Sabtu, 15 Februari 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AT-TAHRIM AYAT 1 - 12

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AT TAHRIIM
Ayat [12]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/1
1Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 66:1)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 1

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ تَبْتَغِي مَرْضَاةَ أَزْوَاجِكَ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (1

Pada ayat ini Allah SWT menegur Nabi SAW. karena dia bersumpah tidak akan meminum lagi madu, padahal madu itu adalah minuman halal. Sebabnya hanyalah karena menghendaki kesenangan hati istri-istrinya.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari `Aisyah. Ia berkata: "Rasulullah SAW. itu suka yang manis-manis dan senang madu. Di kala ia kembali pada waktu Asar, ia pergi ke rumah istrinya. Waktu itu ia tinggal pada Zainab binti Jahasy dan minum madu di sana. Maka bersepakatlah `Aisyah dengan Hafsah bahwa siapa saja di antara mereka berdua didatangi Nabi SAW. hendaklah ia berkata kepadanya: Saya mencium dari engkau ya Rasulullah bau magafis (yaitu buah karet yang rasanya manis tetapi baunya busuk). Apakah engkau memakan magafis? "Nabi menjawab: "Tidak, tetapi saya hanya meminum madu di rumah Zaenab binti Jahasy. Kalau begitu, saya tidak akan mengulangi lagi dan saya telah bersumpah. Hal ini, ditegaskan di muka Hafsah karena kebetulan Hafsahlah yang didatangi. Maka Hafsah memberitahukan kepada Aisyah kejadian itu. Padahal Nabi SAW. Sangat merahasiakannya.
Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah SWT, Maha Pengampun atas dosa hamba-Nya yang bertobat, dan Dia telah mengampuni kesalahan Nabi SAW. yang telah bersumpah tidak mau lagi meminum madu. Padahal madu itu adalah minuman yang halal.
2Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. 66:2)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 2

قَدْ فَرَضَ اللَّهُ لَكُمْ تَحِلَّةَ أَيْمَانِكُمْ وَاللَّهُ مَوْلَاكُمْ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ (2

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa Dia telah menetapkan satu ketentuan yaitu, wajib bagi seseorang membebaskan dirinya dari sumpahnya dengan membayar kifarat sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT.

فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ
Artinya:
Maka kifarat (melanggar) sumpah itu ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. (Q.S Al Ma'idah: 89).
Sumpah yang wajib dilanggar ialah jika bersifat menghalalkan sesuatu yang hukumnya haram, atau sebaliknya ialah mengharamkan sesuatu yang halal.
Diriwayatkan bahwa Nabi SAW., telah memenuhi ketentuan Allah tersebut di atas, membebaskan diri dari sumpahnya dengan membayar kifarat yaitu memerdekakan seseorang budak. Allah sebagai pelindung, menguasai sepenuhnya, untuk memenangkan kepada musuh-musuh, memudahkan menempuh jalan yang menguntungkan di dunia dan di akhirat, memberikan hidayah dan bimbingan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dia Maha Mengetahui apa yang mendatangkan maslahat, Maha Bijaksana di dalam mengatur segala sesuatunya, tidak akan melarang dan memerintahkan sesuatu kecuali tujuan-Nya ialah maslahat.

3Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari isteri-isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah), dan Allah memberitahukan hal itu (semua pembicaraan antara Hafsah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu Hafsah bertanya:` Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu? `Nabi menjawab:` Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal `.(QS. 66:3)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 3

وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا فَلَمَّا نَبَّأَتْ بِهِ وَأَظْهَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهُ وَأَعْرَضَ عَنْ بَعْضٍ فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِ قَالَتْ مَنْ أَنْبَأَكَ هَذَا قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ الْخَبِيرُ (3

Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan satu peristiwa yang terjadi pada diri Nabi SAW. yaitu ketika Nabi SAW. meminta kepada Hafsah (salah seorang istrinya) merahasiakan dan tidak memberitahukan kepada siapa pun bahwa dia pernah meminum madu di rumah Zaenab binti Jahasy lalu ia bersumpah tidak akan mengulangi hal itu lagi. Setelah Hafsah memberitahukan kepada `Aisyah hal yang diminta merahasiakannya, dan Allah memberitahukan kepada Nabi percakapan yang terjadi antara Hafsah dan `Aisyah tentang hal tersebut, maka Nabi SAW. memberitahu Hafsah tentang perbuatannya, yang telah menyiarkan rahasia Nabi yaitu bahwa beliau pernah meminum madu di rumah Zaenab binti Jahasy dan tidak akan mengulanginya lagi, tetapi disembunyikan mengenai sumpah Nabi tentang hal tersebut. Tatkala Nabi memberitahu Hafsah tentang pembicaraannya dengan `Aisyah, Hafsah heran, dan bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Ia menyangka bahwa Aisyahlah yang memberitahukannya. Nabi SAW. menjawab: "Bahwa yang memberitahukannya ialah Allah SWT. Tuhan Yang Maha Mengetahui segala rahasia dan bisikan, maha mengenal apa yang ada di bumi dan apa yang ada di langit, tiada sesuatu yang tersembunyi bagi-Nya, sebagaimana di jelaskan-Nya dalam ayat lain.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ
Artinya:
Sesungguhnya bagi Allah (tidak ada satu pun yang tersembunyi. (Q.S Ali Imran: 5).

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Tahriim 3

وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا فَلَمَّا نَبَّأَتْ بِهِ وَأَظْهَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهُ وَأَعْرَضَ عَنْ بَعْضٍ فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِ قَالَتْ مَنْ أَنْبَأَكَ هَذَا قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ الْخَبِيرُ (3

(Dan) ingatlah (ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya) yakni kepada Siti Hafshah (suatu pembicaraan) tentang mengharamkan Siti Mariyah atas dirinya, kemudian Nabi saw. berkata kepada Siti Hafshah, "Jangan sekali-kali kamu membuka rahasia ini." (Maka tatkala menceritakan peristiwa itu) kepada Siti Aisyah, ia menduga bahwa hal ini tidak dosa (dan Allah memberitahukan hal itu) Dia membukanya (kepadanya) yakni kepada Nabi Muhammad tentang pembicaraan Siti Hafshah kepada Siti Aisyah itu (lalu dia memberitahukan sebagiannya) kepada Siti Hafshah (dan menyembunyikan sebagian yang lain) sebagai kemurahan dari dirinya terhadap dia. (Maka tatkala dia, Muhammad, memberitahukan pembicaraan itu, lalu Hafshah bertanya, "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab, "Telah diberitahukan kepadaku oleh Yang Maha Mengetahui lagi Maha Waspada") yakni Allah swt.
4Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.(QS. 66:4)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 4

إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ (4

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa jika Hafsah dan `Aisyah mau bertobat kepada Allah, mengatakan bahwa dirinya telah menyalahi kehendak Nabi SAW. keduanya cinta kepada apa yang dicintai Nabi, dan membenci apa yang dibenci Nabi SAW. berarti keduanya telah cenderung untuk menerima kebaikan.
Diriwayatkan dari Ibnu `Abbas bahwasanya dia berkata: "Saya senantiasa ingin menanyakan kepada Umar R.A. tentang dua istri Nabi SAW. yang ditujukan kepadanya firman Allah: "Jika kamu berdua bertobat kepada Allah sampai Umar menunaikan ibadah haji dan saya pun menunaikan ibadah haji bersama dia. Pada waktu itulah ketika Umar di dalam perjalanannya mampir berwudu' dan saya gugur kedua tangannya, saya bertanya: "Wahai Amirul Mukminin Siapakah kedua istri Nabi yang ditujukan firman Allah kepadanya: "Jika kamu berdua bertobat kepada Allah....." Maka Umar R.A. menjawab: Wahai Ibnu Abbas! Kedua istri Nabi SAW. yang dimaksud itu ialah Aisyah dan Hafsah. Tetapi kalau kedua (`Aisyah dan Hafsah) tetap sepakat berbuat apa yang menyakiti hati Nabi SAW. dengan menyiarkan rahasianya, namun tidaklah keduanya dapat menyusahkan Nabi, karena Allah-lah pelindungnya, membantunya di dalam urusan agamanya dan semua hal yang dihadapinya, dan begitu pula Jibril, dan orang-orang mukmin yang saleh, serta para malaikat pun turut menolong dan membantunya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Tahriim 4

إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ (4

(Jika kamu berdua bertobat) yakni Siti Hafshah dan Siti Aisyah (kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong) cenderung untuk diharamkannya Siti Mariyah, artinya, kamu berdua merahasiakan hal tersebut dalam hati kamu, padahal Nabi saw. tidak menyukai hal tersebut, dan hal ini adalah suatu perbuatan yang berdosa. Jawab Syarat dari kalimat ini tidak disebutkan, yakni jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka tobat kamu diterima. Diungkapkan dengan memakai lafal quluubun dalam bentuk jamak sebagai pengganti dari lafal qalbaini, hal ini tiada lain karena dirasakan amat berat mengucapkan dua isim tatsniah yang digabungkan dalam satu lafal (dan jika kamu berdua saling bantu-membantu) lafal tazhaahara artinya bantu-membantu. Menurut qiraat yang lain dibaca tazhzhaharaa bentuk asalnya adalah Tatazhaaharaa, kemudian huruf ta yang kedua diidgamkan ke dalam huruf zha sehingga jadilah tazhzhaaharaa (terhadapnya) terhadap Nabi saw. dalam melakukan hal-hal yang tidak disukainya, yakni membuat susah Nabi saw. (maka sesungguhnya Allah adalah) lafal huwa ini merupakan dhamir fashl (Pelindungnya) maksudnya, yang menolongnya (dan begitu pula Jibril dan orang-orang mukmin yang saleh) seperti Abu Bakar dan Umar r.a. Lafal ini diathafkan secara mahall kepada isimnya inna, yakni begitu pula mereka akan menjadi penolongnya (dan selain dari itu malaikat-malaikat) yaitu sesudah pertolongan Allah dan orang-orang yang telah disebutkan tadi (adalah penolongnya pula) maksudnya mereka semua menjadi penolong Nabi terhadap kamu berdua.
5Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri-isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.(QS. 66:5)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 5

عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تَائِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سَائِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا (5

Ayat ini berisi ancaman dari Allah SWT terhadap istri-istri yang menyakiti hati Nabi saw bahwa jika Nabi saw menceraikan istri-istrinya itu, boleh jadi Allah menggantinya dengan istri-istri baru yang lebih baik dari mereka, baik keislamannya maupun keimanannya. Istri-istri yang tekun kepada ibadat, bertobat kepada Allah, patuh kepada perintah-perintah Rasul, yang sebagian janda dan sebagian yang lain masih perawan.
Diriwayatkan dari Anas R.A. dari Umar R.A. ia berkata: Telah sampai kepadaku bahwa sebagian istri-istri Nabi bersikap keras kepada Nabi dan menyakiti hati beliau. Maka saya selidiki hal ini. Saya menasihatinya satu persatu dan melarangnya menyakiti hati Nabi SAW., saya berkata: "Jika kalian tetap tidak mau taat maka boleh jadi Allah memberikan kepada Nabi, istri-istri baru yang lebih baik dari kalian. Dan setelah saya menemui Zaenab ia berkata: Wahai Ibnu Khattab! Apakah tidak ada Rasulullah usaha untuk menasihati istri-istrinya? Maka nasihatilah mereka itu sampai mereka itu, tidak diceraikan, maka turunlah ayat ini.
6Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS. 66:6)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6

Dalam ayat ini firman Allah ditujukan kepada orang-orang yang percaya kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, yaitu memerintahkan supaya mereka, menjaga dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu, dengan taat dan patuh melaksanakan perintah Allah, dan mengajarkan kepada keluarganya supaya taat dan patuh kepada perintah Allah untuk menyelamatkan mereka dari api neraka.
Di antara cara menyelamatkan diri dari api neraka itu ialah mendirikan salat dan bersabar, sebagaimana firman Allah SWT.

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
Artinya:
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu mengerjakannya (Q.S Taha: 132).
dan dijelaskan pula dengan firman-Nya:

وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ (214
Artinya:
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. (Q.S Asy Syu'ara': 214).
Diriwayatkan bahwa ketika ayat ke 6 ini turun, Umar berkata: "Wahai Rasulullah, kami sudah menjaga diri kami, dan bagaimana menjaga keluarga kami?" Rasulullah SAW. menjawab: "Larang mereka mengerjakan apa yang kamu dilarang mengerjakannya dan perintahkanlah mereka melakukan apa yang Allah memerintahkan kepadamu melakukannya. Begitulah caranya meluputkan mereka dari api neraka. Neraka itu dijaga oleh malaikat yang kasar dan keras yang pemimpinnya berjumlah sembilan belas malaikat, mereka dikuasakan mengadakan penyiksaan di dalam neraka, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Allah.
7Hai orang-orang yang kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan.(QS. 66:7)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 7

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (7

Pada ayat ini Allah SWT mengeluarkan satu ketegasan yang ditujukan kepada orang-orang kafir, bahwa di hari kemudian nanti, tidak ada lagi gunanya mereka itu mengemukakan uzur dan alasan, menginginkan satu kehendak dan harapan Waktu dan kesempatan untuk mengemukakan uzur dan harapan sudah lewat. Hari Kiamat itu, hanyalah hari untuk mempertanggungjawabkan dan menerima pembalasan dari apa yang telah dikerjakan di dunia, sebagaimana firman Allah dalam ayat, berbunyi:

بِعَظْمٍ ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِبَغْيِهِمْ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (146

Artinya:
Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar. (Q.S Al An'am: 146).
dan dijelaskan pula dalam ayat.

ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِمَا كَفَرُوا وَهَلْ نُجَازِي إِلَّا الْكَفُورَ (17
Artinya:
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (Q.S Saba': 17).
8Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan:` Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu `.(QS. 66:8)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Tahriim 8

8)يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ يَوْمَ لا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

(Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya) dapat dibaca nashuuhaa dan nushuuhaa, artinya tobat yang sebenar-benarnya, bertobat tidak akan mengulangi dosa lagi, dan menyesali apa yang telah dikerjakannya (mudah-mudahan Rabb kalian) lafal 'asaa ini mengandung makna tarajji, yakni sesuatu yang dapat diharapkan akan terjadi (akan menutupi kesalahan-kesalahan kalian, dan memasukkan kalian ke dalam surga-surga) yakni taman-taman surga (yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan) Allah tidak akan memasukkan ke dalam neraka (Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dia; sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan mereka) maksudnya, di depan mereka terang benderang oleh cahayanya (dan) cahaya itu pun memancar pula (di sebelah kanan mereka. Mereka berkata) lafal yaquuluuna merupakan jumlah isti'naf atau kalimat baru: ("Ya Rabb kami! Sempurnakanlah bagi kami cahaya kami) hingga sampai ke surga, sedangkan orang-orang munafik cahaya mereka padam (dan ampunilah kami) wahai Rabb kami (sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.").
9Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.(QS. 66:9)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 9

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (9

Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya, Muhammad SAW megangkat senjata dan memerangi orang-orang kafir dengan sungguh-sungguh dan memberi ancaman serta bertindak tegas dan keras kepada orang-orang munafik, serta menjelaskan kepada mereka, bahwa mereka akan mengalami kekecewaan di akhirat nanti atas kemunafikannya itu. Oleh karena itu, Nabi SAW. pernah mengusir secara tegas sebagian orang-orang munafik dan menyuruh keluar dari Mesjid Jami', yang penuh sesak manusia. Mereka itu akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat tinggal, sebagaimana Allah menjelaskan dalam ayat yang lain.

إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا (66
Artinya:
Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan kediaman (Q.S Al Furqan: 66).
Dan dijelaskan pula dalam ayat lain.

فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا (97
Artinya:
Orang-orang itu tempatnya neraka Jahanam dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali. (Q.S An Nisa': 97).
10Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya):` Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka) `.(QS. 66:10)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 10

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَةَ نُوحٍ وَامْرَأَةَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ (10

Dalam ayat ini Allah SWT membuat satu perumpamaan yang menjelaskan keadaan orang-orang kafir yang tidak berguna dan tidak berpengaruh baginya pelajaran dan nasihat dari orang-orang mukmin yang jujur, antara lain para nabi dan para rasul karena gelapnya hati mereka, tidak ada kesediaan mereka untuk beriman dan rusaknya fitrah mereka yaitu Walihan istri Nabi Nuh dan Wali'ah istri Nabi Lut. Keduanya di dalam asuhan dan pengawasan dua orang Nabi, yang mestinya dapat memberikan petunjuk sehingga memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, tetapi keduanya tidak mau, bahkan keduanya berbuat khianat dan kekafiran. Walihan menuduh suaminya gila, sedang Wali'ah menuntun kaum suaminya untuk berbuat yang tidak wajar dan tidak sopan terhadap tamu-tamu suaminya yaitu para malaikat. Keakraban kedua istri-istri itu dengan suami-suaminya yaitu Nabi Nuh dan Nabi Lut, dua hamba Allah yang saleh, tidaklah dapat membendung dan mencegah keduanya dari berbuat khianat dan kafir. Karena itu kedua istri itu pantas mendapat azab Allah SWT dan akan dimasukkan ke dalam neraka bersama rombongan penghuni neraka, sebagai balasan yang setimpal dari perbuatan keduanya yang jahat, yang merupakan dosa besar.
11Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata:` Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim `,(QS. 66:11)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 11

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (11

Pada ayat ini, Allah SWT membuat perumpamaan sebaliknya yaitu keadaan orang-orang yang beriman. Perumpamaan itu ialah Asiah binti Muzahim istri Firaun. Dalam perumpamaan itu Allah menjelaskan bahwa hubungan orang-orang mukmin dengan orang-orang kafir tidak akan membahayakan kalau diri itu murni dan suci dari kotoran. Sekalipun Asiah binti Muzahim berada di bawah pengawasan suaminya, musuh Allah yang sangat berbahaya, yaitu Firaun, tetapi ia tetap beriman. Ia selalu memohon dan berdoa yang artinya: "Ya Tuhanku!, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim".
12dan (ingatlah) Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.(QS. 66:12)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Tahriim 12

وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ (12

Pada ayat ini Allah SWT sekali, lagi membuat perumpamaan bagi orang-orang mukmin, yaitu keadaan Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya dan telah diberikan keramat di dunia dan di akhirat. Ia dipilih Tuhannya, karena ia memberi reaksi kepada Jibril tentang pengisian rahimnya dengan ucapan sebagaimana diabadikan di dalam Alquran:

إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا (18
Artinya:
"Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhanku Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". (Q.S Maryam: 18)
Dengan demikian mantaplah kesalehannya dan kesempurnaan kesuciannya, maka ditiupkanlah ke dalam rahimnya oleh Jibril A.S sebagaimana roh ciptaan Allah, yang mewujudkan seorang Nabi yaitu Isa A.S bin Maryam binti Imran, membenarkan syariat Allah SWT dan kitab-kitab yang diturunkan-Nya kepada Nabi-Nya. Dia termasuk dan terbilang orang yang bertakwa, tekun beribadah, merendahkan diri kepada Tuhan-Nya dan taat kepada-Nya.
Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya bahwa Tuan (Penghulu) wanita penghuni surga ialah Maryam lalu Fatimah menyusul Khadijah dan 'Aisyah.
Di dalam kitab sahih diterangkan bahwa laki-laki yang sempurna, banyak bilangannya tetapi perempuan yang sempurna hanya empat yaitu Asiah binti Muzahim istri Firaun, Maryam binti 'Imran, Khadijah binti Khuwailid dan Fatimah binti Muhammad. Sedangkan kelebihan Siti Aisyah atas wanita-wanita yang lain seperti kelebihan Zarid atas makanan-makanan yang lain.

Halaman FirstPreviousNextLastBalik Ke Atas  Total [1]
Ayat 1 s/d 12 dari [12]


Sumber Tafsir dari : 

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU