Kamis, 25 Juli 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH YUNUS AYAT 81 - 100 ( 05 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR]: YUNUS
Ayat [109]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:5/6
81 Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata:` Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya `. Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan.(QS. 10:81)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 81 

فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَى مَا جِئْتُمْ بِهِ السِّحْرُ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ (81

Setelah mereka selesai melontarkan sihir mereka itu, berkatalah Musa kepada mereka tanpa mengindahkan sedikit pun kedahsyatan sihir yang mereka pertunjukan itu, bahwa apa yang mereka lakukan itu hanyalah sihir belaka, atau suatu penyulapan pada penglihatan manusia. Hakikatnya tidak ada suatu perubahan yang terjadi seperti tongkat dan tali menjadi ular. Berbeda dengan apa yang akan dilakukan oleh Musa adalah suatu mukjizat dari kekuasaan Allah swt. Allah swt. akan membatalkan dan memusnahkan sulapan-sulapan itu dengan mukjizat yang dibawa oleh Nabi Musa a.s. Akan menjadi jelas bahwa sihir itu adalah perbuatan manusia bukan peristiwa yang luar biasa. Maka Musa melemparkan tongkatnya, dan Allah menciptakan tongkat itu menjadi ular, lalu ular itu memusnahkan ular sihir yang mereka perbuat itu. Allah tidak akan membiarkan perbuatan kaum perusak itu berlangsung terus.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yunus 81 

فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَى مَا جِئْتُمْ بِهِ السِّحْرُ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ (81

(Maka setelah mereka lemparkan) tali-tali dan tongkat-tongkat mereka (Musa berkata, "Apa) huruf maa di sini bermakna istifham sekaligus menjadi mubtada sedangkan khabarnya ialah berikutnya (yang kalian datangkan itu itulah sihir) lafal as-sihr menjadi badal. Sedangkan menurut qiraat yang lain dengan memakai hamzah, berarti keduanya menjadi khabar, dan maa bukannya istifhamiyah melainkan maushul dan sekaligus menjadi mubtada. (Sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenarannya.") Allah akan melenyapkannya (Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan).


82 Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai (nya).(QS. 10:82)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 82 

وَيُحِقُّ اللَّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ (82

Dalam ayat ini, Allah swt. menegaskan bahwa Dia dengan kalimat-Nya mengokohkan kebenaran yang dengan kebenaran itu umat manusia akan mengalami kesejahteraan dan terpelihara dari kelaliman. Kalimat Allah itu adalah aturan Allah yang ditanamkan ke dalam syariat yang disampaikan kepada Rasul-rasul-Nya. Dengan kalimat itu, Musa dapat mengalahkan Firaun dan melepaskan Bani Israel dari perbudakan Firaun, walaupun yang demikian itu tidak disukai oleh Firaun dan pemuka-pemukanya.


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yunus 82 

وَيُحِقُّ اللَّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ (82

(Dan Allah akan mengukuhkan) meneguhkan dan memenangkan (yang benar dengan kalimat-kalimat-Nya) yakni janji-janji-Nya (walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya.)


83 Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan takut bahwa Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Firaun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang melampaui batas.(QS. 10:83)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 83 

فَمَا آمَنَ لِمُوسَى إِلَّا ذُرِّيَّةٌ مِنْ قَوْمِهِ عَلَى خَوْفٍ مِنْ فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِمْ أَنْ يَفْتِنَهُمْ وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الْمُسْرِفِينَ (83

Sesudah itu Allah menceritakan pembangkangan Firaun terhadap seruan Musa a.s., maka dalam ayat ini Allah menerangkan keadaan Musa dengan kaumnya sebelum mereka meninggalkan Mesir. Kegagalan Firaun bersama pemuka-pemuka kaumnya dan tukang-tukang sihir itu mendorong Firaun melakukan perbuatan yang lebih kejam lagi. Dia merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Musa dan orang-orang Bani Israel. Rencana ini menimbulkan rasa ketakutan di kalangan Bani Israel. Maka oleh karena itu tidak banyak di antara mereka yang beriman kepada Nabi Musa. Mereka yang beriman itu umumnya para pemuda. Kaum Nabi Musa merasa takut kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya yang selalu berusaha menyiksa mereka dan memaksa mereka murtad dari agama Musa a.s. Firaun zaman Musa a.s. termasuk raja yang sangat kejam dalam sejarah Mesir. Karena itu dia amat ditakuti oleh rakyatnya. Dia banyak menumpahkan darah manusia dan dia pula yang menganggap dirinya sebagai Tuhan. Bani Israel dijadikan budak di bumi Mesir.
Firman Allah swt. menjelaskan kekejaman Firaun:

وَقَالَ الْمَلَأُ مِنْ قَوْمِ فِرْعَوْنَ أَتَذَرُ مُوسَى وَقَوْمَهُ لِيُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَيَذَرَكَ وَآلِهَتَكَ قَالَ سَنُقَتِّلُ أَبْنَاءَهُمْ وَنَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ وَإِنَّا فَوْقَهُمْ قَاهِرُونَ
Artinya:
Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Firaun (kepada Firaun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk berbuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?" Firaun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka."
(Q.S. Al-A'raf: 127)


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yunus 83 

فَمَا آمَنَ لِمُوسَى إِلَّا ذُرِّيَّةٌ مِنْ قَوْمِهِ عَلَى خَوْفٍ مِنْ فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِمْ أَنْ يَفْتِنَهُمْ وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الْمُسْرِفِينَ (83

(Maka tidak ada yang beriman kepada Musa melainkan pemuda-pemuda) segolongan orang (dari) anak-anak (kaumnya) kaumnya Firaun (dalam keadaan takut bahwa Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka.) dalam upayanya untuk memalingkan mereka dari agama Nabi Musa melalui siksaan (Sesungguhnya Firaun itu berbuat sewenang-wenang) berlaku sombong (di muka bumi.) negeri Mesir (Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas) dia sudah sangat keterlaluan karena mengaku menjadi tuhan.


84 Berkata Musa:` Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertakwalah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri. `(QS. 10:84)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 84 

وَقَالَ مُوسَى يَا قَوْمِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ (84

Setelah Musa melihat keadaan orang-orang yang beriman itu dalam ketakutan, maka dia menyerukan kepada mereka agar bertawakal kepada Allah jika mereka beriman kepada-Nya dengan keimanan yang benar yaitu keimanan yang disertai dengan penyerahan diri dan ketaatan yang mutlak terhadap perintah dan larangan Allah swt. Keimanan tanpa pengamalan yang nyata terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya adalah keimanan yang kosong. Dan tawakal kepada Allah barulah lahir dari jiwa seorang yang beriman sesudah dia taat mengamalkan dalam batas kemampuannya akan ajaran agamanya. Ayat ini menunjukkan bahwa tidak semua kaum Bani Israel itu beriman kepada Musa sewaktu mereka berada di Mesir. Bahwa mereka beriman akan adanya Tuhan Yang Maha Esa adalah betul. Tetapi beriman akan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah berarti mereka telah beriman akan kerasulan Musa a.s. Di samping beriman kepada Allah, hendaknya seseorang beriman kepada Rasul barulah ia menjadi seorang muslim yang berserah diri dan taat terhadap perintah dan larangan agama yang dibawa Rasul itu. Orang-orang Yahudi itu sesudah selamat meninggalkan bumi Mesir dan tiba di Sinai, mereka menuntut kepada Musa agar membuatkan patung Tuhan bagi mereka, kemudian mereka menjadikan anak lembu sebagai Tuhan dan menyembahnya. Peristiwa ini menunjukkan bahwa tidaklah seluruh orang Yahudi itu beriman dan taat kepada ajaran Musa a.s.


85 Lalu mereka berkata:` Kepada Allah-lah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim,(QS. 10:85)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 85 

فَقَالُوا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (85

Orang-orang yang beriman lagi taat itu ketika mendengar seruan Musa segeralah mereka menyambut dengan penuh ketaatan, bahwa mereka hanya kepada Allah saja bertawakal. Mereka menyadari bahwa kemenangan dan kebahagiaan yang dijanjikan Tuhan kepada orang-orang yang beriman adalah tergantung kepada kebulatan hati mereka dan iman, amal dan tawakal. Kemudian sesudah tawakal itu mereka berdoa kepada Allah agar memelihara mereka dari kejahatan orang-orang yang lalim serta melindungi mereka dari kesewenang-wenangan orang-orang yang dapat memalingkan mereka dari agama.


86 dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir.`(QS. 10:86)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 86

وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (86

Ayat ini menerangkan kelanjutan doa Bani Israel bahwa mereka memohon kepada Allah agar mereka dilepaskan dari genggaman kekuasaan Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya. Berabad-abad lamanya mereka dalam perbudakan Firaun dan mereka mengalami kerja paksa dalam pekerjaan kasar di luar perikemanusiaan.


87 Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya:` Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat sembahyang dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman `.(QS. 10:87)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 87

وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى وَأَخِيهِ أَنْ تَبَوَّآ لِقَوْمِكُمَا بِمِصْرَ بُيُوتًا وَاجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قِبْلَةً وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (87

Kemudian Allah menerangkan dalam ayat ini, bahwa Dia memerintahkan Musa dan Harun untuk mencari beberapa buah rumah dalam kota Mesir buat dijadikan tempat tinggal dan perlindungan bagi kaumnya serta tempat kegiatan mereka dalam segala urusan mereka. Allah memerintahkan juga agar rumah itu dijadikan tempat salat. Kemudian khusus kepada Musa sebagai pengemban syariat Allah memerintahkan agar dia memberikan kabar gembira dan bahagia di kemudian hari bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya. Nabi Musa di tempat-tempat perlindungan mempersiapkan lahir dan batin mereka dengan ajaran-ajaran agama serta memasukkan ke dalam jiwa mereka keimanan dan keluhuran budi.


88 Musa berkata:` Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia,--Ya Tuhan kami--akibatnya mereka menyesatkan manusia dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih. `(QS. 10:88)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 88 

وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ (88

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa setelah Nabi Musa memperhatikan pembangkangan dan perbuatan sewenang-wenang Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya serta melihat pula kecemasan dan ketakutan kaum Bani Israel, maka Musa mengatakan kepada Allah swt. tentang nikmat yang melimpah ruah yang diberikan Allah kepada Firaun dan pembesar-pembesar kaumnya seperti barang perhiasan emas, permata, pakaian kebesaran yang mewah, kendaraan yang megah-megah serta kekayaan lainnya, namun segala nikmat yang diberikan Allah itu justru menjadikan mereka sesat dari jalan Allah. Bahkan mereka bertambah sombong dan berbuat aniaya di atas bumi kemudian Nabi Musa memohon kepada Allah agar Allah menghancurkan kekayaan Firaun itu dan membiarkan mereka dalam kesesatan sehingga mereka tidak beriman. Barulah mereka beriman sewaktu mereka melihat azab yang pedih, tetapi iman mereka tidak diterima lagi, dan tidak ada manfaatnya bagi mereka.
Nabi Musa mendoakan kehancuran Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya itu sesudah mengemukakan kepada Allah alasan yang mendorongnya sebagai berikut:
Pertama: Kufur terhadap nikmat Allah swt. Suatu kenyataan bahwa Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya memiliki kekuasaan dan kekuatan yang besar. Di samping itu ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai puncaknya di zaman Firaun di Mesir. Barang-barang peninggalan dari Firaun ini baik yang terdapat di museum Mesir atau pun di Eropa menunjukkan ketinggian peradaban dan kebudayaan mereka. Demikian pula sisa-sisa benda purbakala dan bangunan-bangunan kuno yang terdapat di Mesir. Dalam pemerintahan, Firaun memegang kekuasaan mutlak bahkan kepada rakyatnya dia mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Kedua: Menolak kebenaran. Kenyataan menunjukkan bahwa Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya telah jauh meninggalkan nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama. Hak asasi manusia tidak dihargainya. Mereka hidup dalam kemewahan di atas derita rakyat. Musa a.s. telah berdaya upaya membawa Firaun dan pembesar-pembesarnya ke jalan Allah dengan menunjukkan bukti-bukti kerasulannya. Dia berikan ajaran tentang kebenaran dan keadilan, serta nasihat dan peringatan siksa Allah dan malapetaka sebagai akibat yang timbul dari perbuatan-perbuatannya. Akan tetapi seruan Musa itu tidaklah mendapat sambutan yang baik bahkan mendapat tantangan serta permusuhan. Dengan demikian kemungkinan untuk menyeru Firaun dan kaumnya ke jalan Allah telah tertutup serta keimanan mereka tidak dapat diharapkan lagi.
Membiarkan Firaun dan pembesar-pembesarnya dengan kekuasaan, kejayaan dan kekuatannya yang besar sedangkan dasar hidup mereka jauh lebih rendah dari nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama ketuhanan yang benar, maka hal demikian itu sangat membahayakan perdamaian dunia dan kesejahteraan umat manusia. Mereka dengan kekuatan dan kekuasaannya itu berbuat maksiat dan kerusakan di muka bumi, mengancam kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu Nabi Musa memanjatkan doa kepada Allah untuk kebahagiaan umat manusia, kiranya Allah melumpuhkan kekuatan Firaun itu dengan membiarkan mereka dalam kesesatan, sebab kesesatan mereka itu segera akan mengakibatkan kehancuran mereka sendiri. Nabi Harun sebagai pembantu utama Nabi Musa mengaminkan doa Nabi Musa itu.


89 Allah berfirman:` Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui `.(QS. 10:89)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 89 

قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلَا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (89

Dalam ayat ini Allah menyatakan kepada Musa dan Harun bahwa doa mereka untuk kehancuran Firaun dan pembesar kaumnya dan kekuasaannya akan diperkenankan Tuhan. Kehancuran kekuasaan Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya itu sudah menjadi ketetapan Allah. Kemudian Allah memerintahkan kepada kedua Nabi itu untuk tetap menjalankan perintah-Nya dan terus menyampaikan seruan ke jalan Allah dan mempersiapkan kaumnya Bani Israel untuk berjuang dan pindah meninggalkan bumi Mesir. Dan Allah melarang mereka agar jangan mengikuti jalan orang-orang yang tidak menyadari sunah Tuhan pada makhluk-Nya yaitu hukum sebab-akibat. Mereka hendaknya jangan menuntut segera kehancuran Firaun sebelum waktunya atau minta ditunda kehancuran itu pada waktu yang sudah ditetapkan. Masa keruntuhan Firaun itu pasti datang, sebab mereka tidak dapat lepas dari hukum Tuhan itu.


90 Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia:` Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) `.(QS. 10:90)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 90 

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ (90

Kemudian dalam ayat ini Allah menceritakan tentang kepergian Bani Israel dari bumi Mesir. Ketika Nabi Musa meminta kepada Firaun agar dia membebaskan kaum Bani Israel yang ada di Mesir dari belenggu perbudakannya kemudian mengizinkan mereka kembali ke Palestina untuk menjalankan agama mereka dengan bebas, Firaun menolak permintaan itu, maka terjadilah perbantahan antara Musa dan Firaun sehingga Allah swt. kemudian memperkuat Nabi-Nya dengan beberapa mukjizat.
Maka akhirnya Firaun mengizinkan Musa dan kaumnya meninggalkan Mesir. Pergilah Bani Israel itu seluruhnya dengan membawa ternak-ternak mereka dan segala harta benda mereka yang dapat dibawa. Tetapi kemudian Firaun dan pembesar-pembesarnya merasa rugi dan menyesal atas kepergian orang Israel itu lalu mereka menyusulnya dengan maksud membawa mereka kembali ke Mesir untuk diperbudak. Rombongan orang Israel itu ditemukan mereka sewaktu akan menyeberang lautan. Kaum Bani Israel itu merasa ketakutan jika tertangkap oleh pasukan Firaun lalu mereka mengadukan halnya kepada Musa. Musa menenteramkan rombongannya dengan meyakinkan kepada mereka bahwa mereka akan menyaksikan kemenangan mereka dan menyaksikan pula kehancuran musuh mereka. Maka Tuhan pun mewahyukan kepada Musa supaya dia memukulkan tongkatnya ke laut. Lautan pun terbelah, masuklah Musa dan kaumnya berjalan di celah-celahnya yang kering hingga tiba di pantai seberang lautan itu. Firaun bersama pemukanya mengikuti pula jalan yang sama tapi ketika tiba di tengah-tengah perjalanan, Musa mengulurkan tangannya ke arah lautan, maka lautan pun kembali seperti sediakala, tenggelamlah Firaun ditelan gelombang bersama pemukanya dan pasukannya. Ketika dia merasa akan mati tenggelam, dia menyatakan iman dan Islamnya. Pernyataan iman kepada Allah itu diucapkan tiga kali dia menyatakan beriman kepada Tuhan yang diimani oleh Bani Israel. Dan pernyataan iman kepada Allah dan Musa a.s. diucapkannya dengan kalimat "aku termasuk orang Islam". Pengakuan Islam mengandung iman kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi pernyataan iman ini dinyatakannya pada saat dia hampir tenggelam dan tidak seorang pun yang dapat menolongnya. Pernyataannya dalam keadaan demikian itu tidak diterima oleh Allah swt.
Firman Allah swt.:

فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ
Artinya:
Maka tatkala mereka melihat azab kami, mereka berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah." Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.
(Q.S. Al-Mu'min: 84, 85)


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yunus 90 

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ (90

(Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut lalu mereka diikuti) disusul dan dikejar (oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas) mereka, lafal baghyan dan `adwan menjadi maf'ul lah (hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkata dia, "Saya percaya bahwa) bahwasanya; dan menurut suatu qiraat lafal annahu dibaca innahu sebagai jumlah isti'naf (tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri.") Firaun sengaja mengulang-ulang perkataannya itu supaya diterima oleh Allah, akan tetapi Allah tidak mau menerimanya. Kemudian malaikat Jibril menyumbat mulutnya dengan lumpur laut, karena merasa khawatir Firaun akan mendapatkan rahmat dari Allah. Lalu Allah berfirman kepadanya:


91 Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.(QS. 10:91)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 91

آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ (91

Dalam ayat ini Allah swt. menceritakan sewaktu Firaun dalam keputus-asaan menyatakan imannya, dikatakan kepadanya bahwa tidaklah pantas dia mengatakan iman dan Islam pada saat demikian itu karena pernyataan itu hanyalah untuk menghindari kematian dan mencari keselamatan dari bencana dan sesudah dia diliputi keputus-asaan. Padahal pada masa sebelumnya dia mengingkari Allah bahkan mengaku dirinya Tuhan dan karena itu dia berlaku sewenang-wenang terhadap sesama manusia serta berbuat aniaya di atas bumi. Maka pernyataan iman dan Islam demikian itu tidaklah patut diterima karena tidak lahir dari ketulusan, tetapi lahir dari keputus-asaan.


92 Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.(QS. 10:92)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 92 

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ (92

Kemudian Allah pada ayat ini menjelaskan bahwa pada hari yang sudah ditentukan, kerangka badan Firaun itu akan dikeluarkan dari dasar lautan dan dilemparkan ke daratan agar mereka yang meragukan kematiannya menjadi yakin dan menjadi pelajaran pada masa-masa mendatang bagi manusia. Bagaimana besar dan luasnya kekuasaan dan kekuatan seseorang, jika dia menentang perintah-perintah Allah dan meninggalkan petunjuk-petunjuk rasul-Nya, niscaya dia akan mengalami kehancuran. Janji Allah untuk menolong Nabi-nabi-Nya, ancaman terhadap musuh-musuh nabi itu pasti terlaksana. Banyak tanda-tanda kekuasaan Allah terdapat dalam sejarah umat manusia tetapi sebagian besar manusia itu tidak mau merenungkan tanda-tanda itu lagi tidak menyadari hukum Tuhan yang berlaku pada umat manusia itu.


93 Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.(QS. 10:93)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 93 

وَلَقَدْ بَوَّأْنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ مُبَوَّأَ صِدْقٍ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ فَمَا اخْتَلَفُوا حَتَّى جَاءَهُمُ الْعِلْمُ إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِي بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ (93

Sesudah Allah mengakhiri kisah Firaun, maka pada ayat ini Allah menyebutkan riwayat Bani Israel, setibanya mereka pada tempat yang dijanjikan Tuhan. Allah telah menempatkan mereka di negeri yang indah yaitu negeri Palestina. Sebagaimana diterangkan pula dalam ayat yang lain firman Allah:

وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُوا يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الْأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا
Artinya:
Dan kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu negeri-negeri bagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya.
(Q.S. Al-A'raf: 137)
Allah melimpahkan rezeki yang baik-baik lagi bermacam-macam, baik dalam peternakan, perkebunan, pertanian dan perikanan di daratan dan di lautan kepada Bani Israel. Mereka hidup rukun dan damai penuh bahagia di negeri yang baru itu. Tetapi kemudian timbul perselisihan yang besar di kalangan mereka sesudah mereka mempelajari kitab Taurat dan memperlihatkan hukum-hukumnya. Sebenarnya tidak wajar mereka itu berselisih paham sebab Allah telah cukup jelas menerangkan kepada mereka hal-hal yang tadinya kabur bagi mereka. Jika timbul perselisihan maka hal itu disebabkan faktor pribadi dan kepentingan golongan di antara mereka. Firman Allah:

وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ
Artinya:
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
(Q.S. Ali Imran: 19)
Kedengkian dan kebencian terhadap golongan lain, ambisi pribadi, bermegah-megah dan kepentingan golongan serta faktor-faktor subyektif sangat mempengaruhi mereka dalam mempelajari Al-Kitab. Mereka tidak segan memutarbalikkan pengertian ayat dari arti yang sebenarnya. Firman Allah:

مِنَ الَّذِينَ هَادُوا يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ
Artinya:
Yaitu orang-orang Yahudi mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya.
(Q.S. An Nisa': 46)
Mereka (orang-orang Yahudi) akibat kekeliruan berpikir dan menurutkan hawa nafsu, mengutamakan kekafiran daripada keimanan, mendahulukan kejahatan daripada kebaikan.


94 Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.(QS. 10:94)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 94 

فَإِنْ كُنْتَ فِي شَكٍّ مِمَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ فَاسْأَلِ الَّذِينَ يَقْرَءُونَ الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكَ لَقَدْ جَاءَكَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ (94

Allah swt. menerangkan sikap pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani terhadap Kitab-kitab Allah yang telah diturunkan kepada Rasul-rasul yang diutus kepada mereka dengan mengatakan: "Jika engkau hai Muhammad ragu-ragu tentang Rasul-rasul dahulu dan kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka, maka tanyakanlah kepada pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani yang telah mengetahui dan membaca kitab-kitab yang telah Kami turunkan itu, sebelum Aku menurunkan Alquran kepada engkau."
Menurut rasa Bahasa Arab, ungkapan dalam ayat ini bukanlah untuk menerangkan keragu-raguan Muhammad, tetapi menyatakan bahwa Muhammad benar-benar telah yakin dan percaya kepada para Rasul yang diutus Allah dan kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka. Hanya orang-orang Yahudi dan Nasranilah yang ragu-ragu. Keragu-raguan mereka itu sengaja mereka buat-buat untuk menutupi apa yang sebenarnya ada dalam hati mereka, yaitu meyakini kebenaran risalah dan kenabian Muhammad.
Karena itu maksud ayat ini ialah Allah swt. menyatakan kepada Muhammad bahwa engkau hai Muhammad telah yakin dan percaya bahwa yang diturunkan kepadamu itu adalah sesuatu yang hak dan suatu kebenaran yang wajib dipercayai. Yang ragu-ragu itu hanyalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Keragu-raguan mereka itu dinyatakan semata-mata untuk menutupi perbuatan mereka yang telah merubah-rubah dan menukar isi Taurat dan Injil. Mereka telah membaca Taurat dan Injil yang menerangkan pokok-pokok agama yang diridai Allah, para Rasul yang telah diutus Allah dan yang akan diutus-Nya nanti. Tetapi hawa nafsu merekalah yang menyuruh mereka untuk melakukan perbuatan yang terlarang itu, sehingga mereka menyesatkan pengikut-pengikut mereka. Karena itu, sebenarnya pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani itu tahu benar mana yang benar dan mana yang salah. Jika ditanyakan kepada mereka sesuatu yang hak, mereka pasti dapat menjawabnya dengan betul tetapi mereka tidak mau melakukannya.
Ayat ini merupakan sindiran kepada pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani dan mengungkapkan perbuatan-perbuatan dosa yang telah mereka kerjakan.
Ungkapan yang seperti ini terdapat pula pada firman Allah yang lain sebagaimana ayat berikut:

وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?"
(Q.S. Al-Ma'idah: 116)
Bila ayat ini dibaca sepintas lalu akan terpaham seakan-akan Allah swt. ragu-ragu tentang keimanan Isa a.s., seakan-akan Isalah yang memerintahkan kaumnya agar mengakui adanya tuhan bapak, tuhan anak dan tuhan ibu. Tetapi maksud ayat ini ialah untuk menerangkan bahwa Isa a.s. tidak pernah ragu-ragu tentang keesaan Tuhan. Yang mendakwahkan bahwa Tuhan itu tiga hanyalah orang-orang Nasrani saja yang telah merubah-rubah dan menukar isi Injil seperti menukar prinsip keesaan Allah yang ada di dalamnya dengan prinsip syirik.
Pada akhir ayat ini Allah swt. menerangkan sikap Rasulullah, orang-orang Yahudi dan Nasrani. Rasulullah saw. beriman kepada Allah dan kepada Alquran yang diturunkan kepadanya serta meyakini akan keesaan-Nya, sedang orang Yahudi dan Nasrani telah merubah dan menukar isi Taurat dan Injil serta memperserikatkan-Nya. Kemudian Allah swt. memperingatkan kaum Muslimin jangan sekali-kali melakukan perbuatan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani dan Yahudi itu.


95 Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang rugi.(QS. 10:95)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 95 

وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ فَتَكُونَ مِنَ الْخَاسِرِينَ (95

Allah swt. menegaskan lagi agar Muhammad dan kaum Muslimin jangan termasuk golongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani itu, karena perbuatan itu akan menimbulkan kerugian besar orang yang melakukannya di dunia dan di akhirat.


96 Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman,(QS. 10:96)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 96 

إِنَّ الَّذِينَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ (96

Ayat ini menerangkan bahwa bagi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah berlaku ketetapan-ketetapan Allah. Ketetapan itu ialah mengazab mereka dengan azab yang pedih di akhirat nanti. Iman mereka tidak dapat diharapkan lagi, karena hati mereka telah tertutup dan terkunci mati dari menerima petunjuk Ilahi, sehingga tetaplah mereka dalam kekafiran dan perbuatan dosa.


97 meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih.(QS. 10:97)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 97

وَلَوْ جَاءَتْهُمْ كُلُّ آيَةٍ حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ (97

Orang-orang yang terkunci hatinya itu tidak akan beriman, walaupun kepada mereka dikemukakan berbagai macam bukti dan tanda-tanda kekuasaan dan keesaan Allah. Mereka baru akan beriman setelah dimasukkan ke dalam neraka, di saat merasakan azab yang pedih. Tetapi iman mereka itu tidak diterima lagi, karena pintu tobat di saat itu telah tertutup.


98 Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.(QS. 10:98)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 98

فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ (98

Ayat ini menerangkan bahwa sikap yang paling baik dilakukan oleh suatu kaum ialah bila seorang Rasul menyeru kepada mereka untuk beriman kepada Allah swt. dengan mengemukakan bukti-bukti kebenaran seruannya itu, lalu mereka berkenan menyambut seruan Rasul itu dengan beriman dan melaksanakan risalah yang dibawanya. Iman yang seperti itu adalah iman yang bermanfaat dan menguntungkan diri, karena iman itu dilakukan di saat seseorang dalam keadaan sanggup memikul beban yang dipikulkan Allah kepadanya (taklif). Seorang manusia ada yang dalam keadaan taklif dan ada pula yang dalam keadaan tidak taklif. Iman berfaedah bagi seseorang bila dilakukannya dalam keadaan taklif dan iman itu tidak berfaedah bagi seseorang bila dilakukannya dalam keadaan tidak taklif. Contoh iman yang dilakukan seseorang dalam keadaan tidak taklif, seperti iman Firaun di saat ia akan tenggelam di tengah lautan dan seperti imannya orang-orang kafir di saat mereka diazab di dalam neraka. Iman di saat itu tidak diterima lagi.
Kaum Yunus adalah kaum yang beriman dalam keadaan taklif karena itu iman itu berfaedah bagi mereka. Nabi Yunus diutus kepada penduduk kota Ninive untuk menyampaikan Agama Allah, tetapi mereka mengingkari seruan itu. Yunus menerangkan kepada mereka bahwa jika mereka tidak juga beriman, Allah swt. akan menurunkan azab kepada mereka setelah tiga hari. Pada hari ketiga Yunus menghindar dari negeri itu. Pada pagi hari dari hari yang dijanjikan itu, mereka melihat tanda akan kedatangan azab itu, karena itu mereka mencari Yunus, tetapi Yunus tidak mereka temui. Karena itu mereka berkumpul bersama keluarga mereka dan binatang ternak mereka di tengah lapang memohon kepada Allah agar azab yang dijanjikan itu tidak ditimpakan kepada mereka dan mereka menyatakan iman kepada-Nya. Allah swt. menerima tobat mereka dan membatalkan penurunan azab kepada mereka. Kemudian Allah memberikan kepada mereka kesenangan hidup sampai akhir hayat mereka sebagai balasan dari keimanan mereka itu.


99 Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?(QS. 10:99)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 99 

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ (99

Ayat ini menerangkan bahwa jika Allah swt. berkehendak agar seluruh manusia beriman kepada-Nya, maka hal itu akan terlaksana, karena untuk melakukan yang demikian adalah mudah bagi-Nya. Tetapi Dia tidak menghendaki yang demikian. Dia berkehendak melaksanakan sunah-Nya di alam ciptaan-Nya ini. Tidak seorang pun yang dapat merubah sunah-Nya itu kecuali jika Dia sendiri yang menghendakinya. Di antara sunah-Nya itu ialah memberi manusia akal, pikiran dan perasaan yang membedakannya dengan malaikat dan makhluk-makhluk yang lain. Dengan akal, pikiran dan perasaannya itu manusia menjadi makhluk yang berbudaya, dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, baik untuk dirinya, untuk orang lain maupun untuk alam semesta ini. Kemudian manusia diberi balasan sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya itu; perbuatan baik dibalas dengan pahala dan perbuatan jahat dan buruk dibalas dengan siksa.
Di samping itu Allah swt. mengutus para Rasul untuk menyampaikan agama-Nya. Agama itu menerangkan kepada manusia mana yang baik dilakukan dan mana yang terlarang dilakukan. Manusia dengan akal, pikiran dan perasaan yang dianugerahkan Allah kepadanya dapat menilai apa yang disampaikan para Rasul itu. Tidak ada sesuatu paksaan bagi manusia dalam menentukan pilihannya itu, apakah yang baik atau yang buruk. Dan manusia akan dihukum berdasar pilihannya itu.


100 Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.(QS. 10:100)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 100 

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تُؤْمِنَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ (100

Segala sesuatu yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak Allah swt. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi di luar kehendak-Nya. Allah swt. menunjuki dan memudahkan seseorang beriman, bila orang itu mau memahami dan mengamalkan ayat-ayat yang telah disampaikan kepada para Rasul-Nya dan Dia memandang hina dan mengazab setiap orang yang tidak mau memahami dan mengamalkan ayat-ayat-Nya itu karena hal itu berarti mereka menampik ajakan Rasul untuk mengikuti jalan yang lurus yang telah dibentangkannya.


Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [6]
Ayat 81 s/d 100 dari [109]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU