Jumat, 19 Juli 2013

MUTIARA RAMADHAN : PUASA DAN QANAAH

PUASA DAN QANAAH

Manusia salah satu makhluk Allah SWT yang memiliki nafsu ganda, yaitu nafsu baik dan jahat. Sifat yang muncul pada diri manusia, tergantung nafsu mana yang dapat memenangkan  pertarungan dalam diri manusia itu sendiri.
     Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa kecenderungan manusia memunculkan nasu jahatnya yang lebih besar. Dalam Al Qur'an Surah Yusuf Allah berfirman :

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
Wamaa ubarri-u nafsii innannafsa ammaaratun bissuu-i ilaa maa rahima rabbii inna rabbii ghafuurun rahiimun

"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabb-ku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.12:53)

Salah satu nafsu jahat manusia yang sering muncul adalah rakus dan tamak. Manusia memiliki sifat tak pernah puas terhadap apa yang telah dicapai.
Rosululloh SWA bersabda : " Kalau adak Adam (manusia) memiliki harta sepenuh dua lembah, niscaya dia masih mencari lembah yang ketiga. Tiada yang memenuhi perut anak Adam (manusia) selain tanah. Allah menerima taubat sesiapa yang bertaubat". (HR. Muslim). 
     Manusia sifatnya rakus maunya nambah terus,dan tak pernah puas terhadap yang telah dicapainya.
Makanya dalam kehidupan sehari-hari,manusia tak cukup dengan satu kendaraan.Sudah memiliki satu kendaraan maunya nambah lagi,sehingga macet dimana-mana.
Manusia selalu takut akan kekurangan dan takut hidupnya menderita. maka, manusia senang menumpuk-numpuk harta sampai lalai kewajibannya terhadap Tuhannya. Allah berfirman dalam Al Qur'an surah At-Takastur :

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
Al-haakumut-takaatsur(u)

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu," – (QS.102:1)

Memang tak mudah mengendalikan nafsu serakah manusia,karena memang watak ini sudah melekat erat pada diri manusia.  Demi tuntunan nafsunya banyak orang mengabaikan bagaimana cara mendapatkan hartanya. Halal haram tak lagi menjadi pertimbangan, karena itu korupsi merajalela, penipuan dimana-mana,pencurian, penjambretan terjadi dimana-mana.
Manusia, demi kepuasan nafsunya tak lagi takut akan hisab di hari akhirat nanti. Padahal, semua perbuatan manusia dalam perburuannya untuk memuaskan nafsunya nanti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman :

إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ
Inna ilainaa iyaabahum
ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ
Tsumma inna 'alainaa hisaabahum

 "Sesungguhnya kepada Kami-lah, kembali mereka,"kemudian sesungguhnya, kewajiban Kami-lah menghisab mereka." – (QS.Al Ghaasyiyah :25-26)

     Dengan datangnya bulan Ramadhan,manusia (khususnya umat muslim) diperintahkan berpuasa. Puasa yang secara bahasa diartikan dengan menahan (al imsak) dan secara terminologi menjauhkan diri sepenuhnya dari makanan,minuman, hubungan intim dan segala hal yang dapat membatalkan puasa, mulai fajar sampai matahari terbenam, merupan ibadah yang bertujuan mengendalikan nafsu jahat manusia.
Dengan puasa manusia disuruh belajar menahan "suatu perbuatan" yang selama ini menjadi kegemaran, bahkan kebutuhan dasar manusia. Seperti makan, minum. hubungan seksual dan lain-lain.
     Puasa melatih manusia tidak serakah. Puasa melatih manusia mengontrol nafsunya untuk tidak melakukan
perbuatan yang pada hari-hari tidak berpuasa diperbolehkan. Karena itu, puasa menghasilkan manusia-manusia yang terlatih nafsunya dalam menghadapi kemewahan dunia, yaitu insan bertaqwa. Dalam Al Qur'an surah Al Baqarah :183 dijelaskan   :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kutiba 'alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba 'alaal-ladziina min qablikum la'allakum tattaquun(a)

 "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa." – (QS.2:183)

Puasa melatih manusia untuk bersabar ( syahr al shabr ) dalam menghadapi godaan megahnya dunia. Betapapun nafsu sangat menginginkannya, jikalau perbuatan itu maksiat, atau mencapainya harus dengan kemaksiatan, manusia yang telah terlatih dengan puasa ia akan mampu menahannya. Berbeda dengan orang yang tak terlatih dengan puasa, atau puasa tapi puasanya tidak benar, nafsunya tidak memiliki kendali, sehingga ia tak mampu menahan godaan-godaan kemaksiatan yang ada didepannya.
     Karena itu Rosululloh menyebutkan puasa itu sebagai perisai (al shaumu junnatun ). Karena, dengan puasa manusia mampu menangkis berbagai hal yang akan menjerumuskan dalam keserakahan.
Puasa mengembalikan sifat-sifat serakah manusia kepada sifat mau menerima dengan apa yang diberikan Allah SWT kepadanya (qanaah). Orang yang berpuasa di didik melihat dan merasakan kehidupan orang-orang yang lebih susah darinya dan dididik tidak selalu melihat orang yang nasibnya lebih baik darinya. Sehingga orang yang berpuasa akan menyadari bahwa nikmat Allah SWT yang diberikan kepadanya masih jauh lebih baik dibanding yang diberikan kepada orang lain.
Jika orang yang selalu melihat nasib orang yang lebih baik, ia tidak pernah bersyukur dan tak pernah puas terhadap  apa yang telah ia perolehnya.
     Disinilah puasa mendidik manusia untuk selalu memiliki kesadaran bahwa kekayaan tidak selalu identik dengan harta, atau glamoritasnya dunia. Tetapi kekayaan letaknya dalam hati. Sejauh mana ia dapat mensyukuri nikmat Illahi Rabbi, maka disitulah ia menemukan kecukupan hidupnya.
Rosululloh SAW telah mengingatkan kita dalam sabdanya  : "Kekayaan (yang hakiki), bukanlah dengan banyaknya harta atau materi, namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup". (HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa mendidik manusia agar menjadi orang yang selalu merasa cukup dengan apa yang telah diberikan oleh Allah SWT.
         Demikian sekilas yang dapat kami sampaikan semoga Allah selalu menjadikan kita sebagai orang yang selalu mensyukuri atas apa yang telah diberikanNya kepada kita. Amin......
Samapi jumpa di artikel Mutiara Ramadhan berikutnya.

______________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU