Jumat, 15 November 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH ASY SYUURA AYAT 41 - 53 ( 03 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : ASY SYUURA
Ayat [53]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:3/3
41 Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosapun atas mereka.(QS. 42:41)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 41 - 42 

وَلَمَنِ انْتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِ فَأُولَئِكَ مَا عَلَيْهِمْ مِنْ سَبِيلٍ (41) إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (42

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang yang berbuat sesuatu karena membela dirinya dari satu penganiayaan atau suatu perbuatan kejahatan yang ditimpakan kepadanya, tidak ada jalan untuk menuntutnya karena dia melakukannya berdasarkan hak. Tetapi orang-orang yang berbuat zalim dan mendahulukan berbuat kejahatan melampaui batas dalam memberikan pembalasan mereka itulah yang dapat dituntut dan akan mendapat azab dan siksa yang pedih di akhirat kelak.
42 Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.(QS. 42:42)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 41 - 42 

وَلَمَنِ انْتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِ فَأُولَئِكَ مَا عَلَيْهِمْ مِنْ سَبِيلٍ (41) إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (42

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang yang berbuat sesuatu karena membela dirinya dari satu penganiayaan atau suatu perbuatan kejahatan yang ditimpakan kepadanya, tidak ada jalan untuk menuntutnya karena dia melakukannya berdasarkan hak. Tetapi orang-orang yang berbuat zalim dan mendahulukan berbuat kejahatan melampaui batas dalam memberikan pembalasan mereka itulah yang dapat dituntut dan akan mendapat azab dan siksa yang pedih di akhirat kelak.
43 Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.(QS. 42:43)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 43 

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (43

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa yang sabar dan memaafkan perbuatan jahat yang dilakukan orang atas dirinya, sedangkan ia sanggup membalasnya, mereka itu telah melakukan sesuatu yang utama dan mereka itu berhak menerima pahala yang banyak. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw berkata kepada Abu Bakar mengenai tiga hal, yakni:
1. Seorang hamba dianiaya, lalu dia memaafkan penganiayaan itu, maka ia akan dimuliakan Allah dan ditolong Nya.
2. Seorang laki-laki yang memberikan suatu pemberian dengan maksud mengeratkan hubungan silaturrahmi akan diberi Allah tambahan rezeki yang banyak.
3. Orang-orang yang minta-minta dengan maksud memperkaya diri akan dikurangi Allah rezekinya.
44 Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpinpun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim ketika mereka melihat azab berkata: `Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)`(QS. 42:44)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 44 

وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ وَلِيٍّ مِنْ بَعْدِهِ وَتَرَى الظَّالِمِينَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ يَقُولُونَ هَلْ إِلَى مَرَدٍّ مِنْ سَبِيلٍ (44

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apa yang dikehendaki Nya pasti menjadi kenyataan dan tak seorangpun yang dapat menghalangi Nya; sebaliknya apa yang tidak dikehendaki Nya, tidak akan terjadi, oleh karena barangsiapa yang telah ditunjuki oleh Allah SWT tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barangsiapa yang telah dibiarkan sesat oleh Allah SWT karena selalu berbuat kejahatan tidak akan ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk ke jalan yang benar, yang akan membuat dia mencapai kebahagiaan dan keberuntungan.
Firman Allah SWT:


وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا
Artinya:
Dan barangsiapa yang disesatkan Nya, maka kami tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. (Q.S. al Kahfi: 17)
Orang-orang yang kafir di akhirat nanti ketika melihat dan menyaksikan azab di depan matanya, berangan-angan mereka akan kembali lagi ke dunia untuk berbuat baik dan beriman. Mereka berkata: "Apakah masih ada jalan bagi kami untuk kembali ke dunia?". Andaikata mereka itu dapat kembali lagi ke dunia, mereka tidak juga akan beriman dan berbuat baik, mereka akan tetap saja melanggar larangan-larangan Allah. Hal ini digambarkan pula oleh Allah SWT dalam ayat yang lain dengan firman Nya:


وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (27) بَلْ بَدَا لَهُمْ مَا كَانُوا يُخْفُونَ مِنْ قَبْلُ وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (28

Artinya:
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak lagi mendustakan ayat-ayat Tuhan kami serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka, kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikan. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. (Q.S. Al An'am: 27-28)
45 Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena (merasa) terhina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata: `Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan (kehilangan) keluarga mereka pada hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya orang-orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal.(QS. 42:45)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 45

وَتَرَاهُمْ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا خَاشِعِينَ مِنَ الذُّلِّ يَنْظُرُونَ مِنْ طَرْفٍ خَفِيٍّ وَقَالَ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا إِنَّ الظَّالِمِينَ فِي عَذَابٍ مُقِيمٍ (45

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa ketika orang-orang kafir itu dihadapkan di akhirat ke neraka, mereka dalam keadaan sangat takut dan merasa hina sekali karena mereka itu tahu dengan yakin akan pelanggaran pelanggaran dan dosa yang telah dilakukannya, dan mengetahui kebesaran serta kekuasaan Tuhan yang telah didurhakainya itu. Mereka tidak dapat menatap api neraka yang menyala-nyala itu, mereka melihatnya dengan lirikan mata yang penuh kelesuan, sama halnya dengan orang yang digiring untuk dibunuh ketika ia melihat pedang yang mengkilat yang akan menghabiskan nyawanya. Dia tidak akan menatap pedang itu, tetapi dia melihatnya dengan lirikan mata dan dalam keadaan lesu dan dengan penglihatan yang dicuri-curi. Di kala itu orang orang mukmin berkata: "Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang telah menganiaya dirinya sendiri sehingga mereka dimasukkan dalam neraka dan tidak memperoleh sedikit pun nikmat dan kesenangan yang abadi di dalam surga; mereka dipisahkan dengan orang yang disayanginya, dan familinya. Ini adalah suatu kerugian yang tak ada taranya. Pada akhir ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang kafir akan berada dalam siksaan yang berkepanjangan yang tak ada habis-habisnya. Tidak ada jalan bagi mereka untuk lepas dan menghindar dari siksaan itu.
46 Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung-pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah. Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada baginya sesuatu jalanpun (untuk mendapat petunjuk).(QS. 42:46)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 46 

وَمَا كَانَ لَهُمْ مِنْ أَوْلِيَاءَ يَنْصُرُونَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ سَبِيلٍ (46

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang itu tidak akan mendapat pertolongan dari siapa pun untuk menyelamatkan mereka dari siksa yang menimpa mereka. Berhala-berhala yang pernah disembah mereka di dunia tidak dapat sama sekali memberi pertolongan, bahkan mustahil akan dapat membela mereka dan melepaskan mereka dari azab yang sedang menimpa mereka. Ayat 46 ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa orang yang dibiarkan Allah sesat itu telah menjadi watak dan tabiat mereka akan selalu berbuat kejahatan, kerusakan dan pelanggaran-pelanggaran terhadap larangan agama; mereka tidak akan dapat lagi diperbaiki, tidak akan dapat lagi melakukan hal-hal yang hak dan benar di dunia ini , dan tidak akan dapat memasuki surga Jannatun Na'im di akhirat nanti.
47 Patuhilah seruan Rabbmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).(QS. 42:47)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 47 

اسْتَجِيبُوا لِرَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ مَا لَكُمْ مِنْ مَلْجَإٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَكِيرٍ (47

Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah memerintahkan agar manusia itu patuh dan taat serta menerima seruan Rasul-Nya, agama Allah yang disampaikan sebelum datang suatu hari yang tidak seorang pun dapat menahan, menolak dan menghalangi kedatangannya yaitu Hari Kiamat. Pada hari itu mereka tidak mempunyai suatu tempat pun untuk berlindung yang akan menyelamatkan mereka dari kesusahan, dan mereka itu tidak dapat mengingkari kejahatan-kejahatan yang telah diperbuatnya di dunia karena semuanya itu sudah tertera dengan jelas di dalam buku catatan amalan masing-masing dan lidah serta anggota tubuh mereka pun menjadi saksi. Bagaimana pun juga mereka tidak akan dapat melarikan diri dan menghindar dari kedahsyatan hari itu. Dalam hubungan ini Allah SWT berfirman:


يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (24
Artinya:
Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (Q.S. An Nur: 24)
Dan firman Nya:


يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ (10) كَلَّا لَا وَزَرَ (11) إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ (12
Artinya:
Pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat lari?" Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu engkau kembali. (Q.S. Al Qiyamah: 10-12)
48 Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat).(QS. 42:48)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 48

فَإِنْ أَعْرَضُوا فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا إِنْ عَلَيْكَ إِلَّا الْبَلَاغُ وَإِنَّا إِذَا أَذَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً فَرِحَ بِهَا وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَإِنَّ الْإِنْسَانَ كَفُورٌ (48

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apabila Nabi Muhammad telah menunaikan tugas menyampaikan risalah menyeru orang-orang musyrik kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus, tetapi mereka itu tidak menyambut baik dan tidak mau menerimanya bahkan mereka itu tetap menolak dan berpaling dari kebenaran, maka hendaklah dia membiarkan saja mereka itu dan tidak perlu gusar dan cemas, karena dia tidak diberi tugas mengawasi dan meneliti amal perbuatan orang-orang musyrik itu, tetapi dia hanya diberi tugas menyampaikan apa yang diturunkan dan diperintahkan Allah kepadanya. Apabila Nabi Muhammad saw telah melaksanakan kewajibannya maka beliau sudah dianggap menunaikan misinya, sebagaimana firman Allah SWT:


لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُسَيْطِرٍ
Artinya:
Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka. (Q.S. Al Gasyiah: 210)
Dan firman-Nya:


لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
Artinya:
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) kepada siapa yang dikehendaki Nya. (Q.S. Al Baqarah: 272)
Dan firman Nya pula:


فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ
Artinya:
Karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka. (Q.S. Ar Ra'd: 40)
Selanjutnya Allah SWT menerangkan tabiat dan watak manusia yaitu manusia itu diberi kekayaan, dikaruniai kesenangan hidup, kesejahteraan jasmani, perasaan aman sentosa, mereka senang dan gembira atas karunia tersebut, bahkan sering menimbulkan perasaan angkuh dan takabur. Tetapi sebaliknya apabila mereka ditimpa kemiskinan, penyakit, musibah yang bermacam-macam berupa banjir, kebakaran dan akibat dosa dan maksiat yang dikerjakannya, mereka mengingkari semua karunia yang telah diberikan Allah kepadanya, lupa akan karunia itu, malah mereka lupa mengerjakan kebaikan. Demikianlah sifat orang kafir dan tidak beriman kepada Allah SWT. Berbeda dengan orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT, mereka bersyukur, beriman dan beribadah semakin mantap. Apabila mereka tidak atau belum memperoleh karunia, mereka bersabar karena mereka percaya kepada ketentuan Allah; segala sesuatupun dikembalikan kepada Allah SWT, mereka menyesuaikan diri dengan firman Allah:


وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأُمُورُ
Artinya:
Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan. (Q.S. Al Baqarah: 210)
49 Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki,(QS. 42:49)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 49 - 50 

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (50

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi, memiliki, berkuasa dan berbuat sekehendak Nya terhadap apa yang ada di langit dan di bumi. Apa saja yang Dia kehendaki pasti terwujud dan menjadi kenyataan, dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan ada dan tidak akan terwujud. Dia memberikan nikmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Tidak seorang pun dapat menghalangi apa yang dikehendaki-Nya sebagaimana tidak seorang pun dapat memberikan nikmat kepada siapa yang tidak dikehendaki Nya. Dia lah yang menciptakan segala sesuatu menurut kehendak-Nya. Dia lah yang memberikan keturunan anak perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, memberikan keturunan anak laki-laki kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberikan keturunan anak laki-laki dan perempuan, dan ada pula yang dijadikannya mandul, tidak berketurunan, semua ada gunanya dan faedahnya.
Semuanya itu menunjukkan ke Mahakuasaan Allah SWT yang tidak seorang pun dapat menentang Nya. Dia berbuat sekehendak Nya sesuai dengan kodrat Nya dan tidak seorang pun yang sanggup merintangi Nya atau turut membantu mengatur keinginan Nya. Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan, bahwa Allah Maha Mengetahui siapa-siapa yang layak dan berhak dianugerahi tiap-tiap macam karunia tersebut di atas; Dia Maha Kuasa menciptakan apa yang dikehendaki dan berbuat sekehendak-Nya menurut kebijaksanaan dan ilmu-Nya.
50 atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia dikehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.(QS. 42:50)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 49 - 50 

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (50

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi, memiliki, berkuasa dan berbuat sekehendak Nya terhadap apa yang ada di langit dan di bumi. Apa saja yang Dia kehendaki pasti terwujud dan menjadi kenyataan, dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan ada dan tidak akan terwujud. Dia memberikan nikmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Tidak seorang pun dapat menghalangi apa yang dikehendaki-Nya sebagaimana tidak seorang pun dapat memberikan nikmat kepada siapa yang tidak dikehendaki Nya. Dia lah yang menciptakan segala sesuatu menurut kehendak-Nya. Dia lah yang memberikan keturunan anak perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, memberikan keturunan anak laki-laki kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberikan keturunan anak laki-laki dan perempuan, dan ada pula yang dijadikannya mandul, tidak berketurunan, semua ada gunanya dan faedahnya.
Semuanya itu menunjukkan ke Mahakuasaan Allah SWT yang tidak seorang pun dapat menentang Nya. Dia berbuat sekehendak Nya sesuai dengan kodrat Nya dan tidak seorang pun yang sanggup merintangi Nya atau turut membantu mengatur keinginan Nya. Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan, bahwa Allah Maha Mengetahui siapa-siapa yang layak dan berhak dianugerahi tiap-tiap macam karunia tersebut di atas; Dia Maha Kuasa menciptakan apa yang dikehendaki dan berbuat sekehendak-Nya menurut kebijaksanaan dan ilmu-Nya.
51 Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.(QS. 42:51)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 51 

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ (51

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Allah tidak akan berkata-kata dengan hamba-Nya kecuali dengan salah satu dari tiga cara seperti tersebut berikut ini :
1. Dengan wahyu, yakni Allah SWT menanamkan ke dalam hati sanubari seorang Nabi suatu pengertian yang tidak diragukannya bahwa yang diterimanya adalah dari Allah SWT. Seperti halnya yang terjadi dengan Nabi Muhammad saw Sabda beliau:


إِنَّ رُوحَ الْقُدُسِ نَفَثَ فِي قَلْبِي إِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا وَأَجَلُهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّيِّبِ
Artinya:
Sesungguhnya Ruhul Qudus telah menghembuskan ke dalam lubuk hatiku bahwasanya seseorang tidak akan meninggal dunia hingga dia menerima dan menjalin dengan sempurna rezeki dan ajalnya, maka bertakwalah kepada Allah SWT dan berusahalah dengan cara yang sebaik-baiknya. (H.R. Ibnu Hibban)
2. Di belakang tabir yakni dengan cara mendengar dan tidak melihat siapa yang berkata, tetapi perkataannya itu didengar, seperti halnya Allah berbicara dengan Nabi Musa, Firman Allah SWT:


وَلَمَّا جَاءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي
Artinya:
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkata Musa: "Ya Tuhanku! Nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tak dapat melihat-Ku". (Q.S. Al A'raf: 143)
3. Mengutus seorang utusan, yakni Allah SWT mengutus seorang utusan berupa malaikat Jibril, maka utusan itu menyampaikan wahyu kepada siapa yang dikehendaki Nya, sebagai mana halnya Jibril turun kepada Nabi Muhammad saw dan kepada Nabi-nabi yang lain.
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Siti 'Aisyah ra. bahwa, Al Harits bin Hisyam bertanya kepada Nabi saw, ujarnya: "Bagaimana cara wahyu datang kepada engkau? jawab Rasulullah sa: "Kadang-kadang wahyu datang kepadaku sebagai bunyi gemerincing lonceng. Itulah yang sangat berat bagiku. Setelah ia berhenti, aku telah mengerti apa yang telah dikatakan Nya; kadang-kadang malaikat merupakan dirinya kepadaku sebagai seorang laki-laki, lalu dia berbicara kepadaku, maka aku mengerti apa yang dibicarakannya". Berkata Aisyah ra, sesungguhnya saya lihat Nabi ketika turun Kepadanya wahyu di hari yang sangat dingin, kemudian setelah wahyu itu terhenti terlihat dahinya bercucuran keringat.
Ayat ini ditutup dengan penegasan bahwa Allah itu Maha Tinggi lagi Maha Suci dari sifat-sifat makhluk ciptaan Nya. Dia disebut menurut kebijaksanaan Nya, berbicara dengan hamba-hamba Nya, adakalanya tanpa, perantara baik berupa ilham atau berupa percakapan dari belakang tabir.
52 Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (al-Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.(QS. 42:52)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 52 

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (52

Allah SWT menerangkan bahwa sebagaimana Dia menurunkan wahyu kepada Rasul-rasul terdahulu Dia menurunkan juga wahyu kepada Nabi Muhammad berupa Alquran sebagai rahmat Nya. Selanjutnya Allah SWT menjelaskan bahwa Muhammad saw sebelum mencapai umur empat puluh tahun dan berada di tengah-tengah kaumnya, belum tahu apa Alquran itu dan apa iman itu, dan begitu juga dia belum tahu apa syariat itu secara terperinci dan pengertian tentang hal-hal yang mengenai wahyu yang diturunkannya, tetapi Allah menjadikan Alquran itu cahaya terang benderang yang dengannya Allah SWT memberi petunjuk kepada hamba-hamba yang dikehendaki Nya dan membimbingnya kepada agama yang benar, yaitu agama Islam.
Sebagaimana firman Allah SWT:


قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى
Artinya:
Katakanlah: "Alquran itu adalah petunjuk dan penawar hati bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbat sedangkan Alquran itu adalah suatu kegelapan bagi mereka". (Q.S. Fussilat: 44)
dan firman Nya:


إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ
Artinya:
Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus". (Q.S. Al Isra: 9)
Dengan cahaya Alquran itulah, Allah SWT memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus, agama yang benar.
53 (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.(QS. 42:53)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 53 

صِرَاطِ اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ أَلَا إِلَى اللَّهِ تَصِيرُ الْأُمُورُ (53

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa jalan yang lurus itu ialah jalan yang telah disyariatkan Allah SWT pemilik langit dan bumi serta berkuasa kepada keduanya, berbuat sekehendak Nya, dan sebagai hakim yang tidak dapat digugat keputusan Nya.
Ayat ini diakhiri dengan satu peringatan bahwa semua urusan makhluk pada Hari Kiamat nanti dikembalikan kepada Allah tidak kepada yang lain. Maka ditempatkanlah setiap mereka itu pada tempat yang layak baginya, di surga atau di neraka.
Firman Allah SWT:


وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ (109
Artinya:
Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.
(Q.S. Ali Imran: 109)

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 41 s/d 53 dari [53]


Sumber Tafsir di nukil dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

TAFSIR AL QUR'AN SURAH ASY SYUURA AYAT 21 - 40 ( 02 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : ASY SYUURA
Ayat [53]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:2/3
21 Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.(QS. 42:21)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 21 

أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (21

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang musyrik tidak mengikuti agama Islam yang telah disyariatkan Allah SWT, tetapi mengikuti yang telah digariskan oleh setan-setan mereka, baik yang berupa jin maupun berupa manusia. Mereka mengharamkan sesuatu menurut nafsu mereka seperti mengharamkan unta yang terpotong telinganya, dan menghalalkan bangkai, darah judi, dan lain-lain begitu pula hal-hal yang menunjukkan kesesatan mereka dan sifat jahil yang telah dilakukan pada zaman jahiliah. Sekalipun demikian mereka masih diberi kesempatan untuk bertobat, karena Allah SWT telah menggariskan satu ketentuan yaitu penangguhan azab bagi mereka sampai Hari Kiamat. Kalau tidak niscaya mereka itu di dunia sudah dibinasakan, sebagaimana firman Allah SWT:


بَلِ السَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَالسَّاعَةُ أَدْهَى وَأَمَرُّ (46

Artinya:
Sebenarnya Hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit. (Q.S. Al Qamar: 46)
Mereka itu telah berbuat zalim terhadap diri mereka karena telah mengada-adakan hal-hal yang tidak disyariatkan Allah. Mereka itu akan dimasukkan ke dalam neraka, satu tempat yang penuh siksa pedih dan seburuk-buruknya tempat kembali.
22 Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang yang saleh (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Rabb mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.(QS. 42:22)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 22

تَرَى الظَّالِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا كَسَبُوا وَهُوَ وَاقِعٌ بِهِمْ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فِي رَوْضَاتِ الْجَنَّاتِ لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ عِنْدَ رَبِّهِمْ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ (22

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang zalim itu kelihatan takut, dibayang-bayangi oleh perbuatan-perbuatan jahat yang pernah dilakukannya di dunia, dan siksa yang merupakan balasan perbuatan jahatnya itu pasti menimpa mereka, sedangkan orang-orang yang beriman kepada Allah serta taat kepada apa yang diperintahkan dan dilarang Nya akan dimasukkan ke dalam surga, satu tempat yang penuh dengan tama-taman yang indah, menikmati segala keindahan dan kesenangan yang ada di dalamnya sesuai dengan keinginannya baik yang berupa makanan, minuman, maupun yang berupa pemandangan yang belum pernah dilihat nyata didengar telinga dan terlintas dalam hati seorang manusia. Semuanya itu adalah satu nikmat besar yang dikaruniakan Allah kepada mereka, yang jauh lebih besar dari kemewahan yang ada di dunia, sebagaimana firman Allah SWT:


ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Artinya:
Itulah karunia Allah, diberikan Nya kepada siapa yang dikehendaki Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Q.S. Al Hadidi: 21)
23 Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Katakanlah: `Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan`. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.(QS. 42:23)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 23 

ذَلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ (23

Dalam ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa apa yang telah diberitakan mengenai pemberian karunia dan kesenangan serta kemuliaan di akhirat bagi hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh adalah satu berita gembira yang disampaikan di dunia agar hal itu jelas bagi mereka. Hal ini pasti menjadi kenyataan. Selanjutnya Allah SWT menyuruh Muhammad saw menyampaikan kepada kaumnya bahwa di dalam menjalankan tugas menyeru dan menyampaikan agama yang benar, ia tidak meminta balasan suatu apapun, tetapi ia hanya mengharapkan kasih sayang kaum Muslimin terhadap dirinya, dan kerabatnya dan kaum Muslimin.
Diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas sebagai berikut: "Berkata orang-orang Ansar, Kami telah lakukan ini dan itu, seakan-akan mereka itu membanggakan perbuatan mereka. Berkata Ibnu `Abbas: "Kami telah berbuat lebih daripada itu". Hal bangga membanggakan itu sampai kepada Rasulullah saw lalu beliau mendatangi mereka dan berkata: "Wahai orang-orang Ansar! Apakah engkau tidak pernah hina, lalu Allah memuliakanmu? Mereka hanya menjawab: "Benar ya Rasulullah" (kenapa kamu tidak menjawab lebih banyak lagi), lalu mereka berkata: "Apa yang akan kami lakukan? Kata beliau, Kenapa tidak kamu katakan, apakah tidak pernah engkau diusir oleh kaummu dan kamilah yang menampungmu? Apakah tidak pernah engkau didustakan oleh kaummu dan kamilah yang membenarkan? Apakah tidak pernah engkau dibiarkan begitu saja dan kamilah yang menolongmu? Demikianlah beliau berkata terus hingga membungkuk ke lututnya sampai mereka berkata: "Harta kami dan segala apa yang ada pada kami adalah kepunyaan Allah dan Rasul-Nya". Lalu turunlah ayat ini.
Barang siapa berbuat baik, taat, dan patuh kepada perintah Allah dan Rasul Nya, Allah akan melipat gandakan kebaikan kepadanya. Satu kebaikan dibalas sekurang-kurangnya dengan sepuluh kebaikan, sampai tujuh ratus kebaikan, bahkan lebih banyak lagi, sebagai rahmat dan karunia dari Allah, sebagaimana firman Allah SWT:


يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّى بِهِمُ الْأَرْضُ وَلَا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا (42

Artinya:
Sesuguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun hanya sebesar zarah dan jika ada kebaikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi Nya pahala yang besar. (Q.S. An Nisa: 40)
Selanjutnya ayat 23 ini ditutup dengan satu penjelasan bahwa Allah mengampuni kesalahan bagaimanapun banyaknya dan melipatgandakan pahala amal kebaikan meskipun sedikit, karena Dia adalah Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
24 Bahkan mereka mengatakan: `Dia (Muhammad) telah mengada-adakan dusta terhadap Allah`. Maka jika Allah menghendaki niscaya Dia mengunci mati hatimu; dan Allah menghapuskan yang batil dan membenarkan yang hak dengan kalimat-kalimat-Nya (al-Quran). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.(QS. 42:24)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 24 

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا فَإِنْ يَشَأِ اللَّهُ يَخْتِمْ عَلَى قَلْبِكَ وَيَمْحُ اللَّهُ الْبَاطِلَ وَيُحِقُّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (24

Dalam ayat ini Allah SWT menolak tuduhan kaum musyrik Quraisy bahwa Muhammad itu mengada-adakan dusta terhadap Allah SWT. Ini adalah perbuatan yang amat buruk. Seandainya Allah SWT menghendaki kekalahanmu, tentu Dia dapat mengunci mati hatimu karena perbuatan semacam itu, tidak dilakukan kecuali oleh orang musyrikin.
Tetapi Sunatullah telah berlaku dan akan terus berlaku bahwa Dia selalu menghancurkan dan menghapuskan yang batil serta menguatkan yang hak dan menanamkan hakikat yang hak itu di kalangan manusia sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Nya. Itulah sebabnya agama yang dibawa oleh Muhammad saw makin hari makin bertambah kuat dan mantap, makin tersebar luas serta semakin bertambah banyak penganutnya.
Allah SWT Maha Mengetahui semua yang tersimpan dalam hati, tidak ada tersembunyi bagi Nya, maka berlakulah segala sesuatu berdasarkan ilmu Allah, yang amat luas, meliputi segala sesuatunya.
25 Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,(QS. 42:25)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 25 

وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ (25

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia lah yang menerima tobat hamba Nya memaafkan perbuatan dosa dan kejahatan. Sayyidina Ali r.a pernah ditanya tentang tobat. Beliau menjawab: "Tobat itu ada enam macam.
1. Menyesali perbuatan maksiat yang telah dikerjakan pada masa yang lalu.
2. Mengerjakan ibadah wajib yang telah ditinggalkan.
3. Mengembalikan hak orang yang telah diambil secara zalim.
4. Memaksakan diri merasakan pahitnya taat sebagaimana merasakan manisnya maksiat.
5. Menghancurkan nafsunya di dalam ketaatan sebagaimana ia telah memanjakannya dengan berbuat maksiat.
6. Menangis sebagai ganti gelak tawa yang pernah dilakukannya.
Ayat ini ditutup dengan penjelasan bahwa Allah itu Maha Mengampuni segala dosa dan mengetahui segala apa yang dikerjakan hamba Nya baik berupa kebaikan maupun berupa kejahatan, lalu dibalas mereka itu dengan pahala dan siksa.
26 dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunian-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras.(QS. 42:26)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 26 

وَيَسْتَجِيبُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَالْكَافِرُونَ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ (26

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia senantiasa memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan menambah bagi mereka pahala dan karunia, sebagaimana firman Allah SWT:


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu". (Q.S. Mu'min: 60)
Orang-orang kafir di kemudian hari nanti mendapat azab yang sangat keras dan pedih dan doa mereka tidak akan diterima, sebagaimana firman Allah SWT:


وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ
Artinya:
Dan tiadalah doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.(Q.S. Ar Ra'd: 14)
27 Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat(QS. 42:27)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 27 

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ (27

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa dia tidak akan memberi hamba Nya rezeki yang berlimpah-limpah, jika pemberian itu berakibat membawa mereka kepada keangkuhan dan ketakaburan, sebagaimana firman Allah SWT:


كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى (7

Artinya:
Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas karena dia melihat dirinya serba cukup (kaya). (Q.S. al Alaq: 6-7)
Cukuplah kiranya Karun dan Firaun menjadi contoh yang buruk dalam hal ini. Tetapi Allah akan memberi mereka rezeki sekadar yang akan mendatangkan kebaikan kepada mereka. Mungkin Dia menjadikan hamba Nya kaya karena yang demikian itulah yang layak bagi mereka dan akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Sebaliknya Dia akan menjadikan hamba Nya miskin karena di sana terletak kebahagiaan dan kebaikan mereka, sebagaimana dijelaskan hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Anas ra.:


وَ إِنَّ مِنْ عِبَادِي مُوْسِرٌ مَنْ لَا يَصْلُحُهُ إلَّا الْغِنَى وَلَوْ أَفْقَرْتُهُ لَأَفْسَدْتُ عَلَيْهِ دِيْنَهُ وَ إِنَّ مِنْ عِبَادِي مَنْ لَا يَصْلُحُهُ إلَّا الْفَقْرُ وَلَوْ أَغْنَيْتُهُ لَأَفْسَدْتُ عَلَيْهِ دِيْنَهُ
Artinya:
Dan sebagian hamba Ku ada yang kaya yang tidak dapat menjadikannya baik kecuali kekayaan, kalau Aku memakirkannya niscaya Aku merusak agamanya. Dan sebagian hamba Ku ada orang yang tidak baik kecuali kemiskinan, kalau Aku mengayakannya niscaya Aku merusak agamanya". (H.R. Anas r.a)
Abu Hani Al Khaulany berkata: "Saya mendengar Amr bin Khurait dan lainnya mengatakan bahwasanya ayat ini (ayat 27 ini ) diturunkan kepada ahlussuffah (penghuni beranda mesjid Nabi di Madinah); mereka bercita-cita memiliki harta benda (yang bertumpuk-tumpuk), mereka mencita-citakan kemegahan dunia.
28 Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.(QS. 42:28)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 28 

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ (28

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia lah yang menurunkan hujan dari langit, membantu mereka yang telah berputus asa karena air yang diharapkan datang dari langit tak kunjung datang, dan Dia lah yang memberkahi hujan itu dan mendatangkan manfaat yang banyak serta menjadikan tanah subur. Dia lah yang menguasai urusan hamba Nya, memberikan mereka maslahat. Dia lah yang wajib dipuji atas rahmat yang telah dikaruniakan kepada mereka.
Berkata Qatadah: "Dikatakan kepada kita bahwa seorang laki-laki berkata kepada Umar bin Khattab ra : "Hujan tidak turun, manusia sudah putus asa wahai Amirul Mukminin. Sayyidina Umar menjawab: "Engkau sekalian akan dikaruniai hujan", lalu beliau membaca ayat ini.
29 Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.(QS. 42:29)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 29 

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِنْ دَابَّةٍ وَهُوَ عَلَى جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاءُ قَدِيرٌ (29

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa sebagian dari tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Nya ialah diciptakan Nya langit dan bumi serta apa yang tersebar pada keduanya seperti binatang yang melata dan bergerak termasuk manusia dan semua hewan dengan berbagai bentuk corak warnanya, termasuk pula manusia dan jin. Dia kuasa mengumpulkan di hari kemudian, baik yang datang lebih dulu maupun yang datang kemudian, begitu juga makhluk yang lain; di padang Mahsyar kemudian Dia akan memberikan balasan kepada mereka dengan seadil-adilnya.
Dia Maha Halus dan Maha Mengetahui. Firman Allah SWT:


أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (14

Artinya:
Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? (Q.S. Al Mulk: 14)
30 Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).(QS. 42:30)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 30 

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (30

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apa yang menimpa manusia di dunia berupa bencana penyakit dan lain-lainnya adalah akibat perbuatan mereka sendiri, perbuatan maksiat yang telah dilakukannya dan dosa yang telah dikerjakannya sebagaimana sabda Nabi saw:


مَا أَصَابَكُمْ مِنْ مَرَضٍ أَوْ عَفْوٍ بِهِ أَوْ بَلَاءٍ فِي الدُّنْيَا فَبِمَا كَسَبَتْ أيْديْكُم
Artinya:
Apa saja yang menimpa kamu sekalian baik berupa penyakit, siksa maupun bencana di dunia, maka itu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri. (H.R. Tirmizi dari Ali r.a)
Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah SWT mengampuni sebagian besar dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat hamba Nya sebagai satu rahmat besar yang dikaruniakan Allah kepada hamba Nya, karena kalau tidak, niscaya manusia akan dihancurkan sesuai dengan timbunan dosa yang telah diperbuat mereka, sebagaimana firman Allah SWT:


وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
Artinya:
Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan Nya di muka bumi sesuatu makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. (Q.S. An Nahl: 61)
Dan firman-Nya:


وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
Artinya:
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan oleh usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun, akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Fatir: 45)
31 Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong selain Allah.(QS. 42:31)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 31

وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ فِي الْأَرْضِ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ (31

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa manusia itu tidak akan dapat melepaskan diri dan tidak akan dapat mengelak dari azab Allah, di dunia ini dan di manapun mereka berada. Mereka tidak akan memperoleh pelindung karena hanya Allah yang akan dapat melindungi mereka dari azab yang akan menimpa mereka akibat maksiat yang telah diperbuatnya, dan tidak akan mendapat penolong selain dari Allah apabila mereka mendapat azab. Oleh karena itu, selayaknyalah manusia itu menjauhkan diri dari maksiat dan tidak menyalahi perintah Nya karena tidak ada seorang pun yang dapat menolak azab Allah, apabila Dia telah menjatuhkan Nya kepada hamba Nya. Kalaulah manusia yang bergelimang dosa itu tidak diazab di dunia, janganlah dikira bahwa itu adalah karena kekuasaan atau keperkasaan seseorang, tetapi adalah karena Allah menghendaki yang demikian itu agar mereka mendapat siksaan lebih keras dan lebih pedih di akhirat sehagaimana firman Allah SWT:


وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ (178

Artinya:
Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka, adalah baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (Q.S. Ali Imran: 178)
32 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung.(QS. 42:32)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 32 

وَمِنْ آيَاتِهِ الْجَوَارِي فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ (32

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa sebagian dari tanda-tanda kekuasaan, kebesaran dan keperkasaan Nya ialah ditundukkan Nya laut hingga berlayar kapal di atasnya laksana gunung besar atau satu perkampungan di atas air.
33 Jika Dia menghendaki Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur,(QS. 42:33)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 33 

إِنْ يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَى ظَهْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ (33

Seandainya Allah SWT menghendaki kapal yang berlayar tadi tidak dapat berlayar lagi, maka Dia akan menahan angin yang mendorong kapal tadi bergerak dan berlayar, dan tinggallah kapal itu tetap di permukaan air tidak dapat maju dan tidak dapat mundur. Orang-orang yang dapat mengerti dan menyadari hal ini ialah orang-orang yang mempunyai pandangan luas, sabar dan patuh kepada perintah Allah dan senantiasa mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan tidak sedikit orang-orang yang menganggap bahwa halilintar termasuk tanda-tanda kekuasaan itu. Adanya bencana yang terjadi pada suatu tempat berupa gempa bumi, tanah longsor, ombak yang menghanyutkan dan membinasakan, dan lain-lain dianggapnya semua itu hanya kejadian alami, tidak ada hubungan sedikit pun dengan kekuasaan Allah SWT.
Camkan firman Allah SWT:


وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ (105

Artinya:
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, sedangkan mereka berpaling dari padanya. (Q.S. Yusuf: 105)
34 patau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka atau Dia memberi maaf sebagian besar dari (mereka).(QS. 42:34)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 34 

أَوْ يُوبِقْهُنَّ بِمَا كَسَبُوا وَيَعْفُ عَنْ كَثِيرٍ (34

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa selain Dia kuasa membekukan air laut atau menahan angin sehingga kapal itu tidak dapat beranjak dari tempatnya, Dia juga kuasa mengirimkan angin topan yang menjadikan kapal yang berlayar itu oleng, tak menentu arah yang ditempuh, tak akan sampai sasaran yang dituju, akhirnya tenggelam ke dasar laut akibat penumpangnya yang bergelimang dosa. Tetapi, yang demikian itu jarang terjadi karena Allah telah memberi maaf dan mengampuni sebagian besar dari mereka, sehingga selamat mereka dalam perjalanannya mengarungi laut yang luas ke tempat yang dituju.
35 Dan supaya orang-orang yang membantah ayat-ayat (kekuasaan) Kami mengetahui bahwa mereka sekali-kali tidak akan memperoleh jalan ke luar (dari siksaan).(QS. 42:35)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 35 

وَيَعْلَمَ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِنَا مَا لَهُمْ مِنْ مَحِيصٍ (35

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa hal-hal yang telah digambarkan di atas itu menunjukkan kekuasaan dan keperkasaan Nya; kiranya orang-orang yang selalu membantah dan tidak mau mengakui kekuasaan Allah dapat menyadari bahwa yang dapat memberikan manfaat dan mendatangkan mudarat tidak lain hanyalah Allah SWT dan kalau Dia menghendaki, maka tidak seorangpun yang dapat luput dan mendapat jalan keluar untuk menghindar dari azab yang telah ditetapkannya itu.
36 Maka sesuatu apapun yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.(QS. 42:36)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 36

فَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (36

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa kesenangan hidup manusia baik berupa kekayaan, rezeki dan harta yang bertumpuk, maupun keturunan dan lain-lain adalah kesenangan yang tidak seberapa dan kurang artinya karena bagaimanapun menumpuknya harta, waktu untuk memilikinya terbatas; pada waktunya nanti akan berpisah karena kalau bukan manusia yang meninggalkannya, maka benda-benda itu sendiri yang akan meninggalkan dia, sedangkan pahala dan nikmat yang ada pada sisi Allah jauh lebih baik dibandingkan dengan kesenangan dan kemegahan dunia itu, karena yang ada pada Allah kekal dan abadi, sedangkan kesenangan dunia semuanya fana, akan lenyap. Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa kesenangan yang kekal dan abadi itu hanya untuk orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya, orang-orang yang bertawakkal dan berserah diri kepada Tuhan yang telah memelihara dan berbuat baik kepada mereka.
Diriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan mengenai Abu Bakar ra. yaitu ketika dia menyedekahkan seluruh harta bendanya yang oleh orang-orang Islam dia dicerca dan oleh orang-orang kafir perbuatannya itu dianggap salah dan keliru.
37 dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.(QS. 42:37)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 37 

وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ (37

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa yang termasuk akan memperoleh kesenangan kekal abadi di akhirat nanti ialah orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar seperti membunuh, berzina dan mencuri, serta menghindarkan hal-hal yang tidak dibenarkan syara', akal sehat, dan akhlak luhur baik berupa ucapan maupun berupa perbuatan, begitu juga orang-orang yang apabila datang amarahnya mereka diam menahan amarahnya, memaafkan hal-hal yang menyebabkan timbulnya amarahnya dan tidak ada dalam hatinya sedikit pun rasa dendam. Di dalam suatu hadis sahih diriwayatkan bahwa Rasulullah saw tidak pernah membela kepentingan dirinya kecuali apabila sesuatu yang terhormat di sisi Allah diinjak-injak dan dihinakan. Sifat pemaaf adalah sifat yang dekat kepada takwa dan memang diperintahkan Allah, sebagaimana firman Nya:


وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
Artinya:
Dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa (Q.S. Al Baqarah: 237)
Dan firman Nya:


خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ (199

Artinya:
Jadilah engkau (seorang) pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. (Q.S. Al A'raf: 199)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syuura 37 

وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ (37

(Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji) yang mengharuskan pelakunya menjalani hukuman Hadd; lafal ayat ini merupakan 'Athful Ba'dh 'Alal Kull (dan apabila mereka marah mereka memberi maaf) maksudnya, mereka selalu bersikap maaf.
38 Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Rabbnya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.(QS. 42:38)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 38 

وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (38

Begitu pula halnya orang-orang yang menyambut baik panggilan Allah SWT kepada agama Nya seperti mengesakan Nya, menyucikan Zat Nya dari penyembahan selain Dia, mendirikan salat fardu pada waktunya dengan sempurna untuk membersihkan hati dari iktikad batil dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar, baik yang nampak maupun yang tidak nampak, selalu bermusyawarah untuk menentukan sikap di dalam menghadapi hal-hal yang pelik dan penting. Dalam ayat yang serupa artinya, Allah berfirman:


وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
Artinya:
Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. (Q.S. Ali Imran: 159)
Demikian pula menafkahkan rezeki yang diberikan Allah kepadanya di jalan Allah, membelanjakannya di jalan yang berguna dan bermanfaat ba perseorangan, masyarakat nusa dan bangsa.
Dalam ayat lain yang serupa Allah berfirman :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. (Q.S. Al Baqarah: 254)
Dan firman Nya:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ
Artinya:
Hai orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik. (Q.S. Al Baqarah: 267)
39 Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri.(QS. 42:39)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 39 

وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُونَ (39

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa salah Satu sifat orang yang akan memperoleh kebahagiaan yang kekal abadi di akhirat ialah yang apabila ia diperlakukan dengan zalim, ia membela diri menangkis serangan yang ditujukan kepadanya. Orang yang suka mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangan Islam akan mengetahui bahwa orang Islam itu tidak pernah menyerang lebih dahulu, tetapi mereka itu hanya menangkis serangan yang dilancarkan musuh kepada mereka, dan Allah selalu menolongnya. Dalam ayat lain yang serupa artinya Allah berfirman:


ذَلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنْصُرَنَّهُ اللَّهُ
Artinya:
Demikianlah dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya. (Q.S. Al Hajj: 60)
40 Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.(QS. 42:40)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 40 

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (40

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa balasan atas suatu kejahatan yang diperbuat seseorang hendaklah dengan yang seimbang dengan kejahatan yang telah dilakukannya itu. Tidak dibenarkan oleh agama memberi balasan atas suatu kejahatan melebihi kejahatan yang diperbuat, atau melampaui batas.
Sesuai dengan ini firman Allah SWT sebagai berikut:


فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ
Artinya:
Barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia seimbang dengan serangannya terhadapmu. (Q.S. Al Baqarah: 194)
Di ayat lain Allah berfirman:


وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا
Artinya:
Dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya.
(Q.S. An Nahl: 126)
Sekalipun demikian, adalah lebih baik kalau kejahatan yang ditimpakan kepada kita itu, tidak kita balas, melainkan kita berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita, karena yang demikian itu, Allah akan memberikan dan menyediakan pahalanya. Selain dari itu, memaafkan orang yang berbuat jahat kepada kita adalah penebus dosa, sebagaimana firman Allah SWT:

وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ
Artinya:
Dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barang siapa yang melepaskan (hak kisas)nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya.(Q.S. Al-Maidah: 45)
Ayat 40 ini ditutup dengan satu penegasan bahwa Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang zalim yang melampaui batas di dalam melakukan pembalasan atas kejahatan yang ditimpakan kepadanya.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 21 s/d 40 dari [53]


Sumber Tafsir diambil dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2.Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU