Sabtu, 16 November 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AZ ZUKHRUF AYAT 41 - 60 ( 03 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AZ ZUKHRUF
Ayat [89]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:3/5
41 Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan) maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat).(QS. 43:41)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 41 - 42

فَإِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنْهُمْ مُنْتَقِمُونَ (41) أَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِمْ مُقْتَدِرُونَ (42

Dalam ayat ini diterangkan ancaman Allah kepada mereka yang ingkar itu. Allah menyampaikan kepada Rasulullah saw: "Hai Muhammad, janganlah engkau bersedih hati terhadap sikap dan tindakan orang-orang musyrik itu, dan jangan pula engkau sekali-kali merasa bahwa engkau belum sempurna dan belum bersungguh-sungguh melaksanakan tugas yang dibebankan kepada engkau. Seandainya engkau Kami wafatkan sebelum engkau melihat azab ditimpakan kepada mereka, kami telah memutuskan akan menimpakan azab yang berat kepada mereka itu kelak. Sebaliknya, seandainya engkau masih hidup pada saat azab itu Kami timpakan kepada mereka, kamu akan melihat penderitaan, malapetaka dan kehinaan menimpa mereka. Semuanya itu dapat Kami lakukan dengan mudah, tidak seorangpun yang sanggup menghalang-halangi Kami.
42 Atau Kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami (Allah) ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka.(QS. 43:42)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Az Zukhruf 42

أَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِمْ مُقْتَدِرُونَ (42

(Atau kami memperlihatkan kepadamu) sewaktu kamu masih hidup (apa yang telah Kami ancamkan kepada mereka) yakni azab yang Kami ancamkan itu (maka sesungguhnya Kami atas mereka) maksudnya, untuk mengazab mereka (berkuasa) sangat berkuasa atau sangat mampu.
43 Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.(QS. 43:43)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 43 

فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (43

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah saw, dan kaum Muslimin agar berpegang teguh kepada Alquran dengan mengatakan: "Hai Muhammad, karena itu tetaplah berpegang teguh kepada Alquran yang telah Kami wahyukan kepada engkau itu karena Alquran itu berisi petunjuk yang benar yang dapat memimpin engkau kepada kebahagiaan hidup yang abadi di akhirat nanti; jangan sekali-kali hatimu digundahkan oleh sikap dan tindakan orang-orang musyrik itu. Biarkanlah mereka menunggu keputusan azab yang telah ditentukan bagi mereka
44 Dan sesungguhnya al-Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab.(QS. 43:44)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 44

وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ (44

Kemudian diterangkan bahwa Alquran itu merupakan kemuliaan bagi engkau dan kaummu karena ia diturunkan kepadamu, salah seorang bangsa Arab dan menggunakan bahasa Arab; tentulah kaummu yang paling mudah memahami isinya dibandingkan dengan kaum yang lain. Karena itu, hendaknya engkau dan kaummu berusaha menjadi orang yang paling banyak mengamalkan isi Alquran dibandingkah dengan kaum yang lain.
Ayat yang lain yang sama artinya dengan ayat ini ialah firman Allah SWT:


لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (10
Artinya:
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tidak memahami?". (Q.S. Al Anbiya: 10)
Ayat ini juga menganjurkan kepada kaum Muslimin agar berusaha dan memahami bahasa Arab karena dengan mengetahui bahasa Arab itu akan mudah bagi seseorang memahami ajaran Islam yang terdapat di dalam Alquran dan hadis ang ditulis dengan bahasa Arab. Ayat ini juga secara tidak langsung menganjurkan kepada kaum Muslimin agar selalu mengucapkan kata-kata yang menyenangkan hati orang dan menyatakan pujian kepada seseorang yang pantas dipuji, sebagaimana Allah SWT sendiri telah memuji suku Quraisy yang telah bersedia menjadi pelopor dalam menyiarkan dan menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia.
Dalam hal ini, Nabi Ibrahim as. selalu mengucapkan kata-ka yang menyenangkan dan tidak menyakiti hati orang lain. Allah SWT berfirman:


رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (36
Artinya:
Barang siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk Golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ibrahim: 36)
Pada akhir ayat ini Allah SWT menyatakan bahwa setiap manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti terhadap perbuatan yang telah dilakukannya selama hidupnya di dunia. Seakan-akan Allah SWT berkata kepada orang-orang Quraisy di masa itu: "Kamu adalah orang yang paling mudah mendalami bahasa Alquran dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain yang tidak pandai berbahasa Arab. Karena itu, kamu semua adalah orang yang paling bertanggungjawab untuk menyampaikan daan menyebarkan isi Alquran kepada semua manusia. Kamu akan dimintai pertanggung-jawaban terhadap tugasmu itu di akhirat nanti. Sekarang tanggung-jawab itu dibebankan kepada kaum Muslimin seluruh dunia, baik bagi yang berbahasa Arab maupun yang bukan.
45 Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu: `Adakah Kami menentukan ilah-ilah untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah`.(QS. 43:45)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 45

وَاسْأَلْ مَنْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُسُلِنَا أَجَعَلْنَا مِنْ دُونِ الرَّحْمَنِ آلِهَةً يُعْبَدُونَ (45

Ayat ini menyatakan peringatan yang sangat keras kepada orang-orang musyrik Quraisy, yang selalu menyembah berhala, dan tidak mau mengindahkan seruan Rasul. Allah SWT telah menurunkan Alquran dengan bahasa Arab, bahasa mereka sendiri. Karena itu, orang yang pertama kali diharapkan menyebarkan isi Alquran adalah orang yang mengerti bahasa Arab, yaitu mereka sendiri. Tetapi mereka tetap menyembah berhala.
Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar bertanya kepada Rasul-rasul yang telah diutus dahulu tentang apa yang mereka sembah dengan mengatakan: "Apakah Allah telah memerintahkan kepada mereka agar menyembah Tuhan yang lain selain Allah atau apakah Allah telah mensyariatkan yang demikian agama-agama dahulu yang dibawa oleh para Rasul yang diutusnya? Tentu jawabannya: "Tidak pernah Allah memerintahkan yang demikian itu."
Tujuan pertanyaan di atas bukanlah untuk menyatakan sesuatu yang ddiketahui Rasulullah saw. Rasulullah saw telah mengetahui dan meyakini bahwa yang berhak disembah itu hanyalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang lain. Tetapi maksudnya ialah agar orang-orang musyrik Mekah yang mengaku menganut agama yang dibawa para Rasul sesudahnya. Jika mereka mempelajarinya, tentulah mereka tidak menemukan unsur-unsur syirik sedikitpun di dalam agama mereka itu.
Dalam ayat yang lain Allah SWT menegaskan dalam firman Nya:


وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul kepada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) "Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Thagut. (Q.S. An Nahl: 36)
46 Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya. Maka Musa berkata: `Sesungguhnya aku adalah utusan dari Rabb seru sekalian alam`.(QS. 43:46)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 46 

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِآيَاتِنَا إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَقَالَ إِنِّي رَسُولُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (46

Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah mengutus Musa as kepada kaumnya dengan membawa bukti-bukti yang nyata, sebagaimana Dia telah mengutus Muhammad saw kepada seluruh umat manusia dengan membawa bukti-bukti yang nyata pula. Kedua Rasul itu menyatakan bahwa ia adalah Rasul yang diutus Allah menyampaikan agama Nya. Ayat ini menegaskan bahwa asas agama yang dibawa Nabi Muhammad saw sama dengan asas agama yang dibawa oleh Nabi Musa as yaitu sama berasaskan tauhid. Sekalipun terdapat beberapa perbedaan dalam syariat, kedua syariat itu menganut asas-asas yang sama, seperti prinsip keadilan, musyawarah, kemanusiaan, persaudaraan dan sebagainya. Perbedaan syariat ini disesuaikan dengan keadaan, waktu, dan tempat.
47 Maka takkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya.(QS. 43:47)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 47 

فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِآيَاتِنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَضْحَكُونَ (47

Ayat ini menerangkan sikap Firaun dan kaumnya terhadap seruan Nabi Musa as. Mereka minta agar Musa mendatangkan bukti-bukti kerasulannya. Maka Musa pun minta izin Allah mengeluarkan bukti-bukti itu. Tatkala Musa mengemukakan bukti-bukti, mereka pun menertawakannya sebagaimana orang-orang Quraisy menertawakan dan mengejek Muhammad saw, tatkala beliau mengemukakan bukti-bukti kerasulannya.
Banyak bukti yang telah dikemukakan itu oleh Nabi Musa as kepada Firaun dan kaumnya, misalnya tongkat menjadi ular yang menelan ular-ular yang diciptakan dengan sihir oleh tukang-tukang sihir Firaun, tetapi semuanya itu tidak diindahkan mereka. Demikian pula sikap orang-orang Quraisy terhadap seruan Nabi Muhammad saw; mereka tetap ingkar terhadap bukti-bukti yang disampaikan Rasulullah walaupun sebenarnya hati dan pikiran mereka telah mengakui kebenarannya.
Ayat ini merupakan penghibur bagi Nabi saw, yang telah digundahkan oleh sikap orang-orang musyrik Mekah itu. Dengan isyarat ayat ini, Nabi Muhammad menyadari bahwa setiap Rasul yang diutus Allah selalu mendapat tantangan dan ejekan dari kaumnya, seperti sikap Firaun dan kaumnya terhadap seruan Musa as. Tetapi Musa as tetap sabar dan tabah, serta tetap menyampaikan tugas yang telah dipikulkan Allah kepadanya. Bahkan semakin kuat ancaman dan halangan yang dilakukan Firaun terhadapnya, semakin kuat pula usaha yang dilakukannya sehingga akhirnya kemenangan berada di pihaknya. Seandainya Muhammad saw tabah dan sabar, tentulah Allah akan memberikan kemenangan pula kepada beliau, seperti kemenangan yang pernah diberikan-Nya kepada Musa dan para Rasul yang sebelumnya.
48 Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya. Dan Kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS. 43:48)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 48 

وَمَا نُرِيهِمْ مِنْ آيَةٍ إِلَّا هِيَ أَكْبَرُ مِنْ أُخْتِهَا وَأَخَذْنَاهُمْ بِالْعَذَابِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (48

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa mukjizat yang dikemukakan Musa as kepada Firaun dan kaumnya itu adalah mukjizat yang benar, sesuai pula dengan keadaan Firaun dan kaumnya yang memerlukan bukti-bukti yang kuat untuk meyakinkan mereka kepada kebenaran seruan Musa as. Sekalipun demikian, mereka tetap ingkar dan sombong. Sikap mereka itu diterangkan dalam firman Allah:


وَقَالُوا مَهْمَا تَأْتِنَا بِهِ مِنْ آيَةٍ لِتَسْحَرَنَا بِهَا فَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ (132

Artinya:
Mereka berkata: "Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu. (Q.S. Al A'raf: 132)
Karena keingkaran mereka, maka Allah menimpakan malapetaka yang dahsyat kepada mereka, dengan mendatangkan taufan, belalang yang memusnahkan tanaman mereka, kutu yang menimbulkan penyakit, kodok yang mengotori negeri mereka dan air minum mereka berubah menjadi darah. Allah SWT berfirman:


فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلَاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ (133
Artinya:
Maka kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. (Q.S. Al A'raf: 133)
Allah mendatangkan malapetaka itu kepada mereka bukanlah dengan maksud mencelakakan mereka, tetapi agar mereka sadar, beriman, tunduk, dan patuh kepada Nya dengan mengikuti seruan Musa.
49 Dan mereka berkata: `Hai ahli sihir, berdoalah kepada Rabbmu untuk (melepaskan) kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu; sesungguhnya kami (jika doamu dikabulkan) benar-benar akan menjadi orang yang mendapat petunjuk.(QS. 43:49)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 49

وَقَالُوا يَا أَيُّهَا السَّاحِرُ ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِنْدَكَ إِنَّنَا لَمُهْتَدُونَ (49

Harapan agar mereka beriman, menjadi hamba Allah yang baik dan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat itu menjadi sirna karena kesombongan dan keingkaran mereka, bahkan mereka menuduh bahwa semua bukti yang dikemukakan itu adalah sihir, habislah cara dan jalan untuk mengubah kebiasaan dan keyakinan mereka dari kebiasaan dan keyakinan yang mereka anut selama ini. Kemudian mereka merasakan malapetaka yang menimpa mereka semakin hari semakin berat, hampir-hampir tidak dapat mereka menanggungnya lagi. Karena itu, mereka mencoba meminta kepada Musa agar ia mohon kepada Tuhannya menghilangkan malapetaka itu dengan mengatakan: "Hai orang yang ahli sihir, berdoalah untuk kami."
Firaun dan kaumnya menyebut orang-orang pandai dan ulama-ulama mereka dengan ahli sihir, mereka memuliakan dan menghormatinya dan ahli sihir pada yang tercela. Karena itu mereka memanggil Musa dengan ahli sihir. Mereka meminta kepada Musa as dengan mengatakan: "Hai ahli sihir, Berdoalah untuk kami, mohonkanlah kepada Tuhanmu agar ia menghindarkan dari kami, yaitu azab yang telah engkau terangkan kepada kami bahwa kami beriman, maka azab itu akan dihindarkan dari kami. Yang demikian itu menurut engkau merupakan janji Allah kepadamu".
Atas permintaan mereka itu, maka Musa as berdoa kepada Allah SWT agar azab yang telah ditimpakan kepada Firaun dan kaumnya itu segera dilenyapkan, dengan harapan mereka menepati janji yang telah diucapkannya, yaitu akan beriman kepada Allah, seandainya azab itu dihindarkan dari mereka.
Allah SWT memperkenankan doa Musa as dengan menghilangkan malapetaka itu dari Firaun dan kaumnya.
50 Maka tatkala Kami hilangkan azab itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri (janjinya).(QS. 43:50)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 50 

فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ إِذَا هُمْ يَنْكُثُونَ (50

Tatkala malapetaka itu telah hilang dan mereka merasa aman dan tenteram, mereka mengingkari janji-jajinya itu, mereka kembali, mengingkari dan menyakiti Musa dan orang-orang yang beriman bersamanya. Memang demikianlah sikap mereka kepada Musa, yaitu setiap mereka ditimpa bencana dan malapetaka, mereka berjanji akan beriman dan mengikuti Musa, tetapi bila bencana itu terhindar dari mereka, mereka kembali menjadi kafir.
Keadaan Firaun dan kaumnya itu diterangkan pula dalam ayat yang lain. Allah berfirman:


وَلَمَّا وَقَعَ عَلَيْهِمُ الرِّجْزُ قَالُوا يَا مُوسَى ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِنْدَكَ لَئِنْ كَشَفْتَ عَنَّا الرِّجْزَ لَنُؤْمِنَنَّ لَكَ وَلَنُرْسِلَنَّ مَعَكَ بَنِي إِسْرَائِيلَ (134) فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الرِّجْزَ إِلَى أَجَلٍ هُمْ بَالِغُوهُ إِذَا هُمْ يَنْكُثُونَ (135

Artinya:
Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) mereka pun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dari dada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israel pergi bersamamu. Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya (Q.S. Al A'raf: 134-135)
51 Dan Firaun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: `Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku(QS. 43:51)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 51 

وَنَادَى فِرْعَوْنُ فِي قَوْمِهِ قَالَ يَا قَوْمِ أَلَيْسَ لِي مُلْكُ مِصْرَ وَهَذِهِ الْأَنْهَارُ تَجْرِي مِنْ تَحْتِي أَفَلَا تُبْصِرُونَ (51

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Firaun bertambah ingkar kepada Musa, serta kesombongan dan keangkuhannya semakin bertambah. Hal ini tergambar dalam ucapannya ketika ia menyerukannya: "Hai kaumku, bukankah seluruh kerajaan Mesir ini milikku, demikian pula semua sungai yang mengalir di dalamnya, semua istana yang megah. Bukankah semuanya dalam kekuasaanku dan akulah yang mengatur semuanya, akulah pula yang menentukan keadaannya, hai kaumku, bukanlah kamu semua telah membuktikan dan meyakini pula kelemahan Musa dan Tuhannya sehingga mustahil ia dapat mengalahkanku".
52 Bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)(QS. 43:52)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 52 

أَمْ أَنَا خَيْرٌ مِنْ هَذَا الَّذِي هُوَ مَهِينٌ وَلَا يَكَادُ يُبِينُ (52

Selanjutnya Firaun menyatakan kepada kaumnya: "Wahai kaumku, yakinilah bahwa aku jauh lebih baik dari Musa yang hina dina ini, yang tidak dapat menjelaskan apa yang terkandung dalam hatinya".
Yang dimaksud dengan "tidak dapat menjelaskan perkataan" dalam ayat ini ialah Musa gagap dalam berbicara. Inilah yang dicela Firaun. Oleh karena itu Allah SWT mengangkat Harun as sebagai Rasul yang akan mendampingi beliau. Sesuai dengan doanya tersebut dalam firman Allah SWT:


وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي (29) هَارُونَ أَخِي (30
Artinya:
Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku (yaitu) Harun, saudaraku. (Q.S. Taha: 29-30)
Menurut Hasan Al-Basri: Mungkin ada sedikit kegagapan pada Musa yang tidak beliau mohon kepada Allah untuk menghilangkannya karena yang dimohonkan Musa kepada Allah ialah kegagapan yang dapat mengganggu Musa dalam menyampaikan agama Allah, sehingga orang yang mendengarkan pembicaraannya tidak memahaminya.
Sebenarnya jika Firaun mau mengerti, ia tidak perlu mengemukakan cacat lahiriah yang sangat kecil yang ada pada Musa, tetapi karena ia bermaksud untuk menghina dan merendahkan Musa di mata rakyatnya, maka dikemukakannyalah cacat yang tidak berarti itu.
Sebagaimana diketahui, Musa as sejak kecil di bawah pemeliharaan Firaun dan diangkat sebagai anaknya. Kemudian Musa as melarikan diri dari Firaun karena ia membunuh orang Qibti. Karena itu Firaun menyuruh kaumnya membandingkan antara ia dengan Musa, siapakah yang lebih mulia di antara keduanya. Apakah orang yang telah bermurah hati memelihara dan membesarkan atau orang yang dipelihara dan dibesarkan kemudian orang itu membunuh orang lain pula. Tentu saja kaum Firaun yang tidak mengetahui hakikat kebenaran peristiwa itu akan memandang Firaun lebih mulia dari pada Musa.
53 Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya`.(QS. 43:53)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 53 

فَلَوْلَا أُلْقِيَ عَلَيْهِ أَسْوِرَةٌ مِنْ ذَهَبٍ أَوْ جَاءَ مَعَهُ الْمَلَائِكَةُ مُقْتَرِنِينَ (53

Dalam ayat ini Firaun memberi alasan, mengapa Musa as tidak pantas dijadikan pemimpin dan orang yang mulia. Menurut Firaun dan kaumnya, orang yang dianggap mulia dan pantas dijadikan pemimpin itu ialah orang yang kaya, mempunyai harta yang banyak, dan mempunyai perhiasan yang tidak ternilai harganya. Mereka mengatakan: "Seandainya Musa itu Rasulullah, mengapa ia tidak dianugerahi gelang-gelang emas oleh Tuhannya?. Sedangkan dia sendiri mengatakan Tuhannya Maha kaya, pemilik dan penguasa langit dan bumi. Mengapa ia tetap miskin dan hidup sengsara? Orang yang miskin dan sengsara hidupnya adalah orang yang dibenci Allah".
Selanjutnya Firaun mengatakan kepada kaumnya: "Seandainya Musa itu benar-benar seorang Rasul yang diutus Allah, tentulah dia membuktikan kerasulannya itu dengan mendatangkan malaikat berbaris-baris dan berjalan mendampinginya, sebagaimana dilakukan pada pelantikan seorang perjabat. Demikianlah Firaun mengukur sesuatu disesuaikan dengan yang biasa dilakukannya. Ia tidak mau menyadari bahwa ukuran kerasulan itu tidak dapat disamakan dengan ukuran seorang pejabat atau penguasa. Demikian pula pelaksanaan pelantikannya. Demikian juga halnya orang-orang musyrik Mekah Mereka mengukur seseorang yang pantas menjadi pemimpin seperti ukuran yang digunakan oleh Firaun dan kaumnya. Karena Nabi Muhammad seorang miskin dan seorang yatim, maka ia tidak pantas diangkat menjadi Rasul Allah.
Yang pantas menjadi Rasul Allah hanyalah orang yang kaya raya saja dan diangkat dengan suatu upacara yang penuh kebesaran.
54 Maka Firaun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.(QS. 43:54)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 54 

فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ (54

Usaha Firaun untuk mempengaruhi kaumnya agar mereka tidak percaya kepada kerasulan Musa dan memandangnya sebagai orang yang hina berhasil dengan baik, sehingga kaumnya itu menaati dan melaksanakan perintah-perintahnya. Tetapi sikap mereka yang demikian itu adalah sikap orang fasik dan mengikuti jalan yang sesat.
55 Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut),(QS. 43:55)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 55 

فَلَمَّا آسَفُونَا انْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِينَ (55

Dalam ayat ini diterangkan tentang orang-orang yang fasik dan mengikuti jalan yang sesat itu. Allah SWT mengatakan: "Karena mereka menimbulkan kemarahan Kami dengan menyombongkan diri dan berbuat aniaya di muka bumi, maka Kami segerakan azab menimpa mereka dengan menenggelamkan mereka semua ke dalam lautan.
Dalam hadis, diterangkan sikap Allah terhadap kedurhakaan Firaun dan kaumnya


أَخْرَجَ أَحْمَدُ وَالطَّبَرَانِيُّ وّالْبَيْهَقِي فِي الشُّعَبِ وَابْنُ أَبِي حَاتِمٍ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا رَأيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مَاشَاءَ وَهُوَ مُقِيْمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ اِسْتِدْرَاجٌ مِنْهُ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ: فَلَمَّا آسَفُوْنَا اِنْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِيْنَ
Artinya:
Diriwayatkan oleh Ahmad, Al Tabarani dan Baihaqi dalam Asy Syu'ab serta lbnu Abi Hatim dan Uqbah bin Amir, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Apabila engkau melihat seorang hamba diberi Allah apa yang diinginkannya, sedangkan ia tetap mengerjakan perbuatan maksiat, maka sesungguhnya yang demikian merupakan suatu istidraj (mengulur waktu untuk menambah berat azab dengan bertambahnya perbuatan dosa); lalu Rasulullah membacakan ayat ini (yang artinya): "Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami hukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut)"
56 dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.(QS. 43:56)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 56 

فَجَعَلْنَاهُمْ سَلَفًا وَمَثَلًا لِلْآخِرِينَ (56

Firaun dan kaumnya yang ditenggelamkan itu dijadikan Allah sebagai contoh dan perbandingan bagi orang-orang yang mengerjakan perbuatan sesat seperti orang-orang musyrik Mekah, dan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang datang kemudian.
57 Dan tatkala putera Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.(QS. 43:57)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 57 

وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ (57

Ayat ini menerangkan sikap orang-orang musyrik Mekah dalam mencari-cari alasan untuk mengingkari Nabi Muhammad saw, yang mengajak mereka agar menyembah Allah saja, tidak menyembah yang lain selain Dia. Yang mencari-cari alasan dan menetapkan Isa sebagai perumpamaan itu ialah Ibnu Zaba'ra. Maksud ayat ini sebagai berikut: Tatkala Ibnu Zaba'ra At Tamimi menjadikan suatu perumpamaan yang dianggapnya menakjubkan dengan menjadikan Isa sebagai perumpamaan untuk membantah Rasulullah, ia menyatakan: "Bukankah orang-orang Nasrani mengakui Isa sebagai putera Allah, karena itu mereka menyembahnya, sedangkan engkau hai Muhammad menyatakan bahwa Isa itu hanyalah seorang Nabi dan Rasul saja, serta seorang hamba Allah yang saleh? Jadi demikian halnya, tentulah Isa as, walaupun ia seorang Nabi, Rasul, dan orang yang saleh bersama orang Nasrani akan masuk ke dalam neraka nantinya. Karena kamu hai Muhammad menyatakan bahwa penyembah-penyembah berhala beserta yang disembahnya akan dibakar api neraka nanti, itu sebabnya kami rela dimasukkan ke dalam neraka bersama Isa as". Mendengar perumpamaan Ibnu Zaba'ra itu orang-orang Quraisy yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak karena mereka bergembira dan menganggap perumpamaan itu akan mematahkan hujah Rasulullah saw yang dikemukakan kepada mereka.
Mengenai ayat ini diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishak di dalam kitabnya yang bernama "Sirah" bahwasanya Rasulullah saw pada suatu hari duduk di mesjid bersama Walid bin Mugirah, maka datanglah Nadar bin Haris dan duduk bersama mereka beberapa orang dan pemuka-pemuka orang Quraisy. maka Rasulullah saw membaca ayat yang artina: "Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah makanan neraka jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya". Kemudian Rasulullah saw berdiri. Dan datanglah Ibnu Zaba'ra dan duduk. Maka berkatalah kepada Walid bin Mugirah, "Demi Allah, sesungguhnya Muhammad mengatakan bahwa kita dan sembahan-sembahan yang kita sembah sebagai tuhan adalah makanan neraka jahanam". Maka berkata Ibnu Zaba'ra: "Demi Allah aku memperoleh bantahannya, tanyakanlah olehmu kepada Muhammad, "Apakah semua yang disembah selain Allah beserta penyembah masuk neraka? maka kita menyembah malaikat, orang Yahudi menyembah Uzair, dan orang Nasrani menyembah Al Masih Ibnu Maryam". maka tercenganglah Walid dan orang-orang yang bersamanya di tempat itu karena perkataan Abdullah bin Zaba'ra, dan mereka menganggap bahwa Ibnu Zaba'ra, telah berhasil membantah dan mematahkan dalil Rasulullah. Maka disampaikanlah yang demikian kepada Rasulullah, beliau menjawab: "Barang siapa yang suka disembah selain Allah, maka dia beserta orang yang menyembahnya, hanya menyembah setan dan orang yang menyuruh mereka menyembahnya. Maka Allah menurunkan ayat yang artinya "Sesungguhnya orang-orang yang telah ada ketetapan yang baik dari Kami untuk mereka maka mereka itu dijauhkan dari neraka". Hal ini berarti bahwa Isa dan 'Uzair termasuk yang dimaksud oleh ayat ini; sedang mengenai Isa as turunlah ayat ini.
58 Dan mereka berkata: `Manakah yang lebih baik ilah-ilah kami atau dia (Isa)` Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.(QS. 43:58)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 58 

وَقَالُوا أَآلِهَتُنَا خَيْرٌ أَمْ هُوَ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ (58

Selanjutnya orang-orang musyrik itu mengatakan kepada Nabi saw: "Hai Muhammad, manakah yang lebih baik menurut pendapatmu, dewa-dewa yang kami sembah ataukah Isa yang kamu anggap Nabi dan Rasul, sedangkan orang-orang Nasrani menyembahnya? Jika Isa yang lebih baik menurut pendapatmu tentulah ia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang memujanya. Jika demikian, biarlah kami masuk ke dalam neraka, bersama-sama sembahan kami dan Isa yang disembah orang Nasrani itu".
Karena janji Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu telah kehabisan dalil untuk membantah kebenaran yang dikemukakan Muhammad saw karena itu mereka mencoba-coba dengan asal membantah saja. Mereka tidak lagi mengemukakan dalil untuk mempertahankan kebenaran menurut keyakinan mereka, tetapi mereka hanya mencoba-coba berdebat untuk mempertahankan kebatilan yang mereka lakukan. Karena itu, firman Allah SWT menyatakan bahwa mereka dan sembahan yang mereka sembah selain Allah akan menjadi makanan neraka Jahanam. Perkataan ini ditujukan kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah, tidak termasuk di dalamnya 'Uzair, Isa dan malaikat.
59 Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil.(QS. 43:59)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 59 

إِنْ هُوَ إِلَّا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلًا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ (59

Dalam ayat ini Allah SWT menekankan lagi tentang Isa as. Dinyatakan bahwa Isa adalah seorang hamba Allah yang telah diangkat menjadi Nabi dan Rasul yang diutus Allah kepada Bani Israel. Ia telah ditempatkan pada kedudukan yang tinggi di sisi Nya, dijadikan Nya sebagai tanda kekuasaan dan kebesaran Nya, ia diciptakan tanpa bapak dan merupakan penyimpangan dari proses kejadian manusia sebagaimana yang ditetapkan Nya. Kepada Isa telah diberikan beberapa mukjizat, seperti menyembuhkan orang buta, menghidupkan orang mati, dan sebagainya, namun semuanya itu tidak dapat dijadikan alasan menjadikan sebagai sembahan di samping Allah. Ia tidak dapat disucikan sebagaimana menyucikan Allah karena ia hanyalah seorang Nabi dan Rasul Nya.
60 Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun.(QS. 43:60)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC.WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Az Zukhruf 60 

وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَلَائِكَةً فِي الْأَرْضِ يَخْلُفُونَ (60

Selanjutnya Allah SWT menegaskan kekuasaan dan kebesaran Nya: "Dan jika Allah menghendaki sesuatu yang diingini Nya, dengan mudah Dia dapat memusnahkan manusia semuanya dan menjadikan malaikat sebagai pengganti mereka untuk memakmurkan bumi dan menjadi khalifah padanya, karena dia Yang Maha Kuasa menentukan segala sesuatu".
Dari ayat ini dipahami bahwa Allah SWT sangat marah terhadap sikap dan tindakan orang-orang musyrik Mekah yang mempersekutukan Nya itu. Seakan-akan dia menyatakan bahwa Dia dapat berbuat apa saja yang dikehendaki Nya terhadap orang-orang musyrik itu, termasuk memusnahkan mereka semua, menimpakan azab yang dahsyat kepada mereka, kemudian menggantinya dengan makhluk yang lain, yang menjadi khalifah di bumi dan tunduk serta patuh kepada Nya. Melakukan yang demikian itu sungguh mudah bagi Nya

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [5]
Ayat 41 s/d 60 dari [89]


Sumber tafsir di ambil dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU