Jumat, 21 Februari 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AL-HAAQQAH AYAT 41 - 52 ( 03 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-HAAQQAH
Ayat [52]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:3/3
41 dan Al quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.(QS. 69:41)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 41 - 42 

وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ قَلِيلًا مَا تُؤْمِنُونَ (41) وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ (42

Allah SWT menyatakan bahwa Alquran itu bukan syair, seperti syair-syair yang biasa diucapkan penyair-penyair mereka, karena Alquran itu di samping indah susunan gaya bahasanya juga mempunyai isi yang dalam. Syair-syair yang diucapkan penyair-penyair mereka susunan gaya bahasanya tidaklah seindah susunan dan gaya bahasa Alquran di samping tidak mempunyai arti yang tinggi nilainya. Amatlah banyak ayat-ayat Alquran yang menantang orang-orang musyrik agar mendatangkan seperti Alquran itu, tetapi mereka tidak sanggup menandinginya. Pada ayat lain Allah SWT berfirman:


وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (23) فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ (24

Artinya:
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Alquran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surah (saja) yang semisal Alquran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang memang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (Q.S Al Baqarah: 23-24)
Ditegaskan pula bahwa Alquran itu bukan pula berasal dari perkataan tukang tenung. Biasanya tukang tenung itu adalah teman setan, karena mereka melakukan tenung itu semata-mata mencari-cari bisikan setan. Padahal Alquran itu mencela perbuatan setan. Karena itu Alquran itu bukan bisikan setan dan bukan pula hasil tukang tenung. Janganlah sekali-kali kamu mengambil kesimpulan: karena kamu belum mengetahui atau tidak mengetahui isi Alquran lalu kamu katakan bahwa Alquran itu adalah tenung. Amatlah sedikit di antara mereka yang mau beriman dengan Alquran itu, dan mau mengambil pelajaran dari isinya.
Bagi kita orang-orang Indonesia pada umumnya amatlah sukar membuktikan dan mengetahui letak kemukjizatan Alquran itu, karena untuk mengetahui ketinggian suatu susunan kata-kata haruslah dapat merasakan keindahan bahasa itu sendiri. Karena itu untuk mengetahui ketinggian Alquran itu cukuplah kita mengetahui pendapat dan sikap satrawan-sastrawan Arab penantang Islam terhadap Al Quran itu, seperti:
1. Abul Walid seorang pemimpin dan sastrawan Arab yang terkenal pada masa itu; pernah diutus kaumnya kepada Nabi saw, untuk meminta beliau menghentikan dakwahnya. Mendengar permintaan Abul Walid itu beliau membaca surah (41) Fussilat dari permulaan surah sampai akhir ayat 14. Abul Walid terpesona mendengar ayat-ayat itu, sehingga ia termenung-menung memikirkan keindahan gaya bahasanya; kemudian langsung kembali kepada kaumnya setelah meminta kepada Rasulullah agar beliau menghentikan dakwahnya itu. Setelah ia kembali kepada kaumnya, mereka menanyakan hasil pertemuan itu, ia mengatakan kepada kaumnya itu, "Aku belum pernah mendengarkan kata-kata yang seindah itu, itu bukanlah syair, bukan sihir dan bukan pula kata-kata ahli tenung. Mendengar jawaban Abul Walid itu mereka menuduh bahwa ia telah terkena sihir oleh Muhammad dan telah berkhianat kepada agama nenek moyang mereka. Di antara pembesar dan sesepuh Quraisy, ialah Walid bin Mugirah. Orang ini pernah mendengar ayat-ayat Alquran yang dibacakan Nabi. Maka berkatalah ia kepada kaumnya (Bani Maksum), "Baru-baru ini aku mendengar dari Muhammad suatu ucapan yang pada hematku bukanlah perkataan manusia dan bukan pula perkataan jin. Enak didengar bagus disimak, laksana sebatang pohon, yang atasnya berbuah, yang bawahnya terhunjam ke tanah. Dia benar-benar unggul dan tidak akan dapat diungguli.
2. Banyak ahli-ahli sastra Arab waktu itu yang mencoba membuat seperti ayat-ayat Alquran itu, tetapi tidak seorangpun di antara mereka yang sanggup melakukannya.
Dari kedua ayat ini dipahami bahwa orang-orang musyrik Quraisy itu sedikit sekali di antara mereka yang mengakui bahwa Alquran itu adalah kitab yang diturunkan Allah kepada Muhammad; begitu juga yang mengambil pelajaran dari isinya. Yang demikian itu adalah karena:
1. Mereka takut dipencilkan oleh kaumnya dengan mempelajari Alquran itu walaupun hati dan pikiran mereka telah mengakuinya, seperti halnya pada Abul Walid dan Walid bin Mugirah.
2. Sebahagian mereka tidak mengetahui isinya, karena mereka tidak mau mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Mereka lebih dahulu telah mendustakannya.
42 Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.(QS. 69:42)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 42

وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ (42

(Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kalian mengambil pelajaran darinya) lafal tu'minuuna pada ayat di atas dan lafal tadzakkaruuna, kedua-duanya dapat pula dibaca yu'minuuna dan yadzakkaruuna. Huruf maa-nya merupakan huruf zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna. Makna ayat, bahwasanya mereka itu hanya beriman kepada hal-hal yang sedikit sekali, dan mereka pun hanya ingat sedikit tentang hal-hal yang didatangkan oleh Nabi saw. yaitu berupa kebaikan, silaturahmi, dan memelihara kehormatan. Maka hal-hal tersebut tiada memberi manfaat kepada mereka barang sedikit pun.
43 Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.(QS. 69:43)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 43 

تَنْزِيلٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (43

Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa Alquran itu benar-benar berasal dari Tuhan Maha Pencipta, Maha Pengatur, Maha Penjaga lagi Maha Menguasai seluruh alam ini.
44 Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,(QS. 69:44)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 44 - 45 

وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ (44) لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ (45

Kedua ayat ini menegaskan bahwa Alquran itu benar-benar berasal dari Allah SWT, bukan buatan Muhammad, bukan syair-syair yang disusun dan bukan pula khayalan-khayalan yang berasal dari perkataan tukang tenung, karena tidak seorang makhluk pun yang sanggup membuat seperti ayat-ayat Alquran itu. Seandainya Muhammad mengatakan sesuatu tentang Kami dan mengucapkan perkataan yang dikatakannya berasal dari Kami, padahal Kami tidak pernah menyatakan atau mengatakannya, pasti Kami pegang tangan kanannya, untuk menerima hukuman dari Kami. Bagi Kami tidaklah berat dan sukar menghukumnya dengan hukuman yang sangat berat sekalipun, karena Kami Maha Kuasa atas segala sesuatu.
"Memegang tangan kanan" (Al-Akh bil Yamin) adalah ungkapan untuk suatu tindakan yang dilakukan terhadap orang yang berada di bawah kekuasaan seseorang, dengan maksud memberi hukuman kepada orang itu, seperti seorang raja yang melakukan suatu hukuman kepada seorang pemberontak.
Dalam ayat ini dipakai ungkapan tersebut untuk menyatakan bahwa bagi Allah tidak ada suatu keberatanpun untuk melakukan suatu tindakan terhadap Muhammad, kalau Muhammad mengadakan sesuatu yang tidak benar terhadap Nya, sebagai hukuman baginya, bagaimanapun beratnya hukuman itu.
Ayat ini juga mengisyaratkan bahwa seandainya Alquran itu buatan Muhammad, pasti akan ditolak oleh manusia dan Muhammad akan gagal dalam melaksanakan dakwahnya. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya. Muhammad diterima oleh orang-orang beriman karena mereka percaya akan kebenaran Alquran itu. Dan ternyata pula bahwa agama Islam semakin hari semakin berkembang.
45 niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.(QS. 69:45)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 45

  لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ (45

 (Niscaya benar-benar Kami pegang) niscaya Kami tangkap (dia) sebagai hukuman baginya (dengan kekuatan) dan kekuasaan-Ku.
46 Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.(QS. 69:46)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 46 - 47 

ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ (46) فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ (47

Pada kedua ayat ini, ditegaskan lagi kekuasaan Allah terhadap makhluk-Nya. Seandainya Allah ingin melakukan sesuatu kepada hamba hamba-Nya, tidak seorangpun yang dapat menghalanginya, sekalipun tindakan itu adalah tindakan yang menentukan hidup-matinya seseorang, seperti tindakan memutuskan urat nadi jantungnya, yang berakibat kematiannya. Demikian pula kepada Muhammad. Seandainya dia berdusta terhadap Allah, tentu Allah akan marah kepadanya dan menghukumnya dengan hukuman mati, yaitu dengan memutus pembuluh darahnya, Tidak ada seorangpun yang dapat menghalangi Nya melaksanakan hukuman itu.
47 Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.(QS. 69:47)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 47

فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ (47

(Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kalian) lafal min ahadin adalah isimnya maa, sedangkan huruf min adalah huruf zaidah yang mengandung makna mengukuhkan kenafiannya. Dan lafal minkum adalah hal dari lafal ahadin (yang dapat menghalang-halangi Kami daripadanya) tiada seorang pun yang dapat mencegah-Ku daripadanya. Lafal haajiziina adalah khabar dari maa, dan ia dijamakkan karena lafal ahadan di dalam konteks nafi yang maknanya mengandung pengertian jamak.
48 Dan sesungguhnya Al quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.(QS. 69:48)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 48 

وَإِنَّهُ لَتَذْكِرَةٌ لِلْمُتَّقِينَ (48

Dalam ayat ini, ditegaskan lagi bahwa Alquran bukanlah perkara penyair, bukan hasil tenung tukang tenung dan bukan pula perkataan Muhammad tetapi adalah kalam Allah yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada seluruh manusia. Dengan Alquran itu manusia akan beriman akan mendapat petunjuk dalam mengayuh bahtera kehidupannya ke pulau yang dicitacitakannya, yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat nanti.
Dari ayat ini dipahami bahwa manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, memerlukan petunjuk-petunjuk. Petunjuk itu ada yang dapat dicapai oleh aka1-pikirannya, dan ada yang tidak dapat dicapai oleh akal-pikirannya. Yang dapat dicapai oleh akal pikirannya ialah seperti bagaimana cara mereka hidup, mencari nafkah; menanam padi, memelihara binatang ternak, bagaimana melindungi diri dari kehujanan dan kepanasan dan sebagainya. Ada pula petunjuk yang tidak dapat dicapai oleh akal pikiran manusia, karena itu harus ada yang menunjukkannya. Yang dapat menunjukkannya hanyalah Allah saja, sebagai pencipta, pemilik dan penguasa seluruh mahkluk. Petunjuk-petunjuk Allah itu seluruhnya termuat dalam Alquran dan dijelaskan oleh sunah Rasulullah, diberikan kepada orang-orang berpikir. Apakah orang-orang kafir memikirkan yang demikian itu?.
49 Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan (nya).(QS. 69:49)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 49 

وَإِنَّا لَنَعْلَمُ أَنَّ مِنْكُمْ مُكَذِّبِينَ (49

Ayat ini merupakan peringatan keras kepada orang-orang musyrik. Kami Maha Mengetahui segala sesuatu yang terdapat di alam ini, sejak dari yang kecil sampai yang basar, yang halus dan yang kasar, yang tidak nampak dan yang nampak. Karena itu Kami mengetahui setiap orang yang mendustakan Alquran, orang-orang yang mengingkari Rasul dan orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Maka Kami akan melakukan tindakan dan menghukum dengan seadil-adilnya di antara kamu, sesuai dengan perbuatan kamu itu.
Dari perkataan "minkum" (sebabagian kamu) yang terdapat dalam ayat ini dipahami bahwa ada di antara orang-orang musyrik itu yang mempercayai kebenaran Alquran dan Rasulullah, tetapi karena hawa nafsu, takut dipencilkan kaumnya, takut kehilangan pangkat dan harta, mereka mendustakannya. Allah SWT berfirman:


إِنَّهُ فَكَّرَ وَقَدَّرَ (18) فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ (19) ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ (20) ثُمَّ نَظَرَ (21) ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ (22) ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ (23) فَقَالَ إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ (24) إِنْ هَذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ (25
Artinya:
"Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?, kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?, kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia berkata: "(Alquran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain-hanyalah perkataan manusia" (Q.S Al Mudassir: 18-25)
50 Dan sesungguhnya Al quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).(QS. 69:50)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 50 

وَإِنَّهُ لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكَافِرِينَ (50

Ayat ini menyatakan bahwa Alquran ini menimbulkan kekecewaan bagi orang kafir, baik selama mereka hidup di dunia maupun di akhirat nanti. Di dunia mereka kecewa karena pengaruh agama Islam bertambah kuat sehingga pengaruh agama mereka, yaitu agama syirik, semakin berkurang, bahkan akhirnya hilang seluruhnya, tanpa bekas sedikitpun. Karena Alquran pengaruh agama mereka berkurang. Alquran menyatakan kebatilan kepercayaan mereka, seperti menyembah patung yang tidak dapat menimbulkan mudarat dan manfaat.
Di akhirat nanti mereka menyesal, setelah mengalami azab yang dahsyat. Mereka menyesal kenapa tidak mengikuti seruan Muhammad, seperti yang dilakukan orang-orang yang beriman. Tetapi penyesalan mereka itu tidak ada gunanya lagi karena pintu tobat telah tertutup.
51 Dan sesungguhnya Al quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini.(QS. 69:51)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 51 

وَإِنَّهُ لَحَقُّ الْيَقِينِ (51

Dalam ayat ini, ditegaskan lagi bahwa Alquran itu adalah suatu yang benar yang nyata kebenarannya, benar-benar berasal dari Tuhan semesta alam, bukan perkataan-perkataan yang diada-adakan Muhammad.
52 Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.(QS. 69:52)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 52 

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ (52

Karena itu bertasbihlah hai Muhammad dengan menyebut nama Allah SWT Bersyukurlah kepada-Nya, karena dia telah melimpahkan rahmat yang tidak terhingga kepadamu dan kepada manusia seluruhnya dengan menurunkan Alquran sebagai petunjuk dalam mencapai kebahaginan hidup di dunia dan di akhirat. Sesungguhnya Tuhan yang telah memberi rahmat itu adalah Tuhan Yang Maha Agung.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 41 s/d 52 dari [52]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia. 

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AL-HAAQQAH AYAT 21 - 40 ( 02 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-HAAQQAH
Ayat [52]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:2/3
21 Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,(QS. 69:21)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 21

فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (21

Pada ayat ini, diterangkan balasan yang diterima orang-orang yang menerima catatan amalnya di tangan kanannya itu, yaitu mereka berada dalam kehidupan yang diridai. Hidup yang diridai itu adalah hidup yang dicita-citakan oleh setiap orang-orang yang beriman, yaitu hidup yang diridai Allah, diridai oleh seluruh manusia, bahkan oleh seluruh makhluk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sesuatupun yang menaruh iri, dengki, dendam kesumat dan benci kepadanya, sehingga segala sesuatu yang dihadapinya adalah baik dan menimbulkan kebaikan kepada dirinya. Tidak ada suara yang meyakinkan hatinya; tidak ada perbuatan atau sikap yang menyinggung perasaannya, semuanya enak didengar dan dirasakannya.
Dalam firman Allah SWT yang lain diterangkan bahwa jiwa yang tenang adalah jiwa yang hidup dalam kehidupan yang diridai dan termasuk kelompok hamba-hamba Allah:


يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30
Artinya:
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba Ku, dan masuklah ke dalam surga Nya. (Q.S Al Fajr: 27-30)
22 dalam syurga yang tinggi,(QS. 69:22)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 22 - 23

فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ (22) قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ (23

Ayat ini menerangkan keadaan tempat yang disediakan bagi orang-orang yang beriman di akhirat nanti, yakni suatu tempat yang indah, dan nyaman dengan kebun-kebun dan taman-taman yang menyenangkan hati orang yang memandangnya, dan pohon-pohon yang berbuah rendah, mudah dipetik oleh siapa saja yang menghendakinya, baik sambil berdiri, sambil duduk maupun sambil berbaring. Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman


مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا (13) وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلَالُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوفُهَا تَذْلِيلًا (14
Artinya:
Di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya dengan semudah-mudahnya. (Q.S Al Insan: 13-14)
23 buah-buahannya dekat,(QS. 69:23)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 23

قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ (23

(Buah-buahannya) buah-buahan yang dipetiknya (dekat) sangat dekat yaitu dapat dicapai oleh orang yang berdiri, orang yang duduk, dan malah orang yang berbaring. 
24 (kepada mereka dikatakan):` Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu `.(QS. 69:24)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 24 

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ (24

Allah SWT dan para malaikat berkata kepada orang-orang yang menerima catatan amalnya di tangan kanannya di dalam surga, "Makanlah segala macam jenis buah-buahan dan segala rupa makanan yang ditemukan di dalam surga ini, dan minum pulalah sepuas hati minuman-minuman yang enak dan menyegarkan, tidak ada sesuatupun yang dapat melarang kamu mengambilnya, semuanya itu disediakan untuk kamu sekalian".
Semuanya itu disediakan karena kamu sekalian telah beriman kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh tunduk dan menyerahkan diri kepadanya, selama kamu hidup, di dunia dahulu.
Dari perkataan "bima aslaftum" (disebabkan amal yang telah kamu kerjakan dahulu), dipahami bahwa pahala yang diterima di akhirat nanti sebagai balasan dari hasil iman dan amal perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia. Hal ini berarti bahwa mustahil seseorang hamba memperoleh pahala dari Allah SWT jika ia tidak beriman dan beramal.
Dari perkataan Hani-an (dengan sedap), dipahami bahwa makanan dan minuman yang diberikan di dalam surga adalah makanan dan minuman yang luar biasa enak rasanya, dan tidak pernah ada makanan dan minuman yang seenak itu dirasakan selama hidup dunia.
25 Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:` Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini),(QS. 69:25)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 25 

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ (25

Ayat ini menerangkan keadaan orang yang kafir di akhirat nanti, sewaktu mereka menerima catatan amal perbuatan mereka yang mereka kerjakan selama hidup di dunia. Dikatakan bahwa orang-orang yang disampaikan kepadanya catatan amal perbuatannya dari sebelah kiri dan menerimanya dengan tangan kiri, lalu membaca catatan amalnya itu, timbullah ketakutan dalam hatinya karena berdasarkan catatan itu, pasti ia dimasukkan ke dalam neraka. Ia berkata, "Alangkah jeleknya perbuatanku dan alangkah bahagianya aku seandainya amalku yang berisi seperti ini tidak diberikan kepadaku, aku tidak menyangka bahwa semua perbuatanku di dunia tercatat dalam kitab ini.
Keadaan orang-orang kafir waktu menerima catatan amalnya adalah dalam keadaan ketakutan yang sangat, seakan-akan mereka telah ditimpa azab yang sangat. Padahal mereka belum ditimpakan azab tersebut. Hal ini memberi pengertian bahwa azab rohani itu lebih berat dari azab jasmani.
26 dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku,(QS. 69:26)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 26 

وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ (26

Pernyataan bahwa azab rohani itu lebih berat dirasakan dari azab jasmani diperkuat oleh perkataan orang-orang kafir itu: "Alangkah bahagianya aku, jika aku tidak mengetahui catatan amalku, sehingga aku tidak mengetahui azab yang akan ditimpakan kepadaku nanti di dalam neraka.
27 wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.(QS. 69:27)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 27 

يَا ‎لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ (27

Ayat ini seakan-akan memberi pengertian bahwa orang-orang kafir itu tidak mengetahui sedikit pun bahwa akan terjadi hari kiamat, akan terjadi kehidupan setelah kematian, yang waktu itu amal baik dibalasi pahala yang berlipat ganda sedang perbuatan jahat dibalasi dengan siksa yang pedih. Oleh karena itu mereka mengatakan, "Alangkah baiknya seandainya mati yang telah menimpa diriku di dunia dahulu, merupakan akhir seluruh kehidupanku, tidak dibangkitkan lagi seperti sekarang ini, sehingga aku tidak menemui hari yang sangat berat penderitaannya ini".
Tetapi sebenarnya orang-orang kafir itu telah mengetahui dengan yakin selama mereka hidup di dunia akan adanya hari yang seperti ini. Memang demikianlah sifat-sifat orang kafir yang selalu mengingkari keyakinan mereka, sebagaimana firman Allah SWT:


وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (172
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) "Bukankah Aku ini Tuhanmu? "Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (ke Esaan Tuhan).(Q.S Al A'raf: 172)
Mereka mengharapkan yang demikian itu yakni dengan kematian itu selesailah urusan mereka semata-mata karena takut disiksa, bukan karena mereka tidak mengetahui bahwa akan ada nanti hari kiamat dan hari berhisab.
28 Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.(QS. 69:28)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 28 - 29 

مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ (28) هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ (29

Ayat ini menerangkan jalan pikiran orang-orang kafir sewaktu mereka hidup di dunia, yaitu menurut mereka yang menentukan keadaan dan derajat seseorang itu ialah pangkat, kekuasaan, dan harta. Dengan harta mereka akan dapat memperoleh segala yang mereka inginkan dan dengan pangkat dan kekuasaan mereka dapat memuaskan hawa nafsu mereka. Setelah mereka berada di akhirat nyatalah bagi mereka kekeliruan jalan pikiran semacam itu, sehingga terucap juga di mulut mereka perasaan hati mereka di waktu itu dengan mengatakan: "Harta yang aku miliki sewaktu berada di dunia dahulu tidak dapat menolong dan menolak dari siksa Allah, demikian pula kekuasaan yang telah aku miliki di dunia telah lenyap pada saat ini, sehingga aku tidak mempunyai seorang penolong pun".
Anggapan orang-orang kafir waktu di dunia bahwa yang menentukan segala sesuatu itu adalah harta dan kekuasaan, diterangkan dalam firman Allah SWT:


وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا (34
Artinya:
Dan dia mempunyai kekayaan yang besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika ia bercakap-cakap dengan dia: "Harta, lebih banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat. (Q.S Al Kahfi: 34)
Dan firman Allah SWT:


وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (35
Artinya:
Dan mereka berkata: "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (dari kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab". (Q.S Saba' :35)
29 Telah hilang kekuasaanku daripadaku `.(QS. 69:29)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 29

  هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ (29

(Telah hilang kekuasaanku dariku") kekuatanku dan argumentasi atau hujahku. Huruf Ha yang terdapat dalam lafal kitabiyah, hisabiyah, maliyah, dan sulthaniyah, semuanya adalah ha saktah yang tetap dibaca baik dalam keadaan Waqaf maupun dalam keadaan Washal. Demikian itu karena mengikut mushhaf imam/induk dan karena mengikut dalil naqli. Akan tetapi sekali pun demikian, ada pula sebagian ulama yang tidak membacakannya bila diwashalkan.
30 (Allah berfirman):` Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.(QS. 69:30)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 30 - 32

خُذُوهُ فَغُلُّوهُ (30) ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ (31) ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ (32

Karena sikap orang-orang kafir yang demikian itu dan berdasarkan catatan amalnya, maka Allah SWT berkata kepada malaikat Zabaniyah, agar dilaksanakan hukuman kepada orang-orang kafir itu:
1. Agar memegang mereka dan membelenggu tangannya ke lehernya.
2. Dalam keadaan demikian, lemparkanlah mereka ke dalam neraka.
3. Dalam neraka itu belitkanlah ke badan mereka rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
Dari ayat ini boleh jadi terpahami adanya kemungkinan orang-orang kafir itu akan lari, sehingga mereka harus dibelenggu, seakan-akan Allah memerlukan yang demikian agar mereka tidak melarikan diri. Maksudnya bukan demikian tetapi untuk menunjukkan bahwa pada waktu kiamat itu mereka dalam keadaan menderita, terhina dan tidak dapat melepaskan diri sedikitpun dari keadaan yang demikian, kemudian di dalam neraka penderitaannya ditambah lagi yaitu dengan membelenggu mereka. Hal ini memberi pengertian bahwa orang-orang kafir itu di dalam neraka nanti tidak mempunyai suatu carapun untuk mengurangi dan meringankan rasa azab yang pedih itu.
31 Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.(QS. 69:31)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 31

ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ (31

("Kemudian ke dalam neraka Jahanam) neraka yang apinya menyala-nyala (masukkanlah dia") jebloskanlah dia ke dalamnya.
32 Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.(QS. 69:32)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 32

  ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ (32

 ("Kemudian dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta) menurut ukuran hasta malaikat (belitlah dia") lilitlah dia dengan rantai itu sesudah ia dimasukkan ke dalam neraka. Huruf fa di sini tidak dapat mencegah hubungan antara fi'il dan zharaf yang mendahuluinya.
33 Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.(QS. 69:33)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 33 - 34 

إِنَّهُ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ (33) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (34

Ayat-ayat ini menerangkan beberapa sebab yang menyebabkan orang-orang kafir ditimpa azab yang sangat pedih itu, yaitu karena:
1. Mereka tidak beriman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Agung. Mereka mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya, melakukan larangan-larangan Allah, enggan beribadat dan menyerahkan diri kepada-Nya.
2. Mereka tidak mendorong dirinya dan orang lain untuk memberi makan fakir miskin.
Dalam ayat ini, disebut keharusan memberi makan fakir miskin setelah seorang beriman kepada Allah SWT. Hal ini menunjukkan betapa tingginya nilai perbuatan memberi makan fakir miskin di sisi Allah, sehingga dalam firman Allah yang lain dinyatakan bahwa orang yang tidak memberi makan fakir miskin itu adalah orang yang mendustakan agama.
Allah SWT berfirman:


أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3
Artinya:
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (Q.S Al Ma'un: 1-3)
Atau dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa tanda seorang yang benar benar beriman kepada Allah, ialah ia senang berusaha membantu orang-orang fakir miskin, karena usaha itu merupakan perwujudan dari imannya.
34 Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.(QS. 69:34)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 34

وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (34

("Dan juga dia tidak mendorong untuk memberi makan orang miskin.")
35 Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.(QS. 69:35)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 35 - 36 

فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هَا هُنَا حَمِيمٌ (35) وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ (36

Dalam ayat-ayat ini diterangkan keadaan penghidupan orang musyrik di dalam neraka yang menyala-nyala, yaitu:
1. Mereka tidak mempunyai seorang teman atau seorang penolong pun. Sebagaimana diketahui bahwa manusia itu adalah makhluk sosial. Hidup manusia yang berbahagia adalah jika mereka dapat memenuhi kepentingan pribadinya dan kepentingan hidup dalam pergaulan bermasyarakat. Jika manusia di dunia dalam keadaan biasa merasa tersiksa hidup sendirian tentu di akhirat mereka lebih tersiksa lagi.
2. Makanan mereka adakah darah dan nanah suatu makanan yang tidak termakan oleh orang yang selama mereka hidup di dunia.
36 Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.(QS. 69:36)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 36

  وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ (36

(Dan tiada pula makanan sedikit pun baginya kecuali dari darah dan nanah) yaitu nanah dan darah ahli neraka, atau shadiid, yaitu nama sejenis pohon yang ada di dalam neraka.
37 Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.(QS. 69:37)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 37 

لَا يَأْكُلُهُ إِلَّا الْخَاطِئُونَ (37

Pada ayat ini, dinyatakan bahwa makanan yang dimakan oleh orang-orang kafir yang terdiri dari darah dan nanah itu adalah makanan yang sangat jijik dan tiada termakan oleh siapa pun. Hal ini menunjukkan gambaran kehidupan neraka yang penuh kehinaan.
38 Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.(QS. 69:38)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 38 - 40 

فَلَا أُقْسِمُ بِمَا تُبْصِرُونَ (38) وَمَا لَا تُبْصِرُونَ (39) إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ (40

Menurut Muqatil bahwa ayat-ayat ini diturunkan berhubungan dengan sikap pembesar-pembesar Quraisy ketika mendengar bacaan ayat-ayat Alquran, seperti perkataan Al Walid bin Mugirah "Sesungguhnya Muhammad seorang tukang sihir", perkataan Abu Jahal: "Muhammad seorang penyair", dan perkataan Uqbah: "Muhammad seorang tukang tenung" Maka turunlah ayat ini membantah perkataan-perkataan itu.
Allah SWT menegaskan kepada orang-orang musyrik Mekah dengan bersumpah dengan makhluk-Nya, baik yang dapat dilihat, diketahui dan dirasakan dengan pancaindera maupun makhluk-Nya yang tidak nampak, tidak diketahui dan dirasakan dengan pancaindera bahwa Alquran yang diturunkan kepada Muhammad itu benar-benar berasal dari-Nya, bukan perkataan Muhammad atau perkataan yang diada-adakan Muhammad kemudian dikatakan sebagai firman Allah.
Dari perkataan "bima tubsirun' (segala yang dapat kamu lihat) dipahami sebenarnya orang-orang musyrik Quraisy berdasarkan pengetahuan yang ada pada mereka seperti pengetahuan mereka tentang Muhammad, pengetahuan mereka tentang gaya bahasa, dan keindahan bahasa Arab yang terdapat dalam Alquran, dan isi Alquran itu sendiri, seharusnya dapat meyakinkan bahwa Alquran itu berasal dari Allah SWT, bukan buatan Muhammad. Dan dari petkataan "wama la tubsirun" (dan apa yang tidak kamu lihat) dipahami bahwa banyak hal-hal yang tidak diketahui oleh orang-orang musyrik Mekah, jika mereka mengetahui yang demikian itu tentu akan dapat menambah keyakinan dan kepercayaan mereka kepada Muhammad.
39 Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.(QS. 69:39)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 39

وَمَا لَا تُبْصِرُونَ (39

(Dan dengan apa yang tidak kalian lihat) di antara makhluk-makhluk itu.
40 Sesungguhnya Al quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,(QS. 69:40)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 40

  إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ (40

(Sesungguhnya dia) yakni Alquran itu (adalah benar-benar perkataan utusan yang mulia) yang disampaikan oleh malaikat
Jibril dari Allah swt.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 21 s/d 40 dari [52]


Sumber Tafsir dari : 

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU