| 1 | Alif laam raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al quran) yang nyata (dari Allah).(QS. 12:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 1 
 
 الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ (1 Ayat  pertama dari surat Yusuf ini sama bunyinya dengan ayat pertama pada  surat Yunus kecuali pada akhir ayat pertama surat Yunus ada kata  "Al-Hakim" sedang pada ayat pertama surat ini terdapat kata "Al-Mubin".
 "Al-Hakim"  artinya penuh hikmah dan "Al-Mubin" artinya nyata, jelas dan terang.  Biasanya dengan memperhatikan ayat pertama dari tiap-tiap surat sudah  dapat diperkirakan apa pokok-pokok isi surat itu. Surat Yunus yang ayat  pertamanya diakhiri dengan "Al-Hakim" terdapat di dalamnya  masalah-masalah hikmah dan filsafat, seperti masalah keesaan Allah,  sifat-sifat-Nya, kebenaran risalah yang dibawa para Nabi yang dikuatkan  dengan berbagai macam mukjizat, masalah hari berbangkit, hari pembalasan  dan sebagainya. Semuanya itu adalah masalah-masalah yang harus  direnungkan dan dipikirkan secara mendalam dan termasuk masalah hikmah  dan filsafat. Adapun surat Yusuf ayat pertamanya diakhiri dengan  Al-Mubin. Hal ini mengisyaratkan bahwa di dalamnya terdapat suatu kisah  yang sangat menarik, digubah dengan susunan kata-kata yang mempesona  penuh balagah dan falsafah dalam suatu jalinan cerita yang indah yang  mendorong pembacanya untuk mengikutinya sampai akhirnya, suatu kisah  yang patut menjadi contoh dan teladan yang menggambarkan dengan jelas  bagaimana kehidupan seorang Nabi yang mulia semenjak kecilnya mengalami  beraneka ragam penderitaan sampai ia menjadi penguasa yang disegani dan  dihormati di negeri Mesir.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 1
 
 
 الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ (1 (Alif  laam raa) hanya Allahlah yang mengetahui maksudnya (ini) ayat-ayat ini  (adalah ayat-ayat Kitab) yakni Alquran; idhafat di sini mengandung makna  min, artinya bagian daripada Alquran (yang jelas) yang membedakan  perkara hak daripada perkara yang batil.
 |  
 
 | 
   | 2 | Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.(QS. 12:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 2 
 
 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (2 Pada  ayat ini Allah menegaskan bahwa Dia menurunkan Alquran dalam bahasa  Arab yang fasih agar dapat direnungkan dan dipikirkan semua isi dan  maknanya. Memang Alquran diturunkan untuk semua manusia, bahkan juga  untuk jin tetapi karena yang pertama-tama menerimanya ialah penduduk  Mekah, maka wajarlah bila firman itu ditujukan lebih dahulu kepada  mereka dan seterusnya berlaku untuk semua umat manusia. Pertama-tama  Allah menuntut perhatian orang-orang Quraisy dan orang-orang Arab  seluruhnya supaya mereka memperhatikan isinya dengan sebaik-baiknya  karena di dalamnya terkandung bermacam-macam ilmu pengetahuan yang  bermanfaat bagi mereka di dunia dan akhirat seperti hukum-hukum agama,  kisah nabi-nabi dan Rasul-rasul, hal-hal yang bertalian dengan  pembangunan masyarakat, pokok-pokok kemakmuran, akhlak, filsafat, tata  cara berpolitik baik yang bersifat nasional maupun yang bersifat  internasional dan lain sebagainya. Semuanya itu diutarakan dalam bahasa  Arab yang indah susunannya mudah dipahami oleh mereka.
 |  
 
 | 
   | 3 | Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling  baik dengan mewahyukan Al quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu  sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum  mengetahui.(QS. 12:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 3 
 
 نَحْنُ نَقُصُّ  عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا الْقُرْآنَ  وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ (3 Pada ayat ini  Allah mengkhususkan firman-Nya kepada Nabi Muhammad saw. dan tentu saja  untuk diperhatikan oleh orang Arab dan umat manusia seluruhnya. Para  mufassirin mengatakan bahwa surat Yusuf ini adalah salah satu di antara  surat-surat dalam Alquran yang diturunkan untuk menghibur dan  menggembirakan hati Nabi Muhammad saw. di kala beliau menderita  tekanan-tekanan yang berat dari kaum Quraisy berupa cemoohan, hinaan,  kekerasan sehingga beliau terpaksa hijrah bersama Abu Bakar ke Madinah.  Memang demikianlah halnya karena kisah Nabi Yusuf ini adalah suatu kisah  yang menarik sekali, dikisahkan dengan cara terperinci tiap babak  mengandung hikmah yang dalam dan pelajaran yang besar manfaatnya bagi  orang yang memperhatikannya apalagi bila dilihat dari segi keindahan  susunan bahasanya dan isi ceritanya yang belum dikenal seluruhnya baik  oleh Nabi Muhammad saw. sendiri maupun oleh kaum Quraisy dan orang Arab  pada umumnya.
 Kisah ini selain menceritakan keadaan Nabi Yakub as.  beserta anak-anaknya yang masih hidup dengan cara kehidupan orang-orang  Badui, menceritakan pula bagaimana kehidupan dalam masyarakat yang telah  maju dan berkebudayaan tinggi, bagaimana kehidupan golongan atas para  penguasa yang penuh dengan kemewahan dan kesenangan dan bagaimana pula  cara mereka mengendalikan pemerintahan dan mengatur perekonomian negara.  Benarlah firman Allah yang mengatakan bahwa kisah Nabi Yusuf as. yang  akan dikisahkan berikut ini yang baik dan menarik, kisah yang paling  indah.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 3
 
 
 نَحْنُ  نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا  الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ (3   (Kami  menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan) melalui  apa yang Kami wahyukan (Alquran ini kepadamu dan sesungguhnya) lafal in  merupakan takhfif daripada lafal inna (kamu sebelumnya adalah termasuk  orang-orang yang belum mengetahui). |  
 
 | 
   | 4 | (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada  ayahnya: `Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah  bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.`(QS. 12:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 4 
 
 إِذْ قَالَ  يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا  وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ (4 Pada suatu  ketika Nabi Yusuf as. memberitahukan kepada ayahnya Nabi Yakub bin Ishak  bin Ibrahim bahwa ia bermimpi dan melihat dalam mimpinya itu sebelas  buah bintang, matahari dan bulan, semuanya tunduk dan sujud kepadanya.  Tentu saja sujud di sini bukanlah dengan arti menyembah seperti yang  kita kenal, tetapi hanyalah sujud dalam arti kiasan yaitu tunduk dan  patuh. Sujud dengan arti tunduk dan patuh itu ada juga terdapat dalam  Alquran seperti firman Allah:
 
 
   وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ Artinya: Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.
 (Q.S. Ar Rahman: 6)
 Setelah  mendengar cerita itu, mengertilah Nabi Yakub as. bahwa mimpi anaknya  itu bukanlah mimpi biasa sekadar hiasan tidur tetapi mimpinya itu adalah  suatu ilham dari Allah sebagaimana kerap kali dialami oleh para nabi.  Ia yakin bahwa anaknya ini akan menghadapi suatu urusan yang sangat  penting dan setelah dewasa menjadi penguasa di mana masyarakat akan  tunduk kepadanya tidak terkecuali saudara-saudaranya dan ibu bapaknya.  Ia merasa khawatir kalau hal ini diketahui oleh saudara-saudaranya dan  tentulah mereka akan merasa iri dan dengki terhadapnya dan berusaha  untuk menyingkirkannya atau membinasakannya apalagi mereka telah merasa  bahwa ayah mereka lebih banyak menumpahkan kasih sayangnya kepadanya.  Tergambarlah dalam khayalnya bagaimana nasib anaknya bila mimpi itu  diketahui oleh saudara-saudaranya tentulah mereka dengan segala usaha  dan tipu daya akan mencelakakannya.
 |  
 
 | 
   | 5 | Ayahnya berkata: `Hai anakku, janganlah kamu  ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat  makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh  nyata bagi manusia.`(QS. 12:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 5 
 
 قَالَ يَا  بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَى إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا  إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ (5 Oleh sebab itu  berkatalah Nabi Yakub as. kepada anaknya: "Hai anakku jangan  sekali-kali engkau beritahukan apa yang engkau lihat dalam mimpi itu,  karena kalau mereka sampai mengetahuinya, mereka akan mengerti takbir  mimpi itu dan mereka akan iri dan dengki terhadapmu. Aku melihat bahwa  mimpi itu bukan sembarang mimpi. Mimpimu itu adalah sebagai ilham dari  Allah bahwa engkau di belakang hari akan menjadi orang besar dan  berpengaruh dan manusia akan tunduk patuh kepadamu termasuk  saudara-saudaramu dan aku beserta ibumu. Aku tidak dapat menjamin bahwa  saudara-saudaramu tidak akan melakukan tindakan-tindakan buruk  terhadapmu karena memang manusia ini selalu diperdayakan oleh setan  semenjak dari Adam as. sampai sekarang dan tetap akan memperdayakannya  sampai hari kiamat agar mereka tersesat dari jalan yang benar dan tetap  akan membujuk dan merayunya untuk rela melakukan tindakan-tindakan yang  bertentangan dengan agama dan perikemanusiaan."
 Nasihat ayahnya itu  disadari sepenuhnya oleh Yusuf dan selalu diingat dan dikenangnya  sehingga nanti pada akhir kisah ketika ia telah dapat bertemu dengan  seluruh keluarganya ia tetap mengatakan bahwasanya setanlah yang  memperdayakan saudara-saudaranya sehingga terputus hubungan antara dia  dengan keluarganya sebagai tersebut dalam firman Allah:
 
 
   وَقَالَ  يَا أَبَتِ هَذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي  حَقًّا وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ  بِكُمْ مِنَ الْبَدْوِ مِنْ بَعْدِ أَنْ نَزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي  وَبَيْنَ إِخْوَتِي إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ إِنَّهُ هُوَ  الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ Artinya: Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku,  inilah takbir mimpiku yang dahulu itu, sesungguhnya Tuhanku telah  menjadikan suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik  kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika  membawa kamu dari dusun padang pasir setelah setan merusakkan (hubungan)  antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut  terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha  Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
 (Q.S. Yusuf: 100)
 |  
 
 | 
   | 6 | Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk  menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta_bir  mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada  keluarga Yaqub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada  dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya  Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. 12:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 6 
 
 وَكَذَلِكَ  يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ  نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِ يَعْقُوبَ كَمَا أَتَمَّهَا عَلَى  أَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ  حَكِيمٌ (6 Selanjutnya ayahnya berkata: "Demikianlah Tuhan akan  memilihmu untuk menjadi Nabi dan mengangkat derajatmu menjadi penguasa  serta menganugerahkan kepadamu berbagai macam nikmat dan kemuliaan dan  Dia akan memberikan kepadamu ilmu dengan mengilhamkannya kepadamu.  Dengan ilmu itu kamu dapat menakbirkan mimpi dan mengetahui hal-hal yang  tidak dapat diketahui oleh manusia biasa. Hal ini terbukti di waktu  Yusuf dalam penjara dapat menakbirkan mimpi raja Mesir sehingga ia  menjadi orang yang disegani, dan diangkat menjadi penguasa tertinggi.  Selain itu dapat mengetahui makanan apa yang akan dibawa oleh pegawai  penjara sebelum makanan itu sampai ke kamar temannya seperti tersebut  dalam firman Allah dalam surat ini juga:
 
 
 
   قَالَ لَا يَأْتِيكُمَا  طَعَامٌ تُرْزَقَانِهِ إِلَّا نَبَّأْتُكُمَا بِتَأْوِيلِهِ قَبْلَ أَنْ  يَأْتِيَكُمَا ذَلِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِي رَبِّي Artinya: Yusuf  berkata: "Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan  diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan  itu sebelum makanan itu sampai kepadamu; yang demikian itu adalah  sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku."
 (Q.S. Yusuf: 37)
 Kemudian  ayahnya berkata lagi: "Allah akan menyempurnakan nikmat dan karunia-Nya  kepadamu dan kepada keluarga Yakub termasuk ayahmu, saudaramu dan  keturunan mereka di belakang hari. Adapun nikmat dan karunia-Nya  kepadamu ialah seperti yang telah saya terangkan tadi, sedang nikmat dan  karunia-Nya kepada ayah dan ibumu serta saudara-saudaramu dan keturunan  mereka ialah terlepasnya mereka dari berbagai macam kesulitan dan  marabahaya dan mendapat kehormatan serta kedudukan di Mesir, kemudian di  antara turunan keluarga Yakub akan diangkat pula beberapa orang nabi.  Semua nikmat dan karunia itu telah diberikan Allah kepada nenekmu  Ibrahim dan Ishak dan kepada Ibrahim Allah telah menjanjikan akan  memilih di antara keluarga dan keturunannya untuk menerima kenabian dan  kitab suci."
 Demikianlah takbir mimpi itu dan bergembiralah dengan  rahmat dan karunia Allah yang dianugerahkan kepadamu tetapi engkau harus  tabah dan sabar menghadapi segala ujiannya dan penuh tawakal serta rela  atas segala yang ditimpakan-Nya kepadamu, karena Dia Maha Bijaksana dan  Maha Mengetahui segala apa yang ditetapkan-Nya.
 |  
 
 | 
   | 7 | Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuatan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya.(QS. 12:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 7 
 
 لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ (7 Allah  memperingatkan lebih dahulu bahwa pada kisah Nabi Yusuf as. ini  terdapat contoh teladan yang baik dan pelajaran bagi orang yang  memperhatikannya yaitu betapa besarnya kekuasaan Allah swt., dan betapa  luasnya hikmah dan kebijaksanaan-Nya dalam mengatur sesuatu dalam suatu  rentetan kejadian yang akhirnya sampai kepada tujuan yang dimaksud yaitu  pemberian rahmat dan karunia kepada orang yang dikasihi-Nya. Sesudah  itu barulah Allah mengisahkan bagaimana sikap saudara-saudara Yusuf  terhadapnya.
 |  
 
 | 
   | 8 | (Yaitu) ketika mereka berkata: `Sesungguhnya  Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita  daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang  kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.(QS. 12:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 8 
 
 إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (8 Berkatalah  saudara Yusuf antara sesama mereka: "Sesungguhnya ayah kita lebih  banyak menyayangi Yusuf dan saudaranya Bunyamin dan lebih banyak  menumpahkan perhatiannya kepada keduanya, padahal kitalah yang lebih  berhak untuk disayangi dan diperhatikan karena kita ini sudah menjadi  orang dewasa yang kuat dan dapat membelanya dan memenuhi segala  kebutuhannya. Sikap ayah kita itu adalah sikap yang bertentangan dengan  keadilan dan persamaan hak antara anak-anak. Kenapa ayah lebih  mengutamakan dua orang anak yang lemah dan tak berdaya itu daripada kita  yang kuat dan lebih sanggup berkhidmat dan berbakti kepadanya?"
 Sepintas  lalu tampak dengan jelas kebenaran ucapan saudara-saudaranya Yusuf itu,  seakan-akan Nabi Yakub as. telah membuat kekeliruan dengan tindakannya  itu padahal dia seorang Nabi yang selalu dibimbing Allah dalam segala  sikap dan tindakannya. Menurut riwayat memang Yakub menumpahkan  perhatian yang besar sekali terhadap Yusuf, karena dia melihat bahwa ada  firasat dan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa dia mempunyai  keistimewaan tentang sifat dan pembawaannya. Keistimewaan ini tak  terdapat pada saudara-saudaranya yang lain. Maka dia amat menggantungkan  harapan kepadanya apalagi setelah ia mendengar Yusuf menceritakan  mimpinya itu. Jadi kalau ia lebih cinta kepadanya dan lebih banyak  memperhatikannya, maka hal itu adalah wajar apalagi Yusuf dan Bunyamin  masih kecil-kecil lebih banyak membutuhkan perhatian dan bimbingan orang  tuanya dibanding saudara-saudaranya yang sudah besar. Hanya sifat iri  dan dengki sajalah yang mendorong saudara-saudaranya untuk melakukan  tindakan permusuhan terhadapnya, bukanlah karena ayah mereka sudah  menyimpang dari jalan keadilan. Bagi seorang manusia apalagi bagi Yakub  yang sudah tua itu tidak ada salahnya kalau hatinya cenderung kepada  salah satu anaknya, cinta kasihnya lebih banyak tertumpah kepada  anak-anaknya yang masih kecil, karena cinta dan kasih sayangnya itu  tidaklah berada dalam kekuasaan manusia. Allah berfirman:
 
 
 
   وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ Artinya: Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu) walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian.
 (Q.S. An Nisa': 129)
 |  
 
 | 
   | 9 | Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu  daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu  saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik.`(QS. 12:9) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 9 
 
 اقْتُلُوا يُوسُفَ أَوِ اطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ وَتَكُونُوا مِنْ بَعْدِهِ قَوْمًا صَالِحِينَ (9 Dalam  suatu musyawarah untuk menetapkan suatu tindakan yang tepat dan tegas  terhadap Yusuf, mereka mengusulkan agar dia dibunuh saja, atau dibuang  ke tempat yang jauh sehingga ia tidak mungkin kembali atau binasa dan  mati di tempat pembuangan itu. Dengan demikian ayah mereka Yakub akan  berputus asa dan tidak mempunyai harapan lagi untuk bertemu dengan  anaknya yang paling disayanginya itu, dan lama-kelamaan tentunya dia  akan melupakannya. Selama ini yang menjadi halangan baginya untuk  memperhatikan kita ialah Yusuf di sampingnya. Bila Yusuf sudah tiada  atau tersingkir ke negeri yang jauh tentulah ayah kita akan kembali  memperhatikan kita dan menyayangi kita. Mereka menginsyafi bahwa  tindakan ini adalah suatu tindakan yang kejam tidak berperikemanusiaan,  suatu tindakan kriminal yang sangat besar dosanya, tetapi mereka telah  jauh tersesat dari jalan yang benar dan terjerumus ke dalam perangkap  setan sehingga tidak tampak lagi oleh mereka akibat perbuatan itu bagi  ayahnya dan bagi diri mereka sendiri dengan melakukan perbuatan yang  amat besar dosanya.
 Mereka membujuk diri mereka sendiri dengan  mengatakan meskipun kita telah berdosa tetapi pintu tobat masih terbuka  lebar bagi kita semua. Kita akan bertobat dengan tobat nasuha dan tidak  akan berbuat seperti itu lagi kemudian kita semua akan menjadi hamba  Allah yang saleh. Dan tentulah Allah akan menerima tobat kita dan  mengampuni segala dosa dan kesalahan kita dengan demikian ayah kita akan  merasa senang dan sayang kepada kita dan Allah tidak akan menyiksa  kita.
 |  
 
 | 
   | 10 | Seorang di antara mereka berkata: `Janganlah  kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia  dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat.`(QS. 12:10) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 10 
 
 قَالَ قَائِلٌ  مِنْهُمْ لَا تَقْتُلُوا يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ  يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (10 Rupanya  masih ada di antara mereka yang tidak mau melaksanakan usul itu dan  masih mengalir dalam tubuhnya rasa kasih sayang terhadap saudaranya dan  tergambar dalam khayalnya, betapa ngerinya perbuatan itu, maka dia  mengusulkan agar Yusuf jangan dibunuh. Maksud tujuan kita hanyalah  supaya dia terpisah dari ayahnya dan demikian perhatian ayah kita akan  tertumpah kembali kepada kita. Mengapa untuk mencapai tujuan itu kita  harus melakukan pembunuhan, melakukan suatu dosa besar yang belum tentu  akan diampuni Tuhan? Saya mempunyai usul yang tidak begitu berat dosanya  yaitu kita jatuhkan saja dia ke dalam sebuah sumur yang tidak ada  airnya dan nanti dia akan ditemukan oleh para musafir dan akan dibawa  mereka ke negeri yang jauh. Dengan demikian dia tidak akan mati dan kita  bebas dari dosa pembunuhan sedang maksud dan tujuan kita tercapai juga.  Akhirnya usul ini mereka terima dengan baik, dan mereka sudah bertekad  dalam hati untuk melaksanakannya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 10
 
 
 قَالَ  قَائِلٌ مِنْهُمْ لَا تَقْتُلُوا يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِي غَيَابَةِ  الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (10 (Seorang di antara mereka berkata,) yaitu Yahudza ("Janganlah  kalian bunuh Yusuf, tetapi lemparkanlah dia) masukkanlah dia (ke dasar  sumur) yang gelap sekali. Menurut qiraat lafal al-jub dibaca dalam  bentuk jamak (supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir)  orang-orang yang sedang melakukan perjalanan (jika kalian hendak  berbuat.") apa yang kalian kehendaki, yaitu ingin memisahkan antara  Yusuf dan ayahnya, maka cukuplah dengan cara tersebut.
 |  
 
 | 
   | 11 | Mereka berkata: `Wahai ayah kami, apa sebabnya  kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami  adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.(QS. 12:11) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 11 
 
 قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ (11 Pada  ayat ini terbayang dengan jelas betapa besar kecurigaan Nabi Yakub  terhadap saudara-saudara Yusuf dan dia sangat khawatir membiarkannya  bergaul dengan mereka, apalagi setelah mendengar cerita Yusuf tentang  mimpinya itu. Sikap ayah mereka ini sangat menyesalkan hati dan  menyinggung perasaan mereka. Dengan terus-terang mereka berkata: "Wahai  ayah kami, mengapa engkau selalu mencurigai kami terhadap Yusuf padahal  kami tetap mencintai dan menyayanginya, selalu berusaha agar dia senang  dan gembira dan tidak pernah terlintas dalam pikiran kami akan menyakiti  hatinya apalagi menganiayanya. Mengapa engkau tidak membiarkan dia  bergaul, bercengkerama dengan sewajarnya seakan-akan engkau menaruh  curiga terhadap kami."
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 11
 
 
 قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ (11 (Mereka  berkata, "Wahai ayah kami! Apa sebabnya engkau tidak mempercayai kami  terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang  menginginkan kebaikan baginya.") orang-orang yang bersedia mengurusi  semua kepentingan-kepentingannya.
 |  
 
 | 
   | 12 | Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi,  agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan  sesungguhnya kami pasti menjaganya.`(QS. 12:12) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 12 
 
 أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (12 Biarkanlah  dia pergi berekreasi dengan kami besok ke tempat penggembalaan, berolah  raga dan berlomba. Kami akan membawa makanan enak-enak, buah-buahan  yang lezat yang akan kami santapi setelah selesai bermain-main. Kami  akan selalu menjaga dan memeliharanya dari segala bahaya. Percayalah dia  kepada kami. Insya Allah dia akan senang kepada kami dan kami pun  menyenangi dia dan dia akan kami bawa pulang dengan selamat dan tidak  kurang suatu apa.
 |  
 
 | 
   | 13 | Berkata Yaqub: `Sesungguhnya kepergian kamu  bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia  dimakan serigala, sedang kamu lengah daripadanya.`(QS. 12:13) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 13 
 
 قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ (13 Yakub  berkata kepada mereka: "Hai anak-anakku! Aku akan menjadi gelisah dan  sedih jika kamu membawanya bermain-main berolah raga dan berlomba dan  tinggal sendirian karena masih kecil dan belum sanggup melayanimu  bermain-main? Siapa tahu kalau-kalau datang serigala lalu menerkam dan  memakannya sedangkan kamu semua sedang asyik bermain-main."
 |  
 
 | 
   | 14 | Mereka berkata: `Jika ia benar-benar dimakan  serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau  demikian adalah orang-orang yang merugi.`(QS. 12:14) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 14 
 
 قَالُوا لَئِنْ أَكَلَهُ الذِّئْبُ وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّا إِذًا لَخَاسِرُونَ (14 Mereka  menjawab: "Wahai ayah kami, sungguh tidak pada tempatnya ayah curiga  dan gelisah serupa itu dan janganlah ayah merasa khawatir atas  keselamatan si Yusuf. Kami ini sudah besar-besar dan dewasa kami ini  orang-orang kuat semuanya dan kami telah berjanji akan menjaga dan  memeliharanya. Apa yang ayah khawatirkan itu tidak mungkin akan terjadi  dan kalau terjadi juga, maka apalah arti hidup bagi kami jika kami yang  besar dan yang kuat ini tidak menjamin keselamatan adik kami. Dengan  demikian kami akan termasuk orang-orang yang merugi, orang yang tidak  berharga sedikit pun. Akhirnya karena desakan yang sangat kuat dari  saudara-saudara Yusuf dan mereka telah memberikan jaminan pula, maka  dengan perasaan berat terpaksalah Yakub memberi izin kepada mereka untuk  membawa Yusuf bermain-main ke tempat gembala padang pasir.
 |  
 
 | 
   | 15 | Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat  memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu  dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: `Sesungguhnya kamu  akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka  tiada ingat lagi.`(QS. 12:15) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 15 
 
 فَلَمَّا  ذَهَبُوا بِهِ وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ  وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لَا  يَشْعُرُونَ (15 Pada ayat 10 surat ini telah diterangkan bahwa  saudara-saudara Yusuf telah sepakat akan memasukkan Yusuf ke dalam sumur  dengan harapan ia akan ditemukan oleh kafilah yang ingin mengambil air  dan dibawa ke negeri yang jauh agar ia tidak dapat bertemu lagi dengan  ayahnya. Pada ayat ini diterangkan bahwa sesampainya mereka di suatu  tempat yang ada sumurnya mereka melaksanakan permufakatan jahat mereka,  dan memasukkan Yusuf ke dalam sumur dengan demikian mereka merasa amat  gembira karena momok yang selama ini menghantui jiwa mereka sudah tidak  ada lagi. Menurut anggapan mereka Yusuflah yang merebut kasih sayang  ayahnya dan sekarang karena dia tidak ada lagi tentulah kasih sayang  Yakub akan tertumpah kepada mereka. Bagaimana dengan Yusuf sendiri yang  telah mendekam dalam sumur yang gelap itu? Tentulah dia akan sangat  bersedih hati dan terbayanglah dalam pikirannya bahwa dia akan mati  kedinginan dan kelaparan dan tidak akan dapat bertemu lagi dengan ayah  ibunya serta saudara-saudaranya. Pada saat yang amat kritis itulah Allah  mengilhamkan kepadanya agar dia jangan khawatir dan jangan bersedih  hati, Allah akan memeliharanya dan melepaskannya dari bahaya yang  menimpanya. Nanti dia akan mendapat pertolongan dari kafilah dan  akhirnya ia akan mendapat kedudukan yang tinggi sehingga ia dapat  mengingatkan saudara-saudaranya atas pengkhianatan mereka sedang mereka  sendiri tidak sadar bahwa orang yang menceritakan itu adalah Yusuf  sendiri.
 |  
 
 | 
   | 16 | Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.(QS. 12:16) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 16 - 17 
 
 وَجَاءُوا  أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ (16) قَالُوا يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا  نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ  وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ (17 Bagaimana  pula dengan saudara-saudara Yusuf? Mereka kembali menemui Yakub pada  malam hari dengan muka yang pucat dan dengan air mata yang bercucuran  seraya berkata: "Wahai ayah kami, apa yang ayah khawatirkan selama ini  benar-benar telah terjadi tanpa iradat dan kemauan kami. Kami pergi  bermain-main dan berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf untuk menjaga  pakaian dan barang-barang kami, karena dia masih kecil dan tidak sanggup  ikut bermain dengan kami. Rupanya tanpa kami sadari karena asyiknya  kami bermain, kami sudah jauh terpisah dari dia dan setelah kami kembali  kami dapati Yusuf sudah diterkam dan dimakan oleh serigala. Kami tidak  mendengar pekik dan teriaknya karena kami telah jauh meninggalkan  tempatnya. Kami menyadari bahwa ayah tidak akan percaya kepada cerita  kami ini meskipun kami menceritakan apa yang sebenarnya telah terjadi  karena ayah selalu menaruh curiga terhadap kami. Tetapi malang yang tak  dapat ditolak inilah yang terjadi dan kami pun tidak berdaya untuk  menolongnya."
 |  
 
 | 
   | 17 | Mereka berkata: `Wahai ayah kami, sesungguhnya  kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat  barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali  tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang  benar.`(QS. 12:17) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 16 - 17 
 
 وَجَاءُوا  أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ (16) قَالُوا يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا  نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ  وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ (17 Bagaimana  pula dengan saudara-saudara Yusuf? Mereka kembali menemui Yakub pada  malam hari dengan muka yang pucat dan dengan air mata yang bercucuran  seraya berkata: "Wahai ayah kami, apa yang ayah khawatirkan selama ini  benar-benar telah terjadi tanpa iradat dan kemauan kami. Kami pergi  bermain-main dan berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf untuk menjaga  pakaian dan barang-barang kami, karena dia masih kecil dan tidak sanggup  ikut bermain dengan kami. Rupanya tanpa kami sadari karena asyiknya  kami bermain, kami sudah jauh terpisah dari dia dan setelah kami kembali  kami dapati Yusuf sudah diterkam dan dimakan oleh serigala. Kami tidak  mendengar pekik dan teriaknya karena kami telah jauh meninggalkan  tempatnya. Kami menyadari bahwa ayah tidak akan percaya kepada cerita  kami ini meskipun kami menceritakan apa yang sebenarnya telah terjadi  karena ayah selalu menaruh curiga terhadap kami. Tetapi malang yang tak  dapat ditolak inilah yang terjadi dan kami pun tidak berdaya untuk  menolongnya."
 |  
 
 | 
   | 18 | Mereka datang membawa baju gamisnya (yang  berlumuran) dengan darah palsu. Yaqub berkata: `Sebenarnya dirimu  sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka  kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon  pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.`(QS. 12:18) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 18 
 
 وَجَاءُوا  عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ  أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ  (18 Untuk memperkuat kebenaran cerita itu mereka membawa baju Yusuf  yang telah berlumuran darah dan mereka berkata kepada ayahnya inilah  bukti kebenaran kami, padahal darah yang melekat pada baju itu bukanlah  darah Yusuf. Yakub melihat dan memperhatikan baju itu. Didapatinya baju  itu hanya berlumuran darah saja, tetapi masih utuh tak ada yang robek  dan tak ada pula yang berlubang-lubang bekas cakaran dan gigitan  serigala, tetapi saudara-saudaranya inilah yang telah berbuat aniaya  terhadapnya, lalu ia berkata kepada mereka: "Aku tidak percaya sama  sekali akan ceritamu yang dibuat-buat itu dan aku yakin bahwa jiwamu  yang jahat dan kotor telah mempengaruhi dan mendorongmu untuk melakukan  penganiayaan terhadap saudaramu sendiri. Tetapi apalah daya seorang ayah  yang telah tua terhadap anak-anaknya yang sudah besar dan kuat." Dia  tidak dapat berbuat apa-apa lagi kecuali memendam rasa amarah dan  menekan perasaan hatinya yang amat kecewa dan sedih itu. Kini anaknya  yang paling dicintainya dan kepadanya dia selalu menggantungkan harapan  dan idaman hati sudah tak ada lagi di sampingnya karena tindakan  anak-anaknya sendiri. Apakah dia akan menuntut balas ataukah dia akan  menyelidiki sendiri ke mana anaknya itu sebenarnya sedang dia tidak  berdaya lagi.
 Dalam keadaan seperti itu tidak ada yang lebih baik  baginya kecuali bersabar dan tawakal sepenuhnya kepada Allah. Jalan  inilah yang dipilih Yakub meskipun ia tetap sedih tetap menangis atas  kehilangan jantung hatinya. Ia tidak percaya sama sekali akan cerita  anak-anaknya karena itu ia berserah diri kepada Allah dan selalu  memohonkan pertolongan-Nya agar anaknya Yusuf diselamatkan dari segala  marabahaya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 18
 
 
 وَجَاءُوا  عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ  أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ  (18 (Mereka datang membawa baju gamisnya) lafal `alaa qamiishihi  beri'rab mahal nashab karena menjadi zharaf. Artinya yang berlumuran  padanya (dengan darah palsu) darah yang bukan darah Nabi Yusuf; hal ini  mereka lakukan dengan menyembelih seekor kambing, kemudian mereka  lumurkan darahnya pada baju gamis Nabi Yusuf, akan tetapi mereka lupa  merobek-robeknya. Lalu mereka menghadap kepada ayahnya seraya berkata,  "Sesungguhnya ini adalah darah Yusuf." (Yakub berkata) sewaktu ia  melihat baju Yusuf dalam keadaan utuh dan ia mengetahui bahwa mereka  berdusta dalam hal ini ("Sebenarnya telah menghiasi) menganggap baik  (diri kalian suatu perbuatan yang buruk) kemudian kalian mengerjakannya  (maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku) kesabaran yang tidak  disertai rasa kaget dan gelisah. Lafal fashabrun jamiil ini adalah  mubtada sedangkan khabarnya tidak disebutkan, yaitu amri yang artinya  adalah kesabaranku. (Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya)  hanya Allahlah yang diminta pertolongan-Nya (terhadap apa yang kalian  ceritakan.") apa yang kalian kisahkan tentang perkara Yusuf ini.
 |  
 
 | 
   | 19 | Kemudian datanglah kelompok orang-orang  musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan  timbanya, dia berkata: `Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!`  Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah  Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. 12:19) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 19 
 
 وَجَاءَتْ  سَيَّارَةٌ فَأَرْسَلُوا وَارِدَهُمْ فَأَدْلَى دَلْوَهُ قَالَ يَا بُشْرَى  هَذَا غُلَامٌ وَأَسَرُّوهُ بِضَاعَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا  يَعْمَلُونَ (19 Tidak lama sesudah Yusuf berada di dalam umur,  datanglah suatu kafilah yang datang dari Madyan hendak berangkat ke  Mesir. Kebetulan air persiapan mereka sudah habis dan pergilah mereka ke  sumur itu lalu menjatuhkan timba ke dalamnya untuk mengambil air.  Melihat timba diulurkan orang ke dalam sumur, gembiralah hati Yusuf dan  timbullah harapan di dalam hatinya bahwa dia akan dapat keluar dari  bahaya yang sedang dihadapinya itu. Dengan cepat dia pegang tali timba  itu kuat-kuat sehingga orang di atas sumur itu merasa heran kenapa air  sumur ini amat berat. Tetapi mereka tetap menarik tali itu bersama-sama,  dan ternyata bukan air yang terangkat ke atas tetapi seorang anak muda  yang manis dan elok rupanya. Alangkah gembiranya pemimpin kafilah itu  melihat anak yang sehat dan segar bugar ini terbayanglah dalam  pikirannya ia akan mendapat keuntungan yang besar dengan menjualnya  kepada orang kaya di Mesir nanti. Dengan cepat ia memerintahkan agar  Yusuf disembunyikan supaya jangan kelihatan oleh orang lain karena  mungkin orang-orang di daerah itu akan mendakwa bahwa anak itu adalah  anak penduduk kampung itu sendiri. Tetapi Allah Maha Mengetahui niat  pemimpin kafilah itu sebagaimana Dia mengetahui apa maksud dan tujuan  saudara-saudara Yusuf memasukkannya ke dalam sumur.
 |  
 
 | 
   | 20 | Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang  murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik  hatinya kepada Yusuf.(QS. 12:20) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 20 
 
 وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ (20 Akhirnya  sampailah kafilah itu ke Mesir dan di sana mereka jual Yusuf dengan  harga yang murah sekali dibanding dengan mahalnya harga budak di negeri  itu, apalagi Yusuf adalah seorang anak yang tampan dan segar bugar.
 Para  mufassirin mengatakan tentang "beberapa dirham yang dihitung" bahwa  yang pasti harganya kurang dari 40 dirham, karena menurut adat kebiasaan  di sana bila uang itu jumlahnya 40 dirham atau lebih, maka uang itu  tidak dihitung lagi tetapi ditimbang. Mereka jual Yusuf dengan harga  yang begitu murah karena mereka khawatir kalau-kalau ada orang yang tahu  bahwa Yusuf bukan budak, mengapa ia diperjualbelikan sedang dia adalah  anak yang merdeka, anak orang-orang baik. Karena kekhawatiran itulah  mereka ingin cepat-cepat berlepas diri dari dia, asal mereka diberi uang  berapa pun jumlahnya cukuplah bagi mereka. Rupanya sudah ditakdirkan  Allah mereka menjual Yusuf kepada seorang penguasa yang amat berpengaruh  di Mesir yaitu perdana menteri yang kaya yang biasa disebut di sana  dengan Al-Aziz agar dia mendapat kesempatan untuk menaiki tangga  kekuasaan dan kemuliaan.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 20
 
 
 وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ (20 (Dan  mereka menjual Yusuf) orang-orang musafir itu membelinya dari tangan  penimba air dan teman-temannya (dengan harga yang murah) kurang dari  semestinya (yaitu hanya beberapa dirham saja) sekitar dua puluh atau dua  puluh dua dirham saja (dan mereka) yakni saudara-saudara penimba air  itu (merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf) kemudian rombongan  musafir itu membawa Yusuf ke negeri Mesir selanjutnya Nabi Yusuf dijual  oleh orang yang membelinya dengan harga dua puluh dinar, dua pasang  terompah dan dua buah baju.
 |  
 | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar