikan kandungan isinya dan tidak pula mau memikirkan maksud dan  tujuannya, sehingga mereka itu dapat memahami tujuan yang sebenarnya.
 Mereka  mendengarkan itu karena tertarik kepada susunan bahasa yang indah dari  Alquran dan mereka merasa tercengang mendengar keindahan susunannya,  seperti seorang yang tertarik kepada kicauan murai di atas pepohonan,  mereka hanya dapat menikmati keindahannya tetapi tidak dapat memahami  maksud apa yang terkandung dalam kicauannya itu. Allah swt. berfirman:
 
 
 
 مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ مِنْ رَبِّهِمْ مُحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ Artinya: Tidak  datang kepada mereka suatu ayat Alquran pun yang baru (diturunkan) dari  Tuhan mereka melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main.
 (Q.S. Al-Anbiya': 2)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 وَمَثَلُ الَّذِينَ  كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً  وَنِدَاءً صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ Artinya: Dan  perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti  penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain  panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab  itu) mereka tidak mengerti.
 (Q.S. Al-Baqarah: 171)
 Di akhir ayat  Allah swt. menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw. tidak akan dapat dan  tidak akan mampu untuk membuat mereka itu mendengar dan mengerti akan  apa yang mereka dengarkan, karena mereka itu telah kehilangan manfaat  dari indra pendengaran dalam arti yang sebenar-benarnya. Mereka itu  bukanlah pendengar yang baik, sebab pendengar yang baik ialah orang yang  dapat memikirkan dan memahami serta melaksanakan maksud dan tujuan dari  apa yang didengarnya. Apalagi di samping itu mereka selamanya memang  tidak akan berusaha untuk ikut mengerti, maka mereka tidak akan dapat  manfaat dari apa yang mereka dengarkan dan tidak akan dapat memahami  petunjuk-petunjuk yang dikandungnya.
 |  
 
 | 
   | 43 | Dan di antara mereka ada orang yang melihat  kepadamu, apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang  buta, walaupun mereka tidak dapat memperhatikan.(QS. 10:43) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 43 
 
 وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْظُرُ إِلَيْكَ أَفَأَنْتَ تَهْدِي الْعُمْيَ وَلَوْ كَانُوا لَا يُبْصِرُونَ (43 Sesudah  itu Allah swt. menjelaskan bahwa di antara orang-orang yang mendustakan  ayat-ayat Allah itu ada pula kelompok orang yang memperhatikan Nabi  Muhammad saw. pada saat dibacakan Alquran. Perhatian mereka itu adalah  secara lahiriah semata yang hanya dapat melihat gerakan lisan pada saat  mengucapkan lafal dan susunannya, bukan merupakan perhatian yang murni  yang dapat memahami dan memikirkan makna yang terkandung di dalam kata  yang tersusun dalam kalimat itu. Itulah sebabnya maka cahaya iman dalam  hati mereka tidak dapat memancar karena tertutup oleh noda-noda  kemusyrikan. Mereka tidak dapat melihat tanda-tanda kebenaran dan  petunjuk yang terkandung dalam ayat Alquran. Padahal pandangan batin  inilah yang membedakan manusia dengan binatang. Seharusnyalah dengan  perhatian itu manusia dapat memahami dan memikirkan apa yang dilihatnya  karena Allah menyamakan mereka itu dengan orang buat, jelas tampak dalam  akhir ayat pada saat Allah swt. menandaskan bahwa Nabi Muhammad sebagai  utusan tidaklah mampu membuat mereka itu melihat akan tanda-tanda  kebenaran yang terdapat di dalam ayat-ayat Alquran itu. Karena mereka  itu memang tidak akan mampu mengindra tanda-tanda kebenaran ayatnya  apalagi mereka tidak mempunyai niat untuk mempergunakan indra batinnya  untuk memahami kandungan isi ayat-ayat Alquran itu selama-lamanya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yunus 43
 
 
 وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْظُرُ إِلَيْكَ أَفَأَنْتَ تَهْدِي الْعُمْيَ وَلَوْ كَانُوا لَا يُبْصِرُونَ (43 (Dan  di antara mereka ada orang yang melihat kepadamu, apakah dapat kamu  memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta, walaupun mereka tidak  dapat memperhatikan) Allah swt. menyerupakan keadaan mereka dengan  keadaan orang-orang yang tidak dapat melihat, karena mereka tidak mau  mengambil petunjuk dari apa yang mereka lihat. Bahkan keadaan mereka  lebih parah lagi; gambaran ini diungkapkan pula di dalam firman-Nya yang  lain, yaitu, "Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." (Al-Hajj 46).
 |  
 
 | 
   | 44 | Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada  manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada  diri mereka sendiri.(QS. 10:44) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 44 
 
 إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَكِنَّ النَّاسَ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (44   Kemudian  daripada itu Allah swt. menandaskan kepada kaum Muslimin, bahwa Allah  tidak akan berbuat aniaya. Dia tidak akan mengurangi daya indra dan  semua alat yang dimiliki manusia untuk memperoleh petunjuk agar mereka  sampai kepada kebenaran dan dapat mempedomani petunjuk itu sehingga  dapat melaksanakannya untuk mencapai segala sesuatu yang bermanfaat bagi  mereka asalkan manusia itu sendiri mau mempergunakan pancaindranya  sebaik-baiknya. Kalau terjadi merekalah yang menganiaya diri mereka  sendiri. Karena mereka diberi mata, tetapi tidak mau memahami petunjuk  Allah berarti mereka yang menganiaya diri mereka sendiri. Karena mereka  tidak mau mendengar dan diberi hati tetapi tidak mau mengerti, maka  sepantasnyalah apabila mereka disiksa sebab menganiaya diri mereka  sendiri. Allah swt. telah menurunkan utusan untuk membimbing mereka  kepada kehidupan yang berbahagia di dunia dan di akhirat tetapi mereka  tidak mau mendengar dan tidak mau menaatinya, maka apabila kehidupan  mereka tersesat dan di akhirat kelak dijatuhi siksaan yang berat, maka  yang menganiaya mereka itu tiada lain adalah diri mereka sendiri. |  
 
 | 
   | 45 | Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu)  Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan  mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat saja di siang hari,  (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah  orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka  tidak mendapat petunjuk.(QS. 10:45) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 45 
 
 وَيَوْمَ  يَحْشُرُهُمْ كَأَنْ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِنَ النَّهَارِ  يَتَعَارَفُونَ بَيْنَهُمْ قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ  اللَّهِ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ (45 Allah swt. memerintahkan  Rasul-Nya agar memberikan peringatan kepada mereka bahwa Allah swt. akan  menimpakan siksa kepada mereka di hari kiamat yaitu pada saat mereka  dihimpun di padang Mahsyar setelah mereka dibangkitkan kembali dari alam  kubur. Mereka akan diperiksa pada hari itu dan akan diberikan  pembalasan yang setimpal dengan amalnya. Pada hari itu mereka akan dapat  membandingkan betapa lamanya waktu yang harus mereka lalui apabila  dibandingkan dengan kehidupan dunia yang terasa sebentar saja. Di saat  itulah mereka akan merasa menyesal karena tertipu oleh kehidupan dan  kenikmatan dunia yang sifatnya hanya sementara, serta melupakan  kehidupan akhirat padahal kehidupan akhirat itu adalah kehidupan yang  kekal dan di saat itu pulalah mereka akan merasakan penyesalan yang  berkepanjangan dan menerima hukuman. Allah swt. berfirman:
 
 
 
 كَأَنَّهُمْ  يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِنْ  نَهَارٍ بَلَاغٌ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ Artinya: Pada  hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, (mereka merasa)  seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari.  (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan  kaum yang fasik.
 (Q.S. Al-Ahqaf: 35)
 Dan firman Allah swt.:
 
 
 
 وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُونَ مَا لَبِثُوا غَيْرَ سَاعَةٍ كَذَلِكَ كَانُوا يُؤْفَكُونَ Artinya: Dan  pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa:  "Mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)." Seperti  demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran).
 (Q.S. Ar Rum: 55)
 Allah  swt. menjelaskan bahwa mereka itu merasa merugi, karena mereka tidak  dapat merasakan kebahagiaan yang abadi dan karena mereka tidak beriman  dengan iman yang benar serta tidak melakukan amal yang baik, yang dapat  meningkatkan diri mereka menjadi makhluk yang mulia yang pantas menerima  keridaan Allah, sehingga mereka berhak memasuki surga Aden. Mereka pun  mendustakan kepercayaan bahwa orang-orang yang diridai oleh Allah itu  dapat bertemu dengan Allah swt. Itulah sebabnya maka Allah swt. pada  akhir ayat menandaskan bahwa mereka itu tergolong orang-orang yang tidak  mendapat petunjuk, karena mereka telah menentukan pilihan yang salah  mengutamakan kehidupan dunia yang fana dan sementara daripada kehidupan  akhirat yang abadi yang mengandung kenikmatan yang tak ada taranya.
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yunus 45
 
 
 وَيَوْمَ  يَحْشُرُهُمْ كَأَنْ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِنَ النَّهَارِ  يَتَعَارَفُونَ بَيْنَهُمْ قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ  اللَّهِ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ (45 (Dan di hari ketika Allah  mengumpulkan mereka, seakan-akan) artinya keadaan mereka seolah-olah  (tidak pernah tinggal) di dunia atau di alam kubur (melainkan hanya  sesaat saja di siang hari) mengingat kengerian yang mereka lihat pada  saat itu. Jumlah tasybih atau kalimat ka-allam yalbatsuu illaa saa'atan  minan nahaar menjadi hal atau kata keterangan daripada dhamir maf'ul  yang terdapat di dalam lafal yahsyuruhum (mereka saling berkenalan di  antara sesama mereka) sebagian di antara mereka berkenalan dengan  sebagian yang lain bila mereka dibangkitkan dari alam kubur, kemudian  terputuslah perkenalan mereka mengingat ngerinya keadaan yang sedang  mereka hadapi. Kalimat ayat ini menjadi jumlah hal yang muqaddarah atau  berta'alluq pada zharaf. (Sesungguhnya rugilah orang-orang yang  mendustakan pertemuan mereka dengan Allah) yaitu mereka yang tidak  mempercayai adanya hari berbangkit (dan mereka tidak mendapat petunjuk).
 |  
 
 | 
   | 46 | Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian  dari (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka, (tentulah kamu akan  melihatnya) atau (jika) Kami wafatkan kamu (sebelum itu), maka kepada  Kami jualah mereka kembali, dan Allah menjadi saksi atas apa yang mereka  kerjakan.(QS. 10:46) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 46 
 
 وَإِمَّا  نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِلَيْنَا  مَرْجِعُهُمْ ثُمَّ اللَّهُ شَهِيدٌ عَلَى مَا يَفْعَلُونَ (46 Sesudah  itu Allah swt. menegaskan akan terjadinya siksaan yang dijanjikan Allah  kepada orang-orang musyrikin baik siksaan itu berupakan siksaan yang  akan ditimpakan kepada mereka di dunia, atau pun siksaan yang akan  ditimpakan kepada mereka di akhirat. Siksaan yang akan ditimpakan kepada  mereka itu akan diperlihatkan kepada Rasul keseluruhan atau sebagiannya  baik di waktu Rasul masih hidup atau pun setelah wafat. Hal itu  bergantung kepada kehendak Allah semata. Tetapi yang dimaksud di dalam  ayat itu bahwa Rasulullah saw. akan mengetahui siksaan-siksaan yang akan  ditimpakan kepada mereka itu tidak secara keseluruhannya tetapi hanya  sebagian saja, yaitu siksaan-siksaan yang telah ditimpakan kepada mereka  di dunia seperti terkabulnya doa Nabi di waktu perang Badar, yaitu  turunnya hujan yang deras yang menguntungkan kaum muslimin dan merugikan  orang-orang musyrikin sehingga kaum muslimin mendapat kemenangan yang  gilang-gemilang. Dan juga seperti kekalahan total orang-orang musyrikin  pada Futuh (penaklukan) Mekah sehingga kekuatan mereka menjadi binasa  sama sekali. Sekalipun demikian kepada Allah jualah persoalan mereka itu  akan kembali karena di hari Mahsyar kelak Allah akan memperlihatkan  kepada Nabi Muhammad saw. keseluruhan azab yang akan mereka rasakan.
 Kemudian  Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan perbuatan yang  mereka lakukan dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalang-halangi  pembalasan itu dan siksaan itu akan mereka rasakan dan mereka alami  sebagaimana mestinya. Allah berfirman:
 
 
 
 فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ  اللَّهِ حَقٌّ فَإِمَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي نَعِدُهُمْ أَوْ  نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ Artinya: Maka  bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar maka meskipun  Kami perlihatkan kepadamu sebahagian siksa yang Kami ancamkan kepada  mereka atau Kami wafatkan kamu (sebelum ajal menimpa mereka), namun  kepada Kami sajalah mereka dikembalikan.
 (Q.S. Al-Mu'min: 77)
 Dan firman Allah swt.:
 
 
 
 أَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِمْ مُقْتَدِرُونَ Artinya: Atau  Kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami (Allah) ancamkan  kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka.
 (Q.S. Az Zukhruf: 42)
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yunus 46
 
 
 وَإِمَّا  نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِلَيْنَا  مَرْجِعُهُمْ ثُمَّ اللَّهُ شَهِيدٌ عَلَى مَا يَفْعَلُونَ (46 (Dan  jika) lafal immaa ini asalnya adalah terdiri dari in syarthiyah dan maa  zaidah yang digabungkan menjadi satu (Kami perlihatkan kepadamu sebagian  dari apa yang Kami ancamkan kepada mereka) berupa azab, di dalam  hidupmu. Jawab syarath dibuang, lengkapnya adalah fadzaaka, artinya  tentulah kamu dapat menyaksikannya (atau jika Kami wafatkan kamu)  sebelum mereka tertimpa azab (maka kepada Kamilah mereka kembali, dan  Allah menjadi saksi) selalu melihat (atas apa yang mereka kerjakan)  berupa kedustaan mereka dan kekafiran yang mereka lakukan itu, kelak  Allah akan mengazab mereka dengan siksaan yang amat keras.
 |  
 
 | 
   | 47 | Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila  telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan  adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.(QS. 10:47) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 47 
 
 وَلِكُلِّ أُمَّةٍ رَسُولٌ فَإِذَا جَاءَ رَسُولُهُمْ قُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (47 Kemudian  daripada itu Allah swt. menjelaskan bahwa Allah swt. telah mengutus  utusan pada tiap-tiap umat pada saat-saat umat itu memerlukan utusan.  Tujuan diutusnya rasul itu ialah untuk memberikan pedoman-pedoman yang  wajib mereka turuti seperti pokok-pokok akidah dan segala amal saleh  yang menyelamatkan mereka itu dari siksaan di hari pembalasan. Dan pada  saat rasul-rasul itu telah datang kepada mereka dan telah menyampaikan  kepada mereka petunjuk-petunjuk yang harus mereka ketahui mengenai  urusan agama, maka seharusnyalah mereka tidak membuat alasan untuk  menolak dan menentangnya. Dan demikian pada hari pembalasan nanti Allah  swt. juga akan memberikan keputusan tentang apa yang harus mereka  rasakan dengan seadil-adilnya, dan mereka sedikit pun tidak teraniaya,  tidak mungkin ada yang menolak siksaan yang harus ditimpakan kepada  mereka, karena pembalasan itulah pembalasan yang setimpal dengan  perbuatan yang mereka lakukan, dan oleh karena itu mereka berhak  dijatuhi siksaan yang pedih.
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yunus 47
 
 
 وَلِكُلِّ أُمَّةٍ رَسُولٌ فَإِذَا جَاءَ رَسُولُهُمْ قُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (47 (Tiap-tiap  umat) dari umat-umat semuanya (mempunyai rasul, maka apabila telah  datang rasul mereka) kepadanya mereka mendustakannya (diberikanlah  keputusan antara mereka dengan adil) secara adil; untuk itu Allah  mengazab mereka dan menyelamatkan rasul-Nya bersama orang-orang yang  beriman kepadanya (dan mereka sedikit pun tidak dianiaya) seumpamanya  mereka diazab tanpa dosa. Demikianlah Kami melakukan hal yang serupa  terhadap mereka. |  
 
 | 
   | 48 | Mereka mengatakan:` Bilakah (datangnya) ancaman itu, jika memang kamu orang-orang yang benar? `(QS. 10:48) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 48 
 
 وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (48 Dalam  pada itu mereka akan bertanya kepada Rasulullah dan  pengikut-pengikutnya: "Kapan saatnya janji yang telah dijanjikan kepada  mereka itu akan terjadi." Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang mengejek  kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya seolah-olah menurut  penilaian mereka bahwa janji Allah itu tidak akan terjadi. Hal ini jelas  dapat diketahui dari kelanjutan pertanyaan mereka: "Jika memang Nabi  Muhammad dan pengikut-pengikutnya adalah orang-orang yang benar." Janji  Allah yang ditanyakan kepada Nabi saw. dan pengikutnya ialah ancaman  Allah swt. yang akan ditimpakan kepada mereka baik siksaan di dunia atau  pun siksaan di akhirat.
 Allah swt. berfirman:
 
 
 
 إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ إِمَّا الْعَذَابَ وَإِمَّا السَّاعَةَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضْعَفُ جُنْدًا Artinya: Sehingga  apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya baik siksa  maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek  kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya.
 (Q.S. Maryam: 75)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 قُلْ إِنْ أَدْرِي أَقَرِيبٌ مَا تُوعَدُونَ أَمْ يَجْعَلُ لَهُ رَبِّي أَمَدًا Artinya: Katakanlah:  "Aku tidak mengetahui apakah azab yang diancamkan kepadamu itu dekat  ataukah Tuhanku menjadikan bagi (kedatangan) azab itu masa yang panjang.
 (Q.S. Al-Jin: 25)
 |  
 
 | 
   | 49 | Katakanlah:` Aku tidak berkuasa mendatangkan  kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa  yang dikehendaki Allah. `Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah  datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang  sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan (nya).(QS. 10:49) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 49 
 
 قُلْ لَا  أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ  أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً  وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ (49 Sesudah itu Allah swt. mengajarkan kepada  Rasulullah saw. jawaban yang harus dikatakan kepada mereka dengan  memerintah kepada Rasulullah saw. agar mengatakan kepada mereka bahwa  Rasulullah tidak berkuasa mendatangkan kemudaratan dan tidak pula  mendatangkan kemanfaatan kepada dirinya. Sebab dia itu hanya utusan  Allah yang tidak berkuasa untuk mempercepat atau pun memperlambat  datangnya siksaan yang dijanjikan Allah kepada mereka itu sebagaimana ia  juga tidak dapat memperlambat datangnya pertolongan Allah yang  dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang Muslimin. Akan tetapi datangnya  manfaat dan mudarat yang ditimpakan kepada manusia, tiada lain hanyalah  atas kehendak Allah semata. Yang demikian itu berarti apabila Allah  menghendaki terjadinya sesuatu, maka hal itu tidak ada sangkut-pautnya  dengan kehendak Rasul-Nya karena kehendak itu hanyalah semata-mata milik  Allah Yang memelihara alam semesta. Tugas rasul hanyalah menyampaikan  kehendak Allah itu bukan menciptakan kehendak. Dan apabila Rasulullah  mengetahui akan hal-hal yang gaib, juga tiada lain terkecuali hanya  karena mengetahuinya dari wahyu Allah semata.
 Firman Allah swt.:
 
 
 
 قُلْ  لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ  وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا  مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ  يُؤْمِنُونَ Artinya: Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik  kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudaratan kecuali  yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah  aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa  kemudaratan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa  berita gembira bagi orang-orang yang beriman."
 (Q.S. Al-A'raf: 188)
 Sebagai  penegasan Allah swt. menjelaskan bahwa tiap-tiap umat mempunyai ajal  yang telah ditentukan waktunya oleh Allah. Ajal itu akan tiba saatnya  apabila waktu yang telah ditentukan Allah tiba. Waktu tibanya ajal itu  termasuk pengetahuan Allah yang tidak dapat diketahui oleh siapa pun  juga selain-Nya. Maka apabila ajal mereka telah tiba mereka tidak  berkuasa mengundurkannya barang sesaat pun, dan tidak pula mereka mampu  mendahulukannya dari waktu yang telah ditentukan. Dan demikian pula  Rasulullah saw. tidak akan berkuasa untuk menentukan panjang pendeknya  ajal yang telah ditentukan oleh Allah itu.
 |  
 
 | 
   | 50 | Katakanlah:` Terangkan kepadaku, jika datang  kepada kamu sekalian siksaan-Nya di waktu malam atau di siang hari,  apakah orang-orang yang berdosa itu minta disegerakan juga? `(QS. 10:50) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 50 
 
 قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُهُ بَيَاتًا أَوْ نَهَارًا مَاذَا يَسْتَعْجِلُ مِنْهُ الْمُجْرِمُونَ (50 Dalam  pada itu Allah swt. memerintahkan kepada Rasulullah saw. untuk  mengatakan kepada orang-orang musyrikin agar mereka itu menerangkan apa  yang dapat mereka lakukan seandainya siksaan Allah yang dijanjikan  kepada mereka itu datang dengan segera. Baik datangnya di waktu malam  pada saat mereka tidur lelap atau di waktu siang hari, pada saat mereka  sibuk dengan urusan mereka, apakah orang-orang yang berdosa itu minta  disegerakan juga. Lalu apakah yang mereka inginkan, apakah mereka  menginginkan siksaan akhirat yang akan ditimpakan kepada mereka pada  hari pembalasan. Maka pilihan mana pun juga yang mereka pilih hanyalah  menunjukkan kepicikan dan kebodohan mereka sebab janji Allah itu pasti  akan datang dan tidak seorang pun dapat menghalang-halanginya.  Pertanyaan ini mengandung ejekan terhadap mereka karena pada umumnya  orang yang berbuat jahat dan bergelimang dalam kedurhakaan merasa takut  akan siksaan yang akan ditimpakan kepadanya. Lambat laun siksaan itu  tentu akan datang juga, dan mereka tidak akan dapat mengelakkan diri  dari siksaan itu.
 |  
 
 | 
   | 51 | Kemudian apakah setelah terjadinya (azab itu),  kemudian itu kamu baru mempercayainya? Apakah sekarang (baru kamu  mempercayai), padahal sebelumnya kamu selalu meminta supaya disegerakan?(QS. 10:51) | 
   |  | 
   | 
 | 
 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 51 
 
 أَثُمَّ إِذَا مَا وَقَعَ آمَنْتُمْ بِهِ آلْآنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ (51 Sesudah  itu Allah swt. memerintahkan kepada Rasul agar menanyakan kepada mereka  apakah orang-orang musyrik itu baru mau mempercayainya setelah terjadi  azab yang mereka takuti itu. Padahal pada saat itu keimanan mereka tiada  berguna lagi, lalu apa gunanya mereka selalu meminta supaya siksa yang  dijanjikan kepada mereka itu disegerakan, ataukah permintaan  menyegerakan itu hanyalah untuk menunjukkan sikap mereka yang selalu  mendustakan ayat-ayat Allah swt. dan menanggapi dengan kesombongan?
 |  
 
 | 
   | 52 | Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang  zalim (musyrik) itu:` Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal; kamu tidak  diberi balasan melainkan dengan apa yang telah kamu kerjakan. `(QS. 10:52) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 52 
 
 ثُمَّ قِيلَ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ (52 Kemudian  Allah menjelaskan bahwa apabila mereka tetap tidak mau percaya juga  supaya dikatakan kepada mereka yang menganiaya diri mereka itu bahwa  mereka akan merasakan siksaan Allah swt. yang akan datang untuk  selama-lamanya. Dan siksaan Allah yang akan ditimpakan kepada mereka itu  adalah sebagai imbalan dari apa yang mereka lakukan di dunia ini.  Mereka tidak akan diberi balasan terkecuali seimbang dengan perbuatan  yang telah mereka lakukan menurut pilihan mereka sendiri, seperti  mengingkari kebenaran ayat-ayat Allah, menyekutukan Tuhan, membuat  kerusakan di muka bumi serta kebebalan mereka tidak mau berhenti  melakukan permusuhan terhadap Rasulullah serta mengingkari terjadinya  hari berbangkit.
 |  
 
 | 
   | 53 | Dan mereka menanyakan kepadamu:` Benarkah  (azab yang dijanjikan) itu? `Katakanlah:` Ya, demi Tuhan-ku,  sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput  (daripadanya) `.(QS. 10:53) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 53 
 
 وَيَسْتَنْبِئُونَكَ أَحَقٌّ هُوَ قُلْ إِي وَرَبِّي إِنَّهُ لَحَقٌّ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ (53 Kemudian  daripada itu Allah swt. menjelaskan kepada Nabi saw. bahwa orang-orang  kafir Quraisy akan menanyakan berita yang sangat penting kepadanya,  yaitu mengenai ancaman Allah yang akan ditimpakan kepada mereka, baik  siksaan dunia maupun siksaan akhirat. Apakah janji itu memang  benar-benar akan terjadi ataukah ancaman itu hanya berupa kabar untuk  menakut-nakuti saja. Pertanyaan yang demikian menunjukkan keraguan  mereka sendiri karena pada saat mereka mendustakan ayat-ayat Allah  mereka tidak akan meyakini akan kebenaran ucapan mereka itu karena  mereka dipengaruhi oleh perasaan permusuhan kepada Nabi Muhammad saw.  dan percaya saja secara taklid kepada kepercayaan nenek moyangnya.  Menghadapi pertanyaan itu Rasulullah saw. diperintahkan untuk menjawab  bahwa berita itu benar-benar akan terjadi. Bahkan di dalam jawaban itu  Allah menyatakan dengan sumpah yang menunjukkan bahwa janji itu memang  betul-betul akan terjadi.
 Firman Allah swt.:
 
 
 
 إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌ مَا لَهُ مِنْ دَافِعٍ Artinya: Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi tidak seorang pun yang dapat menolaknya.
 (Q.S. At Thur: 7, 8)
 Di  akhir ayat Allah swt. menandaskan bahwa apabila Allah swt. telah  menurunkan siksa yang dijanjikan kepada mereka itu, mereka tidak akan  luput dari ancaman itu meskipun mereka lari dari siksaan itu.
 Allah swt. berfirman:
 
 
 
 وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ نُعجِزَ اللَّهَ فِي الْأَرْضِ وَلَنْ نُعْجِزَهُ هَرَبًا Artinya: Dan  sesungguhnya Kami mengetahui bahwa kami sekali-kali tidak akan dapat  melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di muka bumi dan sekali-kali  tidak (pula) dapat melepaskan diri (daripada)-Nya dengan lari.
 (Q.S. Al-Jin: 12)
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yunus 53
 
 
 وَيَسْتَنْبِئُونَكَ أَحَقٌّ هُوَ قُلْ إِي وَرَبِّي إِنَّهُ لَحَقٌّ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ (53 (Dan  mereka menanyakan kepadamu) meminta penjelasan darimu ("Benarkah hal  itu?") artinya apa yang telah engkau ancamkan kepada kami berupa siksaan  dan dibangkitkan dari kubur itu? (Katakanlah, "Ya,) benar (demi Rabbku,  sesungguhnya azab itu adalah benar dan kalian sekali-kali tidak dapat  luput.") tidak dapat selamat daripadanya.
 |  
 
 | 
   | 54 | Dan kalau setiap diri yang zalim (musyrik) itu  mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia menebus dirinya  dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah  menyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan  adil, sedang mereka tidak di aniaya.(QS. 10:54) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 54 
 
 وَلَوْ أَنَّ  لِكُلِّ نَفْسٍ ظَلَمَتْ مَا فِي الْأَرْضِ لَافْتَدَتْ بِهِ وَأَسَرُّوا  النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ  وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (54 Allah swt. menjelaskan bahwa seandainya  tiap-tiap orang yang menganiaya diri mereka, yang mempersekutukan Allah  dengan tuhan-tuhan yang lain, mempunyai seluruh kekayaan yang ada di  bumi, dan diberi kemungkinan kepada mereka untuk menebus diri mereka  agar mereka selamat dari siksa Allah dengan seluruh kekayaan yang mereka  miliki, tentulah kesalahan mereka tidak terimbangi dengan tebusan  mereka itu. Apalagi pada saat itu tidak diterima lagi tebusan, maka  tidak ada perlindungan lagi bagi mereka untuk menyelamatkan diri mereka  dari siksaan Allah swt. Sedang pada saat tibanya azab yang mereka  saksikan sendiri dengan sebenar-benarnya mereka berusaha menyembunyikan  penyesalan itu. Hal yang demikian itu karena mereka telah benar-benar  mengetahui bahwa segenap usaha yang mereka lakukan tidak ada gunanya  lagi, baik ia menjerit sekuat-kuatnya atau membungkam seribu bahasa.  Pada saat itu keputusan Allah swt. telah dijatuhkan di antara mereka  dengan seadil-adilnya. Mereka akan merasakan siksaan atas seluruh  tindakan mereka, baik tindakan mereka yang secara fanatik buta mengikuti  nenek moyang mereka yang tetap bergelimang dalam kemusyrikan.
 Apabila  mereka mendapat siksaan serupa itu tidaklah dapat dikatakan bahwa Allah  menganiaya mereka, tetapi mereka sendirilah yang menganiaya diri  mereka. Siksaan Allah yang akan menimpa mereka itu digambarkan sebagai  berikut:
 
 
 
 إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ  يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا  لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا Artinya: Sesungguhnya Kami telah  memperingatkan kepadamu (hai orang-orang kafir) siksa yang dekat, pada  hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan  orang kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah  tanah."
 (Q.S. An Naba': 40)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا Artinya: Kecelakaan besarlah bagiku kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku).
 (Q.S. Al-Furqan: 28)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا Artinya: Sesungguhnya  dia telah menyesatkan aku dari Alquran ketika Alquran itu telah datang  kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.
 (Q.S. Al-Furqan: 29)
 |  
 
 | 
   | 55 | Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa  yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah, sesungguhnya janji Allah itu  benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (nya).(QS. 10:55) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 55 
 
 أَلَا إِنَّ  لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَلَا إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ  حَقٌّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (55 Kemudian daripada  itu Allah swt. menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya untuk menerapkan  hukum-hukum-Nya yang tak dapat dihalang-halangi oleh siapa pun juga, dan  tidak dapat pula ditebus dengan segala macam tebusan karena langit,  bumi dan segala isinya adalah milik Allah. Allah swt. meminta perhatian  kepada seluruh manusia agar tidak melalaikan ketentuan-Nya. Yang  dimaksud dengan segala sesuatu yang ada di antara langit dan bumi dalam  ayat ini ialah semua benda alam termasuk pula yang berakal. Hal ini  dimaksudkan agar manusia suka merenungkan bahwa langit, bumi dan seluruh  isinya itu berada dalam pengawasan-Nya, dan Allah menetapkan  hukum-hukum-Nya menurut kehendak-Nya. Dia dapat memberikan karunia  kepada hamba-hamba-Nya menurut kehendak-Nya, dan memberi siksa kepada  makhluk-Nya menurut kehendak-Nya pula.
 Selain itu Allah juga  menegaskan bahwa janji apa saja yang telah ditetapkan Allah kepada  hamba-Nya melalui Rasul-Nya adalah janji yang benar yang pasti akan  datang dari Zat yang berkuasa atas segala sesuatu yang sudah tentu  berkuasa pula memenuhi janji-Nya. Dalam pada itu tak ada seorang pun  yang mempengaruhi-Nya.
 Tetapi Allah swt. mencela sebagian besar  orang-orang musyrik itu, karena mereka selalu mendustakan ayat-ayat  Allah dan tibanya hari berbangkit padahal mereka itu telah membaca  kebenaran ayat-ayat Allah itu, dan telah mendengar bimbingan-bimbingan  yang dibawa oleh Rasulullah saw. Hal itu menunjukkan bahwa penilaian  mereka itu tidak murni lagi, akan tetapi dipengaruhi oleh sikap  permusuhan kepada Nabi saw. dan kefanatikan mereka terhadap agama nenek  moyang mereka.
 |  
 
 | 
   | 56 | Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.(QS. 10:56) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 56 
 
 هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (56 Dalam  pada itu Allah swt. menandaskan bahwa Dialah Zat yang menunjukkan yang  dapat menghidupkan dan mematikan. Dia berkuasa untuk menentukan hidup  dan matinya semua kehidupan yang ada di kolong langit dan bumi ini. Tak  ada Zat yang lain yang mempengaruhinya dan menghalang-halangi  kehendak-Nya. Dengan demikian maka Dia berkuasa pula untuk membangkitkan  manusia dari alam kuburnya dan mengembalikan mereka kepadanya pada saat  tibanya hari yang telah dijanjikan, yaitu tibanya hari pembalasan yang  saat itu manusia akan diadili, dan akan diberi pembalasan sebagaimana  mestinya, setimpal dengan amal perbuatannya.
 |  
 
 | 
   | 57 | Hai manusia, sesungguhnya telah datang  kepadamu pelajaran dari Tuhan-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit  (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang  beriman.(QS. 10:57) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 57 يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ  وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ (57) Kemudian daripada itu Allah swt. berseru kepada sekalian manusia, bahwa  kepada mereka telah didatangkan kitab Alquran melalui Rasul-Nya. Di dalamnya tersimpul pedoman-pedoman hidup yang sangat berguna bagi kehidupan mereka.
 Di dalam ayat ini disebutkan pedoman-pedoman hidup itu sebagai jawaban  atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Allah dan ancaman-ancaman-Nya.  Ayat ini menyimpulkan tujuan-tujuan Alquranulkarim dalam memperbaiki  jiwa manusia pada 4 perkara:
 1.  Mauizah,  yaitu pelajaran dari Allah kepada seluruh manusia agar mereka terbimbing  mencintai yang hak dan benar, serta menjauhi perbuatan yang batil dan  jahat, sehingga pelajaran ini betul-betul dapat tergambar dalam  perbuatan mereka.
 2.  Syifa',  yaitu penyembuh bagi penyakit yang bersarang di dalam dada manusia,  seperti penyakit syirik, kufur dan munafik termasuk pula semua penyakit  jiwa yang mengganggu ketenteraman jiwa manusia, seperti putus harapan,  lemah pendirian, memperturutkan hawa nafsu, menyembunyikan rasa hasad  dan dengki terhadap semua manusia, perasaan dengki dan menyembunyikan  permusuhan, mencintai kebatilan dan kejahatan serta membenci kebenaran  dan keadilan.
 3.  Hudan,  yaitu petunjuk kepada jalan yang lurus yang menyelamatkan manusia dari  iktikad yang sesat dengan jalan membimbing akal dan perasaannya agar  beriktikad yang benar dengan memperhatikan bukti-bukti ke jalan Allah,  serta membimbing mereka agar giat beramal dengan jalan mengutamakan  kemaslahatan yang akan mereka dapati dari amal yang ikhlas itu serta  menjalankan aturan hukum yang berlaku, mana perbuatan yang boleh  dilakukan dan mana perbuatan yang harus dijauhkan.
 4.  Rahmah,  yaitu karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang mukmin yang dapat  mereka petik dari petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam Alquran.  Orang-orang mukmin yang meyakini dan melaksanakan petunjuk-petunjuk yang  terdapat dalam Alquran itu akan merasakan buahnya. Mereka akan hidup  tolong-menolong, sayang menyayangi, bekerja sama dengan menegakkan  keadilan, menumpas kejahatan dan kekejaman, serta saling bantu-membantu  untuk memperoleh kesejahteraan.
 Allah swt. berfirman:
 
 
 مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ Artinya: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia  adalah keras terhadap orang kafir tetapi berkasih sayang sesama mereka.
 (Q.S. Al-Fath: 29)
 Dan firman-Nya:
 
    ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ Artinya: Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
 (Q.S. Al-Balad: 17)
 Sifat-sifat yang empat yang terkandung dalam ayat ini diciptakan Allah  sesuai dengan fitrah kejadian manusia itu, artinya menurut asal kejadian  manusia itu mempunyai kecenderungan untuk menerima nasihat-nasihat yang  baik, menerima petuah-petuah yang dapat mengobati kegoncangan jiwanya,  menerima petunjuk-petunjuk yang dapat dipedomani untuk kebahagiaan  hidupnya dan suka hidup damai, kasih-mengasihi dan sayang-menyayangi di  antara mereka.
 Sifat rahmah dikhususkan buat orang mukmin di dalam ayat ini, sebab  merekalah yang suka mempedomani Alquran dan menjalankan perintah-Nya  serta menjauhi larangan-Nya.
 Sedang orang-orang kafir dan orang-orang musyrik tidak mau mempercayai apalagi akan mengerjakan kandungan isinya.
 |  
 
 | 
   | 58 | Katakanlah:` Dengan kurnia Allah dan  rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan  rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan `.(QS. 10:58) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 58 
 
 قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (58 Kemudian  daripada itu Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar  mengatakan kepada umat-Nya, bahwa karunia dan rahmat Allah yang paling  utama melebihi keutamaan-keutamaan yang lain, yang diberikan kepada  mereka di dunia, lebih utama dari harta benda, pangkat dan keturunan  yang mereka peroleh di dunia. Oleh sebab itu maka Allah memerintahkan  agar mereka itu bergembira dan bersyukur atas nikmat yang mereka terima,  yang melebihi kenikmatan-kenikmatan yang lainnya.
 Kegembiraan  orang-orang mukmin yang mereka rasakan karena berpegang teguh kepada  Alquran digambarkan dalam ayat-ayat yang lain sebagai berikut:
 Allah berfirman:
 
 
 
 وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ Artinya: Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman.
 (Q.S. Ar Rum: 4)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 وَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَفْرَحُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ Artinya: Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka, bergembira dengan Kitab yang diturunkan kepadamu.
 (Q.S. Ar Ra'd: 36)
 Dikatakan  bahwa karunia Allah dan rahmat-Nya lebih baik dari yang lain yang dapat  mereka capai, karena karunia Allah dan rahmat-Nya yang terpancar dari  Alquran itu adalah kekal untuk mereka, sedangkan kenikmatan yang lain  adalah bersifat fana, bersifat sementara, yang hanya dapat mereka  rasakan selama mereka mengarungi samudra hidup di dunia saja, sedang  apabila mereka kembali ke alam baka kenikmatan yang dapat mereka  kumpulkan di dunia itu tidak berguna lagi bagi mereka.
 |  
 
 | 
   | 59 | Katakanlah:` Terangkanlah kepadaku tentang  rezki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya  haram dan (sebagiannya) halal `. Katakanlah:` Apakah Allah telah  memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja  terhadap Allah? `(QS. 10:59) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 59 
 
 قُلْ  أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ  حَرَامًا وَحَلَالًا قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ أَمْ عَلَى اللَّهِ  تَفْتَرُونَ (59 Allah swt. memerintahkan kepada Rasul-Nya agar  mengatakan kepada orang-orang musyrikin yang mengingkari kebenaran wahyu  dan kerasulan Muhammad: "Apakah semua rezeki yang telah diturunkan  kepada mereka, yang menjadi sumber penghidupan mereka, baik  tumbuh-tumbuhan atau binatang ternak, dapat ditentukan hukumnya, halal  atau haram oleh mereka sendiri. Padahal sudah jelas bahwa yang  menciptakan semuanya itu adalah Allah swt. Maka sebenarnya mereka tidak  berhak menentukan hukumnya. Itulah sebabnya maka Allah swt.  memerintahkan kepada Rasul-Nya agar mengatakan kepada mereka itu, bahwa  yang berhak menentukan hukum itu ialah yang menciptakan kesemuanya,  yaitu Allah swt. Ataukah mereka beranggapan bahwa Allah telah memberikan  izin kepada mereka untuk menentukan hukum ataukah mereka berbuat  sedemikian itu hanyalah dengan mengada-adakan saja atas nama Allah, atau  anggapan mereka saja bahwa apa yang telah mereka tentukan sesuai dengan  ketentuan Allah, yaitu apa yang mereka haramkan itulah yang diharamkan  Allah dan apa yang mereka halalkan itulah yang dihalalkan Allah?  Kemungkinan yang pertama, yaitu mereka mendapat izin Allah adalah tidak  mungkin terjadi karena mereka sendiri telah mendustakan wahyu itu  sendiri, maka kemungkinan kedualah yang bisa terjadi yaitu mereka  menentukan hukum itu hanyalah atas dasar dugaan semata, atau dengan kata  lain mereka mengada-adakan atas nama Allah.
 |  
 
 | 
   | 60 | Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan  kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat? Sesungguhnya Allah  benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia, tetapi  kebanyakan mereka tidak mensyukuri (nya).(QS. 10:60) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 60 
 
 وَمَا ظَنُّ  الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ  اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا  يَشْكُرُونَ (60 Sesudah itu Allah swt. mengungkapkan kesalahan dari  dugaan mereka yaitu mereka menduga bahwa pada hari pembalasan nanti,  yang pada saat itu tiap-tiap diri diberi balasan yang setimpal dengan  amalnya, mereka itu tidak diapa-apakan, mereka tidak akan dijatuhi  hukuman karena berbuat dusta atas nama Allah, atau karena beranggapan  bahwa diri mereka berhak menentukan hukum halal dan haramnya sesuatu.  Kesalahan mereka inilah yang menyeret mereka kepada kesalahan yang lebih  besar, yaitu mereka secara sengaja telah berani mencampuri urusan yang  sebenarnya menjadi hak Allah, menentang wahyu yang diturunkan dari Allah  dan mempersekutukan Allah dengan tuhan-tuhan yang lain.
 Allah swt.  menjelaskan alasan mengapa mereka harus menerima hukuman, yaitu karena  kesalahan mereka sendiri. Allah swt. telah melimpahkan karunia-Nya yang  sangat besar kepada manusia, yaitu menurunkan wahyu untuk dijadikan  pedoman hidup mereka agar mereka hidup berbahagia di dunia dan di  akhirat, dan telah menentukan secara garis besar mengenai halal dan  haramnya segala sesuatu agar mereka terbimbing kepada kehidupan yang  makmur dan sentosa, serta telah menurunkan aneka ragam rezeki sebagai  bahan untuk mencukupi kehidupan mereka.
 Di akhir ayat Allah swt.  menyayangkan mengapa sebagian besar manusia tidak mau mensyukuri segala  macam nikmat yang telah diberikan kepada mereka itu, bahkan mereka  menganiaya diri mereka sendiri dengan jalan menentang ketentuan hukum  yang telah ditetapkan Allah, dan tidak mau mempedomani wahyu yang telah  diturunkan kepada mereka. Kebanyakan dari mereka hidup mempertaruhkan  hawa nafsu, menghambur-hamburkan harta benda, karena perasaan takabur  dan membanggakan diri.
 |  
 
 |