| 1 | Demi matahari dan cahayanya di pagi hari.(QS. 91:1) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syams 1 - 7 
 
 وَالشَّمْسِ  وَضُحَاهَا (1) وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا (2) وَالنَّهَارِ إِذَا  جَلَّاهَا (3) وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا (4) وَالسَّمَاءِ وَمَا  بَنَاهَا (5) وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا (6) وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7 Dalam ayat-ayat ini Allah bersumpah dengan matahari terbit atau  tidak terbit sebab dia adalah benda besar yang menunjukkan atas  kekuasaan yang menciptakannya dan bersumpah dengan cahayanya, karena dia  adalah sumber kehidupan bagi semua yang hidup. Dengan bulan apabila  mengiringinya, dengan siang apabila menampakkannya, dengan malam apabila  menutupinya, dengan langit serta pembinaannya, dengan bumi serta  penghamparannya dan dengan jiwa serta penyempurnaan ciptaannya.
 Kesemuanya itu menunjukkan atas kekuasaan Allah SWT pencipta benda-benda dan hal-hal yang luar biasa itu.
 |  | 
   | 2 | Dan bulan apabila mengiringinya.(QS. 91:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syams 2 
 
 وَالْقَمَرِ  إِذَا تَلَاهَا (2   (Dan bulan apabila mengiringinya) apabila muncul mengiringi terbenamnya matahari.
 |  | 
   | 3 | Dan siang apabila menampakkannya,(QS. 91:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syams 3 
 
 وَالنَّهَارِ إِذَا  جَلَّاهَا (3  (Dan siang apabila menampilkannya) yaitu menampakkan matahari yang semakin meninggi.
 |  | 
   | 4 | dan malam apabila menutupinya,(QS. 91:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syams 4 
 
 وَاللَّيْلِ إِذَا  يَغْشَاهَا (4  (Dan malam apabila menutupinya) artinya menyelimuti siang dengan  kegelapannya. Lafal Idzaa yang ada pada tiga tempat di atas hanya  menunjukkan makna Zharaf, sedangkan yang menjadi Amilnya adalah Fi'il  dari Qasam.
 |  | 
   | 5 | dan langit serta pembinaannya,(QS. 91:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syams 5 
 
 وَالسَّمَاءِ وَمَا  بَنَاهَا (5 (Dan langit serta pembinaannya.)
 |  | 
   | 6 | dan bumi serta penghamparannya,(QS. 91:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syams 6 
 
 وَالْأَرْضِ وَمَا  طَحَاهَا (6 (Dan bumi serta penghamparannya) yang menghampar.
 |  | 
   | 7 | dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),(QS. 91:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syams 7 
 
 وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7  (Dan jiwa) sekalipun bentuk lafalnya Mufrad tetapi makna yang dimaksud  adalah Jamak (serta penyempurnaannya) maksudnya kesempurnaan ciptaannya;  lafal Maa pada tiga tempat di atas adalah Maa Mashdariyah, atau  bermakna Man
 |  | 
   | 8 | maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,(QS. 91:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syams 8 
 
 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8 Dalam  ayat ini Allah menerangkan bahwa Ia telah mengilhamkan kepada setiap  jiwa jalan kefasikan dan ketakwaan serta diterangkan-Nya pula perbedaan  antara keduanya mana yang dapat membawa kebahagiaan dan mana yang dapat  membawa kepada siksaan dan hukuman.
 |  | 
   | 9 | sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,(QS. 91:9) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syams 9 - 10 
 
 قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10 Allah  SWT menerangkan, bahwa sangat beruntunglah orang-orang yang menyucikan  jiwanya dan memupuknya sehingga dapat mencapai kesempurnaan akal dan  perbuatan yang membuahkan kebaikan untuk dirinya dan orang lain. Dan  sebaliknya orang tidak beruntung ialah orang yang merugikan dan  menjatuhkan diri ke dalam jurang kebinasaan disebabkan melakukan  perbuatan maksiat dan menjauhkan amal kebaikan dan akan mendapat siksaan  di akhirat nanti.
 |  | 
   | 10 | dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.(QS. 91:10) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syams 10 
 
 وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10  (Dan sesungguhnya merugilah) atau rugilah (orang yang mengotorinya) yang  menodainya dengan perbuatan maksiat. Asalnya lafal Dassaahaa ialah  Dassasahaa, kemudian huruf Sin yang kedua diganti menjadi Alif demi  untuk meringankan pengucapannya, akhirnya jadilah Dassaahaa.
 |  | 
   | 11 | (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,(QS. 91:11) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syams 11 - 14 
 
 كَذَّبَتْ  ثَمُودُ بِطَغْوَاهَا (11) إِذِ انْبَعَثَ أَشْقَاهَا (12) فَقَالَ لَهُمْ  رَسُولُ اللَّهِ نَاقَةَ اللَّهِ وَسُقْيَاهَا (13) فَكَذَّبُوهُ  فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْبِهِمْ فَسَوَّاهَا  (14 Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa kaum Tsamud telah  mendustakan Rasul-Nya ialah Nabi Saleh A.S. dengan kedurhakaan dan  keingkaran mereka atas apa-apa yang telah dikatakannya, ialah bahwa  mereka tidak boleh mengganggu unta yang telah dijadikan Allah sebagai  bukti atas kenabiannya dan janganlah mengingkari janji mereka ialah  bahwa pada hari tertentu hanyalah unta itu boleh minum air di tempat itu  dan pada hari yang lain boleh mereka dan binatang ternak mereka minum  dari tempat tersebut.
 Mereka melampaui batas, sehingga walaupun  telah diberi peringatan oleh Nabi Saleh agar jangan membunuh unta itu,  agar mereka tidak sampai mendapat celaka, namun mereka menyembelihnya.  Oleh sebab itu Tuhan membinasakan mereka dengan menyamaratakan mereka  dengan tanah.
 |  | 
   | 12 | ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,(QS. 91:12) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syams 12 
 
 إِذِ انْبَعَثَ  أَشْقَاهَا (12 (Ketika bangkit) artinya bersegera (orang yang paling celaka di antara  mereka) orang tersebut dikenal dengan nama julukan si pendekar, lalu ia  bersegera menyembelih unta Nabi Saleh atas izin mereka.
 |  | 
   | 13 | lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ` (Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya`.(QS. 91:13) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syams 13 
 
 فَقَالَ لَهُمْ  رَسُولُ اللَّهِ نَاقَةَ اللَّهِ  وَسُقْيَاهَا (13  (Lalu Rasul Allah berkata kepada mereka) yakni Nabi Saleh ("Unta betina  Allah) maksudnya biarkanlah unta betina Allah ini (dan minumannya") dan  hari bagian minumnya; sesungguhnya bagian minum itu digilirkan antara  mereka dan unta; untuk unta sehari dan untuk mereka sehari.
 |  | 
   | 14 | Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih  unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka,  lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),(QS. 91:14) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Asy Syams 14 
 
 فَكَذَّبُوهُ  فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ  رَبُّهُمْ بِذَنْبِهِمْ فَسَوَّاهَا  (14  (Lalu mereka mendustakannya) mendustakan ucapan Nabi Saleh yang  mengatakan, bahwa unta itu adalah milik Allah, dan bila mereka  melanggarnya niscaya hal itu akan berakibat turunnya azab atas mereka  (dan menyembelih unta itu) atau mereka membunuhnya itu, dengan maksud  supaya bagian minum itu diperoleh seluruhnya oleh mereka (maka  menimpakanlah) atau menurunkanlah (kepada mereka Rabb mereka) azab  (disebabkan dosa mereka, lalu Allah meratakan azab) atas mereka,  sehingga tidak ada seorang pun dari mereka yang dapat lolos atau  menyelamatkan diri dari azab-Nya.
 |  | 
   | 15 | dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.(QS. 91:15) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Asy Syams 15 
 
 وَلَا يَخَافُ عُقْبَاهَا (15 Dalam  ayat ini Allah menerangkan bahwa Ia Maha Kuasa, tidak takut terhadap  akibat tindakan-Nya itu. karena sudah semestinya mereka mendapat siksa  atas perbuatan mereka itu.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar