Kamis, 10 Oktober 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH SHAAD AYAT 1 - 20 ( 01 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : SHAAD
Ayat [88]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/5
1 Shaad, demi Al quran yang mempunyai keagungan.(QS. 38:1)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 1 

وَالْقُرْآنِ ذِي الذِّكْرِ (1

Shad, termasuk huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surah Alquran. Ada dua hal yang perlu dibicarakan tentang huruf-huruf abjad yang disebutkan pada permulaan beberapa surah dari Alquranul Karim itu, yaitu apa yang dimaksud dengan huruf ini, dan apa hikmahnya menyebutkan huruf-huruf ini?
Tentang soal pertama, maka para mufassir berlainan pendapat, yaitu:
1. Ada yang menyerahkan saja kepada Allah, dengan arti mereka tidak mau menafsirkan huruf-huruf itu. Mereka berkata, "Allah sajalah yang mengetahui maksudnya." Mereka menggolongkan huruf-huruf itu ke dalam golongan ayat-ayat mutasyabihat.
2. Ada yang menafsirkannya. Mufassirin yang menafsirkannya ini berlain-lain pula pendapat mereka, yaitu:
a. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah isyarat (keringkasan dari kata-kata), umpamanya Alif Lam Mim. Maka "Alif" adalah keringkasan dari "Allah", "Lam" keringkasan dari "Jibril", dan "Mim" keringkasan dari Muhammad, yang berarti bahwa Alquran itu datangnya dari Allah, disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad. Pada Alif Lam Ra; "Alif" keringkasan dari "Ana", "Lam" keringkasan dari "Allah" dan "Ra" keringkasan dari "Ar-Rahman", yang berarti: Saya Allah Yang Maha Pemurah.
b. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama dari surah yang dimulai dengan huruf-huruf itu.
c. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan huruf-huruf abjad ini adalah huruf-huruf abjad itu sendiri. Maka yang dimaksud dengan "Alif" adalah "Alif", yang dimaksud dengan "Lam" adalah "Lam", yang dimaksud dengan "Mim" adalah "Mim", dan begitu seterusnya.
d. Huruf-huruf abjad itu untuk menarik perhatian.
Menurut para mufassir ini, huruf-huruf abjad itu disebut Allah pada permulaan beberapa surah dari Alquranul Karim, hikmahnya adalah untuk "menantang". Tantangan itu bunyinya kira-kira begini: Alquran itu diturunkan dalam bahasa Arab, yaitu bahasa kamu sendiri, yang tersusun dari huruf-huruf abjad, seperti Alif Lam Mim Ra, Ka Ha Ya Ain Shad, Qaf, Tha Sin dan lain-lainnya. Maka kalau kamu sekalian tidak percaya bahwa Alquran ini datangnya dari Allah dan kamu mendakwakan datangnya dari Muhammad, yakni dibuat oleh Muhammad sendiri, maka cobalah kamu buat ayat-ayat yang seperti ayat Alquran ini. Kalau Muhammad dapat membuatnya tentu kamu juga dapat membuatnya."
Maka ada "penantang", yaitu Allah, dan ada "yang ditantang", yaitu bahasa Arab, dan ada "alat penantang", yaitu Alquran. Sekalipun mereka adalah orang-orang yang fasih berbahasa Arab, dan mengetahui pula seluk-beluk bahasa Arab itu menurut naluri mereka, karena di antara mereka itu adalah pujangga-pujangga, penyair-penyair dan ahli-ahli pidato, namun demikian mereka tidak bisa menjawab tantangan Alquran itu dengan membuat ayat-ayat seperti Alquran. Ada juga di antara mereka yang memberanikan diri untuk menjawab tantangan Alquran itu, dengan mencoba membuat kalimat-kalimat seperti ayat-ayat Alquran itu, tetapi sebelum mereka ditertawakan oleh orang-orang Arab itu, lebih dahulu mereka telah ditertawakan oleh diri mereka sendiri.
Para mufassir dari golongan ini, yakni yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu disebut oleh Allah pada permulaan beberapa surah dari Alquran untuk menantang bangsa Arab itu, mereka sampai kepada pendapat itu adalah dengan "istiqra" artinya menyelidiki masing-masing surah yang dimulai dengan huruf-huruf abjad itu. Dengan penyelidikan itu mereka mendapat fakta-fakta sebagai berikut:
1. Surah-surah yang dimulai dengan huruf-huruf abjad ini adalah surah-surah Makiyah (diturunkan di Mekah), selain dari dua buah surah saja yang Madaniyah (diturunkan di Madinah), yaitu surah Al-Baqarah yang dimulai dengan Alif Lam Mim dan surah Ali Imran yang dimulai dengan Alif Lam Mim juga. Sedang penduduk Mekah itulah yang tidak percaya bahwa Alquran itu adalah dari Tuhan, dan mereka mendakwakan bahwa Alquran itu buatan Muhammad semata-mata.
2. Sesudah menyebutkan huruf-huruf abjad itu ditegaskan bahwa Alquran itu diturunkan dari Allah, atau diwahyukan oleh-Nya. Penegasan itu disebutkan oleh Allah secara langsung atau tidak langsung. Hanya ada 9 surah yang dimulai dengan huruf-huruf abjad itu yang tidak disebutkan sesudahnya penegasan bahwa Alquran itu diturunkan dari Allah.
3. Huruf-huruf abjad yang disebutkan itu adalah huruf-huruf abjad yang banyak terpakai dalam bahasa Arab.
Dari ketiga fakta yang didapat dari penyelidikan itu, mereka menyimpulkan bahwa huruf-huruf abjad itu didatangkan oleh Allah pada permulaan beberapa surah dari Alquranul Karim itu adalah untuk "menantang" bangsa Arab agar membuat ayat-ayat seperti ayat-ayat Alquran itu, bila mereka tidak percaya bahwa Alquran itu, datangnya dari Allah dan mendakwakan bahwa Alquran itu buatan Muhammad semata-mata sebagai yang disebutkan di atas. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa para mufassir yang mengatakan bahwa huruf-huruf abjad ini didatangkan Allah untuk "tahaddi" (menantang) adalah memakai tariqah (metode) ilmiah, yaitu "menyelidiki dari contoh-contoh, lalu menyimpulkan daripadanya yang umum". Tariqah ini disebut "Ath-Thariqat Al-Istiqra'iyah" (metode induksi).
Ada mufassir yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad ini didatangkan oleh Allah pada permulaan beberapa surah-surah Alquranul Karim untuk menarik perhatian. Memulai pembicaraan dengan huruf-huruf abjad adalah suatu cara yang belum dikenal oleh bangsa Arab di waktu itu, karena itu maka hal ini menarik perhatian mereka.
Tinjauan terhadap pendapat-pendapat ini:
1. Pendapat yang pertama yaitu menyerahkan saja kepada Allah karena Allah sajalah yang mengetahui, tidak diterima oleh kebanyakan mufassirin ahli-ahli tahqiq (yang menyelidiki secara mendalam). (Lihat Tafsir Al-Qasimi j.2, hal. 32)
Alasan-alasan mereka ialah:
a. Allah sendiri telah berfirman dalam Alquran:


بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195

Artinya:
Dengan bahasa Arab yang jelas.
(Q.S. Asy Syu'ara': 195)
Maksudnya Alquran itu dibawa oleh Jibril kepada Muhammad dalam bahasa Arab yang jelas. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa ayat-ayat dalam Alquran itu adalah "jelas", tak ada yang tidak jelas, yang tak dapat dipahami atau dipikirkan, yang hanya Allah saja yang mengetahuinya.
b. Di dalam Alquran ada ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Alquran itu menjadi petunjuk bagi manusia. Di antaranya firman Allah:


ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2

Artinya:
Kitab Alquran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
(Q.S. Al-Baqarah: 2)
Firman-Nya lagi:


وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya:
....dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
(Q.S. Al-Baqarah: 97)
Firman-Nya lagi:


هَذَا بَيَانٌ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُتَّقِينَ (138
Artinya:
(Alquran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
(Q.S. Ali Imran: 138)
Dan banyak lagi ayat-ayat yang menerangkan bahwa Alquran itu adalah petunjuk bagi manusia. Sesuatu yang fungsinya menjadi "petunjuk" tentu harus jelas dan dapat dipahami. Hal-hal yang tidak jelas tentu tidak dijadikan petunjuk.
c. Dalam ayat yang lain Allah berfirman pula:


وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (17
Artinya:
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
(Q.S. Al-Qamar: 17, 22, 32, dan 40)
2.
a. Pendapat yang menafsirkan bahwa huruf-huruf abjad itu adalah keringkasan dari suatu kalimat. Pendapat ini juga banyak para mufassir yang tidak dapat menerimanya.
Keberatan mereka ialah: tidak ada kaidah-kaidah atau patokan-patokan yang tertentu untuk ini, sebab itu para mufassir yang berpendapat demikian berlain-lainan pendapatnya dalam menentukan kalimat-kalimat itu. Maka di samping pendapat mereka bahwa Alif Lam Mim artinya ialah: Allah, Jibril, Muhammad, ada pula yang mengartikan "Allah, Latifun, Maujud" (Allah Maha Halus lagi Ada). (Dr. Mahmud Syaltut, Tafsir al Qur'anul Karim, hal. 73)
b. Pendapat yang menafsirkan bahwa huruf-huruf abjad yang terdapat pada permulaan beberapa surah ini adalah nama surah, juga banyak pula para mufassir yang tidak dapat menerimanya. Alasan mereka ialah: bahwa surah-surah yang dimulai dengan huruf-huruf itu kebanyakannya adalah mempunyai nama yang lain, dan nama yang lain itulah yang terpakai. Umpamanya surah Al-Baqarah, Ali Imran, Maryam dan lain-lain. Maka kalau betul huruf-huruf itu adalah nama surah, tentu nama-nama itulah yang akan dipakai oleh para sahabat Rasulullah dan kaum muslimin sejak dari dahulu sampai sekarang.
Hanya ada empat buah surah yang sampai sekarang tetap dinamai dengan huruf-huruf abjad yang terdapat pada permulaan surah-surah itu, yaitu: Surah Thaha, surah Yasin, surah Shad dan surah Qaf. (Dr. Mahmud Syaltut, Tafsir al Qur'anul Karim, hal. 73)
c. Pendapat yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan huruf-huruf abjad itu sendiri, dan abjad-abjad ini didatangkan oleh Allah ialah untuk "menantang" (tahaddi). Inilah yang dipegang oleh sebahagian mufassirin ahli tahqiq. (Di antaranya: Az Zamakhsyari, Al Baidawi, Ibnu Taimiah, dan Hafizh Al Mizzi, lihat Rasyid Rida, Tafsir Al Manar jilid 8, hal. 303 dan Dr Shubhi As Salih, Mabahis Ulumi Qur'an, hal 235. Menurut An Nasafi: pendapat bahwa huruf abjad ini adalah untuk menantang patut diterima. Lihat Tafsir An Nasafi, hal. 9)
d. Pendapat yang menafsirkan bahwa huruf-huruf abjad ini adalah untuk "menarik perhatian" (tanbih) pendapat ini juga diterima oleh ahli tahqiq. (Tafsir Al Manar jilid 8 hal. 209-303)
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa "yang dimaksud dengan huruf-huruf abjad yang disebutkan oleh Allah pada permulaan beberapa surat dari Alquran hikmahnya adalah untuk "menantang" bangsa Arab serta menghadapkan perhatian manusia kepada ayat-ayat yang akan dibacakan oleh Nabi Muhammad saw."
Kemudian Allah SWT bersumpah dengan Alquran yang mempunyai keagungan isinya, kemuliaan martabatnya serta kesempurnaan hukumnya yang mengagungkan dan menakjubkan.
Alquran itu disifati dengan "yang mempunyai ke Agungan" agar manusia memahami bahwa Alquran yang diturunkan kepada Rasul-Nya itu benar-benar dari Allah, dan mengandung ajaran yang benar yang disampaikan oleh Rasulullah kepada seluruh manusia.
2 Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit.(QS. 38:2)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 2

بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي عِزَّةٍ وَشِقَاقٍ(2


(Sebenarnya orang-orang kafir itu) yakni penduduk Mekah yang kafir (berada dalam kesombongan) hamiyyah dan takabbur tidak mau beriman (dan permusuhan yang sengit) selalu menentang dan memusuhi Nabi saw.
3 Betapa banyaknya umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk lari melepaskan diri.(QS. 38:3)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 3 

كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ قَرْنٍ فَنَادَوْا وَلَاتَ حِينَ مَنَاصٍ (3

Kemudian Allah SWT mengecam kesombongan dan permusuhan mereka dengan menjelaskan bahwa betapa banyaknya umat sebelum mereka, yang menghina dan mengingkari Rasul-rasul Allah, dibinasakan Allah, lalu pada saat azab itu ditimpakan, mereka meminta pertolongan kepada Allah. Namun permintaan tolong mereka itu tidak berguna lagi, dan mereka tidak akan dapat melepaskan diri dari siksa yang membinasakan.
Allah SWT berfirman:


فلما رأوا بأسنا قالوا ءامنا بالله وحده وكفرنا بما كنا به مشركين
Artinya:
Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata "Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah. (Q.S. Al Mu'min: 84)
Dan firman-Nya:


لا تركضوا وارجعوا إلى ما أترفتم فيه ومساكنكم لعلكم تسألون
Artinya:
Maka tatkala mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya. Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya. (Q.S. Al Anbiya: 12-13)
4 Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata:` Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta `.(QS. 38:4)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 4

وَعَجِبُوا أَنْ جَاءَهُمْ مُنْذِرٌ مِنْهُمْ وَقَالَ الْكَافِرُونَ هَذَا سَاحِرٌ كَذَّابٌ(4

(Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri) yakni seorang Rasul dari kalangan mereka yang memberi peringatan dan mempertakuti mereka dengan azab neraka sesudah dibangkitkan nanti. Orang yang dimaksud adalah Nabi saw. (dan orang-orang kafir berkata,) di dalam ungkapan ini Isim Zhahir menduduki tempat Isim Mudhmar ("Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta.)
5 Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang mengherankan.(QS. 38:5)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 5 

أَجَعَلَ الْآلِهَةَ إِلَهًا وَاحِدًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ (5

Allah SWT menjelaskan pula keheranan kaum musyrikin akan seruan-seruan Rasul. Mereka heran mengapa Muhammad saw menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja, yang bertentangan dengan kepercayaan nenek moyang mereka. Dan setelah Rasulullah mengajak mereka agar meninggalkan sembahan-sembahan mereka yang banyak itu dan menggantinya dengan menyembah Allah Yang Maha Esa maka pada saat itu mereka menganggap bahwa seruan Muhammad itu bukan masalah yang remeh, akan tetapi benar-benar suatu yang mengherankan. Mereka mengingkari seruan itu menurut mereka tidak mungkin nenek moyang mereka menganut keyakinan yang salah, tetapi Muhammad adalah seorang pendusta yang mengaku dirinya menjadi benar.
Allah SWT berfirman:


أَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا أَنْ أَوْحَيْنَا إِلَى رَجُلٍ مِنْهُمْ أَنْ أَنْذِرِ النَّاسَ وَبَشِّرِ الَّذِينَ ءَامَنُوا أَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَ رَبِّهِمْ قَالَ الْكَافِرُونَ إِنَّ هَذَا لَسَاحِرٌ مُبِينٌ
Artinya:
Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka. "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman, bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata. (Q.S. Yunus: 2)
Sehubungan dengan sebab nuzul ayat ini Ibnu Jarir At Tabari meriwayatkan sebuah riwayat dari Ibnu Abbas yang menyatakan:
"Setelah Abu Talib sakit masuklah serombongan orang-orang Quraisy". Di antara mereka Abu Jahal, mereka berkata : "Sebenarnyalah kemenakanmu mencaci maki tuhan-tuhan kami. Ia betul-betul berbuat dan betul-betul mengatakannya: alangkah baiknya kalau engkau mengutus seseorang untuk melarangnya, maka Abu Talib pun mengutus utusan kepadanya. LaIu Nabi pun datang dan masuk ke rumahnya, sedangkan jarak antara orang-orang Quraisy dengan Abu Talib adalah dekat sekali sekadar tempat duduk yang cukup untuk seorang. Ibnu Abbas berkata: Kemudian Abu Jahal khawatir kalau-kalau Nabi duduk di samping Abe Talib. Lalu ia menjadi bersikap lunak. Ia lalu melompat dan duduk di tempat yang belum diduduki di Abu Talib. Dengan demikian Rasulullah tidak mendapatkan tempat duduk di dekat pamannya. Beliau duduk di dekat pintu. Lalu Abu Talib berkata kepada beliau : "Hai kemenakanku, mengapa kaummu mengadukan engkau. Mereka menuduh engkau memaki tuhan-tuhan mereka, dan engkau pun mengatakan begini begitu". Ibnu Abbas berkata : Orang-orang Quraisy banyak sekali berbicara dengan Abu Talib. Kemudian Rasulullah saw berkata: Hai Pamanku. Sebenarnyalah saya ingin agar mereka itu menyatakan kalimat yang Satu saja, yang dengan kalimat itu orang-orang Arab tunduk kepada mereka, dan orang-orang Ajam (selain Arab) membayar jizyah (pajak kepala) kepada mereka. Maka mereka pun Senang akan kalimat (yang diusulkan itu) dan senang pula akan perkataan Rasul. Lalu kaum Quraisy itu bertanya "Apakah kalimat itu ? Demi Ayahmu, tentu kami memberi balasan kepadamu sepuluh kali lipat". Rasulullah pun bersabda: "La ilaha ilallah". Maka mereka pun bangkit dengan gemetar, sambil menyingsingkan lengan bajunya dan berkata: "Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang mengherankan. Maka turunlah ayat ini hingga akhir ayat 8.
6 Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata):` Pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki.(QS. 38:6)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 6 

وَانْطَلَقَ الْمَلَأُ مِنْهُمْ أَنِ امْشُوا وَاصْبِرُوا عَلَى آلِهَتِكُمْ إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ يُرَادُ (6

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa pemimpin-pemimpin Quraisy itu pergi dari rumah Abu Talib setelah terbungkam oleh jawaban Rasul. Mereka mengetahui-Muhammad berkeras hati membela agama. Itulah sebabnya mereka tidak mempunyai harapan lagi untuk melunakkan hati Muhammad dengan perantaraan pamannya. Mereka berunding apa yang seharusnya dilakukan; dan memeras otak untuk mendapatkan penyelesaian. Akhirnya mereka memutuskan untuk memperkokoh keyakinan pengikut-pengikutnya tetap berjalan dengan keyakinan mereka dan tetap menyembah tuhan-tuhan mereka.
Di akhir ayat Allah SWT mengungkapkan perkataan pemimpin-pemimpin Quraisy itu kepada pengikut-pengikutnya, bahwa menyembah berhala-berhala itulah yang sebenarnya dikehendaki oleh Allah.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 6 

وَانْطَلَقَ الْمَلَأُ مِنْهُمْ أَنِ امْشُوا وَاصْبِرُوا عَلَى آلِهَتِكُمْ إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ يُرَادُ (6

(Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka) dari majelis tempat mereka berkumpul, yaitu tempat Abu Thalib; di tempat itulah mereka mendengar dari Nabi saw. yang mengatakan, "Katakanlah oleh kalian, 'Laa Ilaaha Illallaah', artinya tiada Tuhan selain Allah (seraya mengatakan, 'Pergilah kalian') maksudnya, sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain 'pergilah kalian' (dan tetaplah menyembah tuhan-tuhan kalian) artinya bertahanlah kalian di dalam menyembah tuhan-tuhan kalian itu (sesungguhnya ini) ajaran tauhid yang disampaikan Nabi itu (benar-benar suatu hal yang dikehendaki") olehnya supaya kita melakukannya.
7 Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir; ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan,(QS. 38:7)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 7 

مَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي الْمِلَّةِ الْآخِرَةِ إِنْ هَذَا إِلَّا اخْتِلَاقٌ (7

Allah SWT menjelaskan juga alasan lain yang dikemukakan oleh pemimpin-pemimpin Quraisy kepada pengikut-pengikutnya, bahwa seruan Muhammad itu tidak benar. Mereka mengatakan kepada kaumnya bahwa mereka tidak pernah mendengar seruan seperti yang diserukan oleh Muhammad itu di dalam agama yang diturunkan terakhir. Mereka maksudkan dengan agama yang diturunkan terakhir, yaitu agama Nasrani yang men-tigakan tuhan. Seruan Muhammad agar manusia mengesakan Tuhan itu hanyalah dusta yang dibuat-buat oleh Muhammad dan bukan datang dari Allah.
8 mengapa Al quran itu diturunkan kepadanya di antara kita? `Sebenarnya mereka ragu-ragu terhadap Al quran-Ku, dan sebenarnya mereka belum merasakan azab-Ku.(QS. 38:8)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 8

أَؤُنْزِلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ مِنْ بَيْنِنَا بَلْ هُمْ فِي شَكٍّ مِنْ ذِكْرِي بَلْ لَمَّا يَذُوقُوا عَذَابِ (8

Kemudian Allah SWT menjelaskan pengingkaran orang-orang kafir Quraisy bahwa Muhammad diberi wahyu, padahal dia manusia biasa; menurut anggapan mereka yang pantas diangkat menjadi utusan ialah orang yang mempunyai-kemuliaan dan kepemimpinan yang melebihi mereka, padahal Muhammad tidak mempunyai sifat-sifat istimewa yang melebihi mereka. Oleh karena itu tidak mungkin Alquran itu diturunkan kepadanya, sedangkan di antara mereka masih ada orang-orang yang lebih mulia. dan lebih pantas memegang kepemimpinan.
Allah SWT berfirman:


وقالوا لولا نزل هذا القرءان على رجل من القريتين عظيم
Artinya:
Dan mereka berkata "Mengapa Alquran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Taif) ini". (Q.S. Az Zukhruf: 31)
Mereka mengingkari wahyu dan kenabian Muhammad saw, karena menurut jalan pikiran mereka, seorang yang diutus menjadi Rasul itu seorang yang kaya raya dan berpengaruh. Mereka tidak menyadari bahwa Allah SWT berkuasa menentukan pilihan menurut kehendak-Nya yang di antaranya mengangkat hamba-Nya menjadi Nabi. Itulah sebabnya Allah SWT berkuasa mengangkat hamha-Nya menjadi Nabi di antara hamba-Nya menurut kehendak-Nya pula.
Allah SWT berfirman:


أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Artinya:
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu ? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (Q.S. Az Zukhruf: 32)
Di akhir ayat ini Allah SWT menjelaskan sebab-sebab mereka itu jauh dari kebenaran, yaitu hati mereka diselubungi keraguan yang tidak tertembusi oleh cahaya kebenaran Alquran, dan karena belum merasakan siksa Allah yang pedih. Seandainya mereka mau memperhatikan tanda-tanda kebenaran wahyu yang diturunkan kepada Rasul-Nya, niscaya mereka mengakui kenabiannya, karena wahyu yang diterima itu telah cukup tanda kenabiannya, akan tetapi karena penyakit hasad dan dengki yang telah bersarang dalam dadanya maka mereka tidak mau menerima wahyu itu. Akhirnya mereka terjerumus dalam lembah keingkaran.
9 Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi?(QS. 38:9)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 9 

أَمْ عِنْدَهُمْ خَزَائِنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَزِيزِ الْوَهَّابِ (9

Dalam ayat ini Allah SWT mengecam orang-orang Quraisy yang menolak kenabian Muhammad karena beliau bukan dari orang besar dari kalangan mereka. Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menanyakan kepada mereka, Apakah mereka memiliki kekuasaan ikut menentukan dan membagi-bagi khazanah rahmat Allah. Di akhir ayat Allah SWT menyebutkan sifat-Nya Yang Maha Perkasa dan Maha Pemberi. Ke Maha Perkasaan yang tidak bisa ditandingi oleh siapa pun juga dan ke Maha Pemberi yang tidak bisa dihalang-halangi oleh kekuasaan yang lain.
Allah SWT berfirman:


وربك يخلق ما يشاء ويختار ما كان لهم الخيرة
Artinya:
Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. (Q.S. Al Qasas: 68)
Dan firman-Nya:


الله أعلم حيث يجعل رسالته
Artinya:
Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. (Q.S. Al An'am: 124)
10 Atau apakah bagi mereka kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya? (Jika ada), maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit).(QS. 38:10)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 10 

أَمْ لَهُمْ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَلْيَرْتَقُوا فِي الْأَسْبَابِ (10

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menanyakan kepada orang-orang Quraisy atas sikapnya yang ingkar dan sombong. Pertanyaan ini mengandung cemoohan kepada mereka, karena memang mereka tidak mempunyai kekuasaan sedikitpun terhadap langit, bumi dan isi keduanya. Kalau mereka merasa tidak mempunyai kekuasaan sedikitpun di jagat raya, mestinya mereka juga tidak ikut campur menangani pengangkatan Rasul, yang termasuk urusan gaib, yang kekuasaannya berada pada yang Maha Perkasa dan Maha Agung.
Di akhir ayat Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya agar menantang mereka menaiki tangga-tangga ke langit, dan mencari daya upaya agar menghalang-halangi wahyu yang didatangkan kepada Rasul pilihan Allah. Maka sebenarnyalah mereka tidak akan mampu melakukannya. Dengan demikian maka jelaslah pengingkaran mereka kepada wahyu hanyalah karena sikap hasad.
11 Suatu tentara yang besar yang berada di sana dari golongan-golongan yang berserikat, pasti akan dikalahkan(QS. 38:11)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 11 

جُنْدٌ مَا هُنَالِكَ مَهْزُومٌ مِنَ الْأَحْزَابِ (11

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa keadaan orang-orang musyrik Quraisy yang mendustakan kerasulan Muhammad dan mengingkari agama tauhid laksana bala tentara yang besar, yang merupakan gabungan dari kesatuan-kesatuan tentara. Bala tentara yang bersekutu bergerak untuk menghancurkan kaum Muslimin itu pasti dapat dikalahkan, karena landasan perjuangan mereka tidak didasarkan pada keyakinan yang kokoh, akan tetapi hanyalah karena hasad dan sombong.
Peristiwa seperti digambarkan dalam ayat ini bukanlah terjadi pada saat diturunkannya ayat, karena pada saat itu kaum Muslimin belum mempunyai tentara, jumlah pengikutnyapun masih sedikit, dan belum ada tanda-tanda untuk menyusun kekuatan yang dapat mengalahkan bala tentara gabungan seperti digambarkan dalam ayat. Akan tetapi peristiwa itu baru terjadi pada saat terjadinya perang Badar, di mana kaum musyrikin yang jumlahnya berlipat ganda melebihi kaum Muslimin dapat dikalahkan alas bantuan Allah.
Penjelasan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang terdapat dalam ayat ini termasuk salah satu di antara mukjizat Nabi dan sekaligus sebagai tanda kebenaran wahyu yang diterimanya bahwa wahyu itu benar-benar dari Allah bukan buatan Muhammad.
12 Telah mendustakan (rasul-rasul pula) sebelum mereka itu kaum Nuh, Aad, Firaun yang mempunyai tentara yang banyak,(QS. 38:12)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 12 - 13 

كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَعَادٌ وَفِرْعَوْنُ ذُو الْأَوْتَادِ (12) وَثَمُودُ وَقَوْمُ لُوطٍ وَأَصْحَابُ الْأَيْكَةِ أُولَئِكَ الْأَحْزَابُ (13

Dalam kedua ayat ini Allah SWT menjelaskan enam kaum yang mendustakan Rasul-rasul Allah, serta akibat yang mereka derita, dengan maksud agar menjadi pelajaran bagi kaum musyrik Quraisy, sehingga mereka terlepas dari kesesatan, dan mau menerima tuntunan hidayah.
Pertama: Kaum Nuh yang menuduh Nabi Nuh as telah memberikan nasihat-nasihat dan peringatan yang dibuat-buat, oleh karena itu mereka memperolok-olokkannya, bahkan mengatakannya gila. Meskipun Nabi Nuh telah berulang kali menyeru kepada mereka dengan lemah lembut agar mereka beragama tauhid tetapi tantangan mereka tidak berkurang juga, bahkan bertambah-tambah, akhirnya sampailah Nabi Nuh pada keputusan untuk berlindung dan berdoa kepada Allah:
Firman Allah:


وقال نوح رب لا تذر على الأرض من الكافرين ديارا إنك إن تذرهم يضلوا عبادك ولا يلدوا إلا فاجرا كفارا
Artinya:
Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan,: seorangpun di antara orang-orang kafir itu linggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir". (Q.S. Nuh: 26-27)
Kemudian setelah kaum Nuh itu tetap juga mendustakan seruan Nuh, dan tenggelam dalam kesesatan, Allah SWT membinasakan mereka dengan perantaraan badai dan topan sebagai balasan dari kejahatan yang mereka lakukan. Akan tetapi Nuh dan pengikut-pengikut setianya diselamatkan Allah dari siksaan itu.
Allah SWT Berfirman:


ففتحنا أبواب السماء بماء منهمر وفجرنا الأرض عيونا فالتقى الماء على أمر قد قدر وحملناه على ذات ألواح ودسر تجري بأعيننا جزاء لمن كان كفر
Artinya:
Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkat Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari(Nuh). (Q.S. Al Qamar: 11-14)
Kedua: Kaum `Ad mendustakan seruan Hud yang mengajak mereka menyembah Allah Yang Maha Esa dan meninggalkan sembahan-sembahan yang mereka persekutukan dengan Allah. Akan tetapi kaum `Ad menentang seruan itu bahkan mereka memperolok-olokkan Hud dan mengatakannya gila. Itulah sebabnya mereka dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi kencang.
Allah SWT berfirman:


وأما عاد فأهلكوا بريح صرصر عاتية سخرها عليهم سبع ليال وثمانية أيام حسوما فترى القوم فيها صرعى كأنهم أعجاز نخل خاوية فهل ترى لهم من باقية
Artinya:
Adapun kaum `Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum `Ad pada waktu itu mati bergelimpangan, seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka. (Q.S. Al Haqqah: 6-8)
Ketiga: Firaun yang mempunyai bala tentara yang besar. Allah SWT telah mengutus Musa as kepada Firaun dan pengikut-pengikutnya agar menghentikan kesesatannya dan menyembah Allah Yang Maha Esa. Kebenaran seruan Musa itu dikuatkan pula dengan mukjizat. Akan tetapi Firaun dan pengikut-pengikutnya tetap berkeras hati menolak seruan Musa, bahkan bersikap sombong dan menghinanya dengan menyatakan bahwa dialah tuhan yang maha tinggi. Maka Allah SWT memerintahkan Musa untuk mengungsikan kaumnya agar selamat dari kekejaman Firaun. Dengan itu selamatlah Musa dan kaum Bani Israel dari pengejaran Firaun sedang dia dengan bala tentaranya tenggelam ditelan gelombang laut.
Allah SWT berfirman:


وجاوزنا ببني إسرائيل البحر فأتبعهم فرعون وجنوده بغيا وعدوا حتى إذا أدركه الغرق قال ءامنت أنه لا إله إلا الذي ءامنت به بنو إسرائيل وأنا من المسلمين آلآن وقد عصيت قبل وكنت من المفسدين فاليوم ننجيك ببدنك لتكون لمن خلفك ءاية وإن كثيرا من الناس عن ءاياتنا لغافلون
Artinya:
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga ketika Firaun itu telah hampir tenggelam, berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel; dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu, supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (Q.S. Yunus: 90-92)
Keempat: Kaum Samud mendustakan seruan Nabi Saleh yang diutus untuk mereka. Mereka telah berbuat kesalahan yang melampaui batas. Mereka telah menyembelih unta yang disuruh untuk dipelihara. Sebagai balasan atas kedurhakaan mereka, Allah telah menimpakan suara keras yang mengguntur, hingga mereka musnah seperti rumput-rumput kering.
Allah SWT berfirman:


كذبت ثمود بالنذر فقالوا أبشرا منا واحدا نتبعه إنا إذا لفي ضلال وسعر أؤلقي الذكر عليه من بيننا بل هو كذاب أشر سيعلمون غدا من الكذاب الأشر إنا مرسلو الناقة فتنة لهم فارتقبهم واصطبر ونبئهم أن الماء قسمة بينهم كل شرب محتضر فنادوا صاحبهم فتعاطى فعقر فكيف كان عذابي ونذر إنا أرسلنا عليهم صيحة واحدة فكانوا كهشيم المحتظر
Artinya:
Kaum Samud-pun telah mendustakan ancaman-ancaman (itu). Maka mereka berkata: "Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila" Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong. Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong. Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah. Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu), tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran). Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya. Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang. (Q.S. Al Qamar: 23-31)
Kelima: Nabi Lut juga didustakan kaumnya. Berulang kali dia memperingatkan kaumnya agar bertakwa kepada Allah dan meninggalkan perbuatan keji, melakukan homoseks, namun mereka tetap tidak menghiraukannya. Maka Allah memerintahkan Lut dan keluarganya meninggalkan Sodom karena mereka akan diazab dengan siksa yang membinasakan mereka.
Allah SWT berfirman:


كذبت قوم لوط بالنذر إنا أرسلنا عليهم حاصبا إلا ءال لوط نجيناهم بسحر
Artinya:
Kaum Lut-pun telah mendustakan ancaman-ancaman (Nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka) kecuali keluarga Lut. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing. (Q.S. Al Qamar: 33-34)
Keenam: Ashabul Aikah. Mereka ini kaum Nabi Syuaib, yang juga mendustakan Nabinya. Nabi Syuaib mengajak mereka agar menyembah Allah Yang Maha Esa, melarang mempersekutukan-Nya dan mengurangi timbangan. Tetapi kaumnya bukan saja menolak seruan itu, bahkan mereka bersekutu menentangnya. Itulah sebabnya maka mereka dibinasakan dengan kilat yang menyambar mereka dalam keadaan gelap gulita.
Allah SWT berfirman:


فأسقط علينا كسفا من السماء إن كنت من الصادقين قال ربي أعلم بما تعملون فكذبوه فأخذهم عذاب يوم الظلة إنه كان عذاب يوم عظيم
Artinya:
Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit jika kamu termasuk orang-orang yang benar. Syuaib berkata: "Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan, kemudian mereka mendustakan Syuaib, lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar. (Q.S. As syu'ara: 187-189)
13 dan Tsamud, kaum Luth dan penduduk Aikah.Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu (menentang rasul-rasul).(QS. 38:13)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 13

وَثَمُودُ وَقَوْمُ لُوطٍ وَأَصْحَابُ الأيْكَةِ أُولَئِكَ الأحْزَابُ(13

(Dan Tsamud, kaum Luth dan penduduk Aikah) yakni penduduk kota Al-Ghidhah, mereka adalah kaum Nabi Syuaib a.s. (Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu menentang rasul-rasul).
14 Semua mereka itu tidak lain hanyalah mendustakan rasul-rasul, maka pastilah (bagi mereka) azab-Ku.(QS. 38:14)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 14 

إِنْ كُلٌّ إِلَّا كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ عِقَابِ (14

Sesudah itu Allah SWT menjelaskan sebab-sebab mereka mendapat siksa dan mengalami kehancuran, yaitu karena umat-umat terdahulu itu mendustakan seruan Rasul-rasul Allah, maka sepantasnyalah mereka mendapat siksa dan mengalami kehancuran. Kisah-kisah umat yang lalu itu dikemukakan kepada kaum musyrik Quraisy sebagai peringatan kepada mereka agar menginsafi dan suka merubah sikap mereka yang mendustakan seruan Rasul dan sebaliknya menjadi umat yang taat dan menerima seruannya. Juga kisah itu menjadi hiburan dan dorongan kepada kaum mukminin agar tahan dan tabah menghadapi siksaan dan penghinaan musuh-musuh Allah, serta menjadi suri teladan kepada mereka bahwa perjuangan membela agama tauhid tentu mendapat pertolongan dan pasti berakhir dengan kemenangan.
15 Tidaklah yang mereka tunggu melainkan hanya satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat berselang(QS. 38:15)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 15 

وَمَا يَنْظُرُ هَؤُلَاءِ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً مَا لَهَا مِنْ فَوَاقٍ (15

Kemudian Allah SWT mengancam kaum musyrik Quraisy yang tidak mau merubah keingkarannya kepada Rasul, dengan ancaman berupa teriakan yang amat keras dan cepat, sebagai tanda tibanya Hari Kiamat yang membinasakan. Pada saat itu mereka tidak mempunyai kesempatan untuk mengelakkan diri mereka dari kebinasaan yang datang secara tiba-tiba dan tidak berselang sesaatpun.
16 Dan mereka berkata:`Ya Tuhan kami cepatkanlah untuk kami azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari berhisab`.(QS. 38:16)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 16 

وَقَالُوا رَبَّنَا عَجِّلْ لَنَا قِطَّنَا قَبْلَ يَوْمِ الْحِسَابِ (16

Dalam ayat ini Allah SWT mengungkapkan keingkaran orang-orang kafir Quraisy terhadap azab yang diancamkan kepada mereka. Mereka memperolok-olokkan Rasulullah setelah mendengar bahwa azab yang diancamkan kepada mereka itu ialah azab di Hari Kiamat. Mereka meminta kepada Allah agar azab yang diancamkan kepada mereka itu seperti dikatakan oleh Rasulullah, agar dipercepat datangnya dan tidak perlu ditunggu hingga tibanya hari hisab. Dimaksud dengan hari berhisab ialah hari diperiksanya setiap amal seseorang dengan pemeriksaan yang teliti agar mendapat balasan yang sesuai dengan amalnya. Kemudian disebutkannya hari berhisab dalam ayat ini. Hari hisab itu terjadinya didahului oleh terjadinya teriakan keras yang membinasakan seluruh kehidupan pada Hari Kiamat.
Allah SWT berfirman:


وإذ قالوا اللهم إن كان هذا هو الحق من عندك فأمطر علينا حجارة من السماء أو ائتنا بعذاب أليم
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Alquran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih. (Q.S. Al Anfal: 32)
Menurut riwayat Imam An Nasai dari Ibnu Abbas, bahwa orang yang meminta agar siksa Allah disegerakan datangnya itu ialah An Nadir bin Kaldah. Kemudian An Nidir ini mati terbunuh dalam perang Badar.
17 Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Allah).(QS. 38:17)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 17 

اصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُدَ ذَا الْأَيْدِ إِنَّهُ أَوَّابٌ (17

Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya agar tetap bersabar menghadapi apa saja yang dikatakan oleh kaum musyrikin, meskipun perkataan itu merupakan hinaan dan pendustaan. Hal serupa itu tidak Saja menimpa Rasulullah dan pengikut-pengikutnya, akan tetapi juga menimpa Nabi-nabi yang diutus sebelumnya. Bagi orang-orang yang beriman, pengingkaran dan penganiayaan yang. datang dari pihak musuh-musuh Allah, tidaklah mengurangi perjuangan mereka dalam menegakkan agama tauhid, bahkan menjadi pendorong untuk tetap mempertahankan kebenaran tauhid dan tetap berjuang menghancurkan kemusyrikan. Allah SWT juga memerintahkan kepada Rasulullah agar mengingatkan kaumnya akan kisah Nabi Daud yang memiliki kekuatan. Dimaksud kekuatan dalam ayat ini ialah kekuatan dalam menaati Allah dan kekuatan dalam memahami agama. Ketaatan kepada Allah dan pengetahuannya terhadap agama tergambar pada tindakannya yang selalu berjuang untuk melaksanakan amanat, menyebar luaskan seruan menganut agama tauhid, tanpa menampakkan kelemahan sedikitpun.
Nabi Daud terkenal sebagai Nabi yang paling kuat beribadah. la menggunakan waktunya sepertiga malam untuk salat, dan selang sehari ia berpuasa.
Mengenai ketaatan Daud kepada Tuhannya lebih jauh dijelaskan dalam beberapa hadis sebagai berikut:


أحب الصلاة إلى الله تعالى داود وأحب الصيام إلى الله عز وجل صيام داود, كان ينام نصف الليل ويقوم ثلثه وينام سدسه وكان يصوم يوما ويفطر يوما, ولا يفر إذا لاقى وإنه كان أوابا
Artinya:
Salat yang paling dicintai Allah Taala ialah salat Daud, dan puasa yang paling dicintai Allah `Azza wa Jalla ialah puasa Daud. Dia tidur separuh malam, dan melakukan salat sepertiganya, lalu tidur lagi seperenamnya. Dia berpuasa selang sehari. Dan dia tidak lari apabila bertemu musuh. Dan memang sebenarnyalah dia amat taat kepada Tuhan. (H.R. Bukhari Muslim)
Dari riwayat ini dapatlah dipahami bahwa Nabi Daud as dalam segala urusan selalu mengembalikannya kepada Allah. Dan apabila ia merasa bersalah, atau terlintas dalam hatinya ada kesalahan pada dirinya, maka ia selalu meminta ampun kepada Allah.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam bab Tarikh Daud dari Abi Darda' yang menyatakan:


كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا ذكر داود وحدث عنه قال: كان أعبد البشر.
Artinya:
Apabila Nabi (Muhammad) saw menyebutkan Daud, atau membicarakan tentang dia maka beliau memberikan sifat bahwa ia adalah manusia yang paling banyak ibadahnya.
Imam Ad Dailamy meriwayatkan dari Ibnu Umar yang menyatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:


لا ينبغي لأحد أن يقول: إني أعبد من داود
Artinya:
Tidak patut bagi seseorang mengatakan bahwa saya lebih banyak beribadah dari Nabi Daud.
Riwayat-riwayat tersebut menunjukkan bahwa Nabi Daud adalah Nabi yang amat taat kepada Allah, sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT pada akhir ayat yang ditafsirkan ini.
18 Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi,(QS. 38:18)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 18 - 20 

إِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهُ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِشْرَاقِ (18) وَالطَّيْرَ مَحْشُورَةً كُلٌّ لَهُ أَوَّابٌ (19) وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ (20

Di dalam ayat-ayat ini Allah SWT menyebutkan beberapa kenikmatan yang telah diberikan kepada Daud.
Pertama: Bahwa sebenarnya Allah SWT telah menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih, memahasucikan Allah bersama-sama Daud di waktu petang dan pagi. Ungkapan seperti ini mengandung pengertian bahwa Nabi Daud selalu taat beribadah kepada Allah. Dia selalu bertasbih, memuji kebesaran-Nya pagi dan petang, Allah SWT menyamakan ketaatan Daud ini dengan ketaatan gunung-gunung bertasbih, adalah menunjukkan betapa dalam taatnya Nabi Daud itu. Adapun tentang taatnya gunung bertasbih itu adalah dalam kenyataan bahwa gunung-gunung itu mengikuti Sunah Allah yang tidak berubah-ubah, yang sudah barang tentu lain dengan taatnya manusia.
Allah SWT berfirman:


وإن من شيء إلا يسبح بحمده ولكن لا تفقهون تسبيحهم
Artinya:
Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. (Q.S. Al Isra': 44)
Apabila seseorang memperhatikan dengan cermat akan arti dan kegunaan gunung itu diciptakan untuk manusia, serta memperhatikan pula fungsinya sebaik-baiknya, maka ia akan mengetahui bahwa gunung itu merupakan salah satu penyebab turunnya hujan, yang memberi kehidupan pada manusia, sebagai penyimpan air di musim penghujan, dan dialirkannya di musim kemarau, mineral yang dimuntahkannya menjadi penyubur tanah pertanian mereka. Demikian pula dalam perutnya terdapat segala macam tambang yang sangat perlu untuk kepentingan perlengkapan hidupnya. Gunung-gunung itu menunaikan tugasnya sebaik-baiknya dan tidak pernah keluar dari ketentuan yang berlaku.
Kemudian dalam ayat berikutnya Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menundukkan pula burung-burung yang sedang bertasbih kepada Allah dan ikut pula bertasbih bersama dia. Ungkapan serupa ini mengandung pengertian betapa indahnya suara Nabi Daud pada saat membaca kitab Zabur, sehingga seolah-olah getaran suaranya dapat menawan burung-burung yang sedang beterbangan di angkasa. Digambarkanlah seolah-olah burung-burung yang sedang terbang itu terhenti di udara karena mendengar suara Nabi Daud yang sedang bertasbih, dan ikut pula bertasbih bersama-sama dengannya.
Tasbihnya burung-burung tidaklah sama dengan tasbihnya manusia. Burung-burung mempunyai cara tersendiri di dalam menyatakan keagungan Allah.
Sesudah itu Allah SWT menegaskan bahwa masing-masing makhluk yang disebutkan tadi, yaitu gunung dan burung tunduk, takluk dan jinak patuh pada ketentuan Allah untuk kepentingan umat manusia.
Di dalam ayat ini terdapat sindiran bagi orang-orang musyrik Quraisy, bahwa apabila gunung dan burung yang diciptakan tidak berakal itu selalu menaati ketentuan-ketentuan Allah, maka seharusnyalah mereka yang diciptakan sebagai makhluk yang lebih sempurna dan dilengkapi dengan akal lebih taat kepada hukum-hukum Allah. Dan apabila terjadi sebaliknya, berarti terjadilah sesuatu yang tidak wajar pada diri mereka.
Kedua: Allah SWT telah menguatkan kerajaannya. Kuatnya kerajaan Daud karena jumlah bala tentaranya banyak, harta kekayaannya berlimpah ruah, pribadinya sangat disegani, kemahirannya dalam mengatur siasat perang sangat mengagumkan sehingga selalu meraih kemenangan.
Ketiga: Allah SWT telah menganugerahkan kepadanya hikmah. Dimaksud hikmah dalam ayat ini adalah: kenabian kesempurnaan ilmu, dan ketelitian dalam melaksanakan amal perbuatan.
Di antara ilmu pengetahuan yang diberikan Allah kepada Daud ialah seperti disebutkan dalam firman Allah:


وألنا له الحديد أن اعمل سابغات وقدر في السرد واعملوا صالحا إني بما تعملون بصير
Artinya:
Dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. As Saba: 10-11)
Sedang yang dimaksud ketelitiannya dalam melaksanakan amal perbuatan ialah dia tidak mau memulai sesuatu perbuatan, terkecuali ia mengetahui sebab apa dan untuk apa amal perbuatan itu dilakukan.
Keempat: Allah SWT juga telah menganugerahkan kepadanya kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. Dalam menyelesaikan persengketaan ia selalu memeriksa pihak-pihak berdasarkan bukti-bukti yang meyakinkan jauh dari sifat-sifat berat sebelah, dan bersih dari pengaruh hawa nafsu. Untuk mencari keyakinan yang sebenar-benarnya yang dapat dijadikan landasan yang tepat dalam memutuskan perkara memerlukan ilmu pengetahuan yang luas, sikap yang lemah lembut, menguasai persoalan yang dipersengketakan, dan kesabaran yang kuat.
19 dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah.(QS. 38:19)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 19

وَالطَّيْرَ مَحْشُورَةً كُلٌّ لَهُ أَوَّابٌ(19 

(Dan) Kami tundukkan pula (burung-burung dalam keadaan berkumpul) berkumpul untuk bertasbih bersama dengan dia. (Masing-masing) dari gunung-gunung dan burung-burung itu (amat taat kepada-Nya) taat bertasbih kepada-Nya.
20 Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.(QS. 38:20)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 20

وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ(20

  (Dan Kami kuatkan kerajaannya) Kami kuatkan kerajaannya itu dengan para penjaga dan bala tentara; dan setiap malam mihrab Nabi Daud selalu dijaga oleh tiga puluh ribu pasukan (dan Kami berikan, kepadanya hikmah) yakni, kenabian dan ketepatan dalam berbagai perkara (dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan") yaitu penjelasan yang memuaskan dalam semua urusan

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [5]
Ayat 1 s/d 20 dari [88]


Tafsir ini di salin dari  :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU