Minggu, 08 September 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH SABA' AYAT 1 - 20 ( 01 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : SABA'
Ayat [54]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/3
1 Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(QS. 34:1)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 1 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ (1

Ayat ini menegaskan bahwa Allah-lah yang berhak menerima segala pujian karena Dia-lah yang menciptakan semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Dia-lah pemiliknya yang sebenarnya, tidak ada seorang pun bersekutu dengan Dia dalam menciptakan dan memilikinya.
Dialah Yang mengatur dan mengurusnya serta melimpahkan karunia-Nya agar semuanya berjalan dengan tertib dan teratur. Oleh sebab itu tak ada yang patut dipersembahkan pujian kepadanya kecuali Allah SWT, tak ada yang patut disembah dan dipanjatkan doa kepadanya kecuali Dia. Adapun orang-orang yang menyembah dan memuja patung-patung dan sebagainya adalah orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. Banyak sekali bukti-bukti bagi wujud dan keesaan Allah yang terdapat di bumi dan di langit. Bila diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia, tentu dia akan sampai kepada kesimpulan bahwa Pencipta semua alam ini adalah Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa Karena Dia Maha Esa, Maha Pencipta dan Maha Kuasa, maka hanya Dialah yang berhak disembah dan dipuji, walaupun Dia sendiri tidak memerlukan pujian dari hamba dan makhluk-Nya. Hanya makhluk-makhluk-Nya-lah yang harus memuja dan memuji-Nya karena besar dan banyaknya karunia yang dilimpahkan kepadanya. Sekiranya tidak ada yang menyembah dan memuji-Nya dan semua makhluk-Nya kafir dan ingkar terhadap nikmat dan karunia-Nya, maka hal itu tidak akan merugikan-Nya sedikitpun sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:


إن تكفروا أنتم ومن في الأرض جميعا فإن الله لغني حميد
Artinya:
Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Q.S. Ibrahim: 8)
Untuk menyadarkan manusia (karena dibekali akal), Allah menerangkan bahwa semua makhluk-Nya di langit dan di bumi bertasbih memuji-Nya termasuk burung-burung yang terbang di udara dengan firman-Nya:


ألم تر أن الله يسبح له من في السموات والأرض والطير صافات كل قد علم صلاته وتسبيحه والله عليم بما يفعلون
Artinya:
Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah; kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) salat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Q.S. An Nur: 41)
Lalu Allah menegaskan pula bahwa Dia-lah Yang berhak dipuji di akhirat nanti karena Dia-lah Yang mempunyai kekuasaan di sana, Dia bertindak dengan adil dan bijaksana dalam memperhitungkan dan membalas amal hamba-Nya. Tidak ada seorang pun yang dirugikan dalam perhitungan amal perbuatannya, yang baik dibalas dengan kebaikan yang jahat dibalas dengan siksa yang setimpal, bahkan dengan rahmat dan karunia-Nya satu amal yang baik dibalas dengan berlipat ganda. Di dalam ayat lain diterangkan bagaimana besarnya pujian hamba-hamba-Nya yang beriman terhadap nikmat yang dikaruniakan kepada mereka sebagai balasan atas amalnya selama hidup di dunia dengan firman-Nya:


وقالوا الحمد لله الذي صدقنا وعده وأورثنا الأرض نتبوأ من الجنة حيث نشاء فنعم أجر العاملين
Artinya:
Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki". Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal. (Q.S. Az Zumar: 74)
Dan firman-Nya:


وقالوا الحمد لله الذي أذهب عنا الحزن إن ربنا لغفور شكور [الذي أحلنا دار المقامة من فضله لا يمسنا فيها نصب ولا يمسنا فيها لغوب
Artinya:
Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu. (Q.S. Fatir: 34-35)
Kemudian Allah menegaskan lagi bahwa Dialah Yang Maha Bijaksana, berbuat dan bertindak, mengatur dan mengendalikan urusan dunia dan akhirat serta alam seluruhnya, Dialah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan segala urusan. Dia Mengetahui segala-galanya dengan ilmu-Nya Yang Maha Luas dan Maha Dalam.
2 Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dialah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.(QS. 34:2)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 2 

يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ الرَّحِيمُ الْغَفُورُ (2

Pada ayat ini Allah menjelaskan bagaimana luas dan dalamnya ilmu-Nya. Dia mengetahui semua yang masuk ke dalam bumi, semua yang keluar daripadanya, semua yang turun dari langit dan semua yang naik ke atasnya. Dengan kata-kata yang ringkas dan pendek ini Allah menggambarkan bagaimana luas ilmu-Nya. Andai kata semua penghuni bumi ini menghabiskan waktunya untuk mengetahui apa yang terjadi di langit dan di bumi dalam satu saat saja, niscaya mereka tidak akan sanggup mencatatnya untuk membuat statistiknya. Betapa banyaknya bibit dan benih tumbuh-tumbuhan yang masuk dan bersembunyi di dalam tanah ? Betapa banyaknya bintang-bintang kecil seperti ulat, cacing dan berbagai jenis serangga di dalam perut bumi yang amat luas ini? Betapa banyaknya bahan-bahan tambang yang selalu dalam proses pertumbuhannya seperti emas, perak, tambang minyak, gas dan lain sebagainya.
Betapa banyaknya pula yang keluar dari bumi seperti tanaman yang bermunculan, mata air yang memancar, gas yang naik menjulang, binatang dan seranggga yang ingin menikmati cahaya matahari dan alam bebas dan lain sebagainya? Betapa banyaknya yang turun dari langit seperti hujan yang tak dapat diperkirakan berapa kadarnya yang merupakan rahmat dari Allah bagi hamba-Nya, cahaya yang memancar dengan kerasnya seperti cahaya matahari, cahaya yang memancar dengan tenang seperti cahaya bulan. Kemudian betapa pula banyaknya yang naik ke langit seperti uap dari sungai dan laut, molekul-molekul gas dari tumbuh-tumbuhan, manusia dan binatang serta bumi sendiri. Betapa banyaknya roh manusia yang meninggal dan malaikat yang naik ke langit patuh dan taat melaksanakan perintah Tuhannya. Semua ini tidak akan dapat dicatat oleh manusia apalagi untuk mengetahuinya satu persatu. Tetapi Allah Yang Maha Mengetahui tak ada satu pun yang tersembunyi bagi-Nya semuanya telah tercakup dalam ilmu-Nya. Benarlah apa yang difirmankan oleh Allah:


وما أوتيتم من العلم إلا قليلا
Artinya:
Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. (Q.S. Al Isra': 85)
Demikianlah luasnya ilmu Allah dan luasnya rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-Nya, karena semua yang ada di bumi dan di langit itu diciptakan-Nya untuk kepentingan manusia. Di samping itu Dia Maha Penyayang, memberikan karunia yang tak terhingga Maha Pengampun terhadap orang yang bersalah bila ia insaf dan tobat dari kesalahannya.
3 Dan orang-orang yang kafir berkata: `Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami`. Katakanlah: `Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi dari-Nya seberat zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)`,(QS. 34:3)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 3

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ الْغَيْبِ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (3

Pada ayat ini Allah menerangkan bagaimana sesatnya orang-orang kafir yang mengingkari hari Kiamat dan mengatakan bahwa hidup ini hanya hidup di dunia saja. Mereka mengatakan bahwa kehidupan akhirat yang diberitakan Muhammad saw adalah omong kosong belaka, suatu yang tidak mungkin terjadi karena tubuh manusia setelah masuk kubur akan hancur luluh tak berbekas apalagi setelah berlalu atasnya masa yang panjang. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw supaya menolak dengan keras anggapan orang-orang kafir yang sesat itu. Allah memerintahkan supaya dia bersumpah dengan menyebut nama Allah bahwa hari Kiamat itu pasti datang. Ayat ini adalah salah satu dari tiga ayat yang menyuruh Nabi Muhammad saw supaya bersumpah dengan menyebut nama Allah sebagai bantahan terhadap keingkaran orang-orang kafir, seperti ditegaskan Allah dalam firman-Nya:


ويستنبئونك أحق هو قل إي وربي إنه لحق وما أنتم بمعجزين
Artinya:
Dan mereka menanyakan kepadamu "Benarkah (azab yang dijanjikan) itu? Katakanlah: "Ya", demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput (daripadanya). (Q.S. Yunus: 53)
Yang kedua dalam surah At Tagabun:


زعم الذين كفروا أن لن يبعثوا قل بلى وربي لتبعثن ثم لتنبؤن بما عملتم وذلك على الله يسير
Artinya:
Orang-orang yang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Tidak demikian. demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Q.S. At Tagabun: 7)
Dan yang ketiga, ayat 3 surah Saba' ini, demikian kerasnya bantahan yang harus diucapkan oleh Nabi Muhammad terhadap keingkaran orang kafir tentang Hari Berbangkit, karena Hari Berbangkit itu adalah suatu hikmah dan kebijaksanaan Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Suatu hikmah dan kebijaksanaan yang tidak dipahami oleh orang-orang kafir atau mereka tidak mau memahaminya. Hikmah dan kebijaksanaan itu ialah, Allah tidak akan membenarkan hamba-hamba-Nya untuk berbuat sekehendak hatinya. Allah telah menjelaskan dengan perantaraan Rasul-rasul-Nya bahwa barangsiapa yang berbuat kejahatan atau kelaliman akan dibalas dengan balasan yang setimpal baik di dunia maupun di akhirat. Kalau seorang hamba belum dapat balasan di dunia atas kejahatannya karena kedudukannya atau kepintarannya menyembunyikan kejahatan itu, maka balasannya pasti akan diterimanya di akhirat nanti. Demikian pula halnya hamba-hamba Allah yang berbuat kebaikan. Ini adalah hikmah dan kebijaksanaan Allah Yang Maha Adil, Maha Mengetahui segala perbuatan hamba-hamba-Nya. Pada Hari Berbangkit semua amal perbuatan manusia mendapat balasan yang wajar walaupun di dunia sudah mendapat siksaan apalagi bagi hamba Allah yang belum menerima balasannya. Mengingkari Hari Kiamat dan hari pembalasan berarti mengingkari hikmah kebijaksanaan Allah Yang Maha Adil dan Maha Kuasa.
Kemudian Allah menerangkan bahwa Dia mengetahui semua yang ada dan yang terjadi di langit dan di bumi, tak ada suatupun yang tersembunyi bagi-Nya, walaupun sebesar zarah (zat atom) sekalipun karena semua itu telah termaktub dalam Lohmahfuz. Janganlah seorang hamba Allah mengira bahwa apapun amal perbuatannya walau bagaimanapun kecilnya atau bagaimanapun ia berusaha menutupi dan menyembunyikannya luput dari pengetahuan Allah. Pastilah Allah mengetahuinya dan Dia akan membalas perbuatan itu baik di dunia, maupun di akhirat sesuai dengan hikmah kebijaksanaan dan keadilan-Nya.
4 supaya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezki yang mulia.(QS. 34:4)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 4 

لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (4

Adapun orang-orang yang beriman percaya kepada Allah dan Rasul-Nya percaya kepada Hari Berbangkit dan membuktikan keimanan mereka dengan mengerjakan amal saleh menjauhi perbuatan yang dilarang Allah. Maka mereka akan memperoleh ampunan dari Allah Yang Maha Pengampun, Allah akan mengampuni kesalahan mereka dan menghapuskan dosa mereka sesuai dengan firman-Nya:


إن الحسنات يذهبن السيئات ذلك ذكرى للذاكرين
Artinya:
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (Q.S. Hud: 114)
Mereka akan memperoleh rezeki mulia dan kehidupan bahagia di dalam surga Janatun Na'im.
5 Dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melepaskan diri dari azab (Kami), mereka itu memperoleh azab, yaitu (jenis) azab yang sangat pedih.(QS. 34:5)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 5 

وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مِنْ رِجْزٍ أَلِيمٌ (5

sebaliknya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah berusaha menghalang-halangi orang-orang untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mendustakan hari berbangkit, memperolok-olokkan orang yang mempercayainya, menyangka bahwa mereka akan luput dari azab Allah karena kesombongan dan keingkaran mereka, maka mereka ini akan memperoleh azab yang sangat pedih dan akan dilemparkan ke dalam neraka Jahim. Demikianlah hikmah kebijaksanaan dan keadilan Allah menyediakan hari berbangkit supaya manusia menerima balasan sesuai dengan amal perbuatannya. Mustahil Allah akan menyamakan hamba-Nya yang berbuat baik dengan hamba-Nya yang berbuat jahat. Allah berfirman pada ayat ini:


أم نجعل الذين أمنوا وعملوا الصالحات كالمفسدين في الأرض أم نجعل المتقين كالفجار
Artinya
Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (Q.S. Sad: 28)
Dan firman-Nya:


لا يستوي أصحاب النار وأصحاب الجنة أصحاب الجنة هم الفائزون
Artinya:
Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga, penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al Hasyr: 20)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 5 

وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مِنْ رِجْزٍ أَلِيمٌ (5

(Dan orang-orang yang berusaha untuk) menentang atau membatalkan (ayat-ayat Kami) yaitu Alquran (dengan anggapan mereka dapat melepaskan diri dari Kami) dan menurut qiraat yang lain, lafal Mu'aajiziina pada ayat ini dan pada ayat yang lainnya nanti dibaca Mu'jiziina. Maksudnya menganggap Kami tidak mampu mengazab mereka, atau mereka beranggapan dapat melepaskan diri dari azab Kami, karena mereka mempunyai dugaan, bahwa tidak ada hari berbangkit dan tidak ada azab (mereka itu memperoleh buruknya azab) azab yang paling buruk (yang pedih) yang menyakitkan, kalau dibaca Aliimin berarti menjadi sifat daripada lafal Rijzin dan kalau dibaca Aliimun berarti menjadi sifat daripada lafal 'Adzaabun.
6 Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.(QS. 34:6)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 6 

وَيَرَى الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ الَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ هُوَ الْحَقَّ وَيَهْدِي إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (6

Berbeda dengan orang kafir yang tidak mau mempergunakan akal dan pikirannya dan secara apriori menolak apa yang diberitakan Alquran. Allah menerangkan bahwa ada di antara orang-orang Ahli Kitab yang mengakui bahwa apa yang diberitakan dalam Alquran tentang akan datangnya Hari Kiamat adalah benar dan tidak dapat diragukan lagi seperti Abdullah bin Salam, Ka'ab dan lainnya dan Alquran adalah petunjuk dari Allah kepada jalan yang lurus yang harus dipedomani oleh manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, karena di dalam Alquran itu terdapat undang-undang, peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang sesuai dengan fitrah manusia sesuai lingkungan hidupnya dan pasti akan membawa keberuntungan.


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 6 

وَيَرَى الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ الَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ هُوَ الْحَقَّ وَيَهْدِي إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (6

(Dan berpendapat) yakni telah mengetahui (orang-orang yang diberi ilmu) yang dimaksud adalah orang-orang yang beriman dari kalangan ahli kitab, seperti Abdullah bin Salam dan teman-temannya (bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu) yakni Alquran (itulah) keputusan (yang benar dan menunjuki manusia kepada jalan) tuntunan (Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji) Allah yang memiliki keperkasaan lagi terpuji.
7 Dan orang-orang kafir berkata (kepada teman-temannya: `Maukah kamu kami tunjukkan kepadamu seorang laki-laki yang memberitakan kepadamu bahwa apabila badanmu telah hancur sehancur-hancurnya, sesungguhnya kamu benar-benar (akan dibangkitkan kembali) dalam ciptaan yang baru?(QS. 34:7)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 7 - 8 

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا هَلْ نَدُلُّكُمْ عَلَى رَجُلٍ يُنَبِّئُكُمْ إِذَا مُزِّقْتُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ إِنَّكُمْ لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ (7) أَفْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَمْ بِهِ جِنَّةٌ بَلِ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ فِي الْعَذَابِ وَالضَّلَالِ الْبَعِيدِ (8

Pada ayat ini Allah menerangkan bagaimana mendalamnya keingkaran orang-orang kafir terhadap terjadinya Hari Kiamat atau bagaimana hebatnya cemoohan dan olok-olok mereka terhadap Nabi Muhammad yang memberitakan akan terjadinya Hari Kiamat itu. Mereka berkata antara sesama mereka apakah kamu mengetahui bahwa ada seorang laki-laki yang mengatakan bahwa apabila kita telah mati dan dikuburkan kemudian tubuh dan tulang-belulang kita telah menjadi hancur luluh, semuanya, nanti sesudah itu akan hidup kembali untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan kita? Orang yang mengatakan hal itu tiada lain melainkan Muhammad sendiri yang mendakwahkan bahwa dia menerima wahyu dari Tuhannya. Mereka menganggap bahwa ini adalah suatu peluang besar bagi mereka untuk mempengaruhi pendapat umum untuk mendeskriditkan Nabi dan mengatakan bahwa dia telah gila atau telah mengada-adakan suatu kebohongan besar, terhadap Allah dengan mengatakan bahwa berita itu adalah wahyu yang diturunkan kepadanya. Mungkin kebanyakan orang awam akan terpengaruh dengan cemoohan dan olok-olok itu dan mereka memandang rendah dan hina terhadap Nabi yang membawa berita itu. Tetapi bagi orang yang berpikir dan mempertimbangkan apakah hal itu mungkin atau tidak akan lain halnya apalagi bagi orang-orang yang telah diterangi hatinya oleh iman dan petunjuk.
Oleh sebab itu Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari akhirat akan mendapat siksaan dan berada dalam kesesatan yang nyata Mereka akan mendapat siksaan baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia mereka akan menjadi orang-orang yang sesat di tengah perjalanan hidupnya tak tentu arah yang akan dituju, selalu dalam kegelisahan dan keragu-raguan. Orang-orang yang tidak mempunyai akidah dan tidak percaya kepada keadilan Allah, kepada hari akhirat akan selalu terombang-ambing dalam kebingungan. Ia tidak mempunyai cita-cita dan harapan untuk mendapat keadilan karena apa yang ditemui dan dilihatnya di dunia ini penuh dengan kepincangan, kelaliman perampasan hak orang lain, orang yang lemah menjadi mangsa dan makanan bagi yang kuat. Kalau keadilan hanya berlaku di dunia saja ke manakah orang-orang teraniaya akan mengadukan nasibnya? Lain halnya orang-orang yang beriman yang percaya sepenuhnya akan keadilan Tuhan dan adanya perhitungan amal perbuatan manusia di akhirat nanti, tentulah ia akan yakin sepenuhnya bahwa bila ia teraniaya Allah akan membalas orang yang menganiayanya, dengan balasan yang setimpal, kalau, tidak di dunia ini, di akhirat pasti pembalasan itu akan terlaksana Bagi orang yang teraniaya, karena kelemahannya dia tidak dapat mengambil haknya, dia percaya pula bahwa Allah Maha Adil pasti akan mengembalikan haknya akan mengganti kerugiannya dengan yang lebih baik, apalagi ia tetap bersabar dan bertawakkal sepenuhnya kepada Tuhannya. Bahkan di akhirat nanti Allah akan memberi balasan yang berlipat ganda atas kesabaran dan ketawakalannya. Kepercayaan kepada adanya hari akhirat adalah suatu rahmat dan karunia bagi seorang hamba Allah untuk menentukan hidupnya. Berlainan sekali dengan orang-orang yang tidak mempercayainya karena mereka akan selalu resah dan gelisah selalu berada dalam kesesatan.
8 Apakah dia mengada-adakan kebohongan terhadap Allah ataukah ada padanya penyakit gila?` (Tidak), tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat berada dalam siksaan dan kesesatan yang jauh.(QS. 34:8)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 9

  أَفْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَمْ بِهِ جِنَّةٌ بَلِ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ فِي الْعَذَابِ وَالضَّلَالِ الْبَعِيدِ (8

 (Apakah dia mengada-adakan) lafal Aftaraa pada asalnya adalah A-iftaraa, kemudian Hamzah Washalnya tidak dibutuhkan lagi karena Hamzah Istifham sudah difathahkan, sehingga menjadi Aftaraa (kebohongan terhadap Allah) dalam hal tersebut (ataukah ada padanya penyakit gila?) yakni gangguan pada otaknya hingga ia mengkhayal yang bukan-bukan. Maka, Allah berfirman menyanggah mereka, ("Tidak, tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat) yang di dalamnya terdapat hari berbangkit dan azab pembalasan (berada dalam siksaan) di akhirat nanti (dan kesesatan yang jauh.) dari kebenaran dalam kehidupan dunia.
9 Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya).(QS. 34:9)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 9 

أَفَلَمْ يَرَوْا إِلَى مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنْ نَشَأْ نَخْسِفْ بِهِمُ الْأَرْضَ أَوْ نُسْقِطْ عَلَيْهِمْ كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ (9

Pada ayat ini Allah memberikan peringatan kepada orang-orang yang tidak percaya akan terjadinya hari kiamat dan menyuruh mereka memperhatikan kenyataan-kenyataan dan kejadian-kejadian alam yang mereka ketahui bahkan yang mereka saksikan sendiri. Betapa banyaknya bencana-bencana alam yang terjadi di beberapa negeri seperti gempa yang keras dan dahsyat yang menghancurkan ribuan bangunan menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang sukar menilainya, banjir besar yang melanda dengan menghanyutkan ribuan rumah, manusia, binatang dan tanaman. Di dalam sejarah orang dapat membaca bagaimana Allah menghancurkan beberapa umat yang bekas-bekas peninggalan mereka masih dapat dilihat sampai sekarang. Apakah semua ini tidak menginsafkan mereka bahwa bila Dia menghendaki dapat membenamkan kampung halaman mereka ke dalam tanah, dan dapat pula mengirimkan benda langit seperti meteor atau planet, untuk membentur bumi dan dengan demikian terjadilah malapetaka yang tidak dapat dibayangkan bagaimana dahsyatnya dan bagaimana besar daya penghancurannya. Tidakkah mereka mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian alam itu atau dari kejadian yang tertulis dalam sejarah dan bekas-bekas peninggalan yang masih dapat mereka saksikan sendiri? Bagi orang yang hatinya disinari iman, kejadian-kejadian itu menambah keimanan mereka dan menjadikan mereka meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Maha Kuasa dan bahwa mereka pada hakikatnya akan kembali kepada Allah Pemilik dan Penguasa langit dan bumi Yang Maha Bijaksana dan Maha Adil.
10 Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): `Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud`, dan Kami telah melunakkan besi untuknya,(QS. 34:10)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 10 

وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُدَ مِنَّا فَضْلًا يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ (10

Di antara nikmat dan karunia Allah yang dianugerahkan kepada Nabi Daud as., ialah suaranya yang sangat merdu. Diriwayatkan bahwa Nabi Daud as., adalah seorang komponis pencipta nyanyian yang bersifat keagamaan. Ketika Daud as., menyanyikan lagu-lagu itu dengan suaranya yang merdu apalagi lagu-lagu itu menggambarkan pula kebesaran Tuhan kemuliaan dan keagungan-Nya, maka alam sekitarnya bergema turut mengikuti irama suaranya seakan-akan bukit-bukit, pohon-pohon, burung-burung dan sebagainya ingat mengingat supaya mengikuti irama yang dinyanyikan itu. Kita tidak mengetahui bagaimana alam sekitarnya bertasbih dan bernyanyi bersama Daud sebagaimana diperintahkan Allah kepadanya. Hal itu memang tidak dapat diketahui oleh manusia sebagai tersebut dalam firman-Nya:


تسبح له السموات السبع والأرض ومن فيهن وإن من شيء إلا يسبح بحمده ولكن لا تفقهون تسبيحهم إنه كان حليما غفورا
Artinya.
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Q.S. Al Isra': 44)
Mengenai keindahan dan kemerduan suara Daud as diriwayatkan dalam sebuah hadis sahih bahwa Rasulullah saw ketika mendengar suara Abu Musa Asy'ary r.a membaca Alquran di waktu malam, beliau berdiri mendengarkan bacaannya, Kemudian beliau berkata: "Sesungguhnya orang ini telah dikaruniai Allah suara merdu seperti keluarga Daud.
Di antara nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya ialah dia dapat menjadikan besi yang keras itu menjadi lunak seperti lilin dapat dibentuk menurut kemauannya untuk membuat alat-alat terutama alat peperangan tanpa dipanaskan dengan api sebagaimana yang bisa dilaksanakan orang, karena ini adalah mukjizat dari Allah yang dikaruniakan kepadanya.


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 10

وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُدَ مِنَّا فَضْلًا يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ (10

(Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami) berupa kenabian dan Kitab Zabur. Dan Kami berfirman, ("Hai gunung-gunung! Lakukanlah berulang-ulang) yakni ulang-ulanglah (bersama Daud) melakukan tasbih; maksudnya bertasbihlah berulang-ulang bersamanya (dan burung-burung") dibaca Nashab karena di'athafkan secara Mahall pada lafal Al Jibaalu maksudnya Kami menyeru mereka supaya bertasbih bersamanya (dan Kami telah melunakkan besi untuknya) sehingga besi di tangan Nabi Daud bagaikan adonan roti lunaknya.
11 (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. 34:11)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 11

أَنِ اعْمَلْ سَابِغَاتٍ وَقَدِّرْ فِي السَّرْدِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (11

Lalu Allah memerintahkan kepada Nabi Daud as supaya membuat baju besi istimewa dari bahan besi yang lunak dan lembut bukan seperti baju yang dikenal di masa itu. Biasanya baju besi di masa itu dibikin dari kepingan-kepingan besi yang tipis disusun seperti baju, tetapi baju besi itu sangat mengganggu pemakainya selain menimbulkan panas pada badan juga membatasi gerak badan. Tetapi baju besi yang dibikin Daud, karena besinya telah menjadi lunak dan lembut itu jauh berbeda dengan baju besi biasa. Baju besi itu dibikin seperti gulungan-gulungan rantai yang disusun rapi sehingga baju besi itu mengikuti gerak badan sehingga pemakainya dapat bergerak dengan bebas tanpa merasakan gangguan apapun. Demikianlah dengan baju besi yang lunak dan lembut itu Daud dapat membikin alat senjata yang baru dan modern untuk mempertahankan kerajaannya dari serangan musuh.
Kemudian untuk mensyukuri nikmat dan karunia Allah kepadanya, Allah memerintahkan pula supaya Daud dan kaumnya selalu mengerjakan amal saleh dan mempergunakan segala nikmat yang dikaruniakan Allah itu untuk mencapai keridaan-Nya. Dia selalu melihat dan mengetahui apa yang dikerjakan oleh hamba-Nya.
12 Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.(QS. 34:12)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 12 

وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ وَأَسَلْنَا لَهُ عَيْنَ الْقِطْرِ وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَمَنْ يَزِغْ مِنْهُمْ عَنْ أَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ (12

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia menundukkan angin untuk Nabi Sulaiman as, yang dapat membawanya ke tempat-tempat yang diingininya dengan cepat sekali, sehingga dalam waktu setengah hari saja angin dapat membawanya ke tempat yang jauhnya sebulan perjalanan, baik perjalanan itu di waktu pagi sampai Zuhur maupun di waktu siang mulai dari waktu Zuhur sampai terbenamnya matahari.
Berkata Qatadah dalam menafsirkan ayat ini: "Angin dapat membawa Sulaiman as dari pagi sampai tergelincirnya matahari sejauh sebulan perjalanan dun dari tergelincirnya matahari sampai terbenamnya sejauh sebulan perjalanan pula. Hasan Al-Basri berkata tentang ini: "Sulaiman pernah berangkat dengan mengendarai angin, dari Damaskus ke Istahar lalu dia turun di sana untuk makan siang, kemudian dia berangkat lagi ke Kabul untuk bermalam di sana. Padahal jarak antara Damaskus dan Istahar adalah sebulan perjalanan bagi orang yang berjalan cepat dan jarak antara Istahar dan Kabul adalah sebulan perjalanan pula Di antara karunia yang diberikan Allah kepada Sulaiman ialah menjadikan tembaga lunak seperti lilin yang dengan mudah dapat dibentuk menurut keinginan orang yang mengolahnya. Hal ini sama dengan menjadikan besi lunak seperti karunia yang diberikan kepada Nabi Daud as. Di antara karunia itu pula ialah menundukkan jin untuk bekerja membuat apa saja yang diingini Sulaiman as. Jin-jin itu selalu taat dan patuh mengikuti perintahnya, karena mereka diancam oleh Allah apabila tidak memenuhi perintah Sulaiman mereka akan dilemparkan ke dalam api yang bernyala-nyala
13 Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.(QS. 34:13)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 13 

يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ اعْمَلُوا آلَ دَاوُدَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ (13

Oleh sebab itu mereka dengan giat sekali melaksanakan apa yang diperintahkan Sulaiman, seperti membangun tempat-tempat beribadah, arca-arca yang indah yang terbikin dari kayu, tembaga, kaca dan batu pualam, belanga-belanga besar untuk memasak makanan yang cukup untuk berpuluh-puluh orang. Bejana-bejana itu karena besar dan luasnya kelihatan seperti kolam-kolam air. Begitu pula mereka membuatkan untuk Sulaiman periuk yang besar pula yang karena besarnya tidak dapat diangkat dan dipindahkan. Memang karena jin mempunyai kekuatan yang dahsyat dengan mudah mereka membikin semua yang dikehendaki Sulaiman seperti membangun istana yang megah dan mewah, menggali selokan-selokan untuk irigasi sehingga termasyhurlah kerajaan Sulaiman as sebagai suatu kerajaan besar dan paling makmur, tidak ada suatu kerajaanpun di waktu itu yang dapat menandinginya. Hal ini ialah sebagai realisasi dari doanya yang dikabulkan Tuhan seperti tersebut dalam firman-Nya.


قال رب اغفر لي وهب لي ملكا لا ينبغي لأحد من بعدي إنك أنت الوهاب فسخرنا له الريح تجري بأمره رخاء حيث أصاب والشياطين كل بناء وغواص
Artinya:
Ia berkata; "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku, kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam. (Q.S. Sad: 35-37)
Kemudian Allah memerintahkan kepada Sulaiman as sebagai keluarga Daud as supaya bersyukur atas nikmat yang dilimpahkan Allah kepadanya. Mensyukuri nikmat Allah itu bukanlah sekadar mengucapkan tetapi harus diiringi dengan amal saleh dan mempergunakan nikmat itu untuk hal-hal yang diridai-Nya. Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw naik ke atas mimbar lalu membaca ayat ini kemudian beliau bersabda: "Ada tiga sifat bila dipunyai oleh seseorang berarti dia telah diberi karunia seperti karunia yang diberikan kepada keluarga Daud as. Kami bertanya kepada beliau "sifat-sifat apakah itu? Rasulullah menjawab:
Pertama Berlaku adil, baik dalam keadaan marah maupun dalam keadaan senang dun duka.
Kedua Selalu hidup sederhana baik di waktu miskin maupun di waktu kaya.
Ketiga Selalu takut kepada Allah baik di waktu sendirian maupun di badapan orang banyak. (H.R. Tirmizi)
Kemudian Allah mengiringi perintah-Nya supaya Sulaiman as. bersyukur atas nikmat yang diterimanya dengan menjelaskan bahwa sedikit sekali di antara hamba-hamba-Nya yang benar-benar bersyukur kepada-Nya. Bagaimana seorang hamba bersyukur kepada Tuhannya dapat dilihat dari bersyukurnya Nabi saw kepada Allah. Rasulullah dilihat oleh `Aisyah ra salat di malam hari sampai tumitnya bengkak seakan-akan hendak mengeluarkan darah; maka aku berkata kepadanya (kata `Aisyah), mengapa engkau berbuat seperti ini padahal Allah telah mengampuni dosamu yang sekarang dan dosamu yang akan datang? Rasulullah menjawab: "Bukankah aku ini seorang hamba yang bersyukur (kepada Tuhannya)?".
14 Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.(QS. 34:14)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 14 

فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ (14

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Nabi Sulaiman ketika telah dekat ajalnya duduk di atas singgasananya bertelekan di atas tongkatnya. Di waktu itulah Sulaiman meninggal dunia dan tidak seorangpun yang tahu bahwa dia sudah meninggal baik pengawal-pengawalnya, penghuni istana, maupun jin-jin yang selalu bekerja keras melaksanakan perintahnya. Baru setelah dia jatuh tersungkur karena tongkatnya sudah dimakan rayap tidak dapat menahan lagi beratnya lalu ia patah. Ketika itu barulah orang sadar bahwa Sulaiman sudah meninggal, demikian pula jin-jin yang tetap bekerja keras melaksanakan perintahnya. Di waktu itulah mereka mengakui kelemahan mereka, karena tidak dapat mengetahui bahwa Sulaiman telah meninggal. Kalau mereka tahu bahwa Sulaiman as telah meninggal tentulah mereka tidak akan tetap kerja keras, karena mereka hanya diperintahkan Allah taat dan patuh kepada Nabi Sulaiman as saja, tidak kepada semua pembesar-pembesar di istananya. Allah tidak menerangkan dalam ayat ini berapa lama Sulaiman bertelekan di atas tongkatnya sampai ia jatuh tersungkur.
Ada di antara mufassirin yang mengatakan bahwa Sulaiman as bertelekan di atas tongkatnya sampai ia mati selama satu tahun. Mereka mengatakan bahwa Nabi Daud as telah mulai membangun Baitulmakdis tetapi tidak dapat menyelesaikan pembangunannya. Tatkala sudah dekat ajalnya ia berwasiat kepada Nabi Sulaiman supaya menyelesaikan pembangunannya Nabi Sulaiman memerintahkan kepada jin-jin yang tunduk di bawah kekuasaannya supaya menyelesaikan bangunan itu. Tatkala Sulaiman merasa ajalnya sudah dekat pula dia ingin menyembunyikan kematiannya kepada jin-jin yang bekerja keras menyelesaikan bangunan itu. Lalu Nabi Sulaiman bertelekan di atas tongkatnya agar kalau ia mati orang menyangkanya ia masih hidup karena masih duduk bertelekan di atas tongkatnya. Akhirnya tongkatnya itu dimakan rayap dan patah. Di waktu itu barulah diketahui bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal. Mereka karena ingin mengetahui berapa lama Sulaiman as bertelekan di atas tongkat itu setelah ia meninggal, mereka mengambil sisa tongkat itu. Setelah mereka perhitungkan ternyata rayap itu dalam sehari semalam hanya memakan sebagian kecil saja dari tongkat itu. Setelah mereka perhitungkan ternyata rayap baru dapat merusak tongkat itu dalam masa satu tahun.
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa Sulaiman bertelekan di atas tongkatnya sampai ia meninggal tidak dalam waktu yang lama. Memang tongkat itu telah lama dimakan rayap tanpa diketahui oleh Sulaiman. Dan di waktu Sulaiman bertelekan di atas tongkat ketika ajalnya sampai, tongkat itu sudah lapuk juga. Tidak mungkin seorang raja akan dibiarkan saja oleh keluarga dan pengawalnya tanpa makan dan minum, tanpa menanyakan kepadanya beberapa hal yang panting yang harus diketahui pendapatnya. Mana yang benar di antara kedua pendapat ini tidak dapat kita ketahui karena mengenai kisah-kisah para Nabi banyak sekali terjadi hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia karena mereka diberi mukjizat oleh Allah. Kalau Nabi Sulaiman bertelekan hanya sebentar saja lalu ia rubuh tersungkur tentulah para jin tidak akan menyesal demikian hebatnya karena mereka telah terlanjur bekerja menyelesaikan bangunan Baitulmakdis itu.
15 Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan): `Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun`.(QS. 34:15)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 15 

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ (15

Di sebelah selatan negeri Yaman berdiam suatu kaum bernama Saba'. Mereka menempati suatu daerah yang amat subur sehingga mereka hidup makmur dan telah mencapai kemajuan dan kebudayaan yang tinggi. Mereka dapat menguasai air hujan yang turun dengan lebatnya pada musim tertentu dengan membangun sebuah bendungan raksasa yang dapat menyimpan air untuk musim kemarau. Bendungan itu boleh dikatakan bendungan alami karena terletak di antara dua buah bukit dan di ujungnya di bangun bangunan yang tinggi untuk mencegah air mengalir ke padang pasir dengan percuma. Mereka membuat pintu-pintu air yang bila di buka dapat mengalirkan air ke daerah yang mereka kehendaki. Bendungan ini terkenal dengan "Bendungan Ma'rib" atau "Bendungan Al-Arim". Banyak di antara ahli sejarah dan bara peneliti di barat meragukan tentang adanya Bendungan Ma'rib ini. Akhirnya seorang peneliti dari Prancis datang sendiri ke selatan Yaman untuk menyelidiki sisa-sisa Bendungan itu pada tahun 1843. Dia dapat membuktikan adanya Bendungan itu dengan menemukan bekas-bekasnya, lalu memotretnya dan mengirimkan gambar-gambarnya ke suatu majalah di Prancis. Kemudian para peneliti lainnya menemukan pula beberapa batu tulis di antara reruntuhan Bendungan itu. Dengan demikian bertambah yakinlah mereka bahwa dahulu kala di sebelah Selatan Yaman telah berdiri sebuah kerajaan yang maju, makmur dan tinggi peradaban dan kebudayaannya. Pada ayat ini Allah menerangkan sekelumit tentang kaum Saba' yang mendiami daerah sebelah selatan Yaman itu. Mereka menempati sebuah wadi (lembah) yang luas dan subur berkat pengairan yang teratur dari Bendungan Ma'rib. Di kiri kanan daerah mereka terbentang kebun-kebun yang amat luas dan subur yang menghasilkan bahan makanan dan buah-buahan yang melimpah ruah. Negeri ini karena subur dan makmurnya di bawah lindungan Allah Yang Maha Pengampun". Kaum Saba' pada mulanya menyembah matahari. Setelah pimpinan kerajaan sampai ke tangan ratu Balqis mereka menjadi kaum yang beriman dengan tunduknya ratu itu kepada Sulaiman as. Hal ini diceritakan dalam Alquran sebagai berikut:


فمكث غير بعيد فقال أحطت بما لم تحط به وجئتك من سبإ بنبإ يقين إني وجدت امرأة تملكهم وأوتيت من كل شيء ولها عرش عظيم وجدتها وقومها يسجدون للشمس من دون الله وزين لهم الشيطان أعمالهم فصدهم عن السبيل فهم لا يهتدون
Artinya:
Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud) lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba' suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan setan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk. (Q.S. An Naml: 22-24)
Tetapi lama kelamaan kaum Saba' itu menjadi sombong dan takabur dan lupa bahwa nikmat kekayaan dan kemakmuran yang mereka miliki itu adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa dan Maha Pemurah. Allah dengan perantaraan Rasul-Nya memerintahkan agar mereka mensyukuri-Nya atas segala nikmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada mereka. Negeri mereka berkat karunia Allah menjadi subur dan makmur sedang Dia Maha Pengampun melindungi mereka dari segala macam bahaya dan malapetaka.
16 Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.(QS. 34:16)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 16

فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ (16

Tetapi mereka menolak seruan Allah itu dan berpaling darinya, bahkan mereka menghalangi orang-orang yang insaf beriman kepada Allah, maka Allah menimpakan siksaan kepada mereka dengan membobolkan Bendungan Ma'rib dan terjadilah malapetaka yang hebat. Negeri mereka dilanda banjir yang deras, menghanyutkan semua yang menghalangi arusnya sehingga musnahlah semua kebun-kebun yang berada di kiri kanan negeri itu dan hanyutlah semua binatang ternak. Korban manusia pun tidak terhitung banyaknya sehingga hanya sedikit orang saja yang masih tetap hidup. Hanya beberapa kelompok kecil dari mereka yang selamat dari malapetaka yang dahsyat itu. Mereka yang selamat ini pun tidak dapat tinggal dengan senang di tempat mereka semula sebagian mereka hijrah ke tempat lain yang subur karena tidak ada lagi kebun-kebun yang bisa mereka tanami dengan baik dan tidak seberapa lagi binatang-binatang ternak yang akan mereka pelihara. Tanah-tanah yang dahulu subur telah menjadi tandus, karena semua air yang tersimpan di dalam bendungan telah tertumpah ke padang pasir yang dapat menelan air berapapun banyaknya. Yang tumbuh di bekas kebun-kebun mereka hanya tumbuhan yang tidak banyak gunanya, pahit buahnya pohon atal (sejenis pohon cemara) dan sedikit pohon sidr (sejenis pohon bidara). Bila mereka ingin bercocok tanam yang mereka harapkan hanya air hujan yang turun dari langit saja.
17 Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.(QS. 34:17)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 17

ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِمَا كَفَرُوا وَهَلْ نُجَازِي إِلَّا الْكَفُورَ (17

Demikianlah Sunah Allah telah berlaku terhadap kaum Saba' sebagaimana telah berlaku pula pada umat-umat yang sombong dan durhaka, tidak mau menerima kebenaran, selalu menolak dan membangkang terhadap ajaran Allah yang dibawa oleh para Rasul-Nya. Demikianlah Allah tidak akan menimpakan azab dan malapetaka, kecuali kepada kaum kafir yang mengingkari dan tidak bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan kepada mereka.
18 Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman.(QS. 34:18)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 18 

وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ (18

Kaum yang masih tinggal itu walaupun mereka mengalami kesulitan hidup karena negeri mereka telah menjadi lekang dan tandus tetapi mereka dapat mengadakan perjalanan untuk berdagang dari suatu negeri ke negeri yang lain, terutama ke negeri-negeri yang agak besar seperti ke Yaman sebelah utara, Mekah dan Syam. Negeri-negeri tersebut pada waktu itu termasuk negeri yang makmur yang menjadi pusat perdagangan. Perjalanan di antara ketiga negeri itu mudah dan aman karena adanya kampung-kampung tempat singgah para musafir bila kemalaman kehabisan bekal atau merasa letih dan payah. Hal itu tersebut dalam firman Allah dalam menerangkan nikmat-Nya kepada kaum Quraisy:


لإيلاف قريش إيلافهم رحلة الشتاء والصيف فليعبدوا رب هذا البيت الذي أطعمهم من جوع وءامنهم من خوف
Artinya:
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kakbah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (Q.S. Quraisy: 1-4)
Dengan demikian mereka dapat bertahan hidup di negeri mereka dan dapat pula bercocok tanam sekadarnya pada waktu musim hujan dan juga memelihara binatang ternak di padang-padang rumput ketika di sana masih banyak rumput-rumput. Ini adalah suatu nikmat dari Allah kepada mereka walaupun tidak sebesar nikmat yang dianugerahkannya ketika Bendungan Ma'rib belum hancur dan musnah. Allah menyuruh mereka mempergunakan nikmat itu dengan sebaik-baiknya dan berjalan dengan membawa barang dagangan di antara negeri-negeri dengan aman, walaupun jarak yang ditempuh mereka kadang-kadang amat jauh. Mereka dapat singgah di kampung-kampung yang ada di sekitar kota-kota besar itu bila merasa lelah. Bila mereka kemalaman mereka dapat berhenti di kampung yang terdekat dan demikianlah seterusnya. Tetapi bagaimanakah sambutan mereka terhadap nikmat dan karunia Allah itu? Mereka menjadi sombong dan takabur. Mereka menganggap perjalanan yang menyenangkan itu membosankan mereka. Mereka ingin supaya kesusahan dan kesulitan dalam perjalanan dan dengan demikian mereka akan merasakan senang bila kembali ke tempat mereka setelah mengalami penderitaan.
19 Maka mereka berkata: `Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami, dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.(QS. 34:19)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 19 

فَقَالُوا رَبَّنَا بَاعِدْ بَيْنَ أَسْفَارِنَا وَظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ وَمَزَّقْنَاهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ (19

Oleh karena itu mereka meminta kepada Allah supaya jarak perjalanan antara suatu negeri dengan negeri lain jarak yang jauh tak ada tempat singgah untuk beristirahat, perjalanan harus dilnjutkan walaupun akan menderita berbagai macam kesulitan. beginilah watak mereka dan watak orang-orang yang sombong, sudah dapat yang mudah dan menyenangkan mereka menginginkan yang susah dan penuh kesulitan serta penderitaan. Tak ubahnya seperti Bani Israel yang telah diberikan Allah makanan yang baik yaitu Manna dan Salwa, lalu mereka meminta makanan biasa tersebut dalam firman-Nya:


وإذ قلتم ياموسى لن نصبر على طعام واحد فادع لنا ربك يخرج لنا مما تنبت الأرض من بقلها وقثائها وفومها وعدسها وبصلها قال أتستبدلون الذي هو أدنى بالذي هو خير اهبطوا مصرا فإن لكم ما سألتم وضربت عليهم الذلة والمسكنة وباءوا بغضب من الله
Artinya:
"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa kami tidak sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya bawang putihnya, kacang adasnya dan bawang merahnya". Musa berkata "Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. (Q.S. Al Baqarah: 61)
Sebenarnya dengan permintaan itu kaum Saba' telah menganiaya diri sendiri dan tidak puas dengan karunia yang dianugerahkan Allah kepada mereka dan mereka tidak mensyukurinya. Mereka telah lupa bahwa Allah telah menghancurkan negeri mereka yang subur dan makmur tiada lain sebabnya melainkan karena tidak mau beriman dan bersyukur atas karunia Allah. Oleh sebab itu Allah melaksanakan permintaan mereka dengan meniadakan tempat-tempat dalam perjalanan mereka, sehingga amat sulitlah bagi mereka melakukan perdagangan mereka, dan morat-maritlah kehidupan mereka. Karena itu mereka harus meninggalkan negeri mereka hijrah ke negeri lain berpencar-pencar di sana-sini. Kabilah Jafnah bin Amr terpaksa tinggal di negeri Syam, Aus dan Khazraj di Madinah, Azad (Uman) tinggal di Oman demikian pula kabilah-kabilah yang lain. Hilanglah wujud mereka sebagai suatu umat yang dahulunya sangat termasyhur sebagai suatu umat yang mulia yang mempunyai peradaban dan kebudayaan yang tinggi. Yang tinggal hanya cerita-cerita yang diriwayatkan dari mulut ke mulut dan jadilah kemasyhuran dan kemegahan mereka sebagai bahan penghibur, dibicarakan di waktu mereka berjaga di malam hari. Sesungguhnya yang dialami kaum Saba' ini patut menjadi pelajaran bagi setiap orang yang sabar dan tahu berterima kasih serta bersyukur alas setiap nikmat yang diterimanya dari Allah Yang Maha Adil dan Maha Pemurah. Setiap hamba harus bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya dan bersabar menerima cobaan-Nya, bahkan ia harus bersyukur kepada-Nya walaupun mendapat cobaan dari pada-Nya.
Diriwayatkan oleh Saad bin Abi Waqas bahwa Rasulullah saw bersabda: "Aku mengagumi ketetapan Allah untuk seorang mukmin. Bila ia mendapat kebaikan ia memuji-Nya dan tetap bersyukur kepada-Nya. Bila ia ditimpa musibah ia memuji-Nya dan tetap bersyukur kepada-Nya, orang mukmin mendapat pahala dalam segala hal walaupun ia hanya memberikan sesuap makanan untuk istrinya".
20 Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman.(QS. 34:20)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 20 

وَلَقَدْ صَدَّقَ عَلَيْهِمْ إِبْلِيسُ ظَنَّهُ فَاتَّبَعُوهُ إِلَّا فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (20

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Iblis menyangka bahwa kaum Saba' yang telah dibinasakan Allah beserta negeri mereka telah mengikutinya dan dengan penuh kepatuhan melaksanakan tipu dayanya sehingga mereka mendurhakai Allah dan tidak bersyukur atas segala nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada mereka, kecuali sebagian dari orang-orang yang beriman yang tetap imannya dan tidak menerima tipu daya itu. Dengan demikian Iblis menyangka bahwa dia dapat menguasai manusia dan membawa mereka ke jalan kesesatan sebagaimana yang diikrarkan di hadapan Allah. Hal ini tersebut dalam firman-Nya:


قال فبعزتك لأغوينهم أجمعين إلا عبادك منهم المخلصين
Artinya:
Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (Q.S. Sad: 82-83)

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 1 s/d 20 dari [54]


Tafsir ini di sadur dari :

1. Tafsir DEPAG RI,
2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU