Selasa, 04 Maret 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AL-MA'AARIJ AYAT 1 - 20 ( 01 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-MA'AARIJ
Ayat [44]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/3
1 Seseorang telah meminta kedatangan azab yang akan menimpa,(QS. 70:1)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 1 - 2 

سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ (1) لِلْكَافِرِينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ (2

Diriwayatkan bahwa An-Nadar bin Haris, seorang musyrik telah memperolok-olok Nabi Muhammad SAW, agar Allah SWT. segera menimpakan azab kepada mereka, sebagaimana telah diancamkan itu. Permintaan itu disebutkan dalam firman Allah surah ke-8 (Al Anfal) ayat 32. Maka turunlah ayat ini yang menyatakan bahwa azab yang dijanjikan itu pasti datang dan kedatangan azab itu tidak dapat ditangguhkan atau ditolak oleh siapapun. Ayat-ayat ini menerangkan bahwa orang-orang musyrik Mekah seperti An Nadar bin Haris meminta kepada Nabi Muhammad agar segera menimpakan azab yang telah dijanjikan itu kepada mereka, seandainya ancaman itu adalah ancaman yang benar-benar berasal dari Allah SWT; dan seandainya Muhammad itu benar-benar seorang Rasul yang diutus Allah.
Permintaan itu dijawab oleh ayat ini dengan menyatakan bahwa azab yang dijanjikan itu pasti menimpa orang-orang kafir baik diminta atau tidak diminta. Karena telah menjadi sunatullah bahwa azab itu pasti ditimpakan kepada setiap orang-orang kafir.
2 orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya.(QS. 70:2)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 1 - 2 

سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ (1) لِلْكَافِرِينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ (2

Diriwayatkan bahwa An-Nadar bin Haris, seorang musyrik telah memperolok-olok Nabi Muhammad SAW, agar Allah SWT. segera menimpakan azab kepada mereka, sebagaimana telah diancamkan itu. Permintaan itu disebutkan dalam firman Allah surah ke-8 (Al Anfal) ayat 32. Maka turunlah ayat ini yang menyatakan bahwa azab yang dijanjikan itu pasti datang dan kedatangan azab itu tidak dapat ditangguhkan atau ditolak oleh siapapun. Ayat-ayat ini menerangkan bahwa orang-orang musyrik Mekah seperti An Nadar bin Haris meminta kepada Nabi Muhammad agar segera menimpakan azab yang telah dijanjikan itu kepada mereka, seandainya ancaman itu adalah ancaman yang benar-benar berasal dari Allah SWT; dan seandainya Muhammad itu benar-benar seorang Rasul yang diutus Allah.
Permintaan itu dijawab oleh ayat ini dengan menyatakan bahwa azab yang dijanjikan itu pasti menimpa orang-orang kafir baik diminta atau tidak diminta. Karena telah menjadi sunatullah bahwa azab itu pasti ditimpakan kepada setiap orang-orang kafir.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 2 

لِلْكَافِرِينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ (2

(Untuk orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya) dia adalah Nadhr bin Haris, ia mengatakan di dalam permintaannya, sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya, "Ya Allah, jika betul (Alquran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau..." (Q.S. Al-Anfal 32)
3 (Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik.(QS. 70:3)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 3 

مِنَ اللَّهِ ذِي الْمَعَارِجِ (3

Diterangkan bahwa azab itu datang dari Allah pada waktu yang ditentukan-Nya, dan jika datang tidak seorangpun yang dapat menolaknya. Yang dimaksud dengan perkataan "zil ma'arij" (mempunyai tangga), dalam ayat ini, yaitu azab itu datang dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Sempurna, tidak ada sifat kekurangan sedikitpun pada-Nya dan kedatangan azab itu semata-mata atas kehendak dan keputusan-Nya, bukan berdasarkan permintaan makhluk-Nya, seperti yang dilakukan oleh An-Nadar bin Haris itu.
Dari ayat ini dipahami bahwa seakan-akan orang-orang musyrik itu tidak mengetahui kemuliaan dan kebesaran Allah SWT. Seakan-akan kepada Allah SWT. dapat dimintakan seluruh kehendak dan keinginan mereka, sebagaimana yang mereka lakukan terhadap berhala-berhala, mereka meminta segala sesuatu yang mereka inginkan.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 3 

مِنَ اللَّهِ ذِي الْمَعَارِجِ (3

(Yang datang dari Allah) lafal minallaah ini berkaitan erat dengan lafal Waaqi' yang ada di akhir ayat pertama (yang mempunyai tempat-tempat naik) tempat-tempat naik bagi para malaikat, yaitu langit.
4 Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.(QS. 70:4)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 4 

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ (4

Ayat-ayat ini menerangkan bahwa malaikat-malaikat dan Jibril menghadap Allah memakan waktu yang sangat singkat dan jika dilakukan manusia akan memakan waktu lima puluh ribu tahun.
Perkataan 50.000 tahun yang disebutkan dalam ayat ini bukanlah bilangan yang sebenarnya, tetapi untuk menerangkan bahwa Arasy Allah itu sangat jauh dan tinggi, tidak akan dapat dicapai oleh hamba-hamba-Nya yang manapun. Di sini ada beberapa makhluk Tuhan yang lain yang berbeda-beda tingkat dan kemampuannya.
Dalam firman Allah yang lain, diterangkan bahwa Dia mengatur urusan dari langit ke bumi dalam suatu saat yang kadarnya sama dengan seribu tahun menurut perhitungan manusia. Allah SWT berfirman:


يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ (5
Artinya:
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (Q.S. As Sajdah: 5)
Sebenarnya persoalan berapa lama umur dunia ini, berapa lama waktu yang diperlukan malaikat naik kepada Allah kemudian turun kembali ke dunia ini melaksanakan perintah-perintah-Nya, termasuk perkara gaib; hanya Allah saja yang mengetahui dengan pasti. Bagi kita sebagai hamba Allah, cukup percaya bahwa ada azab Allah yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir pada Hari Kiamat

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 4 

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ (4

(Naiklah) dapat dibaca ta`ruju dan ya`ruju (malaikat-malaikat dan Jibril) Malaikat Jibril (kepada-Nya) kepada tempat turun bagi perintah-Nya di langit (dalam sehari) lafal fii yaumin bertaalluq kepada lafal yang tidak disebutkan, azab menimpa orang-orang kafir pada hari kiamat (yang kadarnya lima puluh ribu tahun) ini menurut apa yang dirasakan oleh orang kafir, karena penderitaan dan kesengsaraan yang mereka temui di hari itu. Adapun orang yang beriman merasakan hal itu amat pendek, bahkan lebih pendek daripada satu kali salat fardu yang dilakukan sewaktu di dunia. Demikianlah menurut keterangan yang disebutkan di dalam hadis.
5 Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.(QS. 70:5)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 5 

فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلًا (5

Dalam ayat ini, Allah SWT. memerintahkan agar Rasulullah saw. bersabar terhadap sikap orang-orang musyrik itu yang selalu memperolok-oloknya. Hendaklah bersabar, jangan sekali-kali merasa gelisah oleh sikap mereka itu karena urusan azab itu adalah urusan Allah dan Allah-lah yang mengetahui kapan azab itu akan ditimpakan kepada mereka.
6 Sesungguhnya mereka memandang siksaan itu jauh (mustahil).(QS. 70:6)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 6 

إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُ بَعِيدًا (6

Orang-orang musyrik memandang bahwa azab itu mustahil terjadi, karena mereka terpedaya kepada kesenangan dunia yang sifatnya sementara, dan karena ilmu mereka amat Sedikit serta tidak mengindahkan petunjuk Allah.
7 Sedangkan Kami memandangnya dekat (mungkin terjadi).(QS. 70:7)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 7 

وَنَرَاهُ قَرِيبًا (7

Sedang itu pasti terjadi, karena Dia-lah yang menentukan segala suatu. Tidak ada sesuatu pun yang sukar bagi Allah. Jika Dia menghendaki terjadinya maka sesuatu itu akan terjadi pada saat dikehendaki-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang dapat melawan kehendaknya.
8 Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak.(QS. 70:8)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 8 

يَوْمَ تَكُونُ السَّمَاءُ كَالْمُهْلِ (8

Allah SWT menerangkan saat-saat kedatangan azab itu serta keadaan manusia waktu itu. Azab tu datang kepada orang-orang kafir pada waktu langit hancur luluh, seperti luluhan perak yang mencair karena dipanaskan
9 Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan),(QS. 70:9)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 9 

وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ (9

Pada saat gunung-gunung hancur bertaburan, seakan-akan bulu-bulu burung yang sedang beterbangan karena hembusan angin.
10 Dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya,(QS. 70:10)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 10 

وَلَا يَسْأَلُ حَمِيمٌ حَمِيمًا (10

Dalam ayat ini, diterangkan kebingunan dan penderitaan yang dihadapi manusia waktu itu. Masing-masing tidak dapat menolong orang lain. Tidak seorang pun teman akrab yang menanyakan temannya, sedangkan mereka melihat dan mengetahui penderitaan temannya itu.
11 sedang mereka saling melihat. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya,(QS. 70:11)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 11 - 14 

يُبَصَّرُونَهُمْ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ (11) وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ (12) وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيهِ (13) وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنْجِيهِ (14

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir mengharapkan pada hari itu agar terlepas dari azab yang mereka derita itu dengan menebus diri dengan anak-anak yang mereka banggakan, dengan istri-istri yang mereka cintai, dengan saudara-saudata mereka yang biasa membantu selama hidup di dunia, dengan kaum mereka yang selalu membantu dan melindungi mereka dan dengan semua man usia yang ada di muka bumi. Karena demikianlah yang biasa mereka lakukan di dunia; menolong teman, keluarga dan anak-anak mereka wa1aupun teman keluarga dan anak mereka itu melakukan perbuatan jahat dan zalim.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 11

يُبَصَّرُونَهُمْ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ (11

(Sedangkan mereka saling melihat) sebagian teman-teman akrab itu saling melihat kepada sebagian yang lain, dan mereka saling mengenal antara yang satu dengan yang lainnya akan tetapi mereka tiada berkata barang sepatah pun. Jumlah ayat ini merupakan kalimat baru atau jumlah isti'naf. (Orang kafir ingin) ia berharap (kalau sekiranya) lafal lau di sini bermakna an, yakni bahwasanya (dia dapat menebus dirinya dari azab hari itu) dapat dibaca yaumi'idzin dan yauma'idzin (dengan anak-anaknya.)
12 Dan isterinya dan saudaranya,(QS. 70:12)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 12

وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ (12

(Dan istrinya) atau teman hidupnya (dan saudaranya.)
13 Dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia).(QS. 70:13)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 13

وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيهِ (13

(Dan kaum familinya) atau famili-familinya, mereka dinamakan fashiilah karena orang yang bersangkutan terpisah hubungannya dengan mereka (yang melindunginya) yang pernah mengasuhnya.
14 Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya.(QS. 70:14)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 14

وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنْجِيهِ (14

(Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan tebusan itu dapat menyelamatkannya) dapat membebaskannya dari azab itu. Lafal ayat ini diathafkan kepada lafal yaftadii.
15 Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak,(QS. 70:15)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 15 - 18 

كَلَّا إِنَّهَا لَظَى (15) نَزَّاعَةً لِلشَّوَى (16) تَدْعُو مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّى (17) وَجَمَعَ فَأَوْعَى (18

dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa tidak akan diterima tebusan apapun dari perbuatan dosa yang telah dikerjakan orang-orang kafir itu. Allah tidak memerlukan tebusan sedikit pun karena Dia Maha Kaya lagi tidak memerlukan sesuatu pun.
Ayat yang lain yang sesuai dengan ayat ini, ialah firman Allah SWT:


إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (91
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati, sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun ia menebus dirinya dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong. (Q.S. Ali Imran: 910
Azab yang disediakan bagi orang-orang kafir itu ialah neraka Jahanam, yang apinya menyala-nyala, tidak ada seorang pun yang selamat dan dapat melepaskan diri dari azabnya. Neraka itu mengazab orang-orang kafir dengan menghanguskan seluruh badannya, mengelupaskan kulit-kulit kepala dan membakarnya. Kemudian setelah hangus dan menjadi abu, dikembalikan seperti semula, seperti mereka belum pernah kena azab. Setelah itu mereka diazab lagi. Demikianlah keadaannya terjadi berulang-ulang tidak putus-putusnya.
Neraka itu memanggil orang-orang kafir untuk diazabnya, begitu juga orang-orang yang membelakang dan lari dari kebenaran, suka berbuat curang atau jahat dan orang-orang yang suka mengumpulkan harta, tetapi tidak mau mengeluarkan hak-hak Allah, sebagaimana yang telah ditetapkan-Nya.
Ayat ini bukanlah melarang kaum muslimin mengumpulkan harta, melainkan melarang mengumpulkan harta tanpa mengeluarkan hak-hak Allah yang ada dalam harta yang telah dikumpulkannya itu.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 15 

كَلَّا إِنَّهَا لَظَى (15

(Sekali-kali tidak dapat) lafal ini merupakan sanggahan terhadap apa yang dia harapkan itu (sesungguhnya neraka ini) neraka yang mereka saksikan itu (adalah api yang bergejolak) lafal lazhaa adalah nama lain dari neraka Jahanam, dinamakan demikian karena apinya bergejolak membakar orang-orang kafir.
16 yang mengelupaskan kulit kepala,(QS. 70:16)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 16 

نَزَّاعَةً لِلشَّوَى (16

(Yang mengelupaskan kulit kepala) asy-syawaa bentuk jamak dari lafal syawaatun, artinya kulit kepala.
17 yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama).(QS. 70:17)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 17 

تَدْعُو مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّى (17

(Yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling) dari iman; sebab neraka Jahanam itu mengatakan kepada mereka kemarilah, kemarilah.
18 Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.(QS. 70:18)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 15 - 18

كَلَّا إِنَّهَا لَظَى (15) نَزَّاعَةً لِلشَّوَى (16) تَدْعُو مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّى (17) وَجَمَعَ فَأَوْعَى (18

dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa tidak akan diterima tebusan apapun dari perbuatan dosa yang telah dikerjakan orang-orang kafir itu. Allah tidak memerlukan tebusan sedikit pun karena Dia Maha Kaya lagi tidak memerlukan sesuatu pun.
Ayat yang lain yang sesuai dengan ayat ini, ialah firman Allah SWT:


إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (91
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati, sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun ia menebus dirinya dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong. (Q.S. Ali Imran: 910
Azab yang disediakan bagi orang-orang kafir itu ialah neraka Jahanam, yang apinya menyala-nyala, tidak ada seorang pun yang selamat dan dapat melepaskan diri dari azabnya. Neraka itu mengazab orang-orang kafir dengan menghanguskan seluruh badannya, mengelupaskan kulit-kulit kepala dan membakarnya. Kemudian setelah hangus dan menjadi abu, dikembalikan seperti semula, seperti mereka belum pernah kena azab. Setelah itu mereka diazab lagi. Demikianlah keadaannya terjadi berulang-ulang tidak putus-putusnya.
Neraka itu memanggil orang-orang kafir untuk diazabnya, begitu juga orang-orang yang membelakang dan lari dari kebenaran, suka berbuat curang atau jahat dan orang-orang yang suka mengumpulkan harta, tetapi tidak mau mengeluarkan hak-hak Allah, sebagaimana yang telah ditetapkan-Nya.
Ayat ini bukanlah melarang kaum muslimin mengumpulkan harta, melainkan melarang mengumpulkan harta tanpa mengeluarkan hak-hak Allah yang ada dalam harta yang telah dikumpulkannya itu.
19 Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.(QS. 70:19)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 19 

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (19 

Pada ayat ini ditegaskan bahwa manusia itu bersifat suka berkeluh kesah dan kikir. Namun, sifat ini dapat diubah jika dituruti petunjuk Tuhan yang dinyatakan-Nya dalam ayat 22 s.d. 24. Manusia yang menghindari petunjuk Tuhan dan seruan Rasul; mereka adalah orang-orang yang sesat.
Firman Allah sebagai berikut:


وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ (103
Artinya:
Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya. (Q.S. Yusuf: 103)
Manusia sampai sesat dari jalan Allah karena ia bersifat tergesa-gesa, gelisah dan kikir itu, bukanlah merupakan ketentuan dari Allah terhadapnya, tetapi mereka menjadi mukmin atau menjadi kafir itu adalah karena usaha dan pilihan mereka sendiri. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT.:


هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكُمْ مُؤْمِنٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (2
Artinya:
Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kikir dan di antara kamu ada yang beriman Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S. At Taghabun: 2)
Kepada manusia dibentangkan jalan yang lurus yang menuju kepada keridaan Allah dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat sebagaimana yang disampaikan Rasulullah yang termuat dalam Alquran dan hadis. Di samping itu terbentang pula jalan yang sesat, jalan yang dimurkai-Nya yang menuju kepada tempat yang penuh derita dan sengsara di akhirat nanti. Manusia boleh memilih sa1ah satu dari kedua jalan itu; jalan mana yang akan ditempuhnya, apakah jalan yang lurus atau jalan yang sesat. Kemudian mereka diberi balasan nanti sesuai dengan pilihan mereka itu.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Ma'aarij 19 

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (19

(Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh-kesah) lafal haluu`an merupakan hal atau kata keterangan keadaan dari lafal yang tidak disebutkan, dan sekaligus sebagai penafsirnya.
20 Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,(QS. 70:20)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Ma'aarij 20 - 21 

إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا (21

Dalam ayat-ayat ini, diterangkan bahwa jika manusia itu ditimpa kesusahan, mereka tidak sabar dan tabah, kadang-kadang ia berputus-asa; sedangkan jika ia memperoleh rezeki dan karunia yang banyak dari Allah ia menjadi kikir.
Timbulnya kegelisahan dan kekikiran pada diri manusia lantaran mereka tidak beriman dengan sungguh-sungguh kepada Allah, seakan-akan dirinya merasa terpencil, tidak ada sesuatupun yang dapat menolongnya dalam kesukaran itu. Bila mereka mendapat rezeki, ia merasa bahwa rezeki itu diperolehnya semata-mata karena usaha dirinya sendiri, tanpa pertolongan dari orang lain. Mereka beranggapan, bahwa rezeki dan karunia yang diperolehnya itu bukan karunia dari Allah SWT. Karena itu timbullah sifat kikir dalam dirinya.
Lain halnya dengan orang-orang yang beriman. Ia percaya bahwa segala sesuatu yang datang kepadanya, merupakan ujian dan cobaan Allah kepadanya, baik yang datang itu berupa penderitaan maupun berupa kesenangan. Cobaan itu diberikan kepadanya untuk menguji dan menambah kuat iman mereka. Karena itu ia tetap tabah dan sabar dalam menerima semua cobaan itu. Jika Ia memperoleh kesukaran ia selidiki dirinya sendiri, apa ada larangan Allah yang telah dilanggarnya atau perbuatan mungkar yang telah dilakukannya dan sebagainya. Kemudian ia berlaku sabar dan tabah serta bertobat kepada Allah dengan tobat yang sesungguhnya. Sebaliknya jika ia menerima rahmat dan karunia dari Allah ia bersyukur kepadanya dan merasa dirinya terikat dengan rahmat itu. Kemudian dikeluarkannya hak orang lain atau hak Allah yang ada dalam hartanya itu, sebagaimana yang telah dilakukan Nabi Ayub A.S. yang disebutkan dalam firman Allah SWT.:


وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَءَاتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ
Artinya:
Dan (ingatlah) kisah Ayub ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang penyayang". Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya dan Kami lipat gandakan bilangan mereka sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (Q.S. Al-Anbiya': 83, 84)
Orang yang beriman tidak akan bersedih hati dan putus asa terhadap urusan dunia yang luput darinya; tidak akan berpengaruh pada jiwanya, karena ia yakin kepada Kada dan Kadar Allah. Belum tentu yang dikira buruk itu, buruk pula di sisi Allah; dan yang dikira baik itu, baik pula di sisi-Nya. Mungkin sebaliknya, yang dikira buruk itu, baik di sisi Allah dan yang kelihatannya baik itu adalah buruk di sisi Allah ia yakin benar hal yang demikian, karena dinyatakan Allah SWT, dalam firman-Nya:


فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Artinya:
Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (Q.S. An Nisa': 19)
Adapun orang-orang kafir tidak mempunyai kepercayaan yang demikian. Mereka tidak percaya bahwa suka dan duka yang didatangkan Allah kepada seseorang, yang merupakan cobaan Allah kepadanya, merupakan malapetaka baginya. Ketika dalam keadaan senang dan gembira, mereka hanya melihat seakan-akan diri mereka sajalah yang ada, sedangkan yang lain tidak ada; sebagaimana firman Allah SWT:


لَا يَسْأَمُ الْإِنْسَانُ مِنْ دُعَاءِ الْخَيْرِ وَإِنْ مَسَّهُ الشَّرُّ فَيَئُوسٌ قَنُوطٌ (49) وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ رَحْمَةً مِنَّا مِنْ بَعْدِ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ هَذَا لِي وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُجِعْتُ إِلَى رَبِّي إِنَّ لِي عِنْدَهُ لَلْحُسْنَى فَلَنُنَبِّئَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِمَا عَمِلُوا وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنْ عَذَابٍ غَلِيظٍ (50
Artinya:
Manusia tidak jemu memohon kebaikan dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan, Dan jika kamu merasakan kepadanya suatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata, "Ini adalah hakku dan aku tidak yakin bahwa Hari Kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisi Nya". Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras. (Q.S. Fussilat: 49, 50)

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 1 s/d 20 dari [44]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU