| 1 | Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,(QS. 80:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 1 - 2 
 
 عَبَسَ وَتَوَلَّى (1) أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَى (2)    Surah ini termasuk kelompok surah Makkiyah.  Ayatnya ada empat puluh dua dan diturunkan setelah surah An Najm. Surah ini  diturunkan sehubungan dengan peristiwa seorang yang buta yang bernama Abdullah  bin Ummi Maktum anak paman Siti Khadijah. Beliau termasuk di antara  sahabat-sahabat Muhajirin yang pertama memeluk Islam dan ketika Nabi saw  melaksanakan jihad dan meninggalkan kota Madinah, beliau ini sering ditunjuk  oleh Nabi saw untuk menjadi sesepuh kota Madinah mengimami salat dan juga sering  melakukan azan seperti Bilal.
 Peristiwa ini terjadi di Mekah yaitu ketika Nabi saw  sedang sibuk-sibuknya melaksanakan seruan dakwah Islam kepada pembesar Quraisy.  Beliau dengan sungguh-sungguh mengajak mereka masuk Islam dengan harapan bahwa  jika mereka telah memeluk agama Islam, niscaya akan membawa pengaruh besar pada  orang-orang bawahannya, karena di antara pembesar Quraisy yang sedang dihadapi  itu terdapat 'Utbah dan Syaibah dua putranya Rabi'ah, Abu Jahal bin Hisyam,  'Abbas bin Abdul Mutalib, Umaiyah bin Khalaf dan Al Walid bin Mugirah. Besar  sekali keinginan Nabi untuk mengislamkan mereka itu karena melihat kedudukan dan  pengaruh mereka kepada orang-orang bawahannya.
 Ketika beliau sedang sibuk menghadapi pembesar-pembesar  Quraisy itu tiba-tiba datanglah Abdullah bin Ummi Maktum lalu menyela  pembicaraan itu dengan ucapannya: "Ya Rasulullah, coba bacakan dan ajarkan  kepadaku apa-apa yang telah diwahyukan oleh Allah kepadamu". Ucapannya itu  diulangi beberapa kali sedang ia tidak mengetahui bahwa Nabi saw sedang sibuk  menghadapi pembesar-pembesar Quraisy itu. Nabi saw, merasa kurang senang  terhadap perbuatan Abdullah bin Ummi Maktum itu yang seolah-olah menganggu  beliau dalam kelancaran tablignya, sehingga beliau memperlihatkan muka masam dan  berpaling dari padanya. Lalu Allah SWT menyampaikan teguran kepada Nabi-Nya yang  bersikap demikian itu terhadap Abdullah bin Ummi Maktum. Oleh karena bermuka  masam dan memalingkan muka dari orang buta itu bisa menimbulkan perasaan tidak  enak dalam hati orang-orang fakir miskin, padahal Nabi saw diperintahkan oleh  Allah supaya bersikap ramah-tamah terhadap mereka.
 Abdullah bin Ummi Maktum itu adalah seorang yang bersih  dan cerdas hatinya. Bila ia mendengarkan hikmah ia dapat memeliharanya dan  membersihkan diri dari kebusukan kemusyrikan. Adapun pembesar-pembesar Quraisy  itu sebahagian besar dari mereka adalah orang-orang yang kaya dan angkuh dan  tidak sepatutnya Nabi saw terlalu serius menghadapi mereka untuk diislamkan  karena tugas Nabi saw hanya sekadar menyampaikan risalah dan soal pemberian  petunjuk itu semata-mata berada di bawah kekuasaan Allah. Kekuatan manusia itu  harus dipandang dari segi kecerdasan pikirannya dan keteguhan hatinya dan  kesediaannya untuk menerima dan melaksanakan kebenaran. Adapun harta, Kedudukan  dan pengaruh pimpinan itu, semuanya adalah tidak tetap kadang-kadang ada,  kadang-kadang lenyap sehingga tidak dapat diandalkan dan Nabi sendiri setelah  turun ayat ini selalu menghormati Abdullah bin Ummi Maktum dan sering memuliakan  kedudukannya dengan sabda Nabi saw: "Selamat datang kepada orang yang  menyebabkan aku ditegur oleh Allah". Beliau sering bertanya: Barangkali Abdullah  bin Ummi Maktum mempunyai keperluan apa saja beliau sanggup menunaikannya.
 |  | 
   | 2 | karena telah datang seorang buta kepadanya.(QS. 80:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 2 
 
 أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَى (2  (telah datang seorang buta kepadanya) yaitu Abdullah bin Umi Maktum.  Nabi saw. tidak melayaninya karena pada saat itu ia sedang sibuk  menghadapi orang-orang yang diharapkan untuk dapat masuk Islam, mereka  terdiri dari orang-orang terhormat kabilah Quraisy, dan ia sangat  menginginkan mereka masuk Islam. Sedangkan orang yang buta itu atau  Abdullah bin Umi Maktum tidak mengetahui kesibukan Nabi saw. pada waktu  itu, karena ia buta. Maka Abdullah bin Umi Maktum langsung menghadap dan  berseru, "Ajarkanlah kepadaku apa-apa yang telah Allah ajarkan  kepadamu." Akan tetapi Nabi saw. pergi berpaling darinya menuju ke  rumah, maka turunlah wahyu yang menegur sikapnya itu, yaitu sebagaimana  yang disebutkan dalam surat ini. Nabi saw. setelah itu, apabila datang  Abdullah bin Umi Maktum berkunjung kepadanya, beliau selalu mengatakan,  "Selamat datang orang yang menyebabkan Rabbku menegurku karenanya," lalu  beliau menghamparkan kain serbannya sebagai tempat duduk Abdullah bin  Umi Maktum.
 |  | 
   | 3 | Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),(QS. 80:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 3 - 4 
 
 وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّى (3) أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَى (4 Dalam  ayat-ayat ini Allah menegur Rasul-Nya: "Apa yang memberitahukan  kepadamu tentang keadaan orang buta ini?". Boleh jadi ia ingin  membersihkan dirinya dengan ajaran yang kamu berikan kepadanya atau  ingin bermanfaat bagi dirinya dan ia mendapat keridaan Allah, sedangkan  pengajaran itu belum tentu bermanfaat bagi orang-orang kafir Quraisy  yang sedang kamu hadapi itu.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 3
 
 
 وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّى (3 (Tahukah  kamu) artinya, mengertikah kamu (barangkali ia ingin membersihkan  dirinya) dari dosa-dosa setelah mendengar dari kamu; lafal Yazzakkaa  bentuk asalnya adalah Yatazakkaa, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada  huruf Za sehingga jadilah Yazzakkaa.
 |  | 
   | 4 | atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?(QS. 80:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 3 - 4 
 
 وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّى (3) أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَى (4 Dalam  ayat-ayat ini Allah menegur Rasul-Nya: "Apa yang memberitahukan  kepadamu tentang keadaan orang buta ini?". Boleh jadi ia ingin  membersihkan dirinya dengan ajaran yang kamu berikan kepadanya atau  ingin bermanfaat bagi dirinya dan ia mendapat keridaan Allah, sedangkan  pengajaran itu belum tentu bermanfaat bagi orang-orang kafir Quraisy  yang sedang kamu hadapi itu.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 4
 
 
 أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَى (4 (Atau  dia ingin mendapatkan pelajaran) lafal Yadzdzakkaru bentuk asalnya  adalah Yatadzakkaru, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Dzal  sehingga jadilah Yadzdzakkaru, artinya mengambil pelajaran dan nasihat  (lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya) atau nasihat yang telah  didengarnya dari kamu bermanfaat bagi dirinya. Menurut suatu qiraat  lafal Fatanfa'ahu dibaca Fatanfa'uhu, yaitu dibaca Nashab karena menjadi  Jawab dari Tarajji atau lafal La'allahuu tadi.
 |  | 
   | 5 | Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup,(QS. 80:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 5 - 7 
 
 أَمَّا مَنِ اسْتَغْنَى (5) فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّى (6) وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّى (7 Adapun  orang-orang kafir Quraisy yang merasa dirinya serba cukup dan mampu,  mereka tidak tertarik untuk beriman padamu, mengapa engkau bersikap  terlalu condong pada mereka dan ingin sekali supaya mereka masuk Islam.
 |  | 
   | 6 | maka kamu melayaninya.(QS. 80:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 6 
 
 فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّى (6 (Maka  kamu melayaninya) atau menerima dan mengajukan tawaranmu; menurut suatu  qiraat lafal Tashaddaa dibaca Tashshaddaa yang bentuk asalnya adalah  Tatashaddaa, kemudian huruf Ta kedua diidgamkan kepada huruf Shad,  sehingga jadilah Tashshaddaa.
 |  | 
   | 7 | Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).(QS. 80:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 5 - 7 
 
 أَمَّا مَنِ اسْتَغْنَى (5) فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّى (6) وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّى (7 Adapun  orang-orang kafir Quraisy yang merasa dirinya serba cukup dan mampu,  mereka tidak tertarik untuk beriman padamu, mengapa engkau bersikap  terlalu condong pada mereka dan ingin sekali supaya mereka masuk Islam.
 |  | 
   | 8 | Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),(QS. 80:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 8 - 10 
 
 وَأَمَّا مَنْ جَاءَكَ يَسْعَى (8) وَهُوَ يَخْشَى (9) فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّى (10 Dan  adapun orang seperti Abdullah bin Ummi Maktum yang datang, kepadamu  dengan bersegera untuk mendapat petunjuk dan rahmat dari Tuhannya,  sedang ia takut kepada Allah jika ia jatuh ke dalam lembah kesesatan,  maka kamu bersikap acuh tak acuh dan tidak memperhatikan permintaannya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 8
 
 
 وَأَمَّا مَنْ جَاءَكَ يَسْعَى (8 (Dan  adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera) lafal Yas'aa  berkedudukan sebagai Haal atau kata keterangan keadaan bagi Fa'il atau  subjek yang terkandung di dalam lafal Jaa-a.
 |  | 
   | 9 | sedang ia takut kepada (Allah),(QS. 80:9) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 9 
 
 وَهُوَ يَخْشَى (9 (Sedangkan  ia takut) kepada Allah swt.; lafal Yakhsyaa menjadi Haal dari fa'il  yang terdapat di dalam lafal Yas'aa, yang dimaksud adalah si orang buta  itu atau Abdullah bin Umi Maktum.
 |  | 
   | 10 | maka kamu mengabaikannya.(QS. 80:10) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 10 
 
 فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّى (10 (Maka  kamu mengabaikannya) artinya, tiada memperhatikannya sama sekali; lafal  Talahhaa asalnya Tatalahhaa, kemudian salah satu dari kedua huruf Ta  dibuang, sehingga jadilah Talahhaa.
 |  | 
   | 11 | Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,(QS. 80:11) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 11 
 
 كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ (11 Dalam  ayat ini Allah menegur Nabi-Nya agar tidak lagi mengulangi  tindakan-tindakan seperti itu yaitu ketika ia menghadapi Ibnu Ummi  Maktum dan Walid bin Mugirah dan kawan-kawannya. Sesungguhnya  ajaran-ajaran Allah itu adalah suatu peringatan dan nasihat untuk  menyadarkan orang-orang yang lupa atau tidak memperhatikan tanda-tanda  kebesaran dan kekuasaan Tuhannya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 11
 
 
 كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ (11 (Sekali-kali  jangan) berbuat demikian, yakni janganlah kamu berbuat hal yang serupa  lagi. (Sesungguhnya hal ini) maksudnya, surat ini atau ayat-ayat ini  (adalah suatu peringatan) suatu pelajaran bagi makhluk semuanya.
 |  | 
   | 12 | maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,(QS. 80:12) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 12 
 
 فَمَنْ شَاءَ ذَكَرَهُ (12 Maka  barangsiapa yang menghendaki peringatan yang jelas dan gamblang itu  tentu ia memperhatikan dan beramal sesuai dengan kehendak hidayah itu.
 Apalagi jika diperhatikan bahwa hidayah itu berasal dari kitab-kitab yang mulia seperti diterangkan dalam ayat-ayat berikutnya.
 |  | 
   | 13 | di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,(QS. 80:13) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 13 
 
 فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ (13 (Di  dalam kitab-kitab) menjadi Khabar yang kedua, karena sesungguhnya ia  dan yang sebelumnya berkedudukan sebagai jumlah Mu'taridhah atau kalimat  sisipan (yang dimuliakan) di sisi Allah.
 |  | 
   | 14 | Yang ditinggikan lagi disucikan,(QS. 80:14) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 14 
 
 مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ (14 Yang mulia dan tinggi nilai ajarannya dan disucikan dari segala macam bentuk pengaruh setan.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 14
 
 
 مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ (14 (Yang ditinggikan) di langit (lagi disucikan) dari sentuhan setan.
 |  | 
   | 15 | di tangan para penulis (utusan),(QS. 80:15) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 15 
 
  بِأَيْدِى سَفَرَةٍۢ(15 (Di tangan para penulis) yakni malaikat-malaikat yang menukilnya dari Lohmahfuz.
 |  | 
   | 16 | Yang mulia lagi berbakti.(QS. 80:16) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 16 
 
 كِرَامٍ بَرَرَةٍ (16 Yang sangat mulia lagi berbakti sebagaimana dalam firman Allah:
 
 
 
 يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6 Artinya: Yang  tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada  mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At Tahrim:  6)
 |  | 
   | 17 | Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?(QS. 80:17) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 17 - 18 
 
 قُتِلَ الْإِنْسَانُ مَا أَكْفَرَهُ (17) مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ (18 Dalam  ayat-ayat ini Allah mengutuk manusia yang kafir yaitu: binasalah  manusia! Alangkah besar keingkarannya kepada nikmat-nikmat Allah yang  telah dilimpahkan kepadanya sejak mulai lahir sampai matinya. Allah  mengemukakan pertanyaan agar supaya oleh manusia dijadikan renungan  untuk dapat menimbulkan kesadaran yaitu: Dari apakah Allah  menciptakannya?
 Allah memberi perincian tentang macam-macam nikmat  yang telah diberikan kepada manusia dalam tiga masa, yaitu permulaan,  pertengahan dan penghabisan. Allah memberi isyarat kepada yang pertama  dengan pertanyaan berikut ini:
 "Dari apakah Allah menciptakan manusia?"
 |  | 
   | 18 | Apakah Allah menciptakannya?(QS. 80:18) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 18 
 
 قُتِلَ الْإِنْسَانُ مَا أَكْفَرَهُ (17) مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ (18 
 (Binasalah manusia) maksudnya, terlaknatlah orang kafir itu (alangkah  sangat kekafirannya) Istifham atau kata tanya pada ayat ini mengandung  makna celaan; makna yang dimaksud, apakah gerangan yang mendorongnya  berlaku kafir?
 
 (Dari apakah Allah menciptakannya?) Istifham atau kata tanya di  sini mengandung makna Taqrir. Kemudian Allah menjelaskannya melalui  firman berikutnya:
 |  | 
   | 19 | Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.(QS. 80:19) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 19 
 
 مِنْ نُطْفَةٍ خَلَقَهُ فَقَدَّرَهُ (19 Dari setetes mani yang hina Allah menciptakannya lalu menentukan tahap-tahap kejadiannya, umurnya, rezekinya dan nasibnya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah 'Abasa 19
 
 
 مِنْ نُطْفَةٍ خَلَقَهُ فَقَدَّرَهُ (19 (Dari  setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya) menjadi 'alaqah,  kemudian menjadi segumpal daging hingga akhir penciptaannya.
 |  | 
   | 20 | Kemudian Dia memudahkan jalannya,(QS. 80:20) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah 'Abasa 20 
 
 ثُمَّ السَّبِيلَ يَسَّرَهُ (20 Kemudian  Allah memudahkan jalan manusia itu dan memberi kesediaan kepadanya  untuk menempuh jalan yang benar dan jalan yang sesat. Sebenarnya manusia  tidak pantas menyombongkan diri, apabila ia mengerti asal kejadiannya,  sebagaimana firman Allah:
 
 
 
 الذي أحسن كل شيء خلقه وبدأ خلق الإنسان من طين ثم جعل نسله من سلالة من ماء مهين Artinya: Allah  yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang  memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan  keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). (Q.S. As Sajdah:  7-8)
 |  |