Jumat, 21 Februari 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AL-QALAM AYAT 41 - 52 ( 03 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-QALAM
Ayat [52]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:3/3
41 Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang besar.(QS. 68:41)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 41 

أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ فَلْيَأْتُوا بِشُرَكَائِهِمْ إِنْ كَانُوا صَادِقِينَ (41

atau tanyakan pulalah kepada orang-orang kafir itu, hai Muhammad, apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu yang dapat menjamin kebenaran perkataan yang mereka ucapkan itu. Jika ada sekutu-sekutu itu cobalah kemukakan atau cobalah mendatangkannya untuk membuktikan jaminan mereka itu".
Yang dimaksud dengan "sekutu-sekutu" mereka dalam ayat ini, ialah semua yang mereka sembah selain Allah, seperti patung-patung Lata, Uzza, Manat dan sebagainya. Juga termasuk di dalamnya orang-orang yang mereka hormati, dan pemuka-pemuka agama mereka.
Dengan pertanyaan terakhir ini, bertambah diam dan bungkamlah orang-orang kafir Mekah, karena ternyata tuhan-luhan yang mereka sembah selain Allah, para ahli sastra mereka yang terkenal, seperti Walid bin Mugirah dan lain-lain tidak sanggup mengemukakan, atau mendatangkannya.
42 Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa,(QS. 68:42)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 42 

يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ (42

Ayat ini menyatakan kepada orang-orang kafir Mekah bahwa jika mereka mempunyai penjamin kebenaran perkataan mereka bahwa mereka pasti akan masuk surga seperti orang-orang mukmin masuk surga cobalah datangkan saksi atau penjamin itu nanti pada hari kiamat.
Pada hari kiamat itu semua orang dalam keadaan ketakutan dan sedang berusaha lari dari ketakutan itu. Pada hari itu mereka diminta sujud untuk menguji keimanan mereka padahal mereka tidak sanggup lagi sujud. Karena persendian tulang-tulang mereka telah lemah, karena azab telah meliputi mereka, dari atas dan bawah, dari samping kanan dari samping kiri. Hari yang seperti itu pasti datang dan huru-hara yang seperti dimaksudkan itu pasti terjadi. Pada saat itu tiada satupun tempat berlindung, kecuali Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
43 (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera.(QS. 68:43)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 43 

خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَقَدْ كَانُوا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ وَهُمْ سَالِمُونَ (43

Diterangkan keadaan orang-orang kafir pada hari kiamat itu, bahwa mereka dalam keadaan tidak berdaya sedikit pun, tidak ada yang memberi mereka pertolongan dan mereka dalam keadaan hina dina. Mereka hanya dalam keadaan penuh penyesalan, tetapi sesal itu tidak berguna lagi.
Ketika mereka hidup di dunia dahulu mereka dalam keadaan sehat, dalam keadaan berkecukupan, berkuasa dalam keadaan berkecukupan, berkuasa dan berpangkat, tetapi mereka tidak mau salat dan menyembah Allah serta menyerahkan diri kepada-Nya. Setelah di akhirat, di waktu penyesalan itu tiba, mereka memanggil Tuhan mereka ingin mengerjakannya untuk menghambakan diri kepada-Nya, akan tetapi mereka tidak sanggup mengerjakannya lagi. Karena di samping tulang-tulang mereka telah lemah, pintu tobat telah ditutup pula. Hanya orang-orang beriman sajalah yang dapat bersujud di akhirat ketika Allah menampakkan diri-Nya kepada mereka.
44 Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,(QS. 68:44)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 44 

فَذَرْنِي وَمَنْ يُكَذِّبُ بِهَذَا الْحَدِيثِ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ (44

Ayat ini merupakan penawar hati dan bujukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan ancaman yang keras bagi orang-orang kafir. Amatlah banyak ragam dan macam sikap tindakan orang-orang kafir kepada Nabi Muhammad dan kaum muslimin dalam melaksanakan tugas yang dibebankan Allah SWT kepada mereka. Di antara tindakan itu ada yang menghalang-halangi manusia masuk Islam menyiksa sahabat-sahabat Rasulullah SAW yang telah masuk Islam, seperti Bill, Khabbab dan lain-lain, menyakiti, mengejek, memboikot dan mengucilkan (mengisolir) Nabi Muhammad SAW dan sebagainya. Karena itu kadang-kadang timbul dalam hati Nabi untuk mendoakan kepada Allah SWT agar Allah SWT mengazab dan menyiksa mereka yang ingkar itu seperti azab dan siksa yang pernah ditimpakan-Nya kepada umat-umat yang lalu. Dengan ayat ini Allah SWT menyatakan bahwa Dia mengetahui segala macam bentuk dan sikap orang-orang kafir itu, dan akan mengazab mereka sesuai dengan sikap dan tindakan mereka itu, dengan mengatakan bahwa Dia sendiri yang akan bertindak terhadap mereka itu.
Selanjutnya Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang kafir itu karena mendustakan Alquran dan mengingkari Allah maka mereka diberi kesempatan untuk melakukan perbuatan-perbuatan dosa dan melakukan penganiayaan sehingga perbuatan dosa yang mereka lakukan itu bertambah banyak. Maka balasan azabnyapun bertambah berat pula sehingga tidak tertanggung oleh mereka. Mereka menyangka bahwa Allah SWT dengan pangkat harta dan kekuasaan yang ada pada mereka itu telah melimpahkan karunia yang tiada taranya kepada mereka; padahal tidak demikian halnya. Bahkan dengan pangkat kekayaan dan kekuasaan yang ada pada mereka itu dosa mereka bertambah besar.
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:


فَذَرْهُمْ فِي غَمْرَتِهِمْ حَتَّى حِينٍ (54) أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ (55) نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَلْ لَا يَشْعُرُونَ (56
Artinya:
Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu. Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa) Kami. bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar. (Q.S Al Mu'minun: 54-56)
Dan firman Allah SWT:


فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ (44
Artinya:
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Q.S Al An'am: 44)
45 dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.(QS. 68:45)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 45

وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ (45

Allah SWT menyatakan kepada orang-orang kafir itu bahwa Dia memberi tempo kepada mereka sampai kepada waktu yang ditentukan dengan membiarkan mereka bertambah-tambah kekafiran dan kezalimannya Dan Allah SWT menyatakan bahwa rencana-Nya tidak dapat digagalkan oleh siapa pun dan pasti terlaksana, tidak seorang pun yang dapat menghalang-halanginya.
Sebenarnya jika orang-orang kafir mau menyadari tentu mereka akan sampai kepada suatu kesimpulan bahwa sebenarnya yang mereka gunakan menghalang-halangi Rasulullah SAW dan orang-orang beriman menegakkan agama Allah, adalah nikmat-nikmat yang dianugerahkan Allah kepada mereka, seperti kekayaan, pangkat, jabatan dan sebagainya. Seharusnya nikmat-nikmat itu mereka gunakan untuk mencari keridaan-Nya. Alangkah besarnya dosa mereka karena mengingkari nikmat Allah itu.
Mengenai azab yang ditimpakan kepada orang-orang kafir ini diterangkan dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ، ثُمَّ قَرَأَ: كَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيْمٌ شَدِيْدٌ
Artinya:
Berkata Nabi SAW: "Sesungguhnya Allah Taala akan menangguhkan azab bagi orang-orang yang zalim, hingga apabila Dia. mengazabnya, tidak ada yang luput dari azab itu. Kemudian beliau membaca (surah Hud ayat 102): "Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras". (HR. Bukhari Muslim)
46 Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberat dengan hutang?(QS. 68:46)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 46 

أَمْ تَسْأَلُهُمْ أَجْرًا فَهُمْ مِنْ مَغْرَمٍ مُثْقَلُونَ (46

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajukan kepada Rasul suatu pertanyaan dengan maksud untuk menerka jalan pikiran orang-orang kafir menurut mereka bahwa seseorang melakukan sesuatu pekerjaan untuk mengharapkan suatu upah atau keuntungan atau kesenangan duniawi. Tidak ada menurut mereka orang yang mau bekerja dan berusaha semata-mata karena Allah semata. Pertanyaan Allah itu ialah, "Wahai Muhammad, apakan engkau meminta upah kepada orang-orang yang mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang lain itu, karena engkau telah memberinya nasihat menyeru mereka kepada kebenaran dan mengikuti agama-Ku, sehingga mereka harus diberati utang disebabkan dengan upah yang kau minta itu?
47 Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)?(QS. 68:47)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 47 

أَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ (47

Atau mereka mempunyai pengetahuan tentang yang gaib, atau mempunyai seperti Lohmahfuz yang mencatat segala sesuatu dengan yang mereka kehendaki yaitu bukti kebenaran pendapat mereka.
Orang-orang kafir Mekah beranggapan bahwa patung-patung yang mereka sembah dapat memberitahukan kepada mereka segala sesuatu yang akan terjadi dan segala sesuatu yang gaib. Tetapi anggapan mereka itu tidak ada bukti-buktinya.
48 Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).(QS. 68:48)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 48

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوتِ إِذْ نَادَى وَهُوَ مَكْظُومٌ (48

Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW agar bersabar dalam menerima ketetapan Allah SWT, tetap melaksanakan tugas kerasulan yang telah dibebankan kepadanya dan menghindari segala sesuatu yang dapat menghalangi atau mengganggu usaha-usaha dalam melaksanakan tugas itu.
Menurut riwayat bahwa Rasulullah SAW menderita karena gangguan dan tindakan Kabilah Baqil kepada beliau, sehingga beliau ingin mendoakan kepada Allah SWT agar membalas tindakan mereka itu dengan menimpakan azab kepada mereka. Maka turunlah ayat ini yang memperingatkan Rasulullah agar tidak melaksanakan keinginannya itu.
Dari ayat dan riwayat di atas, dapat dipahami suatu kesimpulan bahwa kaum muslimin dilarang mendoakan agar suatu malapetaka atau azab ditimpakan terhadap orang-orang kafir karena kelaliman mereka. Karena Allah SWT Maha Bijaksana, Maha Mengetahui segala sesuatu dari akibat sesuatu peristiwa atau suatu kejadian, maka segala ketetapan yang telah ditetapkan-Nya merupakan ketetapan yang paling sempurna.
Kemudian Allah SWT memeperingatkan Nabi Muhammad SAW agar jangan bersikap dan bertindak seperti seorang yang berada dalam perut ikan, karena ia marah kepada kaumnya; ia meninggalkan kaumnya dan berdoa kepada Allah agar mereka ditimpa azab yang membinasakan mereka.
Yang dimaksud dengan orang yang berada dalam perut ikan ialah Nabi Yunus A.S. Beliau adalah seorang Rasul Allah yang diutus kepada penduduk kota Niniveh. Ia menyeru kaumnya agar menyembah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan lain selain Dia. Tetapi penduduk kota Niniveh menolak ajakan itu, bahkan mereka mengingkari dan mengancamnya. Karena sikap dan tindakan kaumnya yang demikian itu beliau pun marah serta memperingatkan mereka bahwa Allah SWT akan menimpakan malapetaka yang sangat dahsyat kepada mereka, sebagai balasan sikap dan keingkaran mereka itu dan beliau pun meninggalkan kaumnya itu. Sepeninggal Yunus kaumnya sadar dan takut kepada ancaman Allah itu, maka mereka pun keluar dari rumah-rumah mereka menuju tanah lapang bersama istri-istri, anak mereka dan binatang ternak mereka. Di tanah lapang itulah mereka bersama-sama menyatakan tobatnya kepada Allah, merendahkan diri dengan penuh keimanan. Mereka berjanji kepada Allah SWT akan mengikuti seruan Yunus, melaksanakan perintah-perintah dan menghentikan larangan-larangan-Nya. Karena kaum Yunus itu bertobat dengan sebenar-benarnya, tunduk dan menyerahkan diri kepada-Nya, maka Dia mengabulkan doa mereka dngan mengurungkan datangnya malapetaka itu kepada mereka, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah SWT:


فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ (98
Artinya:
Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. (Q.S Yunus: 98)
Adapun Nabi Yunus A.S. setelah memberikan peringatan itu pergi dari kaumnya dengan meninggalkan tugas yang dipercayakan Allah kepadanya, yaitu sebagai Rasul Allah, tanpa mendapat izin dari Allah beliau pergi dengan menumpang sebuah kapal yang sarat dengan muatan. Setelah kapal itu berlayar dan berada di tengah lautan timbullah kekhawatiran nahkodanya bahwa kapal itu bakal tenggelam, seandainya muatannya itu tidak dikurangi.
Untuk mengurangi muatan kapal itu, mereka mengadakan undian di antara penumpang. Barang siapa yang kalah dalam undian itu, akan dilemparkan ke dalam laut, dengan demikian kapal itu akan terhindar dari bahaya tenggelam. Dalam undian itu Yunus kalah, namun penumpang itu merasa berat melakukan keputusan itu. Undian diadakan lagi, ternyata Yunus juga kalah, dan penumpang juga merasa berat melaksanakan keputusan itu. Setelah undian dilakukan ketiga kalinya, Yunus juga kalah dan penumpang merasa berat melaksanakan keputusan itu. Akhirnya Yunus mengambil keputusan sendiri, dan ia pun terjun ke dalam laut. Setelah Yunus terjun ke dalam laut Allah SWT memerintahkan seekor ikan hiu yang besar menelannya. Kepada ikan diwahyukan agar jangan memakan daging dan tulang Yunus, tetapi cukup menjadikan perut ikan itu sebagai penjara bagi Yunus, karena Yunus bukan makanannya.
Demikianlah Yunus A.S. dalam perut ikan menderita dan sengsara dalam keadaan gelap. Ia bertobat, berdoa dan menyerahkan dirinya kepada Allah SWT, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan menyelamatkannya, sebagaimana diterangkan pada firman Allah yang lain:


وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88
Artinya:
Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap "Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (Q.S Al Anbiya': 87-88)
49 Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela.(QS. 68:49)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 49 

لَوْلَا أَنْ تَدَارَكَهُ نِعْمَةٌ مِنْ رَبِّهِ لَنُبِذَ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ مَذْمُومٌ (49

Setelah Nabi Yunus A.S. beberapa hari dalam perut ikan, Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepadanya dengan mewahyukan kepada ikan agar melontarkan Yunus ke daratan. Maka ikan pun melontarkan Yunus ke daratan sehingga ia jatuh di daratan yang tandus, sepi tidak ada air, tumbuh-tumbuhan dan kayu-kayuan di sekitarnya. Keadaan badannyapun dalam keadaan sangat lemah dan sakit, karena penderitaan yang dialaminya selama berada dalam perut ikan, dan karena kesedihannya akibat sikap kaumnya yang menantang dakwahnya itu. Untuk melindunginya dari terik panas matahari dan kedinginan malam Allah SWT menumbuhkan di sampingnya semacam pohon labu (yaqtin). Dengan tumbuhnya pohon itu terlindunglah ia dan buahnya dapat dijadikan makanan penguat tubuhnya yang lemah itu, sebagaimana firman Allah SWT:


فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ (145) وَأَنْبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ (146
Artinya:
Kemudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. (Q.S As Saffat: 145-146)
Seandainya Allah SWT tidak melimpahkan rahmat-Nya kepada Yunus A.S. tentulah ia akan tenggelam ke lautan, atau hancur lumat di dalam-perut ikan atau mati kelaparan dan kekeringan di tengah-tengah padang yang tandus. Tapi Allah Maha Pengasih kepada bamba-hamba-Nya yang mau bertobat dengan sebenar-benarnya, seperti yang dilakukan Yunus, karena itu Dia melimpahkan rahmat-Nya kepadanya.
50 Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.(QS. 68:50)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 50 

فَاجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَجَعَلَهُ مِنَ الصَّالِحِينَ (50

Setelah kesehatan Yunus pulih kembali demikian pula kekuatan badannya, maka Allah SWT mengutusnya kembali kepada kaumnya yang pada waktu itu berjumlah seratus ribu orang lebih, sebagaimana firman Allah SWT:


وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ (147) فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ (148
Artinya:
Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. (Q.S As Saffat): 147-148
Kedatangan Yunus disambut kaumnya dengan gembira dan menyatakan beriman kepadanya, sehingga mereka termasuk orang-orang yang saleh.
Dengan ayat-ayat di atas, Allah SWT memperingatkan Nabi Muhammad agar jarigan sekali-kali bersikap dan bertindak seperti yang dilakukan Nabi Yunus A.S. yang mudah marah. dan mudah berputus asa, sehingga ia meninggalkan kaumnya, dan meninggalkan tugas suci yang telah dibebankan kepadanya, yaitu tugas kerasulan. Hendaklah selalu tabah dan sabar dalam keadaan bagaimanapun dan Allah menyukai orang-orang yang sabar.
51 Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al quran dan mereka berkata:` Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila `.(QS. 68:51)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 51 

وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ (51

Allah SWT menyatakan kepada Nabi Muhammad SAW, "Orang-orang musyrik itu karena sangat marah dan benci kepada engkau ya Muhammad, mereka memandang engkau dengan sudut matanya dengan pandangan yang penuh kemarahan dan kebencian, terutama pada setiap mereka mendengar bacaan ayat-ayat Alquran.
Menurut sebagian ahli Tafsir, bahwa yang dimaksudkan dengan "orang-orang yang hampir-hampir menggelincirkan Nabi dengan pandangan matanya" ialah Bani Asad, salah satu kabilah di negeri Arab waktu itu. Diriwayatkan bahwa orang-orang dari Bani Asad mempunyai semacam ilmu yang dapat mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ketajaman sorotan matanya. Maka sebahagian mereka bermaksud mencobakan ilmunya itu kepada Nabi Muhammad SAW, karena menurut mereka seandainya Muhammad itu benar-benar seorang Rasul yang diutus Allah, tentulah ia tidak akan terpengaruh ilmu mereka itu. Kenyataannya bahwa ilmu itu memang tidak mempan terhadap Rasulullah SAW sehingga turunlah ayat ini.
Dari sababun nuzul ayat ini dipahami bahwa segala macam ilmu gaib apapun tidak akan dapat mengenai atau mempengaruhi seseorang, jika seseorang beriman kepada Allah SWT, kecuali ilmu-ilmu yang sesuai dengan sunatullah, seperti menyakiti seseorang dengan cara mempengaruhi jiwanya sesuai dengan dali-dalil dan ketetapan ilmu jiwa, menganiaya seseorang dengan aliran listrik dan sebagainya. ilmu-ilmu yang demikian itu dapat mempengaruhi seseorang.
Demikianlah, karena orang-orang musyrik itu tidak dapat mempengaruhi Rasulullah dengan ilmu-ilmu yang ada pada mereka, seperti sorotan ketajaman mata dan karena tidak dapat menandingi ayat-ayat Alquran maka dikatakan merekalah, "Sesungguhnya ia (Muhammad) itu benar-benar orang yang gila.
52 Dan Al quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.(QS. 68:52)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 52 

وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ (52

Dalam ayat ini; Allah SWT mengatakan dengan tegas bahwa Alquran itu berisi petunjuk dan pelajaran untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Diperuntukkan bagi seluruh manusia di manapun mereka berada, baik bagi penduduk negeri-negeri yang telah maju atau bagi penduduk negeri yang sedang berkembang atau terbelakang, baik untuk orang yang pintar maupun untuk orang yang bodoh, baik penduduk kota maupun penduduk desa, baik bagi orang yang kaya maupun bagi orang-orang yang miskin dan sebagainya. Karena itu setiap orang dapat memahami dan mengerti Alquran itu, asal saja ia telah mempunyai sikap akan menerima setiap kebenaran, yang disampaikan kepadanya. Jika seseorang belum mempunyai sikap yang demikian, walaupun hati dan pikirannya telah menerima kebenaran Alquran itu, namun hawa nafsunya memerintahkan agar menentang Alquran itu, seperti mengatakan buatan manusia dan sebagainya.
Berapa banyak orang yang menantang kebenaran dan keadilan, karena memperturutkan hawa nafsunya, seperti hawa nafsu ingin pangkat, kedudukan, harta yang banyak, takut dipencilkan oleh golongannya, takut meninggalkan kepercayaan nenek moyangnya dan sebagainya. Betapa banyak orang yang bersedia membunuh teman, saudara kandung, bahkan ayah dan ibunya karena memperturukan hawa nafsunya
Demikianlah, Muhammad SAW seorang Nabi dan Rasul Allah yang telah terbukti kejujurannya, seorang yang dihormati dan dipercayai oleh kaumnya adil sempurna akal pikirannya, tidak seorang pun yang mengingkarinya. Setelah beliau diangkat Allah SWT sebagai Nabi dan Rasul timbullah rasa benci itu, karena mengikuti Muhammad berarti meninggalkan pangkat, harta, kesenangan dan kesewenang-wenangan.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 41 s/d 52 dari [52]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU