Kamis, 19 September 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH YAA SIIN AYAT 81 - 83 ( 05 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : YAA SIIN
Ayat [83]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:5/5
81 Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.(QS. 36:81)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 81 

أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ (81

Dalam ayat ini Allah mengemukakan pertanyaan kepada orang-orang yang tidak mempercayai hari berbangkit itu : jika mereka percaya bahwa Allah kuasa menciptakan langit dart bumi ini mengapa Allah tidak Kuasa pula menciptakan sesuatu yang serupa dengan itu? Jawabnya: Pasti Allah Kuasa menciptakannya, karena Dia Maha Pencipta, lagi Maha Mengetahui.


82 Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: `Jadilah!` Maka terjadilah ia.(QS. 36:82)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 82 

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (82

Pada ayat ini Allah menerangkan betapa mudah bagi Nya menciptakan sesuatu. Apabila Ia menghendaki untuk menciptakan sesuatu makhluk, cukuplah Allah berfirman: "Jadilah", maka dengan serta merta terwujudlah makhluk itu.
Mengingat kekuasaan Nya yang demikian besar, maka adanya hari berbangkit itu, di mana manusia dihidupkan Nya kembali sesudah terjadinya kehancuran di Hari Kiamat, bukanlah suatu hal yang mustahil, dan tidak patut diingkari.


83 Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.(QS. 36:83)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 83 

فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (83

Orang-orang yang beriman pasti berkata bahwa Allah Maha Suci. Di tangan Nyalah kekuasaan penuh atas segala sesuatu di alam ini. Dialah yang menciptakannya, Dia pula yang mengatur dan memeliharanya. Dan kepada Nya jualah semua makhluk dikembalikan.
Pengakuan dan keyakinan semacam ini pasti timbul apabila manusia menggunakan pikiran sehatnya untuk memperhatikan isi alam ini semuanya yang menjadi bukti bagi kekuasaan Allah SWT.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 83 

فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (83

(Maka Maha Suci Allah Yang dalam genggaman-Nya kekuasaan) lafal Malakuutu pada asalnya adalah Mulki kemudian ditambahkan huruf Wawu dan Ta untuk menunjukkan makna mubalaghah, artinya kekuasaan atas (segala sesuatu dan kepada-Nyalah kalian dikembalikan) kelak di akhirat.



Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [5]
Ayat 81 s/d 83 dari [83]


Tafsir ini di salin dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia

TAFSIR AL QUR'AN SURAH YAA SIIN AYAT 61 - 80 ( 04 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : YAA SIIN
Ayat [83]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:4/5
61 dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.(QS. 36:61)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 61

وَأَنْاعْبُدُونِيهَذَاصِرَاطٌمُّسْتَقِيمٌ

(Dan hendaklah kalian menyembah-Ku) yakni esakanlah Aku dan taatilah Aku. (Inilah jalan) maksudnya tuntunan (yang lurus.)
62 Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?(QS. 36:62)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 62 

وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ (62

Ayat ini menerangkan pengaruh dan akibat godaan setan kepada manusia, yaitu mereka ingkar dan tidak menaati Allah, bahkan banyak di antara mereka yang mempersekutukan Nya.
Alangkah lemahnya hati manusia, sehingga mereka dapat tergoda oleh setan. Padahal mereka telah dianugerahi akal, pikiran, perasaan, kemampuan jasmani dan rohani, demikian pula taufik dan hidayah berupa agama yang disampaikan Rasul kepada mereka. Sebenarnya dengan semua anugerah yang diberikan itu manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana jalan yang lurus dan mana jalan yang Sesat, mana perbuatan dosa dan mana amal yang saleh. Tetapi mereka lalai dan selalu memperturutkan hawa nafsunya.


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 62 

وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ (62

(Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebagian besar di antara kalian) lafal Jibillan adalah bentuk jamak dari Jabiilun seperti wazan Qadiimun, artinya makhluk. Menurut qiraat yang lain dibaca Jibullan dengan harakat Dhammah pada huruf Ba. (Maka apakah kalian tidak memikirkan?) tentang permusuhan setan dan penyesatannya; atau azab yang bakal menimpa mereka, yang karenanya mereka lalu mau beriman. Dikatakan kepada mereka di akhirat nanti:
63 Inilah Jahannam yang dahulu kamu di ancam (dengannya).(QS. 36:63)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 63 

هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (63

Allah SWT menyatakan kepada orang-orang kafir itu : "Hai orang-orang kafir, inilah neraka Jahanam yang pernah Aku janjikan kepadamu dan janji itu telah disampaikan oleh Rasul yang telah diutus kepadamu semasa hidup di dunia dahulu. Tetapi kamu tidak mempercayainya, bahkan kamu ingkar dan durhaka kepada Ku dart menyembah Tuhan selain Ku.
64 Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.(QS. 36:64)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 64 

اصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ (64

Hal orang-orang kafir masukan dan rasakanlah pada hari ini kepanasan api neraka itu. Tetaplah di dalamnya sebagai balasan dari keingkaran dan perbuatan dosa yang telah kamu kerjakan dahulu.
Dari ayat-ayat ini dipahami, seakan-akan Allah memperingatkan kepada orang-orang kafir yang sedang diazab itu bahwa mereka tidak perlu lagi menyesal, putus asa dart bersedih hati karena azab yang sedang mereka alami. Azab itu diberikan kepada mereka, merupakan ketetapan Tuhan yang tidak mungkin dirubah lagi. Karena kepada mereka sewakatu hidup di dunia telah disampaikan bermacam-macam peringatan dan bermacam-macam cobaan, tetapi mereka tetap ingkar. Karena itu dan terimalah azab yang sedang ditimpakan itu.
65 Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.(QS. 36:65)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 65

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (65

Ayat ini menyatakan bahwa orang-orang kafir pada hari mereka menerima azab dalam neraka itu mengingkari semua perbuatan-perbuatan jahat yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia, bahkan mereka bersumpah bahwa mereka tidak pernah melakukan perbuatan-perbuatan itu, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah:

قالوا والله ربنا ما كنا مشركين
Artinya:
Mereka mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami tiadalah kami mempersekutukan Allah". (Q.S. Al An'am: 23)
Dan dalam firman Allah:

إنا أنذرناكم عذابا قريبا يوم ينظر المرء ما قدمت يداه ويقول الكافر ياليتني كنت ترابا
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah". (Q.S. An Naba': 40)
Karena itu Allah SWT mengunci mati mulut-mulut mereka sehingga mereka tidak dapat mengucapkan sepatah katapun dan Allah SWT memerintahkan agar seluruh anggota badan mereka, seperti tangan, kaki mereka, dan sebagainya menjadi saksi atas perbuatan itu dan semua anggota badan mereka itu menerangkan dengan sejelas-jelasnya.
Ada riwayat yang menerangkan bahwa pada waktu itu orang-orang kafir mengingkari dengan sangat segala perbuatan jahat yang telah mereka lakukan di dunia. Karena itu tetangga-tetangga keluarga mereka dart sanak famili mereka menyatakan persaksian mereka dengan sumpah bahwa mereka benar-benar telah melakukan perbuatan jahat dan dosa selama hidup di dunia, seperti mempersekutukan Allah dan sebagainya. Mendengar persaksian itu mereka berkata: "Aku tidak akan menerima persaksian dari siapa pun selain dari persaksian yang aku sendiri yang menyatakannya". Maka Allah pun menutup mulut mereka dan memerintahkan kepada anggota-anggota tubuh mereka: "Berbicaralah engkau". Malta anggota-anggota tubuh mereka itu menuturkan semua yang telah mereka kerjakan itu.
Banyak ayat-ayat Alquran yang menerangkan tentang persaksian anggota tubuh manusia terhadap perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia ini, di antaranya ialah firman Allah SWT:

يوم تشهد عليهم ألسنتهم وأيديهم وأرجلهم بما كانوا يعملون
Artinya:
Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (Q.S. an Nur: 24)
Adapun Allah menjadikan tangan dan kaki berbicara sebagai saksi, adalah karena tanganlah yang mengerjakan perbuatan itu, sedang kaki ikut menyaksikan apa yang dikerjakan oleh tangan itu. Jadi perbuatan tangan merupakan suatu ikrar atau pengakuan sedangkan perkataan kaki merupakan persaksian.
Jika semua perbuatan buruk seorang manusia dibukakan dan diungkapkan selama hidup di dunia dan diketahui oleh orang banyak maka mereka merasa malu dan merasa sukar menyembunyikan muka mereka. Bahkan banyak pula di antara manusia yang membunuh dirinya karena tidak sanggup menahan rasa malu itu. Di akhirat nanti mereka akan mengalami apa yang mereka tidak sanggup mengalami dart menanggungnya semasa hidup di dunia.
Di samping anggota jasmani menjadi saksi di akhirat nanti maka roh dan jiwapun akan menjadi saksi pada hari itu. Persaksian roh dart jiwa akan lebih lengkap dari persaksian anggota badan, karena roh dart jiwa itu di samping mengetahui apa yang diketahui anggota, juga ia merasakan apa yang tidak sanggup anggota badan merasakannya.
Persaksian roh dan jiwa ini dipahami dari firman Allah SWT:

اقرأ كتابك كفى بنفسك اليوم عليك حسيبا
Artinya:
Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu. (Q.S. Al Isra': 14)
66 Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat (nya).(QS. 36:66)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 66

وَلَوْنَشَاءلَطَمَسْنَاعَلَىأَعْيُنِهِمْفَاسْتَبَقُواالصِّرَاطَفَأَنَّىيُبْصِرُونَ

(Dan jika Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mereka) Kami jadikan penglihatan mereka buta sama sekali (lalu mereka berlomba-lomba) bersegera (-mencari- jalan) untuk pergi sebagaimana kebiasaan mereka. (Maka betapakah) bagaimanakah (mereka dapat melihat) jalan itu, jika mereka dalam keadaan buta? Yakni mereka pasti tidak akan dapat melihat jalan itu.
67 Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami robah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali.(QS. 36:67)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 67

وَلَوْنَشَاءلَمَسَخْنَاهُمْعَلَى مَكَانَتِهِمْفَمَااسْتَطَاعُوامُضِيًّا وَلَايَرْجِعُونَ

  (Dan jika Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka) diubah menjadi kera, babi atau batu (di tempat mereka berada) menurut qiraat yang lain lafal Makanatihim dibaca dalam bentuk jamak, yaitu Makaanaatihim, yaitu di tempat-tempat mereka (maka mereka tidak sanggup berjalan dan tidak pula sanggup kembali) yakni mereka tidak dapat pergi dan tidak dapat pulang kembali.
68 Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?(QS. 36:68)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 68

وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَفَلَا يَعْقِلُونَ (68

Orang-orang kafir berkata: "Jika umur kami dipanjangkan Tuhan, tentulah kami berbuat segala macam kebaikan yang diperintahkan Allah". Allah SWT menjawab ucapan mereka itu dengan mengatakan: "Semakin panjang umur orang-orang kafir itu, maka semakin lemahlah ia dan semakin tidak berdaya melakukan apa yang dikatakannya itu".
Apakah orang-orang kafir tidak mempergunakan akalnya bahwa semakin panjang dan tua umur seseorang semakin lemahlah ia baik jasmani maupun rohaninya dan semakin tidak mampu ia berbuat. Allah telah memberinya umur yang cukup kepada mereka, yang dengan umur itu sebenarnya mereka telah dapat berbuat banyak, dapat beramal saleh, dapat menuntut ilmu yang cukup, dapat beribadat dengan baik dan sebagainya. Tetapi mereka tidak mempergunakan umur mereka itu dengan sebaik-baiknya. Allah mengutus para Rasul kepada mereka yang membawa petunjuk ke jalan yang lurus, tetapi mereka tidak mengikuti Rasul dan petunjuk itu bahkan mereka mendustakan dan mengingkarinya.
69 Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan,(QS. 36:69)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 69 

وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْبَغِي لَهُ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ (69

Dalam ayat ini, Allah membantah tuduhan kaum kafir yang mengatakan bahwa Alquran adalah syair yang diciptakan oleh Nabi Muhammad sendiri. Dengan demikian. menurut tuduhan mereka, Muhammad adalah seorang penyair. Hal ini dibantah keras dalam ayat ini, karena Alquran wahyu Allah yang membawa kebenaran. Sedang Nabi Muhammad menyampaikannya kepada umat manusia.
Alquran jauh berbeda dengan syair yang berkembang di tanah Arab ketika itu.
Pertama Karena syair mementingkan khayal, sehingga apa yang tersebut dalam syair itu kadang-kadang benar dart kadang-kadang merupakan hal-hal yang tidak benar, hanya sekadar menyenangkan hati orang-orang yang mendengarnya. Sehingga timbullah ucapan yang mengatakan bahwa "syair" yang paling baik ialah yang paling bohong". Sedang Alquran membawa ajaran-ajaran yang seluruhnya benar, karena ia berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia, membimbing mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kedua Bahwa dekat sebelum diutusnya Muhammad saw, menjadi Nabi dan Rasul, di antara penyair menggunakan syair-syair tersebut sebagai mata pencaharian. Mereka menciptakan syair-syair untuk memuji orang-orang yang berkuasa. Semakin senang hati yang dipuji itu karena syair tersebut, semakin besar pula hadiah yang akan mereka terima. Dengan demikian, prinsip mereka menciptakan syair tersebut adalah "asal Bapak senang". Mereka tak segan-segan memutar balikkan kenyataan. Yang salah, mereka katakan benar. Yang buruk mereka katakan baik. Sedang Nabi Muhammad jauh sekali dari sifat semacam itu. Beliau menyampaikan Alquran tanpa mengharapkan upah apapun dari manusia. Yang benar ditegakkan, yang salah dibasmi. Ditegaskannya mana yang halal, dan mana yang batil. Dengan demikian, Alquran bukanlah syair, dan Nabi Muhammad bukanlah penyair. Bahkan, kedudukan sebagai penyair suatu hal yang tidak patut bagi seorang Nabi dan Rasul Allah.
Allah SWT menegaskan, bahwa ia tidak mengajarkan syair kepada Muhammad. Ia hanyalah mewahyukan Alquran kepadanya, untuk disampaikan kepada umat manusia. Tuduhan kaum musyrik dart kaum kafir bahwa Muhammad adalah penyair, adalah tuduhan yang tidak patut dart tidak diterima akal yang sehat.
Kemudian Allah menegaskan lagi, bahwa Alquran yang disampaikan oleh Muhammad saw adalah pelajaran dan kitab suci yang memberikan penerangan kepada umat manusia untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin, dunia dan akhirat.
Kaum musyrik mengatakan Alquran itu syair, karena kata-kata dart kalimat-kalimat yang terdapat dalam Alquran demikian indah dan itu. Bahkan kadang-kadang mereka mengatakan Alquran adalah sihir, karena kata-kata dan susunan kalimat Alquran memang mempesona siapa saja yang mendengarnya. Akan tetapi tuduhan mereka ini sama sekali tidak benar. Namun demikian, Alquran bukanlah sihir. Dan bukan pula syair, karena syair, adalah susunan yang terikat kepada pola-pola tertentu, sedang Alquran tidaklah demikian.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 69 

وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْبَغِي لَهُ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ (69

(Dan Kami tidak mengajarkan kepadanya) yakni kepada Nabi saw. (tentang syair) ayat ini diturunkan sebagai sanggahan terhadap perkataan orang-orang kafir, karena mereka telah mengatakan, bahwa sesungguhnya Alquran yang didatangkan olehnya adalah syair (dan bersyair itu tidak layak) tidak mudah (baginya.) (Alquran itu tiada lain) apa yang diturunkan kepadanya, tiada lain (hanyalah pelajaran) nasihat (dan Kitab yang memberi penerangan) yang menjelaskan tentang hukum-hukum dan lain-lainnya.
70 supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.(QS. 36:70)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 70 

لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ (70

Dalam ayat ini, selanjutnya Allah SWT menjelaskan, bahwa fungsi Alquran antara lain untuk memberikan peringatan kepada umat manusia yang hati dan pikirannya hidup, di samping itu menerangkan kepastian adanya kelelapan azab terhadap orang-orang kafir.
Orang-orang yang hati, pikiran dan semangatnya tetap hidup pastilah mengambil Alquran sebagai pedomannya yang utama, karena Alquran membawa ajaran yang melenyapkan kebodohan dan kebekuan, menyembuhkan penyakit-penyakit mental yang merusak hidup manusia, lahir dan batin. Ia menjadi rahmat bagi orang-orang yang bertakwa.
Sebaliknya orang-orang yang hati, pikiran dan semangatnya sudah mati dan membeku, tak man mengambil pelajaran dan bimbingan dari Alquran karena godaan setan sudah membelenggu demikian rupa.
Di samping itu, di antara pemuka-pemuka kaum kafir dan musyrik itu dalam hati mereka telah mengakui kebenaran dan kemukjizatan Alquran, akan tetapi mereka tidak berani mengemukakan pengakuan itu, karena takut akan kehilangan pengaruh di antara kaumnya, atau kehilangan sumber penghasilan mereka.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 70 

لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ (70

(Supaya dia memberi peringatan) dengan Alquran itu; lafal Liyundzira dapat pula dibaca Litundzira artinya supaya kamu memberi peringatan dengan Alquran itu (kepada orang-orang yang hidup) hatinya, maksudnya tanggap terhadap apa-apa yang dinasihatkan kepada mereka; mereka adalah orang-orang mukmin (dan supaya pastilah ketetapan) azab (terhadap orang-orang kafir) mereka diserupakan orang mati, karena mereka tidak tanggap terhadap apa-apa yang dinasihatkan kepada mereka.
71 Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?(QS. 36:71)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 71 

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ (71

(Dan apakah mereka tidak melihat) tidak memperhatikan, Istifham di sini mengandung makna Taqrir dan huruf Wau yang masuk kepadanya merupakan huruf 'Athaf (bahwa Kami telah menciptakan untuk mereka) ini ditujukan kepada segolongan manusia (dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami) dari hasil ciptaan Kami tanpa sekutu dan tanpa pembantu (yaitu berupa binatang ternak) unta, sapi, dan kambing lalu mereka menguasainya?) dapat memeliharanya.
72 Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.(QS. 36:72)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 71 - 73 

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ (71) وَذَلَّلْنَاهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ (72) وَلَهُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُ أَفَلَا يَشْكُرُونَ (73

Dalam ayat ini Allah memperingatkan kembali kepada kaum kafir tentang sifat dan rahmat yang telah dikaruniakan Nya kepada mereka yang sepatutnya mereka syakuri. Rahmat yang dikaruniakan itu lalu mereka kuasai dan mereka ambil manfaatnya sedemikian rupa. Tetapi mereka tidak pernah bersyukur. bahkan mengingkari rahmat tersebut.
Di antara rahmat dart karunia Allah adalah bermacam-macam hewan dan binatang ternak yang telah diciptakan Allah dan disediakan Nya untuk manusia. Sebagian dari hewan tersebut mereka jadikan kendaraan untuk mengangkut mereka serta barang-barang dari suatu tempat yang lain. Dan dari hewan itu pula mereka memperoleh bahan makanan, minuman, pakaian dan alat-alat keperluan lainnya. Namun mereka tidak bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan dan menyediakan semuanya itu untuk kepentingan mereka.
73 Dan mereka memperoleh padanya manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?(QS. 36:73)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 73

وَلَهُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُ أَفَلَا يَشْكُرُونَ (73

 (Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat) yakni dari bulu unta, kambing, dan dombanya (dan minuman) dari air susunya, lafal Masyaarib adalah bentuk jamak dari lafal Masyrab yang bermakna Asy-Syurb atau minuman, makna yang dimaksud adalah tempat minum. (Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?) kepada Allah Yang telah melimpahkan nikmatnikmat itu kepada mereka, lalu karenanya mereka mau beriman. Makna yang dimaksud ialah mereka tidak mensyukurinya.
74 Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.(QS. 36:74)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 74 - 75 

وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لَعَلَّهُمْ يُنْصَرُونَ (74) لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُحْضَرُونَ (75

Allah SWT menerangkan dalam ayat ini, bahwa kaum kafir itu telah menguasai dan mengambil manfaat sedemikian rupa dari rahmat yang diciptakan dan dikaruniakan Allah, jangankan mereka bersyukur kepada Nya, bahkan sebaliknya mereka bertuhan kepada selain Allah, dengan harapan bahwa mereka akan segera mendapat pertolongan. Mereka menyembah patung dan berhala, atau benda-benda lainnya ciptaan Allah, padahal semuanya itu tidak dapat memberikan pertolongan apa-apa. Bahkan tak dapat menolong diri sendiri. Dengan demikian, mereka mengharapkan sesuatu yang mustahil, yang tidak dibenarkan oleh pikiran yang sehat. Mereka meminta sisik dari lele, atau tanduk dari kuda. Mereka membuat patung dan berhala untuk melindungi mereka dari malapetaka. Tetapi patung dan berhala itu tidak dapat berbuat apa-apa untuk mereka.
75 Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.(QS. 36:75)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 75

لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُحْضَرُونَ (75

(Berhala-berhala itu tidak akan dapat) yakni sesembahan-sesembahan mereka itu tidak dapat menolong. Ungkapan kata berhala memakai jamak untuk orang yang berakal hanyalah sebagai kata kiasan saja, yakni mereka dianggap sebagai makhluk
76 Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.(QS. 36:76)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 76 

فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ (76

Akhirnya, pada ayat ini Allah SWT menghibur Nabi Muhammad saw dari tingkah laku dan perbuatan kaum kafir dan musyrik itu, yaitu Nabi tidak merasa sedih mendengarkan ucapan dan tuduhan mereka yang bukan-bukan, yang ditujukan kepadanya dan kepada Alquran, karena Allah Maha Mengetahui semua perbuatan mereka, baik yang dilakukan dengan terang-terangan maupun yang mereka rahasiakan. Semuanya itu akan dimintakan pertanggungjawabannya kepada mereka kelak di Han Kiamat dan mereka pasti akan menerima balasannya, berupa azab yang pedih.
77 Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!(QS. 36:77)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 77 

أَوَلَمْ يَرَ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ (77

Karena adanya sebagian manusia tidak percaya tentang adanya hari berbangkit, maka dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan mereka kepada kekuasaan Nya dalam menciptakan manusia, sebagai bagian dari seluruh makhluk Nya. Ini dikemukakan dengan nada keheranan atas sikap sebagian manusia itu. Yaitu: apakah manusia itu tidak memikirkan dan tidak memperhatikan bahwa Allah telah menciptakannya dari setetes air mani, tetapi kemudian setelah ia lahir ke dunia dan menjadi dewasa, tiba-tiba lalu menjadi orang yang bersikap memusuhi Allah dan Rasul Nya? Sikap semacam ini benar-benar tidak dapat diterima oleh pikiran yang sehat.
Apabila manusia menginsafi bahwa Allah kuasa menciptakannya, bahkan dari setetes air mani, kemudian menjadikan makhluk yang paling baik di bumi ini, pastilah ia yakin, bahwa Allah kuasa pula mengembalikannya kepada asal kejadiannya itu, dan Ia kuasa pula untuk mengulangi kembali penciptaan Nya itu, yakni pada hari berbangkit.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 77 

أَوَلَمْ يَرَ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ (77

(Apakah manusia tidak memperhatikan) apakah ia tidak mengetahui, orang yang dimaksud adalah Ashi bin Wail (bahwa Kami menciptakannya dari setitik air) yakni air mani, hingga Kami jadikan ia besar dan kuat (maka tiba-tiba ia menjadi penentang) yakni sangat memusuhi Kami (yang nyata) jelas menentangnya, tidak mau percaya kepada adanya hari berbangkit.
78 Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: `Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?`(QS. 36:78)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 78 

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ (78

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa beberapa orang dari kalangan kaum musyrik antara lain Ubay bin Khalaf dan Al`As bin Wail As Sahmy, datang kepada Rasulullah, dan mereka membawa sepotong tulang yang sudah lapuk. Lalu seorang di antara mereka berkata kepada Rasulullah dengan sikap menantang: "Hai Muhammad, apakah engkau berpendapat bahwa Allah dapat menghidupkan kembali tulang yang sudah lapuk ini? Maka Rasulullah saw menjawab: "Tentu, Allah akan membangkitkanmu kembali, dan akan memasukkanmu ke dalam neraka".
Maka turunlah ayat ini yang menyebut bahwa orang musyrik yang berkata kepada Rasulullah itu telah mengemukakan sesuatu yang menurut pendapatnya merupakan sesuatu yang tidak akan dapat dijawab oleh Rasulullah, karena tulang belulang yang telah lapuk itu tak mungkin lagi menjadi manusia yang hidup dan utuh. Sebab itu ia mengemukakan pertanyaan: "Siapakah yang dapat menghidupkan kembali tulang yang sudah lapuk ini?".
Mereka berpendapat demikian adalah karena mereka telah melupakan asal kejadian mereka masing-masing. Allah telah menciptakan mereka dari setetes air mani, sehingga mereka lahir berwujud manusia yang hidup dan utuh. Jika seandainya mereka mengingat dan menyadari hal ini, pastilah mereka yakin, bahwa Allah juga kuasa menghidupkannya kembali sesudah mati, walaupun tulang belulang mereka sudah remuk.
Bagi manusia sendiri, mengulang suatu perbuatan lebih mudah daripada melakukannya pertama kali. Akan tetapi bagi Allah menciptakan sesuatu pertama kali sama saja mudahnya dengan mengulanginya, karena Allah Maha Kuasa.
79 Katakanlah: `Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,(QS. 36:79)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 79 

قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ (79

Maka pada akhir ayat ini Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk menjawab pertanyaan orang tersebut di atas, dengan menegaskan bahwa yang akan menghidupkan tulang-tulang lapuk itu kembali menjadi manusia yang hidup dan utuh adalah Allah yang dahulu telah menciptakannya pada kali yang pertama, dari tidak ada menjadi ada, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
80 yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.`(QS. 36:80)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yaa siin 80 

الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ (80

Pada ayat ini disebutkan bahwa Allah juga memerintahkan Rasul Nya untuk menjelaskan kepada orang-orang musyrik tersebut bahwa yang akan menghidupkan kembali tulang-tulang lapuk tersebut adalah Allah yang telah menciptakan untuk mereka api yang menyala dari kayu yang semula merupakan pohon yang basah dan hijau tetapi kemudian kayu itu menjadi kering sehingga dapat menyalakan api.
Percontohan ini merupakan hal yang cukup jelas bagi mereka yang sehari-hari menggunakan kayu api. Mereka mengira, bahwa tulang-tulang yang sudah lapuk itu telah menjadi dingin dart kering tidak dapat lagi menerima kehidupan. Dan kehidupan ini memerlukan adanya panas. Padahal sehari-hari mereka menyaksikan bahwa kayu yang sudah lapuk dan dingin dapat menimbulkan panas dan menghidupkan api. Bahkan kayu yang masih basah dan berdaun ada juga yang dapat menyalakan api.
Dengan demikian tepatlah Allah memberikan contoh, bahkan bukan hanya kayu yang kering saja dapat menyalakan api tetapi kayu yang masih hijau dan basahpun dapat juga dijadikan kayu api. Sebaliknya, tulang-tulang yang dapat menerima kehidupan bukan hanya tulang-tulang yang segar, tetapi tulang yang sedan lapukpun dapat pula menerima kehidupan dengan kekuasaan Allah SWT.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [5]
Ayat 61 s/d 80 dari [83]


Tafsir ini di salin dari :

1.Tafsir DEPAG RI,  2. Tafsir Jalalain Indonesia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU