| 41 | dan Al quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.(QS. 69:41) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 41 - 42 
 
 وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ قَلِيلًا مَا تُؤْمِنُونَ (41) وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ (42 Allah  SWT menyatakan bahwa Alquran itu bukan syair, seperti syair-syair yang  biasa diucapkan penyair-penyair mereka, karena Alquran itu di samping  indah susunan gaya bahasanya juga mempunyai isi yang dalam. Syair-syair  yang diucapkan penyair-penyair mereka susunan gaya bahasanya tidaklah  seindah susunan dan gaya bahasa Alquran di samping tidak mempunyai arti  yang tinggi nilainya. Amatlah banyak ayat-ayat Alquran yang menantang  orang-orang musyrik agar mendatangkan seperti Alquran itu, tetapi mereka  tidak sanggup menandinginya. Pada ayat lain Allah SWT berfirman:
 
 
 
 وَإِنْ  كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا  بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ  كُنْتُمْ صَادِقِينَ (23) فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا  فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ  لِلْكَافِرِينَ (24 Artinya:
 Dan jika kamu (tetap) dalam  keraguan tentang Alquran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami  (Muhammad), buatlah satu surah (saja) yang semisal Alquran itu dan  ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang  memang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu  tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang  bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.  (Q.S Al Baqarah: 23-24)
 Ditegaskan pula bahwa Alquran itu bukan  pula berasal dari perkataan tukang tenung. Biasanya tukang tenung itu  adalah teman setan, karena mereka melakukan tenung itu semata-mata  mencari-cari bisikan setan. Padahal Alquran itu mencela perbuatan setan.  Karena itu Alquran itu bukan bisikan setan dan bukan pula hasil tukang  tenung. Janganlah sekali-kali kamu mengambil kesimpulan: karena kamu  belum mengetahui atau tidak mengetahui isi Alquran lalu kamu katakan  bahwa Alquran itu adalah tenung. Amatlah sedikit di antara mereka yang  mau beriman dengan Alquran itu, dan mau mengambil pelajaran dari isinya.
 Bagi kita orang-orang Indonesia pada umumnya amatlah sukar  membuktikan dan mengetahui letak kemukjizatan Alquran itu, karena untuk  mengetahui ketinggian suatu susunan kata-kata haruslah dapat merasakan  keindahan bahasa itu sendiri. Karena itu untuk mengetahui ketinggian  Alquran itu cukuplah kita mengetahui pendapat dan sikap  satrawan-sastrawan Arab penantang Islam terhadap Al Quran itu, seperti:
 1.  Abul Walid seorang pemimpin dan sastrawan Arab yang terkenal pada masa  itu; pernah diutus kaumnya kepada Nabi saw, untuk meminta beliau  menghentikan dakwahnya. Mendengar permintaan Abul Walid itu beliau  membaca surah (41) Fussilat dari permulaan surah sampai akhir ayat 14.  Abul Walid terpesona mendengar ayat-ayat itu, sehingga ia  termenung-menung memikirkan keindahan gaya bahasanya; kemudian langsung  kembali kepada kaumnya setelah meminta kepada Rasulullah agar beliau  menghentikan dakwahnya itu. Setelah ia kembali kepada kaumnya, mereka  menanyakan hasil pertemuan itu, ia mengatakan kepada kaumnya itu, "Aku  belum pernah mendengarkan kata-kata yang seindah itu, itu bukanlah  syair, bukan sihir dan bukan pula kata-kata ahli tenung. Mendengar  jawaban Abul Walid itu mereka menuduh bahwa ia telah terkena sihir oleh  Muhammad dan telah berkhianat kepada agama nenek moyang mereka. Di  antara pembesar dan sesepuh Quraisy, ialah Walid bin Mugirah. Orang ini  pernah mendengar ayat-ayat Alquran yang dibacakan Nabi. Maka berkatalah  ia kepada kaumnya (Bani Maksum), "Baru-baru ini aku mendengar dari  Muhammad suatu ucapan yang pada hematku bukanlah perkataan manusia dan  bukan pula perkataan jin. Enak didengar bagus disimak, laksana sebatang  pohon, yang atasnya berbuah, yang bawahnya terhunjam ke tanah. Dia  benar-benar unggul dan tidak akan dapat diungguli.
 2. Banyak  ahli-ahli sastra Arab waktu itu yang mencoba membuat seperti ayat-ayat  Alquran itu, tetapi tidak seorangpun di antara mereka yang sanggup  melakukannya.
 Dari kedua ayat ini dipahami bahwa orang-orang musyrik  Quraisy itu sedikit sekali di antara mereka yang mengakui bahwa Alquran  itu adalah kitab yang diturunkan Allah kepada Muhammad; begitu juga  yang mengambil pelajaran dari isinya. Yang demikian itu adalah karena:
 1.  Mereka takut dipencilkan oleh kaumnya dengan mempelajari Alquran itu  walaupun hati dan pikiran mereka telah mengakuinya, seperti halnya pada  Abul Walid dan Walid bin Mugirah.
 2. Sebahagian mereka tidak  mengetahui isinya, karena mereka tidak mau mempelajarinya dengan  sungguh-sungguh. Mereka lebih dahulu telah mendustakannya.
 |  | 
   | 42 | Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.(QS. 69:42) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 42 
 
  وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ (42  (Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kalian  mengambil pelajaran darinya) lafal tu'minuuna pada ayat di atas dan  lafal tadzakkaruuna, kedua-duanya dapat pula dibaca yu'minuuna dan  yadzakkaruuna. Huruf maa-nya merupakan huruf zaidah yang berfungsi  mengukuhkan makna. Makna ayat, bahwasanya mereka itu hanya beriman  kepada hal-hal yang sedikit sekali, dan mereka pun hanya ingat sedikit  tentang hal-hal yang didatangkan oleh Nabi saw. yaitu berupa kebaikan,  silaturahmi, dan memelihara kehormatan. Maka hal-hal tersebut tiada  memberi manfaat kepada mereka barang sedikit pun.
 |  | 
   | 43 | Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.(QS. 69:43) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 43 
 
 تَنْزِيلٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (43 Dalam  ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa Alquran itu benar-benar berasal  dari Tuhan Maha Pencipta, Maha Pengatur, Maha Penjaga lagi Maha  Menguasai seluruh alam ini.
 |  | 
   | 44 | Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,(QS. 69:44) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 44 - 45 
 
 وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ (44) لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ (45 Kedua  ayat ini menegaskan bahwa Alquran itu benar-benar berasal dari Allah  SWT, bukan buatan Muhammad, bukan syair-syair yang disusun dan bukan  pula khayalan-khayalan yang berasal dari perkataan tukang tenung, karena  tidak seorang makhluk pun yang sanggup membuat seperti ayat-ayat  Alquran itu. Seandainya Muhammad mengatakan sesuatu tentang Kami dan  mengucapkan perkataan yang dikatakannya berasal dari Kami, padahal Kami  tidak pernah menyatakan atau mengatakannya, pasti Kami pegang tangan  kanannya, untuk menerima hukuman dari Kami. Bagi Kami tidaklah berat dan  sukar menghukumnya dengan hukuman yang sangat berat sekalipun, karena  Kami Maha Kuasa atas segala sesuatu.
 "Memegang tangan kanan" (Al-Akh  bil Yamin) adalah ungkapan untuk suatu tindakan yang dilakukan terhadap  orang yang berada di bawah kekuasaan seseorang, dengan maksud memberi  hukuman kepada orang itu, seperti seorang raja yang melakukan suatu  hukuman kepada seorang pemberontak.
 Dalam ayat ini dipakai ungkapan  tersebut untuk menyatakan bahwa bagi Allah tidak ada suatu keberatanpun  untuk melakukan suatu tindakan terhadap Muhammad, kalau Muhammad  mengadakan sesuatu yang tidak benar terhadap Nya, sebagai hukuman  baginya, bagaimanapun beratnya hukuman itu.
 Ayat ini juga  mengisyaratkan bahwa seandainya Alquran itu buatan Muhammad, pasti akan  ditolak oleh manusia dan Muhammad akan gagal dalam melaksanakan  dakwahnya. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya. Muhammad diterima  oleh orang-orang beriman karena mereka percaya akan kebenaran Alquran  itu. Dan ternyata pula bahwa agama Islam semakin hari semakin  berkembang.
 |  | 
   | 45 | niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.(QS. 69:45) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 45 
 
   لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ (45 (Niscaya benar-benar Kami pegang) niscaya Kami tangkap (dia) sebagai hukuman baginya (dengan kekuatan) dan kekuasaan-Ku.
 |  | 
   | 46 | Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.(QS. 69:46) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 46 - 47 
 
 ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ (46) فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ (47 Pada  kedua ayat ini, ditegaskan lagi kekuasaan Allah terhadap makhluk-Nya.  Seandainya Allah ingin melakukan sesuatu kepada hamba hamba-Nya, tidak  seorangpun yang dapat menghalanginya, sekalipun tindakan itu adalah  tindakan yang menentukan hidup-matinya seseorang, seperti tindakan  memutuskan urat nadi jantungnya, yang berakibat kematiannya. Demikian  pula kepada Muhammad. Seandainya dia berdusta terhadap Allah, tentu  Allah akan marah kepadanya dan menghukumnya dengan hukuman mati, yaitu  dengan memutus pembuluh darahnya, Tidak ada seorangpun yang dapat  menghalangi Nya melaksanakan hukuman itu.
 |  | 
   | 47 | Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.(QS. 69:47) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Haaqqah 47 
 
 فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ (47  (Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kalian) lafal min ahadin  adalah isimnya maa, sedangkan huruf min adalah huruf zaidah yang  mengandung makna mengukuhkan kenafiannya. Dan lafal minkum adalah hal  dari lafal ahadin (yang dapat menghalang-halangi Kami daripadanya) tiada  seorang pun yang dapat mencegah-Ku daripadanya. Lafal haajiziina adalah  khabar dari maa, dan ia dijamakkan karena lafal ahadan di dalam konteks  nafi yang maknanya mengandung pengertian jamak.
 |  | 
   | 48 | Dan sesungguhnya Al quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.(QS. 69:48) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 48 
 
 وَإِنَّهُ لَتَذْكِرَةٌ لِلْمُتَّقِينَ (48 Dalam  ayat ini, ditegaskan lagi bahwa Alquran bukanlah perkara penyair, bukan  hasil tenung tukang tenung dan bukan pula perkataan Muhammad tetapi  adalah kalam Allah yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad untuk  disampaikan kepada seluruh manusia. Dengan Alquran itu manusia akan  beriman akan mendapat petunjuk dalam mengayuh bahtera kehidupannya ke  pulau yang dicitacitakannya, yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan di  akhirat nanti.
 Dari ayat ini dipahami bahwa manusia dalam mencapai  kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, memerlukan petunjuk-petunjuk.  Petunjuk itu ada yang dapat dicapai oleh aka1-pikirannya, dan ada yang  tidak dapat dicapai oleh akal-pikirannya. Yang dapat dicapai oleh akal  pikirannya ialah seperti bagaimana cara mereka hidup, mencari nafkah;  menanam padi, memelihara binatang ternak, bagaimana melindungi diri dari  kehujanan dan kepanasan dan sebagainya. Ada pula petunjuk yang tidak  dapat dicapai oleh akal pikiran manusia, karena itu harus ada yang  menunjukkannya. Yang dapat menunjukkannya hanyalah Allah saja, sebagai  pencipta, pemilik dan penguasa seluruh mahkluk. Petunjuk-petunjuk Allah  itu seluruhnya termuat dalam Alquran dan dijelaskan oleh sunah  Rasulullah, diberikan kepada orang-orang berpikir. Apakah orang-orang  kafir memikirkan yang demikian itu?.
 |  | 
   | 49 | Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan (nya).(QS. 69:49) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 49 
 
 وَإِنَّا لَنَعْلَمُ أَنَّ مِنْكُمْ مُكَذِّبِينَ (49 Ayat  ini merupakan peringatan keras kepada orang-orang musyrik. Kami Maha  Mengetahui segala sesuatu yang terdapat di alam ini, sejak dari yang  kecil sampai yang basar, yang halus dan yang kasar, yang tidak nampak  dan yang nampak. Karena itu Kami mengetahui setiap orang yang  mendustakan Alquran, orang-orang yang mengingkari Rasul dan orang-orang  yang melakukan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Maka Kami akan  melakukan tindakan dan menghukum dengan seadil-adilnya di antara kamu,  sesuai dengan perbuatan kamu itu.
 Dari perkataan "minkum"  (sebabagian kamu) yang terdapat dalam ayat ini dipahami bahwa ada di  antara orang-orang musyrik itu yang mempercayai kebenaran Alquran dan  Rasulullah, tetapi karena hawa nafsu, takut dipencilkan kaumnya, takut  kehilangan pangkat dan harta, mereka mendustakannya. Allah SWT  berfirman:
 
 
 
 إِنَّهُ فَكَّرَ وَقَدَّرَ (18) فَقُتِلَ كَيْفَ  قَدَّرَ (19) ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ (20) ثُمَّ نَظَرَ (21) ثُمَّ  عَبَسَ وَبَسَرَ (22) ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ (23) فَقَالَ إِنْ  هَذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ (24) إِنْ هَذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ  (25 Artinya: "Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan  (apa yang ditetapkannya), maka celakalah dia! Bagaimanakah dia  menetapkan?, kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,  kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,  kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia  berkata: "(Alquran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari  orang-orang dahulu), ini tidak lain-hanyalah perkataan manusia" (Q.S Al  Mudassir: 18-25)
 |  | 
   | 50 | Dan sesungguhnya Al quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).(QS. 69:50) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 50 
 
 وَإِنَّهُ لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكَافِرِينَ (50 Ayat  ini menyatakan bahwa Alquran ini menimbulkan kekecewaan bagi orang  kafir, baik selama mereka hidup di dunia maupun di akhirat nanti. Di  dunia mereka kecewa karena pengaruh agama Islam bertambah kuat sehingga  pengaruh agama mereka, yaitu agama syirik, semakin berkurang, bahkan  akhirnya hilang seluruhnya, tanpa bekas sedikitpun. Karena Alquran  pengaruh agama mereka berkurang. Alquran menyatakan kebatilan  kepercayaan mereka, seperti menyembah patung yang tidak dapat  menimbulkan mudarat dan manfaat.
 Di akhirat nanti mereka menyesal,  setelah mengalami azab yang dahsyat. Mereka menyesal kenapa tidak  mengikuti seruan Muhammad, seperti yang dilakukan orang-orang yang  beriman. Tetapi penyesalan mereka itu tidak ada gunanya lagi karena  pintu tobat telah tertutup.
 |  | 
   | 51 | Dan sesungguhnya Al quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini.(QS. 69:51) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 51 
 
 وَإِنَّهُ لَحَقُّ الْيَقِينِ (51 Dalam  ayat ini, ditegaskan lagi bahwa Alquran itu adalah suatu yang benar  yang nyata kebenarannya, benar-benar berasal dari Tuhan semesta alam,  bukan perkataan-perkataan yang diada-adakan Muhammad.
 |  | 
   | 52 | Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.(QS. 69:52) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Haaqqah 52 
 
 فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ (52 Karena  itu bertasbihlah hai Muhammad dengan menyebut nama Allah SWT  Bersyukurlah kepada-Nya, karena dia telah melimpahkan rahmat yang tidak  terhingga kepadamu dan kepada manusia seluruhnya dengan menurunkan  Alquran sebagai petunjuk dalam mencapai kebahaginan hidup di dunia dan  di akhirat. Sesungguhnya Tuhan yang telah memberi rahmat itu adalah  Tuhan Yang Maha Agung.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar