| 21 | Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap  mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman  kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu.  Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.(QS. 34:21) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 21 
 
 وَمَا كَانَ  لَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يُؤْمِنُ  بِالْآخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ وَرَبُّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ  حَفِيظٌ (21 Pada ayat ini Allah menolak dan membatalkan  persangkaan Iblis yang tidak benar itu. Allah menegaskan bahwa tidak ada  kekuasaan sedikit pun bagi setan terhadap manusia untuk menyesatkan  mereka, sehingga mereka durhaka kepada Tuhan. Tipu daya setan itu  hanyalah sebagai ujian dari Allah terhadap hamba-hamba-Nya apakah mereka  mau terpedaya oleh bujukan setan ataukah mereka menolaknya sama sekali  sehingga tidak mempengaruhi sedikit pun pada keimanan dan ketakwaan  mereka.
 Al Hasan Al Basri berkata tentang tidak adanya kekuasaan  setan terhadap manusia. Demi Allah setan itu tidak pernah memukul  manusia dengan tongkat dan tidak pernah memaksa mereka untuk melakukan  sesuatu. Tindakan setan hanya sekadar melakukan tipu daya, membujuk  dengan angan-angan kosong lalu manusia menerimanya. Hanya demikianlah  tipu daya setan itu tak ubahnya seperti bakteri-bakteri yang menyerang  manusia di musim tersebarnya wabah penyakit. Barang siapa yang tidak  memiliki pertahanan yang kuat dalam tubuhnya untuk menahan serangan  penyakit itu ia menjadi mangsa dan korbannya. Tetapi orang yang di dalam  tubuhnya terdapat unsur-unsur pertahanan yang kuat penyakit itu tidak  akan dapat menguasainya, ia akan tetap sehat wal afiat meskipun telah  banyak orang yang jatuh sakit atau meninggal karenanya. Bila ada orang  yang terperosok masuk perangkap setan maka janganlah ia menyesali orang  lain, yang salah dan lemah dalam hal ini adalah dirinya sendiri. Oleh  sebab itu setiap manusia harus membentengi dirinya dengan iman yang kuat  dengan takwa dan selalu beramal saleh Kemudian Allah menegaskan kepada  Nabi Muhammad saw bahwa Dia mencatat dan memelihara segala amal  perbuatan manusia, tidak ada yang tersembunyi baginya sebesar zarah  sekalipun. Ia akan memperhitungkan amal perbuatan manusia dengan  seadil-adilnya tak ada seorang pun yang dirugikan dalam hal ini bahkan  dia akan membalas perbuatan yang baik dengan pahala yang berlipat ganda.
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 21
 
 
 وَمَا  كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يُؤْمِنُ  بِالْآخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ وَرَبُّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ  حَفِيظٌ (21 (Dan tidak ada kekuasaan iblis terhadap mereka) maksudnya iblis tidak mempunyai kekuasaan apa-apa terhadap mereka (melainkan hanyalah agar Kami dapat mengetahui) yakni menyatakan (siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dan siapa yang ragu-ragu tentang itu) maka kelak Kami akan membalasnya kepada masing-masing. (Dan Rabbmu Maha Memelihara segala sesuatu) yakni Maha Mengawasi.
 |  | 
   | 22 | Katakanlah:` Serulah mereka yang kamu anggap  (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat  zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu  sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di  antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya `.(QS. 34:22) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 22 
 
 قُلِ ادْعُوا  الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ  ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ  شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ (22 Pada ayat ini Allah  menyuruh Muhammad saw supaya menantang kaum musyrikin Mekah, kalau  benar-benar berhala-berhala sembahan-sembahan mereka mempunyai kekuasaan  walaupun sedikit cobalah mereka buktikan hal itu dengan memberikan  sedikit contoh tentang apa yang lelah diciptakan atau yang mereka  miliki. Atau apakah berhala itu dapat memberikan pertolongan kepada  mereka atau menolak bahaya yang mengancam mereka. Tentu saja mereka  tidak dapat memberikan bukti-bukti seperti itu, karena tidak mungkin  benda mati yang mereka bikin dengan tangan mereka sendiri akan dapat  membuat sesuatu atau dapat menolong serta menolak kemudaratan dari  mereka. Oleh sebab itu Allah menegaskan bahwa berhala-berhala itu tidak  memiliki kekuasaan sedikitpun (walau sebesar zarah sekalipun) terhadap  langit, bumi dan apa yang terdapat dalam keduanya, dan tidak ada  kemampuan sama sekali untuk menolong mereka. Bagaimanakah mereka sampai  menyembahnya kalau mereka mempergunakan akal pikiran mereka. Dalam ayat  lain Allah menegaskan pula hal ini dengan firman-Nya:
 
 Artinya:والذين تدعون من دونه ما يملكون من قطمير
 Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. (Q.S. Fatir: 13)
 Mereka  tidak memiliki sesuatu apapun baik secara sendiri maupun secara  berserikat dengan yang lain dan tidak ada suatupun yang bekerja sama  dengan mereka dalam menciptakan atau memiliki sesuatu. Hal ini adalah  fakta dan kenyataan yang kita lihat di dunia.
 |  | 
   | 23 | Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah  melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu,  sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka  berkata:` Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu? `Mereka  menjawab:` (Perkataan) yang benar `, dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi  Maha Besar.(QS. 34:23) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 23 
 
 وَلَا تَنْفَعُ  الشَّفَاعَةُ عِنْدَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ  عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الْحَقَّ وَهُوَ  الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ (23 Di akhirat nanti berhala-berhala itu  tidak dapat menolong atau melepaskan mereka dari bahaya dan kesulitan,  dan tidak mungkin memberi syafaat karena pada hari itu tidak ada  Seorangpun yang dapat memberi syafaat kecuali dengan izin Allah SWT.  Apakah mungkin Allah akan mengizinkan kepada berhala-berhala yang  menjadi sebab bagi kesesatan dan keingkaran hamba-Nya untuk memberi  syafaat? Syafaat tidak akan diberikan Allah kecuali kepada Nabi-nabi,  malaikat dan kepada hamba-hamba-Nya yang dianggap-Nya berhak untuk  diberi syafaat. Pada hari itu hamba-hamba Allah menunggu dengan perasaan  gelisah dan tidak sabar, siapakah di antara hamba-hamba Allah yang akan  diizinkan-Nya untuk memberi syafaat demikian pula hamba-hamba Nya yang  akan mendapat syafaat. Ketika itu mereka berdiam semuanya karena  ketakutan telah hilang dari hati mereka dan Allah akan memberi  ketetapan-Nya-Mereka berharap-harap menunggu dan bertanya-tanya antara  sesama mereka apa yang difirmankan Tuhan? Maka semua menjawab: "Yang  difirmankan Allah ialah perkataan yang benar yaitu syafaat-Nya akan  diberikan kepada siapa yang diridai-Nya karena Dia Maha Tinggi dan Maha  Besar. Di waktu itu sadarlah orang-orang kafir bahwa mereka tidak akan  mendapat syafaat dan tahulah mereka bahwa nasib apa yang harus mereka  alami.
 |  | 
   | 24 | Katakanlah:` Siapakah yang memberi rezki  kepadamu dari langit dan dari bumi? `Katakanlah:` Allah `, dan  sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam  kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.(QS. 34:24) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 24 
 
 قُلْ مَنْ  يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ وَإِنَّا أَوْ  إِيَّاكُمْ لَعَلَى هُدًى أَوْ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (24 Pada ayat ini  Allah dengan perantaraan Nabi Muhammad menanyakan kepada kaum  musyrikin, siapakah yang memberi kamu rezeki dari langit dan bumi dengan  menurunkan hujan dan dengan air hujan itu suburlah bumi dan tumbuhlah  berbagai macam tumbuhan untuk menjadi makanan bagimu dan bagi binatang  ternakmu. Tentunya mereka tidak menjawab, karena kalau mereka mengatakan  Allah walaupun jawaban ini sesuai dengan hati nurani mereka tetapi  mereka menjawab berhala-berhala, jawaban ini bertentangan dengan hati  nurani mereka yang membenarkan seruan Nabi Muhammad. Oleh sebab itu  mereka terdiam seribu bahasa, tidak dapat memberikan jawaban apapun.  Demikianlah Allah memerintahkan kepada Muhammad bahwa yang memberi  rezeki baik dari langit maupun dari bumi hanyalah Allah. Pertanyaan  semacam ini tersebut pula pada ayat lain yaitu:
 
 Artinya:قل من رب السموات والأرض قل الله قل أفاتخذتم من دونه أولياء لا يملكون لأنفسهم نفعا ولا ضرا
 Katakanlah:  "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah" Katakanlah: "Maka  patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah. Padahal  mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudaratan bagi  diri mereka sendiri? (Q.S. Ra'd: 16)
 Kemudian Allah menyuruh  Nabi-Nya mengatakan kepada mereka setelah tidak dapat atau tidak mau  menjawab pertanyaan di atas bahwa kami atau kamu pasti berada dalam  petunjuk atau dalam kesesatan yang nyata. Inilah suatu cara berdiskusi  yang amat halus dan tajam, Nabi tidak mengatakan bahwa kamulah yang  sesat dan kamilah yang benar, tetapi dia menyatakan salah satu di antara  kita pasti ada yang mengikuti jalan yang benar dan ada yang mengikuti  jalan yang sesat. Ucapan ini pasti menarik lawan untuk berpikir siapa  sebenarnya yang dapat petunjuk dan siapa yang sesat dan menghindari  cara-cara yang keras (karena akan mendatangkan jawaban yang keras pula).  Kalaulah Nabi saw mengatakan dengan tegas kepada mereka, merekalah yang  sesat tentulah mereka akan menjawab dengan tegas dan keras bahwa  Nabilah yang sesat.
 |  | 
   | 25 | Katakanlah:` Kamu tidak akan ditanya  (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan  ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat `.(QS. 34:25) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 25 
 
 قُلْ لَا تُسْأَلُونَ عَمَّا أَجْرَمْنَا وَلَا نُسْأَلُ عَمَّا تَعْمَلُونَ (25 Pada  ayat ini Nabi saw disuruh pula supaya mengatakan kepada mereka bahwa  masing-masing kita bertanggung jawab penuh atas segala perbuatannya.  Kamu tidak bertanggung jawab atas perbuatan kami yang salah demikian  pula sebaliknya kamipun tidak bertanggung jawab atas segala perbuatan  kamu. Di sini Nabi disuruh mengatakan bahwa orang-orang yang musyrik itu  tidak bertanggung jawab atas kesalahan dan dosa orang mukmin. Sebagian  mufassirin menjawab masalah ini, bahwa orang-orang musyrikin itu pernah  menuduh Nabi dan orang-orang mukmin bahwa mereka telah berdosa besar  karena murtad dan mengkhianati agama nenek moyang mereka. Sebagai  jawaban atau tuduhan itu dikemukakan bahwa kaum Muslimin memang  bertanggung jawab atas segala dosa dan kesalahan mereka. Demikian pula  kaum musyrikin bertanggung jawab pula sepenuhnya atas segala perbuatan  mereka yang baik ataupun yang jahat. Pada ayat lain Allah menyuruh Nabi  mengucapkan kata-kata yang senada dengan ini firman-Nya.
 
 Artinya:وإن كذبوك فقل لي عملي ولكم عملكم أنتم بريئون مما أعمل وأنا بريء مما تعملون
 Jika  mereka mendustakan kamu, maka katakanlah "Bagiku pekerjaanku dan bagimu  pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan  akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Yunus: 41)
 |  | 
   | 26 | Katakanlah:` Tuhan kita akan mengumpulkan kita  semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan  Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui `.(QS. 34:26) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 26 قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ (26)
 Kemudian  Nabi saw disuruh lagi mengatakan kepada kaum musyrikin itu bahwa Allah  akan mengumpulkan kita semua pada Hari Kiamat dan di sanalah nanti Dia  akan memberi keputusan terhadap kita dan amal perbuatan kita dengan  seadil-adilnya. Di sana akan nyata dengan jelas siapa di antara kita  yang sesat dan siapa yang menempuh jalan yang lurus, siapa di antara  kita yang salah dan siapa yang benar.
 Semua amal perbuatan hamba-Nya  akan ditimbang dengan neraca keadilan. Amal yang buruk dibalasi dengan  balasan yang setimpal dan amal yang baik dibalasi dengan pahala berlipat  ganda. Hal ini tersebut pula dengan jelas pada ayat lain yaitu:
 
 Artinya:ويوم  تقوم الساعة يومئذ يتفرقون فأما الذين ءامنوا وعملوا الصالحات فهم في روضة  يحبرون وأما الذين كفروا وكذبوا بآياتنا ولقاء الآخرة فأولئك في العذاب  محضرون
 Dan pada hari terjadinya Kiamat, di hari itu  mereka (manusia) bergolong-golongan. Adapun orang-orang yang beriman dan  mengerjakan amal saleh, maka mereka berada di dalam taman (surga)  bergembira. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami  (Alquran) serta (mendustakan) menemui Hari Akhirat, maka mereka tetap  berada di dalam siksaan (neraka). (Q.S. Ar Rum: 14-16)
 Di sanalah  nanti Allah memberikan keputusan, tak ada yang dapat membantah karena  semua keputusan itu berdasarkan fakta-fakta yang nyata yang tak dapat  disangkal lagi. Allah Maha Mengetahui kapan vonis itu akan  dijatuhkan-Nya, tak ada seorang hambapun yang dapat mengetahuinya karena  Dialah yang Maha Pemberi Keputusan dan Maha Mengetahui.
 |  | 
   | 27 | Katakanlah:` Perlihatkanlah kepadaku  sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu  (Nya), sekali-kali tidak mungkin! Sebenarnya Dialah Allah Yang Maha  Perkasa lagi Maha Bijaksana `.(QS. 34:27) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 27 
 
 قُلْ أَرُونِيَ الَّذِينَ أَلْحَقْتُمْ بِهِ شُرَكَاءَ كَلَّا بَلْ هُوَ اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (27 Akhirnya  Allah memerintahkan kepada Nabi saw supaya menanyakan kepada mereka,  siapakah dan apakah sebenarnya berhala-berhala yang kamu samakan dengan  Allah dan kamu mempersekutukan dia dengan Allah, cobalah kamu terangkan  kapadaku siapa dia, bagaimana sifat-sifatnya, bagaimana nilai dan  mutunya dan bagaimana kedudukannya. Mengapa mereka dijadikan sembahan,  apakah memang dia berhak disembah? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang  dikemukakan kepada mereka sebagai tantangan dan sebagai pernyataan bahwa  mereka tidak mempergunakan akal mereka karena menyembah sesuatu yang  tidak ada nilainya, benda mati yang mereka buat dengan tangan mereka  sendiri. Tidak, sekali-kali tidak mungkin dan tidak masuk akal  mempersekutukan benda mati dengan Allah Yang Maha Perkasa dan Maha  Mengetahui.
 |  | 
   | 28 | Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada  umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai  pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.(QS. 34:28) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 28 
 
 وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (28 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad saw bukan saja ia diutus  kepada seluruh manusia. Ia bertugas sebagai pembawa berita gembira bagi  orang-orang yang mempercayai dan mengamalkan risalah yang dibawanya itu  dan sebagai pembawa peringatan kepada orang-orang yang mengingkarinya  atau menolak ajaran-ajarannya. Nabi Muhammad adalah nabi penutup tidak  ada lagi Nabi dan Rasul diutus Allah sesudah dia. Dengan demikian  pastilah risalah yang dibawanya itu berlaku untuk seluruh manusia sampai  Kiamat. dan karena risalahnya itu adalah risalah yang terakhir maka di  dalam risalahnya tercapailah peraturan-peraturan dan syariat hukum-hukum  yang layak dan baik untuk dijalankan setiap tempat dan setiap masa,  karena risalah yang dibawanya itu bersumber dari Allah Yang Maha  Bijaksana dan Maha Mengetahui. Dialah yang menciptakan langit dan bumi  dan segala apa yang ada pada keduanya. Dialah yang mengatur segala apa  yang ada pada keduanya. Dialah yang mengatur semuanya itu dengan  peraturan yang amat teliti sehingga semuanya berjalan dengan baik dan  harmonis. Allah yang demikian besar kekuasaan-Nya tidak mungkin akan  menurunkan suatu risalah yang mencakup seluruh umat manusia kalau  peraturan-peraturan dan syariat itu tidak mencakup 'seluruh kepentingan  manusia pada setiap masa. Dengan demikian pastilah risalahnya itu  risalah yang baik untuk ditrapkan kepada siapa dan umat yang manapun di  dunia ini. Hal ini tidak diketahui oleh semua orang bahkan kebanyakan  manusia menolak dan menantangnya. Di antara penantang-penantang itu  adalah kaum Muhammad sendiri yaitu orang-orang kafir Mekah. Banyak  ayat-ayat di dalam Alquran yang menegaskan bahwa Muhammad diutus kepada  manusia seluruhnya di antaranya:
 
 Artinya:تبارك الذي نزل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيرا
 Maha  Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya  agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Q.S. Al  Furqan: 1)
 Dan firman-Nya:
 
 Artinya:قل ياأيها الناس إني رسول الله  إليكم جميعا الذي له ملك السموات والأرض لا إله إلا هو يحيي ويميت فآمنوا  بالله ورسوله النبي الأمي الذي يؤمن بالله وكلماته واتبعوه لعلكم تهتدون
 Katakanlah:  "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua,  yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada Tuhan  (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka  berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya. Nabi yang ummi yang beriman  kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan  ikutilah dia supaya kamu mendapat petunjuk". (Q.S. Al A'raf: 158)
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 28
 
 
 وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (28 (Dan  Kami tidak mengutus kamu, melainkan untuk semua) lafal Kaaffatan  berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari lafal An Naas  yang sesudahnya, didahulukan mengingat kedudukannya yang sangat penting  (manusia sebagai pembawa berita gembira) kepada orang-orang yang  beriman, bahwa mereka akan masuk surga (dan sebagai pemberi peringatan)  kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam neraka  (tetapi kebanyakan manusia) yakni orang-orang kafir Mekah (tidak  mengetahui hal ini).
 |  | 
   | 29 | Dan mereka berkata:` Kapankah (datangnya) janji ini, jika kamu adalah orang-orang yang benar? `.(QS. 34:29) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 29 
 
 وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (29 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa kaum musyrikin menentang Nabi Muhammad  saw sebagai pembawa berita gembira bagi orang mukmin dan pemberi  peringatan bagi kaum yang ingkar. Muhammad menerangkan kepada mereka  bahwa keadilan Allah bukan hanya berlaku di dunia saja tetapi mencakup  keadilan di akhirat dan semua perbuatan manusia itu akan dibalasi dengan  balasan yang setimpal. Mereka memperolok-olok Nabi saw atas ucapannya  itu dan mengatakan bahwa Hari Kiamat itu tidak mungkin terjadi dan  sekali-kali tidak akan terjadi. Mereka mengatakan kepadanya dengan nada  mengejek. kalau benar Kiamat yang dijanjikan Tuhanmu itu benar akan  terjadi, maka terangkanlah kepada kami kapan akan terjadinya. Bahkan  pada ayat lain diterangkan bahwa mereka menantang Nabi Muhammad saw  supaya kedatangan Hari Kiamat itu disegerakan saja, sebagai tersebut  dalam firman Allah:
 
 Artinya:يستعجل بها الذين لا يؤمنون بها والذين ءامنوا مشفقون منها ويعلمون أنها الحق ألا إن الذين يمارون في الساعة لفي ضلال بعيد
 Orang-orang  yang tidak beriman kepada Hari Kiamat meminta supaya hari itu segera  didatangkan, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan  mereka yakin bahwa Kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah  bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya Kiamat  itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh. (Q.S. Asy Syu'ara: 18)
 Ejekan  dan tantangan mereka itu menunjukkan kebodohan mereka dan ketidaktahuan  mereka tentang tugas Muhammad sebagai Rasul dan mereka tidak mengetahui  batas-batas tugasnya. Rasul itu hanya seorang manusia yang ditugaskan  Allah menyampaikan risalah. Dia bukan orang yang berkuasa dan mempunyai  ilmu seperti Tuhannya, ilmu dan kekuasaannya terbatas pada apa yang  diberikan Allah kepadanya. Kalau ditanyakan kepadanya tentang hal-hal  yang gaib tentulah dia tidak akan dapat memberitahukannya kecuali bila  Allah telah memberitahukan kepadanya. Kalau diminta kepadanya agar  diturunkan azab atau disegerakan datangnya Hari Kiamat maka permintaan  itu adalah di luar batas kemampuannya.
 |  | 
   | 30 | Katakanlah:` Bagimu ada hari yang telah  dijanjikan (hari kiamat) yang tiada dapat kamu minta mundur daripadanya  barang sesaatpun dan tidak (pula) kamu dapat meminta supaya diajukan `.(QS. 34:30) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 30 
 
 قُلْ لَكُمْ مِيعَادُ يَوْمٍ لَا تَسْتَأْخِرُونَ عَنْهُ سَاعَةً وَلَا تَسْتَقْدِمُونَ (30 Sebagai  jawaban atas keingkaran dan tantangan kaum musyrikin itu Allah menyuruh  Nabi Muhammad saw menegaskan kepada mereka bahwa Hari Kiamat itu pasti  terjadi pada waktu yang telah ditentukan Allah. Bila waktunya sudah tiba  maka Kiamat itu tidak dapat diundurkan atau dimajukan walau sesaat pun.  Oleh sebab itu hendaklah kamu berhati-hati dan selalu waspada dan  bersiap-siap dengan iman dan amal saleh. Sebab bila waktu kiamat sudah  datang tidak ada kesempatan lagi bagi seseorang untuk bertobat dan dia  akan menyesal kelak bila melihat siksa dan azab yang disediakan bagi  orang-orang yang ingkar dan durhaka.
 |  | 
   | 31 | Dan orang-orang kafir berkata:` Kami  sekali-kali tidak akan beriman kepada Al quran ini dan tidak (pula)  kepada kitab yang sebelumnya `. Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat  ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan Tuhannya, sebahagian dari  mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang  yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri:`  Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang  beriman `.(QS. 34:31) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 31 
 
 وَقَالَ  الَّذِينَ كَفَرُوا لَنْ نُؤْمِنَ بِهَذَا الْقُرْآنِ وَلَا بِالَّذِي  بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ مَوْقُوفُونَ عِنْدَ  رَبِّهِمْ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ الْقَوْلَ يَقُولُ الَّذِينَ  اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لَوْلَا أَنْتُمْ لَكُنَّا  مُؤْمِنِينَ (31 Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bagaimana  mendalamnya keingkaran Orang-Orang musyrik terhadap agama yang dibawa  oleh Muhammad saw dengan agama samawi lainnya yang dibawa oleh  Rasul-rasul sebelumnya. Mereka mengatakan tekad mereka tidak akan  beriman kepada Alquran dan kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada  Rasul-rasul-Nya. Bagi orang-orang yang bertekad seperti ini tidak ada  suatu dalil atau buktipun yang dapat mereka terima, walaupun dalil dan  bukti itu kuat dan nyata dan dapat diterima oleh akal yang sehat atau  pikiran yang jernih.
 Hati mereka telah dipenuhi dengan fanatik yang  keras sehingga semua yang bertentangan dengan paham mereka adalah salah  dan sesat dan sama sekali tidak dapat diterima. Pernah kaum musyrikin  Mekah bertanya kepada Ahli kitab tentang Muhammad bagaimana ciri-ciri  dan sifat-sifatnya apakah ciri-ciri dan sifat-sifat itu ada tersebut  dalam kitab mereka. Sebagian dari Ahli kitab menerangkan dan mengetahui  bahwa ciri-ciri dan sifat-sifat Muhammad saw bagi orang yang hatinya  bersih dan tidak dikotori oleh kesombongan dan fanatik buta hal ini akan  menginsafkan mereka dan menjadikan mereka berpikir, bahwa mungkin  Muhammad itu memang seorang Rasul utusan Tuhan. Tetapi bagi mereka  jawaban itu menjadikan mereka marah dan menolak mentah-mentah keterangan  para Ahli Kitab itu dan tidak mau membenarkan dan mempercayainya.
 Memang batin mereka telah ditutup untuk menerima kebenaran sebagaimana tersebut dalam firman:
 
 Artinya:ختم الله على قلوبهم وعلى سمعهم وعلى أبصارهم غشاوة ولهم عذاب عظيم
 Allah  telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka  ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (Q.S. Al Baqarah: 7)
 Oleh  karena tidak ada bukti dan keterangan yang dapat menginsafkan mereka  dan yang patut dikemukakan kepada mereka ialah ancaman yang keras, maka  pada ayat-ayat ini diceritakan bagaimana keadaan mereka dengan  pemimpin-pemimpin mereka di akhirat nanti mereka berdiri di hadapan  Allah sedang mereka di waktu itu telah melihat siksa yang diadakan Allah  bagi mereka.
 Di waktu itu sadarlah mereka bahwa mereka telah sesat  dan mereka menoleh kepada pemimpin mereka serta mengatakan: "Kalau tidak  karena tindakanmu terhadap kami di dunia tentulah kami tidak akan  mengalami hal seperti ini", tentulah kami telah beriman kepada Muhammad  saw. Dan tentulah kami termasuk hamba Allah yang diridai-Nya.
 |  | 
   | 32 | Orang-orang yang menyombongkan diri berkata  kepada orang-orang yang dianggap lemah:` Kamikah yang telah menghalangi  kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak),  sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa `.(QS. 34:32) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 32 
 
 قَالَ  الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا أَنَحْنُ صَدَدْنَاكُمْ  عَنِ الْهُدَى بَعْدَ إِذْ جَاءَكُمْ بَلْ كُنْتُمْ مُجْرِمِينَ (32 
 Ucapan  dan tuduhan ini dijawab oleh para pemimpin yang telah menjerumuskan  mereka karena hendak berlepas diri dari tanggung jawab. Apakah pernah  kami menghalangi kamu mengikuti petunjuk? Kami tidak pernah memaksa kamu  supaya mengikuti kemauan kami dan mengikuti jalan yang kami tempuh.  Kami tidak pernah menghalangi kamu mengikuti ajaran yang dibawa oleh  Rasul Allah. Hanya kamu sendirilah dengan kemauan kamu sendiri pula yang  menolak ajaran itu, dan turut mendustakannya. Kalau kamu telah sesat  disebabkan tindakan kamu janganlah kami dibawa-bawa untuk  mempertanggungjawabkan perbuatanmu itu. Kamu sebenarnya termasuk  orang-orang sesat. Kalau jawaban pemimpin diucapkan waktu mereka masih  di dunia pastilah para pengikut itu akan diam tidak berkutik, karena  pengaruhnya pemimpin itu terhadap pengikutnya besar sekali. Tetapi lain  halnya di akhirat kedudukan manusia di hadapan Allah semua tidak ada  bawahan dan pimpinan, tidak ada kaum feodal atau kaum gembel, semua sama  pada sisi Allah Yang Maha Adil.
 |  | 
   | 33 | Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata  kepada orang-orang yang menyombongkan diri:` (Tidak) sebenarnya tipu  daya (mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu  menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu  bagi-Nya `. Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka  melihat azab. Dan Kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir.  Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan.(QS. 34:33) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 33 
 
 وَقَالَ  الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا بَلْ مَكْرُ اللَّيْلِ  وَالنَّهَارِ إِذْ تَأْمُرُونَنَا أَنْ نَكْفُرَ بِاللَّهِ وَنَجْعَلَ لَهُ  أَنْدَادًا وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ  وَجَعَلْنَا الْأَغْلَالَ فِي أَعْنَاقِ الَّذِينَ كَفَرُوا هَلْ  يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (33 Oleh sebab itu para  pengikut itu tidak puas mendengar jawaban para pemimpin dan melanjutkan  dakwaan mereka bahwa para pemimpin itu selalu membujuk dan menipu mereka  siang dan malam dan memerintahkan supaya ingkar dan dusta kepada Allah  dan mempersekutukan-Nya dengan yang lain seperti berhala-berhala dan  lain sebagainya. Tetapi apa hendak dikata semuanya telah terlanjur dan  tidak ada waktu lagi untuk kembali kepada kebenaran, atau untuk  bertobat. Semua mereka baik para pemimpin maupun para mengikut telah  mengetahui bahwa mereka akan mendapat balasan yang setimpal atas  keingkaran dan kedurhakaan mereka. Mereka merasa sangat menyesal, ketika  melihat azab yang akan ditimpakan kepada mereka, tetapi sesalan itu  tidak berguna lagi. Mereka dimasukkan ke dalam neraka dengan dibelenggu  di leher mereka. Memang siksaan itulah yang layak ditimpakan kepada  mereka karena sikap dan perbuatan mereka selama di dunia.
 |  | 
   | 34 | Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri  seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di  negeri itu berkata:` Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus  untuk menyampaikannya `.(QS. 34:34) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 34 
 
 وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ (34 .  Pada ayat ini Allah menerangkan biasanya di negeri-negeri yang diutus  kepadanya Rasul-rasul selalu ada penantang-penantang Rasul-rasul itu dan  biasanya terdiri dari orang kaya yang hidup mewah dan berkedudukan  tinggi. Sebabnya orang-orang yang kaya akan menolak seruan Rasul itu,  telah sangat tertarik dan terpedaya oleh kehidupan dunia. Mereka telah  tertipu oleh nikmat yang biasa lenyap dan nilai-nilai kosong yang tidak  berarti. Hati mereka telah dikotori oleh hal-hal yang merusak fitrahnya  sehingga tidak dapat lagi melihat kebenaran selama kebenaran itu  bertentangan dengan hawa nafsu mereka dan kedudukan mereka yang tinggi.
 |  | 
   | 35 | Dan mereka berkata:` Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab.(QS. 34:35) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 35 
 
 وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (35 Mereka  dengan bangga mengatakan kepada Rasul yang menyeru mereka kepada  kebenaran dan mengajak mereka supaya beriman: "Kami ini adalah  orang-orang kuat yang mempunyai anak-anak yang banyak, mempunyai  kekayaan yang dengan kekayaan itu kami menikmati hidup bahagia. Kami  mempunyai kedudukan tinggi dalam masyarakat yang tak dapat digoyahkan  oleh siapa pun. Semua itu menunjukkan bahwa kami adalah golongan yang  diridai Allah. kalau kami tidak diridai Allah tentulah kami akan hidup  melarat, selalu dalam kesulitan. Mengapa pula kami harus menerima ajakan  dan ajaranmu dan mempercayai ancaman yang kamu ancamkan itu adalah dari  Allah. Tidak mungkin sama sekali kami akan disiksa Allah, karena semua  kenyataan menunjukkan bahwa kami dikasihi-Nya". Memang ukuran yang  mereka andalkan untuk mengetahui sesuatu hakikat dan kebenaran adalah  ukuran palsu dan salah. Kekayaan dan anak yang banyak tidak dapat  menjadi ukuran bagi keridaan dan kesayangan Allah. Kadang-kadang  kekayaan dan kemewahan itulah yang kerap kali membawa manusia ke jurang  kehancuran. Pada ayat lain Allah mencela orang-orang yang berpendirian  seperti itu dengan firman-Nya:
 
 Artinya:أيحسبون أنما نمدهم به من مال وبنين نسارع لهم في الخيرات بل لا يشعرون
 Apakah  mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada  mereka itu (berarti bahwa). Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan  kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar. (Q.S. Al Mu'minun:  55-56)
 |  | 
   | 36 | Katakanlah: `Sesungguhnya Tuhanku melapangkan  rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang  dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui`.(QS. 34:36) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 36 
 
 قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (36 Pada  ayat ini Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad saw. membantah dan menolak  paham orang-orang kafir itu, bahwa kekayaan dan banyak anak itu bukanlah  ukuran bagi keridaan Allah terhadap seseorang. Allah memudahkan rezeki  bagi seseorang sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya dan  menyempitkan rezeki yang lain, sesuai pula dengan kehendak dan  kebijaksanaan-Nya. Allah-lah Yang Maha Mengetahui hikmah melapangkan dan  menyempitkan rezeki bagi seseorang. Jadi penyempitan rezeki bagi  seseorang bukanlah menjadi tanda bagi kemurkaan Allah terhadapnya, agar  bertambah sesat dan terpedaya dengan kehidupannya bukan pula menjadi  tanda bahwa orang itu dikasihi Allah. Kadang-kadang Allah memberikan  rezeki yang berlimpah ruah kepada seorang yang dimurkai-Nya karena  kekafiran dan kedurhakaannya, agar bertambah sesat dan terpedaya dengan  kehidupannya sehingga ia menjadi sombong dan takabur dan dengan kekayaan  itu ia bertambah banyak berbuat maksiat dan kerusakan di muka bumi.
 Kadang-kadang  Dia menyempitkan rezeki bagi seseorang yang dimurkai-Nya agar ia dengan  kesempitan hidup dan kemelaratan itu bertambah mengingkari nikmat Allah  dan bertambah-tambah kejahatannya dengan menipu, mencuri, merampok dan  perbuatan yang tidak diridai Allah. Mungkin Allah memberikan rezeki yang  melimpah ruah kepada seseorang yang diridai dan disayangi-Nya, karena  dengan harta yang banyak itu ia bertambah syukur kepada Allah atas  segala nikmat dan karunia-Nya dengan mempergunakan hartanya untuk  hal-hal yang diridai Allah seperti memperbanyak amal bantuan kepada  orang-orang yang memerlukannya. Dengan demikian bertambah banyak amal  kebaikannya. Mungkin Allah menyempitkan rezeki bagi orang yang diridai  dan disayangi-Nya, karena kesempitan rezeki dan penderitaan yang berat  itu akan membuat orang bertambah imannya, bertambah kuat kesabarannya,  karena menganggapnya sebagai cobaan dari Allah, ujian bagi keimanan dan  ketabahan hatinya. Demikianlah bertambah kuat tawakalnya kepada Allah  dan bertambah dekat dirinya kepada Allah karena selalu berdoa dan  munajat dengan Tuhannya, bahkan selalu mensyukuri-Nya karena walaupun ia  hidup melarat, tetapi menganggap nikmat Allah kepadanya tetap besar  dengan memberinya kehidupan yang kalau dinilai tak dapat dihargai dengan  harta benda bagaimanapun banyaknya. Jadi kekayaan harta benda, pangkat  dan kedudukan, kemiskinan, kemelaratan dan penderitaan dapat pula  diberikan kepada orang-orang yang dimurkai-Nya, sesuai dengan hikmah  kebijaksanaan-Nya. Tetapi banyak manusia yang tidak mengetahui dan  menginsafi hal ini.
 |  | 
   | 37 | Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan  (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun;  tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka  itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang  telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang  tinggi (dalam syurga).(QS. 34:37) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 37 
 
 وَمَا  أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا  زُلْفَى إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ  الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ (37 Pada  ayat ini Allah membantah anggapan orang-orang kafir yang mengira bahwa  harta dan anak-anak yang mereka miliki merupakan perwujudan dari kasih  sayang dan keridaan Allah terhadap mereka. Padahal yang mendekatkan  seseorang dengan Allah hanya dengan iman dan amal saleh. Orang-orang  yang beriman dan beramal salehlah yang dekat dengan Allah dan menjadi  hamba kesayangan-Nya. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh itulah  yang dibalas Allah kebaikannya dengan berlipat ganda, satu kebaikan  dibalas sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Mereka akan  ditempatkan di tempat-tempat yang khusus dan istimewa. Mereka tinggal  menetap di dalam surga itu dengan aman dan sentosa, jauh dari segala  gangguan dan hal-hal yang mengurangi kesenangan dan kebahagiaan.  Diriwayatkan dari Ali bin Abu Talib bahwa Rasulullah pernah bersabda:  *Sesungguhnya di dalam surga ada beberapa tempat yang tertinggi dapat  dilihat bagian luarnya dari dalamnya dan dapat dilihat bagian dalamnya  dari luar. Salah seorang Baduwi bertanya, untuk siapakah tempat-tempat  itu? Rasulullah menjawab: "Untuk orang yang baik tutur katanya, memberi  makan orang miskin, banyak berpuasa dan salat di malam hari di kala  manusia biasanya sedang tidur nyenyak".
 |  | 
   | 38 | Dan orang-orang yang berusaha (menentang)  ayat-ayat Kami dengan anggapan untuk dapat melepaskan diri dari azab  Kami, mereka itu dimasukkan ke dalam azab.(QS. 34:38) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 38 
 
 وَالَّذِينَ يَسْعَوْنَ فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ فِي الْعَذَابِ مُحْضَرُونَ (38 Kemudian  pada ayat ini Allah menerangkan pula keadaan orang-orang kafir yang  menghalang-halangi orang beriman dengan mencerca agama Allah dan  menjelek-jelekkannya, berusaha memadamkan cahayanya dan mengingkari Hari  Akhirat serta menyangka bahwa mereka tidak akan diazab, maka mereka  akan menerima balasan keingkaran dan kedurhakaan mereka dengan neraka  yang menyala-nyala. mereka akan digiring oleh malaikat zabaniyah dan  dilemparkan ke dalamnya tanpa ampun.
 |  | 
   | 39 | Katakanlah: `Sesungguhnya Tuhanku melapangkan  rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan  menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)`. Dan barang apa saja  yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi  rezki yang sebaik-baiknya.(QS. 34:39) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 39 
 
 قُلْ إِنَّ  رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ  وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ  الرَّازِقِينَ (39 Pada ayat ini Allah menegaskan sekali lagi bahwa  Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan  menyempitkannya bagi yang dikehendaki-Nya, dengan hikmah  kebijaksanaa-Nya. barang siapa yang disempitkan Allah rezekinya  janganlah terlalu bersedih hati, hendaklah ia menghadapinya dengan tabah  dan sabar tetap berusaha serta tawakal siapa tahu dalam waktu yang  tidak begitu lama Allah akan. memberinya kelapangan, dengan demikian  akan hilanglah kesulitan dan kepahitan yang dideritanya. Allah berfirman  pada ayat lain:
 
 Artinya:فإن مع العسر يسرا إن مع العسر يسرا
 Karena  sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah  kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. An Nasyrah: 5-6)
 Sebaliknya bagi  seseorang diberi Allah kelapangan dan harta kekayaan yang banyak  janganlah takabur dan sombong dengan kekayaan itu. Hendaklah dia  mempergunakan harta itu untuk hal-hal yang diridai Allah dan janganlah  ia sekali-kali bersifat kikir dengan harta itu sampai tidak mau  menafkahkannya ke jalan yang bermanfaat untuk masyarakatnya, dan  menghardik orang miskin yang meminta pertolongan kepadanya karena hal  seperti itu sangat dibenci Allah bahkan dianggapnya sebagai tindakan  mendustakan agama-Nya, sebagai tersebut dalam firman-Nya:
 
 Artinya:أرأيت الذي يكذب بالدين فذلك الذي يدع اليتيم ولا يحض على طعام المسكين
 Tahukah  kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak  yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (Q.S. Al  Ma'un: 1-3)
 Janganlah seseorang menyangka bahwa harta yang  dinafkahkannya itu akan hilang sia-sia. Allah pasti akan menggantinya  dengan pahala berlipat ganda kalau tidak di dunia ini di akhirat pasti  ia akan menerima ganjaran sampai beratus-ratus kali lipat. Bagi Allah  menggantikan harta orang yang suka beramal dan berbuat baik adalah  mudah, karena Dia sebaik-baiknya pemberi rezeki.
 Rasulullah bersabda:
 
 Artinya:ما من يوم يصيبح العباد إلا ملكان ينزلان فيقول إحداهما اللهم اعط منفقا خلفا. ويقول الآخر: اللهم اعط ممسكا تلفا.
 Pada  setiap pagi ada dua malaikat yang turun kepada hamba Allah, yang  seorang berdoa. Ya Allah berikanlah kepada orang yang suka menafkahkan  hartanya, ganti dari harta yang dinafkahkannya. Dan seorang lagi berdoa  pula: Ya Allah timpakanlah kepada orang yang kikir dan tidak mau  menafkahkannya kemusnahan harta itu. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu  Hurairah)
 |  | 
   | 40 | Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah  mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat:  `Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?`(QS. 34:40) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 40 
 
 وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ أَهَؤُلَاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ (40 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa pada hari Kiamat nanti di mana semua  hamba Allah dikumpulkan di padang mahsyar untuk dimintai  pertanggungjawaban mereka terhadap semua amal mereka di dunia, pada hari  itu Allah mengumpulkan para penyembah malaikat dan dikemukakanlah  pertanyaan kepada malaikat yang mereka sembah. Benarkah kamu  memerintahkan kepada orang-orang ini supaya mereka menyembah kamu ?  Sebenarnya Allah sudah mengetahui bahwa para malaikat-Nya itu tidak  pernah memerintahkan yang demikian, karena malaikat itu adalah makhluk  yang paling taat dan patuh kepada-Nya selalu siap sedia untuk  melaksanakan perintah Nya. Tetapi Allah hendak menjelaskan duduk perkara  yang sebenarnya dan mencerca serta menghardik para penyembah selain  Allah itu atas kebohongan dan kesesatan mereka dan agar mereka  mengetahui kesalahan mereka di hadapan para malaikat itu.
 |  |