| 41 | Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia  menyeru Tuhannya; `Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan  dari siksaan`.(QS. 38:41) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 41 
 
 وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ (41 Allah  SWT memerintahkan kepada Rasulullah saw agar menceritakan kepada  kaumnya kisah Ayub yang sangat saber menghadapi cobaan hidup dan taat  kepada Allah. Pada saat ia menghadapi cobaan yang sangat berat ia berdoa  kepada Allah, mengadukan agar penderitaannya itu dihilangkan.
 Menurut  penelitian ahli tafsir, Ayub adalah seorang Nabi yang sangat kaya. Ia  sebagai pengusaha tanah dan pemelihara ternak. Di samping itu juga  sebagai pemimpin kaumnya di sebuah negeri yang terletak di sebelah  tenggara laut mati. Negerinya terletak di antara kota Adum dan padang  pasir Arab, sangat subur, diairi oleh mata air yang sangat banyak. Ia  hidup di antara zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Semula beliau hidup  makmur dan bahagia, amat taat beragama, banyak sanak keluarganya. Ia  sangat bangga atas hasil usahanya yang dicapai, juga atas kekayaan,  keluarganya dan kesehatannya. Kemudian Allah SWT ingin menguji  ketabahannya. Lalu ia menderita sakit kulit yang sangat parah. Begitu  beratnya penyakitnya dan begitu lama dideritanya hingga harta bendanya  habis, dan keluarganya bertebaran ke negeri-negeri sekitarnya mencari  penghidupan. Di tengah-tengah penderitaannya itulah ia merasa sangat  payah. Ia merasa ada setan yang mengusik jiwanya beribadah kepada Allah.  Lalu ia mengadukan kepada Allah agar diberi petunjuk untuk melepaskan  dirinya dari kepayahan dan siksanya.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 وأيوب إذ نادى ربه أني مسني الضر وأنت أرحم الراحمين Artinya: Dan  (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku),  sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang  Maha Penyayang di antara semua penyayang. (Q.S. Al Anbiya: 83)
 |  | 
   | 42 | (Allah berfirman): `Hantamkanlah kakimu; Inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.(QS. 38:42) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 42 - 43 
 
 ارْكُضْ  بِرِجْلِكَ هَذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ (42) وَوَهَبْنَا لَهُ  أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنَّا وَذِكْرَى لِأُولِي  الْأَلْبَابِ (43 Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa karena  ketaatan dan kesabaran Ayub menghadapi cobaan, Allah SWT mengabulkan  doanya dengan memerintahkan kepadanya agar menghentakkan kakinya ke  bumi. Kemudian dari bumi yang dihentak Ayub itu memancarlah mata air  yang sejuk. Lalu Ayub diperintahkan agar mandi dan minum air itu. Lambat  laun penyakit Ayub makin berkurang dan akhirnya sembuh kembali seperti  sedia kala.
 Sesudah itu ia menghimpun kembali keluarganya yang telah  terpencar-pencar, dan mereka dapat menyebarkan keturunan yang berlipat  ganda, sebagai rahmat Allah kepadanya dan kepada keturunannya.
 Pada  akhir ayat Allah SWT menegaskan bahwa ketaatan dan kesabaran Ayub itu  merupakan pelajaran bagi orang-orang yang berakal dan menjadi petunjuk  bagi seluruh manusia bahwa rahmat Allah SWT itu dekat sekali pada  orang-orang yang senantiasa melakukan perbuatan yang baik dan menjadi  suri teladan pula bahwa setiap perjuangan itu meskipun pada mulanya  terasa sangat payah, tetapi apabila dilakukan dengan penuh ketabahan,  niscaya segala kesulitan pasti dapat diatasi, dan kemenangan pasti  diraihnya juga, dan sebagai pengalaman yang berharga yang dapat dipetik  dari kisah Ayub ini ialah bahwa orang tidak boleh berputus asa untuk  mencari jalan ke luar dalam waktu menghadapi rintangan, hingga ia  mendapatkan jalan untuk mengatasi rintangan itu, dengan memohon petunjuk  kepada Allah agar diberi limpahan hidayah-Nya.
 |  | 
   | 43 | Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan  kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan ) kepada mereka sebanyak mereka  pula sebagai rahmat dari Kami dam pelajaran bagi orang-orang yang  mempunyai pikiran.(QS. 38:43) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 43 
 
 وَوَهَبْنَا لَهُ  أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنَّا وَذِكْرَى لِأُولِي  الْأَلْبَابِ (43  (Dan Kami anugerahi dia dengan mengumpulkan kembali keluarganya dan Kami tambahkan kepada mereka sebanyak mereka) maksudnya, Allah menghidupkan kembali anak-anaknya yang telah mati itu, dan menambah pula kepadanya anak lain sejumlah anak yang telah mati itu (sebagai rahmat) sebagai nikmat dan karunia (dari Kami dan pelajaran) nasihat (bagi orangorang yang mempunyai pikiran) yaitu bagi orang-orang yang berakal.
 |  | 
   | 44 | Dan ambillah dengan tanganmu seikat(rumput),  maka pukullah dengan itu(isterimu) dan janganlah kamu melanggar  sumpah.Sesungguhnya kami dapati dia(Ayyub) seorang yang sabar.Dialah  sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat(kepada Tuhannya).(QS. 38:44) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 44 
 
 وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلَا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ (44 Kemudian  Allah SWT mengisahkan keringanan yang diberikan kepada Ayub. Allah SWT  memerintahkan agar mengambil seberkas rumput untuk dipukulkan kepada  istrinya. Pukulan rumput ini cukup sebagai pengganti dari sumpah yang  pernah ia ucapkan. Di dalam ayat-ayat Alquran tidak disebutkan apa sebab  ia bersumpah dan apa sumpahnya. Hanya hadis sajalah yang menyebutkan  bahwa ia bersumpah karena istrinya, yang bernama Rahmah putri Ifraim,  pergi untuk sesuatu keperluan yang terlambat datangnya. Ayub bersumpah  akan memukulnya 100 kali apabila ia sembuh. Maka dengan pukulan seikat  rumput itu telah dianggap memadai ganti sumpahnya, sebagai kemurahan  bagi Ayub sendiri dan bagi istrinya yang telah melayani dengan baik pada  saat Ayub sakit.
 Dengan adanya kemurahan Allah itu Ayub pun terhindar dari melanggar sumpah.
 Di  akhir ayat Allah SWT memuji bahwa Ayub hamba-Nya yang sabar, baik dan  taat. Sabar menghadapi cobaan yang diberikan kepadanya, baik cobaan yang  menimpa dirinya, hartanya serta keluarganya. Dia dimasukkan dalam  golongan hamba-Nya yang baik perangainya karena tidak mudah berputus  asa, menumpahkan harapannya kepada Allah. Juga sebagai hamba-Nya yang  taat, karena kegigihannya memperjuangkan perintah-perintah agama dan  memelihara dirinya dan keluarganya serta kaumnya dari kehancuran.
 Mengenai ketaatan Ayub dapat diikuti sebuah riwayat bahwa apabila ia menemui cobaan mengatakan:
 
 
 اللهم أنت أخذت وأنت أعطيت Artinya: Ya Allah Engkaulah yang mengambil dan Engkau pula yang memberi.
 Dan pada waktu bermunajat ia pun berkata:
 
 
 إلهي  قد علمت أنه لم يخالف لساني قلبي ولم يتبع قلبي بصري ولم يلهني ما ملكت  يميني ولم آكل إلا ومعي يتيم ولم أبت شبعان ولا كاسيا ومعي جائع أو عريان Artinya: Ya  Tuhanku: "Engkau telah mengetahui betul bahwa lisanku tidak akan  berbeda dengan hatiku, hatiku tidak mengikuti penglihatan, hamba sahaya  yang kumiliki tidak akan mempermainkan aku, saya tidak makan terkecuali  bersama-sama anak yatim dan saya tidak berada dalam keadaan kenyang dan  berpakaian sedang di sampingku ada orang yang lapar atau telanjang.
 |  | 
   | 45 | Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Yaqub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.(QS. 38:45) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 45 
 
 وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ (45 Allah  SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya agar mengisahkan kepada kaumnya  perjuangan Nabi Ibrahim, dan putra beliau Ishak yang juga diangkat  menjadi Nabi, serta cucunya yang mencapai derajat kenabian juga.
 Mereka  itu hamba-hamba Allah yang terkenal ketabahannya dan mencapai kemuliaan  karena ketaatannya kepada Allah. Karena perjuangannya yang gigih dalam  menegakkan kebenaran dan menghancurkan kebatilan, mereka ini dilimpahi  kekuatan oleh Allah untuk memiliki ilmu pengetahuan agama yang luas dan  kekuatan untuk memimpin kaumnya ke jalan yang terang, jauh dari  kesesatan, serta diberi kemampuan untuk melaksanakan amal perbuatan yang  diridai Allah, yang bermanfaat bagi kepentingan hidup kaumnya di dunia  dan kebahagiaan mereka di akhirat.
 Di dalam ayat ini terdapat  sindiran bagi kaum musyrikin, bahwa apabila mereka tidak mau mengambil  pelajaran dari kisah tersebut tentulah mereka akan tetap berada dalam  kesesatan dan di akhirat nanti mereka akan mengalami penderitaan yang  sangat mengerikan.
 |  | 
   | 46 | Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka  dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu  mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.(QS. 38:46) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 46 
 
 إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ (46 Kemudian  Allah SWT menjelaskan sebab para Nabi tersebut mencapai kemuliaan baik  dunia ataupun akhirat. Sebabnya ialah bahwa mereka itu memelihara  kebersihan jiwa dan menjauhkan diri dari dosa yang tercela. Oleh karena  jiwa mereka bersih dari noda-noda kemusyrikan maka mereka ikhlas menaati  perintah-perintah Allah. Juga karena mereka selalu menjauhi  perbuatan-perbutan tercela, maka mereka gigih dalam memperjuangkan  kebenaran dan melenyapkan kebatilan. Dengan demikian tergambarlah dalam  jiwa mereka akhlak yang tinggi, dan sifat yang mulia yang menyebabkan  mereka patut diteladani. Seluruh kegiatan mereka baik berupa tenaga,  harta, maupun pikirannya, semata-mata dipergunakan untuk peribadatan  secara murni, dengan tujuan ingin mendapat rida Ilahi dan menjunjung  tinggi kalimat Tauhid. Dengan landasan itulah mereka selalu  memperingatkan kaumnya pada kehidupan akhirat yang kekal. Kenikmatan di  dunia yang hanya sementara itu hendaknya dijadikan sarana untuk berbakti  pada Allah SWT, sehingga dengan demikian mereka di akhirat memperoleh  kenikmatan yang tiada putus-putusnya, yang disediakan bagi  hamba-hamba-Nya yang mendapatkan keridaan-Nya. Sedang hamba-hamba-Nya  yang ingkar dan selalu bergelimang dalam kesesatan hidup mereka ini akan  merasakan azab yang sangat pedih.
 |  | 
   | 47 | Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang baik.(QS. 38:47) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 47 
 
 وَإِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْأَخْيَارِ (47 Dalam  pada itu Allah SWT menegaskan bahwa para hamha pilihannya Ibrahim,  Ishak dan Yakub, benar-benar mempunyai jiwa yang bersih. Tak tergores  sedikitpun dalam jiwa mereka tanda-tanda yang tercela, seperti sifat  hasad, dengki dan takabur, melainkan terpancarlah dari dalamnya  sifat-sifat yang terpuji yang menjadi teladan dan contoh yang baik bagi  kaumnya.
 Pelajaran yang dapat diambil dan ayat ini ialah, kebersihan  jiwa dan kesehatan akal merupakan syarat yang harus dipenuhi bagi orang  yang menginginkan kemuliaan baik dunia maupun akhirat. Orang yang  jiwanya bersih dan akalnya sehat tentu melihat tanda-tanda kebesaran  Allah yang ada pada dirinya dan ada di langit dan bumi serta isinya.  Sedang orang yang jiwanya kotor dan pikirannya terbelenggu oleh  kebendaan, tentu tidak akan melihat tanda-tanda kebesaran Allah dan  tidak akan melihat kebenaran wahyu yang dibawa oleh Rasul.
 |  | 
   | 48 | Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik(QS. 38:48) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 48 
 
 وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ وَكُلٌّ مِنَ الْأَخْيَارِ (48 Kemudian  Allah memerintahkan lagi kepada Rasulullah agar mengisahkan Nabi-nabi  yang lain, yaitu Ismail, Ilyas; dan Zulkifli kepada kaumnya. Mereka ini  adalah Nabi-nabi yang gigih memperjuangkan tegaknya agama Allah di  tengah-tengah kaumnya.
 Pada penghujung ayat, Allah SWT menegaskan  bahwa mereka ini adalah hamba-hamba Allah yang paling baik, berakhlak  tinggi berbudi luhur, membimbing kaumnya agar taat kepada Allah dan  menjauhi kemusyrikan.
 |  | 
   | 49 | Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan  sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan)  tempat kembali yang baik,(QS. 38:49) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 49 
 
 هَذَا ذِكْرٌ وَإِنَّ لِلْمُتَّقِينَ لَحُسْنَ مَآبٍ (49 Allah  SWT menjelaskan bahwa ayat-ayat yang menceritakan kemuliaan para Nabi  dan kebahagiaan mereka di akhirat adalah kehormatan bagi mereka untuk  selalu diingat oleh manusia.
 Di samping mereka di dunia memperoleh  kemuliaan di akhiratpun mereka akan disediakan tempat kembali yang baik.  Dalam ayat ini para Nabi disifati dengan orang-orang yang takwa, agar  orang-orang yang memperhatikan seruan Rasulullah pada saat mendengar  firman Allah ini menjadi sadar, bahwa apabila mereka mau mencontoh dan  meneladani perjuangan para Rasul itu, tentu akan memperoleh kehormatan  di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan untuk seterusnya orang-orang yang  mau melaksanakan perintah Allah serta menjauhi larangan Nya, tentu  memperoleh nasib yang sama pula.
 |  | 
   | 50 | (yaitu) surga Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka,(QS. 38:50) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 50 - 52 
 
 جَنَّاتِ  عَدْنٍ مُفَتَّحَةً لَهُمُ الْأَبْوَابُ (50) مُتَّكِئِينَ فِيهَا  يَدْعُونَ فِيهَا بِفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ وَشَرَابٍ (51) وَعِنْدَهُمْ  قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ أَتْرَابٌ (52 Dalam ayat-ayat ini Allah SWT  menjelaskan betapa nikmatnya tempat kembali yang disediakan kepada para  Rasul dan orang-orang yang bertakwa itu. Pintu selalu terbuka, dan  keadaannya selalu menyenangkan, sebagai tanda bahwa segalanya telah  dipersiapkan untuk menghormati hamba-hamba pilihan Allah yang akan  menghuninya. Kamar-kamarnya yang luas mempesona, pelayan-pelayannya yang  indah dipandang mata, dan suasana ligkungannya yang mencengangkan.  Semuanya dalam tata ciptaan yang mempesonakan, yang belum pernah  terlihat pandangan mata, belum pernah terngiang di daun telinga dan  belum pernah terlintas dalam hati.
 Di dalam surga itu selera mereka  terpenuhi, dipan-dipan tempat mereka membaringkan diri, tersedia serba  memuaskan, buah-buahan yang beraneka ragam, jenis rasa dan aromanya,  serta minuman dengan segala macamnya, siap disuguhkan.
 Sebenarnya  kenikmatan yang terdapat dalam surga itu adalah puncak dari seluruh  kenikmatan. Adapun kenikmatan yang ada di surga itu diungkapkan dengan  buah-buahan dan minuman adalah sebagai penonjolan yang sesuai dengan  keadaan masyarakat Quraisy pada waktu itu.
 Apabila disebutkan  buah-buahan yang beraneka ragam dan minuman yang bermacam rupa, sudah  barang tentu selera mereka terangsang, dan timbullah keinginan mereka  untuk menikmati. Di samping itu mereka didampingi oleh bidadari-bidadari  yang sangat sopan. Masing-masing penghuni surga dilayani oleh  bidadari-bidadari yang khusus untuknya, dan tidak memberikan  pelayanannya kepada penghuni surga yang lain. Semua bidadari sama-sama  cantiknya dan sama-sama remaja.
 |  | 
   | 51 | didalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu.(QS. 38:51) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 51 
 
 مُتَّكِئِينَ فِيهَا  يَدْعُونَ فِيهَا بِفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ وَشَرَابٍ (51  (Di dalamnya mereka bertelekan) di atas dipan-dipan (sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu.)
 |  | 
   | 52 | Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.(QS. 38:52) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 52 
 
 وَعِنْدَهُمْ  قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ أَتْرَابٌ (52   (Dan pada sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya) yakni mereka hanya memandang kepada suaminya dan menundukkan pandangan mata dari yang lainnya (dan sebaya umurnya) umur mereka sebaya, yaitu sekitar tiga puluh tiga tahunan. Lafal Atraabun adalah bentuk jamak dari lafal Turbun.
 |  | 
   | 53 | Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab.(QS. 38:53) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 53 - 54 
 
 هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِيَوْمِ الْحِسَابِ (53) إِنَّ هَذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُ مِنْ نَفَادٍ (54 Allah  SWT menegaskan bahwa segala macam kenikmatan yang terdapat di surga  itulah yang dijanjikan kepada hamba Allah yang bertakwa, yang pasti tiba  setelah manusia seluruhnya dibangkitkan kembali dari kubur, dan diadili  di padang Mahsyar. Dalam pada itu Allah menegaskan bahwa nikmat yang  ada di surga itu bukan sembarang kenikmatan, tetapi nikmat yang tiada  putus-putusnya.
 |  | 
   | 54 | Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezki dari Kami yang tiada habis-habisnya.(QS. 38:54) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 54 
 
  إِنَّ هَذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُ مِنْ نَفَادٍ (54  (Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya) yang tak putus-putusnya; jumlah ayat ini menjadi Haal dari lafal Larizqunaa, atau sebagai Khabar kedua dari Inna, artinya selama-lamanya.
 |  | 
   | 55 | Beginilah (keadaan mereka).dan sesungguhnya bagi orang-orang yang durhaka benar-benar (disediakan) tempat kembali yang buruk,(QS. 38:55) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 55 - 56 
 
 هَذَا وَإِنَّ لِلطَّاغِينَ لَشَرَّ مَآبٍ (55) جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا فَبِئْسَ الْمِهَادُ (56 Allah  SWT menerangkan bahwa yang telah diterangkan pada ayat-ayat yang lalu  itu adalah balasan yang diberikan kepada orang-orang yang beriman,  sebagai balasan dari ketaatan dan amal saleh yang telah mereka lakukan  selama hidup di dunia, sedang yang diterangkan dalam ayat ini adalah  keadaan orang-orang kafir di dalam neraka. Mereka memperoleh tempat  kembali yang buruk, mengalami kesengsaraan yang tiada taranya di dalam  neraka. Segala tempat yang mereka tempati baik tempat duduk, tempat  tidur, tempat istirahat, dan sebagainya, merupakan tempat yang tidak  mereka senangi, karena di tempat itu mereka selalu mengalami siksaan  yang berat.
 Dalam ayat yang lain diterangkan keadaan orang kafir di dalam neraka, Allah berfirman:
 
 
 
 لهم من جهنم مهاد ومن فوقهم غواش وكذلك نجزي الظالمين Artinya: Mereka  mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut  (api neraka). Demikian kami memberi balasan kepada orang-orang yang  zalim. (Q.S. Al A'raf: 41)
 |  | 
   | 56 | (yaitu nereka Jahannam, yang mereka masuk ke dalamnya; maka amat buruklah Jahannam itu sebagai tempat tinggal(QS. 38:56) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 56 
 
 جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا فَبِئْسَ الْمِهَادُ (56  (Yaitu neraka Jahanam, yang mereka masuk ke dalamnya) mereka dimasukkan ke dalamnya (maka amat buruklah Jahanam itu sebagai tempat tinggal) artinya, hamparan yang paling buruk.
 |  | 
   | 57 | Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin.(QS. 38:57) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 57 - 58 
 
 هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ (57) وَآخَرُ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ (58 Allah  menyatakan kepada orang-orang kafir di dalam neraka: Hai orang kafir,  inilah azab yang pernah Aku janjikan dahulu, maka rasakanlah olehmu  bagaimana berat dan pedihnya azab itu, minumlah oleh kamu di dalam  neraka itu air panas yang sedang mendidih yang membakar mulut dan  usus-ususmu atau nanah busuk yang mengalir dari tubuh-tubuh penghuni  neraka. Selain dari itu kamu sekalian akan merasakan azab-azab yang lain  yang kamu sendiri tidak mengetahui bentuk azab itu, selain kamu hanya  merasakan kesengsaraan yang sangat.
 Jika diperhatikan ayat-ayat ini  dan dihubungkan dengan ayat-ayat yang sebelumnya seakan-akan ayat ini  merupakan imbangan perkataan Allah SWT kepada ahli surga. Pada ayat yang  lalu disebutkan bahwa penduduk surga diberikan buah-buahan yang baik  dan minuman yang lezat rasanya, sedang pada ayat ini diterangkan bahwa  penduduk neraka disuruh merasakan air panas yang mendidih dan nanah yang  mengalir. Hal ini berarti bahwa penduduk surga memperoleh semua yang  diminta dan diingininya, sedang penduduk neraka disuruh bahkan terpaksa  melakukan sesuatu yang tidak diingininya.
 Orang-orang yang beriman  di dalam surga memperoleh bidadari yang tidak liar pandangannya dan  sebaya umurnya, maka penduduk neraka memperoleh azab yang bermacam-macam  yang sama berat dan pedihnya.
 |  | 
   | 58 | Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam(QS. 38:58) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Shaad 58 
 
 وَآخَرُ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ (58  (Dan azab yang lain) dapat dibaca dalam bentuk jamak sehingga menjadi Ukharu atau dapat pula dibaca dalam bentuk Mufrad sehingga bacaannya menjadi Aakharu (yang serupa itu) serupa dengan azab yang telah disebutkan tadi, yaitu air yang sangat panas dan cairan nanah (berbagai macam) beraneka ragam siksaan, maksudnya, azab mereka bermacam-macam.
 |  | 
   | 59 | (Dikatakan kepada mereka): `Ini adalah suatu  rombongan (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desak bersama kamu  (ke neraka)`. (Berkata pemimpin-pemimpin mereka yang durhaka): `Tiadalah  ucapan selamat datang kepada mereka karena sesungguhnya mereka akan  masuk neraka`.(QS. 38:59) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 59 
 
 هَذَا فَوْجٌ مُقْتَحِمٌ مَعَكُمْ لَا مَرْحَبًا بِهِمْ إِنَّهُمْ صَالُوا النَّارِ (59 Para  malaikat berkata kepada orang-orang kafir yang telah masuk ke dalam  neraka lebih dahulu di waktu mereka menghalau rombongan kafir yang lain  yang banyak jumlahnya: "Inilah rombongan yang lain yang dihalau ke dalam  neraka agar mereka tinggal di dalamnya bersama-sama dengan kamu".  Rombongan yang telah masuk dahulu ke dalam neraka, melihat rombongan  yang baru yang sedang digiring itu, berkata: "Ini adalah rombongan yang  banyak jumlahnya yang akan menghuni neraka bersama-sama kita, maka  kecelakaan akan menimpa mereka pula seperti kecelakaan yang telah  menimpa kita dan mereka akan dibakar hangus seperti kita".
 |  | 
   | 60 | Pengikut-pengikut mereka menjawab: `Sebenarnya  kamulah. Tiada ucapan selamat datang bagimu, karena kamulah yang  menjerumuskan kami ke dalam azab ini maka amat buruklah Jahannam itu  sebagai tempat menetap`.(QS. 38:60) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Shaad 60 
 
 قَالُوا بَلْ أَنْتُمْ لَا مَرْحَبًا بِكُمْ أَنْتُمْ قَدَّمْتُمُوهُ لَنَا فَبِئْسَ الْقَرَارُ (60 Mendengar  ucapan itu, maka rombongan yang sedang digiring malaikat itu menjawab:  "Sebenarnya kamulah yang lebih pantas mendapat celaka, karena kamulah  yang menyesatkan kami dahulu, dan kamulah yang selalu mengajak dan  mendorong kami untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang mengakibatkan  kami masuk neraka ini".
 Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
 
 
 
 قال ادخلوا في أمم قد خلت من قبلكم من الجن والإنس في النار كلما دخلت أمة لعنت أختها Artinya: Allah  berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat  jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu, Setiap suatu umat  masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya).  (Q.S. Al A'raf: 38)
 Lain halnya penduduk surga, setiap ada rombongan  yang masuk ke dalamnya, mereka selalu disambut dengan senang dan  gembira, dalam suasana persaudaraan dan kasih sayang, dan kepada mereka  diucapkan "salam". Sungguh besar perbedaannya penerimaan orang-orang  beriman ketika mereka masuk surga dengan penerimaan orang-orang kafir  ketika mereka masuk neraka.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar