| 81 | Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al quran ini?,(QS. 56:81) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 81 - 82 
 
 أَفَبِهَذَا الْحَدِيثِ أَنْتُمْ مُدْهِنُونَ (81) وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ (82 Dalam  ayat ini, Allah mencela orang-orang yang meremehkan Alquran, yang  memandangnya sebagai ucapan manusia biasa, mereka itu juga mencemoohkan  orang-orang yang berpegang kepada Alquran tetapi tidak membelanya bila  ada orang-orang yang menghinanya.
 Selanjutnya Allah SWT mencela  manusia yang tidak mensyukuri nikmat-nikmat Tuhan yang dikaruniakan  kepada mereka, malah nikmat-nikmat tersebut mereka sambut dengan  mendustakannya.
 Dalam ayat yang lain yang sama maksudnya Allah berfirman:
 
 
 
 وما كان صلاتهم عند البيت إلا مكاء وتصدية Artinya: Salat mereka di sekitar Baitullah itu tidak lain hanyalah siulan dan tepukan tangan.
 (Q.S. Al-Anfal: 35)
 |  | 
   | 82 | Kamu (mengganti) rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah).(QS. 56:82) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  82 
 
 وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ (82  (Kalian menjadikan rezeki yang diberikan kepada kalian) yaitu berupa  air hujan; kalian membalasnya (dengan mendustakan) rezeki yang diberikan  Allah kepada kalian berupa air hujan itu karena kalian telah  mengatakan, "Kami di beri hujan oleh bintang anu".
 
 Imam  Muslim meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas  radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, “Orang-orang mendapat siraman hujan  pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, (maka Nabi shallallahu  'alaihi wa sallam bersabda), “Pada pagi hari ini di antara manusia ada  yang bersyukur dan ada yang kufur.” Mereka (yang bersyukur) berkata,  “Ini adalah rahmat (dari Allah).” Sebagian mereka (yang kufur) berkata,  “Sungguh, bintang ini dan itu telah benar.” Maka turunlah ayat ini, “Maka aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sampai ayat, “Dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan-Nya.”
 Imam  Nawawi berkata, “Syaikh Abu ‘Amr rahimahullah, yakni Ibnu Shalaah  berkata, “Bukanlah maksudnya, bahwa semua ayat ini turun berkenaan  ucapan ‘benar bintang ini dan itu’, karena perkara tentang itu dan  tafsirnya tidak menghendaki demikian, bahkan hanya turun berkenaan  firman Allah Ta’ala, “Dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan-Nya.”  (Terj. Al Waaqi’ah: 82) Selebihnya turun tidak berkenaan dengan itu,  akan tetapi bersamaan waktu turunnya sehingga disebutkan semuanya karena  sebab itu.” Syaikh Abu ‘Amr rahimahullah juga berkata, “Di antara hal  yang menunjukkan demikian adalah bahwa pada sebagian riwayat dari Ibnu  Abbas radhiyallahu 'anhuma tentang hal ini terbatas pada bagian ini  (ayat 82) saja.”
 
 Yaitu  karena menyandarkan turunnya hujan kepada bintang ini dan itu, padahal  hujan turun karena karunia Allah dan rahmat-Nya. Hal ini sama saja  mendustakan dan mengkufuri nikmat Allah karena menyandarkan nikmat  kepada selain yang memberinya. Oleh karena itu, mengapa kamu tidak  bersyukur kepada Allah atas ihsan-Nya kepada kamu karena telah  menurunkan kepadamu karunia-Nya, padahal sikap kufur dan mendustakan  dapat mencabut nikmat itu dan menggantinya dengan azab.
 |  | 
   | 83 | Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,(QS. 56:83) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 83 - 85 
 
 فَلَوْلَا  إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ (83) وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ (84)  وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلَكِنْ لَا تُبْصِرُونَ (85 Ayat-ayat  ini menjelaskan betapa ngerinya kalau nyawa manusia sudah sampai  ditenggorokannya; keluarga-keluarga yang hadir datang hanya untuk  melihat dan menyaksikan peristiwa tersebut sebagai pertemuan terakhir.
 Dalam  peristiwa tersebut, mereka tidak dapat menyaksikan malaikat yang  merenggut nyawanya, padahal ia berada lebih dekat kepadanya dari pada  keluarganya.
 Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap insan tidak  dapat mempertahankan rohnya dari renggutan malaikat maut. Ini suatu  bukti bahwa baik roh maupun jasad bukan milik manusia.
 |  | 
   | 84 | padahal kamu ketika itu melihat,(QS. 56:84) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  84 
 
 وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ (84 (Padahal kalian) hai orang-orang yang menghadiri saat kematian (ketika  itu melihat) kapada orang yang sedang mengalami kematiannya.
 
 
 |  | 
   | 85 | dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,(QS. 56:85) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  85 
 
   وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلَكِنْ لَا تُبْصِرُونَ (85 (Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kalian) yakni melalui  pengetahuan-Ku. (Tetapi kalian tidak melihat) kalian tidak mengetahui  hal tersebut, lafal Tubshiruuna ini diambil dari lafal Bashiirah yang  artinya melihat.
 |  | 
   | 86 | maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?(QS. 56:86) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 86 - 87 
 
 فَلَوْلَا إِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ (86) تَرْجِعُونَهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (87 Ayat-ayat  ini menerangkan tentang manusia yang sedang menghadapi sekarat maut  itu, mereka dalam keadaan sama sekali tidak berdaya, dan manakala mereka  mempunyai kesanggupan dan kemampuan, tentulah mereka dapat menahan  nyawa mereka ketika sampai di tenggorokan, untuk mengembalikannya kepada  keadaan semula seperti ketika keadaan sehat walafiat.
 Anggapan  mereka bahwa hari kebangkitan dan pembalasan semuanya itu tidak ada.  Kenyataannya mereka tidak berdaya menahan rohnya ketika sampai di  tenggorokannya, namun mereka membangkang.
 |  | 
   | 87 | Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?,(QS. 56:87) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  87 
 
 تَرْجِعُونَهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (87 (Kalian mengembalikan nyawa itu) maksudnya, mengembalikannya ke dalam  tubuh kalian sendiri sesudah nyawa itu mencapai kerongkongan? (jika  kalian adalah orang-orang yang benar) di dalam pengakuan kalian itu.  Lafal Falaulaa yang kedua mengukuhkan makna lafal Laulaa pertama.  Sedangkan lafal Idzaa yang terkandung di dalam lafal Hiinaidzin menjadi  Zharaf bagi lafal Tarji'uuna yang bergantung kepadanya kedua Syarat  tersebut. Makna ayat, mengapa kalian tidak mengembalikan nyawa kalian  sendiri ke dalam tubuh kalian, jika kalian tidak mempercayai adanya hari  berbangkit dan kalian benar-benar meniadakannya? Yakni hendaknya kalian  meniadakan pula kematian itu sebagai pengganti dari ketidakpercayaan  kalian kepada adanya hari berbangkit.
 |  | 
   | 88 | Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah),(QS. 56:88) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 88 - 94 
 
 فَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ (88) فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ  وَجَنَّةُ نَعِيمٍ (89) وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ  (90) فَسَلَامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ (91) وَأَمَّا إِنْ كَانَ  مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ (92) فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ (93)  وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ (94  Dalam ayat ini dijelaskan keadaan manusia setelah meninggal dunia. Mereka itu terbagi atas 3 golongan yaitu:
 1. Golongan orang-orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah  (Al Muqarrabin)  dengan mengerjakan pelbagai macam ibadat dan meninggalkan segala  larangan Nya. Mereka ini akan mendapat kemenangan dan kegembiraan serta  memperoleh rezeki yang luas dan macam-macam nikmat, antara lain berupa  surga tempat kediaman mereka, di mana mereka akan menikmati di dalamnya  segala sesuatu yang belum pernah dipandang oleh mata, didengar oleh  telinga, dan terlintas di hati.
 2. Golongan kanan yakni (  Al Abrar  atau  Ashabul Yamin  ) yang akan menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya. Mereka itu  akan disambut dengan gembira oleh para malaikat sambil menyampaikan  salam dari teman-teman mereka dari kalangan  Ashabul Yamin.
 Dalam ayat lain, yang sama maksudnya Allah berfirman:
 
 
 إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا تتنزل عليهم الملائكة ألا تخافوا ولا  تحزنوا وأبشروا بالجنة التي كنتم توعدون نحن أولياؤكم في الحياة الدنيا  وفي الآخرة ولكم فيها ما تشتهي أنفسكم ولكم فيها ما تدعون نزلا من غفور  رحيم Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"  kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun  kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan  janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh)  surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah  pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya  kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya  apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha  Pengampun lagi Maha Penyayang.
 (Q.S. Fussilat: 30-32)
 3. Golongan orang-orang kafir (  Ashabusysyimal  ) ialah yang mendustakan Allah dan Rasul Nya, sehingga mereka tersesat  dari jalan yang lurus dan akan menerima catatan amalnya dengan tangan  kirinya. Mereka akan ditempatkan dalam api neraka yang berkobar-kobar  nyalanya, diberi minum air yang sangat panas, dan makan buah  zaqqum  sehingga menghancurkan isi perut dan seluruh kulit badan mereka.
 |  | 
   | 89 | maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta syurga kenikmatan.(QS. 56:89) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  89 
 
  فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ  وَجَنَّةُ  نَعِيمٍ (89  (Maka dia memperoleh ketenteraman) dia mendapatkan ketenangan (dan  rezeki) yang baik (serta surga yang penuh dengan kenikmatan) apakah  jawab ini bagi lafal Amma ataukah bagi In, ataukah menjadi Jawab bagi  kedua-duanya?, sehubungan dengan masalah ini ada beberapa pendapat.
 |  | 
   | 90 | Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,(QS. 56:90) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  90 
 
 وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ  (90 (Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan).
 
 Menurut  Syaikh As Sa’diy, yaitu mereka yang mengerjakan kewajiban dan  meninggalkan hal yang haram, meskipun terjadi pengurangan pada sebagian  hak yang tidak merusak tauhid dan iman mereka.
 |  | 
   | 91 | maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan.(QS. 56:91) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  91 
 
   فَسَلَامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ (91 (Maka keselamatan bagi kamu) yakni baginya keselamatan dari siksaan  (karena kamu termasuk golongan kanan) karena dia termasuk di antara  mereka.
 |  | 
   | 92 | Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat,(QS. 56:92) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  92 
 
  وَأَمَّا إِنْ كَانَ  مِنَ  الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ (92  (Dan adapun jika dia termasuk golongan orang-orang yang mendustakan lagi sesat).
 
 Yaitu  mereka yang mendustakan kebenaran dan tersesat dari petunjuk.
 |  | 
   | 93 | maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,(QS. 56:93) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  93 
 
 فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ (93  (Maka dia mendapat hidangan air yang sangat panas).
 
 
 |  | 
   | 94 | dan dibakar di dalam neraka.(QS. 56:94) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  94 
 
   وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ (94 (Dan dibakar di dalam neraka Jahim).
 
 Yang  mengepung mereka, dimana apinya membakar sampai ke hati, dan apabila  mereka meminta minuman karena sangat haus, maka mereka mereka diberi  minuman seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah (lihat Al  Kahfi: 29).
 |  | 
   | 95 | Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.(QS. 56:95) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Waaqi'ah 95 - 96 
 
 إِنَّ هَذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ (95) فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ (96)  Ayat-ayat ini menerangkan bahwa segala sesuatu yang telah diungkapkan  dalam surah ini, baik yang mengenai hal-hal yang berhubungan dengan hari  kebangkitan yang mereka dustakan itu maupun yang bertalian dengan  bukti-bukti yang menunjukkan kebenaran adanya hal-hal yang akan terjadi  setelah hart kebangkitan yaitu yang berkaitan dengan nikmat-nikmat Tuhan  yang akan diterima oleh golongan (  muqarrabin  )  Ashabul Yamin  dan siksaan Tuhan yang akan menimpa golongan  Ashabusysyimal  , semua itu adalah berita yang meyakinkan yang tidak mengandung sedikitpun hal-hal yang diragukan.
 Berhubung dengan itu, manusia diperintahkan oleh Allah supaya  memperbanyak ibadat dan amal saleh, antara lain dengan membaca tasbih,  untuk mengagungkan Allah SWT. Tuhan yang Mana Agung.
 Dalam hubungan ayat ini terdapat hadis Nabi yang berbunyi:
 
 
 
  ولما نزلت على رسول الله صلى الله عليه وسلم: فسبح باسم ربك العظيم, قال:  اجعلوها في ركوعكم, ولما نزلت: سبح اسم ربك الأعلى, قال: اجعلوها في سجودكم  Artinya: "Tatkala turun ayat  Fasabbih Bismirabbikal 'Azim,  kepada Rasulullah, beliau bersabda: "Jadikanlah bacaan Tasbih pada saat kamu ruku' (yaitu dengan membaca  Subhanarabbi Al 'Azim  )", dan tatkala turun ayat  sabbihismarabbikal A'la  Rasulullah bersabda: "Jadikanlah bacaan Tasbih ini ketika kamu sujud (yaitu dengan membaca  Subhanarabbi Al A'la  )"
 (H.R. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari Ukbah bin Amir Al-Juhani)
 |  | 
   | 96 | Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.(QS. 56:96) | 
   |  | 
   |  | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Waaqi'ah  96 
 
  فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ (96 (Maka bertasbihlah kamu dengan menyebut nama Rabbmu Yang Maha Besar) penafsirannya sebagaimana yang telah
 lalu
 
 Maka  Mahasuci Allah Tuhan kita Yang Mahaagung dari apa yang diucapkan  orang-orang yang zalim dan ingkar dengan ketinggian yang besar, dan  segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam dengan pujian yang banyak,  baik lagi diberkahi.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar