| 21 | Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.(QS. 37:21) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 20 - 21 
 
 وَقَالُوا يَا وَيْلَنَا هَذَا يَوْمُ الدِّينِ (20) هَذَا يَوْمُ الْفَصْلِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ (21 Dalam  ayat ini, Allah menjelaskan keluhan orang-orang yang ingkar akan Hari  Kiamat Ketika mereka melihat azab yang akan menimpa mereka, mereka  menjadi sadar akan ancaman Allah kepada mereka melalui lisan para Rasul  dan hukuman yang akan mereka terima pada hari itu atas perbuatan mereka  ketika di dunia. Mereka memperolok-olokkan dan mendustakan para Rasul  serta mengingkari kebenaran ajaran yang dibawanya. Pada Hari Kiamat  mereka menyesali atas perbuatan dan kata-kata demikian itu terhadap diri  sendiri. Mereka sadar bahwa hari pembalasan sudah datang. Lalu mereka  saling menyalahkan satu sama lain karena mendustakan Hari Kiamat yang  benar-benar terjadi.
 Pada Hari Kiamat itu akan jelas perbedaan  antara orang yang baik dan kebaikan yang dibuatnya dengan orang-orang  jelek dengan kejahatan yang dilakukannya.
 Orang-orang yang telah  berbuat baik akan dimasukkan ke surga Na'im. Sedang orang-orang yang  telah berbuat fasik dan durhaka akan dimasukkan ke neraka Saqar. Firman  Allah:
 
 
 
 وما أدراك ما سقر لا تبقي ولا تذر Artinya: Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Q.S. Al Muddassir: 27-28)
 |  | 
   | 22 | (Kepada malaikat diperintahkan): `Kumpulkanlah  orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan  sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah,(QS. 37:22) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 22 - 23 
 
 احْشُرُوا  الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ (22) مِنْ  دُونِ اللَّهِ فَاهْدُوهُمْ إِلَى صِرَاطِ الْجَحِيمِ (23 Kemudian  pada hari itu diperintahkan kepada malaikat Zabaniyah untuk mengumpulkan  orang-orang yang telah berbuat zalim, agar pergi ke tempat hukuman  menurut kelompok perbuatan dosa mereka masing-masing, yaitu para pezina  sesama pezina, pemakan riba sesama pemakan riba, demikianlah seterusnya.  Demikian pula penyembah-penyembah berhala dikumpulkan bersama berhala  mereka agar mereka tambah merasa malu dan sedih. Lalu mereka digiring  menuju neraka Jahanam. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 ونحشرهم يوم القيامة على وجوههم عميا وبكما وصما مأواهم جهنم كلما خبت زدناهم سعيرا Artinya: Dan  Kami akan mengumpulkan mereka pada Hari Kiamat (diseret) atas muka  mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah  neraka Jahanam. Tiap-Tiap kali nyala api itu akan padam, Kami tambah  lagi bagi mereka nyalanya. (Q.S. Al Isra': 97)
 |  | 
   | 23 | selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.(QS. 37:23) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 23 
 
 مِنْ  دُونِ اللَّهِ فَاهْدُوهُمْ إِلَى صِرَاطِ الْجَحِيمِ (23  (Selain Allah) yaitu berhala-berhala (maka tunjukkanlah kepada mereka) dan giringlah mereka (ke jalan jahim) atau jalan ke neraka.
 |  | 
   | 24 | Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya:(QS. 37:24) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 24 - 26 
 
 وَقِفُوهُمْ إِنَّهُمْ مَسْئُولُونَ (24) مَا لَكُمْ لَا تَنَاصَرُونَ (25) بَلْ هُمُ الْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُونَ (26 Kepada  malaikat diperintahkan supaya menahan mereka di tempat pemberhentian  dan menanyakan kepada mereka tentang apa yang mereka usahakan, serta  dosa dan kemaksiatan yang telah mereka lakukan. Pada waktu itu juga  ditanyakan kepada mereka tentang akidah-akidah palsu yang diajarkan oleh  setan kepada mereka yang menyesatkan hidup mereka. Dalam suatu riwayat  dikatakan bahwa tidaklah bergeser dua telapak kaki seorang hamba sebelum  dia ditanya lima perkara: tentang masa mudanya dipergunakan untuk apa,  tentang umurnya dihabiskannya untuk apa, lalu tentang harta yang  dimilikinya diperoleh dari mana, dan dipergunakan untuk apa, lalu  tentang ilmunya sampai sejauh mana diamalkannya. Pada waktu itu  orang-orang kafir tolong-menolong satu sama lain sebagaimana mereka  perkirakan di dunia dulu. Tetapi nyatanya hal itu tak dapat mereka  lakukan dan mereka benar-benar ditimpa azab setimpal dengan perbuatan  mereka. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 يوم لا يغني مولى عن مولى شيئا ولا هم ينصرون Artinya: Yaitu  hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya  sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan. (Q.S. Ad Dukhan:  41)
 |  | 
   | 25 | ` Kenapa kamu tidak tolong-menolong? `(QS. 37:25) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 25 
 
 مَا لَكُمْ لَا تَنَاصَرُونَ (25  Dikatakan kepada mereka dengan nada yang mengandung penghinaan dan cemoohan, ("Kenapa kalian tidak tolongmenolong") maksudnya mengapa sebagian di antara kalian tidak menolong kepada sebagian yang lain sebagaimana keadaan kalian waktu di dunia? Dan dikatakan pula kepada mereka:
 |  | 
   | 26 | Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.(QS. 37:26) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 26 
 
 بَلْ هُمُ الْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُونَ (26  ("Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri) atau mereka itu tunduk dalam keadaan penuh kehinaan.
 |  | 
   | 27 | Sebahagian dari mereka menghadap kepada sebahagian yang lain berbantah-bantahan.(QS. 37:27) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 27 - 28 
 
 وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ (27) قَالُوا إِنَّكُمْ كُنْتُمْ تَأْتُونَنَا عَنِ الْيَمِينِ (28 Juga  pada Hari Kiamat itu terjadi perdebatan antara pemimpin dengan  pengikut-pengikutnya. Para pengikut itu melontarkan pertanggungjawaban  kepada para pemimpin mereka atas kesesatan dan kekafiran mereka. Mereka  menyatakan bahwa para pemimpin itulah yang mencegah mereka berbuat  kebaikan, dan menghalang-halangi mereka serta memaksa mereka untuk  memeluk keyakinan pemimpin-pemimpin itu. Perbantahan mereka sebagaimana  di atas itu dilukiskan oleh Allah dalam firman-Nya:
 
 
 
 وإذ يتحاجون  في النار فيقول الضعفاء للذين استكبروا إنا كنا لكم تبعا فهل أنتم مغنون  عنا نصيبا من النار قال الذين استكبروا إنا كل فيها إن الله قد حكم بين  العباد Artinya: Dan (ingatlah) ketika mereka berbantah-bantahan  dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang  yang menyombongkan diri; "Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu,  maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?".  Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: "Sesungguhnya kita semua  sama-sama dalam neraka karena sesungguhnya Allah telah menetapkan  keputusan antara hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al Mu'min: 47-48)
 |  | 
   | 28 | Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka):` Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dari kanan `.(QS. 37:28) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 28 
 
 قَالُوا إِنَّكُمْ كُنْتُمْ تَأْتُونَنَا عَنِ الْيَمِينِ (28  (Mereka berkata) yaitu sebagian dari pengikut-pengikut mereka berkata kepada para pemimpin mereka, ("Sesungguhnya kalianlah yang datang kepada kami dari kanan") maksudnya, dari segi yang kami merasa percaya kepada kalian karena kalian telah bersumpah kepada kami, bahwa kalian adalah orang-orang yang benar, karenanya kami percaya kepada kalian, dan kami mengikuti kalian. Maksudnya sesungguhnya kalian telah menyesatkan kami.
 |  | 
   | 29 | Pemimpin-pemimpin mereka menjawab:` Sebenarnya kamulah yang tidak beriman `.(QS. 37:29) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 29 - 30 
 
 قَالُوا بَلْ لَمْ تَكُونُوا مُؤْمِنِينَ (29) وَمَا كَانَ لَنَا عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ بَلْ كُنْتُمْ قَوْمًا طَاغِينَ (30 Kemudian  Allah menerangkan penolakan pemimpin mereka terhadap tuduhan mereka.  Para pemimpin itu menyatakan bahwa mereka tidak menyesatkan orang itu.  Mereka sendirilah yang karena tabiatnya, menjadi kafir dan melakukan  perbuatan syirik dan maksiat. Mereka mempersekutukan Allah SWT dengan  berhala dan patung dan berbuat macam-macam dosa yang menjadikan hatinya  tertutup sehingga tidak lagi mengetahui jalan yang benar lagi baik.
 Selanjutnya  pemimpin-pemimpin itu membantah bahwa mereka memiliki kekuasaan atas  pengikut-pengikut mereka itu, menyesatkan dan mengkafirkannya serta  tidak pernah menghalangi mereka menentukan pilihan, mana perbuatan yang  buruk dan mana perbuatan yang baik. Tetapi kecenderungan  pengikut-pengikut itu sendirilah yang menyebabkan mereka berbuat  kekafiran dan kemaksiatan. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 إن جهنم كانت مرصادا للطاغين مآبا Artinya: Sesungguhnya  neraka Jahanam itu (padanya) ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat  kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, (Q.S. An Naba' 21-22)
 |  | 
   | 30 | Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas.(QS. 37:30) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 30 
 
   وَمَا كَانَ لَنَا عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ بَلْ كُنْتُمْ قَوْمًا طَاغِينَ (30 (Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadap kalian) kami tidak mempunyai kemampuan untuk memaksa kalian mengikuti kami (bahkan kalianlah kaum yang melampaui batas) maksudnya, orang-orang yang sesat seperti kami.
 |  | 
   | 31 | Maka pastilah putusan (azab) Tuhan kita menimpa kita; sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu).(QS. 37:31) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 31 - 32 
 
 فَحَقَّ عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَا إِنَّا لَذَائِقُونَ (31) فَأَغْوَيْنَاكُمْ إِنَّا كُنَّا غَاوِينَ (32 Pada  Hari Kiamat penyembah-penyembah berhala itu mengakui bahwa mereka  dulunya bersikap melampaui batas karena pembawaan dan tabiat mereka  sendiri yang cenderung kepada kekafiran dan kejahatan. Maka mereka  sepatutnyalah bilamana pada Hari Kiamat itu mereka menerima hukuman dari  Allah SWT.
 Balasan baik atau buruk terhadap suatu perbuatan adalah  akibat yang wajar, karena perbuatan itu dilakukan dengan penuh  kesadaran. Maka masing-masing orang tidaklah perlu menyalahkan orang  lain, kecuali kepada dirinya sendiri. Tidaklah wajar bila satu golongan  lain saling menyalahkan. Masing-masing seharusnya menerima balasan atas  perbuatannya. Mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya mendapat  pahala dunia dan akhirat, dan mereka yang sesat akan masuk neraka.  Demikian janji Tuhan yang disampaikan kepada manusia melalui  Rasul-rasul-Nya. Penyembah-penyembah berhala teman-teman setan  mengetahui janji Tuhan itu namun mereka berpaling juga dari kebaikan dan  ketaatan.
 Golongan pemimpin-pemimpin pada waktu itu menyatakan pula  bahwa merekalah yang menyesatkan pengikut-pengikutnya itu. Mereka  berbuat demikian karena keinginan mereka agar pengikut-pengikut itu  mengikuti jejak mereka. Namun sesungguhnya tabiat dan usaha-usaha  pengikut-pengikut itu sendirilah yang menyebabkan mereka berbuat  kekafiran dan durhaka sehingga dengan demikian mereka menderita azab  seperti diperingatkan sebelumnya oleh para Rasul.
 |  | 
   | 32 | Maka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat.(QS. 37:32) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 32 
 
  فَأَغْوَيْنَاكُمْ إِنَّا كُنَّا غَاوِينَ (32 
 (Maka kami telah menyesatkan kalian) sebagai penjelasan dari perkataan mereka yang disitir oleh firman-Nya (sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat.)
 |  | 
   | 33 | Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab.(QS. 37:33) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 33 - 34 
 
 فَإِنَّهُمْ يَوْمَئِذٍ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ (33) إِنَّا كَذَلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِينَ (34 Dalam  ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa azab itu ditimpakan kepada  pemimpin-pemimpin dan pengikut-pengikutnya bersama kedua golongan itu  saling tuduh-menuduh dan lempar melempar tanggung jawab, namun mereka  sama-sama dalam kesesatan. Yang menyesatkan tentulah menerima hukuman  lebih berat. Mereka tidak hanya menanggung beban mereka sendiri, tetapi  juga harus menanggung beban orang-orang yang mereka sesatkan.
 Hukuman  yang dijatuhkan Tuhan kepada kaum musyrikin itu sesuai dengan keadilan  Tuhan terhadap hamba-hamba-Nya. Semua orang yang berdosa akan mendapat  hukuman sesuai dengan kejahatannya. Demikian pula orang yang berbuat  kebaikan akan diberi pembalasan sesuai dengan kebaikannya.
 |  | 
   | 34 | Sesungguhnya demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berbuat jahat.(QS. 37:34) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 34 
 
  إِنَّا كَذَلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِينَ (34 (Sesungguhnya demikianlah) artinya, sebagaimana Kami memperlakukan mereka (Kami berbuat terhadap orang-orang yang jahat) selain mereka. Yakni Kami pasti akan mengazab orang yang sesat beserta pengikut-pengikutnya.
 |  | 
   | 35 | Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan  kepada mereka:` Laa ilaaha illallah ` (: Tiada Tuhan melainkan Allah)  mereka menyombongkan diri,(QS. 37:35) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 35 - 36 
 
 إِنَّهُمْ  كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ  (35) وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ  (36 Kemudian Allah SWT menguraikan sebagian penyebab-penyebab  hukuman yang ditimpakan kepada orang-orang yang berdosa itu. Sewaktu di  dunia mereka menolak ajaran tauhid ketika disampaikan kepada mereka dan  berpaling tidak mau mendengarkan bacaan kalimat tauhid "La Ilaha  illallah" yang artinya "tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali  Allah". Alasan penolakan mereka ialah kemustahilan bagi mereka  meninggalkan sembahan-sembahan nenek moyang mereka.
 Sudah semenjak  turun temurun mereka mewarisi tradisi penyembahan berhala dan patung.  Menurut mereka hal itu suatu kebenaran yang terus menerus harus  dipegangi. Keyakinan itu menurut mereka tidak akan ditinggalkan hanya  untuk mendengarkan perkataan seseorang penyair yang gila yang tidak  patut didengarkan pembicaraannya dan tidak perlu pula didengar  ajaran-ajarannya. Perkataannya menurut mereka penuh dengan khayalan.
 Pernyataan  orang kafir yang diucapkan di hadapan Nabi sewaktu hidup di dunia  dengan penuh kesombongan, menunjukkan bahwa mereka mengingkari keesaan  Allah SWT, dan mengingkari pula kerasulan Muhammad saw. Keingkaran  pertama ialah penolakan dengan sombong mendengarkan ajaran tauhid dan  keingkaran kedua pernyataan mereka ketidak mungkinan meninggalkan  sembahan-sembahan itu untuk mematuhi Rasul yang dituduhnya seorang yang  gila.
 |  | 
   | 36 | dan mereka berkata:` Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila? `(QS. 37:36) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 36 
 وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ  (36
 
 
 
 |  | 
   | 37 | Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya).(QS. 37:37) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 37 - 39 
 
 بَلْ  جَاءَ بِالْحَقِّ وَصَدَّقَ الْمُرْسَلِينَ (37) إِنَّكُمْ لَذَائِقُو  الْعَذَابِ الْأَلِيمِ (38) وَمَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنْتُمْ  تَعْمَلُونَ (39 Allah SWT dalam ayat ini membantah tuduhan  orang-orang kafir Mekah itu. Nabi Muhammad saw tidak pernah mengucapkan  kalimat-kalimat khayalan sebagai penyair, tetapi sesungguhnya beliau  pembawa dan pendukung kebenaran. Ajaran tauhid yang disebarluaskan  beliau tidak perlu lagi diragukan, sebab keesaan Tuhan itu dikukuhkan  oleh pikiran yang sehat dan dapat dibuktikan dengan dalil-dalil yang  nyata. Tidaklah patut bilamana Rasul itu dikatakan penyair padahal dia  membawa ajaran yang benar. Ajaran yang sama telah dibawakan pula  sebelumnya pula oleh para Nabi-nabi terdahulu.
 Ajaran tauhid yang  dibawa beliau meneruskan ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi-nahi  dahulu, dan bukan sekali-kali buatan Muhammad saw. Jadi tuduhan kepada  Rasul sebagai penyair dan orang gila hanyalah karena kebencian dan  keingkaran semata-mata. Allah SWT pastilah akan menimpakan azab yang  pedih dan hukuman yang berat kepada orang-orang kafir yang menuduh Rasul  dengan tuduhan nista itu. Azab bagi mereka yang ingkar kepada ajaran  Rasul-rasul itu bisa jadi dirasakan di dunia ini, sebelum dirasakan di  akhirat. Seperti azab yang diderita oleh kaum Samud, Firaun dan  lain-lain. Namun Tuhan tidak akan menurunkan azab kepada manusia kecuali  hanya sebagai balasan dan akibat dari perbuatan mereka sendiri. Allah  SWT berfirman:
 
 
 
 من عمل صالحا فلانفسه ومن أساء فعليها وما ربك بظلام للعبيد Artinya: Barangsiapa  yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri  dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri  dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya). (Q.S.  Fussilat: 46)
 |  | 
   | 38 | Sesungguhnya kamu pasti akan merasakan azab yang pedih.(QS. 37:38) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 38 
 
 إِنَّكُمْ لَذَائِقُو  الْعَذَابِ الْأَلِيمِ (38 (Sesungguhnya kalian) di dalam ungkapan ini terkandung Iltifat karena seharusnya Innahum (pasti akan merasakan azab yang pedih.)
 |  | 
   | 39 | Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan,(QS. 37:39) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 39 
 
  وَمَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنْتُمْ  تَعْمَلُونَ (39 (Sesungguhnya kalian) di dalam ungkapan ini terkandung Iltifat karena seharusnya Innahum (pasti akan merasakan azab yang pedih.)
 |  | 
   | 40 | tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).(QS. 37:40) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 40 - 42 
 
 إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (40) أُولَئِكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَعْلُومٌ (41) فَوَاكِهُ وَهُمْ مُكْرَمُونَ (42 Allah  SWT menceritakan kenikmatan kaum yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya  mereka dengan penuh keikhlasan melakukan amal kebaikan, menjauhi segala  bentuk kemaksiatan dan kemungkaran, bersih dari dosa selalu memanjatkan  doa dan harapan kepada Tuhan mereka. Itulah hamba-hamba Allah yang  ikhlas, yang akan mendapatkan surga, sebagaimana firman Allah SWT:
 
 لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم ثم رددناه أسفل سافلين
 Artinya:
 Sesungguhnya  Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.  Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-serendahnya  (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,  maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (Q.S. At Tin: 4-6)
 Dan firman Allah SWT:
 
 
 
 والعصر إن الإنسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات Artinya: Demi  Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,  kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. (Q.S. Al  asr: 1-3)
 Golongan hamba Allah yang ikhlas itu, tidak akan merasakan  azab, tidak akan ditanya pada hari hisab, bahkan mereka mungkin  diampuni kesalahannya jika ada kesalahan, dan diberi ganjaran pahala  sepuluh kali lipat dari tiap amal saleh yang dikerjakannya atau lebih  besar dari itu dengan kehendak Allah SWT.
 Kepada mereka inilah Allah  SWT memberikan rezeki yang telah ditentukan yakni buah-buahan yang  beraneka ragam yang mewangi baunya dan rasanya amat lezat sehingga  membangkitkan selera untuk menikmatinya. Mereka hidup mulia lagi  mendapat pelayanan dan penghormatan.
 Dari ayat-ayat di atas, dapat dipahami bahwa makanan di surga itu disediakan untuk kenikmatan dan kesenangan.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar