| 1 | Hari kiamat,(QS. 69:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 1 - 2 
 
 الْحَاقَّةُ (1) مَا الْحَاقَّةُ (2 Al Haqqah  menurut bahasa berarti yang pasti terjadi. Hari Kiamat dinamai Al  Haqqah, karena hari itu pasti terjadi. Tentang keadaan dan sifatnya  tidak dapat dijelaskan dan diterangkan oleh manusia, karena pengetahuan  tentang Hari Kiamat itu termasuk pengetahuan yang gaib, yang diketahui  manusia hanyalah yang diterangkan Alquran saja.
 Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:
 
 
 
 يَسْأَلُونَكَ  عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ  رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ثَقُلَتْ فِي  السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ  كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ  وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (187 Artinya: Mereka  menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah:  "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku;  tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.  Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di  bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba".  Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya.  Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang Hari Kiamat itu adalah di  sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (Q.S Al A'raf:  187)
 Dan hari kiamat itu termasuk perkara yang gaib. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 إِنَّ  اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا  فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا  تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (34 Artinya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah  pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia lah Yang menurunkan hujan dan  mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat  mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada  seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.  Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(Q.S Luqman: 34)
 |  | 
   | 2 | apakah hari kiamat itu?(QS. 69:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 2 
 
   مَا الْحَاقَّةُ (2 (Apakah hari yang benar itu) ungkapan ini mengandung makna yang  menggambarkan tentang keagungan hari kiamat; dan berkedudukan sebagai  mubtada yang sekaligus sebagai khabar dari lafal al-haaqqah yang  pertama.
 |  | 
   | 3 | Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?(QS. 69:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 3 
 
 وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ (3 Apa  yang dapat dijadikan sumber pengetahuan untuk mengetahui terjadinya  Hari Kiamat itu? Dari pertanyaan ini dipahami bahwa tidak ada sesuatu  pun yang dapat memberikan keterangan kepada manusia tentang hakikat dan  bentuk kejadian yang terjadi pada Hari Kiamat, karena pengetahuan  tentang Hari Kiamat itu adalah pengetahuan yang tidak dapat dicapai oleh  makhluk. Tidak ada seorangpun yang dapat mengira-ngirakan keadaan Hari  Kiamat itu. Kejadian dan peristiwanya lebih hebat dari yang pernah  digambarkan oleh siapa pun. Karena kiamat itu tidak dapat diketahui  hakikatnya, tentu orang-orang musyrik tidak dapat mengingkarinya. Jika  mereka mengingkarinya berarti mereka mengingkari sesuatu yang tidak  dapat mereka ketahui atau pikiran mereka tidak akan dapat mencapai  pengetahuan itu.
 |  | 
   | 4 | Kaum Tsamud dan Aad telah mendustakan hari kiamat.(QS. 69:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 4 
 
 كَذَّبَتْ ثَمُودُ وَعَادٌ بِالْقَارِعَةِ (4 Dalam  ayat ini, diterangkan bahwa kaum Samud dan kaum `Ad tidak mempercayai  adanya Hari Kiamat itu. Mereka tidak percaya bahwa nanti akan terjadi  kehancuran dunia dan peristiwa yang dahsyat yang huru-haranya tidak  tertanggungkan.
 |  | 
   | 5 | Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa.(QS. 69:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 5 
 
 فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا بِالطَّاغِيَةِ (5 Kaum  Samud telah dihancurkan Allah dengan "tagiah" yaitu suara petir yang  mengguntur dari langit yang membinasakan semua yang ada di permukaan  bumi. Disebut "tagiah" (sesuatu yang luar biasa) karena memang suara itu  luar biasa; tidak seperti suara petir yang pernah terjadi. Mereka  diazab oleh Tuhan karena kaum Samud itu telah bertindak melampaui batas,  yang telah ditetapkan Nabi Saleh A.S. terhadap mereka. Mereka membunuh  unta betina yang di perintahkan oleh Saleh kepada mereka agar menjaganya  dengan baik.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 كَذَّبَتْ ثَمُودُ  بِطَغْوَاهَا (11) إِذِ انْبَعَثَ أَشْقَاهَا (12) فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ  اللَّهِ نَاقَةَ اللَّهِ وَسُقْيَاهَا (13) فَكَذَّبُوهُ فَعَقَرُوهَا  فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْبِهِمْ فَسَوَّاهَا (14Artinya: (Kaum)  Samud telah mendustakan (Rasulnya) karena mereka melampaui batas,  ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, lalu Rasul  Allah (Saleh) berkata kepada mereka "(Biarkanlah) unta betina Allah dan  minumannya". Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka  Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah  menyama-ratakan mereka (dengan tanah)". (Q.S Asy Syams: 11-14)
 Pada firman Allah yang lain diterangkan bahwa kaum Samud dibinasakan dengan "Sa'iqah" (petir).
 
 
 
 وَأَمَّا  ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَى عَلَى الْهُدَى  فَأَخَذَتْهُمْ صَاعِقَةُ الْعَذَابِ الْهُونِ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ  (17 Artinya: Dan adapun kaum Samud, maka mereka telah Kami beri  petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk  itu, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa  yang telah mereka kerjakan. (Q.S Fussilat: 17)
 |  | 
   | 6 | Adapun kaum Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat kencang,(QS. 69:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 6 
 
 وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ (6 Adapun kaum `Ad, mereka telah dibinasakan Allah dengan angin dingin yang sangat kencang.
 Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:
 
 
 
 فَأَرْسَلْنَا  عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي أَيَّامٍ نَحِسَاتٍ لِنُذِيقَهُمْ  عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ  أَخْزَى وَهُمْ لَا يُنْصَرُونَ (16 A
 rtinya:
 Maka Kami  meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang  sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang  menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat  lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan. (Q.S Fussilat:  16)
 |  | 
   | 7 | yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka  selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum  Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka  tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).(QS. 69:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 7 - 8 
 
 سَخَّرَهَا  عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى  الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَى كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ (7)  فَهَلْ تَرَى لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ (8 Angin dingin yang amat  kencang itu bertiup di negeri mereka tidak henti-hentinya selama tujuh  malam delapan hari, memusnahkan rumah-rumah, istana-istana, harta benda,  binatang ternak, tanaman-tanaman dan semua yang ada di negeri mereka.
 Perkataan  "tujuh malam delapan hari" memberi peringatan bahwa angin kencang  dingin itu benar-benar merupakan azab bagi mereka, menimpa seluruh yang  ada di negeri mereka serta azab yang selama itu memusnahkan seluruh  mereka.
 |  | 
   | 8 | Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.(QS. 69:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 8 
 
  فَهَلْ تَرَى لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ (8  (Maka apakah kamu melihat bekas-bekas mereka?) lafal baaqiyah adalah  sifat dari lafal nafsin yang diperkirakan keberadaannya; yaitu apakah  kamu melihat seseorang pun yang tinggal di antara mereka? Atau lafal  baaqiyah ini huruf ta-nya untuk menunjukkan makna mubalaghah, yakni  bekas-bekasnya? Tentu saja tidak.
 |  | 
   | 9 | Dan telah datang Firaun dan orang-orang yang  sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkir balikkan karena  kesalahan yang besar.(QS. 69:9) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 9 - 10 
 
 وَجَاءَ  فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهُ وَالْمُؤْتَفِكَاتُ بِالْخَاطِئَةِ (9)  فَعَصَوْا رَسُولَ رَبِّهِمْ فَأَخَذَهُمْ أَخْذَةً رَابِيَةً (10 Dalam  ayat-ayat ini, diterangkan bahwa Firaun dan Lut beserta  pengikut-pengikutnya juga telah berbuat kerusakan yang besar yaitu telah  mendustakan para rasul yang diutus Allah kepada mereka. Oleh karena itu  mereka diazab oleh Tuhan.
 Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
 
 
 
 كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ (14Artinya: Semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan. (Q.S Qaf: 14)
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 9
 
 
 وَجَاءَ فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهُ وَالْمُؤْتَفِكَاتُ بِالْخَاطِئَةِ (9 (Dan  telah datang Firaun dan orang-orang yang mengikutinya) beserta para  pengikutnya. Menurut suatu qiraat, lafal qabilahu dibaca qablahu  sehingga artinya, orang-orang kafir yang sebelumnya (dan negeri-negeri  yang dijungkirbalikkan) penduduknya dijungkirbalikkan berikut  negeri-negeri tempat tinggal mereka; yang dimaksud adalah negeri-negeri  tempat tinggal kaum Nabi Luth (karena kesalahan yang besar) karena  mereka mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa besar.
 |  | 
   | 10 | Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras.(QS. 69:10) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 9 - 10 
 
 وَجَاءَ  فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهُ وَالْمُؤْتَفِكَاتُ بِالْخَاطِئَةِ (9)  فَعَصَوْا رَسُولَ رَبِّهِمْ فَأَخَذَهُمْ أَخْذَةً رَابِيَةً (10 Dalam  ayat-ayat ini, diterangkan bahwa Firaun dan Lut beserta  pengikut-pengikutnya juga telah berbuat kerusakan yang besar yaitu telah  mendustakan para rasul yang diutus Allah kepada mereka. Oleh karena itu  mereka diazab oleh Tuhan.
 Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
 
 
 
 كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ (14Artinya: Semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan. (Q.S Qaf: 14)
 |  | 
   | 11 | Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera,(QS. 69:11) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 11 
 
 إِنَّا لَمَّا طَغَى الْمَاءُ حَمَلْنَاكُمْ فِي الْجَارِيَةِ (11 (Sesungguhnya  Kami tatkala air naik) naik ke atas, sehingga segala sesuatu termasuk  gunung-gunung dan lain-lainnya semuanya tenggelam yaitu, pada masa  banjir besar (Kami bawa kalian) bapak moyang kalian, karena kalian pada  zaman itu masih berada di dalam tulang sulbi mereka (ke dalam bahtera)  atau perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh. Akhirnya, selamatlah Nabi Nuh  beserta orang-orang yang beriman bersamanya yang berada di dalam bahtera  itu, sedangkan yang lainnya semua mati tenggelam.
 |  | 
   | 12 | agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.(QS. 69:12) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 11 - 12 
 
 إِنَّا  لَمَّا طَغَى الْمَاءُ حَمَلْنَاكُمْ فِي الْجَارِيَةِ (11) لِنَجْعَلَهَا  لَكُمْ تَذْكِرَةً وَتَعِيَهَا أُذُنٌ وَاعِيَةٌ (12 Ayat-ayat ini  menerangkan azab yang telah ditimpakan kepada kaum Nuh, sehingga semua  mereka musnah; yang tinggal hanyalah yang ikut bersama Nabi Nuh A.S.  menaiki bahtera.
 Diterangkan bahwa setelah air menggenangi seluruh  negeri disertai hembusan angin topan yang dahsyat, Allah memerintahkan  agar Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman bersamanya menaiki bahtera  yang telah disediakan, agar mereka tidak termasuk orang-orang yang  tenggelam.
 Berdasarkan keterangan ini, sebahagian mufassir  berpendapat, bahwa Nabi Nuh merupakan bapak manusia kedua setelah Adam.  Karena beliau bersama orang-orang yang bersamanya yang tinggal, yang  kemudian menurunkan seluruh manusia yang ada sekarang.
 Allah SWT  menyelamatkan semua orang-orang yang beriman dari banjir dan topan itu,  serta menenggelamkan dan memusnahkan orang-orang yang ingkar kepada Nuh,  agar peristiwa itu dijadikan dan pelajaran oleh orang-orang yang datang  kemudian. Dengan demikian Allah SWT memperlihatkan kepada manusia  kekuasaan dan kebesaran-Nya.
 Dengan menceritakan kisah itu, agar  telinga orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah, dapat  mendengar dan mengambil manfaat dari wahyu wahyu yang diturunkan Allah  dan mengamalkannya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 12
 
 
 لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَتَعِيَهَا أُذُنٌ وَاعِيَةٌ (12 (Agar  Kami jadikan peristiwa itu) atau perbuatan ini, yaitu diselamatkan-Nya  orang-orang yang beriman dan ditenggelamkan-Nya orang-orang yang kafir  (peringatan bagi kalian) pelajaran (dan agar diperhatikan) supaya hal  itu tetap diingat (oleh telinga yang mau mendengar) mau menerima apa  yang didengarnya.
 |  | 
   | 13 | Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,(QS. 69:13) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 13 
 
 فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ (13 Diterangkan,  apabila Allah SWT berkehendak mendatangkan Hari Kiamat itu, maka  diperintahkan-Nyalah malaikat Israfil meniup sangkakala pertama.
 Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
 
 
 
 إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (82Artinya: Sesungguhnya  perintah-Nya, apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata  kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. (Q.S Yasin: 82)
 Dan sebagaimana firman Allah SWT:
 
 
 
 وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ (51Artinya: Dan  ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari  kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (Q.S Yasin: 51)
 |  | 
   | 14 | dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.(QS. 69:14) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 14 
 
 وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً (14 Pada  saat itu berguncanglah seluruh bumi, dan gunung-gunung terangkat dari  tempat-tempatnya, keduanya berbenturan. Berguncangnya bumi dan  bergeraknya gunung menandakan bahwa telah terjadi gempa yang dahsyat,  yang menghancurkan seluruh yang ada di permukaan bumi, termasuk manusia  yang berdiam di atasnya. Pada firman Allah yang lain diterangkan:
 
 
 
 وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا (47 Artinya: Dan  ingatlah akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan  kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia,  dan tidak Kami tinggalkan dari mereka. (Q.S Al Kahfi: 47)
 |  | 
   | 15 | Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat,(QS. 69:15) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 15 - 16 
 
 فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (15) وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ (16 Pada  terjadinya Hari Kiamat itu, langit dalam keadaan lemah. Jika  diperhatikan hukum-hukum Allah yang berlaku di ruang angkasa, maka yang  dikemukakan ayat ini adalah sesuai dengan hukum itu. Masing-masing  planet di ruang angkasa itu mempunyai daya tarik menarik. Dengan adanya  daya tarik menarik itu maka seluruh planet-planet itu seakan-akan  terpaku di tempatnya, tidak jatuh dan tidak bergoyang. Seandainya salah  satu planet saja dari planet yang banyak itu bergeser dari falaknya maka  hilanglah keseimbangan tarik menarik yang ada antara planet-planet itu,  sehingga planet yang kecil tertarik oleh planet yang besar. Terjadilah  tabrakan antara planet-planet itu yang menghancurkan seluruh alam ini.
 |  | 
   | 16 | dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi amat lemah.(QS. 69:16) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 16 
 
 وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ (16  (Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah) melemah.
 |  | 
   | 17 | Dan malaikat-malaikat berada di  penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat  menjunjung Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.(QS. 69:17) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 17 
 
 وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ (17 Pada  Hari Kiamat itu para malaikat berada di segenap penjuru langit. Dan  delapan orang malaikat menjunjung Allah di atas kepalanya. Persoalan  malaikat dan Arasy ini adalah persoalan yang gaib, tidak seorangpun yang  mengetahuinya. Tidak dijelaskan bentuk Arasy yang dipikul para malaikat  itu, ke mana mereka membawanya. Karena itu kita menerima semuanya itu  berdasarkan iman kita kepada Allah.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 17
 
 
 وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ (17 (Dan  malaikat-malaikat) lafal al-malaku adalah bentuk jamak dari lafal  malaa'ikah, artinya malaikat-malaikat (berada di penjuru-penjuru langit)  berada di seantero langit. (Dan diangkatlah Arasy Rabbmu di atas  mereka) oleh malaikat-malaikat tersebut (pada hari itu yang jumlahnya  ada delapan malaikat) ada delapan malaikat atau delapan barisan  malaikat.
 |  | 
   | 18 | Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).(QS. 69:18) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 18 
 
 يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ (18 (Pada  hari itu kalian dihadapkan) untuk menjalani hisab (tiada yang  tersembunyi) dapat dibaca laa takhfaa dan laa yakhfaa (dari keadaan  kalian barang sedikit pun) yaitu dari hal-hal yang kalian rahasiakan.
 |  | 
   | 19 | Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya  kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata:` Ambillah, bacalah  kitabku (ini) `.(QS. 69:19) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 19 
 
 فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ (19 Ayat  ini menggambarkan hamba Allah yang beriman dan beramal saleh pada Hari  Kiamat. Ketika itu mereka merasa gembira, karena jarak perjalanan yang  akan ditempuhnya untuk mencapai tujuan yang dicita-citakannya semakin  pendek tersisa, ia semakin dekat kepada tempat yang disediakan Allah  baginya.
 Perasaan gembira yang demikian sebenarnya telah mereka  rasakan sejak roh mereka berpisah dengan jasad, ketika itu mereka telah  melihat tanda-tanda keberuntungan, sebagaimana firman Allah SWT:
 
 
 
 الَّذِينَ  تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ  ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (32Artinya: (yaitu)  orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat  dengan mengatakan (kepada mereka): "Salamun `alaikum masuklah kamu ke  dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (Q.S An Nahl:  32)
 Mereka selalu ingat janji Allah dalam firman Nya:
 
 
 
 لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَتَتَلَقَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ هَذَا يَوْمُكُمُ الَّذِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (103Artinya: Mereka  tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan  mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata): "Inilah harimu  yang telah dijanjikan kepadamu". (Q.S Al Anbiya': 103)
 Maka hari  yang mereka tunggu-tunggu itupun tibalah dan mereka menerima catatan  amalnya dengan tangan kanannya yang disodorkan dari sebelah kanannya,  maka meledaklah kegembiraan dalam hati mereka, iapun ingin agar catatan  amalnya itu dibaca oleh teman-temannya yang sama keadaannya dengan  mereka, dengan mengatakan "Hai teman-temanku yang sama-sama memperoleh  keridaan Allah, inilah catatan bahwa kita sama, ambillah dan bacalah  isinya, tentu kamu akan mengetahui bahwa kita semua mendapatkan buku  catatan dari sebelah kanan sama-sama akan mendapat pahala dari Allah  SWT. Maka mereka pun bersama-sama bergembira.
 |  | 
   | 20 | Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.(QS. 69:20) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 20 
 
 إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ (20 Dengan  bangga dan penuh kepuasan mereka berkata: "Aku telah yakin bahwa Tuhan  akan menghisabku dan bahwa aku akan mempertanggungjawabkan seluruh  perbuatanku hari ini, karena itulah aku selama hidup di dunia beriman  kepada Allah SWT dan melaksanakan perintah-perintah-Nya serta menjauhi  larangan-arangan Nya yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. Aku pun yakin  bahwa Tuhanku akan menghisab dan menimbang amal perbuatanku.
 Berkata  Dahhak: "Setiap perkataan 'zan' (ragu-ragu) yang berhubungan dengan  orang-orang yang beriman, yang terdapat dalam Alquran berarti yakin, dan  dari orang-orang yang kafir berarti ragu-ragu".
 Berkata Hasan:  "Sesungguhnya orang-orang yang beriman mempunyai keyakinan (zan) yang  paling baik kepada Tuhannya, lalu mereka membaguskan amalnya untuk  akhirat, sedangkan orang-orang kafir mempunyai keragu-raguan (zan) yang  paling buruk terhadap Tuhannya; maka ia mempunyai amal yang buruk pula  untuk akhirat".
 Demikian pula dalam ayat ini, Perkataan "zanantu"  berarti "aku yakin" bukan "aku ragu", atau "aku menduga". Arti yang  seperti ini terdapat pula pada firman Allah SWT:
 
 
 
 لَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ (12Artinya: Mengapa  di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan  mukminat tidak berprasangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan  mengapa tidak berkata "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata". (Q.S  An Nur: 12)
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar