| 21 | Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan  selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan  Allah Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah  mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu  akan memperoleh azab yang amat pedih.(QS. 42:21) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 21 
 
 أَمْ  لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ  اللَّهُ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ  الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (21 Dalam ayat ini  Allah menerangkan bahwa orang-orang musyrik tidak mengikuti agama Islam  yang telah disyariatkan Allah SWT, tetapi mengikuti yang telah  digariskan oleh setan-setan mereka, baik yang berupa jin maupun berupa  manusia. Mereka mengharamkan sesuatu menurut nafsu mereka seperti  mengharamkan unta yang terpotong telinganya, dan menghalalkan bangkai,  darah judi, dan lain-lain begitu pula  hal-hal yang menunjukkan kesesatan mereka dan sifat jahil yang telah  dilakukan pada zaman jahiliah. Sekalipun demikian mereka masih diberi  kesempatan untuk bertobat, karena Allah SWT telah menggariskan satu  ketentuan yaitu penangguhan azab bagi mereka sampai Hari Kiamat. Kalau  tidak niscaya mereka itu di dunia sudah dibinasakan, sebagaimana firman  Allah SWT:
 
 
 
 بَلِ السَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَالسَّاعَةُ أَدْهَى وَأَمَرُّ (46 Artinya:
 Sebenarnya  Hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu  lebih dahsyat dan lebih pahit. (Q.S. Al Qamar: 46)
 Mereka itu telah  berbuat zalim terhadap diri mereka karena telah mengada-adakan hal-hal  yang tidak disyariatkan Allah. Mereka itu akan dimasukkan ke dalam  neraka, satu tempat yang penuh siksa pedih dan seburuk-buruknya tempat  kembali.
 |  | 
   | 22 | Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat  ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang telah mereka kerjakan, sedang  siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang yang saleh (berada) di dalam  taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi  Rabb mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.(QS. 42:22) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 22 
 
 تَرَى  الظَّالِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا كَسَبُوا وَهُوَ وَاقِعٌ بِهِمْ  وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فِي رَوْضَاتِ الْجَنَّاتِ  لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ عِنْدَ رَبِّهِمْ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ  (22 Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang zalim  itu kelihatan takut, dibayang-bayangi oleh perbuatan-perbuatan jahat  yang pernah dilakukannya di dunia, dan siksa yang merupakan balasan  perbuatan jahatnya itu pasti menimpa mereka, sedangkan orang-orang yang  beriman kepada Allah serta taat kepada apa yang diperintahkan dan  dilarang Nya akan dimasukkan ke dalam surga, satu tempat yang penuh  dengan tama-taman yang indah,  menikmati segala keindahan dan kesenangan yang ada di dalamnya sesuai  dengan keinginannya baik yang berupa makanan, minuman, maupun yang  berupa pemandangan yang belum pernah dilihat nyata didengar telinga dan  terlintas dalam hati seorang manusia. Semuanya itu adalah satu nikmat  besar yang dikaruniakan Allah kepada mereka, yang jauh lebih besar dari  kemewahan yang ada di dunia, sebagaimana firman Allah SWT:
 
 
 
 ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ Artinya: Itulah  karunia Allah, diberikan Nya kepada siapa yang dikehendaki Nya. Dan  Allah mempunyai karunia yang besar. (Q.S. Al Hadidi: 21)
 |  | 
   | 23 | Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah  menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh.  Katakanlah: `Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku  kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan`. Dan siapa yang mengerjakan  kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu.  Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.(QS. 42:23) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 23 
 
 ذَلِكَ  الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا  الصَّالِحَاتِ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ  فِي الْقُرْبَى وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا  إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ (23 Dalam ayat ini, Allah SWT  menerangkan bahwa apa yang telah diberitakan mengenai pemberian karunia  dan kesenangan serta kemuliaan di akhirat bagi hamba-Nya yang beriman  dan beramal saleh adalah satu berita gembira yang disampaikan di dunia agar  hal itu jelas bagi mereka. Hal ini pasti menjadi kenyataan. Selanjutnya  Allah SWT menyuruh Muhammad saw menyampaikan kepada kaumnya bahwa di  dalam menjalankan tugas menyeru dan menyampaikan agama yang benar, ia  tidak meminta balasan suatu apapun, tetapi ia hanya mengharapkan kasih  sayang kaum Muslimin terhadap dirinya, dan kerabatnya dan kaum Muslimin.
 Diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas sebagai berikut: "Berkata orang-orang  Ansar, Kami telah lakukan ini dan itu, seakan-akan mereka itu  membanggakan perbuatan mereka. Berkata Ibnu `Abbas: "Kami telah berbuat  lebih daripada itu". Hal bangga membanggakan itu sampai kepada  Rasulullah saw lalu beliau mendatangi mereka dan berkata: "Wahai  orang-orang Ansar! Apakah engkau tidak pernah hina, lalu Allah  memuliakanmu? Mereka hanya menjawab: "Benar ya Rasulullah" (kenapa kamu  tidak menjawab lebih banyak lagi), lalu mereka berkata: "Apa yang akan  kami lakukan? Kata beliau, Kenapa tidak kamu katakan, apakah tidak  pernah engkau diusir oleh kaummu dan kamilah yang menampungmu? Apakah  tidak pernah engkau didustakan oleh kaummu dan kamilah yang membenarkan?  Apakah tidak pernah engkau dibiarkan begitu saja dan kamilah yang  menolongmu? Demikianlah beliau berkata terus hingga membungkuk ke  lututnya sampai mereka berkata: "Harta kami dan segala apa yang ada pada  kami adalah kepunyaan Allah dan Rasul-Nya". Lalu turunlah ayat ini.
 Barang  siapa berbuat baik, taat, dan patuh kepada perintah Allah dan Rasul  Nya, Allah akan melipat gandakan kebaikan kepadanya. Satu kebaikan  dibalas sekurang-kurangnya dengan sepuluh kebaikan, sampai tujuh ratus  kebaikan, bahkan lebih banyak lagi, sebagai rahmat dan karunia dari  Allah, sebagaimana firman Allah SWT:
 
 
 
 يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ  الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّى بِهِمُ الْأَرْضُ  وَلَا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا (42 Artinya:
 Sesuguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun hanya sebesar zarah dan jika ada  kebaikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan  memberikan dari sisi Nya pahala yang besar. (Q.S. An Nisa: 40)
 Selanjutnya  ayat 23 ini ditutup dengan satu penjelasan bahwa Allah mengampuni  kesalahan bagaimanapun banyaknya dan melipatgandakan pahala amal  kebaikan meskipun sedikit, karena Dia adalah Tuhan Maha Pengampun lagi  Maha Mensyukuri.
 |  | 
   | 24 | Bahkan mereka mengatakan: `Dia (Muhammad)  telah mengada-adakan dusta terhadap Allah`. Maka jika Allah menghendaki  niscaya Dia mengunci mati hatimu; dan Allah menghapuskan yang batil dan  membenarkan yang hak dengan kalimat-kalimat-Nya (al-Quran). Sesungguhnya  Dia Maha Mengetahui segala isi hati.(QS. 42:24) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 24 
 
 أَمْ  يَقُولُونَ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا فَإِنْ يَشَأِ اللَّهُ يَخْتِمْ  عَلَى قَلْبِكَ وَيَمْحُ اللَّهُ الْبَاطِلَ وَيُحِقُّ الْحَقَّ  بِكَلِمَاتِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (24 Dalam ayat ini  Allah SWT menolak tuduhan kaum musyrik Quraisy bahwa Muhammad itu  mengada-adakan dusta terhadap Allah SWT. Ini adalah perbuatan yang amat  buruk. Seandainya Allah SWT menghendaki kekalahanmu, tentu Dia dapat  mengunci mati hatimu karena perbuatan semacam itu, tidak dilakukan  kecuali oleh orang musyrikin.
 Tetapi Sunatullah telah berlaku dan  akan terus berlaku bahwa Dia selalu menghancurkan dan menghapuskan yang  batil serta menguatkan yang hak dan menanamkan hakikat yang hak itu di  kalangan manusia sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Nya.  Itulah sebabnya agama yang dibawa oleh Muhammad saw makin hari makin  bertambah kuat dan mantap, makin tersebar luas serta semakin bertambah  banyak penganutnya.
 Allah SWT Maha Mengetahui semua yang tersimpan  dalam hati, tidak ada tersembunyi bagi Nya, maka berlakulah segala  sesuatu berdasarkan ilmu Allah, yang amat luas, meliputi segala  sesuatunya.
 |  | 
   | 25 | Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,(QS. 42:25) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 25 
 
 وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ (25 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia lah yang menerima tobat hamba  Nya memaafkan perbuatan dosa dan kejahatan. Sayyidina Ali r.a pernah  ditanya tentang tobat. Beliau menjawab: "Tobat itu ada enam macam.
 1. Menyesali perbuatan maksiat yang telah dikerjakan pada masa yang lalu.
 2. Mengerjakan ibadah wajib yang telah ditinggalkan.
 3. Mengembalikan hak orang yang telah diambil secara zalim.
 4. Memaksakan diri merasakan pahitnya taat sebagaimana merasakan manisnya maksiat.
 5. Menghancurkan nafsunya di dalam ketaatan sebagaimana ia telah memanjakannya dengan berbuat maksiat.
 6. Menangis sebagai ganti gelak tawa yang pernah dilakukannya.
 Ayat  ini ditutup dengan penjelasan bahwa Allah itu Maha Mengampuni segala  dosa dan mengetahui segala apa yang dikerjakan hamba Nya baik berupa  kebaikan maupun berupa kejahatan, lalu dibalas mereka itu dengan pahala  dan siksa.
 |  | 
   | 26 | dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang  beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada  mereka dari karunian-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab  yang sangat keras.(QS. 42:26) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 26 
 
 وَيَسْتَجِيبُ  الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ  وَالْكَافِرُونَ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ (26 Dalam ayat ini Allah SWT  menerangkan bahwa Dia senantiasa memperkenankan (doa) orang-orang yang  beriman dan beramal saleh dan menambah bagi mereka pahala dan karunia,  sebagaimana firman Allah SWT:
 
 
 
 وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ Artinya Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu". (Q.S. Mu'min: 60)
 Orang-orang  kafir di kemudian hari nanti mendapat azab yang sangat keras dan pedih  dan doa mereka tidak akan diterima, sebagaimana firman Allah SWT:
 
 
 
 وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ Artinya: Dan tiadalah doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.(Q.S. Ar Ra'd: 14)
 |  | 
   | 27 | Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada  hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi,  tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran.  Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha  Melihat(QS. 42:27) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 27 
 
 وَلَوْ  بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ  يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ (27 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa dia tidak akan memberi hamba Nya  rezeki yang berlimpah-limpah, jika pemberian itu berakibat membawa  mereka kepada keangkuhan dan ketakaburan, sebagaimana firman Allah SWT:
 
 
 
 كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى (7 Artinya:
 Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas karena dia melihat dirinya serba cukup (kaya). (Q.S. al Alaq: 6-7)
 Cukuplah  kiranya Karun dan Firaun menjadi contoh yang buruk dalam hal ini.  Tetapi Allah akan memberi mereka rezeki sekadar yang akan mendatangkan  kebaikan kepada mereka. Mungkin Dia menjadikan hamba Nya kaya karena  yang demikian itulah yang layak bagi mereka dan akan mendatangkan  kebaikan bagi mereka. Sebaliknya Dia akan menjadikan hamba Nya miskin  karena di sana terletak kebahagiaan dan kebaikan mereka, sebagaimana  dijelaskan hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Anas ra.:
 
 
 
 وَ إِنَّ  مِنْ عِبَادِي مُوْسِرٌ مَنْ لَا يَصْلُحُهُ إلَّا الْغِنَى وَلَوْ  أَفْقَرْتُهُ لَأَفْسَدْتُ عَلَيْهِ دِيْنَهُ وَ إِنَّ مِنْ عِبَادِي مَنْ  لَا يَصْلُحُهُ إلَّا الْفَقْرُ وَلَوْ أَغْنَيْتُهُ لَأَفْسَدْتُ عَلَيْهِ  دِيْنَهُ Artinya: Dan sebagian hamba Ku ada yang kaya yang  tidak dapat menjadikannya baik kecuali kekayaan, kalau Aku memakirkannya  niscaya Aku merusak agamanya. Dan sebagian hamba Ku ada orang yang  tidak baik kecuali kemiskinan, kalau Aku mengayakannya niscaya Aku  merusak agamanya". (H.R. Anas r.a)
 Abu Hani Al Khaulany berkata:  "Saya mendengar Amr bin Khurait dan lainnya mengatakan bahwasanya ayat  ini (ayat 27 ini ) diturunkan kepada ahlussuffah (penghuni beranda  mesjid Nabi di Madinah); mereka bercita-cita memiliki harta benda (yang  bertumpuk-tumpuk), mereka mencita-citakan kemegahan dunia.
 |  | 
   | 28 | Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah  mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha  Pelindung lagi Maha Terpuji.(QS. 42:28) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 28 
 
 وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ (28 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia lah yang menurunkan hujan dari  langit, membantu mereka yang telah berputus asa karena air yang  diharapkan datang dari langit tak kunjung datang, dan Dia lah yang  memberkahi hujan itu dan mendatangkan manfaat yang banyak serta  menjadikan tanah subur. Dia lah yang menguasai urusan hamba Nya,  memberikan mereka maslahat. Dia lah yang wajib dipuji atas rahmat yang  telah dikaruniakan kepada mereka.
 Berkata Qatadah: "Dikatakan kepada  kita bahwa seorang laki-laki berkata kepada Umar bin Khattab ra :  "Hujan tidak turun, manusia sudah putus asa wahai Amirul Mukminin.  Sayyidina Umar menjawab: "Engkau sekalian akan dikaruniai hujan", lalu  beliau membaca ayat ini.
 |  | 
   | 29 | Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda  kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk  yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa  mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.(QS. 42:29) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 29 
 
 وَمِنْ  آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِنْ  دَابَّةٍ وَهُوَ عَلَى جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاءُ قَدِيرٌ (29 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa sebagian dari tanda-tanda kekuasaan  dan kebesaran Nya ialah diciptakan Nya langit dan bumi serta apa yang  tersebar pada keduanya seperti binatang yang melata dan bergerak  termasuk manusia dan semua hewan dengan berbagai bentuk corak warnanya,  termasuk pula manusia dan jin. Dia kuasa mengumpulkan di hari kemudian,  baik yang datang lebih dulu maupun yang datang kemudian, begitu juga  makhluk yang lain; di padang Mahsyar kemudian Dia akan memberikan  balasan kepada mereka dengan seadil-adilnya.
 Dia Maha Halus dan Maha Mengetahui. Firman Allah SWT:
 
 
 
 أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (14 Artinya:
 Apakah  Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan  rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? (Q.S. Al Mulk: 14)
 |  | 
   | 30 | Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka  adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan  sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).(QS. 42:30) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 30 
 
 وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (30 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apa yang menimpa manusia di dunia  berupa bencana penyakit dan lain-lainnya adalah akibat perbuatan mereka  sendiri, perbuatan maksiat yang telah dilakukannya dan dosa yang telah  dikerjakannya sebagaimana sabda Nabi saw:
 
 
 
 مَا أَصَابَكُمْ مِنْ مَرَضٍ أَوْ عَفْوٍ بِهِ أَوْ بَلَاءٍ فِي الدُّنْيَا فَبِمَا كَسَبَتْ أيْديْكُم Artinya: Apa  saja yang menimpa kamu sekalian baik berupa penyakit, siksa maupun  bencana di dunia, maka itu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri.  (H.R. Tirmizi dari Ali r.a)
 Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan  bahwa Allah SWT mengampuni sebagian besar dari kesalahan-kesalahan yang  telah diperbuat hamba Nya sebagai satu rahmat besar yang dikaruniakan  Allah kepada hamba Nya, karena kalau tidak, niscaya manusia akan  dihancurkan sesuai dengan timbunan dosa yang telah diperbuat mereka,  sebagaimana firman Allah SWT:
 
 
 
 وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى Artinya: Jikalau  Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan  ditinggalkan Nya di muka bumi sesuatu makhluk yang melata, tetapi Allah  menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. (Q.S. An Nahl:  61)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا  كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ  إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى Artinya: Dan kalau sekiranya Allah  menyiksa manusia disebabkan oleh usahanya, niscaya Dia tidak akan  meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun, akan  tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka sampai waktu yang  ditentukan. (Q.S. Fatir: 45)
 |  | 
   | 31 | Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari  azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindungpun  dan tidak pula seorang penolong selain Allah.(QS. 42:31) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 31 
 
 وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ فِي الْأَرْضِ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ (31 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa manusia itu tidak akan dapat  melepaskan diri dan tidak akan dapat mengelak dari azab Allah, di dunia  ini dan di manapun mereka berada. Mereka tidak akan memperoleh pelindung  karena hanya Allah yang akan dapat melindungi mereka dari azab yang  akan menimpa mereka akibat maksiat yang telah diperbuatnya, dan tidak  akan mendapat penolong selain dari Allah apabila mereka mendapat azab.  Oleh karena itu, selayaknyalah manusia itu menjauhkan diri dari maksiat  dan tidak menyalahi perintah Nya karena tidak ada seorang pun yang dapat  menolak azab Allah, apabila Dia telah menjatuhkan Nya kepada hamba Nya.  Kalaulah manusia yang bergelimang dosa itu tidak diazab di dunia,  janganlah dikira bahwa itu adalah karena kekuasaan atau keperkasaan  seseorang, tetapi adalah karena Allah menghendaki yang demikian itu agar  mereka mendapat siksaan lebih keras dan lebih pedih di akhirat  sehagaimana firman Allah SWT:
 
 
 
 وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ  كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ إِنَّمَا نُمْلِي  لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ (178 Artinya:
 Dan  janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian  tangguh Kami kepada mereka, adalah baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami  memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa  mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (Q.S. Ali Imran: 178)
 |  | 
   | 32 | Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung.(QS. 42:32) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 32 
 
 وَمِنْ آيَاتِهِ الْجَوَارِي فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ (32 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa sebagian dari tanda-tanda  kekuasaan, kebesaran dan keperkasaan Nya ialah ditundukkan Nya laut  hingga berlayar kapal di atasnya laksana gunung besar atau satu  perkampungan di atas air.
 |  | 
   | 33 | Jika Dia menghendaki Dia akan menenangkan  angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut.  Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan)-Nya  bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur,(QS. 42:33) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 33 
 
 إِنْ يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَى ظَهْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ (33 Seandainya  Allah SWT menghendaki kapal yang berlayar tadi tidak dapat berlayar  lagi, maka Dia akan menahan angin yang mendorong kapal tadi bergerak dan  berlayar, dan tinggallah kapal itu tetap di permukaan air tidak dapat  maju dan tidak dapat mundur. Orang-orang yang dapat mengerti dan  menyadari hal ini ialah orang-orang yang mempunyai pandangan luas, sabar  dan patuh kepada perintah Allah dan senantiasa mensyukuri nikmat yang  dikaruniakan Allah kepadanya. Dan tidak sedikit orang-orang yang  menganggap bahwa halilintar termasuk tanda-tanda kekuasaan itu. Adanya  bencana yang terjadi pada suatu tempat berupa gempa bumi, tanah longsor,  ombak yang menghanyutkan dan membinasakan, dan lain-lain dianggapnya  semua itu hanya kejadian alami, tidak ada hubungan sedikit pun dengan  kekuasaan Allah SWT.
 Camkan firman Allah SWT:
 
 
 
 وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ (105 Artinya:
 Dan  banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang  mereka lalui, sedangkan mereka berpaling dari padanya. (Q.S. Yusuf: 105)
 |  | 
   | 34 | patau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka atau Dia memberi maaf sebagian besar dari (mereka).(QS. 42:34) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 34 
 
 أَوْ يُوبِقْهُنَّ بِمَا كَسَبُوا وَيَعْفُ عَنْ كَثِيرٍ (34 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa selain Dia kuasa membekukan air  laut atau menahan angin sehingga kapal itu tidak dapat beranjak dari  tempatnya, Dia juga kuasa mengirimkan angin topan yang menjadikan kapal  yang berlayar itu oleng, tak menentu arah yang ditempuh, tak akan sampai  sasaran yang dituju, akhirnya tenggelam ke dasar laut akibat  penumpangnya yang bergelimang dosa. Tetapi, yang demikian itu jarang  terjadi karena Allah telah memberi maaf dan mengampuni sebagian besar  dari mereka, sehingga selamat mereka dalam perjalanannya mengarungi laut  yang luas ke tempat yang dituju.
 |  | 
   | 35 | Dan supaya orang-orang yang membantah  ayat-ayat (kekuasaan) Kami mengetahui bahwa mereka sekali-kali tidak  akan memperoleh jalan ke luar (dari siksaan).(QS. 42:35) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 35 
 
 وَيَعْلَمَ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِنَا مَا لَهُمْ مِنْ مَحِيصٍ (35 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa hal-hal yang telah digambarkan di  atas itu menunjukkan kekuasaan dan keperkasaan Nya; kiranya orang-orang  yang selalu membantah dan tidak mau mengakui kekuasaan Allah dapat  menyadari bahwa yang dapat memberikan manfaat dan mendatangkan mudarat  tidak lain hanyalah Allah SWT dan kalau Dia menghendaki, maka tidak  seorangpun yang dapat luput dan mendapat jalan keluar untuk menghindar  dari azab yang telah ditetapkannya itu.
 |  | 
   | 36 | Maka sesuatu apapun yang diberikan kepadamu,  itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih  baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada  Rabb mereka, mereka bertawakkal.(QS. 42:36) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 36 
 
 فَمَا  أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا عِنْدَ  اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ  يَتَوَكَّلُونَ (36 Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa  kesenangan hidup manusia baik berupa kekayaan, rezeki dan harta yang  bertumpuk, maupun keturunan dan lain-lain adalah kesenangan yang tidak  seberapa dan kurang artinya karena bagaimanapun menumpuknya harta, waktu  untuk memilikinya terbatas; pada waktunya nanti akan berpisah karena  kalau bukan manusia yang meninggalkannya, maka benda-benda itu sendiri  yang akan meninggalkan dia, sedangkan pahala dan nikmat yang ada pada  sisi Allah jauh lebih baik dibandingkan dengan kesenangan dan kemegahan  dunia itu, karena yang ada pada Allah kekal dan abadi, sedangkan  kesenangan dunia semuanya fana, akan lenyap. Ayat ini ditutup dengan  satu ketegasan bahwa kesenangan yang kekal dan abadi itu hanya untuk  orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya, orang-orang yang  bertawakkal dan berserah diri kepada Tuhan yang telah memelihara dan  berbuat baik kepada mereka.
 Diriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan  mengenai Abu Bakar ra. yaitu ketika dia menyedekahkan seluruh harta  bendanya yang oleh orang-orang Islam dia dicerca dan oleh orang-orang  kafir perbuatannya itu dianggap salah dan keliru.
 |  | 
   | 37 | dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.(QS. 42:37) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 37 
 
 وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ (37 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa yang termasuk akan memperoleh  kesenangan kekal abadi di akhirat nanti ialah orang-orang yang menjauhi  dosa-dosa besar seperti membunuh, berzina dan mencuri, serta  menghindarkan hal-hal yang tidak dibenarkan syara', akal sehat, dan  akhlak luhur baik berupa ucapan maupun berupa perbuatan, begitu juga  orang-orang yang apabila datang amarahnya mereka diam menahan amarahnya,  memaafkan hal-hal yang menyebabkan timbulnya amarahnya dan tidak ada  dalam hatinya sedikit pun rasa dendam. Di dalam suatu hadis sahih  diriwayatkan bahwa Rasulullah saw tidak pernah membela kepentingan  dirinya kecuali apabila sesuatu yang terhormat di sisi Allah  diinjak-injak dan dihinakan. Sifat pemaaf adalah sifat yang dekat kepada  takwa dan memang diperintahkan Allah, sebagaimana firman Nya:
 
 
 
 وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى Artinya: Dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa (Q.S. Al Baqarah: 237)
 Dan firman Nya:
 
 
 
 خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ (199 Artinya:
 Jadilah  engkau (seorang) pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf,  serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. (Q.S. Al A'raf: 199)
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syuura 37
 
 
 وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ (37 (Dan  bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan  keji) yang mengharuskan pelakunya menjalani hukuman Hadd; lafal ayat ini  merupakan 'Athful Ba'dh 'Alal Kull (dan apabila mereka marah mereka  memberi maaf) maksudnya, mereka selalu bersikap maaf.
 |  | 
   | 38 | Dan (bagi) orang-orang yang menerima  (mematuhi) seruan Rabbnya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka  (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan  sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.(QS. 42:38) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 38 
 
 وَالَّذِينَ  اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى  بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (38 Begitu pula  halnya orang-orang yang menyambut baik panggilan Allah SWT kepada agama  Nya seperti mengesakan Nya, menyucikan Zat Nya dari penyembahan selain  Dia, mendirikan salat fardu pada waktunya dengan sempurna untuk  membersihkan hati dari iktikad batil dan menjauhkan diri dari perbuatan  mungkar, baik yang nampak maupun yang tidak nampak, selalu bermusyawarah  untuk menentukan sikap di dalam menghadapi hal-hal yang pelik dan  penting. Dalam ayat yang serupa artinya, Allah berfirman:
 
 
 
 وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ Artinya: Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. (Q.S. Ali Imran: 159)
 Demikian  pula menafkahkan rezeki yang diberikan Allah kepadanya di jalan Allah,  membelanjakannya di jalan yang berguna dan bermanfaat ba perseorangan,  masyarakat nusa dan bangsa.
 Dalam ayat lain yang serupa Allah berfirman :
 
 
 
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ Artinya: Hai  orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian  rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. (Q.S. Al Baqarah: 254)
 Dan firman Nya:
 
 
 
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ Artinya: Hai orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik. (Q.S. Al Baqarah: 267)
 |  | 
   | 39 | Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri.(QS. 42:39) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 39 
 
 وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُونَ (39 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa salah Satu sifat orang yang akan  memperoleh kebahagiaan yang kekal abadi di akhirat ialah yang apabila ia  diperlakukan dengan zalim, ia membela diri menangkis serangan yang  ditujukan kepadanya. Orang yang suka mempelajari sejarah pertumbuhan dan  perkembangan Islam akan mengetahui bahwa orang Islam itu tidak pernah  menyerang lebih dahulu, tetapi mereka itu hanya menangkis serangan yang  dilancarkan musuh kepada mereka, dan Allah selalu menolongnya. Dalam  ayat lain yang serupa artinya Allah berfirman:
 
 
 
 ذَلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنْصُرَنَّهُ اللَّهُ Artinya: Demikianlah  dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia  derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya. (Q.S.  Al Hajj: 60)
 |  | 
   | 40 | Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan  yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya  atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang  yang zalim.(QS. 42:40) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syuura 40 
 
 وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (40 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa balasan atas suatu kejahatan yang  diperbuat seseorang hendaklah dengan yang seimbang dengan kejahatan yang  telah dilakukannya itu. Tidak dibenarkan oleh agama memberi balasan  atas suatu kejahatan melebihi kejahatan yang diperbuat, atau melampaui  batas.
 Sesuai dengan ini firman Allah SWT sebagai berikut:
 
 
 
 فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ Artinya: Barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia seimbang dengan serangannya terhadapmu. (Q.S. Al Baqarah: 194)
 Di ayat lain Allah berfirman:
 
 
 
 وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا Artinya: Dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya.
 (Q.S. An Nahl: 126)
 Sekalipun  demikian, adalah lebih baik kalau kejahatan yang ditimpakan kepada kita  itu, tidak kita balas, melainkan kita berbuat baik kepada orang yang  berbuat jahat kepada kita, karena yang demikian itu, Allah akan  memberikan dan menyediakan pahalanya. Selain dari itu, memaafkan orang  yang berbuat jahat kepada kita adalah penebus dosa, sebagaimana firman  Allah SWT:
 
 
 وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ Artinya: Dan  luka-luka (pun) ada kisasnya. Barang siapa yang melepaskan (hak  kisas)nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya.(Q.S.  Al-Maidah: 45)
 Ayat 40 ini ditutup dengan satu penegasan bahwa Allah  SWT tidak menyukai orang-orang yang zalim yang melampaui batas di dalam  melakukan pembalasan atas kejahatan yang ditimpakan kepadanya.
 |  |