Enam Wasiat Rasulullah SAW
Rasulullah saw. bersabda; “Ada enam perkara baik, tetapi enam perkara lainnya lebih baik daripadanya. Diantaranya;
1.Keadilan
itu baik, tetapi keadilan yang dijalankan oleh seorang pemimpin itu
lebih baik. Sebab, seorang pemimpin yang tidak adil, seperti awan tanpa
hujan.
2.Sabar itu baik, tetapi sabar yang dilakukan oleh
orang fakir itu lebih baik. Orang fakir yang tidak sabar, seperti lampu
yang tidak ada sinarnya.
3.Wara’ (sifat hati-hati dalam agama) itu baik, tetapi wara’ yang
dilakukan oleh seorang ulama itu lebih baik. Seorang ulama yang tidak
memiliki sifat wara’, seperti pohon yang tidak ada buahnya.
4.Kedermawanan
itu baik, tetapi kedermawanan yang dilakukan oleh orang kaya itu lebih
baik. Orang kaya yang tidak dermawan, seperti tanah yang gersang.
5.Tobat
itu baik, tetapi tobat yang dilakukan oleh seorang pemuda itu lebih
baik. Pemuda yang tidak mau bertobat, seperti sungai yang tidak ada
airnya.
6.Malu itu baik, tetapi malu yang disandang oleh
seorang wanita itu lebih baik. Dan, wanita yang tidak mempunyai sifat
malu, seperti masakan yang tidak ada garamnya.
Home » Archives for 07/30/13
Selasa, 30 Juli 2013
PELITA HATI : Rahasia Dibalik Musibah dan Bencana
Rahasia Dibalik Musibah dan Bencana
Masih akan terus terjadi bencana dan musibah. Berulang lagi. Tak dapat diprediksi peristiwa dan kejadiannya. Selalu mengejutkan dan mendadak. Sekalipun dengan alat dan teknologi modern sekarang ini sudah dapat di deteksi dari awal. Tetapi seperti nya segala menjadi lambat. Kemudian harus mengakibatkan korban manusia yang banyak.
Masih akan terus terjadi bencana dan musibah. Berulang lagi. Tak dapat diprediksi peristiwa dan kejadiannya. Selalu mengejutkan dan mendadak. Sekalipun dengan alat dan teknologi modern sekarang ini sudah dapat di deteksi dari awal. Tetapi seperti nya segala menjadi lambat. Kemudian harus mengakibatkan korban manusia yang banyak.
Beberapa
bulan belakangan ini peristiwa musibah dan bencana alam terus
berulang-ulang. Tak ada jeda. Semuanya membuat kita menjadi sangat
prihatin dan sedih. Membawa korban manusia yang begitu banyak. Banjir di
Jakarta. Berapa kerugiannya? Kecelakaan kereta api di Pemalang, yang
menewaskan 35 orang, dan puluhan lainnya.
Disurul banjir bandang yang terjadi di Wasior (Papua), wailayah pantai
itu, luluh lantak, dan korban yang tewas ratusan, dan banyak hilang.
Belum usai di Wasior, berlangsung pula peristiwa tsunawi yang
menghancurkan kepulauan Mentawai. Ratusan yang hilang dan ratusan
lainnya yang hilang. Daratan Mentawai itu disapu gelombang pasang.
Semuanya habis. Terakhir gunung Merapi di dekat kota Yogyakrata ,
meletus, dan banyak korban manusia.
Jauh
sebelumnya pusat vulkanologi sudah memberikan peringatan, tentang
bahaya gunung Merapi, yang sewaktu-waktu dapat meletus. Tetapi, proses
evakuasi b erlangsung lambat. Karena berbagaki faktor. Sampai
benar-benar gunugn Merapi meletus dan mengeluarkan awan panas. Banyak
korban. Termasuk ‘sesepuh’ Mb ha Maidjan.
Sebenarnya
pemerintah mempunyai kemampuan mekukan tindakan yang sifatnya darurat
(kontingensi), dan memaksa penduduk meninggalkan tempat tinggal mereka.
Karena kondisi sudah sangat memaksa. Kenyataan terlambat dan menimbulkan
korban. Kampung-kampung yan g diterjang abu dan awan panas dari gunung
Merapi semua hancur luluh lantak. Tak bersisa termasuk binatang ternak
milik penduduk.
Daerah-daerah
yang menjadi tempat-tempat bencana dan sudah mendapatkan data-data yang
sifatnya benar (valid), seharusnya pemerintah bertindak cepat,
mengantisipasi dan mengambil tindakan yang cepat guna menghadapi
bencana. Langkah-langkah itu setidaknya mengurangi dampak dari bencana
yang bakal timbul. Misalnya, Jepang negeri yang sering terkena gempa.
Tetapi pemerintahnya sudah mengantisipasi dengan tindakan-tindakan yang
jelas dan terencana. Termasuk mendirikan bangunan dan rumah yang tahan
gempa.
Peristiwa yang menimpa
wilayah Suematera Barat dankota Padang, sebelumnya sudah ada informasi
dan data-data tentang kemungnkinan akan terjadi gempa dan tsunami.
Seharusnya pemerintah mengambil langkah-langkah darurat, mengantisipasi
kemungkian terjadinya gempa dan tsunami itu. Tetapi , semuanya tidak
dilakukan, dan akhirnya hanya melihat hancurnya kota Padang, dan bahkan
di Pariaman ada beberapa desa yang terkubur, dan ratusan warganya ikut
terkubur.
Sekarang, berdasarkan
penelitian yang ada, kemungkinan masih akan terjadi gampa dan tsunami
yang lebih dahsyat dibandingkan dengan kejadian kemarin yang
menghancurkan kepulajuan Mentawai. Gempa dan tsunami kemarin, baru
‘warning’,dan akan terjadi lagi gempa yang lebih dahsyat akan terjadi di
kepulauan Mentawai. Tindakan danlangkah apa yang akan disiapkan oleh
pemerintah menghdapai peristiwa itu? Inilah pertanyaan penting, dan
pemerintah seharusnya mengambil langkah-langkah yang konkrit untuk
menyelamatkan penduduk yang kemungkinan akan terkena gempa dan tsunami
di kepalauan Mentawai.
Selanjutnya,
yang paling berpengaruh bagi kehidupan,khususnya di Jakarta, dan bakal
berdampak kepada Indonesia, tak lain adalah kota Jakarta. Akibatnya
tidak adanya kebijakan sistem transportasi di kota Jakarta ini, sebagai
kota yang menujju megapolitan, yang menjadi pusat ekonmi dan
pemerintahan, di masa depan akan terancam menjadi stagnan.
Kehdupan
di Jakarta menjadi tidak produktif dan tidak efisien. Waktu terlalu
banyak yang terbuang di jalanan. Hanya karna sistem transportasi yang
sangat tidak memadai. Orang banyak menggunakan kenderaan pribadi.
Sementara itu, tidak tindakan apapun, yang dijalankan untuk mengurangi
dampak dari kemacaten yang ada. Gagasan dari Pemda DKI Jakarta membuat
‘Busway’, perlahahn –lahan, juga tak mampu mengatasi jumlah penumpang
yang terus bertambah, dan sementara sarana transportasi yang ada sangat
terbatas.
Peristiwa Senin
kemarin, yang mengakibatkan seluruh kota Jakarta lumpuh total, karna
banjiar, sebuah gambaran suramnya masa depan kota Jakrta sebagai pusat
pemerintahan dan ekonomi. Tidak mampu mengantisipasi kemungkinan bencana
alam seperti banjir. Tanpa banjirnya pun Jakartai sudah macet, setiap
hari. Dari satu tempat ke tempat lainnya dengan mengguankan kenderaan
mobil pribadi sudah menghabiskan waktu berjam-jam. Orang terbelenggu di
dalam kenderaan setiap hari.
Sekarang
orang-orang yang dahulunya tinggal dipinggiran kota,kembali ke
pusat-pusat kota, dan tinggal di apartemen. Tinggal di apartemen. Apakah
ini sebuah solusi menghadapi problem ibu kota sekarangini? Tinggal di
apartemen bukan tidak ada masalah. Pasti akan timbul masalah baru.
Masalah sosial,lingkungan,budaya, dan bahkan masalah moral.
Bencana
alam, musibah, dan berbagai persoalan yang belakangan ini timbul,
seharusnya kita bersama sebagai sebuah bangsa harus dapat menghambil
pelajaran dan mengambil tindakan bersama mengatasi masalah yang akan
timbul. Bagaimana bisa hidup dengan lebih baik? Indonesia tidak menjadi
negeri bencana dan musibah, yang mengakibatkan penduduknya terus
menderita.
Maka, tadaburi
(pelajari) apa yang difirmankan Allah Ta'ala, di dalam surah al-A'raf ,
ayat 96-102, di mana Allah akan memberikan keberkahan dan kebahagiaan
kepada negeri yang penduduknya beriman dan bertakwa, dan sebaliknya
akan memberikan azab terhadap mereka yang mendustakan (tidak beriman)
kepada Allah, dan memang sebagian besar manusia tidak beriman.
Wallahu’alam.
********
sumber : http://www.eramuslim.com
PILITA HATI : Macam-macam hati
Macam-macam hati
Hati
merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia. Hati ini tidak akan
terlepas dari tanggung jawab yang dilakukannya kelak di akhirat,
sebagaimana firman Allah: "Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabnya." (Al-Isra: 36).
Dalam
tubuh manusia kedudukan hati dengan anggota yang lainnya adalah ibarat
seorang raja dengan seluruh bala tentara dan rakyatnya, yang semuanya
tunduk di bawah kekuasaan dan perintahnya, dan bekerja sesuai dengan apa
yang dikehendakinya.
" Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
" Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
1. Hati yang sehat
Yaitu
hati yang terbebas dari berbagai penyakit hati. Firman Allah: "(Yaitu)
di hari yang harta dan anak-anak tidak akan bermanfaat kecuali siapa
yang datang mengharap Allah dengan membawa hati yang selamat."
(Asy-Syura: 88-89).
Ayat ini sangatlah mengesankan, di sela-sela harta benda yang diburu dan dikejar-kejar orang, dan anak-anak laki-laki yang sukses dengan materinya dan sangat dibanggakan, ternyata itu semua tidak akan memberi manfaat kecuali siapa yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat.
Ayat ini sangatlah mengesankan, di sela-sela harta benda yang diburu dan dikejar-kejar orang, dan anak-anak laki-laki yang sukses dengan materinya dan sangat dibanggakan, ternyata itu semua tidak akan memberi manfaat kecuali siapa yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat.
Yaitu
selamat dari semua nafsu syahwat yang bertentangan dengan perintah
Allah dan laranganNya, dan dari semua syubhat yang memalingkan dari
kebenaran, selamat dari peribadatan dan penghambaan diri kepada selain
Allah, selamat dari berhukum dengan hukum yang tidak diajarkan oleh
Allah dan RasulNya, dan mengikhlaskan seluruh peribadatannya hanya
karena Allah, iradahnya, kecintaannya, tawakkalnya, taubatnya, ibadah
dalam bentuk sembelihannya, takutnya, raja'nya, diikhlaskannya semua
amal hanya kepada Allah.
Apabila ia mencintai maka cintanya karena Allah,
apabila ia membenci maka bencinya karena Allah,
apabila ia memberi maka memberinya karena Allah,
apabila menolak maka menolaknya karena Allah.
apabila ia membenci maka bencinya karena Allah,
apabila ia memberi maka memberinya karena Allah,
apabila menolak maka menolaknya karena Allah.
Dan
tidak hanya cukup dengan ini, sampai ia berlepas diri dari semua bentuk
keterikatan dan berhukum yang menyelisihi contoh dari Rasulullah. Maka
hatinya sangat tertarik dengan ikatan yang kuat atas dasar mengikuti
jejak langkah Rasulullah semata, dan tidak mendahulukan yang lainnya
baik ucapan maupun perbuatannya.
Firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya, bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Hujurat: 1).
Firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya, bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Hujurat: 1).
2. Hati yang mati
Yaitu
kebalikan dari hati yang sehat, hati yang tidak mengenal dengan
Rabbnya, tidak melakukan ibadah sesuai dengan apa yang perintahkanNya,
dicintaiNya dan diridhaiNya. Bahkan selalu memperturutkan nafsu dan
syahwatnya serta kenikmatan dan hingar bingarnya dunia, walaupun ia tahu
bahwa itu amatlah dimurkai oleh Allah dan dibenciNya.
Ia tidak pernah peduli tatkala memuaskan diri dengan nafsu syahwatnya itu diridhaiNya atau dimurkaiNya, dan ia menghambakan diri dalam segala bentuk kepada selain Allah.
Ia tidak pernah peduli tatkala memuaskan diri dengan nafsu syahwatnya itu diridhaiNya atau dimurkaiNya, dan ia menghambakan diri dalam segala bentuk kepada selain Allah.
Apabila
ia mencintai maka cintanya karena nafsunya, apabila ia membenci maka
bencinya karena nafsunya, apabila ia memberi maka itu karena nafsunya,
apabila ia menolak maka tolakannya atas dasar nafsunya, maka nafsunya
sangat berperan dalam dirinya, dan lebih ia cintai daripada ridha Allah.
Orang yang demikian menjadikan hawa nafsu sebagai imamnya, syahwat sebagai komandannya, kebodohan menjadi sopirnya, dan kelalaian sebagai tunggangan dan kendaraannya. Pikirannya hanya untuk mendapatkan dunia yang menipu ini dan dibuat mabuk oleh nafsu untuk mendapatkannya,
ia tidak pernah meminta kepada Allah kecuali dari tempat yang jauh. Tidak membutuhkan nasihat-nasihat dan selalu mengikuti langkah-langkah syetan yang selalu merayu dan menggodanya.
Maka bergaul dengan orang seperti ini akan mencelakakan kita, berkawan dengannya akan meracuni kita, dan duduk dengannya akan membinasakan kita.
Orang yang demikian menjadikan hawa nafsu sebagai imamnya, syahwat sebagai komandannya, kebodohan menjadi sopirnya, dan kelalaian sebagai tunggangan dan kendaraannya. Pikirannya hanya untuk mendapatkan dunia yang menipu ini dan dibuat mabuk oleh nafsu untuk mendapatkannya,
ia tidak pernah meminta kepada Allah kecuali dari tempat yang jauh. Tidak membutuhkan nasihat-nasihat dan selalu mengikuti langkah-langkah syetan yang selalu merayu dan menggodanya.
Maka bergaul dengan orang seperti ini akan mencelakakan kita, berkawan dengannya akan meracuni kita, dan duduk dengannya akan membinasakan kita.
3. Hati Yang Sakit
Yaitu
hati yang hidup tapi ada penyakitnya, hati orang yang taat terhadap
perintah-perintah Allah tetapi kadangkala juga berbuat maksiat, dan
kadang-kadang salah satu di antara keduanya saling berusaha untuk
mengalahkannya.
Hati jenis ini, mencintai Allah, iman kepadaNya beribadah kepadaNya dengan ikhlas dan tawakkal kepadaNya, itu semua selalu dilakukannya tetapi ia juga mencintai nafsu syahwat dan kadang-kadang sangat berperan dalam hatinya serta berusaha untuk mendapatkannya.
Hasad,
sombong (dalam beribadah kepada Allah), ujub, dan terombang-ambing
antara dua keinginan yaitu keinginan terhadap kenikmatan kehidupan
akhirat serta keinginan untuk mendapatkan gemerlapnya dunia.Maka hati
yang pertama hidup, tumbuh, khusyu' dan yang kedua layu kemudian mati.
Adapun yang ketiga dalam keadaan tidak menentu, apakah akan hidup
ataukah akan mati. Kemudian banyak sekali orang yang hatinya sakit dan
sakitnya bahkan semakin parah, tetapi tidak merasa kalau hatinya sakit,
bahkan sekalipun telah mati hatinya tetapi tidak tahu kalau hatinya
telah mati.Hati jenis ini, mencintai Allah, iman kepadaNya beribadah kepadaNya dengan ikhlas dan tawakkal kepadaNya, itu semua selalu dilakukannya tetapi ia juga mencintai nafsu syahwat dan kadang-kadang sangat berperan dalam hatinya serta berusaha untuk mendapatkannya.
*******
Etika Masuk Masjid
- Mendahulukan kaki kanan ketika akan masuk masjid.
- Mengucapkan doa masuk masjid. “Allahummaftahlii Abwaba rohmatika” (Ya Allah bukalah untukku pintu-pintu Rahmat-Mu)
-
Melakukan salat sunnah Tahiyatul Masjid. Apabila masuk dalam kondisi
tidak berwudhu dan tidak bisa langsung salah Tahiyatul Masjid, masih
disunnahkan membaca dzikir; “Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha
illaallahu wallahu Akbar”
-
Mengucap salam kepada orang yang ada di dalam masjid. Sekalipun
masjidnya sepi, masih disunnahkan mengucap salam. Karena sesungguhnya
tidak akan sepi dari jin dan malaikat.
- Duduk dengan niat I’tikaf, dan mendekatkan diri pada Allah.
- Memperbanyak dzikir.
- Menahan jiwa dari berbagai macam gejolak syahwat.
- Menjauhi pertengkaran.
- Tidak mengangkat suara tatkala ada seorang yang sedang salat.
- Tidak berjalan didepan orang yang sedang salat, hukumnya haram.
- Tidak berpanjang lebar dalam membicarakan masalah dunia.
- Ikut menjaga kebersihan masjid.
- Ikut memakmurkan masjid dalam segal bentuk.
-
Mendahulukan kaki kiri ketika keluar, dengan meletakkan kaki diatas
sandalnya. (Maksudnya hanya sebatas menaruh kaki kiri diatas sandal, dan
tidak memasukkannya) Kemudian memakai sandal pada kaki kanan terlebih
dahulu.
-
Berdoa tatkala keluar dari masjid: “Allahumma inni As aluka minfadlika”
(Ya Allah, sesunggunya aku minta kepada-Mu akan karunia-Mu)
*********
(Ust. Drs. Atok’illah Wijayanto)
Langganan:
Postingan (Atom)