| 21 | lalu mereka panggil memanggil di pagi hari:(QS. 68:21) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 21 - 25 
 
 فَتَنَادَوْا  مُصْبِحِينَ (21) أَنِ اغْدُوا عَلَى حَرْثِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَارِمِينَ  (22) فَانْطَلَقُوا وَهُمْ يَتَخَافَتُونَ (23) أَنْ لَا يَدْخُلَنَّهَا  الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِسْكِينٌ (24) وَغَدَوْا عَلَى حَرْدٍ قَادِرِينَ  (25 Setelah mereka bangun pagi-pagi benar, mereka nemanggi1 dan  mengajak saudara-saudaranya pergi ke kebun memetik buah, hasil kebun  mereka. Setelah mereka berkumpul mereka pun berangkat dan berjalan  dengan sembunyi-sembunyi sambil berbisik-bisik antara yang seorang  dengan yang lain, "Janganlah dibiarkan seoangpun di antara orang-orang  miskin yang biasa datang ke kebun kita semasa ayah kita hidup dahulu dan  hendaknya seluruh panen kebun kita itu dapat kita manfaatkan untuk  keperluan kita sendiri". Mereka pergi ke kebun pagi-pagi benar itu  dengan maksud untuk mencegah orang-orang miskin masuk ke kebun mereka  dan mereka yakin benar bahwa mereka dapat memetik seluruh hasil kebun  itu.
 |  | 
   | 22 | ` Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya `.(QS. 68:22) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Qalam 22 
 
 أَنِ اغْدُوا  عَلَى حَرْثِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَارِمِينَ  (22 ("Pergilah di waktu pagi ini ke kebun kalian) ke ladang kalian; lafal  ini menafsirkan pengertian yang terkandung di dalam lafal tanadauw; atau  huruf an dianggap sebagai an mashdariyah (jika kalian hendak memetik  buahnya") ingin memetik hasilnya; jawab syaratnya ditunjukkan oleh  pengertian kalimat sebelumnya. |  | 
   | 23 | Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan.(QS. 68:23) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Qalam 23 
 
  فَانْطَلَقُوا وَهُمْ  يَتَخَافَتُونَ (23  (Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan) yakni dengan secara diam-diam. |  | 
   | 24 | ` Pada hari ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebunmu `.(QS. 68:24) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Qalam 24 
 
 أَنْ لَا يَدْخُلَنَّهَا  الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ  مِسْكِينٌ (24 ("Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam  kebun kalian.") Ayat ini merupakan penafsiran dari makna yang terkandung  pada ayat sebelumnya; atau huruf an dianggap sebagai huruf mashdariyah. |  | 
   | 25 | Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (menolongnya).(QS. 68:25) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Qalam 25 
 
  وَغَدَوْا عَلَى حَرْدٍ قَادِرِينَ  (25 (Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi)  orang-orang miskin (seraya merasa mampu) yakni mampu untuk menghalangi  orang-orang miskin, menurut dugaan mereka sendiri. |  | 
   | 26 | Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata:` Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan),(QS. 68:26) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 26 
 
 فَلَمَّا رَأَوْهَا قَالُوا إِنَّا لَضَالُّونَ (26 Setelah  mereka sampai ke kebun merekapun heran tercengang, karena kebun mereka  itu telah musnah dan habis terbakar. Mereka mengira bahwa yang terbakar  itu bukan kebun mereka, karena kebun mereka yang dipenuhi  tanaman-tanaman yang subur dan buahnya lebat, telah baik untuk dipetik.
 |  | 
   | 27 | bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya) `.(QS. 68:27) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 27 
 
 بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ (27 Akhirnya  mereka sadar dan yakin bahwa memang yang terbakar itu adalah kebun  mereka, dan mengatakan, "Kita tidak tersesat ke kebun yang lain,  sebenarnyalah bahwa kebun ini kepunyaan kita. Karena kita telah berdosa,  yaitu tidak mau mengikuti yang telah digariskan oleh bapak kita pada  setiap memetik hasil kebun, maka Allah SWT memusnahkan kebun kita ini".
 |  | 
   | 28 | Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya  di antara mereka:` Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah  kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)? `(QS. 68:28) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 28 
 
 قَالَ أَوْسَطُهُمْ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُونَ (28 Saudara  mereka yang pernah memperingatkan mereka sebelumnya, berkata, "Bukankah  telah aku anjurkan sebelum ini, agar kita semua melakukan yang biasa  dilakukan bapak kita dahulu, yaitu selalu bertasbih kepada Tuhan dan  menyucikan-Nya, selalu mensyukuri setiap nikmat Yang telah dilimpahkan  Nya kepada kita dengan memberikan sesuatu kepada yang berhak menerimanya  berdoa kepada-Nya agar kita selalu dilimpahi berkat dan karunia-Nya  tetapi kamu sekalian tidak mengacuhkan sedikitpun anjuran itu"
 |  | 
   | 29 | Mereka mengucapkan:` Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim `.(QS. 68:29) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 29 
 
 قَالُوا سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ (29 Mereka  mengakui kesalahan dan kekhilafan mereka dengan menyatakan bahwa Allah  SWT membinasakan kebun itu bukanlah karena kelaliman terhadap mereka,  tetapi karena mereka sendirilah yang menganiaya diri sendiri, dengan  tidak memberikan hak fakir dan miskin.
 |  | 
   | 30 | Lalu sebahagian mereka menghadapi sebahagian yang lain seraya cela mencela.(QS. 68:30) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 30 
 
 فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَلَاوَمُونَ (30 Mereka  antara seorang dengan yang lain salah menyalahkan. Kata seorang yang  lain yang salah, demikian pula sebaliknya, dengan mengatakan, Kamulah  yang menganjurkan agar kita semua tidak lagi memberikan hak-hak orang  fakir dan miskin yang biasa diberikan ayah kita dahulu.
 |  | 
   | 31 | Mereka berkata:` Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampaui batas `.(QS. 68:31) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 31 - 32 
 
 قَالُوا  يَا وَيْلَنَا إِنَّا كُنَّا طَاغِينَ (31) عَسَى رَبُّنَا أَنْ  يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِنْهَا إِنَّا إِلَى رَبِّنَا رَاغِبُونَ (32 Setelah  terjadi salah-menyalahkan di antara mereka, akhirnya mereka menyesali  diri masing-masing. Tindakan-tindakan dan sikap merekalah yang  mengundang nasib yang demikian. Mereka mengatakan, "Sesungguhnya kamilah  yang bersalah, telah, me1anggar garis-garis yang telah ditetapkan  Allah, sehingga kami tidak memberikan hak-hak fakir miskin, yang ada  pada harta kami. Mudah-mudahan Allah SWT menganugerahkan kebun yang  lebih baik kepada kami dari kebun yang telah musnah ini. Kami  benar-benar akan bertobat, tunduk dan patuh menjalankan  perintah-perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-larangan-Nya Semoga  Allah SWT menganugerahkan yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan dunia  dan kehidupan akhirat nanti.
 Menurut riwayat dari Mujahid bahwa  setelah mereka bertobat maka Allah SWT menganugerahkan kebun yang lebih  baik dari kebun mereka yang musnah itu dan doa-doa mereka  dikabulkan-Nya.
 |  | 
   | 32 | Mudah-mudahan Tuhan kita memberi ganti kepada  kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita  mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.(QS. 68:32) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Qalam 32 
 
 عَسَى رَبُّنَا أَنْ  يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِنْهَا إِنَّا إِلَى رَبِّنَا رَاغِبُونَ (32  (Mudah-mudahan Rabb kita memberikan ganti kepada kita) dapat dibaca  yubdilanaa dan yubaddilanaa (yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya  kita mengharapkan ampunan dari Rabb kita.") Supaya Dia menerima tobat  kita dan mendatangkan kepada kita kebun yang lebih baik dari kebun kita  yang dahulu. Menurut suatu riwayat disebutkan, bahwa setelah itu mereka  diberi kebun yang lebih baik dari yang semula.
 |  | 
   | 33 | Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui.(QS. 68:33) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 33 
 
 كَذَلِكَ الْعَذَابُ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (33 Demikianlah  malapetaka yang ditimpakan Allah SWT kepada pemilik-pemilik kebun itu,  sebagai cobaan bagi mereka. Cobaan itu sangat bermanfaat, sehingga  mereka bertobat, menyesali perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah,  mereka berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi, dan berjanji  pula akan tetap taat kepada Allah serta tidak akan mengerjakan  perbuatan-perbuatan terlarang yang lain. Karena mereka benar-benar  bertobat Allah mengabulkan doa-doa mereka dan memberikan kebahagiaan  hidup di dunia dan akhirat.
 Bagaimanakah halnya dengan orang-orang  musyrik Mekah, apakah mereka akan tetap bersikap dan bertindak seperti  yang telah mereka lakukan itu terhadap Nabi Muhammad SAW dan kaum  muslimin? Jika mereka memperkenankan seruan Nabi Muhammad SAW, niscaya  Allah akan memberikan kepada mereka seperti yang telah diberikan kepada  pemilik-pemilik kebun itu. Sebaliknya jika mereka tetap pada pendirian  mereka, mereka tidak saja akan memperoleh azab di dunia, tetapi juga  akan menerima azab akhirat.
 Ketahuilah bahwa azab akhirat itu lebih  keras dan lebih berat dari azab di dunia. Jika azab dunia hanya berupa  kehilangan harta dan kesenangan saja, maka azab akhirat lebih dahsyat  lagi dari itu, yaitu azab yaug menimbulkan kesengsaraan dan malapetaka  bagi jasmani dan rohani bagi orang yang menderitanya.
 |  | 
   | 34 | Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) syurga-syurga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.(QS. 68:34) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 34 
 
 إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ (34 Ayat  ini menegaskan bahwa orang-orang yang melaksanakan perintah-perintah  Allah, menjauhi larangan-larangan-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya akan  ditempatkan di dalam surga yang penuh kenikmatan di akhirat nanti,  mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
 |  | 
   | 35 | Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)?(QS. 68:35) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 35 
 
 أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ (35 Berkata  Muqatil, "Tatkala turun ayat ke 34 di atas, orang-orang kafir Mekah  berkata kepada kaum muslimin, "Sesungguhnya Allah telah melebihkan kami  dari kamu dalam kehidupan dunia ini, karena itu tidak boleh tidak kami  akan melebihkan-Nya atas kamu di akhirat nanti, jika tidak lebih dari  kamu sekurang-kurangnya sama dengan kamu sekalian". Maka Allah membantah  pernyataan orang-orang kafir itu dengan menurunkan ayat ini dengan  mengatakan, "Apakah Kami akan menyalahi janji-janji Kami dengan  menyamakan orang-orang yang menyerahkan diri, tunduk dan taat kepada  Kami dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan dosa dan selalu  ingkar kepada Kami?".
 Dari perkataan orang-orang kafir ini dapat  dipahami bahwa menurut mereka kehidupan di dunia ini sebagai gambaran  kehidupan di akhirat nanti, jika kepada seseorang dalam kehidupan dunia  ini dianugerahi harta yang banyak, kekuasaan, pangkat, kesenangan dan  kemewahan, tentu di akhirat nanti mereka akan demikian pula. Sebaliknya  jika kehidupan dunia seseorang mengalami kesengsaraan dan penderitaan,  tentu di akhirat nanti mereka juga akan sengsara dan menderita. Anggapan  orang-orang kafir yang demikian itu adalah anggapan yang keliru.  Kehidupan di dunia adalah persiapan kehidupan di akhirat nanti, jika  seorang baik ibadat dan amalnya, sekalipun tidak dianugerahi harta yang  banyak, kekuasaan dan pangkat dan sebagainya, maka ia tetap mendapat  pahala yang berlipat ganda dari Allah, sebaliknya, jika mereka ingkar  dan mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa, sekalipun ia memperoleh harta  yang banyak, pangkat dan kekuasaan, maka di akhirat nanti akan  disediakan tempat yang penuh kesengsaraan dan kehinaan.
 |  | 
   | 36 | Mengapa kamu (berbuat demikian): Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?(QS. 68:36) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 36 
 
 مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ (36 Pada  ayat ini Allah SWT menyatakan alangkah anehnya jalan pikiran  orang-orang kafir itu, sehingga menetapkan yang demikian itu.  Seakan-akan mereka tidak menggunakan pertimbangan yang benar, akal yang  sehat dan keputusan yang adil. Mungkinkah orang yang sesat sama dengan  orang yang benar, orang yang takwa dengan orang yang berdosa, orang yang  bertakwa kepada Allah dengan orang yang ingkar kepada-Nya, dan  sebagainya. Cara berpikir seperti yang digunakan orang-orang kafir itu  adalah cara berpikir yang salah dan dipengaruhi oleh setan yang selalu  menyesatkan manusia.
 |  | 
   | 37 | Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?,(QS. 68:37) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 37 - 38 
 
 أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ (37) إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ (38 Dalam  ayat ini, dinyatakan bahwa pendapat atau jalan pikiran orang-orang  kafir itu tidak berdasarkan wahyu dari Allah, karena tidak ada satu pun  dari kitab Allah yang menerangkan seperti yang demikian itu, dengan  menamkan kepada mereka, "Apakan kamu hai orang-orang kafir mempunyai  suatu Kitab yang diturunkan dari langit, yang kamu terima dari nenek  moyangmu, kemudian kamu pelajari secara turun-temurun yang mengandung  suatu ketentuan seperti yang kamu katakan itu. Apakah ada pada kamu  kitab yang semacam itu yang membolehkan kamu memilih apa yang kamu  ingini, sesuai dengan kehendak kamu.
 Ayat ini dikemukakan dalam  bentuk kalimat tanya. Biasanya kalimat tanya itu maksudnya untuk  menanyakan sesuatu yang tidak diketahui, tetapi kalimat tanya di sini  untuk mengingkari dan untuk menyatakan kejelekan suatu perbuatan,  seakan-akan Allah menyatakan kepada orang-orang kafir itu bahwa tidak  ada suatu-pun wahyu Allah yang menyatakan demikian dan ucapan mereka itu  adalah ucapan yang mereka ada-adakan dan cara mengada-adakan yang  demikian itu adalah cara yang tidak terpuji.
 |  | 
   | 38 | Bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu.(QS. 68:38) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Qalam 38 
 
 إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ (38  (Bahwa di dalamnya kalian benar-benar boleh memilih apa yang kalian sukai) kalian boleh memilih sesuka hati.
 |  | 
   | 39 | Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang  diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari  kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan  (sekehendakmu)?(QS. 68:39) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 39 
 
 أَمْ لَكُمْ أَيْمَانٌ عَلَيْنَا بَالِغَةٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُونَ (39 Hai  orang-orang kafir apakah kamu sekalian pernah menerima janji-janji dari  kami yang harus Kami tepati seperti yang kamu katakan itu, yaitu  memperoleh segala yang kamu ingini, padahal kamu mengingkari Kami? Dari  pertanyaan ini dipahami bahwa Allah SWT sekali-kali tidak pernah  menetapkan atau menjanjikan kepada hamba-hamba-Nya seperti yang mereka  katakan itu.
 |  | 
   | 40 | Tanyakanlah kepada mereka:` Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu? `(QS. 68:40) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Qalam 40 
 
 سَلْهُمْ أَيُّهُمْ بِذَلِكَ زَعِيمٌ (40 Kemudian  Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menanyakan kepada  orang-orang kafir dengan maksud mencela cara-cara yang mereka lakukan  itu, yaitu: "Tanyakanlah, hai Muhammad kepada orang-orang kafir itu. Hai  orang-orang kafir jika kamu mempunyai kitab yang menerangkan apa yang  kamu katakan itu, perlihatkanlah kepada kami. Jika benar bahwa Allah  telah Berjanji kepadamu yang ditetapkan dengan sumpah, bahwa kamu akan  memperoleh semua yang kamu inginkan, cobalah buktikan sumpah itu. Jika  kamu mempunyai seseorang yang dapat menjamin kebenaran perkataanmu itu  cobalah tunjukkan kepada kami orang yang menjamin itu".
 Pertanyaan  dan permintaan Nabi kepada orang-orang kafir itu menyebabkan mereka  bungkam seribu bahasa, karena mereka tidak akan sanggup menjawab dan  memenuhi permintaan itu. Kenyataannya mereka menyembah berhala atau  patung. Patung dan berhala itu mereka buat sendiri, dan mereka tahu  bahwa patung dan berhala itu tidak akan dapat menjamin yang mereka  katakan itu, seakan-akan mereka tidak berdaya lagi mempertahankan  pendapat mereka itu.
 "Za'im" (orang yang bertanggung jawab),  maksudnya orang yang menjamin bahwa sesuatu pasti terlaksana den penuh  kebenaran. Bila seorang mengatakan sesuatu atau menjanjikan sesuatu,  maka seorang za'im menjamin bahwa perkataan yang dikatakan orang itu  adalah perkataan yang benar, atau janji yang telah dijanjikannya itu  pasti ditepati. Kepada orang-orang kafir Mekah itu dimintakan  mengemukakan siapa yang menjamin kebenaran perkataan mereka yang  mengatakan bahwa Allah SWT menyamakan balasan yang diterima orang-orang  berfirman dengan balasan yang diterima mereka, padahal Allah tidak  pernah mengatakan yang demikian itu?
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar