Kamis, 30 Januari 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AL-HAADID AYAT 1 - 20 ( 01 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-HAADID
Ayat [29]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/2
1 Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. 57:1)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 1 

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (1

Pada ayat ini Allah mengungkapkan bahwa semua yang diciptakan Nya, yang berada di langit maupun yang berada di bumi, manusia, jin, binatang, tumbuh-tumbuhan, batu dan lain-lain yang bernyawa ataupun tidak, seharusnya setiap waktu dengan tulus dan ikhlas bertasbih kepada Nya, menyatakan kebesaran Nya, mengakui bahwa Dia lah yang Maha kuasa; semuanya tunduk menyembah Nya serta mematuhi segala perintah Nya dan menjauhkan diri dari semua larangan Nya.
Dalam ayat lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:


تسبح له السموات السبع والأرض ومن فيهن وإن من شيء إلا يسبح بحمده ولكن لا تفقهون تسبيحهم إنه كان حليما غفورا
Artinya:
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
(Q.S. Al-Isra': 44)
Dia pulalah Yang Maha Perkasa, tidak ada sesuatu pun yang dapat menyaingi-Nya. Dia Maha Bijaksana menciptakan, memerintah dan mengatur makhluk-Nya dengan peraturan yang sudah ditentukan Nya, yang sesuai dengan kehendak Nya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hadiid 1

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (1

(Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah) memahasucikan-Nya dari semua yang tidak layak bagi-Nya. Huruf Lam adalah Zaidah, dan dipakai lafal Ma bukannya Man karena memandang dari segi mayoritasnya. (Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
2 Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. 57:2)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hadiid 2

لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(2

(Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan) melalui penciptaan (dan mematikan) sesudah itu (dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).

Dia yang menciptakannya, memberi rezeki dan mengaturnya dengan kekuasaan-Nya.
3 Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. 57:3)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 3 

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (3

Pada ayat ini Allah menyatakan, bahwa Dialah Yang Awal, yang telah ada sebelum segala sesuatunya ada, karena Dialah yang menjadikannya, dan yang menciptakannya.
Dalam hadis Qudsi diungkapkan bahwa Dia adalah Yang Awal, Allah SWT berfirman:


كنت كنزا مخفيا فأردت أن أعرف فخلقت الخلق فبي عرفوني
Artinya:
Aku adalah harta simpanan yang tersembunyi, maka Aku ingin diketahui maka Kuciptakan makhluk. Maka dengannya mereka mengetahui Daku. Dialah yang akhir yang telah ada setelah segala sesuatu musnah, sebagaimana firman Allah.
(Lihat Tafsir Al Maragi, hal. 159, juz 27 jilid IX)


ولا تدع مع الله إلها آخر لا إله إلا هو كل شيء هالك إلا وجهه له الحكم وإليه ترجعون
Artinya:
"Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apa pun yang lain. Tidak ada tuhan (yang berhak di sembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan".
(Q.S. Al-Qassas: 88)
Dialah Yang Zahir, yang nyata adanya, karena banyaknya bukti-bukti tentang adanya. Dialah Yang Maha Tinggi dari apa saja, tidak ada sesuatu pun yang lebih tinggi dari pada Nya.
Dialah Yang Batin, Yang hakikat Zat-Nya tidak dapat digambarkan oleh akal. Dia mengetahui semua yang tersimpan, yang tidak nyata dan segala yang tersembunyi. Dialah yang paling dekat kepada apa yang telah diciptakan Nya. Tidak ada sesuatu pun yang lebih dekat kepada makhluk Nya selain Dia; sebagaimana firman Nya:


ولقد خلقنا الإنسان ونعلم ما توسوس به نفسه ونحن أقرب إليه من حبل الوريد
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.
(Q.S. Qaf: 16)
4 Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. 57:4)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 4 

هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (4

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi beserta semua yang terdapat pada keduanya. Dialah yang mengaturnya dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan Nya dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas arasy yang sesuai dengan kebesaran dan kesucian-Nya. Dari sanalah diatur Nya seluruh kerajaan Nya dengan hikmah kebijaksanaan. Dianugerahkan Nya kepada sebahagian hamba-hamba Nya petunjuk-petunjuk yang dapat membawa mereka kepada jalan yang sempurna untuk mengabdi dan bersyukur kepada-Nya sehingga mereka dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat.
Dia mengetahui semua makhluk Nya yang masuk ke dalam bumi, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Nya dan Dia pun mengetahui apa-apa yang keluar dari bumi, yang berupa tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman dan buah-buahan serta benda yang berupa mas, perak, minyak bumi dan lain-lain sebagainya. Dalam ayat yang lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:


وعنده مفاتح الغيب لا يعلمها إلا هو ويعلم ما في البر والبحر وما تسقط من ورقة إلا يعلمها ولا حبة في ظلمات الأرض ولا رطب ولا يابس إلا في كتاب مبين
Artinya:
"Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz)".
(Q.S. Al-An'am: 59)
Dia mengetahui apa yang turun dari langit seperti hujan, malaikat dan banyak yang naik ke langit seperti uap dan amal perbuatan yang baik, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut ini:


من كان يريد العزة فلله العزة جميعا إليه يصعد الكلام الطيب والعمل الصالح يرفعه والذين يمكرون السيئات لهم عذاب شديد ومكر أولئك هو يبور
Artinya:
"Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur".
(Q.S. Fathir: 10)
Dia bersamamu dan melihat segala perbuatanmu di mana pun kamu berada dan Dia mengawasimu, mendengar perkataanmu, mengetahui apa-apa yang kamu sembunyikan dan tergerak dalam hatimu, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut ini:


سواء منكم من أسر القول ومن جهر به ومن هو مستخف بالليل وسارب بالنهار
Artinya:
Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan berjalan (menampakkan diri) di siang hari.
(Q.S. Ar Ra'd: 10)
Rasulullah telah berkata dengan Jibril tatkala beliau ditanya tentang apakah "Al Ihsan" itu, bahwa Al Ihsan itu adalah menyembah Allah seolah-olah kamu melihat Nya dan apabila kamu tidak melihat Nya maka sesungguhnya Ia melihatmu dan segala perbuatanmu.
5 Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.(QS. 57:5)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 5 

لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ (5

pada ayat ini Allah menerangkan bahwa kerajaan langit dan bumi beserta segala yang berada pada keduanya adalah kepunyaan Nya, Dialah yang mengatur keduanya dengan hikmah bijaksana dan keputusan-Nyalah yang berlaku atas keduanya sesuai dengan kehendak dan ketentuan Nya serta kepada-Nya semua makhluk Nya dan segala urusan akan kembali; sebagaimana firman-Nya di dalam ayat-ayat berikut ini:


وإن لنا للآخرة والأولى
Artinya:
Dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.
(Q.S. Al-Lail: 13)


وهو الله لا آله إلا هو له الحمد في الأولى والأخرة وله الحكم وإليه ترجعون
Artinya:
Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
(Q.S. Al-Qassas: 70)
6 Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati.(QS. 57:6)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 6 

يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَهُوَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (6

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam sesuai dengan hikmah dan ketentuan yang dikehendaki Nya. Kadang-kadang siang lebih panjang dari malam, kadang-kadang malam lebih panjang dari siang serta kadang-kadang sama panjangnya.
Dijadikan-Nya musim panas, musim dingin, musim semi dan musim gugur, yang bermanfaat bagi hamba Nya, dan sesuai pula dengan rencana Nya. Dialah yang mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi sampai kepada benda yang paling kecil dan Dia mengetahui pula apa yang tergerak dalam hati dan keinginan hamba Nya sebagaimana Ia dapat mengetahui perbuatan-perbuatan mereka yang baik dan yang buruk.
Dengan ini Allah SWT mendorong kita untuk berpikir secara mendalam dan teliti segala yang bermanfaat secara sungguh-sungguh lalu kemudian bersyukur atas karunia dan nikmat yang telah dianugerahkan Nya yang memberikan keberuntungan bagi kita di dunia dan di akhirat nanti.
7 Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan manafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.(QS. 57:7)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 7

آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ (7

Dalam ayat-ayat yang telah lalu, Allah SWT menyatakan bahwa Dia Maha Kuasa. Maha Esa, maha Tahu, Maha Besar dan menyatakan bahwa, langit dan bumi serta seluruh isinya berada dalam genggaman Nya. Ia mengatur segala sesuatu menurut hikmah kebijaksanaan Nya, sejak dari yang besar sampai kepada yang sehalus-halusnya, semuanya agar diperhatikan dan dijadikan iktibar. Pada ayat ini Allah SWT menyatakan beberapa kewajiban agama serta memerintahkan agar setiap manusia mempunyai iman yang sempurna yang dapat menjauhkannya dari perbuatan maksiat dan membiasakan dirinya mengerjakan amal saleh, serta mengaku keesaan Allah dan kebenaran Rasul-Nya.
Dengan demikian mereka mendapat kemuliaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat dengan menempati surga yang tidak ada tara kenikmatan yang disediakan di dalamnya.
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar beriman kepada Nya dan Rasul-Nya menafkahkan harta-harta yang mereka miliki, karena harta dan anak itu adalah titipan Allah pada seseorang, tentu saja pada suatu hari titipan tersebut akan diambil kembali.
Syu'bah berkata, "Aku mendengar Qatadah menceritakan tentang Mutarif yang menemui Nabi saw beliau membaca surah At Takatsur:


يقول ابن آدم: مالي مالي وهل لك من مالك إلا ما أكلت فأفنيت أو لبست فأبليت أو تصدقت فأمضيت وما سوى ذلك فذاهب وتاركه للناس
Artinya:
Anak Adam berkata: "hartaku, hartaku". Apakah ada hartamu selain yang telah engkau makan lalu habis atau engkau pakai atau engkau sedekahkan, lalu kamu lupakan selain dari itu hilang ditinggalkan untuk orang lain".
(H.R. Muslim)
Kemudian Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah membenarkan Rasul Nya serta menafkahkan harta-harta yang jatuh menjadi milik dari peninggalan orang terdahulu, mereka ini akan mendapat pahala yang besar yang tidak pernah dilihat dan tergores di hati.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hadiid 7 

آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ (7

(Berimanlah kalian) artinya, tetaplah kalian beriman (kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah) di jalan Allah (sebagian dari harta kalian yang Allah telah menjadikan kalian menguasainya) yakni dari harta orang-orang yang sebelum kalian dan kelak Dia akan menguasakannya kepada orang-orang yang sesudah kalian. Ayat ini diturunkan sewaktu perang 'Ursah atau dikenal dengan nama perang Tabuk. (Maka orang-orang yang beriman di antara kalian dan menafkahkan hartanya) ayat ini mengisyaratkan kepada apa yang telah dilakukan oleh sahabat Usman r.a. (mereka akan memperoleh pahala yang besar).
8 Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang yang beriman.(QS. 57:8)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 8 

وَمَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالرَّسُولُ يَدْعُوكُمْ لِتُؤْمِنُوا بِرَبِّكُمْ وَقَدْ أَخَذَ مِيثَاقَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (8

Dalam ayat ini Allah mencela orang-orang yang tidak beriman dengan menyatakan, apakah alasannya kamu tidak beriman kepada Allah SWT, sedangkan Rasul Nya berada di tengah-tengah kamu yang mengajakmu beriman dan mengesakan Nya dengan mengemukakan bukti-bukti nyata. Mengenai keimanan manusia ini Nabi saw pernah bersabda:


أي المؤمن أعجب إليكم إيمانا؟ قالوا: الملائكة قال: وما لهم لا يؤمنون وهم عند ربهم قالوا: فالأنبياء قال: وما لهم لا يؤمنون والوحي عليهم قالوا: فنحن, قال: وما لكم لا يؤمنون وأنا بين أظهركم؟ ولكن أعجب المؤمنين إيمانا قوم يجيئون بعدكم يجدون صحفا يؤمنون بما فيها.
Artinya:
"Tahukan kamu, siapakah dari orang-orang mukmin yang menyebabkan kamu heran karena keimanan mereka?". Mereka menjawab: "mereka adalah malaikat-malaikat, tidak aneh mereka menjadi mukmin karena mereka berada di sisi Tuhan mereka". Lalu mereka berkata para Nabi dan Nabi menjawab: "Mengapa mereka tidak akan beriman padahal wahyu turun kepada mereka". Lalu mereka berkata: "kalau begitu kamilah orang-orangnya" Dan Nabi menjawab, "mengapa pula kamu tidak akan beriman sedangkan aku berada di tengah-tengah kamu?". Seterusnya Nabi saw bersabda: "Bahwa seaneh-aneh keimanan seseorang adalah orang-orang yang datang sesudah kamu, mereka membaca Alquran lalu beriman kepada yang tersebut di dalamnya.
(H.R. Bukhari)
Selanjutnya Allah mencela orang-orang kafir, mengapakah kamu tidak beriman, padahal Allah telah memperlihatkan bukti ketauhidan Nya di alam semesta baik secara ratio maupun secara logika. Bumi, langit, laut, daratan dan semua ciptaan Allah yang kamu saksikan baik pada diri kamu maupun pada semua ciptaan Nya adalah bukti yang nyata jika kamu benar-benar berpegang kepada Nya.
Maksudnya adalah bukti wajib beriman kepada Allah dan Rasul Nya terdapat pada seluruh benda ciptaan Nya serta para Rasul telah membuktikan kebenaran dakwah mereka dan mukjizat-mukjizat tetapi apa sebabnya lagi kamu tidak mau beriman?

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hadiid 8 

وَمَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالرَّسُولُ يَدْعُوكُمْ لِتُؤْمِنُوا بِرَبِّكُمْ وَقَدْ أَخَذَ مِيثَاقَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (8

(Dan mengapa kalian tidak beriman) khitab pada ayat ini ditujukan kepada orang-orang kafir, yakni tidak ada halangan bagi kalian untuk beriman (kepada Allah padahal Rasul menyeru kalian supaya kalian beriman kepada Rabb kalian. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil) ia dapat dibaca Ukhidza dan Akhadza, kalau dibaca Akhadza maka lafal sesudahnya dibaca Nashab (perjanjian kalian) terhadap-Nya; yakni Allah telah mengambil janji itu di alam arwah, yaitu ketika Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, Allah adalah Rabb mereka, sebagaimana yang diungkapkan di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya, "Bukankah Aku ini Rabb kalian?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi". (Q.S. Al A'raf,172) (Jika kalian adalah orang-orang yang beriman) maksudnya, jika kalian hendak beriman kepada-Nya maka bersegeralah iman kepada-Nya.
9 Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.(QS. 57:9)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hadiid 9

هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَى عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ(9

(Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang) ayat-ayat Alquran yang jelas (supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan) dari kekafiran (kepada cahaya) kepada keimanan. (Dan sesungguhnya Allah benar-benar terhadap kalian) karena Dia telah mengeluarkan kalian dari kekafiran kepada iman (Maha Penyantun lagi Maha Penyayang).


Yang menunjukkan kepada akal bahwa apa yang dibawanya adalah benar.
Dengan rasul yang diutus-Nya dan apa yang diturunkan-Nya kepadanya berupa kitab (Al Qur’an) dan hikmah (As Sunnah).
Yakni dari gelapnya kebodohan dan kekafiran kepada cahaya ilmu dan keimanan. Ini termasuk rahmat dan kasih-Nya kepada kamu, dimana Dia lebih sayang kepadamu daripada sayangnya ibu kepada anaknya.
10 Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. 57:10)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 10 

وَمَا لَكُمْ أَلَّا تُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُولَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (10

Setelah Ia mencela mereka karena tidak mau beriman, maka pada ayat ini Ia mencela mereka karena tidak mau mengerjakan infak pada jalan Nya: "Mengapakah kamu wahai manusia tidak mau membelanjakan harta yang dikaruniai Allah kepadamu pada jalan Nya sedangkan harta kamu itu akan kembali kepada Allah. Bila kamu tidak menginfakkannya pada jalan Nya berarti kamu tidak yakin bahwa semua hartamu itu pada hakikatnya milik Allah, karena langit dan bumi serta semua isinya akan kembali kepada Nya."
Allah memerintahkan kepadamu menginfakkan hartamu itu pada jalan Allah sebelum kamu mati, agar menjadi simpananmu di sisi Allah. Hal yang demikian itu tidak dapat kamu melakukannya sesudah mati karena semua hartamu akan kembali kepada Allah Pemilik sekalian alam.
Seterusnya Allah menyatakan perbedaan derajat yang diperoleh orang-orang yang berinfak karena perbedaan kondisi dan situasi mereka dalam mengerjakannya. Bahwa derajat orang-orang yang berinfak dan hijrah sebelum penaklukan Mekah lebih tinggi dari derajat orang yang berinfak dan berhijrah sesudah itu, karena pada masa sebelum penaklukan Mekah manusia dalam keadaan susah dan selalu terancam, tidak ada yang akan beriman dan berinfak kecuali orang-orang yang betul-betul sadar, tetapi sesudah penaklukan Mekah, Islam telah berkembang dan manusia berduyun-duyun mengikutinya. Derajat mereka yang berjihad dan berinfak sebelum penaklukan Mekah lebih besar dari pahala yang diperoleh orang-orang yang berjihad dan berinfak sesudahnya.
Qatadah berkata: "Ada dua jihad, yang satu lebih tinggi nilainya dari yang lain dan ada dua macam infak yang satu lebih utama dari yang lain; jihad dan infak sebelum penaklukan Mekah lebih afdal dari jihad dan infak sesudahnya". Tetapi biar bagaimanapun untuk masing-masing yang berjihad dan berinfak sebelum atau sesudah penaklukan Mekah ada pahalanya meskipun terdapat perbedaan antara besar dan kecil pahala tersebut. Dalam ayat lain yang hampir sama maksudnya, Allah berfirman:


لا يستوي القاعدون من المؤمنين غير أولي الضرر والمجاهدون في سبيل الله بأموالهم وأنفسهم فضل الله المجاهدين بأموالهم وأنفسهم على القاعدين درجة وكلا وعد الله الحسنى وفضل الله المجاهدين على القاعدين أجرا عظيما
Artinya:
"Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang) satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar".
(Q.S. An Nisa': 95)
Telah diriwayatkan, bahwa telah terjadi perselisihan kata antara Khalid bin Walid dengan Abdurrahman bin 'Auf; lalu Khalid berkata kepada Abdurrahman, "Kamu menganggap dirimu lebih mulia dari pada kami, karena kamu lebih dahulu menjadi pengikut Nabi Muhammad saw dari pada kami". Kemudian ucapan Khalid itu diketahui oleh Nabi, lalu beliau bersabda:


دعوا لي أصحابي فوالذي نفس محمد بيده لو أنفقتم مثل أحد أو مثل الجبال ذهبا ما بلغتم أعمالهم
Artinya:
"Biarkan daku yang menilai sahabat-sahabatku: demi Allah Tuhan yang nyawaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kamu menginfakkan emas sebesar bukit Uhud atau sebesar gunung tidak juga kamu mencapai pahala amal perbuatan mereka"
(H.R. Ahmad dari anas)


لا تسبوا أصحابي فوالذي نفس محمد بيده لو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبا ما أدرك مد أحدهم ولا نصيفه
Artinya:
"Janganlah kamu mencaci maki sahabat-sahabatku, demi Allah Tuhan yang nyawaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kamu menginfakkan emas sebesar bukit Uhud, tidak juga ia mencapai pahala secukup makanan yang mereka sedekahkan dan tidak pula sebahagiannya".
Sebagai penutup ayat ini Allah memperingatkan, bahwa Ia mengetahui semua keadaan manusia, lahir dan batin, karena itu Ia akan memberi balasan-balasan yang setimpal.
Karena pengetahuan-Nya itu, maka dilebihkan-Nya pahala infak dan jihad sebelum penaklukan Mekah atas pahala infak dan berjihad sesudahnya, keikhlasan berinfak dan berjihad lebih berat dalam keadaan susah dan sulit.
Dalam hal ini Abu Bakar adalah yang paling berbahagia karena beliau telah menafkahkan seluruh hartanya dalam rangka menuntut keridaan Allah semata.
11 Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak,(QS. 57:11)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 11

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ (11

Pada ayat ini Allah SWT mengajak berinfak pada jalan Nya serta menjanjikan kepada orang yang mau melakukannya, "Siapa saja yang berinfak pada jalan Tuhannya dengan harapan mendapat pahala, maka Tuhannya akan melipatgandakan pahala infaknya itu dengan memberikan, satu kebaikan menjadi tujuh ratus kali dan akan memperoleh pula balasan yang tidak terhingga di dalam surga nanti".
Ibnu Masud berkata:
"Ketika sebelum ayat ini turun, Abu Dahdah Al Ansari bertanya kepada Nabi saw, "Wahai Rasulullah menurut pengertian saya, bahwa Allah sesungguhnya menghendaki pinjaman", "Ya, benar, hai Abu Dahdah", jawab Nabi Muhammad saw. "Ya Rasulullah ulurkanlah tanganmu", lalu dipegangnya tangan beliau sambil berkata: "Ya, Rasulullah kebun kurma saya kupinjamkan kepada Allah. Di dalamnya ada tujuh ratus batang kurma dan tinggal di sana istri Abu Dahdah bersama anak-anaknya lalu dikatakannya kepada istrinya, "Keluarlah engkau dari kebun ini wahai istriku bersama anak-anakmu karena sesungguhnya aku telah meminjamkan kebun kita ini kepada Allah SWT", istrinya menjawab, "Sungguh benar khabarmu hai Abu Dahdah". Lalu keluarlah istri dan anak-anaknya dari kebun itu. Lalu Nabi Muhammad saw bersabda: "Alangkah banyaknya mata air di dalam surga kepunyaan Abu Dahdah".
(lihat Tafsir Al Maragi, hal. 167, juz 27, jilid IX).

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hadiid 11 

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ (11

(Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah) dengan cara menafkahkan hartanya di jalan Allah (pinjaman yang baik) seumpamanya hartanya itu dinafkahkan demi karena Allah (maka Allah akan melipatgandakan balasan pinjaman itu) menurut suatu qiraat dibaca Fayudha' 'ifahu (untuknya) mulai dari sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, sebagaimana keterangan yang telah disebutkan di dalam surah Al Baqarah (dan baginya) di samping pahala yang dilipatgandakan itu (pahala yang banyak) juga disertai mendapat keridaan dari Allah dan disambut dengan baik.
12 (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): `Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar`.(QS. 57:12)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 12 

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12

Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa orang-orang mukmin akan memperoleh pahala yang besar nanti di akhirat, sebagai balasan dari jerih payah dan kesibukan mereka dalam menjalankan amal saleh yang menjauhkan mereka dari neraka dan mendekatkan mereka kepada surga.
Mereka membersihkan jiwa mereka dengan tauhid dan beramal saleh, tidak mempersekutukan Nya, sehingga kembali kepada Nya dengan jiwa yang ikhlas serta menerima buku catatan amal perbuatan mereka dengan tangan kanan, sebagaimana Allah menyatakan dalam firman Nya:


فأما من أوتي كتابه بيمينه فسوف يحاسب حسابا يسيرا وينقلب إلى أهله مسرورا
Artinya:
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.
(Q.S. Al-Insyiqaq: 7-9)
Ketika itu malaikat berkata kepada mereka: Bergembiralah kamu dengan memasuki surga yang mengalir di dalamnya sungai sebagai balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kamu dan usaha kamu untuk menjauhkan diri dari syirik dan dosa, oleh karena zikirmu yang terus menerus, maka berbahagialah kamu dalam amal perbuatanmu itu.
Dalam ayat lain Allah menyatakan:


جنات عدن يدخلونها ومن صلح من آبائهم وأزواجهم وذرياتهم والملائكة يدخلون عليهم من كل باب سلام عليكم بما صبروا فنعم عقبى الدار
Artinya:
(Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima sabartum" ("Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu"). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu".
(Q.S. Ar Ra'd: 23, 24)
Sebagai penutup ayat ini Allah menyatakan bahwa kehebatan hidup dalam surga yang telah kamu ketahui keadaannya itu, adalah suatu kemenangan besar yang kamu idam-idamkan, setelah kamu bebas dari siksa Allah SWT.
13 Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: `Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu`. Dikatakan (kepada mereka): `Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)`. Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.(QS. 57:13)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 13 

يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ (13

Setelah Allah SWT menyatakan keadaan orang-orang mukmin pada Hari Kiamat, maka pada ayat ini Ia mengungkapkan bahwa orang-orang munafik pada Hari Kiamat itu berseru kepada orang-orang beriman yang mendapatkan keridaan Allah dan menjadi penghuni surga, "Tunggulah kami sehingga kita bersama menemui Allah serta biarkanlah mengambil sedikit dari cahaya kamu agar kami dapat keluar melalui sinar kamu dari azab yang pedih".
Lalu permintaan ini dijawab dengan jawaban yang memutuskan harapan mereka serta menimbulkan kesedihan dan kesesalan, yaitu "Tetaplah kamu di mana kamu berada, carilah di sana cahaya dan jangan mengharapkannya dari kami apa yang telah kami perbuat untuk diri kami dari amal saleh, karena tidak akan memberi manfaat bagi seseorang kecuali amal saleh sendiri".
Yang demikian itu adalah olokan terhadap mereka sebagaimana mereka memperolok-olokkan orang-orang mukmin semasa di dunia ketika mereka berkata: Kami beriman, padahal mereka tidak beriman. Inilah yang dikehendaki dengan firman Nya:


الله يستهزئ بهم
Artinya:
Allah akan (membalas) olok-olokkan mereka.
(Q.S. Al-Baqarah: 15)
Maka untuk memberi balasan semua perbuatan mereka, ditetapkanlah bagimu bagian yang membatasi tempat orang-orang mukmin dan orang-orang munafik. Bagian yang ditempati orang-orang mukmin adalah surga yang penuh dengan kenikmatan, sebaliknya bagian yang ditempati oleh orang-orang munafik adalah neraka yang dipenuhi siksa.
14 Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: `Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?` Mereka menjawab: `Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.(QS. 57:14)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 14 

يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ (14

Kemudian pada ayat ini Allah menyatakan peristiwa yang dialami orang-orang munafik di akhirat nanti, yaitu mereka berseru kepada orang-orang mukmin, menyatakan, "Bukankah kami bersama-sama kamu semasa hidup di dunia?" Lalu orang-orang mukmin menjawab, "Ya benar, kita sama-sama bersalat, berwukuf di Arafat, berperang dan mengerjakan kewajiban-kewajiban agama lainnya tetapi kamu berfoya-foya dengan kelezatan dan maksiat, ragu tentang hari kebangkitan, terpedaya oleh angan-angan sehingga kamu mengatakan babwa dosa kamu akan diampuni Allah, karena bisikan setan yang mengatakan kepadamu bahwa Allah Maha Pengampun, dan Ia akan mamaafkan dosa-dosamu".
Maksudnya: Sebenarnya kamu hai orang-orang munafik bersama kami di dunia hanya tubuhmu yang kasar saja, padahal jiwamu tidak bersama kami, tidak mempunyai ketegasan dalam pendirianmu maka kamu jarang sekali mengingat Allah".
15 Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali.(QS. 57:15)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hadiid 15

فَالْيَوْمَ لا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَلا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ(15

(Maka pada hari ini tidak diterima) dapat dibaca Yu`khadzu dan Tu`khadzu (tebusan dari kalian dan tidak pula dari orangorang kafir. Tempat kalian ialah neraka. Neraka itulah tempat yang layak buat kalian) tempat yang utama bagi kalian. (Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali") tempat kembali yang paling buruk adalah neraka.
16 Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.(QS. 57:16)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 16 

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ (16

Pada ayat ini, Allah SWT menegur dan memperingatkan orang-orang mukmin tentang keadaan mereka agar memperhatikannya. Belum jugakah waktunya bagi orang-orang mukmin mempunyai hati yang lembut, senantiasa mengingat Allah, suka mendengar dan memahami ajaran-ajaran agama mereka, taat dan patuh mengikuti petunjuk-petunjuk kebenaran yang telah diturunkan, yang terbentang di dalam Alquran.
Diriwayatkan dari Ibnu Masud bahwa ketika sahabat Rasulullah sampai di Madinah dan merasakan kehidupan yang menyenangkan setelah mereka itu menderita dan mengalami kehidupan yang sangat sederhana sebelumnya, mereka itu mengabaikan sebahagian dari kewajibannya, lalai melaksanakan ajaran-ajaran agamanya, maka turunlah ayat ini, menegur dan mengingatkan mereka tentang keadaan itu.
Di dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dan Ibnu Masud ia berkata:
"Antara keislaman kita dan turunnya ayat ini hanya empat tahun".
Selanjutnya orang-orang mukmin diperingatkan, jangan sekali-kali meniru-niru orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah diberikan Kitab Taurat dan Injil. Mereka itu, sekalipun telah lama dan memakan waktu agak panjang, belum juga ada persesuaian antara mereka dan Nabi-nabi mereka, sehingga hati mereka menjadi kesat, keras membatu, tidak lagi dapat menerima nasihat, tidak membekas pada diri mereka ancaman-ancaman yang ditujukan kepada mereka. Mereka merubah Kitab yang ada di tangan mereka, ajaran-ajaran Kitab mereka, dilempar jauh-jauh.
Terjun ke dalam pikiran dan perhatian yang berbeda-beda, pendeta dan pastor mereka dijadikan tuhan selain Allah membikin agama tanpa alasan. Kebanyakan mereka menjadi fasik, meninggalkan ajaran-ajaran mereka yang asli. Sejalan dengan ayat ini firman Allah SWT:


فبما نقضهم ميثاقهم لعناهم وجعلنا قلوبهم قاسية يحرفون الكلام عن مواضعه ونسوا حظا مما ذكروا به
Artinya:
"(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka dan Kami jadikan mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dan tempat-tempatnya dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya".
(Q.S. Al-Ma'idah: 13)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hadiid 16 

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ (16

(Belumkah datang) maksudnya apakah belum tiba saatnya (bagi orang-orang yang beriman) ayat ini diturunkan berkenaan dengan kelakuan para sahabat, yaitu sewaktu mereka banyak bergurau (untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan mengingat apa yang telah diturunkan kepada mereka) dapat dibaca Nazzala dan Nazala (berupa kebenaran) yakni Alquran (dan janganlah mereka) di'athafkan kepada lafal Takhsya'a (seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Alkitab kepadanya) mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani (kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka) yaitu zaman antara mereka dan nabi-nabi mereka telah berlalu sangat lama (lalu hati mereka menjadi keras) tidak lunak lagi untuk mengingat Allah. (Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fasik).
17 Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya.(QS. 57:17)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hadiid 17

اعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يُحْيِي الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ(17 

(Ketahuilah oleh kalian) khithab ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin yang telah disebutkan di atas tadi (bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya) dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan padanya, demikianlah Allah menjadikan hati kalian untuk taat dan khusuk kembali dalam mengingat Allah. (Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada kalian tanda-tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Kami terhadap hal ini dan hal-hal lainnya (supaya kalian memikirkannya).
18 Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.(QS. 57:18)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hadiid 18

إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ (18

(Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan, baik laki-laki) mushshaddiqiina berasal dari mashdar tashadduq, kemudian huruf ta diidghamkan kepada huruf shad sehingga jadilah mushshaddiqiina, bentuk asalnya adalah mutashaddiqiina (maupun perempuan) yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya. Menurut qiraat lain kedua lafal tersebut dibaca tanpa tasydid, sehingga bacaannya menjadi innal mushaddiqiina wal mushaddiqaati, karena dianggap berasal dari tashdiq, sehingga artinya menjadi: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan (dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) dhamir yang ada pada lafal `aqradhuu kembali pada laki-laki dan perempuan, karena memprioritaskan kaum laki-laki. Fi'il atau kata kerja di sini diathafkan kepada isim, yaitu kepada shilah alif dan lam, karena sesungguhnya lafal al-mushshaddiqiina wal mushshaddiqaati yang dimasuki alif dan lam sama kedudukannya dengan fi'il yang berada sesudah shilah. Disebutkannya lafal al-qardhu berikut sifatnya sesudah pengertian tashadduq, hal ini memberikan pengertian adanya ikatan di antara lafal-lafal tersebut. Atau dengan kata lain, bahwa orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya itu adalah orang-orang yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik (maka Allah akan melipatgandakan) menurut suatu qiraat dibaca yudha`'af dengan memakai tasydid pada huruf 'ainnya, artinya balasan pinjaman mereka itu akan dilipatgandakan pahalanya (kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak).
19 Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang shiddiiqiin dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.(QS. 57:19)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 19

وَالَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ أُولَئِكَ هُمُ الصِّدِّيقُونَ وَالشُّهَدَاءُ عِنْدَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ وَنُورُهُمْ وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (19

Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang beriman dan mengakui keesaan Allah SWT membenarkan Rasul-rasul Nya, percaya kepada apa yang dibawa mereka dari sisi Tuhan mereka. Mereka itu, menurut penilaian Allah SWT sederajat dengan orang-orang Siddiqin, yaitu orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan orang-orang yang mati syahid di jalan Allah. Bagi mereka pahala yang banyak dan cahaya yang terang benderang menerangi mereka.
Sejalan dengan ini firman Allah SWT:


ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين
Artinya:
Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para Siddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang saleh.
(Q.S. An Nisa': 69)
Adapun orang-orang kafir yang mendustakan alasan-alasan dan tanda-tanda yang menunjukkan keesaan Allah SWT dan kebesaran Rasul Nya, mereka itu adalah penghuni neraka Jahim, kekal dan abadi di dalamnya, tidak akan memisah diri daripadanya.
Sejalan dengan ini firman Allah SWT:


والذين كفروا وكذبوا بآياتنا أولئك أصحاب النار
Artinya:
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami. Mereka itu penghuni neraka.
(Q.S. Al-Baqarah: 39)
20 Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.(QS. 57:20)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hadiid 20 

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ (20

Pada ayat ini Allah SWT menjelaskan kepada manusia bahwa kehidupan dan kesenangan dunia itu, hanyalah seperti mainan dan sesuatu yang lucu, menjadi bahan kelakar antara mereka, serta perhiasan melengkapi dandanan mereka. Mereka berbangga-bangga dengan harta dan keturunan yang dianugerahkan kepada mereka.
Dunia yang sifatnya sementara, hanya beberapa waktu adanya lalu hilang lenyap dan berakhirlah wujudnya, tidak bedanya dengan bumi yang kena hujan lebat lalu menumbuhkan tanaman-tanaman yang mengagumkan para petani, menyebabkan mereka riang bermuka cerah dan merasa gembira. Di dalam keadaan demikian tiba-tiba berubah menjadi kering dan layu, hancur berguguran diterbangkan angin.
Sejalan dengan keadaan seperti tersebut di atas firman Allah SWT:


واضرب لهم مثل الحياة الدنيا كماء أنرلناه من السماء فاختلط به نبات الأرض فأصبح هشيما تذروه الرياح وكان الله على كل شيء مقتدرا
Artinya:
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit; maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatunya.
(Q.S. al-Kahfi: 45)
dan firman Nya:


إنما مثل الحياة الدنيا كماء أنزلناه من السماء فاختلط به نبات الأرض مما يأكل الناس والأنعام حتى إذا أخذت الأرض زخرفها وازينت وظن أهلها أنهم قادرون عليها أتاها أمرنا ليلا أو نهارا فجعلناها حصيدا كأن لم تغن بالأمس
Artinya:
"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu, tanaman-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah di sabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin".
(Q.S. Yunus: 24)
Selanjutnya Allah SWT menjelaskan bahwa di akhirat nanti ada azab keras yang terus-menerus disediakan bagi orang-orang yang sangat mencintai dunia, meninggalkan amal-amal saleh, dan melibatkan dirinya ke dalam kemusyrikan dan penyembahan berhala. Di samping itu ada ampunan dari Allah dan keridaan dari pada Nya dianugerahkan kepada orang-orang yang menyucikan dirinya dari dosa dan maksiat, merendahkan diri kepada Allah dan kembali kepada Nya, taat dan patuh pada segenap perintah dan larangan Nya.
Ayat 20 ini, ditutup dengan satu ketegasan bahwa kehidupan dunia itu, hanyalah kesenangan yang akan lenyap dan hilang serta menipu. Orang-orang yang condong kepada dunia akan tertipu dan terpedaya Mereka menyangka bahwa kehidupan itu, hanyalah di dunia ini, dan tidak ada lagi kehidupan sesudahnya.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [2]
Ayat 1 s/d 20 dari [29]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU