Jumat, 21 Maret 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH ALAM-NASYRAH AYAT 1 - 8



Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : ALAM-NASYRAH
Ayat [8]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/1
1 Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,(QS. 94:1)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 1

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (1

Hubungan surah Alam Nasyrah ini dengan sebelumnya yakni surah Ad Duha sangat kuat, sehingga Tawus dan Umar bin Abdul Aziz menyatakan bahwa surah Ad Duha dan surah Alam Nasyrah itu satu. Mereka membaca kedua surah tersebut dalam satu rakaat dan tidak membatasinya dengan ucapan basmalah. Tetapi menurut berita yang mutawatir bahwa Ad Duha dan Alam Nasyrah dua surah meskipun terdapat hubungan arti antara keduanya, karena masing-masing surah itu menyebut beberapa nikmat serta meminta agar mensyukurinya.
Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Dia telah melapangkan dada Nabi-Nya dan menyelamatkan dari kebingungan yang merisaukannya akibat kebodohan dan keras kepala kaumnya. Mereka tidak mau mengikuti kebenaran, sedang Nabi SAW. selalu mencari jalan untuk melepaskan mereka dari lembah kebodohan, sehingga ia menemui jalan untuk itu dan untuk menyelamatkan mereka dari kehancuran yang sedang mereka alami.
Maksudnya, Allah telah membersihkan jiwa Nabi SAW. dari segala macam perasaan cemas, sehingga dia tidak gelisah, tidak susah dan tidak pula gusar. Dijadikan-Nya selalu tenang dan percaya akan pertolongan dan bantuan Allah kepadanya serta yakin bahwa Allah yang menugasinya sebagai Rasul sekali-kali tidak akan membantu musuh-musuhnya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Alam Nasyrah 1 

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (1

(Bukankah Kami telah melapangkan) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan, yakni Kami telah melapangkan (untukmu) hai Muhammad (dadamu?) dengan kenabian dan lain-lainnya.


2 Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,(QS. 94:2)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 2 - 3 

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (2) الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (3

Dalam ayat-ayat ini Allah mengungkapkan bahwa Dia berkenan meringankan beban yang dipikulkan kepada Nabi-Nya dalam menunaikan penyebaran risalah-Nya sehingga dengan mudah ia dapat menyampaikannya kepada manusia, dengan jiwa yang tenteram menghadapi tantangan musuh-musuhnya walaupun kadang-kadang tantangan itu berbahaya.
Setelah Rasulullah SAW. diangkat menjadi Rasul maka mulailah beliau melaksanakan tugas menyampaikan agama Allah kepada orang-orang Quraisy karena timbul reaksi yang kuat dari orang-orang Quraisy, beliau menyiarkan Agama Islam dengan sembunyi-sembunyi, karena itu beliau merasakan amat berat melakukan tugas itu; maka dengan masuk Islamnya beberapa orang pembesar Quraisy seperti Umar bin Khattab, Sayyidina Hamzah dan lain-lain, Rasulullah merasa ringan melaksanakan tugasnya. Hal ini ditambah lagi dengan datangnya perintah Allah untuk menyiarkan Agama Islam dengan terang-terangan dan adanya jaminan Allah untuk menolong beliau sebagaimana firman-Nya:


فاصدع بما تؤمر واعرض عن المشركين إنا كفيناك المستهزئين الذين يجعلون مع الله إلها آخر
Artinya:
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah. (Q.S. Al Hijr: 94-95)


3 Yang memberatkan punggungmu?(QS. 94:3)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 2 - 3 

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (2) الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (3

Dalam ayat-ayat ini Allah mengungkapkan bahwa Dia berkenan meringankan beban yang dipikulkan kepada Nabi-Nya dalam menunaikan penyebaran risalah-Nya sehingga dengan mudah ia dapat menyampaikannya kepada manusia, dengan jiwa yang tenteram menghadapi tantangan musuh-musuhnya walaupun kadang-kadang tantangan itu berbahaya.
Setelah Rasulullah SAW. diangkat menjadi Rasul maka mulailah beliau melaksanakan tugas menyampaikan agama Allah kepada orang-orang Quraisy karena timbul reaksi yang kuat dari orang-orang Quraisy, beliau menyiarkan Agama Islam dengan sembunyi-sembunyi, karena itu beliau merasakan amat berat melakukan tugas itu; maka dengan masuk Islamnya beberapa orang pembesar Quraisy seperti Umar bin Khattab, Sayyidina Hamzah dan lain-lain, Rasulullah merasa ringan melaksanakan tugasnya. Hal ini ditambah lagi dengan datangnya perintah Allah untuk menyiarkan Agama Islam dengan terang-terangan dan adanya jaminan Allah untuk menolong beliau sebagaimana firman-Nya:


فاصدع بما تؤمر واعرض عن المشركين إنا كفيناك المستهزئين الذين يجعلون مع الله إلها آخر
Artinya:
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah. (Q.S. Al Hijr: 94-95)


4 Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu.(QS. 94:4)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 4 

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (4

Dalam ayat ini Allah menerangkan pula bahwa Dia mengangkat derajat Nabi-Nya, meninggikan kedudukannya dan memperbesar pengaruhnya. Apakah ada pangkat yang lebih mulia dari pangkat nubuwah yang telah dianugerahkan Allah kepadanya? Apakah ada yang lebih utama dari tersebarnya ke seluruh dunia pengikut-pengikut yang setia yang patuh menjalankan perintah-perintahnya serta menjauhi larangan-larangannya.
Mereka melakukan yang demikian itu karena yakin bahwa dalam menjalankan perintah-perintahnya itu terdapat keuntungan yang besar, sedang mendurhakainya adalah kerugian besar. Apakah ada sebutan yang lebih mulia dan dapat membanggakan hati daripada menyebut namanya bersama nama Allah Yang Maha Rahman, sebagai tanda kesempurnaan insani? Sebutan mana lagi yang lebih mulia daripada sebutan yang dijadikan tanda pengakuan kerasulannya dan pengakuan tersebut dijadikan syarat seseorang menjadi penghuni surga.
Selain dari itu Nabi SAW. telah membebaskan umat manusia dari perbudakan, kebodohan dan kerusakan pikiran dan membawa manusia kembali kepada fitrah yang menjamin kebebasan berpikir dan berkehendak sehingga dapat menemukan yang hak dan mengetahui siapakah sebenarnya yang harus disembah. Dengan demikian bersatulah mereka dalam keimanan dan beribadat kepada Allah Yang Maha Esa, sesudah mereka berbeda-beda dalam penyembahan mereka. Beliaulah yang menyingkirkan dari mereka awan-awan kegelapan serta menerangi jalan yang harus ditempuh untuk menuju kepada kejayaan dan kebahagiaan.


5 Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,(QS. 94:5)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 5 

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5

Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa sesungguhnya di dalam setiap kesempitan di situ terdapat kelapangan dan di dalam setiap kekurangan sarana untuk mencapai suatu keinginan di situ pula terdapat jalan keluar, jika seseorang dalam menuntut sesuatu tetap berpegang pada kesabaran dan tawakal kepada Tuhannya. Ini adalah sifat Nabi SAW. baik sebelum beliau diangkat menjadi Rasul maupun sesudahnya, ketika beliau terdesak menghadapi tantangan kaumnya.
Walaupun demikian, beliau tidak pernah gelisah dan tidak pula mengubah tujuan tetapi beliau bersabar menghadapi kejahatan kaumnya dan terus menjalankan dakwah sambil berserah diri dengan tawakal kepada Allah dan mengharap pahala daripada-Nya. Begitulah keadaan Nabi SAW. sejak permulaan dakwahnya. Pada akhirnya Allah memberikan kepadanya pendukung-pendukung yang mencintai beliau sepenuh hati dan bertekad untuk menjaga diri pribadi beliau dan agama yang dibawanya, dengan keyakinan bahwa tidaklah sempurna hidup mereka kecuali dengan menghancurkan dan meleburkan segala sendi kemusyrikan dan kekafiran. Lalu mereka bersedia menebus pahala dan nikmat yang disediakan di sisi Allah bagi orang-orang yang berjihad pada jalan-Nya dengan jiwa dan harta dan semua yang mereka miliki. Maka dengan demikian mereka telah sanggup menghancurkan kubu-kubu pertahanan raja-raja Persia dan Romawi.
Ayat tersebut seakan-akan menyalakan bahwa bila keadaan telah terlalu gawat maka dengan sendirinya kita ingin keluar dengan selamat dari kegawatan tersebut dengan melalui segala jalan yang dapat ditempuh, sambil bertawakal kepada Allah. maka dengan demikian tercapai kemenangan biar bagaimanapun hebatnya rintangan dan percobaan yang dihadapi.
Dengan ini pula Allah memberitahukan kepada Nabi Nya bahwa keadaannya akan berubah, dari miskin menjadi kaya, dari tidak mempunyai teman sampai mempunyai saudara yang banyak dan dari kebencian kaumnya kepada kecintaan yang tidak ada taranya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Alam Nasyrah 5 

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5

(Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu) atau kesukaran itu (ada kelapangan) yakni kemudahan.


6 sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(QS. 94:6)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 6 

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6

Ayat ini adalah ulangan ayat sebelumnya untuk menguatkan arti yang terkandung dalam ayat yang terdahulu; yakni bila kesulitan itu dihadapi dengan tekad yang sungguh-sungguh dan berusaha dengan sekuat tenaga dan pikiran untuk melepaskan diri daripadanya, tekun dan sabar serta tidak mengeluh atas kelambatan datangnya kemudahan, pasti kemudahan itu akan tiba.


7 Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,(QS. 94:7)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 7 

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (7

Kemudian sesudah Allah menyatakan nikmat-nikmat-Nya kepada Rasul-Nya dan janji-Nya akan menyelamatkannya dari bahaya-bahaya yang menimpanya Dia memerintahkan kepadanya agar mensyukuri nikmat-nikmat tersebut dengan tekun beramal saleh sambil bertawakal kepada-Nya. Bila ia telah selesai mengerjakan suatu amal perbuatan lainnya, karena dalam keadaan terus beramal akan menemui ketenangan jiwa dan kelapangan hati. Dan ayat ini menganjurkan agar Nabi SAW. tetap rajin dan terus menerus tekun beramal.


8 dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.(QS. 94:8)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 8 

وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8

Dalam ayat ini Allah menegaskan agar Nabi-Nya jangan mengharapkan pahala dan hasil amal perbuatannya hanya menuntut keridaan Allah semata-mata karena Dialah yang sebenarnya yang dituju dalam amal ibadat dan pada-Nyalah tempat merendahkan diri.



Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [1]
Ayat 1 s/d 8 dari [8]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

TAFSIR AL QUR'AN SURAH ADH-DHUHAA AYAT 1 - 11



Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AD-DHUHA
Ayat [11]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/1
1 Demi waktu matahari sepenggalahan naik,(QS. 93:1)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 1 - 3 

وَالضُّحَى (1) وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى (2) مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى (3)

Para ahli hadis sependapat bahwa ayat ini diturunkan pada masa terhentinya turun wahyu (fatratul wahyi), sehingga Rasulullah SAW., bersedih hati. Sedemikian besarnya keinginan beliau menerima wahyu itu, beliau berkali-kali pergi ke gua Hira, dengan harapan dapat menerima wahyu itu seperti beliau menerimanya pada kali yang pertama, namun wahyu itu tidak juga kunjung turun, sehingga beliau merasa dirinya ditinggalkan Allah. Dalam keadaan demikian orang-orang musyrik Quraisy selalu memperolok-olokkan beliau, sebagaimana yang diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari.


عن جندب بن سفيان قال اشتكى رسول الله صلى الله عليه وسلم فلم يقم ليلتين أو ثلاثا فجاءت امرأة فقالت يا محمد إني لأرجو أن يكون شيطانك قد تركك لم أره قربك منذ ليلتين أو ثلاث فأنزل الله عز وجل "والضحى والليل إذا سجى ما ودعك ربك وما قلى"
Artinya:
Dari Jundub bin Sofyan ia berkata: "Rasulullah SAW., mengeluh sehingga beliau tidak mengerjakan qiamul-lail dua atau tiga malam, kemudian datang seorang perempuan mengatakan "Hai Muhammad! Sungguh aku mengharap setan yang menganggu pikiranmu telah meninggalkanmu, aku tidak melihatnya bersamamu selama dua atau tiga malam". Lalu Allah menurunkan ayat-ayat. "Demi waktu matahari naik sepenggalah (tingginya), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu". (H.R. Bukhari)
Dengan turunnya surah Ad Duha ini, hati Rasulullah menjadi tenteram dan menambah semangat beliau menyampaikan agama Allah.
Dalam ayat-ayat ini Allah SWT bersumpah dengan dua macam tanda-tanda kebesaran-Nya. yaitu Duha (waktu matahari naik sepenggalah (tingginya) bersama cahayanya dengan malam beserta kegelapannya; bahwa Dia tidak meninggalkan Rasul-Nya Muhammad dan tidak pula memarahinya, sebagaimana orang-orang mengatakannya atau perasaan Rasulullah sendiri.


2 dan demi malam apabila telah sunyi,(QS. 93:2)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU


Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 1 - 3 

وَالضُّحَى (1) وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى (2) مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى (3)

Para ahli hadis sependapat bahwa ayat ini diturunkan pada masa terhentinya turun wahyu (fatratul wahyi), sehingga Rasulullah SAW., bersedih hati. Sedemikian besarnya keinginan beliau menerima wahyu itu, beliau berkali-kali pergi ke gua Hira, dengan harapan dapat menerima wahyu itu seperti beliau menerimanya pada kali yang pertama, namun wahyu itu tidak juga kunjung turun, sehingga beliau merasa dirinya ditinggalkan Allah. Dalam keadaan demikian orang-orang musyrik Quraisy selalu memperolok-olokkan beliau, sebagaimana yang diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari.


عن جندب بن سفيان قال اشتكى رسول الله صلى الله عليه وسلم فلم يقم ليلتين أو ثلاثا فجاءت امرأة فقالت يا محمد إني لأرجو أن يكون شيطانك قد تركك لم أره قربك منذ ليلتين أو ثلاث فأنزل الله عز وجل "والضحى والليل إذا سجى ما ودعك ربك وما قلى"
Artinya:
Dari Jundub bin Sofyan ia berkata: "Rasulullah SAW., mengeluh sehingga beliau tidak mengerjakan qiamul-lail dua atau tiga malam, kemudian datang seorang perempuan mengatakan "Hai Muhammad! Sungguh aku mengharap setan yang menganggu pikiranmu telah meninggalkanmu, aku tidak melihatnya bersamamu selama dua atau tiga malam". Lalu Allah menurunkan ayat-ayat. "Demi waktu matahari naik sepenggalah (tingginya), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu". (H.R. Bukhari)
Dengan turunnya surah Ad Duha ini, hati Rasulullah menjadi tenteram dan menambah semangat beliau menyampaikan agama Allah.
Dalam ayat-ayat ini Allah SWT bersumpah dengan dua macam tanda-tanda kebesaran-Nya. yaitu Duha (waktu matahari naik sepenggalah (tingginya) bersama cahayanya dengan malam beserta kegelapannya; bahwa Dia tidak meninggalkan Rasul-Nya Muhammad dan tidak pula memarahinya, sebagaimana orang-orang mengatakannya atau perasaan Rasulullah sendiri.


3 Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu,(QS. 93:3)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU


Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 1 - 3 

وَالضُّحَى (1) وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى (2) مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى (3

Para ahli hadis sependapat bahwa ayat ini diturunkan pada masa terhentinya turun wahyu (fatratul wahyi), sehingga Rasulullah SAW., bersedih hati. Sedemikian besarnya keinginan beliau menerima wahyu itu, beliau berkali-kali pergi ke gua Hira, dengan harapan dapat menerima wahyu itu seperti beliau menerimanya pada kali yang pertama, namun wahyu itu tidak juga kunjung turun, sehingga beliau merasa dirinya ditinggalkan Allah. Dalam keadaan demikian orang-orang musyrik Quraisy selalu memperolok-olokkan beliau, sebagaimana yang diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari.


عن جندب بن سفيان قال اشتكى رسول الله صلى الله عليه وسلم فلم يقم ليلتين أو ثلاثا فجاءت امرأة فقالت يا محمد إني لأرجو أن يكون شيطانك قد تركك لم أره قربك منذ ليلتين أو ثلاث فأنزل الله عز وجل "والضحى والليل إذا سجى ما ودعك ربك وما قلى"
Artinya:
Dari Jundub bin Sofyan ia berkata: "Rasulullah SAW., mengeluh sehingga beliau tidak mengerjakan qiamul-lail dua atau tiga malam, kemudian datang seorang perempuan mengatakan "Hai Muhammad! Sungguh aku mengharap setan yang menganggu pikiranmu telah meninggalkanmu, aku tidak melihatnya bersamamu selama dua atau tiga malam". Lalu Allah menurunkan ayat-ayat. "Demi waktu matahari naik sepenggalah (tingginya), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu". (H.R. Bukhari)
Dengan turunnya surah Ad Duha ini, hati Rasulullah menjadi tenteram dan menambah semangat beliau menyampaikan agama Allah.
Dalam ayat-ayat ini Allah SWT bersumpah dengan dua macam tanda-tanda kebesaran-Nya. yaitu Duha (waktu matahari naik sepenggalah (tingginya) bersama cahayanya dengan malam beserta kegelapannya; bahwa Dia tidak meninggalkan Rasul-Nya Muhammad dan tidak pula memarahinya, sebagaimana orang-orang mengatakannya atau perasaan Rasulullah sendiri.


4 dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.(QS. 93:4)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU


Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 4 

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَى (4

Kemudian dalam ayat ini Allah mengungkapkan sesuatu yang melapangkan dada Nabi SAW. dan menenteramkan jiwa beliau, yaitu dengan menyatakan bahwa keadaan Nabi dalam kehidupannya di hari-hari mendatang lebih baik dari keadaannya di hari-hari yang telah lalu. Kebesarannya akan bertambah dan namanya akan lebih dikenal. Dia akan selalu membimbingnya untuk mencapai kemuliaan dan untuk menuju kepada kebesaran.
Seakan-akan Dia mengatakan kepada Rasul-Nya: "Apakah engkau kira bahwa Aku akan meninggalkanmu? Bahkan kedudukanmu di sisi-Ku sekarang lebih kokoh dan lebih dekat dari masa yang sudah-sudah".
Janji yang dijanjikan Allah kepada Nabi-Nya terus terbukti kenyataannya karena sejak itu nama Nabi SAW., makin bertambah terkenal, kedudukan Nabi makin bertambah kuat, sehingga mencapai tingkat yang tidak pernah dicapai oleh para Rasul sebelumnya. Allah telah menjadikan Nabi-Nya sebagai rahmat petunjuk dan cahaya untuk seluruh alam dan untuk seluruh hamba-Nya. Dijadikan cinta kepada Nabi termasuk cinta kepada-Nya juga; mengikuti Nabi dan mematuhinya adalah jalan untuk memperoleh nikmat-nikmat Nya, dijadikan-Nya umat Nabi sebagai saksi-saksi untuk manusia seluruhnya Nabi SAW. sendiri telah menyiarkan agama Allah sesuai dengan kehendak-Nya sehingga sampai ke pelosok-pelosok dunia.
Ini adalah suatu kebesaran yang tiada bandingnya, suatu keunggulan yang tiada taranya dan suatu kemuliaan yang tidak ada yang dapat mengimbanginya. Semua itu adalah anugerah Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki-Nya.


5 Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.(QS. 93:5)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 5 

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى (5

Dalam ayat ini Allah menyatakan tambahan berita gembira kepada Nabi-Nya, yaitu dengan pernyataan bahwa Dia akan terus menerus melimpahkan anugerah-Nya kepada Nabi-Nya, sehingga ia menjadi senang dan bahagia. Di antara pemberian-Nya itu ialah turunnya wahyu terus menerus setelah itu sebagai petunjuk baginya dan bagi umatnya untuk mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di hari kemudian. Dia akan memenangkan agama yang dibawa Nabi-Nya atas seluruh agama lainnya dan Dia akan mengangkat kedudukan Nabi-Nya di atas kedudukan manusia seluruhnya.


6 Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.(QS. 93:6)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU


Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 6

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى (6

Dalam ayat ini Allah mengingatkan nikmat yang pernah diterimanya dengan mengatakan, "Bukankah engkau hai Muhammad seorang anak yatim, tidak mempunyai ayah yang bertanggung jawab atas pendidikanmu, menanggulangi kepentinganmu serta membimbingmu, tetapi Aku telah menjagamu, melindungimu dan membimbingmu serta menjauhkanmu dari dosa-dosa perilaku orang-orang jahiliah dan keburukan mereka, sehingga engkau memperoleh julukan mereka "Manusia sempurna".
Nabi SAW. hidup dalam keadaan yatim, karena ayah beliau meninggal dunia sedang beliau masih dalam kandungan ibunda. Ketika beliau lahir Allah memelihara beliau dengan cara menjadikan kakek beliau Abdul Muttalib mengasihi dan menyayanginya sehingga berada dalam asuhan dan bimbingannya sampai dengan wafatnya Abdul Muttalib, sedang umur Nabi ketika itu delapan tahun. Kemudian dengan meninggalnya Abdul Muttalib Nabi menjadi tanggungan paman beliau Abu Talib, berdasarkan wasiat dari Abdul Muttalib. Abu Talib telah mengerahkan semua perhatiannya untuk mengasuh Nabi SAW., sehingga beliau meningkat dewasa dan beliau diangkat menjadi Rasul. Setelah Nabi diangkat menjadi Rasul, orang-orang Quraisy memusuhi Nabi dan menyakiti beliau, tetapi Abu Talib terus membela beliau dari semua ancaman orang musyrik hingga Abu Talib wafat.
Dengan wafatnya Abu Talib bangsa Quraisy mendapat peluang untuk menyakiti Nabi dengan perantaraan orang-orang jahat di kalangan mereka yang menyebabkan beliau terpaksa hijrah.
Betapa hebatnya penggemblengan Allah dan asuhan-Nya terhadap Nabi SAW. Biasanya keyatiman seorang anak adalah sebab kehancuran akhlak karena tidak ada pengasuh dan pembimbing yang bertanggung jawab. Apalagi suasana dan sikap penduduk Mekah lebih dari cukup untuk menyesatkan Nabi bila beliau cenderung kepada mereka. Tetapi perlindungan Allah yang sangat rapi dapat mencegah beliau menemani mereka. Dengan demikian jadilah beliau seorang pemuda yang sangat jujur, tidak pernah tidak terpercaya, tak pernah berdusta dan tidak pernah berlumur dengan dosa orang-orang jahiliah.


7 Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.(QS. 93:7)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU


Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 7 

وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَى (7

Dalam ayat ini Allah mengungkapkan, bahwa Dia telah mendapatkan Nabi dalam keadaan kebingungan tiada mempunyai suatu ketegasan walaupun menurut keyakinannya sendiri bahwa bangsa Quraisy-pun belum mempunyai pegangan yang tepat. Ibadat mereka salah dengan menyembah berhala, akidah mereka rusak sehingga Nabi mau beralih kepada agama Yahudi. Kemudian beliau memperhatikan bangsa Yahudi, mereka bukan pula suatu bangsa yang baik. Mereka memutar balikkan agama mereka di samping menentang tindakan-tindakan Rasul mereka. Kemudian beliau beralih memperhatikan agama Nasrani yang dibawa oleh Nabi Isa A.S. Beliau dapati keadaan mereka lebih buruk dari keadaan orang-orang Yahudi lalu beliau menghentikan penelitiannya. Beliau seorang Rasul yang ummi, tidak pandai membaca dan tidak pula tahu menulis. Maka dengan sendirinya beliau tidak mengetahui apa-apa yang terkandung dalam agama-agama yang terdahulu.
Yang sangat membingungkan Nabi SAW. adalah apa yang dilihatnya di kalangan bangsa Arab sendiri tentang kerendahan akidah mereka, kelemahan pertimbangan mereka disebabkan pengaruh dugaan-dugaan yang salah, kejelekan amal perbuatan mereka dan keadaan mereka yang terpecah-belah dan suka bermusuhan. Mereka menuju kepada kehancuran karena memakai orang-orang asing yang leluasa bertindak di kalangan mereka yang terdiri dari bangsa Persia, Habasyah dan Romawi.
Jalan apakah yang harus ditempuh untuk membetulkan akidah-akidah mereka untuk membebaskan mereka dari pengaruh adat-istiadat yang buruk itu dan cara bagaimana yang harus dijalankan untuk membangunkan mereka dari tidur yang nyenyak itu? Pendek kata, Nabi SAW. yakin bahwa kaumnya telah sesat. Mereka telah menukar agama nenek moyang mereka; Agama Nabi Ibrahim A.S.
Umat-umat Nabi lainpun tidak lebih baik keadaan mereka daripada umatnya. Tetapi walaupun begitu Allah tidak membiarkan Nabi-Nya menjalankan dakwah tanpa bantuan-Nya, bahkan diberikannya wahyu yang menjelaskan kepadanya jalan yang harus ditempuh dalam usaha memperbaiki keadaan kaumnya.
Dalam ayat lain yang hampir bersamaan maksudnya Allah berfirman:

وكذلك أوحينا إليك روحا من أمرنا ما كنت تدري ما الكتاب ولا الإيمان
Artinya:
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Alquran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apakah Al Kitab (Alquran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu. (Q.S. Asy Syu'ara': 52)


8 Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.(QS. 93:8)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 8 

وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَى (8

Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Nabi-Nya itu adalah seorang miskin. Ayahnya tidak meninggalkan pusaka baginya kecuali seekor unta betina dan seorang hamba sahaya perempuan. Kemudian Allah memberinya harta benda berupa keuntungan yang amat besar dari memperdagangkan harta Khadijah dan ditambah pula dengan harta yang dihibahkan Khadijah kepadanya dalam perjuangan menegakkan agama Allah.
Dari keterangan-keterangan tersebut di atas, sesungguhnya Allah mengatakan kepada Nabi-Nya bahwa Dialah yang memeliharanya dalam keadaan yatim, menghindarkannya dari kebingungan dan menjadikannya berkecukupan dan Dia tidak akan meninggalkannya selama hidupnya.


9 Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.(QS. 93:9)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 9 

فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ (9

Sesudah Allah menyatakan dalam ayat-ayat terdahulu tentang bermacam-macam nikmat yang diberikan-Nya kepada Nabi-Nya, maka pada ayat ini Dia meminta kepada Nabi-Nya agar mensyukuri nikmat-nikmat tersebut dan terhadap anak-anak yatim, janganlah menghina dan memperkosa haknya.
Sebaliknya hendaklah mendidik mereka dengan adab dan sopan-santun dan menanamkan akhlak yang mulia dalam jiwa mereka, sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang berguna, tidak akan menjadi bibit kejahatan yang merusak orang-orang yang bergaul dengannya. Barangsiapa yang telah merasa kepahitan hidup pada dirinya dalam serba kekurangan maka selayaknya ia dapat merasakan kepahitan itu pada orang lain. Allah telah menghindarkan Nabi-Nya dari kesengsaraan dun kehinaan, maka selayaknya Nabi memuliakan semua anak yatim sebagai tanda mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepadanya.


10 Dan terhadap orang yang meminta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.(QS. 93:10)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 10 

وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ (10

Maka dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya agar orang-orang yang meminta sesuatu daripadanya janganlah hendaknya ditolak secara kasar dan dibentak, malah sebaliknya diberi sesuatu atau ditolak secara halus. Ada pendapat bahwa yang dimaksud dengan kata "as sa'ila" adalah orang yang memohon petunjuk, maka hendaknya pemohon ini diladeni dengan lemah-lembut sambil memenuhi permohonannya.


11 Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).(QS. 93:11)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Adh Dhuhaa 11 

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ (11

Dalam ayat ini Allah menegaskan lagi kepada Nabi-Nya agar ia memperbanyak pemberiannya kepada orang-orang fakir dan miskin serta mensyukuri dan menyebut-nyebut nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepadanya. Menyebut-nyebut nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada kita bukanlah untuk membangga-banggakan diri, tetapi untuk mensyukuri dan mengharapkan orang lain mensyukuri pula nikmat yang telah diperolehnya. Adat kebiasaan orang-orang kikir adalah menyembunyikan harta kekayaannya untuk menjadi alasan tidak bersedekah dan selalu mereka mendengarkan kekurangan, tetapi sebaliknya orang-orang dermawan, mereka senantiasa menampakkan pemberian dan pengorbanan mereka dari harta kekayaan yang dianugerahkan Allah kepada mereka dengan menyatakan syukur dan terima kasih kepada Allah atas limpahan karunia-Nya itu.
Banyak hadis yang meriwayatkan bahwa Nabi SAW., banyak bersedekah kepada orang-orang fakir miskin, menyantuni dan berbuat baik kepada mereka, sehingga pada suatu waktu beliau pernah menyedekahkan semua yang beliau miliki kepada orang-orang yang berhajat, sehingga beliau terpaksa tidur tanpa makan.



Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [1]
Ayat 1 s/d 11 dari [11]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

TAFSIR AL QUR 'AN SURAH AL-LAIL AYAT 1 - 21

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-LAIL
Ayat [21]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/1
1 Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),(QS. 92:1)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Lail 1 

وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى (1

Dalam ayat ini Allah bersumpah dengan malam apabila menutupi sesuatu dan menyembunyikannya di dalam kegelapan malam, pada waktu manusia dapat beristirahat dari pekerjaannya dengan tidur dan ketenteraman dan sebagainya.
2 dan siang apabila terang benderang,(QS. 92:2)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Lail 2

وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى (2

Allah bersumpah dengan siang apabila terang benderang, di waktu manusia dan binatang bergerak mencari keperluan hidup mereka.
3 dan penciptaan laki-laki dan perempuan,(QS. 92:3)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 3

وَمَا خَلَقَ ٱلذَّكَرَ وَٱلْأُنثَىٰٓ(3

(Dan apa) lafal Maa di sini bermakna Man, yakni manusia; atau dianggap sebagai Maa Mashdariyah (yang Dia telah menciptakannya, yaitu laki-laki dan perempuan) yang dimaksud adalah Adam dan Hawa, demikian pula setiap laki-laki dan perempuan lainnya. Adapun banci/wadam yang tidak dapat diketahui apakah ia sebagai laki-laki atau perempuan di sisi Allah swt., maka jika seseorang yang bersumpah bahwa dia tidak akan berbicara dengan siapa pun baik laki-laki atau perempuan, lalu dia berbicara dengan orang banci, maka dia dianggap telah melanggar sumpahnya itu.
4 sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.(QS. 92:4)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Lail 4 

إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّى (4

Allah. menerangkan bahwa perbuatan manusia itu berbeda-beda, sebagian berbuat sesat sebagian yang lain berbuat yang diridai Allah, sebagian patut mendapat ganjaran dan nikmat dan sebahagian lain patut mendapat siksa yang menyedihkan.
Dalam ayat-ayat yang lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:


أم حسب الذين اجترحوا السيئات أن نجعلهم كالذين آمنوا وعملوا الصالحات سواء محياهم ومماتهم ساء ما يحكمون
Artinya:
Apakah orang-orang yang berbuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (Q.S. Al Jasiah: 21)


لا يستوى أصحاب النار وأصحاب الجنة أصحاب الجنة هم الفائزون
Artinya:
"Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung". (Q.S. Al Hasyr: 20)
5 Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,(QS. 92:5)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Lail 5 - 7 

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى (5) وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى (6) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى (7

Allah menerangkan bahwa orang yang memberikan hartanya dan mengeluarkannya pada jalan yang baik yang diridai-Nya, berupa yang wajib ataupun sunah dan bertakwa mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhkan diri dari segala larangan-Nya; serta membenarkan adanya pahala yang terbaik, ialah surga. Allah akan menyediakan dan menyiapkan baginya jalan-jalan yang mudah.
6 dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga),(QS. 92:6)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 6

وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى (6

(Dan membenarkan perkara yang baik) yaitu makna yang terkandung di dalam lafal Laa Ilaaha Illallaah yang artinya tiada Tuhan selain Allah. Dengan kata lain, bahwa infak di jalan Allah yang dilakukannya dan bertakwa kepada-Nya yang dijalankannya itu tiada lain berangkat dari keimanannya kepada kalimat Laa Ilaaha Illallaah.
7 maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.(QS. 92:7)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 7

  فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى (7

(Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya tempat yang mudah) yaitu surga.
8 Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,(QS. 92:8)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Lail 8 - 10 

وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى (8) وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى (9) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى (10

Dalam ayat-ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang bakhil, yang kikir dan merasa dirinya cukup, tidak memerlukan lagi pertolongan-Nya dan tidak bertakwa kepada-Nya serta mendustakan pahala yang terbaik ialah surga. Bagi mereka akan disediakan-Nya kelak jalan yang sukar, yang merendahkan dirinya, yang membenamkannya ke dalam dosa dan kesalahan.
9 serta mendustakan pahala yang terbaik,(QS. 92:9)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 9

وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى (9

(Serta mendustakan perkara yang baik.)
10 maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.(QS. 92:10)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 10

فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى (10

(Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya) menyediakan baginya (tempat yang sukar) yaitu neraka. 
11 Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.(QS. 92:11)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Lail 11

وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى (11

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa hartanya tidak akan berguna bagi dirinya bila ia telah mati. Tidak ada yang akan dibawanya ke dalam liang kubur.
Dalam ayat yang lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:


ولقد جئتمونا فرادى كما خلقناكم أول مرة وتركتم ما خولناكم وراء ظهوركم
Artinya:
Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri, sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya. dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu. (Q.S. 6 Al-An'am: 94)
12 Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,(QS. 92:12)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Lail 12 - 13 

إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَى (12) وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالْأُولَى (13

Allah menerangkan bahwa manusia diciptakan-Nya dengan mempunyai kelebihan yang istimewa ialah dengan diberi-Nya akal dengan akal tersebut mereka dapat membedakan yang baik dan yang buruk, yang hak dan, yang batil.
Kebijaksanaan-Nya-lah memberi petunjuk dengan mengutus Rasul-rasul-Nya untuk menyampaikan agama-Nya yang berisikan perintah dan larangan-Nya, petunjuk kepada jalan yang diridai-Nya serta memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Allahlah pencipta seluruh alam dan sesungguhnya kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di dunia dan apa-apa yang ada di akhirat.
13 dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.(QS. 92:13)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 13

وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالْأُولَى (13

(Dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia) maka barang siapa yang mencari keduanya tanpa meminta kepada Kami berarti dia telah sesat jalan.\
14 Maka, Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.(QS. 92:14)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Lail 14 - 16 

فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّى (14) لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى (15) الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّى (16

Allah mengancam dengan api neraka atas hamba-hamba-Nya yang durhaka yang mendustakan Rasul-Nya; tidak mau beriman kepada Allah; tidak mau menurut dan mengerjakan agama yang dibawa oleh Rasul-Nya; berpaling dari jalan yang hak dan tidak mau kembali ke jalan yang benar; tidak mau bertobat mohon ampunan Allah SWT.
15 Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,(QS. 92:15)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 15

لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى (15

(Tidak ada yang masuk ke dalamnya) atau memasukinya (kecuali orang yang celaka) sekalipun lafal Al-Asyqaa ini menunjukkan arti yang paling celaka, akan tetapi makna yang dimaksud ialah orang yang celaka.
16 Yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).(QS. 92:16)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 16

 الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّى (16

(Yang mendustakan) Nabi saw. (dan berpaling) dari iman. Pengecualian yang terdapat pada ayat sebelum ayat ini merupakan takwil dari makna yang terkandung di dalam ayat lainnya yaitu, firman-Nya, "dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (Q.S. An-Nisa, 48) Dengan demikian berarti makna yang dimaksud dengan masuk neraka pada ayat 15 tadi adalah masuk untuk selama-lamanya, yakni untuk menjadi penghuni yang abadi.
17 Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,(QS. 92:17)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Lail 17 - 21 

وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى (17) الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّى (18) وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى (19) إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى (20) وَلَسَوْفَ يَرْضَى (21

Dalam ayat-ayat ini Allah menerangkan bahwa orang yang paling takwa akan dijauhkan-Nya dari neraka.
Mereka adalah orang-orang yang menafkahkan hartanya pada jalan Allah untuk membersihkan dan mendekatkan dirinya kepada Tuhannya.
Pemberiannya itu bukanlah sebagai balas budi atas kebaikan yang telah diterimanya, tetapi karena ia menafkahkan hartanya itu semata-mata mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi dan kemudian di akhirat nanti ia mengharapkan semoga ia akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.
18 Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,(QS. 92:18)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 18

الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّى (18

(Yang menafkahkan hartanya untuk membersihkannya) untuk membersihkannya di sisi Allah swt. seumpamanya dia
mengeluarkannya bukan karena ria atau pamer dan gengsi, maka setelah itu harta yang dimilikinya menjadi bersih di sisi-Nya
nanti. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. yaitu sewaktu ia membeli Bilal yang sedang disiksa
oleh majikannya karena beriman. Setelah membelinya lalu langsung memerdekakannya. Pada saat itu juga orang-orang kafir
mengatakan, bahwa tiada lain Abu Bakar melakukan hal tersebut karena ia telah berutang jasa kepadanya. Maka pada saat itu turunlah ayat ini.
19 padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,(QS. 92:19)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 19

 وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى (19

(Padahal tidak ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,)
20 tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Maha Tinggi.(QS. 92:20)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 19

إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى (20

(melainkan) tetapi hanya semata-mata (karena mencari keridaan Rabbnya Yang Maha Tinggi) artinya dia memberikan hartanya itu hanya karena mengharapkan pahala Allah.
21 Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.(QS. 92:21)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Lail 21

وَلَسَوْفَ يَرْضَى (21

(Dan kelak Dia benar-benar mendapat kepuasan) dari pahala pemberiannya itu di surga nanti. Makna ayat ini mencakup pula setiap orang yang mengerjakan amal perbuatan seperti yang telah dilakukan oleh Abu Bakar r.a. Kelak dia akan dijauhkan dari neraka dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [2]
Ayat 1 s/d 21 dari [21]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU