| 1 | Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,(QS. 94:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 1 
 
 أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (1 Hubungan surah Alam Nasyrah ini dengan sebelumnya yakni surah Ad Duha sangat kuat,  sehingga Tawus dan Umar bin Abdul Aziz menyatakan bahwa surah Ad Duha  dan surah Alam Nasyrah itu satu. Mereka membaca kedua surah tersebut  dalam satu rakaat dan tidak membatasinya dengan ucapan basmalah. Tetapi  menurut berita yang mutawatir bahwa Ad Duha dan Alam Nasyrah dua surah  meskipun terdapat hubungan arti antara keduanya, karena masing-masing  surah itu menyebut beberapa nikmat serta meminta agar mensyukurinya.
 Dalam  ayat ini Allah menyatakan bahwa Dia telah melapangkan dada Nabi-Nya dan  menyelamatkan dari kebingungan yang merisaukannya akibat kebodohan dan  keras kepala kaumnya. Mereka tidak mau mengikuti kebenaran, sedang Nabi  SAW. selalu mencari jalan untuk melepaskan mereka dari lembah kebodohan,  sehingga ia menemui jalan untuk itu dan untuk menyelamatkan mereka dari  kehancuran yang sedang mereka alami.
 Maksudnya, Allah telah  membersihkan jiwa Nabi SAW. dari segala macam perasaan cemas, sehingga  dia tidak gelisah, tidak susah dan tidak pula gusar. Dijadikan-Nya  selalu tenang dan percaya akan pertolongan dan bantuan Allah kepadanya  serta yakin bahwa Allah yang menugasinya sebagai Rasul sekali-kali tidak  akan membantu musuh-musuhnya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Alam Nasyrah 1
 
 
 أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (1 (Bukankah  Kami telah melapangkan) Istifham atau kata tanya di sini mengandung  makna Taqrir atau menetapkan, yakni Kami telah melapangkan (untukmu) hai  Muhammad (dadamu?) dengan kenabian dan lain-lainnya.
 |  
 
 | 
   | 2 | Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,(QS. 94:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 2 - 3 
 
 وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (2) الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (3 Dalam  ayat-ayat ini Allah mengungkapkan bahwa Dia berkenan meringankan beban  yang dipikulkan kepada Nabi-Nya dalam menunaikan penyebaran risalah-Nya  sehingga dengan mudah ia dapat menyampaikannya kepada manusia, dengan  jiwa yang tenteram menghadapi tantangan musuh-musuhnya walaupun  kadang-kadang tantangan itu berbahaya.
 Setelah Rasulullah SAW.  diangkat menjadi Rasul maka mulailah beliau melaksanakan tugas  menyampaikan agama Allah kepada orang-orang Quraisy karena timbul reaksi  yang kuat dari orang-orang Quraisy, beliau menyiarkan Agama Islam  dengan sembunyi-sembunyi, karena itu beliau merasakan amat berat  melakukan tugas itu; maka dengan masuk Islamnya beberapa orang pembesar  Quraisy seperti Umar bin Khattab, Sayyidina Hamzah dan lain-lain,  Rasulullah merasa ringan melaksanakan tugasnya. Hal ini ditambah lagi  dengan datangnya perintah Allah untuk menyiarkan Agama Islam dengan  terang-terangan dan adanya jaminan Allah untuk menolong beliau  sebagaimana firman-Nya:
 
 
 
 فاصدع بما تؤمر واعرض عن المشركين إنا كفيناك المستهزئين الذين يجعلون مع الله إلها آخر Artinya: Maka  sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang  diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.  Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang  memperolok-olokkan (kamu), (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya  Tuhan yang lain di samping Allah. (Q.S. Al Hijr: 94-95)
 |  
 
 | 
   | 3 | Yang memberatkan punggungmu?(QS. 94:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 2 - 3 
 
 وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (2) الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (3 Dalam  ayat-ayat ini Allah mengungkapkan bahwa Dia berkenan meringankan beban  yang dipikulkan kepada Nabi-Nya dalam menunaikan penyebaran risalah-Nya  sehingga dengan mudah ia dapat menyampaikannya kepada manusia, dengan  jiwa yang tenteram menghadapi tantangan musuh-musuhnya walaupun  kadang-kadang tantangan itu berbahaya.
 Setelah Rasulullah SAW.  diangkat menjadi Rasul maka mulailah beliau melaksanakan tugas  menyampaikan agama Allah kepada orang-orang Quraisy karena timbul reaksi  yang kuat dari orang-orang Quraisy, beliau menyiarkan Agama Islam  dengan sembunyi-sembunyi, karena itu beliau merasakan amat berat  melakukan tugas itu; maka dengan masuk Islamnya beberapa orang pembesar  Quraisy seperti Umar bin Khattab, Sayyidina Hamzah dan lain-lain,  Rasulullah merasa ringan melaksanakan tugasnya. Hal ini ditambah lagi  dengan datangnya perintah Allah untuk menyiarkan Agama Islam dengan  terang-terangan dan adanya jaminan Allah untuk menolong beliau  sebagaimana firman-Nya:
 
 
 
 فاصدع بما تؤمر واعرض عن المشركين إنا كفيناك المستهزئين الذين يجعلون مع الله إلها آخر Artinya: Maka  sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang  diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.  Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang  memperolok-olokkan (kamu), (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya  Tuhan yang lain di samping Allah. (Q.S. Al Hijr: 94-95)
 |  
 
 | 
   | 4 | Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu.(QS. 94:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 4 
 
 وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (4 Dalam  ayat ini Allah menerangkan pula bahwa Dia mengangkat derajat Nabi-Nya,  meninggikan kedudukannya dan memperbesar pengaruhnya. Apakah ada pangkat  yang lebih mulia dari pangkat nubuwah yang telah dianugerahkan Allah  kepadanya? Apakah ada yang lebih utama dari tersebarnya ke seluruh dunia  pengikut-pengikut yang setia yang patuh menjalankan  perintah-perintahnya serta menjauhi larangan-larangannya.
 Mereka  melakukan yang demikian itu karena yakin bahwa dalam menjalankan  perintah-perintahnya itu terdapat keuntungan yang besar, sedang  mendurhakainya adalah kerugian besar. Apakah ada sebutan yang lebih  mulia dan dapat membanggakan hati daripada menyebut namanya bersama nama  Allah Yang Maha Rahman, sebagai tanda kesempurnaan insani? Sebutan mana  lagi yang lebih mulia daripada sebutan yang dijadikan tanda pengakuan  kerasulannya dan pengakuan tersebut dijadikan syarat seseorang menjadi  penghuni surga.
 Selain dari itu Nabi SAW. telah membebaskan umat  manusia dari perbudakan, kebodohan dan kerusakan pikiran dan membawa  manusia kembali kepada fitrah yang menjamin kebebasan berpikir dan  berkehendak sehingga dapat menemukan yang hak dan mengetahui siapakah  sebenarnya yang harus disembah. Dengan demikian bersatulah mereka dalam  keimanan dan beribadat kepada Allah Yang Maha Esa, sesudah mereka  berbeda-beda dalam penyembahan mereka. Beliaulah yang menyingkirkan dari  mereka awan-awan kegelapan serta menerangi jalan yang harus ditempuh  untuk menuju kepada kejayaan dan kebahagiaan.
 |  
 
 | 
   | 5 | Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,(QS. 94:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 5 
 
 فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5 Dalam  ayat ini Allah mengungkapkan bahwa sesungguhnya di dalam setiap  kesempitan di situ terdapat kelapangan dan di dalam setiap kekurangan  sarana untuk mencapai suatu keinginan di situ pula terdapat jalan  keluar, jika seseorang dalam menuntut sesuatu tetap berpegang pada  kesabaran dan tawakal kepada Tuhannya. Ini adalah sifat Nabi SAW. baik  sebelum beliau diangkat menjadi Rasul maupun sesudahnya, ketika beliau  terdesak menghadapi tantangan kaumnya.
 Walaupun demikian, beliau  tidak pernah gelisah dan tidak pula mengubah tujuan tetapi beliau  bersabar menghadapi kejahatan kaumnya dan terus menjalankan dakwah  sambil berserah diri dengan tawakal kepada Allah dan mengharap pahala  daripada-Nya. Begitulah keadaan Nabi SAW. sejak permulaan dakwahnya.  Pada akhirnya Allah memberikan kepadanya pendukung-pendukung yang  mencintai beliau sepenuh hati dan bertekad untuk menjaga diri pribadi  beliau dan agama yang dibawanya, dengan keyakinan bahwa tidaklah  sempurna hidup mereka kecuali dengan menghancurkan dan meleburkan segala  sendi kemusyrikan dan kekafiran. Lalu mereka bersedia menebus pahala  dan nikmat yang disediakan di sisi Allah bagi orang-orang yang berjihad  pada jalan-Nya dengan jiwa dan harta dan semua yang mereka miliki. Maka  dengan demikian mereka telah sanggup menghancurkan kubu-kubu pertahanan  raja-raja Persia dan Romawi.
 Ayat tersebut seakan-akan menyalakan  bahwa bila keadaan telah terlalu gawat maka dengan sendirinya kita ingin  keluar dengan selamat dari kegawatan tersebut dengan melalui segala  jalan yang dapat ditempuh, sambil bertawakal kepada Allah. maka dengan  demikian tercapai kemenangan biar bagaimanapun hebatnya rintangan dan  percobaan yang dihadapi.
 Dengan ini pula Allah memberitahukan kepada  Nabi Nya bahwa keadaannya akan berubah, dari miskin menjadi kaya, dari  tidak mempunyai teman sampai mempunyai saudara yang banyak dan dari  kebencian kaumnya kepada kecintaan yang tidak ada taranya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Alam Nasyrah 5
 
 
 فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5 (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu) atau kesukaran itu (ada kelapangan) yakni kemudahan.
 |  
 
 | 
   | 6 | sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(QS. 94:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 6 
 
 إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6 Ayat  ini adalah ulangan ayat sebelumnya untuk menguatkan arti yang  terkandung dalam ayat yang terdahulu; yakni bila kesulitan itu dihadapi  dengan tekad yang sungguh-sungguh dan berusaha dengan sekuat tenaga dan  pikiran untuk melepaskan diri daripadanya, tekun dan sabar serta tidak  mengeluh atas kelambatan datangnya kemudahan, pasti kemudahan itu akan  tiba.
 |  
 
 | 
   | 7 | Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,(QS. 94:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 7 
 
 فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (7 Kemudian  sesudah Allah menyatakan nikmat-nikmat-Nya kepada Rasul-Nya dan  janji-Nya akan menyelamatkannya dari bahaya-bahaya yang menimpanya Dia  memerintahkan kepadanya agar mensyukuri nikmat-nikmat tersebut dengan  tekun beramal saleh sambil bertawakal kepada-Nya. Bila ia telah selesai  mengerjakan suatu amal perbuatan lainnya, karena dalam keadaan terus  beramal akan menemui ketenangan jiwa dan kelapangan hati. Dan ayat ini  menganjurkan agar Nabi SAW. tetap rajin dan terus menerus tekun beramal.
 |  
 
 | 
   | 8 | dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.(QS. 94:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Alam Nasyrah 8 
 
 وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8 Dalam  ayat ini Allah menegaskan agar Nabi-Nya jangan mengharapkan pahala dan  hasil amal perbuatannya hanya menuntut keridaan Allah semata-mata karena  Dialah yang sebenarnya yang dituju dalam amal ibadat dan pada-Nyalah  tempat merendahkan diri.
 |  
 
 | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar