| 1 | Kitab (Al quran ini) diturunkan oleh Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. 39:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 1 
 
 تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ (1 Allah SWT menjelaskan bahwa Alquran yang bernilai tinggi ini,  diturunkan dari sisi Allah SWT Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.  Disebutkan sifat Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana dalam ayat  ini, agar tergambar bagi orang  yang mendengar atau membacanya bahwa Alquran itu mengandung  petunjuk-petunjuk yang benar. Nilai-nilai kebenarannya tidak dapat  disanggah atau dibantah oleh siapaun juga, dan nilai-nilai kebijaksanaan  di dalamnya tak dapat diragukan.
 Bukti-bukti kebenaran bahwa  Alquran itu diturunkan dari Allah dan mengandung petunjuk yang benar  dijelaskan dalam ayat-ayat yang lain. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 وإنه لتنزيل رب العالمين نزل به الروح الأمين على قلبك لتكون من المنذرين بلسان عربي مبين Artinya: Dan  sesungguhnya Alquran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta  alam, dia dibawa turun oleh Ar Ruh Al Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad)  agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi  petunjuk dan peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. (Q.S. As Syuara:  192-195)
 Dan firman Nya:
 
 
 
 إن الذين كفروا بالذكر لما جاءهم وإنه لكتاب عزيز لا يأتيه الباطل من بين يديه ولا من خلفه تنزيل من حكيم حميد Artinya: Sesungguhnya  orang-orang yang mengingkari Alquran ketika Alquran itu datang kepada  mereka (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Alquran itu  kitab yang mulia, yang tidak datang kepadanya (Alquran) kebatilan baik  dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha  Bijaksana lagi Maha Terpuji. (Q.S. Fussilat: 41-42)
 |  | 
   | 2 | Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab  (Al quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan  memurnikan ketaatan kepada-Nya.(QS. 39:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 2 
 
 إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ (2 Kemudian  Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menurunkan kepada Rasul Nya Kitab  Alquran, dengan membawa kebenaran dan keadilan. Maksud "membawa  kebenaran" dalam ayat ini ialah membawa perintah kepada seluruh manusia  agar mereka beribadah hanya kepada Allan Yang Maha Esa. Kemudian Allah  menjelaskan cara beribadah  yang benar itu hanyalah menyembah Allah semata, dengan memurnikan  ketaatan kepada Nya, bersih dari pengaruh syirik dan ria.  Kebenaran yang terdapat dalam Alquran itu sesuai dengan kebenaran yang  termuat dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul sebelumnya.  Dengan demikian maka semua peribadatan yang ditujukan kepada selain  Allah atau peribadatan yang tidak langsung ditujukan kepada Nya adalah  peribadatan yang tidak benar.
 |  | 
   | 3 | Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang  bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain  Allah (berkata): `Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka  mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya`. Sesungguhnya  Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka  berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang  pendusta dan sangat ingkar.(QS. 39:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 3 
 
 أَلَا  لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ  أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ  زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ  يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ (3 Sesudah  itu Allah SWT memerintahkan kepada Rasul Nya agar mengingatkan kaumnya  bahwa hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih. Maksud agama dalam  ayat ini ialah ibadah dan taat.
 Oleh sebab itu ibadah dari taat itu hendaknya ditujukan kepada Allah semata, bersih dari syirik dan ria.
 Sebagai  penjelasan dari makna Ad Din yang termuat dalam ayat ini dapatlah  dikemukakan sebuah hadis Al Hasan dari Abu Hurairah, bahwa seorang  laki-laki berkata:
 
 
 
 يا رسول الله إني أتصدق بالشيء وأصنع الشيء  أريد به وجه الله وثناء الناس. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: والذي  نفس محمد بيده لا يقبل الله شيئا شورك فيه, ثم تلا: ألا لله الدين الخالص. Artinya: "Ya  Rasulullah! Sebenarnya saya akan menyedekahkan sesuatu, padahal saya  berkeinginan dari perbuatan itu mendapat kerelaan Allah dan. mendapat  pujian dari manusia. Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Demi yang jiwaku  di dalam kekuasaan Nya, Allah SWT tidak akan menerima sesuatu yang di  dalamnya terdapat syirik. kemudian beliau membaca ayat ini:" ala  Lillahid Dinul Khaliq" (lihat Tafsir Al Maragi Jilid 8, juz 23 hal. 142.
 Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa orang-orang yang mengambil  pelindung selain Allah, menurut mereka, mereka tidaklah menyembah  pelindung itu melainkan dengan maksud supaya pelindung itu mendekatkan  mereka kepada Allah sedekat-dekatnya.
 Pemeluk agama berhala  berpendapat bahwa Allah SWT adalah Zat yang berada di luar jangkauan  indra manusia, oleh sebab itu maka tidaklah mungkin manusia dapat  langsung beribadat kepada Nya. Oleh sebab itu apabila manusia ingin  beribadat kepada Nya hendaknya memakai perantara yang diserahi tugas  untuk menyampaikan ibadah mereka itu kepada Allah. Perantara-perantara  itu, menurut mereka, ialah malaikat dan jin, yang kadang-kadang  menyerupai bentuk manusia; Mereka ini pada hakikatnya adalah Tuhan.  Adapun patung-patung yang dipahat yang diletakkan di rumah-rumah ibadah  adalah patung yang menggambarkan tuhan, tetapi bukanlah Tuhan yang  sebenarnya. Hanya saja pada umumnya kebodohan menyebabkan mereka, tidak  lagi membedakan antara patung dan Tuhan sehingga mereka menyembah patung  itu sebagaimana menyembah Allah sendiri, seperti keadaan orang-orang  yang menyembah binatang. Mereka ini tidak lagi membedakan antara  menyembah binatang dan menyembah Pencipta binatang.
 Orang-orang Arab  Jahiliah melukiskan patung-patung dengan bermacam-macam bentuk, ada  patung yang menggambarkan bintang-bintang, malaikat-malaikat, Nabi-nabi  dan orang-orang saleh yang telah berlalu. Mereka menyembah patung-patung  itu sebagai simbol bagi masing-masing sembahan itu.
 Demikianlah  dugaan-dugaan kaum musyrikin di masa yang lalu dan pada menjelang  diutusnya Muhammad saw sebagai utusan. Kemudian datanglah Rasulullah  dengan mengemban perintah untuk membinasakan sembahan-sembahan mereka  itu dan mengikis habis dugaan yang salah dari pikiran mereka, serta  menggantinya dengan bimbingan yang menuntun pikiran agar beragama  tauhid.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 ولقد بعثنا في كل أمة رسولا أن اعبدوا الله واجتنبوا الطاغوت Artinya: Dan  sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk  menyatakan): "Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Tagut itu (setan dan  apa yang disembah selain Allah)" (Q.S. An Nahl: 36) .
 Dan firman Nya:
 
 
 
 وما أرسلنا من قبلك من رسول إلا نوحي إليه أنه لا إله إلا أنا فاعبدون Artinya: Dan  Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami  wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan  Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan daku". (Q.S. Al Anbiya: 25)
 Sebagai  penjelasan lebih luas tentang pengakuan orang-orang Quraisy terhadap  adanya Allah, dapatlah dikemukakan penuturan Qatadah bahwa apabila  orang-orang musyrik Quraisy itu ditanya siapa Tuhan mereka, siapa Yang  menciptakan mereka dan siapa yang menciptakan langit dan bumi serta  menurunkan hujan dari langit, mereka menjawab "Allah". Kemudian apabila  ditanyakan kepada mereka, mengapa mereka menyembah berhala-berhala,  merekapun menjawab: "Supaya berhala-berhala itu mendekatkan mereka  kepada Allah dengan sedekat-dekatnya dan berhala-berhala itu memberi  syafaat pada saat mereka memerlukan pertolongan dari sisi Allah.
 Kemudian mengenai sikap kaum musyrikin yang serupa itu Allah SWT berfirman:
 
 
 
 فلولا نصرهم الذين اتخذوا من دون قربانا آلهة بل ضلوا عنهم Artinya: Maka  mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Tuhan untuk mendekatkan  diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka. Bahkan tuhan-tuhan itu  telah lenyap dari mereka?. (Q.S. al ahqaf: 28)
 Allah SWT mengancam  sikap mereka dan menampakkan kepada mereka akibat yang akan mereka  rasakan, bahwa Allah SWT akan memutuskan apa yang mereka perselisihkan  itu pada hari berhisab. Pada hari itulah kebenaran agama tauhid tidak  akan dapat ditutup-tutupi lagi dan kebatilan agama berhala akan nyata  dengan jelas. Masing-masing pemeluknya akan mendapat imbalan yang  setimpal. Orang-orang yang tetap berpegang kepada agama tauhid akan  mendapat tempat kembali yang penuh kenikmatan. Sedang orang-orang yang  selalu bergelimang dalam lembah kemusyrikan akan mendapat tempat kembali  yang penuh dengan penderitaan.
 Di akhir ayat Allah SWT menandaskan  bahwa Dia tidak akan menunjukkan orang-orang yang mendustakan kebenaran  dan mengingkari agama tauhid itu karena kesesatan mereka yang tak dapat  dibetulkan lagi. Macam-macam cara yang mereka tempuh untuk menyekutukan  Allah dengan tuhan-tuhan yang lain, seperti menyembah berhala, atau  beranggapan bahwa Allah mempunyai anak dan sebagainya, yang kesemuanya  itu tiada lain hanyalah anggapan mereka yang jauh dari kebenaran dan  menyeret mereka ke lembah kesesatan.
 |  | 
   | 4 | Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak,  tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara  ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya. Maha Suci Allah. Dia-lah  Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.(QS. 39:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 4 
 
 لَوْ أَرَادَ  اللَّهُ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا لَاصْطَفَى مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ  سُبْحَانَهُ هُوَ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ (4 Kemudian Allah  SWT menjelaskan dengan lebih terperinci perbuatan mereka yang  menyebabkan mereka itu terjerumus ke dalam kesesatan. Allah SWT  mengemukakan bahwa sekiranya Allah SWT berkeinginan untuk mengambil  anak. tentulah Dia tidak akan mengambil anak seperti yang mereka  katakan. Sudah tentu Allah berkuasa memilih anak menurut kehendak Nya.  Dan yang dipilih itu tentunya anak lelaki, tetapi mengapa orang-orang  kafir Quraisy itu mengatakan bahwa Allah mempunyai anak perempuan,  padahal mereka sendiri enggan mempunyai anak perempuan?
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 أم له البنات ولكم البنون Artinya: Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan dan untuk kamu anak-anak laki-laki?. (Q.S. At Tur: 39)
 Dan firman Nya:
 
 
 
 ألكم الذكر وله الأنثى تلك إذا قسمة ضيزى Artinya: Apakah  (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?  Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. (Q.S. An  Najm: 21-22)
 Anggapan bahwa Allah mempunyai anak bagaimanapun juga  bentuknya, adalah termasuk mempersekutukan Allah dengan tuhan-tuhan yang  lain. Hal ini berarti memecah belah kekuasaan Tuhan. Bagaimanapun juga  anak itu tentunya mewarisi kekuasaan dari ayah, dan apabila kekuasaan  itu terbagi, maka hilanglah ke Maha Kuasaan Allah. Hal ini tidak bisa  terjadi karena Allah Yang menciptakan langit dan bumi serta isinya,  tentu mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas, sehingga kekuasaan Nyapun  tidak mungkin terbagi-bagi.
 Itulah sebabnya maka Allah SWT  menandaskan bahwa Maha Suci Dia dari sifat-sifat yang dikemukakan oleh  orang-orang musyrik itu. Sebaliknya Allah SWT menandaskan bahwa Dia Maha  Esa, tidak beranak dan tidak berbapak. Dia tidak memerlukan sesuatu  apapun, bahkan Dia Maha Mengalahkan Dia berkuasa menundukkan apa saja  yang ada di langit dan di bumi serta seluruh isinya, dan memaksanya  tunduk takluk di bawah kekuasaan Nya dan patuh menurut kehendak Nya.
 |  | 
   | 5 | Dia menciptakan langit dan bumi dengan  (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan  siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing  berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha  Perkasa lagi Maha Pengampun.(QS. 39:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 5 
 
 خَلَقَ  السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى  النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ  وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ  الْغَفَّارُ (5 Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan langit  dan bumi dengan tujuan yang benar. Dihiasi Nya langit dengan matahari  dan bulan. Masing-masing mempunyai lintasan-lintasan menurut ketentuan  yang telah ditetapkan Allah. Karena perputaran bumi pada porosnya  terlihatlah seolah-olah matahari beredar di langit dari arah Timur ke  Barat, yang karenanya terjadilah pergantian slang dan malam. Apabila  matahari muncul di kaki langit bagian timur datanglah siang dan bila  matahari tenggelam di kaki langit bagian barat datanglah malam.  Demikianlah yang terjadi pada tiap-tiap hari. Peristiwa yang terjadi itu  semata-mata karena kehendak Allah, yang telah ditetapkan Nya pada saat  menciptakan alam semesta. Allah menutupkan malam atas siang adalah kata  ungkapan perumpamaan. Siang yang ditandai oleh terangnya sinar matahari  diumpamakan tempat yang terbuka, sedang malam yang ditandai oleh  tertutupnya sinar matahari diumpamakan sebagai tirai yang menutupi  tempat yang terbuka. Jadi apabila dikatakan malam menutupi siang,  pengertiannya ialah terangnya sinar matahari tertutup oleh tirainya  gelap malam. Allah menutupkan siang atas malam perumpamaan yang  sebaliknya. Siang diumpamakan cahaya yang terang benderang sedang malam  diumpamakan tempat tempat yang gelap pekat. Di waktu hari mulai siang  cahaya matahari yang terang benderang menutupi kegelapan malam, hingga  sirnalah pekatnya malam berganti dengan terang benderang. Pandangan  serupa ini adalah pandangan sehari-hari menurut pengamatan orang awam.
 Akan  tetapi apabila orang mau berpikir lebih teliti ia akan dapat memahami  bahwa panjang pendeknya siang dan malam tidaklah sama. Untuk  tempat-tempat yang berada di sekitar khatulistiwa panjang dan pendeknya  slang dan malam selalu berkisar sama, sekitar 12 jam, akan tetapi bagi  tempat-tempat yang berada di sebelah utara khatulistiwa, pada saat  matahari beredar di sebelah utara, lama siang untuk daerah-daerah itu  bertambah panjang, betambahnya lama siang berbanding lurus dengan  kedudukan tempat di bumi dan kedudukan matahari. Hingga bagi  tempat-tempat di daerah kutub Utara apabila matahari berada di belahan  langit yang paling utara, terjadilah untuk daerah-daerah tersebut siang  terus menerus. Matahari tidak pernah memecah ufuk. Dapatlah dikatakan,  makin jauh tempat orang dari khatulistiwa dan makin jauh kedudukan  matahari dari khatulistiwa langit, makin panjanglah siang hingga pada  daerah-daerah tertentu terjadilah siang terus menerus. Maka dari tempat  yang terdekat hingga yang terjauh dari khatulistiwa ada bahagian malam  yang ditutupi siang yang waktunya makin lama. Hingga pada suatu tempat  siang sama sekali menutupi malam. Berarti siang menghabiskan seluruh  lingkaran peredaran matahari. Dengan kata lain slang menutupi malam sama  sekali.
 Sesudah itu Allah menjelaskan bahwa dia menundukkan  matahari dan bulan. Berarti bahwa peredaran matahari dan bulan itu  sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh Allah pada saat  diciptakan. Apabila yang dimaksud peredaran harian matahari semu, maka  saat matahari berkulminasi ke saat berkulminasi berikutnya diperlukan  waktu selama kira-kira 24 jam. Tetapi apabila yang dimaksud peredaran  tahunan, yaitu peredaran semu matahari di antara  bintang-bintang diperlukan waktu satu tahun. Sedang untuk peredaran  bulan dari ijtima' hingga ijtima' berikutnya diperlukan waktu sebanyak  satu bulan. Ketentuan-ketentuan waktu sebanyak satu bulan menurut  perhitungan kalender yang berdasarkan pada peredaran bulan.  Ketentuan-ketentuan waktu peredaran tersebut adalah ketentuan secara  garis besarnya saja. Untuk mendapatkan angka-angka yang lebih teliti,  memerlukan pembahasan yang lebih lama. Tetapi yang dapat dipahami bahwa  matahari dan bulan itu beredar menurut waktu peredaran yang tertentu;  bahkan boleh dikatakan beredar menurut ketentuan yang hampir pasti.  Itulah sebabnya maka Allah SWT menandaskan bahwa masing-masing benda  langit itu, beredar menurut waktu yang ditentukan menurut peredarannya  masing-masing. Karena itu maka apabila saatnya matahari dan bulan itu  akan kehilangan keseimbangannya, makin lama makin menyimpang dari  ketentuan peredarannya, dan peredaran itu akan sampai pada titik  penghabisannya Hal yang serupa itu akan terjadi pada Hari Kiamat, yaitu  hari berantakannya langit dan bumi serta isinya.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 يوم نطوي السماء كطي السجل للكتب Artinya: (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. (Q.S. Al Anbiya: 104)
 Di  akhir ayat Allah SWT menyuruh hamba Nya agar suka memohon ampun kepada  Nya dengan cara bergegas untuk beribadah dan memurnikan ketaatan kepada  Nya dengan mengingatkan mereka bahwa Allah SWT Maha Perkasa,  ketentuan-ketentuannya tak dapat dibantah Allah Maha Pengampun bagi para  hamba Nya yang menginsafi dirinya dan suka dibimbing ke jalan yang  benar.
 |  | 
   | 6 | Dia menciptakan kamu dari seorang diri  kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu  delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu  dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang  (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai  kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat  dipalingkan?(QS. 39:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 6 
 
 خَلَقَكُمْ  مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنْزَلَ لَكُمْ  مِنَ الْأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ  أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلَاثٍ ذَلِكُمُ  اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى  تُصْرَفُونَ (6 Dalam pada itu Allah SWT menunjukkan tanda-tanda  kekuasaan Nya yang ada pada penciptaan diri manusia. Allah SWT  menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia pada mulanya seorang saja.  Allah menciptakan manusia yang beraneka ragam warna dan bahasanya dari  diri Adam. Kemudian Allah menciptakan pasangannya Hawa. Kemudian Allah  menjelaskan bahwa Dia pula yang menciptakan delapan ekor binatang ternak  yang berpasang-pasangan. Kambing sepasang, biri-biri sepasang, unta  sepasang dan sapi sepasang.
 Sesudah itu Allah menjelaskan lebih jauh  tentang kejadian manusia selanjutnya. Manusia diciptakan dengan melalui  proses kejadian demi kejadian. Proses kejadiannya yang pertama ialah  sebagai nutfah, sesudah itu ditempuhnya proses demi proses sebagaimana  darah kental kemudian sebagai janin. Pada saat sempurna menjadi janin  itulah Allah menciptakan ruh di dalamnya sehingga menjadilah makhluk  hidup. Tanda-tanda kehidupannya dapat diketahui dari detak jantungnya  dengan menempelkan telinga ke perut sang ibu.
 Di samping itu Allah  SWT menjelaskan bahwa ketika bayi berada dalam kandungan ia berada dalam  tiga kegelapan, yaitu pada bagian dalam selaput yang menutupi bayi  dalam rahim sehingga terlindunglah bayi itu dari pengaruh pembusukan.  Menurut pandangan mata, sepintas kilas selaput itu seakan-akan hanya  selapis saja, namun bila diteliti dengan seksama, maka selaput itu ada  tiga lapis; Demikian penjelasan dari dr. Abd. Aziz Basya Ismail (Cairo).  (lihat Tafsir Al Maragi jilid 8, juz 23, hal. 147)
 Sesudah itu  Allah SWT menandaskan bahwa yang berbuat demikian itu ialah Allah  Pencipta manusia dan Yang menguasai langit dan bumi serta isinya. Oleh  sebab itu maka Dialah yang berhak disembah. Tidak ada Tuhan yang patut  disembah kecuali Dia, Yang Maha Esa dan tidak mempunyai sekutu.
 Pada  penghujung ayat Allah SWT menanyakan kepada kaum musyrikin pertanyaan  yang mengandung cemoohan terhadap mereka, mengapa mereka dapat  dipalingkan dari beribadah hanya kepada Allah, menjadi penyembah  patung-patung, padahal mereka telah mempunyai kemampuan untuk membaca  tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah yang ada di alam semesta dan ada  pada diri mereka sendiri.
 |  | 
   | 7 | Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak  memerlukan (iman) mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya;  dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu;  dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian  kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang  telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan  dalam (dada) mu.(QS. 39:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 7 
 
 إِنْ  تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ  الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ  وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا  كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (7 Allah  SWT menjelaskan bahwa apabila kaum musyrikin itu tetap mengingkari Ke  Maha Esaan Nya, padahal sudah cukup bukti-bukti untuk itu, maka hal itu  sedikitpun tidak merugikan Allah. Dia tidaklah memerlukan apapun juga  dari seluruh makhluk Nya.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 إن تكفروا أنتم ومن في الأرض جميعا فإن الله لغني حميد Artinya: Jika  kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat  Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Q.S.  Ibrahim: 8)
 Dan seperti yang dijelaskan dalam Hadis Qudsy:
 
 
 
 يا عبادي لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم كانوا على أفجر قلب رجل منكم ما نقص ذلك من من ملكي شيئا. Artinya: Wahai  hamba-hamba Ku, kalau sekiranya orang-orang yang terdahulu dan yang  terakhir dari kamu, manusia dan Jin semuanya tetap berhati jahat, maka  sikap demikian itu tidaklah mengurangi kerajaan Ku sedikitpun. (H.R.  Muslim)
 Allah SWT menjelaskan bahwa Dia tidak merelakan kekafiran  bagi para hamba Nya. Karena keingkaran itu pada dasarnya bertentangan  dengan jiwa manusia. Jiwa manusia dan seluruh makhluk Allah diciptakan  sesuai dengan fitrah kejadiannya, yang semestinya tunduk kepada  ketentuan-ketentuan Penciptanya. Akan tetapi apabila mereka itu  mensyukuri nikmat Allah, tentu Dia menyukainya, karena keadaan serupa  itu memang sesuai dengan fitrah kejadiannya, serta sesuai dengan  Sunatullah.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد Artinya: Sesungguhnya  jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan  jika kamu mengingkari (nikmat Ku), maka sesungguhnya azab Ku sangat  pedih. (Q.S. Ibrahim: 7)
 Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa tiap  orang, pada Hari Kiamat akan dituntut untuk mempertanggungjawabkan amal  perbuatannya-selama ia hidup di dunia. Tiap-tiap orang yang berdosa  bertanggung jawab atas perbuatan dosanya. Ia tidak akan memikul dosa  orang lain. Sesudah itu tiap-tiap orang akan digiring menghadap Tuhannya  untuk menerima penjelasan tentang catatan amalnya selama ia hidup di  dunia. Tak ada satu perbuatan yang baik ataupun yang buruk yang  ketinggalan. Pada saat itu amal perbuatan masing-masing orang akan  mendapat pembalasan yang setimpal dengan amal perbuatannya. Apabila  catatan amalnya penuh dengan amal perbuatan yang baik, niscaya ia  mendapat tempat yang penuh dengan kenikmatan. Tetapi apabila  catatan-catatan amalnya penuh dengan amal perbuatan buruk niscaya ia  mendapat tempat yang. penuh dengan penderitaan.
 Pada penghujung ayat  ini Allah SWT menjelaskan, bahwa Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan  dalam dada para hamba Nya. Dengan demikian maka tidak mungkin ada amal  perbuatan yang ketinggalan, baik perbuatan yang dapat disaksikan oleh  orang lain ataupun perbuatan yang hanya diketahui oleh sipembuat itu  sendiri.
 |  | 
   | 8 | Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan,  dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya;  kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan  kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk  (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu  bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah:  `Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu;  sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka`.(QS. 39:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 8 
 
 وَإِذَا  مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا  خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ  وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعْ  بِكُفْرِكَ قَلِيلًا إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ (8 Sesudah itu  Allah SWT menjelaskan sikap orang yang mengingkari nikmat Allah. Apabila  ia ditimpa kemudaratan baik berupa penyakit ataupun penderitaan yang  menimpa kehidupannya, ia memohon pertolongan kepada Allah, agar  penyakitnya atau penderitaannya dilenyapkan daripadanya. Iapun  menyatakan diri bertobat, meminta ampun atas perbuatan buruknya di masa  yang telah lalu. Akan tetapi apabila ia mendapatkan nikmat di mana  penyakit dan penderitaannya telah hilang lenyap, lupalah ia akan  perkataan yang ia ikrarkan pada saat dia berdoa. Kemudian mereka  mengada-adakan tuhan-tuhan yang lain sebagai sekutu bagi Allah. Mereka  tidak saja menyesatkan diri mereka, tetapi menyesatkan pula orang lain,  menghalang-halangi orang yang mengikrarkan dirinya sebagai orang yang  beragama tauhid.
 Di akhir ayat Allah SWT memerintahkan kepada Rasul  Nya agar mengatakan kepada orang yang mengingkari nikmat Allah itu,  "puaskanlah dirimu dengan melaksanakan keinginanmu sewaktu hidup di  dunia, nikmatilah kelezatannya yang tidak lama masanya, hingga ajal  merenggut jiwamu. Tetapi pada saat itu kamu akan menyesali perbuatanmu.  Pada hari berhisab nanti, kamu akan mengetahui dengan pasti bahwa kamu  akan menjadi penghuni neraka yang penuh dengan siksaan".
 |  | 
   | 9 | (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih  beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan  sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan  mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: `Adakah sama orang-orang yang  mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?` Sesungguhnya orang  yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.(QS. 39:9) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 9 
 
 أَمْ مَنْ  هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ  وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ  وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ (9 Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Rasul Nya agar menanyakan  kepada orang-orang kafir Quraisy, apakah mereka lebih beruntung ataukah  orang yang beribadat di waktu malam, dalam keadaan sujud dan berdiri  dengan sangat khusyuknya. Dalam melaksanakan ibadahnya itu timbullah  dalam hatinya rasa takut kepada azab Allah di kampung akhirat, dan  memancarlah harapannya akan rahmat Allah.
 Perintah yang sama  diberikan Allah kepada Rasul Nya agar menanyakan kepada mereka apakah  sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak  mengetahui? Yang dimaksud dengan orang-orang yang mengetahui ialah  orang-orang yang mengetahui pahala yang akan diterimanya, karena amal  perbuatannya yang baik, dan siksa yang akan diterimanya apabila ia  melakukan maksiat. Sedangkan orang-orang yang tidak mengetahui ialah  orang-orang yang sama sekali tidak mengetahui hal itu, karena mereka  tidak mempunyai harapan sedikutpun akan mendapat pahala dari perbuatan  baiknya, dan tidak menduga sama sekali akan mendapat hukuman dan amal  buruknya.
 Di akhir ayat Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang  berakallah yang dapat mengambil pelajaran, baik pelajaran dari  pengalaman hidupnya atau dari tanda-tanda kebesaran Allah yang terdapat  di langit dan di bumi serta isinya, juga terdapat pada dirinya atau suri  teladan dari kisah umat yang lalu.
 |  | 
   | 10 | Katakanlah: `Hai hamba-hamba-Ku yang beriman,  bertakwalah kepada Tuhanmu`. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini  memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya  orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.(QS. 39:10) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 10 
 
 قُلْ يَا  عِبَادِي الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي  هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى  الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ (10 Allah SWT  memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menyeru seluruh hamba Allah dan  menasihati mereka agar tetap bertakwa kepada Allah, menaati seluruh  perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Kemudian Allah SWT  menyebutkan alasan mengapa mereka harus bertakwa. Karena mereka yang  berbuat baik di dunia ini akan mendapat kebaikan pula. Mereka ini akan  dianugerahi sehat dan sejahtera, sukses dalam melaksanakan tugas-tugas  hidupnya. Kesemuanya itu dapat dicapai karena ia selalu berakhlak baik  berbudi luhur seperti biasa dilakukan oleh orang-orang yang bertakwa Di  samping itu di akhirat ia akan mendapat kebaikan pula, yaitu mendapat  tempat yang penuh dengan kenikmatan, dan mendapat keridaan Allah.
 Dalam  pada itu Allah SWT menyuruh kaum Muslimin agar mempersiapkan diri  melakukan hijrah ke Madinah, serta menyuruh mereka agar bersikap tabah  karena terpisah dari tanah air, anak keluarga dan handai tolan dengan  menjelaskan bahwa apabila kaum Muslimin terganggu kebebasannya dalam  melakukan perintah Allah di Mekah, maka hendaklah hijrah ke negeri lain  yang memungkinkan untuk memberi ketenangan dalam melakukan  perintah-perintah Allah.
 Perintah ini terlukis dalam firman Allah yang singkat "Dan bumi Allah itu adalah luas".
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 ألم تكن أرض الله واسعة فتهاجروا فيها Artinya: Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu. (Q.S. An Nisa: 97)
 Di  akhir ayat Allah SWT menjelaskan bahwa hanya orang-orang yang  bersabarlah yang akan mendapat pahala yang tak terbatas, seperti  dirasakan oleh umat yang terdahulu dari mereka.
 |  | 
   | 11 | Katakanlah: `Sesungguhnya aku diperintahkan  supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam  (menjalankan) agama.(QS. 39:11) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 11 
 
 قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ (11 Dalam  ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya agar mengatakan  kepada kaum musyrikin Quraisy, bahwa dia diperintahkan oleh Allah untuk  menyembah-Nya dan menaati perintah-Nya dengan memurnikan ketaatan  kepada-Nya dalam menjalankan urusan agama. Dari keterangan ini dapat  dipahami bahwa sembahan-sembahan selain Allah harus dibasmi sampai ke  akar-akarnya. Begitu pula mengenai urusan-urusan keagamaan pedomannya  adalah perintah yang datang dari Allah, tidak boleh berdasarkan pendapat  orang. Dan juga dilarang mengadakan kompromi dengan orang-orang musyrik  Quraisy.
 |  | 
   | 12 | Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri`.(QS. 39:12) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 12 
 
 وَأُمِرْتُ لِأَنْ أَكُونَ أَوَّلَ الْمُسْلِمِينَ (12 Rasulullah  juga diperintahkan menjadi orang yang pertama kali berserah diri kepada  Allah. Dengan demikian Rasulullah menjadi suri teladan yang harus  dicontoh seluruh perbuatannya dan dijauhi apa yang dilarangnya. Dia  menjadi teladan dalam hal memurnikan tauhid, memurnikan ibadah dan  membersihkan diri dari tingkah laku dan perbuatan orang-orang musyrik  Quraisy.
 Dimaksud dengan berserah diri dalam ayat ini ialah tunduk  pada seluruh ketentuan Allah baik yang berhubungan dengan  perintah-perintah syara' ataupun tunduk dan patuh terhadap ketentuan  Allah yang berhubungan dengan sunah kauniyah.
 |  | 
   | 13 | Katakanlah: `Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku`.(QS. 39:13) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 13 
 
 قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (13 Di  samping itu Rasulullah juga diperintahkan agar merasa takut melanggar  larangan-larangan-Nya, seperti tidak berbuat ikhlas dalam menjalankan  perintah-Nya dan mengesakan Allah. Karena apabila ia takut melanggar  larangan-larangan-Nya berarti takut akan siksa yang amat dahsyat yang  akan ditimpakan pada hari berhisab Pada hari semua perbuatan manusia  baik atau pun buruk diperiksa dan diberi pembalasan dengan balasan yang  setimpal.
 |  | 
   | 14 | Katakanlah: `Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku`.(QS. 39:14) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 14 
 
 قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي (14 Sesudah  itu Allah SWT memerintahkan lagi kepada Rasul-Nya agar mengatakan  kepada kaumnya bahwa hanya Allah saja yang ia sembah dan hanya untuk-Nya  ia memurnikan ketaatan dalam menjalankan urusan agama. Dari ayat ini  dapatlah diambil pengertian, bahwa dalam melaksanakan urusan keagamaan  harus ada garis pemisah yang tegas tidak boleh dicampur adukkan antara  mengesakan Allah dengan mempersekutukan-Nya. Dan harus ditarik garis  pemisah antara yang diperintahkan oleh agama dan mana yang tidak  diperintahkan. Dalam urusan agama tidak ada kompromi. sedang dalam  urusan dunia dan kemaslahatan, boleh dipecahkan dengan ijtihad, asal  prinsipnya tidak bertentangan dengan jiwa agama.
 |  | 
   | 15 | Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang  musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: `Sesungguhnya  orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka  sendiri dan keluarganya pada hari kiamat`. Ingatlah yang demikian itu  adalah kerugian yang nyata.(QS. 39:15) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 15 
 
 فَاعْبُدُوا  مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا  أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا ذَلِكَ هُوَ  الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ (15 Itulah sebabnya maka Allah  memerintahkan Rasul-Nya agar mengatakan kepada kaum musyrik Quraisy,  serta membiarkan mereka menyembah patung-patung itu menurut kehendak  mereka. Karena mereka telah diberi peringatan berulang-ulang dan diberi  bimbingan berkali-kali, tetapi mereka masih tetap juga pada pendirian  mereka mengikuti jejak nenek moyang mereka yang hanya berdasarkan  dugaan-dugaan yang jauh dari kebenaran.
 Sebagai penegasan yang  terakhir Rasulullah diperintahkan untuk menyatakan kepada mereka bahwa  orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka  sendiri. Berarti apabila mereka nanti diberi pembalasan dengan siksa  yang dan ayat, tiada lain penderitaan itu karena perbuatan mereka  sendiri. Kerugian dan penderitaan itu bukan saja diderita oleh mereka,  tetapi juga menimpa keluarga mereka yang sependirian dengan mereka.
 Pada  penghujung ayat ini Allah SWT menandaskan bahwa kerugian dan  penderitaan serupa itu adalah kerugian dan penderitaan yang nyata,  karena tidak ada kerugian dan penderitaan yang lebih dahsyat dari pada  kerugian yang mereka derita di Hari Kiamat.
 |  | 
   | 16 | Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas  mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah  Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah  kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku.(QS. 39:16) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 16 
 
 لَهُمْ مِنْ  فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ذَلِكَ  يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَا عِبَادِي فَاتَّقُونِ (16 Dalam  pada itu Allah SWT menjelaskan derita yang mereka alami. Mereka akan  diletakkan di tengah-tengah api neraka yang berlapis-lapis. Di bagian  atas terdapat api yang berlapis-lapis dan di bawahnyapun demikian pula.  Mereka berada di puncak derita, karena mereka dikepung oleh api neraka.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 يوم يغشهم العذاب من فوقهم ومن تحت أرجلهم ويقول ذوقوا ما كنتم تعملون Artinya: Pada  hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bawah kaki  mereka dan Allah berkata (kepada mereka): "Rasakanlah (pembalasan dari)  apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. Al Ankabut: 55)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 لهم من جهنم مهاد ومن فوقهم غواش Artinya: Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka, dan di atas mereka ada selimut (api neraka). (Q.S. Al A'raf: 41)
 Siksa-siksa  yang dahsyat itu dikemukakan Allah tiada lain hanyalah untuk  menakut-nakuti hamba-Nya, agar mereka sadar dan insaf dan kembali kepada  jalan yang lurus, jalan yang ditunjukkan Rasulullah serta suka memohon  ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah mereka kerjakan.
 Pada  akhir ayat Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya agar menyeru para  hamba-hamba Allah yang bertakwa, suka menaati perintah-Nya dan menjauhi  larangan-larangan-Nya. Seruan itu menunjukkan sifat kasih sayang Allah  terhadap hamba-hamba-Nya dan kebijaksanaan-Nya yang tak ternilai  tingginya.
 |  | 
   | 17 | Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu)  tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira;  sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku,(QS. 39:17) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 17 - 18 
 
 وَالَّذِينَ  اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ  لَهُمُ الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِي (17) الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ  الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ  اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ (18 Ayat ini  menerangkan orang-orang yang selalu menjaga dirinya menghindarkan diri  dari menyembah tagut, berhala dan tabah dalam menghadapi godaan setan,  menghambakan diri kepada Allah dan hanya menyembah-Nya semata, tidak  menyembah selain-Nya Mereka akan memperoleh kabar gembira dari para  Rasul bahwa mereka akan terhindar dari siksaan azab kubur di waktu akan  mati, kesengsaraan di padang mahsyar dan kenikmatan yang abadi di dalam  surga. Karena itu wahai Muhammad beri pulalah kabar gembira kepada  umatmu yang selalu menyembah Ku, yang selalu mendengar perkataan yang  benar, lalu ia mengerjakan mana yang paling baik dari semua perkataan  yang benar itu. Merekapun akan memperoleh apa yang diperoleh oleh  hamba-hamba Ku yang takwa. Mereka itu adalah orang-orang yang selalu  mengikuti petunjuk Ku dan selalu menggunakan akal yang sehat.
 Diriwayatkan  bahwa ayat ini diturunkan berhubungan dengan tiga sahabat Rasulullah,  yaitu Zaid bin 'Amr, Abu Zar Al Gifari dan Salman Al Farisi, ketiga  orang itu adalah orang-orang yang pernah mengucapkan kalimah "La ilaha  illallah" di masa Arab Jahiliah.
 |  | 
   | 18 | yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa  yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah  diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.(QS. 39:18) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 17 - 18 
 
 وَالَّذِينَ  اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ  لَهُمُ الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِي (17) الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ  الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ  اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ (18 Ayat ini  menerangkan orang-orang yang selalu menjaga dirinya menghindarkan diri  dari menyembah tagut, berhala dan tabah dalam menghadapi godaan setan,  menghambakan diri kepada Allah dan hanya menyembah-Nya semata, tidak  menyembah selain-Nya Mereka akan memperoleh kabar gembira dari para  Rasul bahwa mereka akan terhindar dari siksaan azab kubur di waktu akan  mati, kesengsaraan di padang mahsyar dan kenikmatan yang abadi di dalam  surga. Karena itu wahai Muhammad beri pulalah kabar gembira kepada  umatmu yang selalu menyembah Ku, yang selalu mendengar perkataan yang  benar, lalu ia mengerjakan mana yang paling baik dari semua perkataan  yang benar itu. Merekapun akan memperoleh apa yang diperoleh oleh  hamba-hamba Ku yang takwa. Mereka itu adalah orang-orang yang selalu  mengikuti petunjuk Ku dan selalu menggunakan akal yang sehat.
 Diriwayatkan  bahwa ayat ini diturunkan berhubungan dengan tiga sahabat Rasulullah,  yaitu Zaid bin 'Amr, Abu Zar Al Gifari dan Salman Al Farisi, ketiga  orang itu adalah orang-orang yang pernah mengucapkan kalimah "La ilaha  illallah" di masa Arab Jahiliah.
 |  | 
   | 19 | Apakah (kamu hendak merobah nasib) orang-orang  yang telah pasti ketentuan azab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan  orang yang berada dalam api neraka?(QS. 39:19) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 19 
 
 أَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِ أَفَأَنْتَ تُنْقِذُ مَنْ فِي النَّارِ (19 Pada  ayat ini diterangkan kebalikan sifat-sifat dari sifat-sifat orang yang  disebutkan pada ayat sebelum ayat ini, yaitu mereka mengatakan sanggup  melaksanakan segala sesuatu dan sanggup pula mengatasi segala macam  kesulitan. Mereka dicela Allah SWT dengan mengatakan: "Apakan kamu yang  mengendalikan segala urusan manusia, mengatur dan mengendalikan keadaan  mereka? Apakah kamu dapat merubah keputusan Ku dengan membatalkan  ketetapan azab yang telah Aku tetapkan terhadap orang-orang yang selalu  mengotori jiwanya dengan mengerjakan segala macam perbuatan dosa dan  mengerjakan perbuatan-perbuatan yang Aku larang?". Allah SWT menegaskan  bahwa mereka sekali-kali tidak dapat menghapus dan merubah segala macam  keputusan Ku sedikitpun, karena ketentuan segala sesuatu berada di  tangan Ku.
 |  | 
   | 20 | Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada  Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun  pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.  Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan  memungkiri janji-Nya.(QS. 39:20) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zumar 20 
 
 لَكِنِ  الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ  مَبْنِيَّةٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَعْدَ اللَّهِ لَا  يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَادَ (20 Pada ayat ini diulangi lagi  perbuatan-perbuatan yang diridai Allah, yaitu segala perbuatan takwa,  perbuatan wajib, dan sunat. Orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan  tersebut akan ditempatkan nanti di dalam surga di dalam kamar-kamar yang  ada di dalamnya terdapat segala macam yang mereka ingini dengan  taman-taman yang indah yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.
 Itulah  janji Allah SWT kepada setiap orang yang beriman dan bertakwa. Janji  itu adalah janji yang benar, tidak akan di mungkiri sedikitpun, karena  Allah SWT tidak akan memungkiri janji-Nya.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar