| 41 | Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu.(QS. 56:41) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 41 - 44 
 
 وَأَصْحَابُ  الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ (41) فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ (42)  وَظِلٍّ مِنْ يَحْمُومٍ (43) لَا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ (44 Pada  ayat-ayat ini Allah SWT menyebut Ashabusysyimal, kemudian diulang  kata-kata itu dalam bentuk pertanyaan dengan maksud mencela.
 Kemudian diterangkan azab yang akan menimpa mereka yaitu
 (1) dengan angin panas +bertiup dengan membawa udara yang sangat panas,
 (2) air yang disediakan untuk minuman mereka bukan air yang sejuk, tetapi air mendidih yang panasnya tidak terhingga,
 (3)  awan yang ada di atas mereka berupa gumpalan awan, dari asap api neraka  yang sangat hitam yang tidak menyejukkan dan tidak menyenangkan. Hal  itu sesuai dengan firman Allah.
 
 
 
 انطلقوا إلى ما كنتم به تكذبون  انطلقوا إلى ظل ذي ثلاث شعب لا ظليل ولا يغني من اللهب إنها ترمي بشرر  كالقصر كأنه جمالة صفر ويل يومئذ للمكذبين Artinya: (Dikatakan  kepada mereka pada Hari Kiamat): "Pergilah kamu mendapatkan azab yang  dahulunya kamu mendustakannya. Pergilah kamu mendapatkan naungan yang  mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi dan tidak pula menolak  nyala api neraka". Sesungguhnya mereka itu melontarkan bunga api sebesar  dan setinggi istana, seolah-olah ia iringan unta yang kuning.  Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang  mendustakan".
 (Q.S. Al-Mursalat: 29-34)
 Angin samum yang panas  luar biasa dan awan hitam yang juga menambah suasana panas yang sangat  luar biasa itulah yang menyebabkan mereka merasa haus dan dahaga yang  tak ada tara bandingannya dan yang sudah tak tertahankan lagi, yang  memaksa mereka untuk minum sebanyak-banyaknya walaupun air yang diminum  itu adalah air yang panas dan mendidih bagaikan lumeran timah dan  tembaga. Dan dengan demikian, semakin bertubi-tubilah penderitaan siksa  dan azab yang mereka rasakan.
 |  | 
   | 42 | Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih,(QS. 56:42) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 42 
 
  فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ (42  (Dalam angin yang amat panas) yaitu angin panas dari neraka, panas angin  itu dapat menembus sampai ke pori-pori (dan air panas yang mendidih)  yang panasnya tak terperikan.
 |  | 
   | 43 | dan dalam naungan asap yang hitam.(QS. 56:43) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 43 
 
  وَظِلٍّ مِنْ يَحْمُومٍ (43  (Dan dalam naungan asap yang hitam) mereka diliputi oleh asap yang sangat hitam.
 
 |  | 
   | 44 | Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.(QS. 56:44) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 44 
 
  لَا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ (44  
 (Tidak sejuk) tidak sebagaimana naungan yang biasanya (dan tidak menyenangkan) tidak baik pemandangannya.
 |  | 
   | 45 | Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah.(QS. 56:45) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 45 - 48 
 
 إِنَّهُمْ  كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُتْرَفِينَ (45) وَكَانُوا يُصِرُّونَ عَلَى  الْحِنْثِ الْعَظِيمِ (46) وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا  تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ (47) أَوَآبَاؤُنَا  الْأَوَّلُونَ (48 Dalam ayat-ayat ini diterangkan oleh Allah SWT,  apa sebabnya mereka golongan kiri itu menerima siksa yang sedemikian  pedihnya. Dahulu, sewaktu mereka hidup di dunia semestinya mereka wajib  beriman kepada Allah dengan menjalankan pelbagai amal saleh serta  menjauhkan larangan Tuhannya, tetapi yang mereka jalankan adalah  sebaliknya, yaitu:
 a. mereka hidup bermewah-mewah.
 b. mereka tidak berhenti-hentinya mengerjakan dosa besar
 c. mereka mengingkari adanya hari berbangkit.
 |  | 
   | 46 | Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar.(QS. 56:46) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 46 
 
  وَكَانُوا  يُصِرُّونَ عَلَى  الْحِنْثِ الْعَظِيمِ (46  (Dan mereka terus menerus mengerjakan dosa) melakukan perbuatan dosa (yang besar) yaitu perbuatan menyekutukan Allah.
 
 |  | 
   | 47 | Dan mereka selalu mengatakan: `Apakah apabila  kami mati dan menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah sesungguhnya  kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?,(QS. 56:47) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 47 
 
  وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا  مِتْنَا وَكُنَّا  تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ (47   
 (Dan mereka selalu mengatakan, "Apabila kami mati dan menjadi tanah  dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan  dibangkitkan?) kedua huruf Hamzah pada dua tempat dapat dibaca Tahqiq  dan dapat pula dibaca Tas-hil. |  | 
   | 48 | Apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?`(QS. 56:48) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 48 
 
  أَوَآبَاؤُنَا  الْأَوَّلُونَ (48  (Apakah bapak-bapak kami yang terdahulu dibangkitkan pula?") lafal  Awa huruf Wawunya dibaca Fat-hah, sedangkan huruf Hamzahnya menunjukkan  kata tanya, Hamzah atau kata tanya pada ayat ini dan pada ayat  sebelumnya mengandung arti Istib'ad, artinya jauh dari kemungkinan; ini  berdasarkan keyakinan mereka yang tidak mempercayainya. Tetapi menurut  suatu qiraat huruf Wawu dibaca Sukun sehingga bacaannya menjadi Au  karena di'athafkan kepada Inna dan Isimnya secara Mahall.
 |  | 
   | 49 | Katakanlah: `Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,(QS. 56:49) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 49 - 50 
 
 قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ (49) لَمَجْمُوعُونَ إِلَى مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ (50 Berhubung  dengan ejekan dan cemoohan mereka itu, Allah SWT memerintahkan kepada  Rasulnya supaya memberikan jawaban yang tegas dan tandas, bahwa  sesungguhnya nenek-moyang mereka yang mereka anggap mustahil dapat  dibangkitkan dan anak cucu mereka yang terkemudian yang mereka anggap  tidak akan di bangkitkan, pasti benar semuanya akan dikumpulkan di  padang mahsyar pada hari yang sudah ditentukan.
 Dan tidak ragu-ragu  lagi bahwa berkumpulnya suatu bilangan umat yang tidak terkira banyaknya  itu lebih menakjubkan lagi dari pada kebangkitan itu sendiri.
 Dalam ayat yang sama maksudnya Allah SWT berfirman:
 
 
 
 فإنما هي زجرة واحدة فإذا هم بالساهرة Artinya: Sesungguhnya  pengambilan itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja, maka dengan  serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi.
 (Q.S. An Nazi'at: 13, 14)
 |  | 
   | 50 | benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.(QS. 56:50) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 50 
 
  لَمَجْمُوعُونَ إِلَى مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ (50  (benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu) atau waktu yang tertentu (pada hari yang dikenal) yaitu pada hari kiamat
 |  | 
   | 51 | Kemudian sesungguhnya kamu hai orang yang sesat lagi mendustakan,(QS. 56:51) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 51 - 55 
 
 ثُمَّ  إِنَّكُمْ أَيُّهَا الضَّالُّونَ الْمُكَذِّبُونَ (51) لَآكِلُونَ مِنْ  شَجَرٍ مِنْ زَقُّومٍ (52) فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ (53)  فَشَارِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيمِ (54) فَشَارِبُونَ شُرْبَ الْهِيمِ  (55 Kemudian Allah SWT menjelaskan kepada mereka yang sesat, yang  senantiasa mengerjakan dosa besar dengan mendustakan para Rasul-rasul  dan mengingkari hari kebangkitan dan hari pembalasan, bahwa benar-benar  mereka akan memakan buah pohon zaqqum, dan karena perasaan lapar yang  tak terhingga, bukan satu dua buah zaqqum yang dimakannya, melainkan  mereka memakan sepenuh perutnya tersebut; dan karena perasaan haus dan  dahaga yang tidak tertahankan lagi, maka mereka kembali minum air yang  sangat panas bagaikan cairan timah dan tembaga yang mendidih, namun  mereka tetap minum terus bagaikan minumnya unta yang sangat haus dan  sangat dahaga.
 |  | 
   | 52 | benar-benar akan memakan pohon zaqqum,(QS. 56:52) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 52 
 
  لَآكِلُونَ مِنْ   شَجَرٍ مِنْ زَقُّومٍ (52  (Benar-benar akan memakan pohon zaqqum) lafal Min zaqquum menjadi Bayan dari lafal Min Syajarin.
 |  | 
   | 53 | dan akan memenuhi perutmu dengannya.(QS. 56:53) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 53 
 
 فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ (53   
 (Maka kalian akan memenuhi dengannya) dengan pohon zaqqum itu (perut-perut kalian).
 
 
 |  | 
   | 54 | Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.(QS. 56:54) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 54 
 
   فَشَارِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيمِ (54  (Sesudah itu kalian minum) yakni sesudah memakan buah pohon zaqqum itu (air yang sangat panas).
 |  | 
   | 55 | Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.(QS. 56:55) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 55 
 
 فَشَارِبُونَ شُرْبَ الْهِيمِ   (55   (Maka kalian minum seperti minumnya) dapat dibaca Syarba, atau  Syurba, dalam keadaan Nashab karena menjadi Mashdar (unta yang kehausan)  maksudnya, bagaikan unta yang sedang kehausan. Lafal Al Hiim adalah  bentuk jamak dari lafal Haiman untuk jenis jantan, dan untuk jenis  betina dikatakan Haimaa; wazannya sama dengan lafal 'Athsyaan dan  'Athsyaa.
 |  | 
   | 56 | Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan`.(QS. 56:56) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 56 
 
 هَذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّينِ (56 Dalam  ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa buah pohon zaqqum dan minuman air  yang sangat panas itu adalah hidangan pertama yang disediakan untuk  golongan kiri tersebut.
 Bayangkanlah betapa penderitaan mereka setelah mereka jadi penghuni neraka.
 Demikianlah gambaran cemoohan Allah SWT terhadap mereka.
 |  | 
   | 57 | Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?(QS. 56:57) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 57 
 
 نَحْنُ خَلَقْنَاكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ (57 Dalam  ayat ini Allah SWT menciptakan manusia dari tiada sama sekali. Bukankah  hal tersebut suatu dalil yang tak dapat dibantah lagi tentang kekuasaan  Allah? Dan hal tersebut bukankah suatu dalil yang kuat bahwa Allah Maha  Kuasa untuk menghidupkan kembali manusia dari kuburnya setelah ia mati,  dan hancur tulang belulangnya?
 Hal tersebut adalah suatu kenyataan  yang tidak dapat dibantah lagi tentang adanya Hari Kiamat, hari  kebangkitan manusia dari dalam kuburnya; dan hal tersebut adalah  merupakan penolakan atas anggapan orang-orang kafir dan orang-orang yang  tidak mempercayai adanya Hari Kiamat, yang ucapan mereka digambarkan  pada ayat lain:
 
 
 
 أئذا متنا وكنا ترابا وعظاما أإنا لمبعوثون Artinya: Dan  mereka selalu mengatakan: "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah  dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan  dibangkitkan kembali?".
 (Q.S. Al-Waqi'ah: 47)
 |  | 
   | 58 | Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.(QS. 56:58) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 58 - 59 
 
 أَفَرَأَيْتُمْ مَا تُمْنُونَ (58) أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ (59 Allah  menekankan lagi berupa pertanyaan bagaimana mereka dapat memproses  kejadian air mani (sperma) yang dipancarkan ke dalam rahim? Merekakah  yang memproses air mani itu menjadi manusia yaitu tubuh yang lengkap  dengan badan, kepala, kaki dan tangan, yang dilengkapi pula dengan mata,  hidung, mulut dan telinga ataukah Allah yang menciptakannya?
 Pastilah  mereka tidak dapat menjawab kecuali mengakui bahwa sebenarnya Allahlah  yang menyebabkan air mani tersebut menjadi manusia, dan Allah pulalah  yang menentukan apakah air mani tersebut menjadi manusia pria atau  wanita; demikian pula, hanyalah Allah sajalah yang menetapkan berapa  umur manusia tersebut.
 Bukankah Allah SWT yang berkuasa menciptakan  manusia pertama kalinya, juga Maha Kuasa menghidupkannya kembali sesudah  matinya, dengan membangkitkannya pada Hari Kiamat untuk menerima  balasan sesempurna-sempurnanya.
 |  | 
   | 59 | Kamukah yang menciptakannya, atau Kami-kah yang menciptakannya?(QS. 56:59) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah 59 
 
 أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ (59  (Kamukah) dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca Tas-hil (yang  menciptakannya) yakni air mani itu kemudian menjadi manusia (atau Kami  kah yang menciptakannya?)
 |  | 
   | 60 | Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan,(QS. 56:60) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 60 - 61 
 
 نَحْنُ  قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ (60) عَلَى  أَنْ نُبَدِّلَ أَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِي مَا لَا تَعْلَمُونَ (61 Ayat ini menjelaskan, bahwa sesungguhnya Allah SWT menentukan  kematian manusia, dan bahkan Ia telah menetapkan waktu tertentu bagi  kematian setiap manusia, yang semuanya itu ditentukan dan ditetapkan  menurut kehendak-Nya, suatu hal yang mengandung hikmah dan kebijaksanaan  yang tak dapat diketahui oleh manusia. Ketentuan dan ketetapan Allah  SWT dalam menciptakan atau mematikan seseorang tidaklah dapat  dipengaruhi atau dihalang-halangi oleh siapa pun. Demikian juga Allah  SWT Maha kuasa untuk menggantikan suatu umat dengan umat yang lain yang  serupa dan Maha Kuasa melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh  manusia, antara lain membangkitkan manusia kembali dari kuburnya, tak  dapat manusia mengetahui kapan terjadinya.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar