| 1 | Bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan  apa yang di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan  semua puji-pujian; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. 64:1) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 1 
 
 يُسَبِّحُ  لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ  الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (1 Pada ayat ini Allah  SWT menerangkan bahwa apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi  menunjukkan kesucian Allah SWT dan kesempurnaan-Nya serta semua makhluk  itu tunduk dan menyerah kepada Nya. Dialah Maharaja diraja yang  berwenang berbuat sesuai dengan kehendaknya terhadap semua yang ada,  berhak dipuji atas penciptaan-Nya, karena Dia sumber segala kebaikan,  melimpah ruah kebaikan, melimpah ruah keberkatan dan keagungan. Kuasa  atas segala sesuatu, apa yang dikehendaki-Nya pasti berwujud dan menjadi  kenyataan tanpa ada yang dapat menghalangi-Nya dan apa yang tidak  dikehendaki-Nya tidak akan ada.
 |  | 
   | 2 | Dialah yang menciptakan kamu maka diantara  kamu ada yang kafir dan diantaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha  Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. 64:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 2 
 
 هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكُمْ مُؤْمِنٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (2 Dalam  ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia-lah yang menciptakan semua  yang ada menurut kehendak-Nya sebagaimana dalam ayat yang lain Allah  berfirman:
 
 Artinya:اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ (62
 Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. (Q.S Az Zumar: 62)
 Sebagian  dari manusia itu memilih kekafiran yang bertentangan dengan fitrahnya  dan sebahagian lagi memilih iman sesuai dengan tuntutan fitrahnya,  sebagaimana sabda Nabi SAW:
 
 Artinya:كل مولود يولد على الفطرة فابواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه
 Tiap-tiap  anak dilahirkan menurut fitrahnya. Ibu bapaknyalah yang menjadikan ia  Yahudi, Nasrani atau Majusi. (HR Abu Ya'la Tabrani dan Baihaqi dari  Aswad bin Sari)
 Andai kata manusia itu mau kembali memikirkan  kejadiannya dan kejadian yang ada pada mayapada ini, pasti cukup menjadi  jaminan bagi manusia untuk kembali kepada yang hak dengan memilih iman,  dan mensyukuri nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya. Tetapi  manusia itu tidak sadar dan tidak insaf atas semuanya itu, sehingga  terjadilah perpecahan, berpuak-puak, mengingkari Tuhan yang  menciptakannya serta nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya.  Selayaknyalah manusia itu menginsafi bahwa Allah itu melihat segala yang  dikerjakannya, dan di akhirat nanti Dia membalas perbuatannya. Yang  baik dibalas dengan surga dan yang jahat dengan siksaan dan dimasukkan  ke dalam neraka Jahanam, sejahat-jahat tempat kediaman; sebagaimana  dalam ayat lain Allah berfirman:
 
 Artinya:إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا (66
 Sesungguhnya neraka Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (Q.S Al Furqan: 66)
 |  | 
   | 3 | Dia menciptakan langit dan bumi dengan  (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu,  dan hanya kepada-Nya-lah kembali (mu).(QS. 64:3) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 3 
 
 خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ (3 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi  itu dengan tujuan yang benar penuh kebijaksanaan dan menjamin  kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan Dia pulalah yang menjadikan manusia  itu dengan bentuk yang sebagus-bagusnya, berbeda dengan makhluk yang  lain seperti kerbau, sapi dan sebagainya. Kepada-Nyalah akan kembali  semua makhluk di Hari Kiamat dan mempertanggungjawabkan segala  perbuatannya di dunia lalu mendapat balasan yang setimpal, sebagaimana  dalam ayat lain Allah berfirman
 
 Artinya:وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (281
 Dan  peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu  itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri  diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya,  sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan). (Q.S Al Baqarah:  281)
 |  | 
   | 4 | Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa  yang ada di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang  kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.(QS. 64:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 4 
 
 يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (4 Dalam  ayat ini, Allah SWT menyatakan bahwa Dia Maha Mengetahui apa yang ada  di langit dan di bumi. Tidak satu pun yang tersembunyi bagi-Nya. Dialah  yang mengatur yang ada, sesuai dengan ilmu-Nya yang luas dan  kekuasaan-Nya yang mencakup dan meliputi segala sesuatunya menurut  kehendak-Nya, sebagaimana ayat lain Allah berfirman:
 
 Artinya:إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (82
 Sesungguhnya  perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata  kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia". (Q.S Yasin: 82)
 Allah SWT  mengetahui segala sesuatu, baik yang dirahasiakan apa lagi yang nampak  nyata. Maka seyogianyalah manusia itu berbuat sesuai dengan apa yang  digariskan agama Allah yang dibawa junjungan kita Nabi Besar Muhammad  SAW. yaitu agama Islam, untuk mendapat rida-Nya memperoleh pahala yang  berlipat ganda dan berbahagia dunia dan akhirat.
 Ayat ke 4 ini  ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah itu Maha Mengetahui segala isi  hati, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi-Nya.
 Sejalan dengan ayat ini, firman Allah SWT:
 
 Artinya:إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (62
 Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S Al Ankabut: 62)
 Dalam ayat lain pula Allah berfirman:
 
 Artinya:عَمِلُوا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (23
 Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (Q.S Luqman: 23)
 |  | 
   | 5 | Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang  kafir) berita orang-orang kafir dahulu? Maka mereka telah merasakan  akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh azab yang  pedih.(QS. 64:5) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 5 
 
 أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ فَذَاقُوا وَبَالَ أَمْرِهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (5 Allah  SWT memperingatkan orang-orang musyrik penduduk Mekah tentang  kejadian-kejadian yang telah dialami oleh orang-orang yang mengingkari  rasul-rasul sebelum mereka, seperti kaum Nuh, kaum Hud, kaum Saleh dan  lainnya atas pengingkaran dan pembangkangan mereka secara  terang-terangan. Kepada mereka telah ditimpakan azab dan siksa dari  Allah yang bermacam-macam bentuknya. Ada yang berupa banjir yang  menenggelamkan dan merusak apa yang ada di atas bumi, ada yang berupa  angin topan yang menerbangkan dan menghancurkan bangunan-bangunan tempat  tinggal mereka dan lain sebagainya.
 |  | 
   | 6 | Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya  telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka (membawa)  keterangan-keterangan lalu mereka berkata:` Apakah manusia yang akan  memberi petunjuk kepada kami? `, Lalu mereka ingkar dan berpaling; dan  Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(QS. 64:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 6 
 
 ذَلِكَ  بِأَنَّهُ كَانَتْ تَأْتِيهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالُوا  أَبَشَرٌ يَهْدُونَنَا فَكَفَرُوا وَتَوَلَّوْا وَاسْتَغْنَى اللَّهُ  وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (6 Allah SWT menerangkan bahwa  sebab-sebab ditimpakan azab kepada umat terdahulu itu, ialah karena  kecerobohan mereka dengan mendustakan rasul-rasul sesudah mereka diberi  keterangan yang jelas, diperlihatkan mukjizat-mukjizat nyata. Mereka  berkata, "Satu hal yang ajaib bahwa orang yang akan memberi petunjuk  kepada kami ialah manusia biasa yang tidak mempunyai sedikitpun  kelebihan dari kami. Ia tidak mempunyai pikiran lebih unggul dari kami,  tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk menundukkan kami. Di dalam  ayat yang lain yang bersamaan artinya Allah berfirman:
 
 Artinya:فَقَالُوا أَبَشَرًا مِنَّا وَاحِدًا نَتَّبِعُهُ
 Maka mereka berkata: "Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita?". (Q.S Al Qamar: 24)
 Mereka  tidak mengetahui bahwa nabi-nabi dan rasul-rasul itu adalah orang-orang  yang telah dipilih oleh Allah SWT menurut kehendak-Nya sebagaimana  diterangkan dalam ayat lain yang berbunyi:
 
 Artinya:اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ
 Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. (Q.S Al An'am: 124)
 Setelah  keingkaran mereka berkepanjangan, pembangkangan mereka berlarut-larut,  maka Allah SWT membinasakan mereka. Allah tidak memerlukan mereka, serta  tidak mempunyai kepentingan sedikitpun kepada mereka. Dia Maha Kuasa,  tidak mempunyai keperluan sedikitpun kepada sesuatu. Maha Terpuji atas  segala hikmah kebijaksanaan yang telah ditetapkan kepada makhluk-Nya.
 |  | 
   | 7 | Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka  sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah:` Memang, demi Tuhanku,  benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu  apa yang telah kamu kerjakan. `Yang demikian itu adalah mudah bagi  Allah.(QS. 64:7) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 7 
 
 زَعَمَ  الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا قُلْ بَلَى وَرَبِّي  لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى  اللَّهِ يَسِيرٌ (7 Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa  orang-orang musyrik beranggapan bahwa tidak akan ada hari barbangkit,  hari perhitungan dan hari pembalasan. Anggapan mereka ini diungkapkan  juga dalam ayat yang berbunyi:
 
 Artinya:قَوْلُهُمْ أَئِذَا كُنَّا تُرَابًا أَئِنَّا لَفِي خَلْقٍ
 Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?. (Q.S Ar Ra'd: 5)
 dan dalam ayat yang berbunyi:
 
 Artinya:قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ (78
 Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?. (Q.S Yasin: 78)
 Anggapan  orang-orang musyrik yang salah itu ditolak dengan tegas bahwa hari  berbangkit dan hari pembalasan itu pasti ada, dan semua manusia  dihidupkan kembali pada hari itu, lalu diberitakan semua yang pernah  mereka perbuat di dunia sampai kepada yang sekecil-kecilnya untuk  dihisab dan diberi balasan. Yang demikian ini bagi Allah sangat mudah  dan tidak ada kesulitan sama sekali.
 Firman Allah:
 
 Artinya:قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ (79
 Katakanlah:  "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama.  Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk." (Q.S Yasin: 79)
 dan firman-Nya dalam ayat yang lain berbunyi:
 
 Artinya:وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ
 Dan  orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang  kepada kami". Katakanlah; "Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui  yang gaib". (Q.S Saba': 3)
 |  | 
   | 8 | Maka berimanlah kamu kepada Allah dan  Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al quran) yang telah Kami turunkan. Dan  Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. 64:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 8 
 
 فَآمِنُوا  بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا وَاللَّهُ بِمَا  تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ(8  
 Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan pengingkaran  orang-orang yang mengingkari kebangkitan dan bahwa hal itu sama saja  mereka kafir kepada Allah dan ayat-ayat-Nya, maka Allah Subhaanahu wa  Ta'aala memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk melakukan sesuatu yang dapat  menjaga seseorang dari kebinasaan dan kesengsaraan, yaitu beriman  kepada Allah, Rasul-Nya dan kitab-Nya.   Beriman kepada Allah, Rasul-Nya dan kitab-Nya menghendaki keyakinan  yang pasti serta beramal terhadap konsekwensi dari pembenaran itu berupa  mengerjakan perintah dan menjauhi larangan.    Allah Subhaanahu wa Ta'aala menamai kitab-Nya dengan “cahaya” karena  keadaannya yang menyinari gelapnya kebodohan dan kesesatan, dan  dengannya seseorang dapat berjalan di tengah kegelapan-kegelapan itu.   Lalu Dia akan membalas amalmu yang baik dan yang buruk.
 |  | 
   | 9 | (Ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah  mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan (untuk dihisab), itulah hari  (waktu itu) dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang  beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh niscaya Allah akan  menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam syurga yang  mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya  selama-lamanya. Itulah keberuntungan yang besar.(QS. 64:9) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 9 
 
 يَوْمَ  يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ وَمَنْ  يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ  وَيُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ  فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (9 Dalam ayat ini Allah  SWT menjelaskan bahwa pada Hari Kiamat nanti Dia akan mengumpulkan  orang-orang terdahulu dan orang-orang yang datang kemudian di suatu  lapangan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat yang berbunyi:
 
 Artinya:ذَلِكَ يَوْمٌ مَجْمُوعٌ لَهُ النَّاسُ وَذَلِكَ يَوْمٌ مَشْهُودٌ (103
 Hari  Kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk  (menghadapi)-Nya dan hari itu adalah satu hari yang disaksikan (oleh  segala makhluk). (Q.S Hud: 103)
 dan dalam ayat lain yang berbunyi:
 
 Artinya:قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ (49) لَمَجْمُوعُونَ إِلَى مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ (50
 Katakanlah:  "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang  terkemudian, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari  yang dikenal. (Q.S Al Waqi'ah: 49-50)
 Pada hari itulah nanti akan  diteliti dan dibalas amal yang telah dilakukan setiap manusia di dunia  ini. Semua amal, baik berupa kesalahan atau kebenaran, akan terungkap  pada hari itu. Hari itulah yang dinamakan hari "Tagabun". Orang-orang  kafir yang telah menukar kehidupan akhirat dengan dunia yakni memilih  kelezatan dunia dari kenikmatan akhirat, merugilah mereka dan tak akan  memperoleh keuntungan sedikitpun. Sedangkan orang-orang mukmin yang  telah mengorbankan dirinya untuk memperoleh surga, mereka itulah yang  beruntung dan tak akan merugi sedikitpun. Di dalam suatu hadis sahih  dijelaskan sebagai berikut:
 
 Artinya:ما من عبد يدخل الجنة إلا أري مقعده من النار لو أساء ليزداد شكرا وما من عبد يدخل الجنة إلا أري مقعده من الجنة ليزداد حسرة
 Tidak  seorang hambapun yang masuk surga kecuali diperlihatkan tempatnya di  neraka, (apabila ia berbuat jahat) untuk menambah kesyukuran. Dan tidak  seorang hambapun yang masuk neraka melainkan diperlihatkan tempatnya di  surga (andai kata ia berbuat baik) untuk menambah penyesalannya. (lihat  Tafsir Al Maragi hal. 125, juz 28, jilid X)
 Orang-orang yang percaya  kepada Allah dan taat kepada perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya,  niscaya dihapus semua kesalahannya dan semua dosanya, diampuni serta  dimasukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawah  pohon-pohonnya. Mereka kekal tinggal di dalamnya, tidak akan mati, dan  tidak akan keluar dari sana. Yang demikian itu adalah satu keuntungan  dan kebahagiaan yang tiada taranya, karena telah terhindar dari  kebinasaan dan kehancuran. Sejalan dengan ayat ini Allah berfirman dalam  ayat lain:
 
 Artinya:وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ  فَأُولَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَا (75) جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي  مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ مَنْ  تَزَكَّى (76
 Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya  dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka  mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi  (mulia) (yaitu) surga `Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya;  mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih  (dari kekafiran dan kemaksiatan). (Q.S Taha: 75-76)
 |  | 
   | 10 | Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan  ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di  dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.(QS. 64:10) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 10 
 
 وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِينَ فِيهَا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (10 Dalam  ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang mengingkari  keesaan Allah, mendustakan ayat-ayat Alquran yang telah diturunkan  kepada Nabi Muhammad SAW, mereka itulah penghuni neraka. Mereka akan  tinggal kekal di dalamnya, sebagaimana dalam ayat lain Allah berfirman:
 
 Artinya:وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (10
 Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka. (Q.S Al Ma'idah: 10)
 dan firman-Nya dalam ayat lain pula:
 
 Artinya:وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (39
 Adapun  orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu  penghuni neraka mereka kekal di dalamnya. (Q.S Al Baqarah: 39)
 Alangkah  ruginya penghuni neraka itu, karena mereka itu adalah seburuk-buruk  tempat kembali, dan sejahat-jahat tempat tinggal, sebagaimana Allah  menjelaskan dalam ayat lain:
 
 Artinya:إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا (66
 Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (Q.S Al Furqan: 66)
 |  | 
   | 11 | Tidak ada sesuatu mushibahpun yang menimpa  seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada  Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha  Mengetahui segala sesuatu.(QS. 64:11) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 11 
 
 مَا  أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ  يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (11 Dalam ayat  ini Allah SWT menerangkan bahwa apa yang menimpa manusia baik yang  merupakan kelezatan dunia, maupun yang berupa siksa atau kepahitannya,  semuanya itu adalah kada dan kadar yang telah digariskan dan sesuai  dengan kehendak Allah yang telah ditetapkan di muka bumi. Manusia di  dalam usahanya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai yang baik yang  diingininya dan mencegah hal-hal yang berbahaya yang akan menimpa  dirinya. Janganlah ia menyesal dan merasa kecewa apabila ia menemui  hal-hal yang tidak sesuai dengan usaha dan keinginannya, karena yang  demikian itu adalah di luar kemampuannya dan bagaimanapun juga ketentuan  Allah-lah yang akan berlaku dan menjadi kenyataan. Sebagaimana  firman-Nya:
 
 Artinya:قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا
 Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami". (Q.S At Taubah: 51)
 Allah  SWT memberi petunjuk kepada orang yang beriman melapangkan dadanya,  menerima dengan segala senang hati apa yang terjadi pada diri nya, baik  yang sesuai dengan yang diingininya, maupun yang tidak, karena ia yakin  bahwa kesemuanya itu dari Allah SWT, sebagaimana Allah menjelaskannya  dalam ayat yang berbunyi:
 
 Artinya:مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ
 Katakanlah: "Ini semua (datang) dan sisi Allah". (Q.S An Nisa': 78)
 Allah  SWT mengetahui segala sesuatunya, mengetahui bisikan hati seseorang,  rahasia yang tersembunyi di dalamnya dan melihat gerak-gerik seseorang,  sabda Nabi SAW:
 
 Artinya:أن تعبد الله كأنك تراه فان لم تكن تراه فانه يراك
 Agar  kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tak  melihat-Nya pasti Dia melihatmu. (HR. Muslim dari Umar R.A)
 |  | 
   | 12 | Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada  Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami  hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.(QS. 64:12) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 12 
 
 وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ (12 Dalam  ayat ini Allah SWT memerintahkan supaya manusia taat kepada-Nya dan  kepada Rasul-Nya dengan melaksanakan yang diperintahkan-Nya dan  meninggalkan larangan masing-masing. Manakala mereka itu tetap juga  berpaling, tidak menaati dan tidak patuh, ketahuilah bahwa tugas  Rasulullah hanyalah sekadar menyampaikan apa yang menjadi tugas dan  kewajibannya, sebagaimana yang ditegaskan di akhir ayat ini.
 
 Artinya:فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ (92
 Jika  kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul  Kami, hanyalah menyampaikan (amanah Allah) dengan terang. (Q.S Al  Ma'idah: 92)
 |  | 
   | 13 | (Dialah) Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.(QS. 64:13) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 13 
 
 اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (13 Dalam  ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa tidak  ada Tuhan selain Dia. Maka hendaklah kita semua meng-Esakan-Nya,  berbakti kepada-Nya dengan ikhlas dan tidak menyekutukan-Nya dengan  sesuatu, sebagaimana dijelaskan-Nya dalam ayat lain yang berbunyi:
 
 Artinya:رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا (9
 (Dia-lah)  Tuhan masyrik dan Magrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan  Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. (Q.S Al Muzammil: 9)
 Dijelaskan pula dalam ayat lain:
 
 Artinya:وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ
 Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. (Q.S An Nisa': 36)
 Kepada  Allah-lah orang-orang mukmin itu hendaknya bertawakal, karena  orang-orang yang bukan mukminlah yang tidak bertawakkal kepada-Nya,  sebagaimana firman Allah SWT:
 
 Artinya:وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (23
 Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (Q.S Al Mai'dah: 23)
 |  | 
   | 14 | Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di  antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu,  maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan  tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha  Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 64:14) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 14 
 
 يَا  أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ  عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا  فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (14 Dalam ayat ini Allah SWT  menjelaskan bahwa ada di antara istri-istri dan anak-anak menjadi musuh  bagi suami dan orang tuanya mencegah mereka berbuat baik yang  mendekatkan mereka kepada Allah SWT, menghalang mereka beramal saleh  yang berguna bagi akhirat mereka. Bahkan adakalanya menjerumuskan mereka  kepada perbuatan maksiat, perbuatan haram yang dilarang oleh agama,  sebagaimana yang dijelaskan di dalam satu riwayat bahwa Nabi bersabda:
 
 Artinya:يأتي زمان على أمتي يكون فيه هلاك الرجل على يد زوجته وولده يعيرانه بالفقر فيركب مراكب السوء فيهلك
 Akan  datang suatu zaman kepada umatku, seorang lelaki hancur gara-gara istri  dan anaknya. Keduanya mencela dan mengejeknya, karena kemiskinannya.  Maka ia melakukan perbuatan yang jahat (untuk menghilangkan  kemiskinannya) lalu binasalah ia. (lihat Tafsir Al Maragi hal. 129, juz  28, jilid X).
 Karena ia merasa cinta dan sayang kepada istri dan  anaknya, supaya kedua hidup mewah dan senang, ia tidak segan berbuat  yang dilarang agama, seperti korupsi dan lainnya, menyebabkan ia rusak  binasa oleh karena itu, ia harus berhati-hati, penuh kesabaran  menghadapi anak istri mereka. Jangan terlalu ditekan. Sebaiknyalah  mereka itu dimaafkan; tidak dimarahi tetapi diampuni. Allah sendiri pun  Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang, sebagaimana dijelaskan dalam ayat  yang berbunyi.
 
 Artinya:ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ وَأَنْ تَصْبِرُوا خَيْرٌ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (25
 Dan kesabaranmu itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S An Nisa': 25)
 |  | 
   | 15 | Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.(QS. 64:15) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 15 
 
 إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ (15 Dalam  ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa cinta terhadap harta dan anak  adalah cobaan. Kalau kita tidak berhati-hati, akan mendatangkan bencana.  Tidak sedikit orang, karena cintanya yang berlebihan kepada harta dan  anaknya, berani berbuat yang bukan-bukan, melanggar ketentuan agama.  Dalam ayat ini harta didahulukan dari anak karena ujian dan bencana  harta itu lebih besar, sebagaimana firman Allah dalam ayat lain.
 
 Artinya:كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى (7
 Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas karena dia melihat dirinya serba cukup. (Q.S Al Alaq: 6-7)
 dan dijelaskan pula oleh sabda Nabi SAW:
 
 Artinya:إن لكل أمة فتنة وإن فتنة أمتي المال
 Sesungguhnya  bagi tiap-tiap umat ada cobaan dan sesungguhnya cobaan umatku (yang  berat) ialah harta. (H.R Tabrani dari Ka'ab bin Iyad)
 Kalau manusia  itu dapat menahan diri, tidak akan berlebih cintanya kepada harta dan  anaknya, tetapi cintanya kepada Allah lebih besar daripada cintanya  kepada yang lainnya. Maka ia akan mendapat pahala yang besar dan  berlipat ganda.
 |  | 
   | 16 | Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut  kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang  baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran  dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS. 64:16) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 16 
 
 فَاتَّقُوا  اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا  لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ  الْمُفْلِحُونَ (16 Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan supaya  manusia yang mempunyai harta, anak dan istri itu bertakwa kepada-Nya  sekuat tenaga dan kemampuannya, sebagaimana dijelaskan yang demikian  oleh sabda Nabi SAW:
 
 Artinya:إذا أمرتكم بأمر فأتو منه ما استطعتم وما نهيتكم عنه فاجتنبوه
 Apabila  saya perintahkan kamu dengan sesuatu maka laksanakanlah sekuat tenaga  dan kemampuanmu dan apa yang saya larang melakukannya, maka jauhilah ia.  (HR. Bukhari)
 dan dijelaskan pula dalam ayat yang berbunyi:
 
 Artinya:اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (102
 Bertakwalah  kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali  kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Q.S Ali Imran: 102)
 Selanjutnya  Allah memerintahkan supaya mendengar dan patuh kepada apa yang  diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya. Jangan terpengaruh pada keadaan  sekelilingnya, di kiri dan kanannya, sehingga melanggar apa yang  dilarang agama. Harta benda supaya dibelanjakan untuk meringankan  penderitaan fakir miskin, menolong orang-orang yang memerlukan  pertolongan, dan untuk menolong hal-hal yang berguna kepada umat dan  agama, kepada yang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Yang demikian  itu jauh lebih baik daripada menumpuk harta dan memanjakan anak. Ayat ke  16 ini ditutup dengan satu penegasan bahwa orang yang menjauhi  kebakhilan dan ketamakan pada harta adalah orang yang beruntung, akan  mencapai keinginannya di dunia dan di akhirat, disenangi oleh  teman-temannya. Di akhirat nanti ia sangat berbahagia, karena ia dekat  pada Tuhannya, disenangi, diridai dan dimasukkan ke dalam surga.
 |  | 
   | 17 | Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman  yang baik, niscaya melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan  mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.(QS. 64:17) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 17 
 
 إِنْ تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ (17 Dalam  ayat ini Allah menerangkan bahwa orang yang meminjamkan kepada Allah  pinjaman yang baik sewaktu ia di dunia yakni membelanjakan harta  bendanya kepada yang diridai Allah, mendekatkan diri kepada-Nya dengan  ikhlas dan hati yang lega, akan dilipatgandakan pahalanya. Satu kebaikan  akan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus pahala. Bahkan akan  dilipatgandakan lebih dari itu, sesuai dengan keikhlasannya yang mantap  di dalam hatinya, sebagaimana di jelaskan dalam ayat lain yang berbunyi:
 
 Artinya:مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
 Siapakah  yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan  hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran  kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. (Q.S Al Baqarah: 245)
 Selain  daripada itu dosanyapun akan diampuni Allah. Dia Maha Pembalas Jasa,  melipatgandakan pahala bagi orang yang taat kepada-Nya, lagi Maha  Penyantun, tidak menyegerakan azab orang yang berdosa, meskipun dosa dan  kesalahannya bertumpuk.
 |  | 
   | 18 | Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. 64:18) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taghaabun 18 
 
 عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (18 Dalam  ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa Dia Maha Mengetahui yang gaib  apalagi yang nampak. Apa saja yang dikerjakan oleh manusia semua itu  tercatat dan tersimpan di sisi-Nya. Tidak satupun yang ketinggalan  sekalipun sebesar biji sawi, sebagaimana dijelaskan oleh Allah dengan  firman-Nya:
 
 Artinya:هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا
 Kitab  apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang  besar, melainkan ia mencatat semuanya. (Q.S Al Kahfi: 49)
 Amal yang  tercatat dalam kitab itu akan dibalas oleh Allah dengan  seteliti-telitinya. Yang baik dibalas dengan baik yaitu surga dan yang  jahat dibalas dengan siksa di dalam neraka: Dia itu Maha Perkasa dan  Kuasa. Semua kehendak-Nya terwujud menjadi kenyataan, lagi Maha  Bijaksana mengatur ciptaan-Nya, memberikan apa yang baik kepada siapa  yang dikehendaki-Nya.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar