| 1 | Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,(QS. 104:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Humazah 1 
 
 وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ (1 'Ata dan Al Kalbi berkata: "Surah ini  diturunkan berkenaan dengan Akhnas bin Syuraiq. Ia senang mengejek-ejek orang  dan mencaci mereka, lebih-lebih mencaci Nabi Muhammad SAW",
 Maqatil berkata: "Surah ini turun berkenaan dengan Al  Walid bin Al Mugirah. Ia mencela Nabi Muhammad SAW., di belakang beliau dan  membantah bila berhadapan dengan beliau".
 Muhammad bin Ishaq, penulis sejarah nabawiyyah berkata:  "Senantiasa kita dengar bahwa surah ini turun berkenaan dengan Umayyah bin  Khalaf".
 Dalam ayat ini Allah mengancam bahwa kemurkaan dan  azan-Nya akan ditimpakan kepada setiap orang yang mengumpat, mencela dan  menyakiti mereka baik dihadapan maupun di belakang mereka.
 |  
 
 | 
   | 2 | Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,(QS. 104:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Humazah 2 
 
 الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ (2 Dalam  ayat ini Ia menyatakan sebab kecelakaan dan kebinasaan mereka yaitu  karena mereka memperkaya diri sendiri serta selalu menghitung-hitung  harta kekayaannya itu karena sangat cinta dan senangnya kepada harta  seakan-akan tidak ada kebahagiaan dan kemulyaan dalam hidup kecuali  karena harta. Bila ia menoleh kepada hartanya yang banyak itu ia  merasakan bahwa kedudukannya sudah tinggi dari orang-orang  sekelilingnya.
 Dia tidak merasa khawatir akan ditimpa musibah karena  ia mencerca dan merobek-robek kehormatan orang lain. Karena  kecongkakannya ia lupa dan tidak sadar bahwa maut selalu mengintainya,  tidak memikirkan apa yang akan terjadi sesudah mati dan tidak pula  merenungkan apa-apa yang akan terjadi atas dirinya.
 |  
 
 | 
   | 3 | Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya,(QS. 104:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Humazah 3 
 
 يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ (3 Kemudian  dalam ayat ini Allah menyatakan salahnya sangkaan pengumpat dan  pencerca, bahwa harta yang dimilikinya itu menjamin akan tetap hidup di  dunia selamanya. Oleh karena itu tindakan-tindakannya sama dengan  tindakan orang yang akan hidup selama-lamanya dan bila ia mati tidak  akan hidup kembali untuk menerima balasan atas amal kejahatannya selama  hidup di dunia.
 |  
 
 | 
   | 4 | sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan dalam Huthamah.(QS. 104:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Humazah 4 
 
 كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (4 Sesudah  mengancam orang-orang yang bersifat demikian dengan siksa-Nya yang  pedih. Ia menyebutkan pula sebab yang membuat mereka mengerjakan  sifat-sifat yang terkutuk itu yaitu mereka mengira bahwa semua harta  mereka itu dapat menolong mereka dalam menghadapi kesulitan-kesulitan  yang mereka hadapi. Ancaman dalam bentuk pertanyaan: "Siapakah yang  menyangka bahwa hartanya itu dapat menjamin dirinya dari mati?". Allah  menjawab: "Tidak sekali-kali tidak bahkan dia akan dilemparkan ke dalam  neraka Hutamah, tidak ada yang memperhatikannya dan tidak pula yang  memperdulikan".
 Ali R.A. pernah memberikan nasihat yang berbunyi:  "Wahai Kumail, binasalah orang-orang penimbun harta, padahal mereka  masih hidup, sedang para ulama akan kekal abadi meskipun jasad mereka  sudah hilang namun sifat-sifat keutamaan mereka tetap dikenang dalam  hati".
 Maksudnya, penimbunan harta dikutuk, dicela dan dibenci  karena manusia tidak mendapat apa-apa dari harta mereka. Sedang para  sarjana dan ulama terus menerus terpuji selama terdapat di bumi  orang-orang yang mengambil manfaat diri ilmu mereka.
 |  
 
 | 
   | 5 | Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?(QS. 104:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Humazah 5 - 6 
 
 وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6 Dalam  ayat-ayat ini Allah menggambarkan betapa dahsyatnya neraka Hutamah  dalam bentuk pertanyaan: "Tahukah engkau apa Hutamah?". Allah menjawab;"  Hutamah yaitu api yang disediakan Allah untuk menyiksa orang-orang yang  durhaka dan berdosa. Tidak ada yang mampu mengetahui apa hakikatnya  kecuali Allah penciptanya.
 |  
 
 | 
   | 6 | (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,(QS. 104:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Humazah 5 - 6 
 
 وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6 Dalam  ayat-ayat ini Allah menggambarkan betapa dahsyatnya neraka Hutamah  dalam bentuk pertanyaan: "Tahukah engkau apa Hutamah?". Allah menjawab;"  Hutamah yaitu api yang disediakan Allah untuk menyiksa orang-orang yang  durhaka dan berdosa. Tidak ada yang mampu mengetahui apa hakikatnya  kecuali Allah penciptanya.
 |  
 
 | 
   | 7 | Yang (naik) sampai hati.(QS. 104:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Humazah 7 
 
 الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ (7 Dalam  ayat ini Allah menyatakan bahwa api yang menyala-nyala itu berbeda  dengan api dunia. Ia menjilat dan naik sampai ke hulu hati. Ia masuk ke  dalam rongga perut sampai ke dada dan membakar hati. Hati adalah yang  paling merasa sakit dari anggota-anggota badan lainnya, maka apabila api  sampai membakar hati berarti siksa yang dirasakannya itu sudah sampai  ke puncaknya.
 |  
 
 | 
   | 8 | Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,(QS. 104:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Humazah 8 
 
 إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (8   Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa api  tersebut berlapis-lapis mengelilingi mereka. Mereka tidak dikeluarkan dari  padanya dan tidak pula mampu keluar sendiri. Dalam ayat lain yang hampir sama  maksudnya, Allah berfirman:
 
 
 
 كلما أراد أن يخرجوا منها من غم أعيدوا فيها  Artinya: Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka  lantaran mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya.
 Q.S (Al Hajj): 22.
 |  
 
 | 
   | 9 | (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.(QS. 104:9) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Humazah 9 
 
 فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (9 Dalam  ayat ini Allah menjelaskan keadaan orang-orang penghuni neraka Hutamah,  yaitu yang dipahami dari kata "Muqatil" bahwa pintu-pintu neraka itu  ditutup rapat, sedang mereka diikat pada tiang tiang besi, tidak pernah  pintu-pintu itu dibuka dan di sana penuh dengan segala macam  penderitaan.
 Tujuannya adalah untuk menjadikan mereka putus-asa untuk dapat keluar dari neraka Hutamah itu.
 Semoga  Allah menyelamatkan kita dari kemurkaan-Nya dan memelihara kita dari  kedahsyatan api neraka itu dengan fa'al dan karunia-Nya. Amin.
 |  
 
 | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar