Minggu, 08 September 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH SABA' AYAT 41 - 54 ( 03 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : SABA'
Ayat [54]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:3/3
41 Malaikat-malaikat itu menjawab: `Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu`.(QS. 34:41)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 41 

قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُونِهِمْ بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ أَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُؤْمِنُونَ (41

Malaikat menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan Maha Suci Engkau Ya Tuhan kami, Engkaulah pelindung kami dari tuduhan-tuduhan orang-orang ini. Kami sekali-kali tidak pernah memerintahkan hal itu. Kami berlepas diri dari mereka, merekalah yang telah sesat menyembah selain Engkau, bahkan kebanyakan mereka menyembah jin-jin dan beriman kepada mereka. Ini bukanlah karena perintah kami tetapi merekalah yang mau saja diperdayakan oleh setan. Hal semacam ini terdapat pula pada ayat lain yaitu mengenai pertanyaan yang dikemukakan Allah kepada Nabi Isa a.s. karena sebagian kaumnya telah menyembahnya dan menyembah ibunya dan menganggap mereka sebagai Tuhan. Allah berfirman:


وإذ قال الله ياعيسى ابن مريم ءأنت قلت للناس اتخذوني وأمي إلهين من دون الله قال سبحانك ما يكون لي أن أقول ما ليس لي بحق إن كنت قلته فقد علمته تعلم ما في نفسي ولا أعلم ما في نفسك إنك أنت علام الغيوب ما قلت لهم إلا ما أمرتني به أن اعبدوا الله ربي وربكم وكنت عليهم شهيدا ما دمت فيهم فلما توفيتني كنت أنت الرقيب عليهم وأنت على كل شيء شهيد
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman : "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidakkah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya, yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah engkau wafatkan (angkat) aku, Engkaulah yang mengawasi mereka Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu". (Q.S. Al Maidah: 116-117)
Di kala itu para penyembah selain Allah itu tidak dapat berkutik lagi karena telah jelas dan nyata bahwa merekalah yang mengada-adakan sembahan-sembahan kepada selain Allah, merekalah yang bersalah karena mau saja menerima bujukan setan tanpa mempertimbangkan dengan akal mereka yang sehat apakah perbuatan itu wajar dilakukan atau perbuatan itu bertentangan dengan pikiran yang sehat. Kala itu Allah memberikan keputusan-Nya bahwa mereka telah jatuh ke jurang kesesatan dan tak ada lagi yang membela mereka dan ditetapkanlah bahwa mereka harus menerima balasan keingkaran dan kedurhakaan mereka terhadap Allah.


42 Maka pada hari ini sebahagian kamu tidak berkuasa (untuk memberikan) kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan kepada sebahagian yang lain. Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim: `Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu`.(QS. 34:42)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 42 

فَالْيَوْمَ لَا يَمْلِكُ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا وَنَقُولُ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ (42

Maka pada hari itu tidak ada orang-orang yang dapat menolong mereka agar terlepas dari siksa yang telah disediakan Allah bagi mereka, baik sembahan-sembahan mereka maupun usaha mereka untuk bertobat kepada Allah karena pada waktu itu pintu tobat telah tertutup mati. Kemudian mereka digiring ke neraka dan dilemparkan ke dalamnya, serta dikatakan kepada mereka ucapan-ucapan kasar dan menghina. Dikatakanlah kepada mereka, rasakanlah sekarang siksaan pedih yang dahulu waktu di dunia kamu selalu mendustakannya dan memperolok-olok Rasul yang memberi peringatan kepadamu tentang akan datangnya hari berbangkit di mana semua amal perbuatanmu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Yang Maha Bijaksana. Di kala mereka bangkit dan menggigit jari karena menyesal kenapa mereka dahulu tidak menggubris ajakan Rasul Allah bahkan menentang, mencemoohkan dan menyakiti serta menganiaya mereka. Tetapi tak ada gunanya lagi sesalan itu karena nasi sudah menjadi bubur dan harapan akan terlepas dari siksa sudah sirna dan lenyap sama sekali.


43 Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata: `Orang ini tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa yang disembah oleh bapak-bapakmu`, dan mereka berkata: ` (Al quran) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja`. Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka: `Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata`.(QS. 34:43)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 43

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَذَا إِلَّا رَجُلٌ يُرِيدُ أَنْ يَصُدَّكُمْ عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُكُمْ وَقَالُوا مَا هَذَا إِلَّا إِفْكٌ مُفْتَرًى وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ (43

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apabila kepada orang-orang kafir dan orang-orang musyrik itu dibacakan ayat-ayat Alquran yang menunjukkan bukti-bukti keesaan Allah SWT dan kebatilan syirik, mempersekutukan Allah SWT, mereka itu berkata: "Sebenarnya maksud Muhammad membacakan Alquran itu tidak lain hanyalah untuk mengalihkan kita semua dari agama yang benar, agama nenek moyang kita, menjadi pengikutnya tanpa alasan, dan keterangan yang menunjukkan kebenaran seruannya. Mereka dengan tandas mengatakan bahwa Alquran yang dibacakan Muhammad itu wahyu dari Tuhannya adalah kebohongan yang diada-adakan. Alquran dikatakan dari Tuhan hanyalah untuk memperlancar seruannya dan untuk menarik hati orang banyak. Kemudian setelah melihat kenyataan bahwa Alquran itu benar-benar mempengaruhi orang-orang Quraisy barulah mereka meningkatkan permusuhannya dan menuduh bahwa Alquran adalah sihir yang nyata, yang tidak diragukan lagi. Telah menjadi tabiat mereka, apabila mereka melihat sesuatu yang menunjukkan kebesaran Allah SWT berupa mukjizat atau lainnya, mereka meremehkannya dan menuduh bahwa itu adalah sihir sebagaimana firman Allah SWT:


وإذا رأوا ءاية يستسخرون وقالوا إن هذا إلا سحر مبين
Artinya:
Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah mereka sangat menghinakan Dan mereka berkata: "Ini tiada lain, hanyalah sihir yang nyata. (Q.S. As Saffat: 14-15)
Dan firman-Nya:


وإن يروا آية يعرضوا ويقولوا سحر مستمر
Artinya:
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat) mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus. (Q.S. Al Qamar: 2)


44 Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-kali tidak pernah (pula) mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun.(QS. 34:44)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 44 

وَمَا آتَيْنَاهُمْ مِنْ كُتُبٍ يَدْرُسُونَهَا وَمَا أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمْ قَبْلَكَ مِنْ نَذِيرٍ (44
 
Pada ayat ini Allah SWT membantah tuduhan mereka dan menyatakan kebatilan pengakuan mereka bahwa agama nenek moyang mereka itulah agama yang benar. Sebaliknya Allah SWT menyatakan bahwa agama yang benar ialah agama yang berdasarkan wahyu dari Allah dan Kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada manusia, yang di dalamnya diterangkan syariat dan hal-hal yang membawa mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, sebagaimana agama yang dibawa oleh junjungan kita Nabi besar Muhammad saw yaitu agama Islam. Apa alasan mereka menetapkan bahwa agama syirik yang mengingkari keesaan Allah SWT, itulah agama yang benar, padahal belum pernah didatangkan kepada mereka kitab sebelum Alquran dan belum pernah diutus kepada mereka seorang Rasul sebelum Nabi Muhammad saw.
Sejalan dengan ayat ini, firman Allah SWT:


أم أنزلنا عليهم سلطانا فهو يتكلم بما كانوا به يشركون
Artinya:
Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan, lalu keterangan itu menunjukkan (kebenaran) apa yang mereka selalu mempersekutukan dengan Tuhan? (Q.S. Ar Rum: 35)
Dan firman-Nya:


أم ءاتيناهم كتابا من قبله فهم به مستمسكون
Artinya:
Atau adakah Kami memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelum Alquran lalu mereka berpegang dengan kitab itu? (Q.S. Az Zukhruf: 21)


45 Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan sedang orang-orang kafir Mekah itu belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu lalu mereka mendustakan rasul-rasul-Ku. Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku.(QS. 34:45)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 45 

وَكَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَمَا بَلَغُوا مِعْشَارَ مَا آتَيْنَاهُمْ فَكَذَّبُوا رُسُلِي فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ (45

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa umat sebelum mereka, seperti kaum Nabi Nuh, kaum `Ad, kaum Samud dan lainnya adalah umat yang mempunyai kekuatan yang hebat, keberanian yang menonjol, ilmu pengetahuan yang luas, kekayaan harta benda yang berlimpah ruah, yang kalau dibandingkan dengan apa yang dimiliki orang-orang kafir dan musyrikin Mekah, sangatlah besar perbedaannya. Apa yang dimiliki mereka belum mencapai sepersepuluh dari apa yang telah dicapai umat sebelum mereka. Tetapi karena umat terdahulu itu selalu membangkang dan mendustakan Rasul-rasul Allah yang diutus kepada mereka, maka Allah SWT menyiksa dan menghancurkan mereka sehancur-hancurnya. Kekuatan, keberanian, ilmu pengetahuan serta kekayaan yang dimiliki umat yang terdahulu itu tidak sanggup menolongnya, dan tidak mampu mengelakkan azab dan siksaan yang ditimpakan Allah kepada mereka. Bekas-bekas kehancuran umat terdahulu itu dengan mudah mereka saksikan di mana saja dan kapan saja, di waktu mereka bepergian atau singgah di suatu negeri di waktu pagi atau di malam hari, sebagaimana dijelaskan di dalam firman Allah:


وإنكم لتمرون عليهم مصبحين وبالليل أفلا تعقلون
Artinya:
Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan? (Q.S. As Saffat: 137-138)
Allah SWT mengisahkan keadaan umat terdahulu itu agar menjadi pelajaran bagi mereka, karena kalau tidak, maka mereka itu akan ditimpa kebinasaan sebagaimana halnya umat sebelum mereka.


46 Katakanlah: `Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila pada sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras.(QS. 34:46)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 46 

قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍ أَنْ تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِكُمْ مِنْ جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ (46

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Muhammad supaya memperingatkan dan menasihati kaumnya agar jangan cepat-cepat mendustakan kerasulan dan Alquran yang dibawanya. Sebaiknya mereka itu mempergunakan waktunya untuk menghadap Allah dengan ikhlas, memikirkan dan merenungkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah dibawa Muhammad baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, semoga dengan demikian mereka dapat mencapai kebenaran yang sebenarnya, menemukan jalan yang lurus yang diridai oleh Allah SWT, menginsafi kebenaran yang dibawanya membuka selubung yang menutup mata mereka sehingga dengan rela dan penuh keikhlasan mengakui kebenaran apa yang dibawa oleh Rasulullah saw itu. Mereka dianjurkan berpikir dan merenung di dalam suasana tenang cukup hanya seorang, atau secara berduaan atau secara berkelompok, karena biasanya kalau banyak orang berkumpul beramai-ramai, pikiran sering terganggu, sehingga apa yang dipikirkan dan direnungkan itu tidak tentu arah tujuannya, tak dapat mengenai sasaran dan sampai kepada apa yang dicita-citakan. Allah SWT menegaskan juga di dalam ayat ini bahwa Muhammad teman mereka itu bukanlah seorang yang gila tidak ada sedikitpun penyakit gila padanya dan dia bukan pula seorang pembohong, tetapi Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang pemberi peringatan agar mereka itu tidak ditimpa azab yang keras akibat keingkaran dan kedurhakaan mereka terhadap perintah-perintah Allah SWT. Hal ini ditegaskan juga dalam suatu hadis sabda Rasulullah saw:


نذير لكم بين يدي عذاب شديد
Artinya:
Sesungguhnya saya ini pemberi peringatan bagi engkau sekalian sebelum (menghadapi) azab yang keras. (H.R. Bukhari dari Ibnu Abbas)


47 Katakanlah:` Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu `.(QS. 34:47)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 47 

قُلْ مَا سَأَلْتُكُمْ مِنْ أَجْرٍ فَهُوَ لَكُمْ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى اللَّهِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (47

Selanjutnya Allah SWT memerintahkan Muhammad supaya menegaskan kepada umatnya bahwa ia di dalam melaksanakan tugasnya dari Allah SWT, menasihati dan menyuruh mereka beribadah kepada Allah SWT sedikit pun tidak mengharapkan imbalan dan upah dari mereka. Upahnya di dalam melaksanakan semuanya itu berupa pahala dari Allah SWT. Kalaupun Muhammad meminta sesuatu kepada mereka sebagai upah dari kegiatan dan susah payahnya itu, maka yang diminta itu tidak lain agar mereka itu beriman kepada Allah SWT dan iman itu adalah untuk kebaikan mereka sendiri. Muhammad itu di dalam melaksanakan tugasnya, sama sekali tidak mengharapkan keuntungan duniawi, Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu, mengelabui kebenaran dan keikhlasan Muhammad di dalam melaksanakan tugasnya sebagai Rasul Allah SWT.


48 Katakanlah:` Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang ghaib `.(QS. 34:48)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 48 

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَّامُ الْغُيُوبِ (48

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan Muhammad supaya ia mengatakan kepada orang-orang yang mengingkari keesaan Allah SWT dan tidak mempercayai Rasul-rasul dan hari berbangkit bahwa sesungguhnya Allah SWT mewahyukan kebenaran dan menempatkannya ke dalam hati sanubari orang-orang yang dipilihnya. Dia Maha Mengetahui segala yang gaib, mengetahui orang-orang yang pantas dipilih menjadi Rasul yang melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan kepada mereka, sebagaimana firman Allah SWT.


الله أعلم حيث يجعل رسالته
Artinya:
Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. (Q.S. Al An'am: 124)
Dan firman-Nya:


يلقي الروح من أمره على من يشاء من عباده
Artinya:
(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al Mu'min: 15)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat 48 ini, bisa juga diartikan bahwa Allah SWT melemparkan dan menghilangkan kebatilan dengan datangnya wahyu yang mengandung kebenaran. Sejalan dengan penafsiran Ibnu Abbas ini, firman Allah SWT:


بل نقذف بالحق على الباطل فيدمغه
Artinya:
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, (Q.S. Al Anbiya: 18)


49 Katakanlah:` Kebenaran telah datang dan yang bathil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi `.(QS. 34:49)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 49 

قُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ (49

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apabila kebenaran suduh datang, maka kebatilan akan hancur binasa dan tidak dapat berbuat sesuatu untuk melawan dan menghancurkan kebenaran itu. Demikianlah setelah Islam datang memancangkan benderanya, dan menyebarkan ajarannya, maka hancur binasalah penyembahan berhala itu.
Di dalam suatu hadis diceritakan bahwa:


أنه لما دخل رسول الله /50 المسجد الحرام يوم الفتح ووجد الأصنام منصوبة حول الكعبة جعل يطعن الصنم منها بسية قوسه ويقرأ: وقل جاء الحق وزهق الباطل إن الباطل كان زهوقا. ويقرأ الآية التالية: قل جاء الحق وما يبدئ الباطل وما يعيد.
Artinya:
Ketika Rasulullah saw memasuki Masjidilharam pada hari penaklukan Mekah dan menemukan banyak berhala terpancang di sekeliling Kakbah. ia lalu menusuk satu berhala di antara berhala-berhala itu dengan ujung panahnya dan membaca "yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap, sesungguhnya yang batil itu sesuatu yang pasti lenyap. dan seterusnya membaca ayat 49 ini. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Kebatilan yang tidak bermanfaat itu seperti buih, tidak dapat bertahan dan akan lenyap apabila kebenaran yang bermanfaat itu datang menjelma dan kebenaran akan tetap dipertahankan.
Firman Allah SWT:


فأما الزبد فيذهب جفاء وأما ما ينفع الناس فيمكث في الأرض
Artinya:
Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. (Q.S. Ar Ra'd: 17)


50 Katakanlah:` Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat `.(QS. 34:50)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 50 

قُلْ إِنْ ضَلَلْتُ فَإِنَّمَا أَضِلُّ عَلَى نَفْسِي وَإِنِ اهْتَدَيْتُ فَبِمَا يُوحِي إِلَيَّ رَبِّي إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ (50

Sekalipun Nabi Muhammad saw telah cukup memberikan kepada kaumnya petunjuk dan bimbingan, tetapi kaumnya tetap saja memperlihatkan keangkuhan dan kesombongan mereka, bahkan mereka menuduh Muhammad itu telah sesat. Untuk menghibur Nabi Muhammad saw maka ia diperintahkan Allah SWT supaya berterus terang kepada kaumnya, bahwa kalau ia sesat, sehingga menempuh jalan yang salah dan berbuat di luar kebenaran, maka akibat kesesatannya itu adalah tanggungannya sendiri, tetapi kalau perbuatannya itu untuk menegakkan kebenaran, maka itu adalah makna wahyu yang diturunkan Allah kepadanya dan karena hidayah Allah pula, maka ia tetap memperjuangkan yang hak, berjalan di atas rel kebenaran. Allah SWT Maha Mendengar apa yang dikatakannya dan apa yang dikatakan kaumnya, lalu memberi balasan kepada setiap orang dengan balasan yang setimpal. Allah Maha Dekat rahmat-Nya, memperkenankan doa orang-orang yang memohon kepada-Nya sebagaimana firman Allah SWT:


وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان
Artinya:
Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada Ku. (Q.S. Al Baqarah: 186)
Sabda Nabi Besar Muhammad saw:


إنكم لا تدعون أصم ولا غائبا إنما تدعون سميعا قريبا مجيبا.
Artinya:
Sesungguhnya engkau sekalian tidak memohon kepada yang tuli dan tidak pula kepada yang gaib, tetapi engkau sekalian bermohon kepada Yang Maha Mendengar, Maha Dekat dan Maha Mengabulkan. (H.R. Bukhari dan Muslim dari abu Musa al Asy'ari)


51 Dan (alangkah hebatnya) jikalau kamu melihat ketika mereka (orang-orang kafir) terperanjat ketakutan (pada hari kiamat); maka mereka tidak dapat melepaskan diri dan mereka ditangkap dari tempat yang dekat (untuk dibawa ke neraka),(QS. 34:51)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 51

وَلَوْ تَرَى إِذْ فَزِعُوا فَلَا فَوْتَ وَأُخِذُوا مِنْ مَكَانٍ قَرِيبٍ (51

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa andaikata Rasul itu menyaksikan orang-orang kafir, yang selalu mendustakannya terperanjat dan ketakutan pada waktu melihat azab yang keras akan ditimpakan kepada mereka. tentu dia itu akan melihat kejadian yang hebat sekali. Mereka tidak mungkin lari dun mengelak dari azab itu, karena memang tidak ada .kemungkinan untuk menjauhkan diri dari azab itu. Dalam keadaan terperanjat dan ketakutan, mereka diambil dan tempat yang dekat untuk dibawa ke api neraka yang menyala-nyala.


52 dan (di waktu itu) mereka berkata:` Kami beriman kepada Allah `, bagaimanakah mereka dapat mencapai (keimanan) dari tempat yang jauh itu.(QS. 34:52)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 52 

وَقَالُوا آمَنَّا بِهِ وَأَنَّى لَهُمُ التَّنَاوُشُ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ (52

Pada waktu itulah mereka menyatakan bahwa mereka beriman kepada Allah SWT, kepada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya. Iman mereka itu tidak mungkin lagi diterima dan ditampung karena telah jauh ketinggalan dan tempat di mana pengakuan beriman itu dapat diterima, yaitu di dunia. Di dunialah tempat setiap orang diberi kesempatan untuk beriman, sedang di akhirat bukanlah tempat untuk menerima pengakuan iman dan berani saleh. Sejalan dengan ayat ini, firman Allah SWT:


ولو ترى إذ المجرمون ناكسوا رءوسهم عند ربهم ربنا أبصرنا وسمعنا فارجعنا نعمل صالحا إنا موقنون
Artinya:
Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan Kami, kami telah melihat dan mendengar; maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin. (Q.S. As Sajdah: 12)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 52 

وَقَالُوا آمَنَّا بِهِ وَأَنَّى لَهُمُ التَّنَاوُشُ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ (52

(Dan di waktu itu mereka berkata, "Kami beriman kepada-Nya) yakni kepada Nabi Muhammad, atau kepada Alquran (bagaimanakah mereka dapat mencapai) meraih keimanan; dapat dibaca Tanaawusy atau huruf Wau diganti menjadi Hamzah, sehingga bacaannya menjadi Tanaa-usy maksudnya amat mustahillah mereka dapat mencapai keimanan (dari tempat yang jauh itu") dari tempatnya yang sekarang, karena mereka sekarang berada di alam akhirat dan tempat keimanan itu ada di dunia.


53 Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu; dan mereka menduga-duga tentang yang ghaib dari tempat yang jauh.(QS. 34:53)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 53 

وَقَدْ كَفَرُوا بِهِ مِنْ قَبْلُ وَيَقْذِفُونَ بِالْغَيْبِ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ (53

(Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu) sewaktu mereka hidup di dunia (dan mereka menduga-duga) meramal-ramal (tentang yang gaib dari tempat yang jauh) yaitu terhadap hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan mereka, karena mereka sewaktu di dunia mengatakan terhadap Nabi, bahwa Dia adalah penyihir, tukang syair dan tukang ramal. Mereka mengatakan tentang Alquran, bahwa itu adalah sihir, syair, dan ramalan.


54 Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang serupa dengan mereka pada masa dahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dalam keraguan yang mendalam.(QS. 34:54)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 54 

وَحِيلَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَا يَشْتَهُونَ كَمَا فُعِلَ بِأَشْيَاعِهِمْ مِنْ قَبْلُ إِنَّهُمْ كَانُوا فِي شَكٍّ مُرِيبٍ (54

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa keinginan mereka beriman kepada Allah, dan kembali ke dunia untuk beramal saleh, tidak mungkin dituruti tidak ada gunanya lagi dan tidak ada jalan untuk dikabulkan, sebagaimana firman Allah SWT:


فلما رأوا بأسنا قالوا ءامنا بالله وحده وكفرنا بما كنا به مشركين فلم يك ينفعهم إيمانهم لما رأوا بأسنا
Artinya:
Maka tatkala mereka melihat azab kami mereka berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah". Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka, tatkala mereka telah melihat siksaan Kami (Q.S. Al Mu'min: 84-85)
Tindakan yang demikian itu, telah dilakukan pula kepada umat-umat yang telah melakukan hal yang serupa, yaitu mendustakan Rasul-rasul yang diutus kepada mereka, dan baru menyatakan beriman setelah mereka itu melihat siksa yang akan ditimpakan kepada mereka. Dan mereka di waktu berada di dunia sangat ragu kepada apa yang disampaikan kepada mereka seperti hari berbangkit dan hari pembalasan yang menyebabkan mereka itu mengingkari segala apa yang dibawa oleh Rasul itu.



Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 41 s/d 54 dari [54]

Tafsir ini di sadur dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

TAFSIR AL QUR'AN SURAH SABA' AYAT 21 - 40 ( 02 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : SABA'
Ayat [54]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:2/3
21 Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.(QS. 34:21)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 21
 
وَمَا كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يُؤْمِنُ بِالْآخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ وَرَبُّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ (21

Pada ayat ini Allah menolak dan membatalkan persangkaan Iblis yang tidak benar itu. Allah menegaskan bahwa tidak ada kekuasaan sedikit pun bagi setan terhadap manusia untuk menyesatkan mereka, sehingga mereka durhaka kepada Tuhan. Tipu daya setan itu hanyalah sebagai ujian dari Allah terhadap hamba-hamba-Nya apakah mereka mau terpedaya oleh bujukan setan ataukah mereka menolaknya sama sekali sehingga tidak mempengaruhi sedikit pun pada keimanan dan ketakwaan mereka.
Al Hasan Al Basri berkata tentang tidak adanya kekuasaan setan terhadap manusia. Demi Allah setan itu tidak pernah memukul manusia dengan tongkat dan tidak pernah memaksa mereka untuk melakukan sesuatu. Tindakan setan hanya sekadar melakukan tipu daya, membujuk dengan angan-angan kosong lalu manusia menerimanya. Hanya demikianlah tipu daya setan itu tak ubahnya seperti bakteri-bakteri yang menyerang manusia di musim tersebarnya wabah penyakit. Barang siapa yang tidak memiliki pertahanan yang kuat dalam tubuhnya untuk menahan serangan penyakit itu ia menjadi mangsa dan korbannya. Tetapi orang yang di dalam tubuhnya terdapat unsur-unsur pertahanan yang kuat penyakit itu tidak akan dapat menguasainya, ia akan tetap sehat wal afiat meskipun telah banyak orang yang jatuh sakit atau meninggal karenanya. Bila ada orang yang terperosok masuk perangkap setan maka janganlah ia menyesali orang lain, yang salah dan lemah dalam hal ini adalah dirinya sendiri. Oleh sebab itu setiap manusia harus membentengi dirinya dengan iman yang kuat dengan takwa dan selalu beramal saleh Kemudian Allah menegaskan kepada Nabi Muhammad saw bahwa Dia mencatat dan memelihara segala amal perbuatan manusia, tidak ada yang tersembunyi baginya sebesar zarah sekalipun. Ia akan memperhitungkan amal perbuatan manusia dengan seadil-adilnya tak ada seorang pun yang dirugikan dalam hal ini bahkan dia akan membalas perbuatan yang baik dengan pahala yang berlipat ganda.


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 21 

وَمَا كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يُؤْمِنُ بِالْآخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ وَرَبُّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ (21

(Dan tidak ada kekuasaan iblis terhadap mereka) maksudnya iblis tidak mempunyai kekuasaan apa-apa terhadap mereka (melainkan hanyalah agar Kami dapat mengetahui) yakni menyatakan (siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dan siapa yang ragu-ragu tentang itu) maka kelak Kami akan membalasnya kepada masing-masing. (Dan Rabbmu Maha Memelihara segala sesuatu) yakni Maha Mengawasi.
22 Katakanlah:` Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya `.(QS. 34:22)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 22

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ (22

Pada ayat ini Allah menyuruh Muhammad saw supaya menantang kaum musyrikin Mekah, kalau benar-benar berhala-berhala sembahan-sembahan mereka mempunyai kekuasaan walaupun sedikit cobalah mereka buktikan hal itu dengan memberikan sedikit contoh tentang apa yang lelah diciptakan atau yang mereka miliki. Atau apakah berhala itu dapat memberikan pertolongan kepada mereka atau menolak bahaya yang mengancam mereka. Tentu saja mereka tidak dapat memberikan bukti-bukti seperti itu, karena tidak mungkin benda mati yang mereka bikin dengan tangan mereka sendiri akan dapat membuat sesuatu atau dapat menolong serta menolak kemudaratan dari mereka. Oleh sebab itu Allah menegaskan bahwa berhala-berhala itu tidak memiliki kekuasaan sedikitpun (walau sebesar zarah sekalipun) terhadap langit, bumi dan apa yang terdapat dalam keduanya, dan tidak ada kemampuan sama sekali untuk menolong mereka. Bagaimanakah mereka sampai menyembahnya kalau mereka mempergunakan akal pikiran mereka. Dalam ayat lain Allah menegaskan pula hal ini dengan firman-Nya:

والذين تدعون من دونه ما يملكون من قطمير
Artinya:
Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. (Q.S. Fatir: 13)
Mereka tidak memiliki sesuatu apapun baik secara sendiri maupun secara berserikat dengan yang lain dan tidak ada suatupun yang bekerja sama dengan mereka dalam menciptakan atau memiliki sesuatu. Hal ini adalah fakta dan kenyataan yang kita lihat di dunia.
23 Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata:` Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu? `Mereka menjawab:` (Perkataan) yang benar `, dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.(QS. 34:23)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 23 

وَلَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ عِنْدَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ (23

Di akhirat nanti berhala-berhala itu tidak dapat menolong atau melepaskan mereka dari bahaya dan kesulitan, dan tidak mungkin memberi syafaat karena pada hari itu tidak ada Seorangpun yang dapat memberi syafaat kecuali dengan izin Allah SWT. Apakah mungkin Allah akan mengizinkan kepada berhala-berhala yang menjadi sebab bagi kesesatan dan keingkaran hamba-Nya untuk memberi syafaat? Syafaat tidak akan diberikan Allah kecuali kepada Nabi-nabi, malaikat dan kepada hamba-hamba-Nya yang dianggap-Nya berhak untuk diberi syafaat. Pada hari itu hamba-hamba Allah menunggu dengan perasaan gelisah dan tidak sabar, siapakah di antara hamba-hamba Allah yang akan diizinkan-Nya untuk memberi syafaat demikian pula hamba-hamba Nya yang akan mendapat syafaat. Ketika itu mereka berdiam semuanya karena ketakutan telah hilang dari hati mereka dan Allah akan memberi ketetapan-Nya-Mereka berharap-harap menunggu dan bertanya-tanya antara sesama mereka apa yang difirmankan Tuhan? Maka semua menjawab: "Yang difirmankan Allah ialah perkataan yang benar yaitu syafaat-Nya akan diberikan kepada siapa yang diridai-Nya karena Dia Maha Tinggi dan Maha Besar. Di waktu itu sadarlah orang-orang kafir bahwa mereka tidak akan mendapat syafaat dan tahulah mereka bahwa nasib apa yang harus mereka alami.
24 Katakanlah:` Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan dari bumi? `Katakanlah:` Allah `, dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.(QS. 34:24)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 24 

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ وَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَى هُدًى أَوْ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (24

Pada ayat ini Allah dengan perantaraan Nabi Muhammad menanyakan kepada kaum musyrikin, siapakah yang memberi kamu rezeki dari langit dan bumi dengan menurunkan hujan dan dengan air hujan itu suburlah bumi dan tumbuhlah berbagai macam tumbuhan untuk menjadi makanan bagimu dan bagi binatang ternakmu. Tentunya mereka tidak menjawab, karena kalau mereka mengatakan Allah walaupun jawaban ini sesuai dengan hati nurani mereka tetapi mereka menjawab berhala-berhala, jawaban ini bertentangan dengan hati nurani mereka yang membenarkan seruan Nabi Muhammad. Oleh sebab itu mereka terdiam seribu bahasa, tidak dapat memberikan jawaban apapun. Demikianlah Allah memerintahkan kepada Muhammad bahwa yang memberi rezeki baik dari langit maupun dari bumi hanyalah Allah. Pertanyaan semacam ini tersebut pula pada ayat lain yaitu:

قل من رب السموات والأرض قل الله قل أفاتخذتم من دونه أولياء لا يملكون لأنفسهم نفعا ولا ضرا
Artinya:
Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah" Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah. Padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudaratan bagi diri mereka sendiri? (Q.S. Ra'd: 16)
Kemudian Allah menyuruh Nabi-Nya mengatakan kepada mereka setelah tidak dapat atau tidak mau menjawab pertanyaan di atas bahwa kami atau kamu pasti berada dalam petunjuk atau dalam kesesatan yang nyata. Inilah suatu cara berdiskusi yang amat halus dan tajam, Nabi tidak mengatakan bahwa kamulah yang sesat dan kamilah yang benar, tetapi dia menyatakan salah satu di antara kita pasti ada yang mengikuti jalan yang benar dan ada yang mengikuti jalan yang sesat. Ucapan ini pasti menarik lawan untuk berpikir siapa sebenarnya yang dapat petunjuk dan siapa yang sesat dan menghindari cara-cara yang keras (karena akan mendatangkan jawaban yang keras pula). Kalaulah Nabi saw mengatakan dengan tegas kepada mereka, merekalah yang sesat tentulah mereka akan menjawab dengan tegas dan keras bahwa Nabilah yang sesat.
25 Katakanlah:` Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat `.(QS. 34:25)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 25 

قُلْ لَا تُسْأَلُونَ عَمَّا أَجْرَمْنَا وَلَا نُسْأَلُ عَمَّا تَعْمَلُونَ (25

Pada ayat ini Nabi saw disuruh pula supaya mengatakan kepada mereka bahwa masing-masing kita bertanggung jawab penuh atas segala perbuatannya. Kamu tidak bertanggung jawab atas perbuatan kami yang salah demikian pula sebaliknya kamipun tidak bertanggung jawab atas segala perbuatan kamu. Di sini Nabi disuruh mengatakan bahwa orang-orang yang musyrik itu tidak bertanggung jawab atas kesalahan dan dosa orang mukmin. Sebagian mufassirin menjawab masalah ini, bahwa orang-orang musyrikin itu pernah menuduh Nabi dan orang-orang mukmin bahwa mereka telah berdosa besar karena murtad dan mengkhianati agama nenek moyang mereka. Sebagai jawaban atau tuduhan itu dikemukakan bahwa kaum Muslimin memang bertanggung jawab atas segala dosa dan kesalahan mereka. Demikian pula kaum musyrikin bertanggung jawab pula sepenuhnya atas segala perbuatan mereka yang baik ataupun yang jahat. Pada ayat lain Allah menyuruh Nabi mengucapkan kata-kata yang senada dengan ini firman-Nya.

وإن كذبوك فقل لي عملي ولكم عملكم أنتم بريئون مما أعمل وأنا بريء مما تعملون
Artinya:
Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Yunus: 41)
26 Katakanlah:` Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui `.(QS. 34:26)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 26
قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ (26)
Kemudian Nabi saw disuruh lagi mengatakan kepada kaum musyrikin itu bahwa Allah akan mengumpulkan kita semua pada Hari Kiamat dan di sanalah nanti Dia akan memberi keputusan terhadap kita dan amal perbuatan kita dengan seadil-adilnya. Di sana akan nyata dengan jelas siapa di antara kita yang sesat dan siapa yang menempuh jalan yang lurus, siapa di antara kita yang salah dan siapa yang benar.
Semua amal perbuatan hamba-Nya akan ditimbang dengan neraca keadilan. Amal yang buruk dibalasi dengan balasan yang setimpal dan amal yang baik dibalasi dengan pahala berlipat ganda. Hal ini tersebut pula dengan jelas pada ayat lain yaitu:

ويوم تقوم الساعة يومئذ يتفرقون فأما الذين ءامنوا وعملوا الصالحات فهم في روضة يحبرون وأما الذين كفروا وكذبوا بآياتنا ولقاء الآخرة فأولئك في العذاب محضرون
Artinya:
Dan pada hari terjadinya Kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka berada di dalam taman (surga) bergembira. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Alquran) serta (mendustakan) menemui Hari Akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka). (Q.S. Ar Rum: 14-16)
Di sanalah nanti Allah memberikan keputusan, tak ada yang dapat membantah karena semua keputusan itu berdasarkan fakta-fakta yang nyata yang tak dapat disangkal lagi. Allah Maha Mengetahui kapan vonis itu akan dijatuhkan-Nya, tak ada seorang hambapun yang dapat mengetahuinya karena Dialah yang Maha Pemberi Keputusan dan Maha Mengetahui.
27 Katakanlah:` Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu (Nya), sekali-kali tidak mungkin! Sebenarnya Dialah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana `.(QS. 34:27)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 27 

قُلْ أَرُونِيَ الَّذِينَ أَلْحَقْتُمْ بِهِ شُرَكَاءَ كَلَّا بَلْ هُوَ اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (27

Akhirnya Allah memerintahkan kepada Nabi saw supaya menanyakan kepada mereka, siapakah dan apakah sebenarnya berhala-berhala yang kamu samakan dengan Allah dan kamu mempersekutukan dia dengan Allah, cobalah kamu terangkan kapadaku siapa dia, bagaimana sifat-sifatnya, bagaimana nilai dan mutunya dan bagaimana kedudukannya. Mengapa mereka dijadikan sembahan, apakah memang dia berhak disembah? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan kepada mereka sebagai tantangan dan sebagai pernyataan bahwa mereka tidak mempergunakan akal mereka karena menyembah sesuatu yang tidak ada nilainya, benda mati yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri. Tidak, sekali-kali tidak mungkin dan tidak masuk akal mempersekutukan benda mati dengan Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui.
28 Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.(QS. 34:28)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 28

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (28

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad saw bukan saja ia diutus kepada seluruh manusia. Ia bertugas sebagai pembawa berita gembira bagi orang-orang yang mempercayai dan mengamalkan risalah yang dibawanya itu dan sebagai pembawa peringatan kepada orang-orang yang mengingkarinya atau menolak ajaran-ajarannya. Nabi Muhammad adalah nabi penutup tidak ada lagi Nabi dan Rasul diutus Allah sesudah dia. Dengan demikian pastilah risalah yang dibawanya itu berlaku untuk seluruh manusia sampai Kiamat. dan karena risalahnya itu adalah risalah yang terakhir maka di dalam risalahnya tercapailah peraturan-peraturan dan syariat hukum-hukum yang layak dan baik untuk dijalankan setiap tempat dan setiap masa, karena risalah yang dibawanya itu bersumber dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada pada keduanya. Dialah yang mengatur segala apa yang ada pada keduanya. Dialah yang mengatur semuanya itu dengan peraturan yang amat teliti sehingga semuanya berjalan dengan baik dan harmonis. Allah yang demikian besar kekuasaan-Nya tidak mungkin akan menurunkan suatu risalah yang mencakup seluruh umat manusia kalau peraturan-peraturan dan syariat itu tidak mencakup 'seluruh kepentingan manusia pada setiap masa. Dengan demikian pastilah risalahnya itu risalah yang baik untuk ditrapkan kepada siapa dan umat yang manapun di dunia ini. Hal ini tidak diketahui oleh semua orang bahkan kebanyakan manusia menolak dan menantangnya. Di antara penantang-penantang itu adalah kaum Muhammad sendiri yaitu orang-orang kafir Mekah. Banyak ayat-ayat di dalam Alquran yang menegaskan bahwa Muhammad diutus kepada manusia seluruhnya di antaranya:

تبارك الذي نزل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيرا
Artinya:
Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Q.S. Al Furqan: 1)
Dan firman-Nya:

قل ياأيها الناس إني رسول الله إليكم جميعا الذي له ملك السموات والأرض لا إله إلا هو يحيي ويميت فآمنوا بالله ورسوله النبي الأمي الذي يؤمن بالله وكلماته واتبعوه لعلكم تهتدون
Artinya:
Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya. Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia supaya kamu mendapat petunjuk". (Q.S. Al A'raf: 158)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 28

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (28

(Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan untuk semua) lafal Kaaffatan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari lafal An Naas yang sesudahnya, didahulukan mengingat kedudukannya yang sangat penting (manusia sebagai pembawa berita gembira) kepada orang-orang yang beriman, bahwa mereka akan masuk surga (dan sebagai pemberi peringatan) kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam neraka (tetapi kebanyakan manusia) yakni orang-orang kafir Mekah (tidak mengetahui hal ini).
29 Dan mereka berkata:` Kapankah (datangnya) janji ini, jika kamu adalah orang-orang yang benar? `.(QS. 34:29)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 29 

وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (29

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa kaum musyrikin menentang Nabi Muhammad saw sebagai pembawa berita gembira bagi orang mukmin dan pemberi peringatan bagi kaum yang ingkar. Muhammad menerangkan kepada mereka bahwa keadilan Allah bukan hanya berlaku di dunia saja tetapi mencakup keadilan di akhirat dan semua perbuatan manusia itu akan dibalasi dengan balasan yang setimpal. Mereka memperolok-olok Nabi saw atas ucapannya itu dan mengatakan bahwa Hari Kiamat itu tidak mungkin terjadi dan sekali-kali tidak akan terjadi. Mereka mengatakan kepadanya dengan nada mengejek. kalau benar Kiamat yang dijanjikan Tuhanmu itu benar akan terjadi, maka terangkanlah kepada kami kapan akan terjadinya. Bahkan pada ayat lain diterangkan bahwa mereka menantang Nabi Muhammad saw supaya kedatangan Hari Kiamat itu disegerakan saja, sebagai tersebut dalam firman Allah:

يستعجل بها الذين لا يؤمنون بها والذين ءامنوا مشفقون منها ويعلمون أنها الحق ألا إن الذين يمارون في الساعة لفي ضلال بعيد
Artinya:
Orang-orang yang tidak beriman kepada Hari Kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa Kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya Kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh. (Q.S. Asy Syu'ara: 18)
Ejekan dan tantangan mereka itu menunjukkan kebodohan mereka dan ketidaktahuan mereka tentang tugas Muhammad sebagai Rasul dan mereka tidak mengetahui batas-batas tugasnya. Rasul itu hanya seorang manusia yang ditugaskan Allah menyampaikan risalah. Dia bukan orang yang berkuasa dan mempunyai ilmu seperti Tuhannya, ilmu dan kekuasaannya terbatas pada apa yang diberikan Allah kepadanya. Kalau ditanyakan kepadanya tentang hal-hal yang gaib tentulah dia tidak akan dapat memberitahukannya kecuali bila Allah telah memberitahukan kepadanya. Kalau diminta kepadanya agar diturunkan azab atau disegerakan datangnya Hari Kiamat maka permintaan itu adalah di luar batas kemampuannya.
30 Katakanlah:` Bagimu ada hari yang telah dijanjikan (hari kiamat) yang tiada dapat kamu minta mundur daripadanya barang sesaatpun dan tidak (pula) kamu dapat meminta supaya diajukan `.(QS. 34:30)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 30 

قُلْ لَكُمْ مِيعَادُ يَوْمٍ لَا تَسْتَأْخِرُونَ عَنْهُ سَاعَةً وَلَا تَسْتَقْدِمُونَ (30

Sebagai jawaban atas keingkaran dan tantangan kaum musyrikin itu Allah menyuruh Nabi Muhammad saw menegaskan kepada mereka bahwa Hari Kiamat itu pasti terjadi pada waktu yang telah ditentukan Allah. Bila waktunya sudah tiba maka Kiamat itu tidak dapat diundurkan atau dimajukan walau sesaat pun. Oleh sebab itu hendaklah kamu berhati-hati dan selalu waspada dan bersiap-siap dengan iman dan amal saleh. Sebab bila waktu kiamat sudah datang tidak ada kesempatan lagi bagi seseorang untuk bertobat dan dia akan menyesal kelak bila melihat siksa dan azab yang disediakan bagi orang-orang yang ingkar dan durhaka.
31 Dan orang-orang kafir berkata:` Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya `. Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri:` Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman `.(QS. 34:31)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 31

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَنْ نُؤْمِنَ بِهَذَا الْقُرْآنِ وَلَا بِالَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ مَوْقُوفُونَ عِنْدَ رَبِّهِمْ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ الْقَوْلَ يَقُولُ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لَوْلَا أَنْتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِينَ (31

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bagaimana mendalamnya keingkaran Orang-Orang musyrik terhadap agama yang dibawa oleh Muhammad saw dengan agama samawi lainnya yang dibawa oleh Rasul-rasul sebelumnya. Mereka mengatakan tekad mereka tidak akan beriman kepada Alquran dan kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada Rasul-rasul-Nya. Bagi orang-orang yang bertekad seperti ini tidak ada suatu dalil atau buktipun yang dapat mereka terima, walaupun dalil dan bukti itu kuat dan nyata dan dapat diterima oleh akal yang sehat atau pikiran yang jernih.
Hati mereka telah dipenuhi dengan fanatik yang keras sehingga semua yang bertentangan dengan paham mereka adalah salah dan sesat dan sama sekali tidak dapat diterima. Pernah kaum musyrikin Mekah bertanya kepada Ahli kitab tentang Muhammad bagaimana ciri-ciri dan sifat-sifatnya apakah ciri-ciri dan sifat-sifat itu ada tersebut dalam kitab mereka. Sebagian dari Ahli kitab menerangkan dan mengetahui bahwa ciri-ciri dan sifat-sifat Muhammad saw bagi orang yang hatinya bersih dan tidak dikotori oleh kesombongan dan fanatik buta hal ini akan menginsafkan mereka dan menjadikan mereka berpikir, bahwa mungkin Muhammad itu memang seorang Rasul utusan Tuhan. Tetapi bagi mereka jawaban itu menjadikan mereka marah dan menolak mentah-mentah keterangan para Ahli Kitab itu dan tidak mau membenarkan dan mempercayainya.
Memang batin mereka telah ditutup untuk menerima kebenaran sebagaimana tersebut dalam firman:

ختم الله على قلوبهم وعلى سمعهم وعلى أبصارهم غشاوة ولهم عذاب عظيم
Artinya:
Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (Q.S. Al Baqarah: 7)
Oleh karena tidak ada bukti dan keterangan yang dapat menginsafkan mereka dan yang patut dikemukakan kepada mereka ialah ancaman yang keras, maka pada ayat-ayat ini diceritakan bagaimana keadaan mereka dengan pemimpin-pemimpin mereka di akhirat nanti mereka berdiri di hadapan Allah sedang mereka di waktu itu telah melihat siksa yang diadakan Allah bagi mereka.
Di waktu itu sadarlah mereka bahwa mereka telah sesat dan mereka menoleh kepada pemimpin mereka serta mengatakan: "Kalau tidak karena tindakanmu terhadap kami di dunia tentulah kami tidak akan mengalami hal seperti ini", tentulah kami telah beriman kepada Muhammad saw. Dan tentulah kami termasuk hamba Allah yang diridai-Nya.
32 Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah:` Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa `.(QS. 34:32)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 32

قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا أَنَحْنُ صَدَدْنَاكُمْ عَنِ الْهُدَى بَعْدَ إِذْ جَاءَكُمْ بَلْ كُنْتُمْ مُجْرِمِينَ (32


Ucapan dan tuduhan ini dijawab oleh para pemimpin yang telah menjerumuskan mereka karena hendak berlepas diri dari tanggung jawab. Apakah pernah kami menghalangi kamu mengikuti petunjuk? Kami tidak pernah memaksa kamu supaya mengikuti kemauan kami dan mengikuti jalan yang kami tempuh. Kami tidak pernah menghalangi kamu mengikuti ajaran yang dibawa oleh Rasul Allah. Hanya kamu sendirilah dengan kemauan kamu sendiri pula yang menolak ajaran itu, dan turut mendustakannya. Kalau kamu telah sesat disebabkan tindakan kamu janganlah kami dibawa-bawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatanmu itu. Kamu sebenarnya termasuk orang-orang sesat. Kalau jawaban pemimpin diucapkan waktu mereka masih di dunia pastilah para pengikut itu akan diam tidak berkutik, karena pengaruhnya pemimpin itu terhadap pengikutnya besar sekali. Tetapi lain halnya di akhirat kedudukan manusia di hadapan Allah semua tidak ada bawahan dan pimpinan, tidak ada kaum feodal atau kaum gembel, semua sama pada sisi Allah Yang Maha Adil.
33 Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri:` (Tidak) sebenarnya tipu daya (mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya `. Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan Kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan.(QS. 34:33)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 33 

وَقَالَ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا بَلْ مَكْرُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِذْ تَأْمُرُونَنَا أَنْ نَكْفُرَ بِاللَّهِ وَنَجْعَلَ لَهُ أَنْدَادًا وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ وَجَعَلْنَا الْأَغْلَالَ فِي أَعْنَاقِ الَّذِينَ كَفَرُوا هَلْ يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (33

Oleh sebab itu para pengikut itu tidak puas mendengar jawaban para pemimpin dan melanjutkan dakwaan mereka bahwa para pemimpin itu selalu membujuk dan menipu mereka siang dan malam dan memerintahkan supaya ingkar dan dusta kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan yang lain seperti berhala-berhala dan lain sebagainya. Tetapi apa hendak dikata semuanya telah terlanjur dan tidak ada waktu lagi untuk kembali kepada kebenaran, atau untuk bertobat. Semua mereka baik para pemimpin maupun para mengikut telah mengetahui bahwa mereka akan mendapat balasan yang setimpal atas keingkaran dan kedurhakaan mereka. Mereka merasa sangat menyesal, ketika melihat azab yang akan ditimpakan kepada mereka, tetapi sesalan itu tidak berguna lagi. Mereka dimasukkan ke dalam neraka dengan dibelenggu di leher mereka. Memang siksaan itulah yang layak ditimpakan kepada mereka karena sikap dan perbuatan mereka selama di dunia.
34 Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata:` Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya `.(QS. 34:34)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 34

وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ (34

. Pada ayat ini Allah menerangkan biasanya di negeri-negeri yang diutus kepadanya Rasul-rasul selalu ada penantang-penantang Rasul-rasul itu dan biasanya terdiri dari orang kaya yang hidup mewah dan berkedudukan tinggi. Sebabnya orang-orang yang kaya akan menolak seruan Rasul itu, telah sangat tertarik dan terpedaya oleh kehidupan dunia. Mereka telah tertipu oleh nikmat yang biasa lenyap dan nilai-nilai kosong yang tidak berarti. Hati mereka telah dikotori oleh hal-hal yang merusak fitrahnya sehingga tidak dapat lagi melihat kebenaran selama kebenaran itu bertentangan dengan hawa nafsu mereka dan kedudukan mereka yang tinggi.
35 Dan mereka berkata:` Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab.(QS. 34:35)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 35 

وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (35

Mereka dengan bangga mengatakan kepada Rasul yang menyeru mereka kepada kebenaran dan mengajak mereka supaya beriman: "Kami ini adalah orang-orang kuat yang mempunyai anak-anak yang banyak, mempunyai kekayaan yang dengan kekayaan itu kami menikmati hidup bahagia. Kami mempunyai kedudukan tinggi dalam masyarakat yang tak dapat digoyahkan oleh siapa pun. Semua itu menunjukkan bahwa kami adalah golongan yang diridai Allah. kalau kami tidak diridai Allah tentulah kami akan hidup melarat, selalu dalam kesulitan. Mengapa pula kami harus menerima ajakan dan ajaranmu dan mempercayai ancaman yang kamu ancamkan itu adalah dari Allah. Tidak mungkin sama sekali kami akan disiksa Allah, karena semua kenyataan menunjukkan bahwa kami dikasihi-Nya". Memang ukuran yang mereka andalkan untuk mengetahui sesuatu hakikat dan kebenaran adalah ukuran palsu dan salah. Kekayaan dan anak yang banyak tidak dapat menjadi ukuran bagi keridaan dan kesayangan Allah. Kadang-kadang kekayaan dan kemewahan itulah yang kerap kali membawa manusia ke jurang kehancuran. Pada ayat lain Allah mencela orang-orang yang berpendirian seperti itu dengan firman-Nya:

أيحسبون أنما نمدهم به من مال وبنين نسارع لهم في الخيرات بل لا يشعرون
Artinya:
Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa). Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar. (Q.S. Al Mu'minun: 55-56)
36 Katakanlah: `Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui`.(QS. 34:36)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 36 

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (36

Pada ayat ini Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad saw. membantah dan menolak paham orang-orang kafir itu, bahwa kekayaan dan banyak anak itu bukanlah ukuran bagi keridaan Allah terhadap seseorang. Allah memudahkan rezeki bagi seseorang sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya dan menyempitkan rezeki yang lain, sesuai pula dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Allah-lah Yang Maha Mengetahui hikmah melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi seseorang. Jadi penyempitan rezeki bagi seseorang bukanlah menjadi tanda bagi kemurkaan Allah terhadapnya, agar bertambah sesat dan terpedaya dengan kehidupannya bukan pula menjadi tanda bahwa orang itu dikasihi Allah. Kadang-kadang Allah memberikan rezeki yang berlimpah ruah kepada seorang yang dimurkai-Nya karena kekafiran dan kedurhakaannya, agar bertambah sesat dan terpedaya dengan kehidupannya sehingga ia menjadi sombong dan takabur dan dengan kekayaan itu ia bertambah banyak berbuat maksiat dan kerusakan di muka bumi.
Kadang-kadang Dia menyempitkan rezeki bagi seseorang yang dimurkai-Nya agar ia dengan kesempitan hidup dan kemelaratan itu bertambah mengingkari nikmat Allah dan bertambah-tambah kejahatannya dengan menipu, mencuri, merampok dan perbuatan yang tidak diridai Allah. Mungkin Allah memberikan rezeki yang melimpah ruah kepada seseorang yang diridai dan disayangi-Nya, karena dengan harta yang banyak itu ia bertambah syukur kepada Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya dengan mempergunakan hartanya untuk hal-hal yang diridai Allah seperti memperbanyak amal bantuan kepada orang-orang yang memerlukannya. Dengan demikian bertambah banyak amal kebaikannya. Mungkin Allah menyempitkan rezeki bagi orang yang diridai dan disayangi-Nya, karena kesempitan rezeki dan penderitaan yang berat itu akan membuat orang bertambah imannya, bertambah kuat kesabarannya, karena menganggapnya sebagai cobaan dari Allah, ujian bagi keimanan dan ketabahan hatinya. Demikianlah bertambah kuat tawakalnya kepada Allah dan bertambah dekat dirinya kepada Allah karena selalu berdoa dan munajat dengan Tuhannya, bahkan selalu mensyukuri-Nya karena walaupun ia hidup melarat, tetapi menganggap nikmat Allah kepadanya tetap besar dengan memberinya kehidupan yang kalau dinilai tak dapat dihargai dengan harta benda bagaimanapun banyaknya. Jadi kekayaan harta benda, pangkat dan kedudukan, kemiskinan, kemelaratan dan penderitaan dapat pula diberikan kepada orang-orang yang dimurkai-Nya, sesuai dengan hikmah kebijaksanaan-Nya. Tetapi banyak manusia yang tidak mengetahui dan menginsafi hal ini.
37 Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam syurga).(QS. 34:37)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 37

وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَى إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ (37

Pada ayat ini Allah membantah anggapan orang-orang kafir yang mengira bahwa harta dan anak-anak yang mereka miliki merupakan perwujudan dari kasih sayang dan keridaan Allah terhadap mereka. Padahal yang mendekatkan seseorang dengan Allah hanya dengan iman dan amal saleh. Orang-orang yang beriman dan beramal salehlah yang dekat dengan Allah dan menjadi hamba kesayangan-Nya. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh itulah yang dibalas Allah kebaikannya dengan berlipat ganda, satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Mereka akan ditempatkan di tempat-tempat yang khusus dan istimewa. Mereka tinggal menetap di dalam surga itu dengan aman dan sentosa, jauh dari segala gangguan dan hal-hal yang mengurangi kesenangan dan kebahagiaan. Diriwayatkan dari Ali bin Abu Talib bahwa Rasulullah pernah bersabda: *Sesungguhnya di dalam surga ada beberapa tempat yang tertinggi dapat dilihat bagian luarnya dari dalamnya dan dapat dilihat bagian dalamnya dari luar. Salah seorang Baduwi bertanya, untuk siapakah tempat-tempat itu? Rasulullah menjawab: "Untuk orang yang baik tutur katanya, memberi makan orang miskin, banyak berpuasa dan salat di malam hari di kala manusia biasanya sedang tidur nyenyak".
38 Dan orang-orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan untuk dapat melepaskan diri dari azab Kami, mereka itu dimasukkan ke dalam azab.(QS. 34:38)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 38 

وَالَّذِينَ يَسْعَوْنَ فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ فِي الْعَذَابِ مُحْضَرُونَ (38

Kemudian pada ayat ini Allah menerangkan pula keadaan orang-orang kafir yang menghalang-halangi orang beriman dengan mencerca agama Allah dan menjelek-jelekkannya, berusaha memadamkan cahayanya dan mengingkari Hari Akhirat serta menyangka bahwa mereka tidak akan diazab, maka mereka akan menerima balasan keingkaran dan kedurhakaan mereka dengan neraka yang menyala-nyala. mereka akan digiring oleh malaikat zabaniyah dan dilemparkan ke dalamnya tanpa ampun.
39 Katakanlah: `Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)`. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.(QS. 34:39)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 39 

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (39

Pada ayat ini Allah menegaskan sekali lagi bahwa Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya bagi yang dikehendaki-Nya, dengan hikmah kebijaksanaa-Nya. barang siapa yang disempitkan Allah rezekinya janganlah terlalu bersedih hati, hendaklah ia menghadapinya dengan tabah dan sabar tetap berusaha serta tawakal siapa tahu dalam waktu yang tidak begitu lama Allah akan. memberinya kelapangan, dengan demikian akan hilanglah kesulitan dan kepahitan yang dideritanya. Allah berfirman pada ayat lain:

فإن مع العسر يسرا إن مع العسر يسرا
Artinya:
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. An Nasyrah: 5-6)
Sebaliknya bagi seseorang diberi Allah kelapangan dan harta kekayaan yang banyak janganlah takabur dan sombong dengan kekayaan itu. Hendaklah dia mempergunakan harta itu untuk hal-hal yang diridai Allah dan janganlah ia sekali-kali bersifat kikir dengan harta itu sampai tidak mau menafkahkannya ke jalan yang bermanfaat untuk masyarakatnya, dan menghardik orang miskin yang meminta pertolongan kepadanya karena hal seperti itu sangat dibenci Allah bahkan dianggapnya sebagai tindakan mendustakan agama-Nya, sebagai tersebut dalam firman-Nya:

أرأيت الذي يكذب بالدين فذلك الذي يدع اليتيم ولا يحض على طعام المسكين
Artinya:
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (Q.S. Al Ma'un: 1-3)
Janganlah seseorang menyangka bahwa harta yang dinafkahkannya itu akan hilang sia-sia. Allah pasti akan menggantinya dengan pahala berlipat ganda kalau tidak di dunia ini di akhirat pasti ia akan menerima ganjaran sampai beratus-ratus kali lipat. Bagi Allah menggantikan harta orang yang suka beramal dan berbuat baik adalah mudah, karena Dia sebaik-baiknya pemberi rezeki.
Rasulullah bersabda:

ما من يوم يصيبح العباد إلا ملكان ينزلان فيقول إحداهما اللهم اعط منفقا خلفا. ويقول الآخر: اللهم اعط ممسكا تلفا.
Artinya:
Pada setiap pagi ada dua malaikat yang turun kepada hamba Allah, yang seorang berdoa. Ya Allah berikanlah kepada orang yang suka menafkahkan hartanya, ganti dari harta yang dinafkahkannya. Dan seorang lagi berdoa pula: Ya Allah timpakanlah kepada orang yang kikir dan tidak mau menafkahkannya kemusnahan harta itu. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
40 Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: `Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?`(QS. 34:40)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 40 

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ أَهَؤُلَاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ (40

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa pada hari Kiamat nanti di mana semua hamba Allah dikumpulkan di padang mahsyar untuk dimintai pertanggungjawaban mereka terhadap semua amal mereka di dunia, pada hari itu Allah mengumpulkan para penyembah malaikat dan dikemukakanlah pertanyaan kepada malaikat yang mereka sembah. Benarkah kamu memerintahkan kepada orang-orang ini supaya mereka menyembah kamu ? Sebenarnya Allah sudah mengetahui bahwa para malaikat-Nya itu tidak pernah memerintahkan yang demikian, karena malaikat itu adalah makhluk yang paling taat dan patuh kepada-Nya selalu siap sedia untuk melaksanakan perintah Nya. Tetapi Allah hendak menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya dan mencerca serta menghardik para penyembah selain Allah itu atas kebohongan dan kesesatan mereka dan agar mereka mengetahui kesalahan mereka di hadapan para malaikat itu.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 21 s/d 40 dari [54]


Tafsir ini di nukil dari  :

1.Tafsir DEPAG RI,
2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU