Kamis, 12 September 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH FAATHIR AYAT 1 - 20 ( 01 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : FAATHIR
Ayat [45]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/5
1 Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. 35:1)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 1 

الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (1

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa puji dan syukur itu adalah bagi Dia, yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan ciptaan yang amat indah dan ajaib, ciptaan yang belum ada sebelumnya, dan telah diaturnya dengan tata tertib yang lengkap dan sempurna, Tuhan yang telah menugaskan malaikat menyampaikan wahyu pada para Nabi-nabi-Nya, untuk menyampaikan kepada mereka berbagai macam urusan. Malaikat itu adalah sejenis makhluk yang mempunyai sayap sebelah menyebelah di sampingnya, dua-dua, tiga-tiga atau empat-empat, yang akan membantu di dalam perjalanannya menyampaikan dengan segera perintah-perintah Allah, baik berupa suruhan maupun berupa larangan, kepada para Nabi-Nya. Allah SWT berkuasa menambah sayap para malaikat lebih banyak lagi menurut kehendak-Nya, sesuai dengan keperluan. Tidak ada kekuatan yang bagaimanapun kuatnya yang dapat menghalangi-Nya karena Dia itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Di dalam suatu hadis diterangkan bahwa:


أن النبي صلى الله عليه وسلم رأى جبريل في صورته له ستمائة جناح
Artinya:
Sesungguhnya Nabi Muhammad saw telah melihat Malaikat Jibril dalam bentuk asli kejadiannya mempunyai enam ratus sayap.
2 Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. 35:2)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 2

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (2

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa pemberian atau penahanan suatu rahmat, semuanya itu kekuasaan-Nya di tangan Dia, Apabila Dia menganugerahkan suatu rahmat kepada manusia, tidak seorangpun yang dapat menahan dun menghalangi-Nya Begitu pula sebaliknya, apabila Dia menahan dan menutup sesuatu rahmat dan belum diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, maka tiada seorangpun yang bisa membuka dan memberikannya, karena semua urusan di tangan Dia. Dia Maha Perkasa berbuat menurut kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Oleh karena itu, kita harus selalu menghadap Allah SWT melalui ibadah mencapai cita-cita kita, senantiasa dengan bertawakkal kepada-Nya, begitu pula di dalam berusaha mencapai tujuan dan maksud yang diridai-Nya. Sejalan dengan ini, Allah berfirman:


وإن يمسسك الله بضر فلا كاشف له إلا هو وإن يردك بخير فلا راد لفضله
Artinya:
Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. (Q.S. Yunus: 107)
Dan dalam sebuah hadis disebutkan sebagai berikut:


أنه قال سمعت رسول الله /50 يقول إذا انصرف من الصلاة: لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير اللهم لا مانع لما أعطيت ولا معطي لما منعت ولا ينفع ذا الجد منك الجد.
Artinya:
Bahwasannya saya mendengar Rasulullah saw apabila selesai salat mengucapkan "Tiada tuhan melainkan Allah. Dia Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah Tuhanku, tidak ada seorang pencegahpun terhadap sesuatu yang Engkau berikan dan tak ada seorang pemberi terhadap sesuatu yang Engkau cegah, tidak bermanfaat kekayaan orang yang mempunyai harta daripada Engkau (H.R. Ahmad dari Mugirah bin Syu'bah)
3 Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah sesuatu pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?(QS. 35:3)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 3 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ (3

Pada ayat ini, Allah SWT menganjurkan supaya manusia itu memberikan perhatian secara khusus atas nikmat yang telah diberikan kepadanya dan menjaganya jangan sampai nikmat itu lenyap dan menghilang dari padanya. Untuk kepentingan ini, manusia selalu harus merendahkan diri mengakui bahwa semua nikmat itu dari Allah SWT sebagai anugerah kepadanya, yang wajib disyukurinya dengan melakukan ibadat kepada-Nya tidak kepada lain Nya, taat kepada segala perintah Nya, menjauhi semua larangan-Nya. Satu-satunya cara untuk memelihara dan menjaga kelestarian nikmat yang ada pada seseorang ialah mensyukuri nikmat itu. Dengan demikian Allah akan selalu menambahnya. Sebaiknya, kalau nikmat itu tidak disyukuri, maka Allah akan menimpakan azab yang keras, sebagaimana firman-Nya.


لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد
Artinya:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Q.S. Ibrahim: 7)
Dialah pemberi rezeki satu-satunya, baik yang turun dari langit berupa hujan dan sebagainya, maupun yang tumbuh dari bumi berupa keperluan hidup seperti beras, air, pakaian, dan sebagainya. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Kalau manusia man mengerti dan menyadari semuanya itu, tentunya dia tidak akan berpaling dari pada-Nya, tetapi dia akan tetap mengesakan-Nya, menyembah hanya kepada-Nya, tidak kepada yang lain-Nya.
4 Dan jika mereka mendustakan kamu (sesudah kamu beri peringatan), maka sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu. Dan hanya kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.(QS. 35:4)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 4 

وَإِنْ يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ (4

Pada ayat ini Allah SWT menghibur Nabi Muhammad saw, bahwa kalau kaumnya mendustakannya terus menerus atas kebenaran yang disampaikannya sesudah ia mengemukakan alasan-alasan dan tamsil ibarat kepada mereka, maka hendaklah ia bersabar sebagaimana halnya Rasul-rasul sebelumnya yang selalu disakiti oleh kaumnya, sampai tiba saatnya ia mendapat kemenangan sesuai dengan ketentuan Allah yang telah dijanjikannya, dan kepada Allah-lath ia hendaknya mengembalikan segala urusan, Allah SWT akan memberi balasan atas kesabarannya dan imbalan siksa kepada kaumnya yang selalu mendustakan-Nya.
5 Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah orang yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.(QS. 35:5)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 5 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ (5

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan kebenaran janji-Nya Apabila seorang taat kepada perintah-Nya akan diberi pahala, dan kepada orang yang mendurhakainya ia akan disiksa. Janji Allah pada waktunya akan menjadi kenyataan. Dia itu tidak akan pernah menyalahi janji-Nya sebagaimana firman Allah SWT:">


إن الله لا يخلف الميعاد
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (Q.S. Ali Imran: 9)
Oleh karena itu tidaklah pada tempatnya seorang terpedaya dengan kehidupan dunia yang mewah, sehingga ia lupa daratan, bahkan melupakan Tuhan. Semua waktunya dipergunakan untuk menumpuk harta tanpa mengingat Allah sedikitpun, yang demikian itu dilarang oleh Allah sebagaimana firman-Nya:


يا أيها الذين آمنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. (Q.S. Al Munafiqun: 9)
Begitu pula sekali-kali janganlah seseorang itu dapat tertipu dan terpedaya dengan bujukan dan godaan setan, dengan mudah menuruti bisikan dan ajakannya karena setan hanya mengajak kepada yang keji dan yang mungkar sebagaimana firman Allah SWT:


يا أيها الذين آمنوا لا تتبعوا خطوات الشيطان ومن يتبع خطوات الشيطان فإنه يأمر بالفحشاء والمنكر
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. (Q.S. An Nur: 21)
6 Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.(QS. 35:6)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 6 

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ (6

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa setan itu adalah musuh bagi manusia yang selalu membuat keraguan, membisikkan yang jahat dengan daya tariknya yang mempesonakan, supaya manusia itu menuruti dan mengerjakannya. Firman Allah:


وزين لهم الشيطان أعمالهم فصدهم عن السبيل وكانوا مستبصرين
Artinya:
Dan setan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam. (Q.S. Al Ankabut: 38)
Oleh karena itu hendaklah manusia menganggap dan menjadikan setan itu musuhnya yang sangat berbahaya yang tidak perlu dilayani sama sekali, sebagaimana firman Allah SWT.


ولا تتبعوا خطوات الشيطان أنه لكم عدو مبين
Artinya:
Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S. Al An'am: 142)
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa maksud dan tujuan setan itu mendorong manusia berbuat yang bertentangan dengan perintah Allah, adalah untuk mencari teman sebanyak-banyaknya, menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. Firman Allah SWT:


أو لو كان الشيطان يدعوهم إلى عذاب السعير
Artinya:
Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun setan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (Q.S. Luqman: 21)
7 Orang-orang yang kafir, bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.(QS. 35:7)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 7 

الَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (7

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT dan Rasul-Nya akan mendapat azab yang keras dan pedih di dalam neraka sebagai balasan atas keingkaran mereka pada bujukan setan, lalu mengikuti langkah-langkahnya, sedang orang-orang yang membenarkan perintah-perintah yang dibawa oleh Rasul-Nya serta mengerjakan amal saleh, akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. Dosa-dosa mereka diampuni oleh Allah SWT, pahala mereka dilipat gandakan dan telah disiapkan untuk mereka sebagai balasan atas iman yang mantap di dalam hati mereka dan amal saleh yang ikhlas karena Allah semata-mata. Firman Allah SWT:


وبشر الذين آمنوا وعملوا الصالحات أن لهم جنات تجري من تحتها الأنهار
Artinya:
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. (Q.S. Al Baqarah: 25)
8 Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendakinya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.(QS. 35:8)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 8 

أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (8

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan perbedaan yang besar antara dua golongan tersebut pada ayat sebelumnya. Orang-orang yang terpedaya dun dapat ditipu oleh setan, sehingga pekerjaan mereka yang buruk, dianggapnya baik, tentunya tidak sama dengan orang-orang yang tidak ditipu oleh setan bahkan mereka adalah orang-orang yang sangat merugi. Sebagaimana firman Allah SWT:


قل هل ننبئكم بالأخسرين أعمالا الذين ضل سعيهم في الحياة الدنيا وهم يحسبون أنهم يحسنون صنعا
Artinya:
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (Q.S. Al Kahfi: 103-104)
Sesat dan petunjuk adalah di tangan Allah SWT. Dia menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya, sesuai dengan kebijaksanaan-Nya, berdasarkan keadaan hamba-Nya yang bersangkutan. Orang-orang yang ditetapkan tersesat, dia selalu mengerjakan perbuatan buruk dan keji. Sebaliknya orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dia selalu mengerjakan amalan yang baik. Oleh karena itu janganlah Muhammad sedih dan cemas menghadapi kaumnya (yang belum mau beriman dan menerima ajakannya), sehingga jangan sampai membinasakan dirinya. Hal semacam ini diterangkan juga di ayat yang lain, firman Allah SWT:


فلعلك باخع نفسك على آثارهم إن لم يؤمنوا بهذا الحديث أسفا
Artinya:
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Alquran). (Q.S. Al Kahfi: 6)
Ayat ini ditutup dengan penegasan Allah bahwa Ia Mengetahui apa yang mereka perbuat, termasuk perbuatan buruk dan keji yang akan dibalas-Nya dengan balasan yang setimpal.
9 Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.(QS. 35:9)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 9

وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia-lah Yang menciptakan angin kemudian angin itulah yang menggerakkan awan yang tebal yang mengandung air kemudian membawanya ke bumi yang tandus, dan menurunkan hujan. Dengan turunnya air hujan ke bumi yang mati itu yang tidak ada pepohonan sedikitpun di atasnya, beralihlah ia menjadi subur. Juga menumbuhkan buah-buahan yang bermacam-macam dan beraneka ragam cita rasanya. Demikianlah Allah SWT menghidupkan bumi sesudah mati dengan hujan yang turun dari awan. Kalau manusia man mempergunakan akalnya dan memikirkan sungguh-sungguh tanda kekuasaan Allah SWT seperti kejadian yang tersebut di atas, tentu ia akan sampai kepada suatu kesimpulan bahwa Allah SWT yang berkuasa menghidupkan tanah yang mati, tentunya kuasa pula menghidupkan manusia yang sudah mati sekalipun telah hancur, tulang-belulangnya berserakan.
Diriwayatkan dari Abu Zarrin bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw tentang bagaimana caranya Allah SWT menghidupkan orang mati dan apa tanda-tanda pada makhluknya. Rasulullah saw menjawab, wahai Abu Zarrin pernahkah engkau melalui suatu lembah kaummu yang gersang kemudian engkau melaluinya lagi dengan keadaan subur menghijau. Berkata Abu Zarrin: "Pernah". Berkata Rasulullah saw: "Begitulah Allah SWT menghidupkan orang yang sudah mati".


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Faathir 9 

وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9

(Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin) menurut qiraat yang lain dibaca Ar Riih dalam bentuk Mufrad (lalu angin itu menggerakkan awan) lafal Mudhari' di sini untuk menceritakan keadaan di masa lalu, maksudnya angin itu menggerakkannya (lalu Kami halau awan itu) di dalam ungkapan ayat ini terkandung Iltifat dari dhamir Gaib (ke suatu negeri yang mati) tanah yang tandus yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya. Dapat dibaca Mayyitin atau Mayitin (lalu Kami hidupkan dengan hujan itu bumi) yang dikenainya (setelah matinya) setelah ia mengalami kekeringan, yaitu Kami tumbuhkan padanya tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumputan. (Demikianlah kebangkitan itu) cara membangkitkan yang mati menjadi hidup kembali.
10 Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan, bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur.(QS. 35:10)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 10 

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَكْرُ أُولَئِكَ هُوَ يَبُورُ (10

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa barangsiapa ingin mendapat kemuliaan di dunia dan di akhirat, hendaklah ia senantiasa taat kepada Allah SWT. Karena semua kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat adalah kepunyaan Allah SWT. Dialah yang menerima perkataan-perkataan yang baik seperti tauhid, zikir, membaca Alquran dan lainnya, begitu pula amal-amal yang baik yang disertai dengan keikhlasan akan diberi pahala oleh Allah SWT. Sesuatu amal baik berupa perkataan maupun perbuatan yang dilakukan tanpa ikhlas tidak akan berpahala, bahkan akan mendapat azab. Ibadat salat, zakat dan amal-amal baik yang lain apabila dilakukan dengan riya' yakani dikerjakan bukan untuk mencari keridaan Allah tetapi mencari pujian atau ketenaran di masyarakat tidak akan diterima oleh Allah SWT, sebagai firman Allah SWT:


فويل للمصلين الذين هم عن صلاتهم ساهون الذين هم يراءون ويمنعون الماعون
Artinya:
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat ria dan enggan (menolong dengan) barang berguna (Q.S. Al Ma'un: 4-7)
Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan terhadap. orang-orang Islam, seperti merencanakan suatu hal yang akan menyebabkan mundurnya Islam atau kurang mendapat perhatian dari masyarakat dan lain-lain seperti halnya orang-orang kafir Quraisy dahulu yang merencanakan akan menangkap Rasulullah lalu membunuhnya atau mengasingkannya di suatu tempat yang jauh dari tempat tumpah darahnya, karena dengan demikian Islam akan menjadi lemah bahkan akan hilang lenyap di permukaan bumi menurut dugaan mereka. Itulah sebabnya maka mereka itu mendapat siksa yang keras di Hari Kiamat dan rencana buruknya akan hancur berantakan tak mencapai sasarannya.
11 Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.(QS. 35:11)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 11

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَاجًا وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلَّا فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (11

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan kejadian Adam yang menjadi nenek moyang manusia dijadikan oleh Allah SWT langsung dari tanah, kemudian keturunannya dijadikan dari mani yang pada hakikatnya juga berasal dari tanah, karena mani itu berasal dari makanan dan makanan yang berupa beras, sayur-sayuran dan lain-lain berasal dari tanah. Kemudian mereka dijadikan berpasang-pasangan, terdiri dari laki-laki dan wanita. Tidak seorang perempuan yang mengandung atau melahirkan kecuali semuanya diketahui oleh Allah SWT, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Sejalan dengan ayat ini Allah SWT, berfirman:


الله يعلم ما تحمل كل أنثى وما تغيض الأرحام وما تزداد وكل شيء عنده بمقدار عالم الغيب والشهادة الكبير المتعال
Artinya:
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. Yang mengetahui semua yang gaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi. (Q.S. Ar Ra'd: 8-9)
Tidak seorangpun yang telah ditetapkan berumur panjang, kecuali telah ditetapkan Allah lebih dahulu dan tertulis di Lohmahfuz, tidak akan bertambah dan tidak akan berkurang. Begitu pula orang yang telah ditetapkan berumur pendek, tidak akan lebih panjang dan tidak lebih pendek demi untuk menjaga keseimbangan di bumi supaya kemakmuran tertib jalannya. Yang demikian itu bagi Allah adalah mudah, karena Dia mengetahui segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya.
12 Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.(QS. 35:12)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 12 

وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (12

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa ada dua keistimewaan air, masing-masing mempunyai guna sendiri-sendiri dan dari keduanya dapat dinikmati ikan lezat cita rasanya. Yang satu airnya tawar di sungai-sungai melalui desa-desa, kota-kota besar, sedap diminum, menghilangkan dahaga, menyuburkan tanah, menumbuhkan rumput-rumput tanam-tanaman dan pohon-pohonan, perahu-perahu berlayar di atasnya membawa keperluan hidup dari satu tempat ke tempat lain, yang satu lagi airnya asin, daripadanya dapat diambil mutiara dan karang laut yang dijadikan perhiasan, menjadi tempat berlayarnya kapal-kapal besar membawa hasil bumi dan tambang dari satu tempat ke tempat-tempat lain yang jauh, baik di daerah sendiri maupun di luar negeri sebagai barang ekspor atau mendatangkannya dari luar negeri sebagai barang import yang tidak dapat dijangkau oleh perahu-perahu kecil, sebagai dagangan untuk mencari karunia Allah. Pada akhir ayat ini dijelaskan bahwa hal-hal yang menunjukkan kekuasaan Allah seperti tersebut di atas menundukkan air tawar dan air asin dapat dipergunakan menurut fungsinya masing-masing agar manusia bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepadanya Itu.
13 Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.(QS. 35:13)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 13 

يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ (13

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia yang memasukkan malam ke dalam siang, maka jadilah siang itu lebih panjang dari malam, begitu pula sebaliknya Dia memasukkan siang ke dalam malam maka jadilah malam itu lebih panjang dari siang. Silih bergantinya siang dengan malam merupakan suatu rahmat dari Allah SWT. Di waktu siang manusia bekerja mencari rezeki dan di waktu malam dijadikan waktu istirahat untuk melepaskan lelah dan mengumpulkan tenaga-tenaga baru untuk dipergunakan lagi esok harinya.
Dialah yang menundukkan siang dan malam; matahari dan bulan, keduanya beredar menurut ketentuan yang telah digariskan. Tidak satupun di antaranya yang menyalahi ketentuan itu, sehingga tak terjadi tabrakan. ini semua merupakan suatu rahmat dari Allah SWT, karena dengan demikian dapatlah diketahui bilangan tahun dan perhitungan waktu, sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam ayat yang lain:


هو الذي جعل الشمس ضياء والقمر نورا وقدره منازل لتعلموا عدد السنين والحساب
Artinya:
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). (Q.S. Yunus: 5)
Yang melakukan semuanya itu tidak lain hanyalah Allah SWT. Tuhan yang mempunyai kekuasaan yang sempurna, kekuasaan yang mutlak. Dialah Tuhan yang wajib disembah. Semua yang ada di langit dan di bumi adalah hamba-Nya dan di bawah kekuasaan-Nya. Berbeda dengan berhala-berhala yang mereka sembah itu. Sembahan-sembahan mereka itu tidak memiliki sesuatu daya kemampuan sedikitpun, sekalipun setipis kulit ari, bahkan sembahan mereka itu adalah milik Allah SWT Pencipta semesta alam.
14 Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.(QS. 35:14)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 14 

إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ (14

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa tuhan-tuhan yang mereka perserikatkan dengan Allah tidak dapat mendengar apabila diseru oleh penyembahnya, karena mereka itu adalah benda mati yang tidak bernyawa. Andaikata tuhan-tuhan itu mendengar seruan penyembahnya, maka tuhan-tuhan itu tidak dapat berbuat apa-apa, tidak dapat melayani dan mengabulkan permintaan mereka di Hari Kiamat nanti, tuhan-tuhan itu berlepas diri dari mereka, dan tidak man bertanggung jawab bahkan tuhan-tuhan itu berkata: "Sebenarnya mereka itu tidaklah menyembah kami, tetapi mereka itu menyembah hawa nafsu mereka, dan sesuatu yang dianggap baik menurut ajakan dan bujukan setan. Sebagaimana firman Allah SWT:


واتخذوا من دون الله آلهة ليكونوا لهم عزا كلا سيكفرون بعبادتهم ويكونون عليهم ضدا
Artinya:
Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Q.S. Maryam: 81-82)
Ayat 14 ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa pemberitaan mengenai tuhan-tuhan mereka yang menjadi sembahan-sembahan mereka adalah benar dan tidak mungkin keliru, karena yang memberitahukannya itu ialah Allah SWT Tuhan Maha Mengetahui segala sesuatu dengan pasti, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya, baik di bumi maupun di langit sebagaimana firman Allah SWT:


إن الله لا يخفى عليه شيء في الأرض ولا في السماء
Artinya:
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit (Q.S. Ali Imran: 5)
15 Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.(QS. 35:15)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 15 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ (15

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa manusia itu sangat berkehendak dan berkepentingan kepada Penciptanya dan Pemberi rezeki yaitu Allah SWT. Hanyalah Dia yang wajib disembah dan diharapkan rida-Nya. Ia Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu. Maha Terpuji atas nikmat yang telah dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya. Setiap nikmat yang dimiliki oleh manusia, itu adalah dari sisi-Nya. Dia-lah yang seharusnya dipuji dan disyukuri dalam segala hal. Di ayat lain Allah SWT menegaskan:


وإن الله لهو الغني الحميد
Artinya:
Dan sesungguhnya Allah. benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Q.S. Al Hajj: 64)
16 Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu).(QS. 35:16)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 16 - 17 

إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ (16) وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ (17

Pada ayat-ayat ini Allah SWt menjelaskan bahwa Dia tidak memerlukan sesuatu dan Dia mempunyai kekuasaan yang sempurna. Sekiranya ia mau menghancurkan makhluk-Nya, maka dengan sekejap saja hancur binasalah ia karena sekalipun Dia Yang menciptakan, tetapi Dia tidak mempunyai keperluan sedikitpun padanya, lalu menggantikannya dengan makhluk lain yang akan patuh dan taat kepada perintah-Nya, menyerukan yang baik dan mencegah yang keji dan mungkar. Yang demikian itu tidak sulit bagi Allah SWT melaksanakannya tetapi mudah sekali. Firman Allah SWT:


أولم يروا كيف يبدئ الله الخلق ثم يعيده إن ذلك على الله يسير
Artinya:
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Q.S. Al Ankabut: 19)
17 Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.(QS. 35:17)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Faathir 17

 وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ (17

(Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah) tidak sukar bagi-Nya.
18 Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa yang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosa itu, tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah kembali (mu).(QS. 35:18)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 18 

وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَإِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ إِلَى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى إِنَّمَا تُنْذِرُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَمَنْ تَزَكَّى فَإِنَّمَا يَتَزَكَّى لِنَفْسِهِ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ (18

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan kedahsyatan hari Kiamat, pada hari itu tiap-tiap orang, memikul dosanya masing-masing. Seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Jika seorang yang merasa dosanya berat sekali, lalu meminta bantuan kepada orang lain untuk memikul sebagian dosanya, tak seorangpun yang mau menerimanya sekalipun yang dimintainya itu kaum kerabatnya, seperti ayahnya, anaknya, dan lain sebagainya. Karena tiap-tiap orang di hari kiamat itu sibuk dengan urusannya masing-masing memikir dan merenungkan apa gerangan yang akan menimpa dirinya. Firman Allah SWT:


ياأيها الناس اتقوا ربكم واخشوا يوما لا يجزي والد عن ولده ولا مولود هو جاز عن والده شيئا إن وعد الله حق فلا تغرنكم الحياة الدنيا ولا يغرنكم بالله الغرور
Artinya:
Hai manusia bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah satu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar. Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah. (Q.S. Luqman: 33)
Dan ayat lain:


يوم يفر المرء من أخيه وأمه وأبيه وصاحبته وبنيه لكل امرئ منهم يومئذ شأن يغنيه
Artinya:
Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya, setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkan. (Q.S. Abasa: 34-37)
Diriwayatkan dari Ikrimah bahwa seorang bapak menggantungkan harapan kepada anaknya di Hari Kiamat dan berkata: "Wahai anakku! Bagaimana saya sebagai bapakmu, lalu anak itu memuji-mujinya dengan pujian yang baik. Berkatalah bapak itu kepada anaknya. "Wahai anakku ! Saya benar-benar memerlukan dari amal baikmu sekalipun hanya seberat zarah, supaya saya selamat dari keadaanku sebagaimana yang engkau lihat". Anaknya menjawab: "Wahai bapakku! Alangkah sedikitnya yang engkau minta, tetapi saya sendiri khawatir terhadap diriku sebagaimana bapak khawatir terhadap dirimu maka saya tak dapat memberikan apa-apa barang sedikitpun". Kemudian Ia beralih kepada istrinya yang menggantungkan harapannya dan berkata: "Wahai Polan! Bagaimanakah saya sebagai suamimu? Lalu dipuji-pujinya suaminya itu dengan pujian yang baik. Berkatalah suami kepada istrinya: "Saya meminta kepadamu satu saja dari amal baikmu, semoga dengan pemberianmu saya selamat dari keadaanku, sebagaimana yang kamu saksikan ini". lstrinya menjawab: "Alangkah sedikitnya yang engkau minta, namun saya tidak bisa memberikannya karena saya khawatir juga seperti apa yang engkau khawatirkan. Ayat ini sebagai penghibur hati Rasulullah saw atas dasar dakwahnya yang tidak dapat sambutan dari kaumnya dan tetapnya mereka itu berkeras kepala. Allah SWT menjelaskan hahwa yang dapat menerima nasihat dan peringatan-Nya hanyalah orang-orang yang takut kepada Allah dan kepada azab-Nya yang keras di hari kemudian, sekalipun mereka tidak melihatnya. Tidak seperti halnya orang-orang yang telah dipatri hatinya oleh Allah SWT sehingga mereka tidak tahu apa-apa. Mereka mengerjakan salat yang diwajibkan sesuai dengan kaifiat dan syariatnya, menyucikan hati mereka, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Barang siapa menyucikan dirinya dari syirik dan perbuatan dosa dan kedurhakaan, maka kebaikannya itu kembali kepada dirinya sendiri begitu pula sebaliknya kalau ia berbuat maksiat bergelimang dosa maka mudaratnya itu kembali kepada dirinya. Ayat ini ditutup dengan satu penjelasan bahwa semua urusan dikembalikan kepada Allah SWT. Tiap-tiap orang akan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Kalau balk akan dibalas dengan baik, begitu pula sebaliknya, kalau amalnya jahat akan dibalas dengan balasan yang setimpal. Firman Allah SWT:


وإلى الله ترجع الأمور
Artinya:
Dan hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan. (Q.S. Al anfal: 44)
19 Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat,(QS. 35:19)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 19 

وَمَا يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ (19

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang buta agama, yang tidak mengetahui atau yang mengingkari agama yang dibawa oleh junjungan Nabi Besar Muhammad saw; tidak sama dengan orang-orang yang membuka matanya lebar-lebar sehingga dapat melihat dan mengetahui dengan jelas kebenaran agama yang dibawa Muhammad saw, lalu mereka mengikuti dan menaatinya. Golongan pertama termasuk orang-orang yang jahat dan tidak mengetahui sedang golongan kedua adalah orang-orang yang baik dan mengetahui.
Firman Allah SWT:


قل لا يستوي الخبيث والطيب
Artinya:
Katakanlah "Tidak sama yang buruk dengan yang baik (Q.S. Al Maidah: 100)
Dan firman-Nya:


قل لا يستوي الذين يعلمون والذين لا يعلمون
Artinya:
Katakanlah : "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (Q.S. Az Zumar: 9)
20 dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya,(QS. 35:20)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 20 

وَلَا الظُّلُمَاتُ وَلَا النُّورُ (20

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa kegelapan kekafiran tidak sama dengan cahaya iman. Sebagian mufassirin mengartikan "gelap gulita di sini dengan "kebatilan", dan "cahaya" dengan "hak" (kebenaran), kebatilan dan kebenaran tidak Sama.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 1 s/d 20 dari [45]


Tafsir ini di ambil dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU