| 1 | Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,(QS. 102:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Takaatsur 1 
 
 أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1 Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dari Abu Hurairah,  ia berkata, "Al Hakumut Takasur turun karena ada kaitannya dengan dua kabilah  dari seorang Ansar, yaitu Bani Harisah dan Bani Al Haris, mereka saling  membanggakan kabilahnya masing-masing. Salah satu dari dua kabilah itu berkata,  adakah di kalangan kamu orang besar seperti si Anu? Yang lain berkata begitu  pula, mereka berbangga-bangga dengan orang-orang yang masih hidup. Lalu mereka  bersama-sama menuju ke kubur. Salah satu dari dua kabilah itu mengatakan,  "Adakah di antara kamu orang besar seperti ini sambil menunjuk kepada satu  kuburan? Dan yang lain berkata begitu pula, lalu turunlah surah ini".
 Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa manusia sibuk  bermegah-megahan dengan banyak harta, teman dan pengikut, sehingga melalaikannya  dari kegiatan beramal. Mereka asyik dengan berbicara saja, terpedaya oleh  keturunan mereka dan teman sejawat tanpa memikirkan amal perbuatan yang  bermanfaat untuk mereka dan keluarga mereka.
 Telah diriwayatkan dari Mutarrif dari ayahnya, ia  berkata:
 
 
 
 M أتيت النبي صلى الله عليه وسلم وهو يقرأ ألهاكم التكاثر  قال يقول ابن آدم مالي ومالك يا بن آدم ليس لك من مالك إلا ما أكلت فأفنيت أو لبست  فأبليت أو تصدقت فأمضيت وما سوى ذلك فذاهب وتاركه للناس. Artinya: Saya menemui Nabi SAW membaca: "Al Hakumut Takasur"  beliau berkata. "Anak Adam berkata: inilah harta saya dan harta kamu: Hai anak  Adam! engkau tidak memiliki dari hartamu kecuali apa yang telah engkau makan dan  telah engkau habiskan atau pakaian yang kamu pakai sehingga lapuk atau harta  yang telah kamu sedekahkan sampai habis, selain itu akan hilang dan engkau  tinggalkan bagi orang lain".
 (H.R Maulim)
 Dan telah diriwayatkan pula dari Anas bahwa Nabi SAW.  bersabda:
 
 
 
 لو أن لابن آدم واديا من ذهب أحب أن يكون له واديان ولن  يملا فاه إلا التراب ويتوب الله على من تاب. Artinya: "Seandainya anak Adam memiliki satu lembah emas ia  ingin memiliki dua lembah emas dan tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas)  kecuali mulutnya diisi dengan tanah kuburan dan Allah akan memberikan ampunan  kepada orang yang bertobat".
 (HR. Anas bin Malik)
 Sementara Ahli Tafsir ada yang berpendapat bahwa maksud  ayat ini adalah bangga dalam berlebih-lebihan. Seseorang berusaha memiliki lebih  banyak dari yang lain baik harta ataupun kedudukan dengan tujuan semata-mata  untuk mencapai ketinggian dan kebanggaan, bukan untuk digunakan pada jalan  kebaikan atau untuk membantu menegakkan keadilan dan maksud baik lainnya.
 |  
 
 | 
   | 2 | sampai kamu masuk dalam kubur.(QS. 102:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Takaatsur 2 
 
 حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (2   Dalam ayat ini Allah menjelaskan keadaan  bermegah-megah di antara manusia atau dengan usaha untuk memiliki lebih banyak  dari orang lain akan terus berjalan di antara mereka sehingga mereka masuk  lubang kubur. Dengan demikian mereka telah menyia-nyiakan umur mereka untuk yang  tidak berfaedah, baik dalam hidup dunia maupun untuk kehidupan akhirat.
 Para Ulama berpendapat bahwa menziarahi kuburan adalah  obat penawar yang paling ampuh untuk melunakkan hati yang membatu, karena dengan  ziarah kubur itu manusia akan ingat mati dan Hari Akhirat, maka dengan  sendirinya akan membatasi keinginan-keinginan yang bukan-bukan.
 Nabi Muhammad SAW. bersabda:
 
 
 
 كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها فإنها تزهد في الدنيا  وتذكركم الآخرة. Artinya: "Saya pernah melarang kamu menziarahi kubur, maka  sekarang ziarahilah kubur itu, karena menziarahi kubur itu akan membatasi diri  dari kemewahan dan mengingatkan kamu kepada kehidupan akhirat.
 (lihat Tafsir Al Maragi, hal. 231, juz 30, jilid X)
 |  
 
 | 
   | 3 | Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),(QS. 102:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Takaatsur 3 
 
 كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (3 Kemudian  Allah SWT dengan ayat ini memperingatkan bahwa bermegah menimbulkan  kekacauan dan permusuhan. Sebaliknya Allah menganjurkan agar diciptakan  kerukunan hidup, bantu membantu dalam menegakkan kebenaran dan  tolong-menolong dalam kebaikan dan dalam melestarikan hidup  bermasyarakat, dengan membina akhlak yang luhur dan budi pekerti yang  baik.
 |  
 
 | 
   | 4 | dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.(QS. 102:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Takaatsur 4 
 
 ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (4 Dalam  ayat ini Allah SWT mengulang ancaman-Nya dan ini adalah ancaman sesudah  ancaman, sebagaimana seorang tuan berkata kepada hamba sahayanya:  "Kukatakan kepadamu, jangan dikerjakan. Kukatakan kepadamu jangan  dikerjakan!".
 |  
 
 | 
   | 5 | Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,(QS. 102:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Takaatsur 5 
 
 كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ (5 Dalam  ayat ini Allah memperingati dalam bentuk perintah yaitu waspadalah  terhadap tingkah lakumu yang buruk itu, karena bila kamu tahu akibat  keinginanmu untuk berlebih-lebihan, sehingga menyibukkan kamu  mengerjakan pekerjaan yang tidak bermanfaat. Pendirianmu yang kamu  anggap benar itu sebenarnya adalah salah. Itu hanya sangkaan belaka yang  pasti berubah, karena tidak sesuai dengan kenyataan. Yang harus menjadi  pendirian adalah yang sesuai dengan kenyataan yang dapat disaksikan  oleh mata, oleh perasaan atau berdasarkan dalil sahih.
 |  
 
 | 
   | 6 | niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahannam,(QS. 102:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Takaatsur 6 
 
 لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ (6 Dalam  ayat ini Allah menerangkan sebagian azab yang akan dialami oleh orang  yang bermegah-megahan itu karena kelalaian tersebut yaitu mereka akan  ditimpa azab di akhirat, mereka pasti akan melihat tempat itu dengan  mata kepala mereka sendiri, oleh sebab itu hendaknya selalu mereka  renungkan kedahsyatan azab itu dalam pikiran mereka agar membawa mereka  kepada perbuatan yang baik dan bermanfaat. Yang dimaksud dengan melihat  neraka Jahim adalah merasakan azabnya. sesuai dengan tujuan Alquran  dalam pemakaian kata-kata tersebut.
 |  
 
 | 
   | 7 | dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yaqin,(QS. 102:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Takaatsur 7 
 
 ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ (7 Kemudian  dengan ayat ini Allah menguatkan isi ayat sebelumnya, bahwa azab itu  benar-benar akan dirasakan oleh orang yang terpedaya itu. Oleh karena  itu siapa saja dan dari golongan apa saja hendaklah bertakwa kepada  Tuhannya serta menghindari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka  disiksa. Hendaknya seseorang itu memperhatikan nikmat-nikmat Allah yang  ada padanya untuk dipelihara dan dipergunakan sesuai dengan fungsi  nikmat tersebut dan hendaknya pula jangan melakukan kejahatan atau  mengada-adakan kemungkaran dan janganlah seseorang dari kamu  mengharap-harapkan ampunan Allah hanya semata-mata dengan pengakuan  beragama Islam dengan memakai nama dan gelar yang muluk-muluk. sedangkan  ia menyalahi hukum-hukum Alquran dan tindakan-tindakannya sama dengan  tindakan musuh Islam.
 |  
 
 | 
   | 8 | kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).(QS. 102:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Takaatsur 8 
 
 ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ (8   Dalam ayat ini Allah SWT, lebih memperkuat lagi  celaan-Nya terhadap mereka, bahwa sesungguhnya mereka akan ditanyai pada hari  itu tentang kenikmatan-kenikmatan yang mereka megah-megahkan di dunia, apa yang  kamu perbuat dengan nikmat-nikmat itu. Apakah kamu telah menunaikan hak Allah  daripadanya, atau apakah kamu menjaga batas-batas hukum Allah yang telah  ditentukan dalam bersenang-senang dengan nikmat tersebut. Jika kamu tidak  melakukannya, ketahuilah bahwa nikmat-nikmat itu adalah puncak kecelakaan di  hari akhirat.
 Telah diriwayatkan bahwa Umar R.A., bertanya kepada Nabi  Muhammad SAW.:
 
 
 
 أي نعيم نسأل عنه يا رسول الله? وقد أخرجنا من ديارنا  وأموالنا? فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ظلال المساكن والأشجار والأخبية التي  تقيكم الحر والبرد والماء البارد في اليوم الحار Artinya: "Nikmat apakah yang ditanyakan kepada kami, Ya  Rasulullah, padahal kami telah diusir dari kampung halaman kami dan harta  kami?". Nabi SAW. menjawab: "Naungan-naungan rumah, pohon-pohon, gubuk-gubuk  yang melindungi kamu dari udara panas dan dingin dan air yang sejuk di hari yang  panas".
 (lihat Tafsir Al Maragi, hal. 232, juz 30, jilid X).
 Dan telah diriwayatkan pula dari Nabi Muhammad SAW.,  beliau bersabda:
 
 
 
 من أصبح أمنا في سر به معافي في بدنه عنده قوت يومه فكأنما  حيزت له الدنيا بحذافيرها. Artinya: Barangsiapa yang bangun pagi dalam keadaan aman  sentosa dalam keluarganya, sehat walafiat badannya serta mempunyai bekal hidup  untuk harinya, maka seolah olah dunia dengan segala kekayaannya telah diserahkan  kepadanya.
 (lihat Tafsir Al Maragi, hal. 232, juz 30 jilid X).
 |  
 
 |